• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)1 Di Indonesia penyalahgunaan narkoba eah tersebar di seluruh wilayah khususnya, di kota-kota besar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)1 Di Indonesia penyalahgunaan narkoba eah tersebar di seluruh wilayah khususnya, di kota-kota besar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Di Indonesia penyalahgunaan narkoba eah tersebar di seluruh wilayah khususnya, di kota-kota besar. Hal ini terjadi pada berbagai strata masyarakat, dapat dikatakan tidak ada daerah (Kelurahan, bahkan RT/ RW) yang bebas narkoba. Masalah sosial timbul dari kekurangan–kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada foktor–faktor ekonomis, biologis, biopsikologis, dan kebudayaan. Permasalahan narkoba di Indonesia masih merupakan sesuatu yang sangat komplek.

Terbukti dengan bertambahnya jumlah penyalahguna atau pecandu narkoba secara signifikan, seiring meningkatnya pengungkapan kasus tindak kejahatan narkoba yang semakin beragam polanya dan semakin masif pula jaringan sindikatnya. Dampak dari penyalahgunaan narkoba tidak hanya mengancam kelangsungan hidup dan masa depan penyalahgunanya saja, namun juga masa depan bangsa dan negara, tanpa membedakan strata sosial, ekonomi, usia maupun tingkat pendidikan. Masalah penyalahgunaan narkoba ini bukan saja merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian bagi negara Indonesia, melainkan juga bagi dunia Internasional. Penelitian serupa dikatakan oleh Rina Heningsih Gustina Tampubolon. 2015 dalam penelitiannya yang berjudul : Peran Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam Penangguulangan Narkotika Di Kota Samarinda. 2015.

Menyatakan bahwa :

(2)

Perkembangannya kejahatan dan penyalahgunaan narkotika menunjukan kecenderungan yang semakin meningkat dan narkotika itu sendiri sudah merupakan tren serta gaya hidup bagi sebagian banyak masyarakat modern.

Penyalahgunaan narkotika merupakan masalah yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik, biologik, psikologik, dan sosial. Dampaknya penyalahgunaan narkotika mencakup kematian dini, kecacatan fisik, dan kerugian sosial ekonomi masyarakat, maka sangat diperlukan tindakan pecegahan penyalahgunaan narkotika tersebut. Perdedaran narkoba sudah sangat luas bahkan sudah menjadi musuh nyata bagi orang tua, saat ini remaja sangat rentan terpengaruh oleh narkoba. Untuk itu, Pendidikan merupakan salah satu pihak yang berkewajiban dan bertanggung jawab dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja. Karena remaja merupakan objek yang secara emosional masih labil, sehingga sangat rentan untuk menggunakan narkoba.

Mulai dari rasa ingin tahu, mau coba-coba, ikut-ikutan teman, rasa solidaritas grup yang kuat dan memilih lingkungan yang salah sampai dengan faktor keluarga yang kurang perhatian dan lain sebagainya. Disamping dari objek sasarannya yang labil, sekolah dan kampus yang menjadi tempat yang rentan untuk peredaran narkoba.

Dengan melihat kenyataan yang terjadi dan dampak negatifnya yang sangat besar dimasa yang akan datang, maka semua elemen bangsa ini seperti pemerintah, aparat penegak hukum, institusi pendidikan masyarakat dan lainnya untuk itu mulai dari sekarang kita galakkan gerakan perangi narkoba. Secara umum dampak penyalahgunaan dapat terlihat pada fisik, psikis maupun social.

Dampak psikis dan sosial antara lain adalah lamban kerja, apatis hilang

(3)

kepercayaan diri, tertekan, sulit berkonsentrasi, gangguan mental, anti-sosial, asusila dan dikucilkan oleh masyarakat. Selain itu, penyalahgunaan yang menggunakan jarum suntik, khususnya pem akaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV.

Penggunaan yang berlebihan atau over dosis dapat menyebabkan kematian sampai saat ini tingkat peredaran narkoba sudah merambah pada berbagai level, tidak hanya pada aerah perkotaan saja melainkan sudah menyentuh komunitas pedesaan. Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan bahan adiktif lainnya) memang diperlukan oleh setiap manusia untuk pengobatan sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang studi pengobatan dan studi ilmiah diperlukan suatu produksi narkotika yang terus menerus untuk para penderita tersebut.

Perilaku sebagian remaja dan masyarakat yang secara nyata telah jauh mengabaikan nilai-nilai kaidah dan norma serta hukum yang berlaku di tengah kehidupan masyarakat, dimana dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat masih banyak dijumpai remaja yang masih melakukan penyalahgunaan narkoba.

Melihat peredaran narkoba yang semakin meluas hampir ke seluruh kalangan masyarakat pemerintah pun membuat peraturan baru yang terdapat pada Undang- Undang No. 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Perubahan signifikan dari Undang- Undang yang lama dengan Undang-Undang yang baru (Undang-Undang No.35 Tahun 2009) ialah dibentuknya Badan Narkotika Nasional. Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dibentuk menggantikan Badan Koordinasi Narkotika Nasional yang dibentuk tahun 1999 dengan pertimbangan bahwa lembaga itu

(4)

sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan perkembangan keadaan.

Selanjutnya untuk memaksimalkan Undang-Undang No 35 Tahun 2009 dalam usaha mencegah dan memberantas peredaran narkoba di Indonesia dibuatlah Inpres RI No.12 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba tahun 2011-2015. Instruksi ini pun dibuat dalam upaya untuk lebih memfokuskan pencapaian “Indonsia Negeri Bebas Narkoba”. Visi dari Badan Narkotika Nasional dalam penanganan narkoba adalah“Terwujudnya masyarakat Indonesia bebas penyalahgunaan dan peredaran gelapnarkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba) tahun 2015”. Bahkan sebagai tindak lanjut dari visi diatas, dibentuklah badan serupa di tingkat provinsi dan kota/kabupaten dimana hal ini diharapkan dapat menjadi ujung tombak untuk merealisasikaan upaya pemberantasan narkoba. Kekhawatiran ini semakin di pertajam akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang telah merebak di segala lapisan masyarakat, termasuk di kalangan generasi muda. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara pada masa mendatang. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba merupakan masalah yang sangat kompleks bahkan sudah mencapa tingkat memprihatinkan dan meresahkan masyarakat. Di kalangan remaja narkoba juga menjadi ancaman terhadap masa depannya. Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dapat memberikan dampak buruk bagi prestasi di sekola, kurang dapat bersosialisasi, anti social, serta terlibat tindak kejahatan lain yang dapat memberikan efek buuruk pada dir dan orang sekitarnya. Perilaku sebagian remaja dan masyarakat yang secara nyata telah jauh mengabaikan nilai-

(5)

nilai kaidah dan norma serta hukum yang berlaku di tengah kehidupan masyarakat, dimana dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat masih banyak dijumpai remaja dan masyarakat yang masih melakukan penyalahgunaan narkoba.

Dampak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sangat membahayakan bagi kelangsungan bangsa dan negara. Sebagaimana telah di uraikan diatas bahawa kalangan remaja dan masyarakat sangat rentan akan narkoba.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas mengenai makna sosialisasi BNN (Badan Narkotika Nasianal ) Terhadap Remaja dan Masyarakat ( Studi Kasus Penanggulanggan Bahaya Narkoba Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja).

Maka rumusan masalah berdasarkan judul ini yaitu :

1. Bagaimana sosialisasi BNNK (Badan Narkotika Nasianal Kabupaten) Tana Toraja Terhadap Remaja dan Masyarakat ?

2. Bagaimana dampak sosial bahaya narkoba terhadap remaja dan masyarakat Tana Toraja ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sosialisasi BNNK (Badan Narkotika Nasianal Kabupaten ) Tana Toraja terhadap remaja dan masyarakat dalam penanggulangan bahaya narkoba.

2. Untuk mengetahui dampak sosial bahaya narkoba terhadap remaja dan masyarakat Tana Toraja.

(6)

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitan ini adalah : 1. Secara Teoritis :

a. Sebagai bahan pengembangan ilmu sosiologi komunikasi dalammenciptakan ketatan hukum pada masyarakat.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengembangan serta memperbanyak khasanah perbendaharaan Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya Jurusan Sosiologi.

2. Secara Praktis :

a. Hasil penelitian ini di harapkan juga dapat berguna bagi kedua belah pihak baik pihak BNNK (Badan Narkotika Nasional Kabupaten) mahasiswa khususnya mahasiswa Jurusan Sosiologi sebagai bahan ajar.

b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti berikutnya yang meneliti masalah yang sama.

(7)
(8)

Referensi

Dokumen terkait

HIGH SCHOOL, SATKHIRA Selected Students for Admission-2020 Merit List for Class Three 3, Morning Shift SL NO USER ID ROLL NO APPLICANT NAME QUOTA RANK 95 HS7QU2B2 3100187

me©bvg I wµqvc`¸wji †Kv‡bv iƒcvšÍi Ki‡Z bv cvi‡j - AMªMwZ cÖ‡qvRb... welqe¯‘i mwVKZv _vK‡jI avivevwnKZvi Afve