ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEMREPRODUKSI
Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah IIIDosen : Juliana,SST
2013ANATOMI FISIOLOGISISTEM REPRODUKSIA . A l a t re p ro d u k s i l a k i -l a k i
A l a t r e p r o d u k s i l a k i - l a k i t e r d i r i d a r i a l a t k e l a m i n b a g i a n l u a r d a n
a l a t k e l a m i n b a g i a n d a l a m . P e r h a t i k a n g a m b a r d i b a w a h . A l a t k e l a m i n b a g i a n l u a r terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri daritestis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
Alat Reproduksi Pria 1 . Te s t i s
Te s t i s d i s e b u t j u g a d e n g a n b u a h z a k a r. Te s t i s m e r u p a k a n o rg a n k e c i l d e n g a n d i a m e t e r s e k i t a r 5 c m p a d a o r a n g d e w a s a . T e s t i s m e m b u t u h k a n s u h u l e b i h r e n d a h d a r i s u h u b a d a n ( 3 6 , 7 o C ) a g a r d a p a t berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh didalam suatu
kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi
menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
2 . S k r o t u m
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsisebagai tempat
bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan
berlipat-l i p a t . S k r o t u m m e n g a n d u n g o t o t p o berlipat-l o s ya n g m e n g a t u r j a r a k t e s t i s k e dind
ing perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat
mengubahu k u r a n n ya . J i k a s u h u u d a r a d i n g i n , m a k a s k r o t u m a k a n m e n g e r u t d a n menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebihhangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dankendur. Akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan panas dapatdikeluarkan.
3. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot.
Vasdeferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas
deferens berfungsisebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkant e s t i s d e n g a n k a n t o n g s p e r m a . K a n t o n g s p e r m a i n i b e r f u n g s i u n t u k menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
4 . E p i d i d i m i s
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens.A l a t i n i m e m p u n ya i b e n t u k b e r k e l o k - k e l o k d a n m e m b e n t u k
b a n g u n a n seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma. 5 . K e l e n j a r A s e s o r i s
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getahini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakansperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar Cowper.a V e s i k u l a
r u p a k a n k e l e n j a r b e r l e k u k - l e k u k y a n g t e r l e t a k d i
b e l a k a n g k a n t u n g k e m i h . D i n d i n g v e s i k u l a s e m i n a l i s m e n g h a s i l k a n z a t makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. bKelenjar prostatKelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getahyang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperanuntuk kelangsungan hidup sperma.c K e l e n j a r
C o w p e r Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan
kelenjar y a n g s a l u r a n n y a l a n g s u n g m e n u j u u r e t r a . K e l e n j a r C o w p e r menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
6 . U r e t r a
U r e t r a m e r u p a k a n s a l u r a n s p e r m a d a n u r i n e . U r e t r a b e r f u n g s i me mbawa sperma dan urine ke luar tubuh.
7 . P e n i s
P e n i s d i b a g i m e n j a d i d u a b a g i a n , ya i t u b a t a n g d a n k e p a l a p e n i s . Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium.K u l i t i n i d i a m b i l s e c a r a o p e r a t i f s a a t m e l a k u k a n s u n a t . P e n i s t i d a k
mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuanereksi sangat
berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam
penist e r d a p a t s a l u r a n y a n g b e r f u n g s i m e n g e l u a r k a n u r i n e . S a l u r a n i n i u n t u k m e n g a l i r k a n s p e r m a k e l u a r. J a d i , f u n g s i p e n i s s e b a g a i a l a t s a n g g a m a , saluran pengeluaran sperma, dan urine.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI
MAKALAH KEPERAWATAN REPRODUKSI 1
ii
KATA PENGANTAR
“Asuhan Keperawatan pada Gangguan System Reproduksi Wanita :Gangguan Haid dan Endometriosis”
.Tanpa ridho-Nya mungkin kami tidakdapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun agar para pembaca dapat mengetahui gangguan gayahidup dan menambah ilmu pengetahuan. Makalah ini disusun oleh penyusundengan sebenar-benarnya. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Reproduksi 1 dan teman-teman yang telahmembantu penyusun sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusunmeny adari bahwa makalah ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, kritik yangdapat membangun dari para pembaca sangat diharapkan penyusun. Terima kasih.Surabaya, 18 Oktober 2016Penyusun
iii
DAFTAR ISI
...
iiiBAB 1 PENDAHULUAN ... 11.1 Latar Belakang ...
11.2 Rumusan Masalah ... 21.3 Tujuan ... ... 21.4 Manfaat ... ... 3BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... ... 42.1 Review Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi ... 42.2 Menstruasi ... ...
52.3 Disminore ...
122.4 Endometriosis ... 19BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
UMUM... 293.1 Asuhan Keperawatan Disminore ... ... 293.2 Asuhan Keperawatan Endometriosis ... ... 35BAB 4 SIMPULAN ... 454.1 Kesimpulan ... 45DAFTAR 46
1
BAB 1PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan sesuatu yang vital. Kesehatan reproduksi salahsatunya. Sistem reproduksi tidak dapat luput dari perhatian kita. Banyak penyakit reproduksi yang saat
ini sedang menjadi tren di masyarakat
2012).Penelitian yang dilakukan oleh Qomaruddin pada tahun 2006 tentanggangguan haid dengan jumlah responden 40 orang menunjukkan bahwa 38orang (95%) merasakan sakit pada waktu menstruasi yang disebut
dysmenorrhea
. 3 orang (7,5%) mengalami siklus menstruasi <22 hari, 9 orang(22,5%) siklus menstruasinya >35 hari. 9 orang (35%) mempunyai siklus tidakteratur. Penelitian yang dilakukan oleh The Endometriosis Association Research Registry
terhadap 3020 kasus endometriosis menemukan bahwa 2-4% pada usia reproduksi, 40,6% usia <20 tahun, 42,9% pada usia 20-29 tahundan 16,5% pada usia 30-39 tahun.
2 1.2
Rumusan Masalah 1)
Bagaimana anatomi fisiologi sistem reproduksi?2)
Apa definisi dari menstruasi?3)
Bagaimana siklus dari menstruasi?4)
Apa saja kelainan pada menstruasi (haid)?5)
Apa definisi gangguan haid dan endometriosis?
6)
Bagaimana etiologi gangguan haid dan endometriosis?
7)
8)
Bagaimana klasifikasi pada gangguan haid dan endometriosis?
9)
Bagaimana manifestasi klinis gangguan haid dan endometriosis?
10)
Bagaimana komplikasi dan prognosis klien dengan gangguan haid danendometriosis?
11)
Bagaimana asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan gangguanhaid dan endometriosis?
1.3
Tujuan1.3.1
Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep teori dan asuhan keperawatan pada kliendengan gangguan sistem reproduksi: Gangguan haid dan endometriosis.
1.3.2
Tujuan Khusus 1)
Mengetahui dan memahami anatomi dan fisiologi sistem reproduksi.2)
Mengetahui dan memahami definisi, siklus, dan kelainan padamenstruasi3)
Mengetahui dan memahami etiologi gangguan haid danendometriosis.5)
Mengetahui dan memahami patofisiologi gangguan haid danendometriosis.6)
37)
Mengetahui dan memahami manifestasi klinis gangguan haid danendometriosis.8)
Mengetahui dan memahami komplikasi dan prognosis klien denganganguan gangguan haid dan endometriosis.9)
1.4
Manfaat 1)
Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhankeperawatan pada pasien dengan gangguan haid dan endometriosis.2)
Dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik dan tepat pada kliendengan gangguan haid dan endometriosis.3)
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa tentangasuhan keperawatan pada klien dengan gangguan haid dan endometriosis.4)
Sebagai referensi tambahan dalam proses pembelajaran mata kuliah sistemreproduksi.5)
Memberikan informasi tentang penyakit gangguan haid dan
endometriosis, penyebab gangguan haid dan endometriosis, manifestasi klinis gangguanhaid dan endometriosis, serta cara perawatan dan pengobatan pada kliendengan gangguan haid dan endometriosis.
4
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Review Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi
Ovarium memiliki panjang 3 sampai 5 cm, lebar 2 sampai 3 cm, dan tebal 1cm. berbentuk seperti kacang kenari. Masing-masing ovarium terletak padadinding samping rongga pelvis posterior dalam sebuah ceruk dangkal, yaitu fosaovarian, dan ditahan dalam posisi tersebut
oleh mesentrium pelvis (lipatan peritoneum
antara peritoneum visceral dan peritoneum parietal). Ovarium adalahsatu-satunya organ dalam rongga pelvis yang retroperitoneal (terletak di belakang peritoneum).Ovarium dilapisi epitelium germinal (permukaan). Jaringan ikat ovariumdisebut stroma dan tersusun dari
korteks pada bagian luar dan medulla
darah dan limfatik, serabut saraf, sel-sel otot polos, dan sel-sel jaringanikat. Sedangkan korteks adalah lapisan stroma luar yang rapat. Korteksmengandung folikel ovarian, yaitu unit fungsional pada ovarium.
5 2.2
Menstruasi2.2.1
Definisi Menstruasi
Menstruasi adalah periode pengeluaran cairan darah dari uterus, yangdisebabkan oleh rontoknya endometrium. Keluaran terdiri dari sel pecahanendometrium dan stromal, sel-sel darah tua, dan sekresi kelenjar. Lamanya rata-rata sekitar 5 hari. Pada awal menstruasi, kadar estrogen, progesteron, dan LHmenurun atau pada kadar terendahnya selama siklus, dan kadar FSH baru mulaimeningkat. Pada ovarium, ovum baru mulai matur dalam vesikula atau ovisakyang disebut folikel graafian.Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yangterjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulanantara usia pubertas dan menopause. Menstruasi pada wanita adalah suatu perdarahan rahim yang
datangnya teratur setiap bulan (siklus menstruasi), dan timbulnya perdarahan tersebut sebagai akibat perubahan hormonal yaitu esterogen dan progesteron.Siklus menstruasi adalah serangkaian periode dari perubahan yang terjadi berulang pada uterus dan organ-organ yang dihubungkan pada saat pubertas dan berakhir pada saat menopause.
2.2.2
Siklus Menstruasi
membantuanda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya dengan demikiananda dapat mengetahui siklus anda.Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulaitumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinyakehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Seltelur ini masuk ke dalam
salah satu tuba falopi dan didalam tuba bisa
terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk kedalamrahim dan mulai tumbuh menjadi janin.Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan maka endometriumakan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus ini berlangsungselama 3-5 hari kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalanendometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.Siklus ovarium terbagi menjadi 3 fase:1.
Fase FolikulerDimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat danterjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena padasaat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan
7fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 seltelur, tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur. Padasuatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon
terhadap penurunan kadar hormon esterogen dan progesteron. Endometrium terdiridari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkanlapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untukkembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan. Perdarahanmenstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yanghilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membekukecuali jika perdarahannya sangat hebat.2.
perut bagian bawahnya, nyeriini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menitsampai beberapa jam.3.
Fase LutealFase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup danmembentuk korpus luteum yang menghasilkan sebagian besar progesteron.Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama selama faseluteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Psningkatan suhuini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi. Setelah 14 hari,korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jikaterjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkanHCG (
hormone chorionic gonadotropin
). Hormon ini memelihara korpusluteum yang menghasilkan progesterone sampai janin bisa menghasilkanhormonnya sendiri. Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatankadar HCG.
8Siklus endometrium dapat dibedakan 4 fase dalam siklus haid, yaitu:1.
Fase menstruasi atau dekuaminasiDalam fase ini endometrium dilepskan dari dinding uterus disertai perdarahan hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah haidmengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalamhemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan strauma yang mengalamidisintegerasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, cervik, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3-4 hari.2.
Fase pasca haid atau fase regenerasiLuka endometrium yang terjadi akibat pelepasan sebagian besar berangsur-angsur sembuh dan ditutup kembali oleh selaput lendir yangtumbuh dari sel-sel endometrium. Fase ini telah dimulai sejak fasemenstruasi dan berlangsung kurang lebih 4 hari.3.
Fase proliferasiDalam fase ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm. Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase poliferasi dapat dibagi atas 3 subfase, yaitu:a.
early proliferation phase
)Berlangsung antara hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapatdikenal dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasiepitel, terutama dari mulut kelenjar. b.
Fase proliferasi madya ( mid proliferation phase
)Berlangsung antara hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase inimerupakan bentuk transisi dan dapat dikenal dari epitel permukaanyang berbentuk torak dan tinggi. Tampak adanya banyak mitosisdengan inti berbentuk telanjang (
nake nukleus )c.
Fase proliferasi akhir ( late proliferation
)Fase ini berlangsung pada hari ke-11 sampai hari ke-14. Faseini dapat dikenal dari
permukaan kelenjar yang tidak rata dan
dengan banyak mitosis. Inti epitel kelenjar membentuk pseudostratifikasi.Stoma bertumbuh aktif dan padat
94.
Fase pra haid atau fase sekresiFase ini dimulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke-14 sampaike-28. Pada fase ini endometrium tebalnya tetap, bentuk kelenjar berubah menjadi panjang, berlekuk-lekuk, dan mengeluarkan getah yangmakin lama makin nyata. Didalam endometrium tertimbun glikogen dankapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur yang dibuahi.
2.2.3
Kelainan Menstruasi (Haid)
Kelainan haid yang dijumpai dapat berupa kelainan siklus atau kelainan dari jumlah darah yang diluarkan dan lamanya perdarahan.1.
AmenoreAmonore (tidak ada haid) bukan suatu penyakit tetapi merupakangejala. Amonore ialah tidak adanya haid selama 3 bulan atau lebih. Ada2 jenis amenore:1)
Primer: tidak pernah haid dari lahir (mandul, hymen tertutuprapat)2)
Sekunder: pernah haid kemudian berhenti lebih dari 3 bulan(hamil, menyusui) b.
OligomenoreHaid jarang, siklus panjang. Oligomenore terjadi kalau siklus lebihdari 35 hari. Sering terdapat pada wanita yang astenis. Oligomenoreyang menetap dapat terjadi akibat dari: perpanjanagan stadiumfolikuler, perpanjangan stadium luteal, dan kedua stadia tersebutmanjadi panjang.Jika siklus tiba-tiba menjadi panjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis dan pengaruh panyakit (TB). Pada umumnyaoligomenore yang ovulator tidak memerlukan terapi. Bila mendekatiamenore maka dapat diusahakan mengadakan ovulasi.Banyaknya perdarahan ditentukan oleh: (1) Lebarnya pembuluhdarah: pada hipoplasia uteri, asteni, tumor yang mengurangi dayakontraksi seperti mioma, (2) Banyaknya pembuluh darah yang terbukaatau luasnya luka: pada uterus miomatosus, endometriosis interna, (3)
10Tekanan intravaskuler: tekanan arteri meninggi, pada dekompensasikordis, tumor, kelainan letak, (4) Daya beku darah (diatesahemoragika): pada penyakit werlfoff atau hemofili.Kita tahu bahwa darah haid terlalu banyak kalau ada bekuan darahdalam darah haid. Lamanya perdarahan ditentukan olehh dayaregenerasi endometrium. Daya regenerasi berkurang pada infeksi, padamioma atau polip dan pada karsinoma.c.
Polimenore/metrorragiHaid sering datang, jadi siklusnya pendek, kurang dari 25 hari.Kalau
siklus pendek tapi teratur ada kemungkinan: stadium
proliferasi pendek, stadium sekresi pendek, dan keduanya pendek. Yang palingsering
dijumpai ialah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus
Kelainan jumlah aliran daraha.
Hipermenore/menoragiaPengeluaran darah yang terlalu banyak biasanya disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi, jadi pada siklus yang teratur, disebutmenoragia. Sebab-sebabnya adalah: hipoplasia uteri, asteni, miomauteri, hipertensi, infeksi dan hemofilia. b.
HipomenoreMenstruasi teratur tetapi jumlah darahnya sedikit. Pada hipoplasiauteri, karena uterus kecil. Secara normal haid sudah berhenti dalam 7hari. Bila haid lebih lama dari 7 hari maka daya regenerasi selaputlendir kurang, misalnya pada endometritis, mioma atau karsinoma darikorpus uteri.
113.
Nyeri Nyeri sewaktu haid, disebut dismenore. Nyeri ini terasa diperut bagian bawah. Nyeri dapat terasa sebelum, selama dan sesudah haid. Dapat bersifatkolik atau terus menerus. Nyeri diduga karena kontraksi.4.
Gangguan yang laina.
Pseudoamenore (kriptomenore)Pada keadaan ini haid ada, tapi darah haid tidak keluar karenatertutupnya serviks, vagina atau himen. Ginatresia ini dibagi: (1)Kongenital, paling
sering terjadi atresia himenalis dimana himen
tidak berlobang, (2) Akuisita, perlekatan saluran serviks atau vagina karenaradang GO, difteri, partus, senilitas b.
Polisistik ovariesIni adalah kondisi terbentuknya banyak kista kecil dalam rahimatau ovarium wanita yang bisa terjadi. Sindrom ini terjadi pada satu darisepuluh wanita. Beberapa wanita tersebut akan mengalami berbagaimasalah hormonal, termasuk ketidaksuburan.Wanita dengan sindrom ini mungkin tidak akan menunjukkangejala apapun, akibatnya mereka baru menetahui bahwa merekamemiliki masalah kesuburan setelah tes dilakukan. Terapi obatdigunakan untuk merangsang ovulasi pada wanita dengan sindrom ini.Atau dengan membakar kista-kista yang ada menggunakan jarum.Prosedur ini dilakukan melalui laparoskopi, dengan memasukkansebuah selang fiber-optic kedalam area panggul melalui sayatan kecildibawah pusar. Prosedur ini memungkinkan dokter memeriksa
organ-12organ reproduksi wanita tersebut, mengambil sampel-sampel yangdibutuhkan, dan melakukan operasi kecil. Pembiusan total digunakandalam prosedur ini.
2.3
Disminore
2.3.1
Definisi Dismenorea
Dismenorhea merupakan rasa sakit dibagian bawah abdomen pada saatmenstruasi yang mengganggu aktivitas wanita. Selama dismenorhea terjadikontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkanvasospasme dari arteriol urin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi(Llewellyn,2001).Disminorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuatwanita tersebut tidak dapatbekerja dan harus tidur. Nyeri sering bersamaandengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah.
Suzannec(2001) mendeskripsikan dysmenorrhea sebagai nyeri saat menstruasi pada perut bag ian bawah yang terasa seperti kram. Menurut Manuaba dkk (2006)dysmenorrhea adalah rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga dapatmenimbulkan gangguan pekerjaan sehari-hari. Dysmenorrhea merupakanmenstruasi yang sangat menyakitkan, terutama terjadi pada perut bagian bawahdan punggung bawah yang terasa seperti kram (Varney, 2004).
Klasifikasi Dismenorea 1.
Dismenorea
primerDysmenorrhea primer merupakan nyeri haid tanpa kelainan anatomisgenitalis
yang dapat diidentifikasi. Dysmenorrhea primer timbul pada masaremaja, yaitu sekitar usia 2-3 tahun setelah menarche dan mencapaimaksimal antara usia 15-25 tahun. Akan tetapi, dysmenorrhea primer jugamengenai sekitar 50-70% wanita yang
masih menstruasi.
Dysmenorrhea primer diduga sebagai akibat dari pembentukan prostaglandin yang berlebih, y ang menyebabkan uterus untuk berkontraksi secara berlebihandan juga mengakibatkan vasos pasme anteriolar. Nyeri dymenorrhea primerseperti mirip kejang spasmodik, yang dirasakan pada perut bagian bawah
13(area suprapubik) dan dapat menjalar ke paha dan pinggang bawah dapat juga disertai dengan mual, muntah, diare, nyeri kepala, nyeri pinggang bawah,
iritabilitas, rasa lelah dan sebagainya. Nyeri mulai dirasakan 24 jamsaat menstruasi dan bisa bertahan selama 48-72 jam (Baradero, 2006 &Suzannec, 2001).2.
Dismenorea
sekunderDysmenorrhea sekunder merupakan nyeri haid sebelum menstruasiyang disertai kela inan anatomis genitalis. Dysmenorrhea sekunder terjadi pada wanita berusia
30-45 tahun dan jarang sekali terjadi
sebelum usia 25tahun. Nyeri dysmenorrhea sekunder dimulai 2 hari atau lebih sebelummenstr uasi, dan nyerinya semakin hebat serta mencapai puncak pada akhirmenstruasi yang bisa berlangsung selama 2 hari atau lebih. Secara umum,nyeri datang ketika terjadi proses yang mengubah tekanan di dalam atau disekitar pelvis, perubahan atau terbatasnya aliran darah,
atau karena
iritasi peritoneum pelvis. Proses ini berkombinasi dengan fisiologi normal darimenstruasi sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Ketika gejala initerjadi pada saat menstruasi,
proses ini menjadi sumber rasa
sindrom menoragia, fibroid dan polip dapat pula disertaidengan dispareuni, kemandulan, dan perdarahan yang abnormal.Berdasarkan derajat nyerinya dismenorea dibedakan menjadi :1.
Dismenorea ringanDysmenorrhea ringan adalah rasa nyeri yang dirasakan waktumenstruasi yang berlangsung sesaat, dapat hilang tanpa pengobatan, sembuhhanya dengan cukup istirahat sejenak, tidak mengganggu aktivitas harian,rasa nyeri tidak menyebar tetapi tetap berlokasi di daerah peruh bawah.2.
Dismenorea sedangDysmenorrhea yang bersifat sedang jika perempuan tersebutmerasakan nyeri saat menstruasi yang bisa berlangsung 1-2 hari, menyebardi bagian perut bawah, memerlukan istirahat dan memerlukan obat penangkal nyeri, dan hilang setelah mengkonsumsi obat anti nyeri, kadang-kadang mengganggu aktivitas hidup sehari-hari.
143.
Dismenorea beratDysmenorrhea berat adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah padasaat menstruasi dan menyebar kepinggang atau bagian tubuh lain jugadisertai pusing, sakit kepala bahkan muntah dan diare. Dysmenorrhea beratmemerlukan istirahat sedemikian lama yang
bisa mengganggu
aktivitassehari-hari selama 1 aktivitassehari-hari atau lebih, dan memerlukan pengobatandysmenorrhea. 2.3.3
Etiologi Dismenorea 1.
Faktor PsikisAda wanita yang secara emosional tidak stabil, dysmenorrhea primermudah terjadi. Kondisi tubuh erat kaitannya dengan faktor psikis, faktor inidapat menurunkan
ketahanan terhadap rasa nyeri. Seringkali segera
setelah perkawinan dysmenorrhea hilang, dan jarang sekali dysmenorrheamenetap setelah melahirkan. Mungkin kedua keadaan tersebut (perkawinandan melahirkan) membawa
maupun perubahan psikis. Disamping itu, psikoterapi terkadang mampumenghilangkan dysmenorrhea primer.2.
VasopresinKadar vasopresin pada wanita dengan dysmenorrhea primer sangattinggi
dibandingkan dengan wanita tanpa dysmenorrhea. Pemberianvasopresin pada saat menstruasi menyebabkan meningkatnya kontraksiuterus, menurunnya aliran darah pada uterus, dan menimbulkan
nyeri. Namun, peranan pasti vasopresin dalam mekanisme terjadinyadysmenorrhea masih belum jelas.3.
ProstaglandinProstaglandin memegang peranan penting dalam terjadinyadysmenorrhea. Prostaglandin yang berperan di sini yaitu prostaglandin E2
(PGE2) dan F2α (PGF2α). Pelepasan prostaglandin di induksi oleh adanya
lisis endometrium dan rusaknya membran sel akibat pelepasan lisosim.Prostaglandin menyebabkan peningkatan aktivitas uterus dan serabut-serabut saraf terminal rangsang nyeri.
15Kombinasi antara peningkatan kadar prostaglandin dan peningkatankepekaan miometrium menimbulkan tekanan intrauterus hingga 400 mmHgdan menyebabkan kontraksi miometrium yang hebat. Selanjutnya, kontraksimiometrium yang disebabkan oleh prostaglandin akan mengurangi alirandarah, sehingga terjadi iskemia sel-sel miometrium yang mengakibatkantimbulnya nyeri spasmodik. Jika prostaglandin dilepaskan dalam jumlah berlebihan ke dalam peredaran darah, maka selain dysmenorrhea timbul pula diare, mual, dan muntah.4.
Faktor
HormonalUmumnya kejang atau kram yang terjadi pada dysmenorrhea primerdianggap terjadi akibat kontraksi uterus yang berlebihan. Tetapi teori initidak menerangkan mengapa dysmenorrhea tidak terjadi pada perdarahandisfungsi anovulatoar, yang biasanya disertai tingginya kadar estrogen tanpaadanya progesteron. Kadar progesteron yang rendah menyebabkan
akibat regresi korpus luteum menyebabkan terganggunya stabilitasmembran lisosom dan juga meningkatkan pelepasan enzim fosfolipase-A2yang berperan sebagai katalisator dalam
sintesis prostaglandin
melalui perubahan fosfolipid menjadi asam archidonat. Peningkatan prostaglandin pada endo metrium yang mengikuti turunnya kadar progesteron pada faseluteal akhir menyebabkan peningkatan tonus miometrium dan kontraksi.
2.3.4
Patofisiologi Dismenorea 1.
Dismenorea PrimerBila tidak terjadi kehamilan, maka korpus luteum akan mengalamiregresi dan hal ini akan mengakibatkan penurunan kadar progresteron.Penurunan ini akan menyebabkan labilisasi membrane lisosom, sehinggamudah pecah dan melepaskan enzim fosfolipase A2. Fosfolipase A2 iniakan menghidrolisis senyawa fosfolipid yang ada di membrane selendometrium dan menghasilkan asam arakhidonat. Adanya asamarakhidonat bersama dengan kerusakan endometrium akan merangsangkaskade asam arakhidonat yang akan menghasilkan prostaglandin, antaralain PGE2 dan PGF2 alfa. Wanita dengan disminorea primer didapatkan
16adanya peningkatan kadar PGE dan PGF2 alfa di dalam darahnya, yangakan merangsang miometrium dengan akibat terjadinya pningkatankontraksi dan disritmi uterus. Akibatnya akan terjadi penurunan aliran darahke uterus dan ini akan mengakibatkan iskemia. Prostaglandin sendiri danendoperoksid juga menyebabkan sensitisasi dan selanjutnya menurunkanambang rasa sakit pada ujung-ujung syaraf aferen nervus pelvicus terhadaprangsang fisik dan kimia.2.
Dismenorea SekunderAdanya kelainan pelvis, misalnya : endometriosis, mioma uteri, stenosisserviks, malposisi uterus atau adanya IUD akan menyebabkan kram padauterus sehingga timbul rasa nyeri.
2.3.5
Secara umum dismenorea memiliki tanda da gejala sebagai berikut:1.
Nyeri tidak lama timbul sebelum atau bersama-sama dengan permulaan haiddan berlangsung beberapa jam atau lebih. Sifat rasa nyeri ialah kejang yang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah. Tetapi dapatmerambat ke daerah pinggang dan paha.2.
Bersamaan dengan rasa nyeri dapat di jumpai rasa mual, muntah, sakitkepala, diare, dan mudah tersinggung
2.3.6
Pemeriksaan Penunjang Dismenorea 1.
UltrasonographyUltrasonography dilakukan untuk mengetahui adanya kelainandalam anatomi rahim, misalnya: posisi, ukuran dan luas ruangan rahim2.
HisterosalphingographiHisterosalphingographi dilakukan untuk mencari tahu adanyakelainan dalam rongga rahim, seperti polypendometrium, myomasubmukosa atau adenomyosis.3.
HesteroscopyHesteroscopy dilakukan untuk membuat gambar dalam ronggarahim, seperti polyp atau tumor lain.
174.
LaparoscopyLaparoscopy dilakukan untuk melihat kemungkinan adanyaendometriosis dan penyakit-penyakit lain dalam rongga panggul.
2.3.7
Penatalaksanaan Dismenorea
Terapi medis untuk klien disminorea diantaranya :1.
Terapi hormonal3.
Terapi dengan obat nonsteroid antiprostaglandin4.
Dilatasi kanalis serviksalis (dapat memberikan keringanan karenamemudahkan pengeluaran darah haid dan prostaglandin di dalamnya)
2.3.8
Komplikasi Dismenorea
Komplikasi yang biasa muncul akibat gangguan haid adalah infertilitas danstress emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainanhaid lebih lanjut. Terutama pada amenorrhea komplikasi yang biasa terjadiialah munculnya gejala-gejala lain akibat insufisiensi hormon sepertiosteoporosis. Sedangkan pada dismenorrhea komplikasi yang dapat terjadiadalah syok dan hilangnya kesadaran.
18 2.3.9
WOC Disminore
Dismenore primerPosisi rahim tidaknormalUkuran rahim terlalukecilTumorPenyakit lain: TBC,anemiaUdara terlalu dinginOvulasiPeningkatan hormonprogesteronHormon ProstaglandinmeningkatPoliferasi endoemetriumdan meluruh pada siklusmenstruasiKerusakan JaringanMK: NyeriKontraksi miometrium dan
pembuluh darah uterus↑
Hipoksia ↑
NyeriMK: Intoleransi aktivitasDismenoreDismenoresekunderKeluhan pada seluruh bagian tubuhNyeri haidCemas dan tegang
19 2.4
Endometriosis2.4.1
Definisi Endometriosis
Endometriosis adalah kasus jaringan endometrium (lapisan dindingRahim) yang tumbuh di luar rahim (implant endometrium). Kata endometriumsendiri berasal dari Bahasa Latin (Yunani)
(di dalam) dan metra ( Rahim).Endometriosis paling sering ditemukan di ovarium. Endometriosis jugadapat terjadi di luar uterus, pada ligamen sakro-uterinum dan ligamen latum,serta peritoneum. Area lain yang lebih jarang terjadi endometriosis antara lainadalah dinding usus, kandung kemih, serviks, vagina, vulva, dan umbilicusserta jaringan parut. Endometriosis terkadang terjadi di paru. (Andrews, 2009)Endometriosis merupakan jaringan
mirip selaput lendir yang
menutupi permukaan rongga rahim (endometrium) yang berada di luar rongga rahim pada tempat yang tidak semestinya (Center for Young Women’s Health, 2006
dalam Oepomo, 2007)Endometriosis adalah kondisi abnormal dimana jaringan endometriumditemukan pada lokasi internal selain uterus. Lokasi relokasi jaringan yang paling umum adalah rongga pelvis, terutama ovarium dan bagian peritoneum pelvis yan g menggantung. Jaringan jarang ditemukan di luar pelvis, seperti pada parut bedah dan paru-paru.Dalam siklus haid, endometrium menebal dengan tumbuhnya pembuluhdarah dan jaringan untuk mempersiapkan diri menerima sel telur yang akandilepaskan oleh indung telur. Rahim (uterus) dan indung telur (ovarium)
20terhubungkan dengan saluran telur, yang juga disebut sebagai tuba falopii( fallopian tube
). Apabila telur yang sudah matang itu tidak dibuahi olehsperma, maka lapisan dinding rahim tadi akan mengelupas pada akhir siklus.Lepasnya lapisan dinding rahim itulah yang disebut peristiwa haid.Keseluruhan proses itu diatur hormon reproduksi, dan biasanya memerlukanwaktu antara 28 sampai 30 hari, dan kembali lagi ke awal proses.
Etiologi dan Faktor Resiko Endometriosis
Penyebab endometriosis tidak diketahui, walaupun telah
dikemukakan beberapa teori. Mestruasi retrogad, teori yang paling diterima menyatakan bah wa sekresi menstruasi mengalir balik melalui tuba fallopi danmengendapkan partikel jaringan endometrium hidup di luar rongga uterus yangmenyebabkan fragmen-fragmen kecil endometrium normal tertanam di rongga peritoneum bawah.Wanita dengan periode menstruasi lebih lama (lebih dari 8 hari) dansiklus menstruasi yang lebih pendek (kurang dari 27 hari) beresiko tinggimengalami endometriosis. Kondisi ini tergantung estrogen, terjadi pada
wanita berusia 15 sampai 44 tahun, dan jarang terjadi pada wanita sebelum masa puber atau s etelah menopause. Sering melakukan olahraga aerobik terbuktimemberi perlindungan terhadap endometriosis karena dapat menurunkantingkat produksi estrogen. (Barbieri, 1990 dalam Reeder, 2011)Endometriosis lebih sering ditemukan pada wanita yang menundakehamilan sampai usia tiga puluhan, walaupun keadaan ini dapat pula timbul pada usia remaja. Terdapat peningkatan prevalensi sebanyak 7% pada saudarakandung dan anak dari ibu yang mendapat gangguan ini.
2.4.3
Patofisiologi Endometriosis
Endometriosis dipengaruhi oleh faktor genetik. Wanita yang memilikiibu atau saudara perempuan yang menderita endometriosis memiliki resikolebih besar terkena penyakit ini juga. Hal ini disebabkan adanya gen abnormalyang diturunkan dalam tubuh wanita tersebut.Gangguan menstruasi seperti hipermenorea dan menoragia dapatmempengaruhi sistem hormonal tubuh. Tubuh akan memberikan respon berupagangguan sekresi estrogen dan progesteron yang menyebabkan gangguan
perkembangbiakan sel abnormal.Jaringan endometrium yang tumbuh di luar uterus, terdiri dari fragmenendometrial. Fragmen endometrial tersebut dilemparkan dari infundibulumtuba falopii menuju ke ovarium yang akan menjadi tempat tumbuhnya. Olehkarena itu, ovarium merupakan bagian pertama dalam rongga pelvis yangdikenai endometriosis.Sel endometrial ini dapat memasuki peredaran darah dan limpa, sehinggasel endomatrial ini memiliki kesempatan untuk mengikuti aliran regional tubuhdan menuju ke bagian tubuh lainnya.Dimanapun lokasi terdapatnya, endometrial ekstrauterine ini dapatdipengaruhi siklus endokrin normal. Karena dipengaruhi oleh siklus endokrin,maka pada saat estrogen dan progesteron meningkat, jaringan endometrial ini juga mengalami perkembangbiakan. Pada saat terjadi perubahan kadar estrogendan progesteron lebih rendah atau berkurang, jaringan endometrial ini akanmenjadi nekrosis dan terjadi perdarahan di daerah pelvis.Perdarahan di daerah pelvis ini disebabkan karena iritasi peritonium danmenyebabkan nyeri saat menstruasi (dysmenorea). Setelah perdarahan, penggumpalan darah di pelvis akan menyebabkan adhesi/perlekatan di dindingdan permukaan pelvis. Hal ini menyebabkan nyeri, tidak hanya
di pelvis
tapi juga nyeri pada daerah permukaan yang terkait, nyeri saat latihan, defekasi,BAK dan saat melakukan hubungan seks. Adhesi juga dapat terjadi di sekitaruterus dan tuba fallopii.Adhesi di uterus menyebabkan uterus mengalami retroversi, sedangkanadhesi di tuba fallopii menyebabkan gerakan spontan ujung-ujung fimbriae
22untuk membawa ovum ke uterus menjadi terhambat. Hal-hal inilah yangmenyebabkan terjadinya infertil pada endometriosis.
2.4.4
Klasifikasi Endometriosis
Menurut letaknya endometriosis dapat digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :a.
Endometriosis genetalia interna, yaitu endometriosis yang letaknya didalam uterus b.
Endometriosis genetalia eksterne, yaitu endometriosis yang letaknya di pelvio peritoneum dan di kavum douglas, rekto sigmoid, kandung kencing
2.4.5
Tingkatan Endometriosis
Secara garis besar endometriosis ini dibagi menjadi empat tingkatan berdasarkan beratnya penyakit(American Fertility Society):1.
Stage 1 (minimal) : lesi bersifat superficial, ada perlengketan di permukaan saja2.
Stage 2 (ringan) : adanya pelengketan sampai di daerah cul-de-sac
3.
Stage 3 (sedang) : sama seperti stage 2, namun disertai endometriomayang kecil pada ovarium da nada perlengketan juga yang lebih banyak4.
Stage 4 (berat) : sama seperti stage 3, namun disertai endometriomayang besar dan perlengketan yang sangat luasPada endometriosis berat, ovarium, tuba fallopi, uterus, dan ususmenyatu dan dapat terfiksasi adhesi yang padat. Satu ovarium dapat berubah posisi di belakang uterus atau kavum Douglas. Kondisi ini menimbulkandyspareunia dalam dengan nyeri menetap selama beberapa jam. Pasanganwanita yang menderita endometriosis ikut terganggu akibat kenyataan bahwamereka yang memicu nyeri tersebut
sehingga kondisi ini
seringkali berpengaruh buruk pada kondisi mereka, terutama dalam segi seksual.Pelepasan ovum dan perjalanan ovum selanjutnya melalui tuba pada situasitersebut dapat sangat sulit sehingga wanita dapat mengalami masalah konsepsi.
2.4.6
Manifestasi Klinis Endometriosis
231.
Nyeri, adalah manifestasi yang paling khas. Nyeri secara khas dimulaisebelum periode menstruasi mencapai puncaknya tepat sebelum onsetatau selama 1 atau 2 hari pertama menstruasi. Nyeri dapat berlangsungselama durasi menstruasi dan kadang-kadang hingga beberapa harisetelahnya. Nyeri dapat berlokasi di berbagai tempat, menyebabkandiagnosis lebih sulit dikonfirmasi.2.
Disparaunia, adalah menstruasi tidak teratur3.
Menoragi. Pasien yang menderita endometriosis sering mengalamimenstruasi yang diawali dengan perdarahan bercak berwarna gelapselama dua atau tiga hari. Selain itu menstruasi pasien tersebut sangat banyak4.
Infertilitas, sekitar sepertiga pasien endometriosis mengalami infertilitas.Infertilitas mungkin merupakan satu-satunya gejala yang muncul.
2.4.7
Penatalaksanaan Endometriosis 1.
Pengobatan medisEndometriosis jarang terjadi setelah menopause sehingga hanya terjadi pada wanita yang menjalani terapi sulih hormone. Kehamilan memilikiefek yang terbatas, bahkan sering kali berefek kuratif pada penyakit ini,tetapi infertilitas merupakan salah satu gejala penyakit ini, andaipunwanita menginginkan seorang bayi. Dengan demikian, pengobatan medisdilakukan dengan menekan fungsi ovarium.a.
Danol (Danazol). Danol dapat digunakan hingga 9 bulan dan jika efeksamping dapat ditoleransi, obat ini meringankan endometriosis.Endometriosis dapat kambuh jika siklus menstruasi normal kembaliterjadi meski beberapa wanita mengalami perbaikan gejala b.
bercak dapat terjadi,tetapi tidak terlalu bermasalah jika dibandingkan dengan endometriosisyang terjadic.
Progesterone, noretisteron, didrogesteron, atau medroksiprogesteronasetat yang diberikan dalam dosis tinggi memiliki efek hormonal yang
24sama seperti kehamilan. Efek samping progesterone hampir samadengan gejala sindrom pramenstruasi, serta dapat terjadi perdarahanlepas obat yang mengganggu.d.
Analog GnRH. Obat ini efektif dalam menekan endometriosis, tetapihanya dapat diberikan dalam jangka pendek karena beresikomenimbulkan osteoporosise.
Terapi pelengkap dan terapi alternatif. Banyak wanita
melaporkan perbaikan gejala dengan mengonsumsi vitamin, unsur renik mineral,atau ramuan herbal. Terapi pelengkap dan terapi alternatif merupakan
area yang belum “dilirik” untuk diteliti, tetapi manfaat terapi ini dalam
pengobatan sindrom pramenstruasi mendorong penderitaendometriosis untuk mencobanya. Perubahan alam perasaan, vaginakering yang nyeri, dan nyeri menyerupai kram, dilaporkan berkurangdengan penggunaan minyak evening primrose. Vitamin B (terutamaB6) serta unsur renik, seperti zink dan magnesium juga terbukti efektif.Tanpa dukungan penelitian ilmiah ternama, peran efek placebo dalam pengobatan ini tidak diketahui.2.
25 bijaksana jika sebelumnya petugas kesehatan membantu pasien mengkaji perasaannya terhadap fertilitasnya.3.
LaparoscopyLaparoscopy adalah prosedur operasi yang paling umum untuk diagnosisdari endometriosis. Laparoscopy adalah prosedur operasi minor (kecil)yang dilakukan dibawah pembiusan total, atau pada beberapa kasus-kasusdibawah pembiusan lokal. Ia biasanya
dilakukan sebagai suatu
prosedur pasien rawat jalan. Laparoscopy dilakukan dengan pertama memompa perut dengan karbondioksida melalui sayatan kecil pada pusar.Sebuah alat penglihat (laparoscope) yang panjang dan tips kemudiandimasukan kedalam rongga perut yang sudah dipompa untuk memeriksa perut dan pelvis. Endometrial implants kemudian dapat dilihat secaralangsung. Selama laparoscopy, biopsi-biopsi (pengeluaran dari contoh-contoh jaringan kecil untuk pemeriksaan dibawah mikroskop) dapat jugadilakukan untuk diagnosis. Adakalanya biopsi-biopsi yang diperolehselama laparoscopy menunjukan endometriosis meskipun tidak adaendometrial implants yang terlihat selama laparoscopy.4.
Ovarektomi (pengangkatan ovarium)Tindakan ini hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapatdihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untukhamil lagi. Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika jaringan endometriumyang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.
2.4.8
Prognosis Endometriosis
Endometriosis pada umumnya terjadi pada usia reproduksi, walaupundemikian telah ditemukan pula endometriosis pada usia remaja dan pascamenopause. Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita suburyang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi padausia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karenamenghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.
n resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yangabnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun.
27 2.4.9
WOC Endometriosis Faktor genetik
Gangguan menstruasi(hipermenorea danmenoragia)System hormonal tubuhGangguan sekresi estrogen &progesteronGangguan pertumbuhan selendometriumFaktor eksternal: ToksikMikroorganisme masuk kedalam tubuhMikroorganismemenghasilkan makrofagRespon imun
↓
Pertumbuhan sel-selabnormal ↑
Respon imun ↓
Perkembangbiakansel abnormal ↑
28
29
BAB 3ASUHAN KEPERAWATAN UMUM3.1
Asuhan Keperawatan Dismenore3.1.1
Proses Keperawatan 1.
IdentitasIdentitas nama pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa,agama, pendidikan, alamat2.
Keluhan Utama : Keluhan umum yang sering muncul pada pasiendismenore, pasien mengeluh nyeri dibagian abdomen dan daerah sekitarabdomen3.
Riwayat Penyakit Sekarang : Biasanya pasien mengeluhkan merasakannyeri pada abdomen
ketika haid dan sampai menjalar pada
pinggang bawah, mengalami sakit kepala/pusing kepala, badan lemas/rasa letih,mual, muntah, sakit daerah bawah pinggang4.
Riwayat Penyakit Dahulu : Tanyakan atau perlu dikaji apakah pasienmempunyai riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengandismenore, dan kaji riwayat nyeri yang serupa timbul pada saat setiapsiklus haid. Disminore primer biasanya mulai saat setelah menarche.Riwayat gejala neurologis seperti kelelahan yang berlebihan ketika siklushaid5.
Riwayat Penyakit Keluarga : Tanyakan atau perlu dikaji apakah adakeluarga yang memiliki gejala penyakit gangguan mestruasi sama seperti pasien, atau adakah penyakit keturunan dari keluarga6.
Riwayat
MenstruasiMenarche : Umur 12 tahun Siklus : Teratur 28 hariBanyaknya : Normal Lamanya : 7 hariKeluhan : Disminore7.
Nutrisi : Status nutrisi pasien b.
Tidur / Istirahat : Kecukupan pola istirahat pasienc.
Aktivitas : Aktivitas atau latihan pasien
30d.
Konsep Diri : Keadaan psikososial pasien terhadap disminoreyang dialaminya, seperti pengetahuan klien mengenai penyakitnya8.
Pemeriksaan FisikDilakukan secara Head to Toe
a.
Kepala : Bentuk normal, tidak ada pembengkakan dan tidak adakeluhan b.
Mata : Kulit kelopak mata normal, gerakan mata deviasi normaldan mistagmus, konjungtiva normal, sklera normal, reflekcahaya normalc.
Hidung : Tidak ada reaksi alergi, tidak ada nyeri tekan sinusd.
Mulut dan Tenggorokan : Gigi geligi normal, tidak ada kesulitanmenelane.
Dada dan AksilaMammae : Membesar ( ) ya ( √) tidak
Areolla mammae : NormalPapila mammae : Normalf.
Sirkulasi
JantungKecepatan denyut apikal : TakikardiIrama : Normal teraturKelainan bunyi jantung : T idak adah.
AbdomenMengecil : Linea dan Striae : Luka bekas Operasi : Kontraksi : -Lainnya : Nyeri pada abdomen bawahi.
Genitourinari :Perineum : NormalVesika Urinaria : Oliguri
31 j.
Ekstermitas (Integumen/Muskuloskletal) : Turgor kulit normal, warnakulit normal, kontraktur pada persendian ekstremitas tidak ada,kesulitan dalam pergerakan tidak ada kesulitank.
Pemeriksaan Abdomen : Abdomen lunak tanpa adanya rangsangan peritoneum atau suatu keadaan patologik yang terlokalisir. Bising ususnormall.
Pemerkisaan Pelvis : Pada kasus disminore primer, pemeriksaan pelvis adalah normal 3.1.2
Analisa DataNo Data EtiologiMasalahkeperawatan 1
DS : 1.
Klien mengeluh pucat DO :
1.
Klien terlihat nampakgelisahMenstruasi Nyeri haidKurang pengetahuanAnsietasAnsietas2 DS :
Klien mengeluh nyeri padaabdomen bawah hinggamenjalar ke bawah pinggang dan punggung
DO : 1.
Klien mengeluarkankeringat banyak, dan sikaptubuh menekuk memegang bagian tubuh yang sakit2.
Wajah tampak menahannyeri3.
32mmHgP –
Penyebab timbulnya nyeri:disminore karena adanyakontraksi distritmik lapisanmiometriumQ
Nyeri dirasakanmeningkat saat aktivitas, nyeriseperti ditusuk-tusukR –
Nyeri terjadi pada daerahsekitar abdomen bawah hinggamenjalar ke daerah bawah pinggang dan punggungS
–
Skala nyeri 4 –
6. Nyerisampai menangis, merintihdan menekan-nekan bagianyang nyeriT –
Nyeri timbul sebelumnyaatau bersama-sama ketikahaid, nyeri sering dan terus-menerusProstaglandin meningkatMyometrium terangsangMeningkatkan kontraksi dandistrimi uterusMenurunkan aliran darah keuterusIskemia Nyeri3
DS : 1.
Klien mengeluh pusing,lemas2.
Klien mengatakan tidakmampu melakukanaktivitas DO :
1.
33 3.1.3
Diagnosa Keperawatan 1)
Ansietas (00146) berhubungan dengan kurang pengetahuan penyebabnyeri abdomen ketika haid2)
Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agens cedera biologis yangditandai dengan iskemia dengan meningkatnya kontraksi uterus3)
Intoleransi aktivitas (00092) berhubungan dengan imobilitas akibat nyeriabdomen ketika haid 3.1.4
Intervensi Keperawatan 1)
Ansietas (00146) berhubungan dengan kurang pengetahuan penyebabnyeri abdomen ketika haidDomain 9 : Koping / Toleransi StresClass 2 : Respons Koping
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhankeperawatan selama 1x24 jam, kliendapat menunjukkan tingkat kecemasandengan kriteria hasil :
Tingkat Kecemasan (1211)
1.
(121105) Klien dapatmenunjukkan perasaan gelisah(4)2.
(121106) Klien dengan tidakmerasakan otot tegang (4)3.
(121117) Klien dapatmenunjukkan rasa cemas yangdisampaikan secara lisan (4) Pengurangan Kecemasan (5820)
1.
Gunakan pendekatan yang tenang danmeyakinkan2.
Berada disisi klien untuk meningkatkanrasa aman dan mengurangi ketakutan3.
Lakukan usapan pada punggung dengancara yang tepat4.
Dukung penggunaan mekanismekoping yang sesuai5.
Identifikasi pada saat terjadi perubahantingkat kecemasan6.
342)
Nyeri akut (00132) berhubungan dengan agens cedera biologis yangditandai dengan iskemia dengan meningkatnya kontraksi uterusDomain 12 : KenyamananClass 1 : Kenyamanan Fisik NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhankeperawatan selama 1x24 jam, rasa nyeriklien dapat berkurang dan teratasidengan kriteria hasil :
Ti n g k a t N y e r i ( 2 1 0 2 )
(210201) Klien dapat melaporkandari tingkat nyeri (4)2.
(210206) Klien dapatmengekspresikan nyeri wajah (4)3.
(210209) Ketegangan otot (4)4.
(210210) Klien dengan frekuensinafas (RR) normal (4)5.
(210211) Klien dengan detak jantung (HR) normal (4)6.
(210220) Klien dengan Nadinormal (4)7.
(210212) Klien dengan TDnormal (4) M a n a j e m e n N y e r i ( 1 4 0 0 ) 1.
Lakukan pengkajian nyerikomprehensif yang meliputi lokasi,karakteristik, onset/durasi, frekuensi,kualitas, intensitas atau beratnya nyeri2.
Gunakan strategi komunikasi terpeutikuntuk mengetahui pengalaman nyeridan sampaikan penerimaan pasienterhadap nyeri3.
Gali bersama pasien faktor-faktor yangdapat menurunkan atau memperberatnyeri4.
Berikan informasi mengenai nyeri,seperti penyebab nyeri disminore, berapa lama nyeri akan dirasakan5.
Kendalikan faktor lingkungan yangdapat mempengaruhi respons pasienterhadap ketidaknyamanan6.
Ajarkan prinsip-prinsip manajemennyeria.
Lakukan latihan ringanc.
Lakukan teknik relaksasid.
Hangatkan bagian perut7.
35nyeri8.
Beri tahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan pasien saatini berubah signifikan dari pengalamannyeri sebelumnya3)
Intoleransi aktivitas (00092) berhubungan dengan imobilitas akibat nyeriabdomen ketika haidDomain 4 : Aktivitas / IstirahatClass 4 : Respons kardiovaskular / Pulmonal
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhankeperawatan selama 1x24 jam, kliendapat beraktivitas seperti semula dengankriteria hasil :
Daya Tahan (0001)
1.
(000101) Klien dapat melakukanaktivitas rutin (4)2.
(000102) Klien dapat melakukanaktivitas fisik (4)3.
(000104) Klien dapat berkonsentrasi (4)4.
(000106) Klien dapat menjagadaya tahan otot (4)5.
(000112) Oksigen darah ketika beraktivitas (4)6.
(000118) Klien tidak terasakelelahan (4) Te r a p i A k t i v i t a s ( 4 3 1 0 )
1.
Bantu klien untuk mengeksplorasitujuan personal dari aktivitas-aktivitasyang bisa dilakukan2.
Tingkatkan aktivitas secara bertahap4.
Berikan bantuan sesuai kebutuhan5.
36 3.2
Pengkajian 1)
Data Demografi Nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis kelamin, agama/suku, warganegara, bahasa yang digunakan, dan penanggung jawab yang meliputinama, alamat, dan hubungan dengan klien.2)
Riwayat Kesehatan DahuluPernah terpapar agen toksin berupa pestisida, atau pernah ke daerah pengolahan katu dan produksi kertas, serta terkena limbah pembakaransampah medis dan sampah perkotaan3)
Riwayat Kesehatan Sekaranga.
Dysmenore primer ataupun sekunder b.
Nyeri saat latihan fisikc.
Dispareund.
Nyeri ovulasie.
Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar ke dalam paha, dan nyeri pada bagian abdomen bawah selama siklus menstruasi.f.
Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan setelah hubungan seksualg.
Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokterh.
Hipermenoreai.
Menoragia j.
Konstipasi, diare, kolik4)
Riwayat Kesehatan KeluargaMemiliki ibu atau saudara perempuan (terutama saudara kembar) yangmenderita endometriosis.5)
Riwayat Obstetri dan MenstruasiMengalami hipermenorea, menoragia, siklus menstruasi pendek, darahmenstruasi yang berwarna gelap yang keluar sebelum menstruasi atauakhir menstruasi.
37 3.2.2
Pemeriksaan Fisik 1)
Pada pemeriksaan fisik umumJarang dilakukan kecuali penderita menunjukkan adanya gejala
fokal siklik pada daerah organ non ginekologi.
Pemeriksaan dilakukan untuk mencari penyebab nyeri yang letaknya kurang tegas dan dalam. Endometrioma pada parut pembedahan dapat berupa pembengkakan yang nyeri dan lunakfokal dapat menyerupai lesi lain seperti granuloma, abses dan hematom.2)
Pada pemeriksaan fisik ginekologikPada genitalia eksterna dan permukaan vagina biasanya tidak ada kelainan.Lesi endometriosis terlihat hanya 14,4% pada pemeriksaan inspekulo,sedangkan pada pemeriksaan manual lesi ini teraba pada 43,1% penderita.Ada keterkaitan antara stenosis pelvik dan endometriosis pada penderitanyeri pelvik kronik. Paling umum, tanda positif dijumpai pada pemeriksaan bimanual dan rektovaginal.16 Hasil pemeriksaaan fisik yangnormal tidak menyingkirkan diagnosis endometriosis, pemeriksaan pelviksebagai pendekatan non bedah untuk diagnosis endometriosis dapatdipakai pada endometrioma ovarium. Status Ginekologisa.
terfiksir, nyeri tekan(-), nyeri lepas (-)Perkusi: pekak daerah massa, shifting dullness (-)Auskultasi: bising usus (+) normal b.
Genitalia:Inspeksi: vulva dan uretra tenangInspekulo: vulva dan vagina tenang, portio kenyal, permukaan licin,OUE tertutup, fluksus (-), erosi (-), laserasi (-), polip (-), massa (-),fluor albus (-)c.
Pemeriksaan dalam/ bimanual:- Vagina tenang- Portio kenyal, permukaan licin, OUE tertutup
38- Korpus uteri tidak teraba- Teraba massa kistik di parametrium sinistra- Kavum Douglass: menonjol3)
Review of systema.
Breath : Tachikardi
b.
Blood : Anemiac.
Brain : -d.
Bladder : Oligurie.
Bowel : Konstipasif.
Bone : Nyeri g.
Reproduction system : Nyeri saat menstruasi dan koitus.
Diagnosa Keperawatan 1.
Ansietas (00146) berhubungan dengan ancaman status infertile.2.
Nyeri akut (00132) berhubungan dengan dengan agen cedera biologi,ditandai dengan peluruhan endometrium dan endometriosis saatmenstruasi.3.
Risk for bleeding (00206) berhubungan dengan iritasi peritonium 3.2.4
Analisa DataData Pathway Masalah Keperawatan
40lunglai).Data Objektif :Hb : <11Klien tampak pucatKlien terlihat lemasPerdarahan di pelvicRisk for bleeding
3.2.5
Intervensi Keperawatan 1)
Ansietas (00146) berhubungan dengan ancaman status infertile. Domain
9 : Koping / Toleransi Stres Class
2 : Respons Koping NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhankeperawatan selama 1x24 jam, kliendapat menunjukkan tingkat kecemasandengan kriteria hasil :
Tingkat Kecemasan (1211)
5.
(121105) Klien dapatmenunjukkan perasaan gelisah (4)6.
(121106) Klien dengan tidakmerasakan otot tegang (4)7.
(121112) Klien dapat mengatasidalam kesulitan berkonsentrasi(4)8.
(121117) Klien dapatmenunjukkan rasa cemas yangdisampaikan secara lisan (4) Pengurangan Kecemasan (5820)
7.
Gunakan pendekatan yang tenang danmeyakinkan8.
Lakukan usapan pada punggungdengan cara yang tepat10.
Dukung penggunaan mekanismekoping yang sesuai11.
Identifikasi pada saat terjadi perubahantingkat kecemasan12.
Instruksikan klien untuk menggunakanteknik relaksasi M a n a j e m e n t e k n o l o g i re p ro d u k s i ( 7 8 8 6 ) 1.
Berikan pendidikan tentang macam-macam terapi modalitas reproduksi2.
Rujuk klien untuk melakukan konselingterkait dengan proses reproduksi4.
Beritahu keluarga untuk tetap memberisemangat kepada klien ketika terjadikegagalan proses fertilisasi.2)
Nyeri akut (00132) berhubungan dengan dengan agen cedera biologi,ditandai dengan peluruhan endometrium dan endometriosis saatmenstruasi.
Domain 12 : ComfortClass 1 : Physical Comfort NOC NIC
Tujuan:Setelah diberikan asuhankeperawatan 1x24 jam, nyeri klienakan berkurang dengan kriteriahasil:
Level Nyeri (2102) :1)
Ekspresi wajah menahan nyeri berkurang (210206) (3-5)2)
Lama waktu episode nyeri(210204) (4)3)
Tidak mengerang dan menangis(210217) (3-5)4)
Ketegangan otot berkurang(210209) (3-4) Kontrol Nyeri
(1605) :1)
Mengenali timbulnya nyeri(160502) (4-5)2)
Laporkan gejala yang tidakterkontrol kepada perawat/dokter(160507) (3-4) Pemberian analgesik
(2210)1)
Periksa kembali instruksi dokter, berikan obar dengan prinsip 5S2)
Cek riwayat alergi4)
Monitor TTV sebelum dan sesudah pemberian analgesik Manajemen Lingkungan
:Kenyamanan (6482)1)
Berikan lingkungan yang bersihdan aman bagi klien2)
Jelaskan sumber-sumberkenyamanan bagi klien3)
Hindari pencahayaan yang berlebihan4)
Posisikan klien senyaman mungkin Manajemen Nyeri (
1400)1)
Menggunakan langkah-langkah pencegahan (160503) (3-4)4)
Menggunakan analgesik sesuaiyang dianjurkan (160505) (3-5)mengantisipasinya2)
Dampingi klien dan keluarga untuk bisa memberikan semangat ketikanyeri timbul3)
Tanyakan kepada klien, hal-hal apasaja yang bisa meningkatkan damemperburuk nyeri4)
Ajarkan teknik-teknik distraksinyeri, seperti mendengarkan musik.5)
Dorong klien untuk bisa memonitornyerinya sendiri danmengintervensi sebisanya.4.
Risk for bleeding (00206) berhubungan dengan iritasi peritonium Domain
11 : Safety /
Protection
Class 2 : Physical
Injury
NOC NIC
Setelah dilakukan tindakan asuhankeperawatan selama 1x24 jam, perdarahan klien dapat teratasi dan jumlah darah klien kembali normaldengan kriteria hasil :
Keparahan Kehilangan Darah (0413) 1.
Kehilangan darah terlihat (4)2.
Kecemasan (4)4.
Penurunan hemoglobin (Hb) (4)5.
Penurunan hematokrit (Ht) (4) 1.
Penurunan pendarahan (4020) a.
Mengidentifikasi penyebab pendarahan b.
Memonitor jumlah dan sifatkehilangan darahc.
Perhatikan hemoglobin hematokrittingkat sebelum dan setelahkehilangan darahd.
Mempertahankan kepatenan akses IVe.
Mengelola produk darah (misalnya,trombosit dan plasma beku segar),sesuaif.
43drainase luka, yang sesuaig.
Mengevaluasi psikologis pasiendalam menanggapi perdarahan dan persepsi peristiwah.
Mengajar pasien dan keluargatindakan pada tanda-tanda pendarahan dan tepat (i.e.,memberitahu perawat), harus lebihlanjut perdarahan terjadii.
Menginstruksikan pasien pada pembatasan aktivitas j.
Mengajar pasien dan keluarga padakeparahan kehilangan darah dantindakan yang tepat yang dilakukan
2.
Pengajaran: Prosedur / Pengobatan(5618) a.
Menginformasikan pasien tentangkapan dan di mana prosedur / pengobatan akan berlangsung, yangsesuai b.
Menginformasikan pasien tentang berapa lama prosedur / perawatandiperkirakan berlangsungc.
Menginformasikan pasien tentangsiapa yang akan melakukan prosedur/ pengobatand.
Memperkuat kepercayaan pasiendalam staf yang terlibat, yang sesuaie.
44f.
Menjelaskan tujuan prosedur / perawatang.
Menggambarkan kegiatan preprocedure / pengobatanh.
Menjelaskan prosedur / perawatani.
Mendapatkan saksi / informedconsent pasien untuk prosedur / pengobatan sesuai dengan kebijakanlembaga, yang sesuai j.
Anjurkan pasien tentang cara untuk bekerja sama / berpartisipasi selama prosedur / perawatan, yang sesuaik.
45
BAB 4SIMPULAN4.1
Kesimpulan
Menstruasi adalah pengeluaran cairan darah dari uterus yangdisebabkan oleh rontoknya endometrium. Menstruasi membawa perubahanfisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhioleh hormon reproduksi. Dismenorea merupakan rasa sakit di bagian bawahabdomen pada saat menstruasi yang mengganggu aktivitas wanita. Terjadi peningkatan kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin yangdapat
pada lokasi internal selain uterus. Endometriosis adalah kasus jaringan endometrium (lapisan dinding Rahim) yang tumbuh di luar rahim(implant endometrium). Endometriosis merupakan jaringan mirip selaputlendir yang menutupi permukaan rongga rahim (endometrium) yang berada diluar rongga rahim. Penatalaksanaan endometriosis dilakukan dengan pembedahan, laparoskopi, ovarektomi, dan pengobatan medis.
46
DAFTAR PUSTAKA
Alam, S. & Hardibroto, I. 2007. Endometriosis
. Jakarta: Gramedia PustakaUtamaAndrews, Gilly. 2010. Buku Ajar Kesehatan reproduksi Wanita
. Jakarta: EGCAndriana, Kus
uma. 2006. “Profil Penderita Endometriosis RS DR Saiful AnwarMalang”,
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/gamma/article/view/97 . Diakses pada tanggal 30 September 2016Black, Joyce M dan Jane Hokanson Hawks. 2014.
Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang DIharapkan . Jakarta: Penerbit SalembaMedikaBulechek, Gloria M., [et al.]. (2013).
Nursing Interventions Classification (NIC),Sixth Edition.
United States of America: Mosby ElsevierGiudice, Linda C., Johannes L. H. Evers, & David L. Healy. 2012.
EndometriosisScience and Practice
. USA: Wiley Blackwell. Page: 108 & 117Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds.). 2014. NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions & Classification, 2015-2017, Tenth Edition.
Oxford:Wiley BlackwellIrianto, Koes. 2014. Anatomi dan Fisiologi (Edisi Revisi)
. Bandung: AlfabetaKee, Joyce L dan Evelyn R. Hayes. 1996. Farmakologi : Pendekatan ProsesKeperawatan. Jakarta: EGCMoorhead, Sue., [et al.]. 2013.
Nursing Outcomes Classification (NOC):measurement of health
United States of America:Mosby ElsevierOepomo, Tedjo Danudjo. 2007. Dampak Endometriosis pada Kualitas Hidup Perempuan.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret Qomaruddin, Bagus. 2006. “
Kondisi Menstruasi pada Remaja yang Tinggal di Daerah Pemukiman Kumuh Kota Surabaya”,
http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/2.%20Bagus%20_2006_%20_topik_ .pdf . Diakses pada tanggal 30 September 2016Reeder, Martin, dan Koniak Griffin. 2011. Keperawatan Maternitas: KesehatanWanita, Bayi & Keluarga Ed.18 Vol 1.
Jakarta: EGCSloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula . Jakarta: EGCYatim, faisal. 2005.
Penyakit Kadungan, Myoma, Kanker Rahim/Leher Rahimdan Indung Telur, Kista, serta Gangguan Lainnya
. Jakarta: Pustaka PopulerObor
About
Blog
People
Papers
Job Board
Advertise
We're Hiring!
Help Center
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science
Terms
Privacy
Copyright