• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bank Riau Kepri sebagai bank pembangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bank Riau Kepri sebagai bank pembangunan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Halaman 9

SEBAGAI bank rakyat, BRK terus menaik-kan bargainning position, baik skala lokal maupun nasional. Usaha itu sudah dilaku-kan. Dengan beberapa strategi seperti meningkatkan pelayanan financial strate-gy (e-banking dan sebagainya), membuka cabang BRK di Jakarta (2016), dan upaya spin off Bank Riau Kepri Syariah di tahun

WAWANCARA

TUJUAN UTAMA

Keberadaan Bank Riau Kepri sebagai bank pembangunan

daerah sangat strategis menjadi motor penggerak ekonomi

pedesaan dan pembangunan masyarakat Riau dan Kepri.

Pada kenyataannya hal itu belum sepenuhnya terwujud.

SAHAM KABUPATEN/KOTA

2018 ini. Tentu ini harapan menjadikan BRK sebagai BUMD yang kuat. Makanya ini harus didukung asupan saham dari 12 kabupaten kota di Riau dan 7 kabupaten kota di Kepri.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan di tahun 2017 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar

(3)

Halaman 10

Halaman 10

Lantas, bagaimana BRK mampu terus mewujudkan eksistensinya sebagai bank rakyat, berikut wawancara redaksi Perni-agaan bersama doktor ekonomi politik dan pembangunan/regional, DR Dahlan Tampubolon, ME, memberikan saran dan masukannya. Berikut ini petikannya:

Menurut Anda apa peran vital BRK bagi Riau dan Kepri?

Bank Riau Kepri (BRK) adalah wujud keterlibatan daerah di sektor moneter membantu mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) di kedua provinsi yang akan digunakan sebagai sumber pembiayaan pembangunan di daerah. Kaitannya den-gan pemerintah pusat, selama ini dana transfer yang diterima pemerintah daerah (baik provinsi maupun kabupaten/kota di Riau dan Kepri), sebelum digunakan lebih banyak disimpan di BRK. Tujuann-ya selain untuk memperbesar DPK, juga memudahkan proses operasional aktivitas pemerintah.

BRK didirikan untuk mendorong pemban-gunan di Riau dan Kepri, terutama untuk menopang pembangunan infrastruktur, UMKM, pertanian dan lain-lain kegiatan ekonomi dalam rangka pembangunan daerah. BRK juga berfungsi intermediasi, melalui penyaluran kredit yang terfokus pada kredit produktif untuk menumbuh-kembangkan usaha dan bukan hanya pada kredit konsumtif.

Peran BRK juga harus mengisi celah pasar yang tidak terlayani perbankan nasional, seperti usaha mikro perkotaan dan pedes-aan. Pemerintah pusat akan menyalurkan KUR, di sini peran BRK mesti lebih besar karena memiliki jangkauan hingga ke desa desa dengan unit bisnisnya. Dari sisi intermediasi, BRK juga menjadi penyim-pan dan penyalur dana transfer

pemer-intah pusat kepada pemerpemer-intah daerah. BRK siap mengantisipasi dana pemda yang belum turun lalu bisa mengganti dengan dana murah.

Siapa yang menjadi aktor intelektual yang memiliki peran strategis dalam memaksimalkan sistem ini?

Nah, untuk memaksimalkan keterkaitan antar aktor, perlu segera mewujudkan tindakan yang terkoordinir dari berbagai pihak terutama pemerintah daerah (Pem-prov Riau dan Pemrpov Kepri), DPRD dan asosiasi perbankan di daerah serta OJK. Pemprov beserta pemerintah daerah lain-nya berperan sebagai pemegang saham dan juga nasabah.

Menurut Anda, mengapa nilai trust sangat mempengaruhi perkembangan BRK se-bagai bank rakyat Riau dan Kepri?

Dasar utama kegiatan BRK adalah ke-percayaan (trust) masyarakat, baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat, khususnya Riau dan Kepri, akan mau menyimpan dana danan-ya di BRK dengan dilandasi kepercadanan-yaan. Dalam hal ini, BRK perlu memperkuat kepercayaan masyarakat baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitur. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut.

Seperti apa perimbangan kontribusi BRK terhadap kabupaten dan kota sebagai pemegang saham di BRK?

BRK bisa membantu peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), yaitu dengan cara memberikan dividen setiap

tahun kepada pemilik dan pemegang saham, dalam hal ini gubernur dan ka-bupaten/kota. Berarti BRK ikut memba-ngun daerah. Dividen ini kemudian akan digunakan pemerintah daerah sebagai sumber belanja untuk membangun daer-ah di Riau dan Kepri. BRK sebenarnya fungsi utamanya adalah menggerakkan pembangunan di daerah. Tujuan utama pemerintah kabupaten/kota menyertakan sahamnya bukan untuk perolehan laba, melainkan ikut di dalam mengembangkan BRK sehingga BRK mampu menggerak-kan ekonomi di wilayahnya. Dukungan modal dari pemerintah kabupaten/kota untuk ekspansi portofolio kreditnya.

Bagaimana menurut Anda, peran dana pihak ketiga (DPK) yang ternyata lebih besar dari saham pemerintah daerah?

Begini, Dana Pihak Ketiga dan saham merupakan hal yang berbeda. Tidak bisa dikomparasi. Modal bank terdiri atas modal inti atau primary capital dan modal pelengkap (secondary capital). Modal bank terdiri dari modal disetor, agio sa-ham, cadangan, laba dan kekayaan bersih anak perusahan.

Saham pemerintah daerah masuk di dalam modal bank. Sedangkan dana pihak ketiga lebih luas cakupannya, giro, deposito, tabungan dan dana sementara seperti uang titipan, setoran jaminan serta garansi bank.

Kalau DPK yang terakumulasi di BRK lebih besar dibanding saham pemerintah ya wajar. Kalau lebih besar saham pemerin-tah dibanding DPK, berarti banknya tak jalan. Yang memungkinkan untuk diband-ingkan adalah DPK dari porsi Pemda dan pihak masyarakat (bukan dana Pemda). Tahun buku 2017, DPK dari dana Pemda hanya 3,34% dan non-pemda mencapai

Wawancara

Menopang pembangunan infrastruktur

Pertumbuhan UMKM,

Pertumbuhan pertanian

BRK HARUS MAMPU MENDORONG PEMBANGUNAN

RIAU DAN KEPRI

BRK juga berfungsi inter-mediasi, melalui penyaluran kredit yang terfokus pada kredit

produktif untuk menumbuh-kembangkan usaha dan bukan

hanya pada kredit konsumtif.

Peran BRK juga harus mengisi celah pasar yang tidak terlayani perbankan nasional, seperti usaha

mikro perkotaan dan pedesaan.

Dari sisi intermediasi, BRK juga menjadi penyimpan dan penyalur dana transfer pemer-intah pusat kepada pemerpemer-intah

daerah. BRK siap mengantisipasi dana

Pemda yang belum turun lalu bisa mengganti dengan dana

(4)

Halaman 11

96,66%. Hal ini tentu merupakan bentuk kepercayaan masyarakat, karena semakin besarnya dana non-Pemda dibandingkan dengan tahun buku 2016 (Pemda 14,95% dan non-pemda 85,05%). Penurunan DPK Pemda di BRK karena dana transfer pusat ke pemerintah provinsi dan kabu-paten/kota di Riau dan Kepri menurun.

Bagaimana pula menurut Anda ber-gainning position BRK yang kini telah membuka cabang di DKI Jakarta, yang notabene lebih banyak menjaring DPK, lantas mampukah menjawab kebutuhan sebagai bank rakyat Riau dan Kepri?

Lumrah kalau bank pembangunan daerah membuka cabang di ibukota. Untuk menjadi pemain yang kuat di sektor perbankan, BRK memerlukan cabang di Jakarta karena peredaran uang di Jakarta sangat besar. Ketika ada investor di pusat yang ingin berinvestasi, cukup melalui BRK cabang Jakarta. Keberadaan BRK

di Jakarta memudahkan proses transaksi, semakin cepat dan pelayanan bisa dimak-simalkan. Kantor Jakarta juga merupakan referensi sebagai sebuah bank devisa.

Berkaitan dengan penurunan porsi DPK pemda di BRK, maka pembukaan cabang Jakarta diharapkan membantu DPK non-Pemda dari luar Riau dan Kepri, terutama pelaku bisnis di Jakarta. Selain itu, pembukaan kantor Jakarta juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Riau Kepri dan juga warga Jakarta yang beras-al dari sini yang akan melakukan transaksi di Jakarta melalui BRK. BRK mendekatkan diri dengan masyarakat Riau Kepri yang ada di Jakarta.

Lalu seberapa tepat langkah politis BRK yang melakukan spin off Unit Usaha Syariah, menjadi Bank Kepri Riau Syari-ah yang nantinya berdomisili di Tanjung Pinang Provinsi Kepri.

Spin off UUS memang menjadi

kewa-jiban semua bank, sebelum tahun 2023. Menurut UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah adalah pemisahan usaha dari satu bank menjadi dua badan usaha atau lebih. Spin off BRK dilakukan untuk memudahkan BRK Syariah beroper-asi dan agar lebih lincah dalam berbisnis dan berekspansi. Jika BRK Syariah tetap bersatu dengan BRK dalam satu bank akan memperlambat laju perkembangan unit syariahnya bahkan bisa memperlam-bat BRK itu sendiri.

Nah, terbentuknya BRK Syariah sendiri akan mengubah sistem bunga menjadi sistem profit-loss sharing atau bagi hasil. Tentunya kedua sistem tersebut berto-lak beberto-lakang dan bila tidak dipisahkan pengelolaannya dikhawatirkan tercam-punya antara halal dan riba. Jadi, tujuan retstrukturisasi BRK melalui spin off untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan di mana kedua hal tersebut sangat dibutuhkan perusahaan untuk terus berkembang dan meningkatkan labanya.

Melalui pemisahan ini, UUS BRK yang berubah menjadi BRK Syariah akan lebih leluasa menangkap peluang bisnisnya, karena sudah tidak lagi bergantung kepada BRK. Kewenangan bisnis yang dijalankannya menjadi lebih banyak ketika menjadi BRK Syariah.

Perlu diperhatikan juga bahwa spin off BRK Syariah memerlukan banyak biaya. Hal ini karena pemisahan BRK Syariah harus lebih berdikari di dalam kegiatan operasinya. Mulai dari infrastruktur, SDM sistem perbankan dan lain sebagainya. Tentunya memerlukan biaya yang besar. Perlu juga dipahami hasil pemisahan BRK Syariah memerlukan konsolidasi internal karena terpisah dari BRK, bukan waktu sebentar melakukannya.

Disebutkan BRK Syariah akan berpusat di Kepulauan Riau. Ini satu citra positif, Bumi Melayu Bumi Islam. Riau dan Kepri dikenal sebagai bumi melayu, terutama Kepulauan Riau dengan budaya dan sejarahnya yang kental dengan nilai-nilai ke-Islaman. Riau dan Kepri merupakan satu rumpun yang tidak terpisahkan, hanya wilayah administrasi saja yang berbeda. Dengan beroperasinya BRK Syariah akan terwujud aspek ke-Islaman di dalam masyarakat Riau Kepri melalui kehidupan sehari hari dan kegiatan bisnis yang Islami.***Tim

Wawancara

Dr DAHLAN TAMPUBOLON, ME

Referensi

Dokumen terkait

b) Fase (phase), adalah bagian dari suatu siklus yang dialokasikan untuk kombinasi pergerakan secara bersamaan. c) Waktu Hijau Efektif, adalah periode waktu hijau

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mulyana menyatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara pengetahuan ibu tentang ASI dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi (Mulyana,

Pelaksanaan lingkungan belajar di sekolah dalam mengembangkan daya eksploratif, kreatif dan integral peserta didik SD Kanisius Eksperimental Mangunan dilakukan dengan

Metode pengabdian masyarakat yang digunakan yaitu pendidikan kesehatan tentang bahaya dan pencegahan hipertensi, memberikan simulasi pembuatan teh bawang dayak untuk

Dengan alasan ini maka cukup bijaksana kalau menempatkan biji-biji tanaman yang ditanam ke dalam tanah hanya bila suhu cukup dekat dengan suhu optimum tersebut agar cepat

Ini adalah lingkungan ini menuduh bahwa Sara masuk. Untuk membuat keadaan menjadi lebih buruk , manajer ditugaskan untuk audit konsolidasi FFF adalah James

Pandangan subjek tentang kehadiran anak, ketidaksesuaian harapan, belum tercapainya tujuan, dan hubungan dengan pasangan merupakan faktor lain yang