• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kandungan Mineral Besi, Tembaga, dan Seng Pada Cacing Tanah Fridericia sp. Secara Spektrofotometri Serapan Atom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kandungan Mineral Besi, Tembaga, dan Seng Pada Cacing Tanah Fridericia sp. Secara Spektrofotometri Serapan Atom"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Cacing tanah Fridericia sp. adalah hewan invertebrata atau tanpa memiliki tulang belakang dengan bentuk tubuh pipih. Habitat alami dari cacing tanah adalah tanah yang banyak hidup di tempat-tempat kaya zat organik, seperti tempat sampah. Cacing tanah berkhasiat sebagai antibakteri, antipiretik, obat stroke, jantung dan tifus yang diformulasikan dalam kapsul, seperti vermint® dan fermino®

Sentral peternakan cacing terbesar terdapat di Jawa Barat khususnya Bandung-Sumedang dan sekitarnya. Cacing tanah hasil budidaya ini dimanfaatkan untuk pakan ternak, bahan baku pembuatan obat, bahan baku pembuatan kosmetik seperti pelembab kulit dan pembuatan lipstik, dan sumber protein pada makanan. Selain itu, cacing tanah juga banyak yang hidup di alam bebas seperti tumbuh di tempat sampah salah satunya jenis Fridericia sp. (Anonim, 2010).

yang berkhasiat sebagai pengobatan tifus. Cacing tanah biasanya dikonsumsi dengan cara direbus lalu diminum airnya, cara lainnya cacing tersebut dikeringkan di oven hingga kering lalu ditumbuk hingga halus dan dikonsumsi bubuk atau tepungnya. Ada juga yang dipanggang di api langsung sampai mengarang, kemudian arangnya ditumbuk sampai halus dan diseduh seperti teh (Anonim, 2014).

(2)

2

Tanah mengandung mineral alam seperti mineral makro yaitu kalsium, fosfor, kalium, sulfur, khlor, magnesium dan natrium. Sedangkan unsur mineral mikro adalah besi, seng, selenium, mangan, tembaga, iodium, kobalt, dan fluor (Almatsier, 2004).

Peneliti terdahulu telah melakukan penelitian terhadap delapan mineral dengan berbagai jenis cacing menggunakan metode yang berbeda yaitu analisis timbal, cadmium, kalsium dan magnesium pada cacing Pontoscolex coretrurus, Drawida sp., Megascolex sp. dengan metode spektrofotometri serapan atom (Ulfa, 2011; Putri, 2012). Analisis tembaga, besi dan seng pada cacing Megascolex sp. dengan metode spektrofotometri serapan atom (Dasnawati, 2011). Analisis kalium, natrium dan mangan pada cacing Peryonix sp. dan Pontoscolex coretrurus dengan metode spektrofotometri serapan atom (Widya, 2012). Analisis fosfor pada cacing Pheretima peguana, Pheretima phostuma, Peryonix sp. dan Pontoscolex coretrurus dengan metode spektrofotometri sinar tampak (Darmawati, 2013).

Besi mempunyai fungsi sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Tembaga adalah mineral yang memegang peranan dalam mencegah anemia dengan cara membantu absorbsi besi. Seng berperan dalam reaksi sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat (Almatsier, 2004).

Ketiga mineral tersebut terdapat pada tanah, dimana tanah merupakan tempat hidup cacing tanah. Cacing tanah merupakan jenis hewan yang

(3)

3

memiliki sifat dapat mengakumulasi mineral yang ada pada tanah dalam jumlah yang cukup tinggi (Monang, 2008).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti kandungan mineral besi, tembaga dan seng pada cacing tanah yang hidup di tempat pembuangan akhir sampah di daerah Marelan dengan jenis cacing tanah Fridericia sp. Penetetapan kadar besi, tembaga dan seng dapat dilakukan dengan cara gravimetri, kompleksometri, spektrofotometri sinar tampak dan spektrofotometri serapan atom (Khopkar, 1990).

Dalam hal ini, peneliti memilih menggunakan metode spektrofotometri serapan atom dengan nyala Udara-Asetilen karena metode ini dapat menentukan kadar mineral tanpa dipengaruhi oleh keberadaan mineral lain dan cocok untuk pengukuran sampel dengan konsentrasi rendah dan bahan yang digunakan sedikit serta spesifik untuk setiap logam tanpa dilakukan pemisahan terlebih dahulu (Khopkar, 1990). Serta pelaksanaanya relatif sederhana (Gandjar dan Rohman, 2007).

1.2 Perumusan masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

a. Apakah cacing tanah Fridericia sp. mengandung besi, tembaga dan seng? b. Berapa kadar besi, tembaga dan seng dalam cacing tanah Fridericia sp.?

(4)

4 1.3Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah:

a. Cacing tanah Fridericia sp. mengandung besi, tembaga dan seng.

b. Besi, tembaga dan seng dalam cacing tanah Fridericia sp. terdapat dalam

kadar tertentu.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan pada penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui adanya kandungan besi, tembaga dan seng dalam

cacing tanah Fridericia sp.

b. Untuk mengetahui kadar besi, tembaga dan seng dalam cacing tanah

Fridericia sp.

1.5 Manfaat Penelitian

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi masyarakat

mengenai manfaat cacing tanah.

b. Hasil dapat dimanfaatkan oleh penelitian selanjutnya guna perkembangan

ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang farmasi.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Pada hari ini, Senin tang Rapat KPP Pratama Jakarta dilaksanakan Pembukaan Fil Pembuatan backdrof dan gypsu Pasar Minggu tahun angg kesimpulan sebagai berikut:.. Jumlah Calon

[r]

[r]

[r]

Data penelitian yang di dapat kemudian dianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS Versi 21.0.Berdasarkan rumusan masalah yaitu “Bagaimana pengaruh penerapan model

Please note there is no common format written assessment for Mathematics (applicants will continue to sit STEP alongside A Levels) or Music, but Colleges will assess