1 | P a g e
menjadi sebuah fondasi /landasan untuk mempertahankan kehidupan mereka.
Begitu pula dalam sebuah Bangsa yang hendak mendirikan Negara. Bangsa itu
memerlukan fondasi / landasan bagi bangunan Negara yang kokoh. Karena
hakekat hidup bernegara adalah mengatur kehidupan bersama sehingga terwujud
kesehjahteraan bersama, maka fondasi itu tentu berupa dasar yang menjadi acuan
pokok ( dasar / sumber ) aturan ketika sebuah bangsa hendak mengatur
kehidupannya. Banyak aturan yang di miliki Negara salah satunya adalah norma
hukum dibawah dasar Negara yaitu Konstitusi.
Konstitusi merupakan aturan – aturan dasar yang dibentuk dalam mengatur
hubungan antar Negara dan warga Negara. Konstitusi memiliki tujuan untuk
membantu kewenangan pemerintah dalam menjamin hak –hak yang di
perintahkan dan merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
Konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu Negara sangat penting,
karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah Negara , konstitusi
dan Negara ibarat tinta dan pulp en yang satu sama lain tidak bisa terpisahkan.
Untuk menjalankan suatu konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu
Negara tidak bisa berjalan sendiri, namun membutuhkan suatu bentuk system
pemerintahan yaitu Sistem Demokrasi. Demokrasi merupakan suatu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat ( Abraham Lincoln ) yang berarti
demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat, kekuasaan tertinggi berada ditangan
rakyat dan dijalankan oleh mereka atau wakil – wakil yang dipilih oleh rakyat
2 | P a g e cita semua partai Nasionalis di Indonesia. Masyarakat di Indonesia
mencita-citakan pembentukn Negara demokrasi yang berwatak anti Feodalisme dan anti
Imperialisme, dengan tujuan membentuk masyarakat sosialisasi, landasan
demokrasi adalah keadilan.
Sebagi bentuk dari landasan tersebut suatu Negara kesatuan
berkewenangan penuh atas sistem pemerintahan yang hendak di jalankan dalam
bernegara, seperti Indonesia dalam menjalankan sistem kenegaraannya sering
terjadi masalah yang harus dihadapi seperti pada masa Orde Baru bermunculan
konflik-konflik baru baru serta terjadi perubahan genetik sosial masyarakat, krisis
moneter juga terjadi pada keuangan Negara sehingga penurunan keuangan Negara
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan Ekonomi Negara.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan suatu permasalahan
sebagai berikut.
2.1.1Mengapakah konstitusi sangat penting bagi pelaksanaan demokrasi di
Indonesia?
2.1.2Bagaimanakah peran Konstitusi dalam Negara Indonesia?
2.1.3Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi di Indonesia menurut konstitusi
negara Indonesia?
2.1.4Bagaimanakah pandangan agama Khatolik tentang pengaruh konstitusi
terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia?
2.1.5Bagaimanakah pelaksanaan demokrasi di NTT menurut konstitusi negara
Indonesia?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut.
3.1.1Mengetahui konstitusi sangat penting bagi pelaksanaan demokrasi di
3 | P a g e 3.1.2Mengetahui peran konstitusi dalam Negara.
3.1.3 Memahami dan mengetahui pelaksanaan demokrasi di Indonesia menurut
konstitusi negara Indonesia.
3.1.4 Memahami dan mengetahui pandangan agama Khatolik mengenai pengaruh
konstitusi terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
3.1.5Memahami dan mengetahui pelaksanaan demokrasi di NTT menurut
konstitusi negara di Indonesia.
1.4 Manfaat
Melalui makalah ini, penulis berharap mampu memberikan manfaat
sebagai berikut.
1.4.1Memberikan penjelasan tentang konstitusi sangat penting bagi pelaksanaan
demokrasi di Indonesia.
1.4.2Menjelaskan peran konstitusi dalam Negara.
1.4.3Menjelaskan pelaksanaan demokrasi di Indonesia menurut konstitusi negara
Indonesia.
1.4.4Menjelaskan pandangan agama Khatolik mengenai pengaruh konstitusi
terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
1.4.5Menjelaskan pelaksanaan demokrasi di NTT menurut konstitusi negara di
4 | P a g e BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Konstitusi Sangat Penting Bagi Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia
Istilah Konstitusi (Inggris : constitution ; Belanda : contitutie). Konstitusi
adalah sejumlah aturan-aturan dasar dan ketentuan-ketentuan hukum yang dibentuk
untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar hubungan
kerjasama antara Negara dan masyarakat (rakyat) dalam konteks kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Konsekuensi logis dari kenyataan bahwa tanpa konstitusi negara tidak
mungkin terbentuk, maka konstitusi menempati posisi yang sangat krusial dalam
kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Negara dan konstitusi merupakan lembaga
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dr. A. Hamid S. Attamimi, dalam
disertasinya berpendapat tentang pentingnya suatu konstitusi atau Undang-undang
Dasar adalah sebagai pegangan dan pemberi batas, sekaligus tentang bagaimana
kekeuasaan Negara harus dijalankan.
Sejalan dengan pemahaman di atas, Struycken dalam bukunya Net Staatsrecht
van Het Koninkrijk der Nederlanden menyatakan bahwa konstitusi merupakan
barometer kehidupan bernegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah
perjuangan para pendahulu, sekaligus ide-ide dasar yang digariskan oleh The
Founding Father, serta memberi arahan kepada generasi penerus bangsa dalam
mengemudikan suatu Negara yang akan dipimpin.
Prof. Mr. Djokosutono melihat pentingnya konstitusi dari dua segi. Pertama,
5 | P a g e memuat fungsi Negara. Kedua, dari segi bentuk (Naar de Maker) oleh karena yang
memuat konstitusi bukan sembarangan orang atau lembaga. Mungkin bisa dilakukan
oleh raja, raja dengan rakyatnya, badan konstitusi atau lembaga dictator.
Pada sudut pandang yang kedua ini, K. C. Wheare menggkaitkan pentingnya
konstitusi dengan peraturan hukum dalam arti sempit, dimana konstitusi dibuat oleh badan yang mempunyai ”wewenang hukum” yaitu sebuah badan yang diakui sah untuk memberikan kekuatan hukum pada konstitusi.
2.1.2 Peran Konstitusi dalam Suatu Negara
Konstitusi sebagaimana disebutkan merupakan aturan-aturan dasar yang
dibentuk dalam mengatur hubungan antara negara dan warga negara. Konstitusi juga
dapat dipahami sebagai bagian dari kontak sosial yang memuat aturan main dalam
berbangsa dan bernegara.
Pada prinsipnya, adanya konstitusi memilki tujuan untuk membatasi
kewenangan pemerintah dalam menjamin hak-hak yang diperintah dalam
merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.
“Konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan suatu Negara merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena tanpa konstitusi bisa jadi tidak akan terbentuk sebuah
Negara. Konstitusi dan Negara ibarat tinta dan pulpen yang satu sama lain tak bisa dipisahkan”. (El-Muhtaj, 2007:67).
Tujuan-tujuan adanya konstitusi secara singkat diklasifikasikan menjadi tiga
tujuan, yaitu Pertama Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan sekaligus
pengawasan terhadap kekuasaan politik. Kedua, Konstitusi bertujuan untuk
melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri. Ketiga Konstitusi bertujuan
memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan
6 | P a g e “Sebagaimana disebutkan bahwa konstitusi terbagi menjadi dua macam yaitu, hukum dasar tertulis (Undang-Undang Dasar) dan hukum tidak tertulis (konvensi)”. (Kaelan, 2007:89)
Undang-Undang Dasar mempunyai fungsi yaitu membatasi kekuasaan
pemerintah dari suatu negara dan menentukan cara kerja pemerintah tersebut
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan
demikian diharapkan hak-hak warga negara akan lebih terlindungi. Sedangkan
konvensi adalah aturan-aturan dasar yang ada dalam penyelenggaraan suatu Negara
meskipun sifatnya tidak tertulis.
2.1.3 Pelaksanaan Demokrasi Indonesia Menurut Konstitusi Indonesia
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” yang berarti
rakyat atau “kratos” berarti pemerintah. Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat
atau suatu pemerintahan dimana rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau
rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan Negara.
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu Negara
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas Negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Perkembangan demokrasi di Indonesia tidak terlepas dari sejarah perjuangan
bangsa. Sebelum Indonesia merdeka, kehidupan yang demokratis sudah dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari lahirnya berbagai perkumpulan
dan perserikatan, seperti Budi Utomo, Serikat Islam, Perkumpulan Keagamaan (NU
Dan Muhmmadiyah), Perkumpulan Partai-Partai, Perhimpunan Pelajar, Organisasi
Sosial dan lain-lain.
Salah satu tonggak sejarah perjuangan bangsa Indonesia, yang sekaligus
7 | P a g e akhirnya dapat membuat suatu kesepakatan penting dan sekaligus menyatakan semua
komponen pemuda Indonesia yang semula terpecah-pecah dalam organisasi
kepemudaan yang bersifat kedaerahaan, yaitu dengan lahirnya Sumpah Pemuda
tanggal 28 oktober 1928.
Bukti lain bahwa bangsa Indonesia sudah melaksanakan kehidupan yang
demokratis adalah sidang BPUPKI yang membahas rancangan dasar negara dan
rancangan Undang-Undang Dasar secara bermusyawarah. Demikian pula pada saat
disusunnya teks Proklamasi Kemedekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir.Soekarno
pada tanggal 17 Agustus 1945 di jalan Pegangsan Timur No. 56 Jakarta, merupakan
wujud nyata dari pengambilan keputusan secara demokratis.
2.1.4 Pandangan Agama Khatolik Mengenai Pengaruh Konstitusi Terhadap
Pelaksanaan Demokrasi Di Indonesia
Istilah demokrasi dalam Alkitab tidak ada, tetapi dalam Perjanjian Lama
setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Kejadian 11 tentang kelahiran bangsa-bangsa,
kemudian Kejadian 12 mengenai pemilihan Abraham. Kita bisa mengerti bahwa
Israel tidak disebut bangsa tetapi umat. Umat menekankan kesamaan kedudukan
antar manusia, yang satu tidak menguasai yang lain sebab semua diikat oleh ketaatan
pada Allah. Umat adalah sebuah masyarakat teokratis yang demokratis.
Konsep Demokrasi Menurut Iman Kristen yang dapat kita lihat dan contoh
dapat di baca dari kitab Kejadian 1:27 yang dapat kita lihat bahwa Kristen adalah
salah satu pencetus aliran sistem Demokrasi yang didalam masa ini, Demokrasi
sangat berhubungan erat dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
Demokrasi juga merupakan aktualisasi dan realisasi dari HAM itu sendiri.
Pemerintahan demokrasi pertama kali dipraktikkan oleh bangsa Yunani dalam bentuk
partisipasi langsung rakyat sebagai warga negara didalam pemerintahan. Dalam
8 | P a g e banyak negara barat dan berbagai negara. Demokrasi yang diterapkan didalam system
pemerintahan di berbagai negara ada bermacam-macam, diantaranya demokrasi
liberal, demokrasi sosialis dan demokrasi ekonomi.
2.1.5.1Demokrasi Dalam Perspektif Iman Kristiani
Demokrasi tidak bisa dipisahkan oleh Negara. Pada saat Allah menciptakan
semesta, tidak disebutkan tentang Negara. Meski demikan, Allah menciptakan
manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk social. Setelah manusia jatuh
ke dalam dosa, muncul fenomena lahirnya bangsa-bangsa (kejadian 11). Selanjutnya
dalam kejadian 12 dapat kita ketahui bagaimana Allah memilih Abraham, dikatakan
bahwa Allah akan membentuk sebuah Bangsa yang besar, bangsa pilihan Allah sendiri. Israel tidak disebut sebagai “bangsa” tetapi sebagai “umat”. Hal ini menekankan kesamaan kedudukan antara manusia, yang satu tidak menguasai yang
lain karena semua diikat oleh ketaatan kepada Allah. Para ahli perjanjian lama menyimpulkan bahwa “umat” adalah sebuah masyarakat teokratis dan demokratis.
Ada hubungan dalam iman kristiani wajib berperan aktif dalam kehidupan
berdemokrasi, yang dapat diwujudkan dengan berpartisipasi aktif dalam pemilihan
umum, menjadi anggota partai politik serta bentuk kegiatan lainnya. Harus diakui
bahwa dalam pengambilan keputusan yang mengatur kehidupan bersama manusia tidak dapat mengabaikan “kuasa” yang mendominasi masyarakatnya sekalipun secara formal masyarakat tersebut menerima demokrasi sebagai asas hidup bersama. Iman
kristiani menegaskan bahwa semua kuasa berasal dan hanya milik Allah. Kuasa
adalah pemberiaan Allah yang harus dipertanggungjawabkan dalam pelayanan
masyarakat. Sehingga setiap umat kristiani yang terlibat dalam bebagai kegiatan
politik wajib menyuarakan suara kenabian yang disasarkan pada nilai-nilai yang
universal yaitu menegakkan keadilan, menyatakan kebenaran, menghormati kebebsan
yang bertanggungjawab, memperjuangkan kesetaraan serta mempraktikkan kasih
9 | P a g e Kristen turut menata kehidupan bersama, sekaligus merupakan upaya kita untuk
wujudkan nilai-nilai demokrasi yang sesuai dengan iman kristiani.
2.1.5.2Contoh Demokrasi Dalam Perspektif Iman Kristiani
Dapat di baca dari kitab Kejadian 1:27 “Maka Allah meniptakan manusia itu menurut gambarnya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka” yang dapat kita lihat bahwa Kristen adalah salah
satu pencetus aliran sistem Demokrasi yang didalam masa ini, Demokrasi sangat
berhubungan erat dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
Demokrasi yang didalam masa ini, Demokrasi sangat berhubungan erat dengan Hak
Asasi Manusia (HAM). Demokrasi juga merupakan aktualisasi dan realisasi dari
HAM itu sendiri. Seperti yang sudah kita ketahui, manusia itu berasal dari Tuhan
yang diciptakan-Nya serupa dan segambar dengan-Nya, ia memiliki hak hidup sejak
lahir, hak untuk mengembangkan diri dan kewajiban untuk menjalani hidup. Kata
lainnya adalah, Demokrasi adalah suatu sistem dimana Allah mempersamakan semua
status manusia di hadapan-Nya.
Korupsi merupakan tindakan yang tidak baik, secara hukum maupun sosial telah dijelaskan pula sebab dan akibat yang ditimbulkan korupsi bahwa akibat yang
ditimbulkan dari korupsi tidak penah berdampak positif melainkan berdampak
negatif . Pada sudut pandang iman kristen jelas bahwa korupsi merupakan tindakan
yang salah karena pada Keluaran 20 : 15 pada Kesepuluh Firman dimana
menjelasakan “Jangan mencuri”1[7] mengapa tindakan korupsi ini berhubungan dengan firman Allah “Jangan Mencuri”, karena korupsi termasuk mencuri yaitu
mencuri uang rakyat . Hak seorang pejabat pemerintah telah ada yaitu menerima
pendapatan sesuai yang ditentukan oleh negara , mendapat fasilitas dari negara ,
namun masih saja kurang dan korupsi maka pejabat tersebut mencuri uang rakyat
10 | P a g e yang dimana seharusnya uang rakyat itu di seharusnya untuk membantu rakyat-rakyat
yang miskin.
2.1.5 Pelaksanaan Demokrasi Di NTT Menurut Konstitusi Negara Di Indonesia.
Secara umum terdapat dua bentuk demokrasi yang dilaksanakan di NTT
menurut konstitusi negara di Indonesia, yaitu Pertama Demokrasi langsung
merupakan suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan suara atau
pendapat dalam menentukan suatu keputusan.Dalam sistem ini, setiap rakyat
mewakili dirinya sendiri dalam memilih suatu kebijakan sehingga mereka memiliki
pengaruh langsung terhadap keadaan politik yang terjadi. Di era modern sistem ini
menjadi tidak praktis karena umumnya populasi suatu negara cukup besar dan
mengumpulkan seluruh rakyat dalam satu forum merupakan hal yang sulit.Selain itu,
sistem ini menuntut partisipasi yang tinggi dari rakyat sedangkan rakyat modern
cenderung tidak memiliki waktu untuk mempelajari semua permasalahan politik
negara dan demokrasi perwakilan. Kedua, dalam demokrasi perwakilan seluruh
rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat
dan mengambil keputusan bagi mereka.
2.2 Hasil Observasi
Berdasarkan observasi yang penulis hasilkan dari tanggal 30 oktober 2014 baik
langsung maupun tidak langsung di daerah NTT (Nusa Tenggara Timur)
memperoleh data dan informasi sebagai berikut.
Gosip Politik
11 | P a g e
Demonstrasi pemilukada di Manggarai, Flores (Oleh FRANS OBON)
Kemiskinan, busung lapar, kesehatan, HIV/AIDS yang makin mewabah,
rabies, dan masih banyak masalah lainnya. Mudahkah menemukan solusi yang
ditawarkan para kandidat? Tidak. Karena itu, tiap kali pemilukada di Flores
khususnya daerah Manggarai Timur, selalu mengalami sepinya perdebatan ide dan
gagasan. menanggapi masalah ini.
Janji kampanye adalah utang yang tak tertagih. Karena tidak ada pertarungan
ide dan gagasan, maka publik tidak tahu apa yang mau diperjuangkan oleh para
kandidat. Karena itu sulit bagi rakyat untuk mengontrol dan menagih janji kampanye
para kandidat. Jika menyaksikan kampanye para calon di lapangan kampanye, tidak
ditemukan tawaran-tawaran baru untuk dikerjakan. Karena itu ketika mereka terpilih,
maka operasi pemerintahan masyarakat juga berjalan sebagai business as usual.
2.3 Analisis Masalah
Dari hasil observasi yang penulis peroleh, terdapat berbagai penyimpangan
terhadap pentingnya konstitusi dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia khususnya
Nusa Tenggara Timur, maka penulis dapat merumuskan analisis masalah tersebut
berdasarkan hasil observasi diatas, salah satunya yaitu: Gosip politik, dalam
pelaksanaan tersebut terdapat penyimpangan yang telah terjadi. Oleh karena itu kita
wajib menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi dalam berbagai
bidang kehidupan seperti: Sikap dan perbuatan yang sejalan dengan unsur-unsur rule
12 | P a g e sosok pribadi seorang demokratis, sikap dan tingkah-lakunya harus mencerminkan
sosok pribadi seorang demokratis.
Bagi rakyat biasa, mereka harus menyadari berbagai hak dan kewajibannya
sebagai warga negara dan melaksanakannya dengan baik. rakyat harus mampu
memilih pemimpin secara cerdas, berani menyatakan pendapat, serta ikut mengawasi
jalannya pemerintahan.
Rakyat juga harus mematuhi hukum, menghormati pemerintahan yang sah,
menjaga ketertiban umum dan kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar
dan menghargai pendapat warganya.
Salah satu contoh sederhana yang dapat ditunjukkan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu; Dalam suatu pertandingan olahraga misalnya, seluruh peserta harus
mematuhi aturan permainan (rule of the game), tunduk pada putusan juri, sportif,
bersedia menerima kekalahan dan lain-lain. Meskipun tampak sederhana, justru
dalam kehidupan bermasyarakat itulah kita perlu membiasakan hidup secara
demokratis. Pembudayaan demokrasi perlu menjadi agenda penting bagi bangsa
13 | P a g e BAB III
PENUTUP
2.4 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut.
Demokrasi telah menjadi pilihan bagi hampir semua bangsa di dunia, tak
terkecuali bangsa Indonesia. Dalam perkembangannya, konsep demokrasi tidak
hanya diterapkan dalam bidang politik, melainkan juga diterapkan dalam berbagai
bidang kehidupan. Seperti kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial-budaya, dan
bidang-bidang kemasyarakatan lainnya. Kehidupan yang demokratis adalah
kehidupan yang intinya melibatkan partisipasi rakyat dan ditujukan untuk
kepentingan rakyat. Oleh karena itu, “Konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan
suatu negara merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Karena tanpa konstitusi bisa
jadi tidak akan terbentuk sebuah negara dan demokrasi yang sejahtera, karena
aturan-aturan tersebut tidak terlaksanakan. Konstitusi dan negara ibarat tinta dan pulpen yang satu sama lain tak bisa dipisahkan”. (El-Muhtaj, 2007:67).
Konstitusi juga mempunyai kegunaan bagi penguasa sebagai alat mewujudkan
cita-cita dari tujuan Negara yang sesuai dengan kaedah Negara pembuatnya.Tampak
bahwa begitu banyak tujuan, manfaat dan kegunaan konstitusi bagi suatu Negara
khususnya bagi Indonesia untuk mewujudkan suatu cita-cita luhur bangsa Indonesia
maka konstitusi sangat dibutuhkan bagi Negara Indonesia yang dapat juga sebagai
alat pencapai tujuan Negara berdasarkan pada Dasar Negara yaitu Pancasila.
Oleh karena itu, dengan adanya konstitusi maka pengaturan dalam Negara
akan berjalan dengan baik, lancar dan tertata sehingga dinamika dan proses
pemerintahan Negara dapat dibatasi dan dikendalikan serta dapat mewujudkan
14 | P a g e 2.5 Saran
2.5.1 Bagi Pemerintah NTT ( Nusa Tenggara Timur)
Kekurangan-kekurangan masih terdapat dalam bentuk parlemen di NTT.
Kekurangan itu dapat kita lihat dalam proses pemilihan legislatif tingkat daerah
maupun tingkat pusat. Dimana banyak kelompok kepentingan yang kecewa ketika
calon pilihan mereka tidak terpilih dalam pemilihan legislatif tersebut semua pihak
terutama Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan menanamkan isu-isu. Fenomena
politik seperti itu sering sekali terjadi di Indonesia. Dengan Kondisi parlemen seperti
itu, muncullah tanggapan-tanggapan negatif yang dikeluarkan oleh masyarakat bahwa
tidak ada parlemen di Indonesia yang bersih, adil, dan jujur. Oleh karena itu
diharapkan adanya pemimpin yang benar-benar memperhatikan kesejahteraan rakyat
bukan sebaliknya di daerah NTT.
2.5.2 Bagi Negara Indonesia
Setiap partai yang menjalankan fungsinya di Negara Indonesia bisa dikatakan telah kehilangan jati dirinya dan tidak tahu lagi harus melakukan “kebaikan” apa lagi untuk menciptakan citra baik dimata masyarakat sehingga setiap pemilu dilaksanakan
hampir tidak ada yang sepenuhnya bersih dari kecurangan-kecurangan saat pemilu.
Sudah waktunya negara ini diselamatkan oleh para pemikir independen itu agar tidak
lagi jatuh dari keterpurukan dan ketertinggalan dengan negara-negara lain. Pada saat
memilih anggota lembaga parlemen, sebaiknya pilihlah seorang yang benar-benar
independen dengan sepenuhnya memperjuangkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Di akhir tulisan ini saya mencoba mengutip salah satu istilah bahwa
diharapkan demokrasi pancasila yang berkembang di Indonesia tidak hanya jargon
pemanis saja dan bukan “demokrasi semu” yang hanya baik dalam nilai tapi tidak tampak pada permukaan. Akhirnya, marilah kita bersama menjadikan nilai-nilai
15 | P a g e maupun berbangsa dan bernegara, sehingga cita-cita luhur pancasila terwujud untuk