• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dizzines Pada Lanjut Usia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dizzines Pada Lanjut Usia"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

DIZZINES PADA LANJUT USIA

Dina Aprilia,Bistok Sihombing,Arianto Purba, Herlina Maria Sitorus

PENDAHULUAN

Dizziness adalah gangguan yang seringkali membingungkan para ahli dalam untuk

penangannnya secara tuntas dan gangguan ini seringkali dialami pada usia lanjut. Dizziness

mengakibatkan perasaan tidak nyaman walaupun hal ini tidak mengakibatkan kematian

tetapi faktor gangguan keseimbangan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan jatuh

pada usia lanjut mengakibatkan luka,patah tulang dan tentu saja biaya perawatan yang

besar.Sedangkan pada lanjut usia yang tidak mengalami trauma serius akan mengalami

penurunan aktivitas sehari-hari dan mengalami kompleks takut jatuh dan mengurangi rasa

percaya diri dalam menjalani aktivitas sehari-hari. 1,2,3

Dizzines akan dialami sekitar 30% pada usia diatas tahun 65 tahun dan sekitar 50%

pada usia diatas 85 tahun dan ternyata 90 % pada usia 65 tahun ke atas akan mengunjungi

dokter untuk keluhan dizzines tersebut.Gangguan keseimbangan dan gait diperkirakan 76%

dari lansia dengan riwayat jatuh. Di Indonesia belum begitu jelas mengenai prevalensi

gangguan keseimbangan postural pada lansia pada komunitas. Data mengenai Instabilitas

postural di RSUPN Cipto Mangunkusumo sebanyak 23,3% (Handayani) dan angka

prevalensi instabilitas postural dengan riwayat jatuh pada lansia dijumpai sebanyak 64,9%

(Erwin) data tersebut adalah data di rumah sakit bukan data komunitas.Data luar negeri kasus

dizziness dan ganguan keseimbangan 40% pada pasien usia lebih dari 40 tahun dan kejadian

jatuh ada sebanyak 25% pada usia diatas 65 tahun. Data dari Swedia National Study on

Aging and Care (SNAC) prevalensi dizziness 31% pada usia lebih dari 80 tahun. Pada suatu

penelitian di Jerman dilaporkan dizziness yang disebabkan gangguan vestibular perifer pada

usia lebih dari 50 tahun ada 56% dan gangguan cerebrovascular ada sekitar 70% dan

(2)

DEFENISI1,2,3,6,7

Dizziness adalah suatu kondisi dimana dijumpai sensasi yang mengacu kepada

persepsi hubungan tubuh dengan ruang di mana dijumpai kepala yang terasa ringan,akan

pingsan,berputar,perasan mabuk dan tidak terarah dapat berupa gangguan physikis,

pandangan kabur,pusing.(Triwibowa,2001;Daroff & Carlson,2005;Wasialh

Rodmah,2006).Menurut Drachman dan Hart ada empat subtipe kondisi dizziness ini yaitu:

1.Vertigo dimana dijumpai sensasi lingkungan yang berputar atau perasaan diri sendiri yang berputar biasanya ini menunjukkan kelainan di sistem vestibular walaupun pada beberapa

keadaan kelainan di batang otak atau otak kecil.jenis ini sering berupa vertigo paroksismal

posisional jinak (BPPV),penyakit pembuluh darah otak/TIA atau gangguan vertebrobasiler

2 Presnycope yaitu perasaan ringan atau seolah olah pingsan (pitam) hal ini biasanya diakibatkan iskemia otak sementara.Penyebabnya terbanyak gangguan jantung dan pembuluh

darah antar lain aritmia jantung,dekompensasi jantung atau anemia berat.

3.Disequilibrium yaitu ketidakseimbangan dan perasaan goyang saat berdiri atau berjalan yang melibatkan ekstremitas bawah dan tubuh tanpa ada sensasi dari kepala.Kondisi ini

dikaitkan dengan masalah di neuromuskular dan ketidakseimbangan yang menyertai jenis ini

diakibatkan faktor sekunder yaitu gangguan penglihatan,perubahan kontour tanah dan

lingkungan asing.

4.Lightheadeness yang digambarkan seperti kondisi melayang atau mengambang dan pasien biasanya kesulitan menggambarkan sensasi ini.Pusing yang diakibatkan gangguan psikologis

akan dijumpai gangguan somatik lainnya seperti nyeri perut dan nyeri kepala.Juga terdapat

pada pasien dengan gangguan refraksi mata atau pada pasien post operasi katarak dijumpai

pusing.Gangguan di daerah pendengaran,anemia,hipoglikemia.

Banyak pasien terutama orang tua dijumpai keluhan dizziness lebih dari satu.Hal ini

diakibatkan gangguan yang menyertai jenis dizziness oleh karena pada orang tua dijumpai

penurunan kompensasi sistem tubuh.Sehingga perlu untuk membedakan gejala

(3)

ETIOLOGI DAN PATOFISOLOGI

Penyebab dizziness pada usia lanjut adalah multifaktor.Jonsson & Lipsitz (1994)

secara ringkas membagi atas berkaitan dengan usia dan berkaitan dengan gangguan pada

saraf,sistemik,psikiatrik dan gabungan dari hal tersebut. Kroenke dkk(2006);

Adelman(2001;Wasilah Rochmah & Probosuseno (2006) lebih rinci membagi penyebab

dizziness.1,2,3

1 Gangguan pada Vestibulo perifer

2.Gangguan Vestibulo central

3.Psikatris

4.Kondisi lain

5.Tidak diketahui penyebabnya

6.Defisit sensori multipel

7.Penyakit sistemik

Menurut Vestibular Disorder Association penyebab dari dizziness dibagi atas

1.Gangguan dari Sistem Vestibular11

Refleks Keseimbangan tubuh merupaka suatu kerjasama yang berkesinambungan

antara tiga sistem sensorik (Vestibuler,Propioseptif dan Visual) dan respon motorik (refleks0

untuk merespon perubahan titik gravitasi,pergerakan linear dan

anguler,perubahanlingkungan/permukaan tanah,tingkat penerangan serta informasi visual

yang relevan. Sistem sensorik (visual,vestibuler,somatosensorik) memberikan informasi

tentang posisi tubuh dihubungkan dengan gravitasi dan lingkungan serta posisisi masing

masing anggota tubuh satu dengan yang lain.Neuromuskuler dan muskuloskeletal

mempunyai peran penting dalam mengontrol posisi tubuh dan aksi dari motorik.Sedangkan

sistem saraf pusat (kognitif dan non kognitif) diperlukan untuk intergrasi,adaptsai dan

(4)

sistem in idapat saling berkoordinasi ,jika dijumpai gangguan pada sistem ini maka akan

dijumpai gangguan berupa pusing,vertigo dan gangguan ketidakseimbangan.

Sistem Vestibuler adalah sistem saraf yang utama yang mengatur

keseimbangan.Sistem ini terdiri atas

a.Sistem vestibuler yang berada di dalam telinga.Respon keseimbangan pergerakan dan

orientasi dari gravitasi diatur dlam sistem vestibuler dan terdiri dari

 Tiga Kanal Semicircular yang mengidentifikasi gerakan yang berputar  Dua organ otolith (Sacula dan utricule) yang mengidentifikasi gerakan tegak

lurus

Di dalam sistem ini terdapat cairan endolymph dan tergantung pada arah aliran yang

akan menstimulasi dan atau menghambat neuron dari sel-sel rambut yang melapisi

kanal.Demikina juga sel-sel rambut di saccule dan utrikulus yang tertanam dalam matriks Ca

kristal karbonat (Otolith).Pergerakan otoliths oleh gravitasi akan menstimulasi dan

menghambat rangsangan neuron pada sel-sel rambut

Tabel 1.Berbagai penyebab dizziness pada sistem vestibuler perifer dan vestibuler

sentral8,10,11

Penyebab Gejala yang dijumpai Pemeriksaan

Gangguan Vestibulo Perifer

Benign paroxysmal positional vertigo

(BPPV) dijumpai berkurangnya

komposisi otolith (otoconia) yang

bertkumpul di telinga bagia dalam.Selain

trauma kepala, BPPV dapat dijumpai

pada proses menua dimana dijumpai

degenerasi sel-sel rambut pada telinga

bagian dalam

Kondisi berat dipicu oleh

putaran kepala < 1 menit yang

dicetuskan oleh gerakan kepala

yang mendadak atau karena

perubahana pada posis tubuh

seperti berguling di tempat tidur

Nystagmus

Tidak dijumpai kelainan

pendengaran dan neurologi

Dix-Hallpike

(5)

Penyakit Meniere biasanya terjadi pada

usia muda, yang merupakan hidrops

endolymphatic dijumpai kelainan pada

kuantitas,komposisi atau tekanan dari

endolymph dan hal ini berlangsung

progressif

Tinitus unilateral yang

berulang,hilangnya

Vestibuler Neuronitis proses inflamasi

yang disebabkan oleh infeksi viral yang

mengakibatkan gangguan pada vestibuler

(keseimbangan)

Adanya gangguan keseimbangan

dijumpai mual,muntah dan

kadang-kadang dijumpai

nystagmus,ada penyakit infeksi

saluran napas bagian atas

sebelumnya atau penyakit herpes

zoster

Gejala-gejala klinis

MRI dengan zat

kontras gadolinium

Labirintis proses inflamasi pada telinga

bagian dalam yang disebabkan oleh virus

tetapi dapat juga oleh karena

bakteri,trauma kepala,alergi,atau reaksi

obat dan penyakit ini sering akibat dari

infeksi saluran napas bagian atas

Dijumpai vertigo yang berat

,mual muntah,nystagmus dan

gangguan fungsi

pendengaran,tinitus

CT-Scan jika diduga

infeksi purulent

Otitis media (akut dan kronik)infeksi

telinga pada bagian tengah yang

disebabkan infeksi saluran napas bagian

atas

Nyeri telinga,dijumpai

cairan(pus) pada otitis media

kronik

Riwayat infeksi telinga dan

saluran napas

Dapat dijumpai kolesteatoma

(pertumbuhan jaringan yang

terletak di telinga tenga ynag

akan merusak daerah sekitar

tulang tengkorak dan telinga

(6)

bagian dalam)

Trauma (ruptur membran timpani,kontusi

labirin,fraktur tulang temporal)

Riwayat trauma

Dijumpai kerusakan pada

masing-masing lokasi trauma

CT-Scan tergantung

dari lokasi trauma

Neuroma Acoustic (swanoma vestibuler)

tumor jinak yang berada di nervus

vestibulo cohclear

Pertumbuhannya lambat dan

unilateral,dijumpai hilangnya

pendengaran,tinitus,dizziness

dan dysequilibrium,terkadang

dijumpai hilangnya sensorik

diwajah,kelemahan pada otot

wajah atau gangguan keduanya

Audiogram

Obat-obat yang ototoksik Aminoglikosida dikenal

menyebabkan hilangnya

pendengaran bilateral dan

gangguan vestibuler bilateral

Herpes Zoster (Ramsay Hunt Syndrome) Dijumpai rasa nyeri ,kelemahan

wajah dan hilangnya rasa dan

dijumpai gangguan

penedengaran dan vertigo

Gejala klinik

Mal de debarquement ( gangguan keseimbangan yang kronis) gejala seperi

hoyong setelah melakukan perjalanan

Perasaan hoyong muncul setelah

melakukan perjalanan

Gejala klinis

Audiogram

Test keseimbangan

Gangguan pada pusat sistem vestibuler

Perdarahan atau infrak intrakranial dan

daerah batang otak

Terjadi secara akut

Dijumpai gangguan sistem saraf

pusat dan daapt dijumpai nyeri

kepala

CT-Scan segera

MRI dengan kontras

(7)

Migran yang berhubungan dengan

vertigo

Dijumpai nyeri kepala,yang

berhubungan dengan gangguan

vestibuler seperti vertigo yang

berulang dabn biasanya tanpa

gangguan pendengaran tapi

dapat dijumpai tinitus,sensitif

terhadap cahaya atau suara

Adanya riwayat keluarga yang

mengalami vertigo

Gejala klinik

Pemeriksaan

pencitraan untuk

menilai penyebab

Multiple Sklerosis terjadi proses

inflamasi terjadi lymphocytic infiltration

dimana sel T yang bermigrasi ke sel saraf

dan menghasilkan sitokin yang

mengakibatkan disfungsi dan degenerasi

sawar saraf pusat dan saraf tulang

belakang. Penyakit ini termasuk penyakit

autoimun

Berbagai keluhan sistem saraf

seperti kelemahan otot,kesulitan

berkoordinasi gangguan

penglihatan dan bahkan depresi

MRI dengan kontras

Gadolinium pada

saraf pusat dan

tulang belakang

Diseksi arteri vertebra, robeknya endotel

dari pembuluh darah arteri sehingga

darah memasuki lapisan arteri akibatnya

terjadi pembengkakan dari dinding

pembeluh darah sehingga aliran darah

terganggu.dapat diakibatkan oleh trauma

pada daerah leher ataupun secara spontan

Keluhan nyeri kepala dan leher Magnetic Resonance

Angiography

Insufisiensi vertebrobasilar menurunnya

aliran darah pada daerah posteroir yang

mensuplai ke

meddula,cerebellum,pons,midbrain,thala

mus,dan korteks ocipital.Perubahan

degeneratif yang dapat mempengaruhi

fungsi sistim vertebrobasiler adalah

Oleh karena arteri yang

berbelok-belok maka gerakan

tertentu mengakibatkan

insufisiensi sirkulasi di daerah

batang otak sehingga

mengakibatkan pusing atau

kepala terasa ringan dan tiba-tiba

Magnetic Resonance

(8)

degenerasi discus vertebralis(kadar air

sangat menurun,fibrokartilago meningkat

dan perubahan pada

muko-polisakarid).Sehingga diskus ini

menonjol ke perifer mendorong periost

yang meliputinya bdan lig.intervertebrale

menjauh dari corpus vertebrae.Bagian

periost yangb terdorong ini akan

mengalami kalsifikasi dan membentuk

osteofit.Keadaan ini yang disebut

spondilosis servikalis.Osteofit sepanjang

pinggir corpus vertebrale akan menekan

a.vertebrale dan pada posisi tertentu akan

menyebabkan oklusi pembuluh

arteri.Selain itu mengakibatkan

berkurangnya panjang dari kolum

servikal sehingga a.vertebrales menjadi

berkelok-kelok dan pada posisi tertentu

arteri ini akan tertekan dan

mengakibatkan oklusi

jatuh dan jika gangguan sirkulasi

yang lama dapat mengakibatkan

penurunan kesadaran

Sindroma klinis otak,pada usia lanjut

banyak terjadi perubahan-perubahan pada

sistim pembuluh darah arteri

otak.Pembentukan plak banyak dijumpai

pada sistim karotis,disamping itu semua

pembuluh darah arteri yang kecil juga

mengalami perubahan ateromatus

termasuk fibrosis tunica media,hilianisasi

dan kalsifikasi.Keadaan ini

menagkibatkan kelainan vaskuler antara

lain arterosklerosis.Manifestasi gangguan

tergantung daerah arterosklerosis yang

Sindroma klinis yang utamanya

berkaitan di daerah pembuluh

darah karotis yaitu serangan otak

sepintas (transient ischemic attact) yaitu gangguan sirkulasi di kawasan pembuluh darah

karotis ataupun

vertebrobasiler.Di kawasan

pembuluh darah karotis ,TIA ini

lebih sering dihubungkan

dengan ateroma a.carotis interna

yaitu akibat adanya mikroemboli

berasal dari plak ateroma

(9)

terjadi. tersebut. Gejalanya pandangan

gelap,gangguan

bicara,kadang-kadang kehilangan kesadaran

sesaat.Jika terjadi di daerah

vertebrobasiler maka akan

terjadi seperti serangan TIA di

arteri daerah karotis dan

dijumpai drop attack (serangan

jatuh) yaitu penedrita jatuh

mendadak tanpa diduga dan

tanpa kehilangan kesadaran dan

sering pada keadaan ini

penderita mengalami vertigo

Tabel 2. Gangguan Sistem Non Vestibuler 1,11

Penyebab Gejala yang dijumpai Pemeriksaan

Anemia Pucat,lemah Darah,feses rutin

Obat-obatan yang menginduksi dizziness (tetapi

bukan

ototoksik)antiansietas,antikonvulsan,antidepressi,

antipsikotik dan obat-obat penenang.Terkadang

obat-obat yang digunakan untuk mengatasi

vertigo (dapat dilihat di tabel 4)

Obat-obatan yang mencetus

dizziness,dengan

peningkatan dosis terutama

pada usia lanjut dan gejala

ini tidak berhubungan

dengan posisi atau gerakan

Obat dihentikan

Hipoglikemia (biasanya disebabkan obat-obat

(10)

Hipotensi yang disebabkan gangguan jantung

(bradikardi atau takikardi),obat

antihipertensi,dehidrasi atau sindrom hipotensi

ortostatik

Rasa ringan di kepala pada

perubahan posisi (hipotensi

ortostatik) dan dapat terjadi

palpitasi atau sinkop pada

perubahan posisi (pada

gangguan jantung) ada

riwayat muntah dan atau

segera setelah tegak dijumpai TD turun≥ 20mmHg menjadi ≤

100mmHg

EKG

2.Gangguan Disebabkan oleh Multiple Defisit 11

Pada usia tua lebih sering dijumpai lebih dari satu penyebab dizziness

Dari segi penyebab vertigo dapat dibedakan vertigo sentral(disfungsi saraf pusat) dan

vertigo perifer dan dapat juga dibedakan gejala dari vertigo tersebut.1,3,14

SOMATOSENSOR

sel rambut dan saraf neuropati

Proses Degeneratif saraf

(11)

Tabel 3.Perbedaan vertigo sentral dan vertigo perifer

Ciri-ciri Perifer Sentral

Gejala Ringan dapat berjalan Berat, tidak dapat berdiri atau

berjalan

Onset Tiba-tiba Berlahan-lahan

Lamanya Beberapa detik sampai

beberapa menit

Berminggu sampai berbulan

Perubahan posisi Dijumpai Tidak dijumpai

Gejala lain yang ditemui Gangguan pendengaran Gangguan neurologi dan

penglihatan

Nystagmus Gabungan horizontal dan

berrotasi;dihambat oleh

fiksasi dari mata ke suatu

objek;arahnya tidak berubah

dengan tatapan ke tiap sisi

Hanya vertikal,atau

horizontal atau berotasi;tidak

dihambat oleh fiksasi

;arahnya bisa berubah dengan

tatapan cepat

Mual/Muntah Selalu dijumpai Terkadang

Latency setelah manuver diagnostik provokatif

Lebih lam (sampai 20 detik) Lebih singkat (sampai 5

detik)

Tabel 4.Obat obat yang menyebabkan dizziness 1

Golongan Contoh obat

Anti-Alzheimer’s Rivastigmine

Antikonvulsan Barbiturat,Phenytoin

Antidepresant SSRI:semuagolongan

SSRI,TCA:amitriptilin,imipramine,nortiptiline,trazodone,

Anti hipertensi Diuretik:tiazid;Alpha bloker:prazosin,terazosin;Beta

(12)

Mood stabilizer Carbamazepine,gabapentin,lamotrigine,oxacarbazepine

Muscle relaxants Cyclobenzaprine,orhenadrine

Sambungan Obat-obat yang menyebabkan dizzines

PENATALAKSANAAN

Keberhasilan penatalaksanan dari dizzines tergantung dari diagnosa yang tepat dan

dokter dapat memahami fisiologi dari sistem vestibuler dan patologi vestibuler yang sering

tumpang tindih dengan kondisi yang lain. Pemeriksaan oleh dokter seharusnya secara lengkap

yang disebut PENGKAJIAN GERIATRIK KOMPREHENSIF.Disini penderita akan

diperiksa dari kepala sampai ekstremitas bawah. Pemeriksaan dapat mengidentifikasi

(13)

darah,diabetes,gangguan psikologis dan kemungkinan adanya penyakit autoimun.Dan semua

kemungkinan yang berdampak pada gangguan vestibular.2

Langkah-langkah penatalaksnaan dizziness pada lansia.

1.Pemeriksaan secara umum 1,2,6,14

Pada pemeriksaan ini sangat penting diperhatikan

 Dari riwayat penyakit awitan dan perjalanan dari gejala

 Simptom atau gejala dari dizziness dijelaskan oleh pasien itu sendiri dengan

perkataan pasien sendiri ,penelitian oleh Kwong dan Pimlott menunjukkan

diagnosis umumnya dapat ditegakkan bila pasien menjelaskan gejala

dizzinessnya berdasarkan perkaatannya sendiri

Pemeriksa juga memperhatikan subtipe dizziness dan juga obat-obatan yang dikonsumsi oleh

(14)
(15)

Di awal pemeriksaan mencakup pemeriksaan vital sign,

ortostatik,kardiovaskular,neurologik,tajam penglihatan,hiperventilasi selama 2 menit,tes

Romberg,teslangkah tandem(tandemgait test),pemijatan sinus karotis,manuver

Hallpike,status kognitif,simptom depresi dan ansietas.Pemeriksaan tekanan darah untuk

menilai adanya hipotensi ortostatik dimana dijumpai penurunan tekanan darah sistolik

20mmHg dengan atau tanpa gejala segera setelah berdiri atau 2 menit setelah berdiri(setelah

5 menit dalam posisi terlentang.Pemeriksaan kardiovaskuler untuk mencari kemungkinan

aritmia,kelainan katup jantung.pemeriksaan neurotologik mencakup pemeriksaan telinga

termasuk saraf kranial,evaluasi telinga luar,telinga tengah dan ntes fistula.tes fistula

dilakukan dengan memberi tekanan ke telinga dan dievaluasi terjadinya vertigo dan

nistagmus.Jika dijumpai hasil positif menunjukan adanya fistula dari labirin yang dapat

(16)

Manuver Description Dizziness produced 1.orthostatic blood pressure

testin

Patients blood pressure is measured first while patient is lying down and then while the patient is standing

2.Potentiated vlasava manuver Patient squasts fo 30 seconds then stands up and blows into a sphymomanometer at 40 mmhg for 15 seconds

Procedures presyncope indicating presence of orthostatic hypotension vasovagal attacks,or decreased cardiac output

3.carotid sinus stimulation Gently massage the area of the patients carotid bulb for a few seconds with continous ECG monitoring

4.Dix-Hallpike manuver Patient seated on a table and rapidly lowered untid the head hangs over the table .The position is held for at least 10 seconds

Procedures vertigo in patient with BPPV

5.Barany rotation Patient seated in a swivwl chair with the head tilteddown 30 degrees.The cair is then spun 10 times

Produces vertigo in anyone who maintains some vestibular function

6.Walk and turn Patients walk 6 to 10 feet,turns around and walks back to the strating point

Produces dysequilibrium caused by multisensory loss 7.Seated head turn While sealed in a chair patients

is asked to turn the head as if watching an airplane fly across the sky.Having the patient perform this manuver once is enough to elicit symptoms

Produces dysequilibrium caused by multisensory loss

Pemeriksa mengklarifikasi apakah dizziness ini memiliki sensasi berputar yang palsu

atau terdistorsi,apakah gejala pasien spontan atau dipicu (misalnya dengan gerakan kepala

atau perubahan posisi),berapa lama pasien mempunyai gejala dan berpa sering terjadi,kapan

gejala pertama kali,apakah ada gejala lain yang menyertai misalnya gejala telinga atau

neurologis.

(17)

Dari hasil pengkajian tersebut dapat ditemukan apa saja kelainan yang diderita para

lansia dengan berbagai pemeriksaan yang sangat membantu,misalnya EKG,Rontgen

Paru,laboratorium,audiogram, elektronystamograpi(ENG) pemeriksaan yang membantu

untuk membedakan disfungsi vestibuler sentral atau perifer ,CT-Scan,MRI jika perlu

konsultasi ke bagian lain (Mata,THT,Neurologi,Ortopedi)

2.Intervensi farmakologi 1,8,10,11,13

Persyaratan dalam intervensi farmakologi adalah diagnosis yang tepat,obat yang

sesuai,dosis yang tepat,dan durasi yang tepat.Langkah pertama untuk pengobatan yang

berhasil adalah menegakkan diagnosis karena dizziness adalah bukan suatu penyakit tetapi

merupakan gejala.Setelah kita menilai semua riwayat penyakit, gejala klinis kita dapat

menentukan etilogi dari penyakit tersebut.Kemudian setelah diagnosis ditegakan .Pengobatan

untuk gangguan vestibuler diarahkan untuk mengobati etiologi,mengontrol

gejala,mengurangi komorbitas pada gangguan psikologis yang sering menyertai sindrom

ini.Intervensi farmakologi dimulai dengan alasan yang tersebut dibawah ini

a. Pengobatan untuk gejala vestibuler yang akut.

Gejala vertigo,mual,muntah,berkeringat,pucat dan diare memerlukan pengobatan

yang segera karena keadaan ini dapat mengakibatkan ancaman terhadap

pasien.Antiemetik harus diberikan misalnya, prometazin

dimenhydrinate,metocklopramide,hyoscine.Hyoscine yang diberikan transdermal

dan proklorperazin terbukti ampuh dalam mengatasi vertigo.Kalsium chanel

antagonis misal sianrizin dan cycline memiliki efek vestibulodepresant.Kedua

(18)

obat tersebut dapat memberikan efek ekstrapiramidal dan untuk orang tua

digunakan dalam jangka waktu yang pendek.Diazepam tidak memiliki aktivitas

spesifik pada sistem vestibuler,hanya beraksi untuk menurunkan aktivitas neuron

dan menyebabkan inhibisi termasuk pada sistem saraf pusat dan juga aktivitas

pada sistem saraf vestibuler dan nuklei vestibuler.Penggunaan obat ini masih

menjadi kontroversi tetapi masih banyak yang mengunakan untuk mendapatkan

efek ansiolitik pada krisis akut vestibuler.

Pada hipotensi ortostatik dapat diberi pengobatan midodrine dan fludrocortisone

yang akan menaikan tekanan darah dan pada saat pemberian ini diperlukan

monitoring tekanan darah untuk mencegah komplikasi peningkatan tekanan

darah.Midodrine tidak boleh diberikan 4 jam sebelum tidur atau sewaktu

berbaring sebab akan mencetuskan hipertensi sewaktu pasien telentang,efek

samping lain akan terjadi retensi urin dan ruam pada kulit.Fludrocortisone adalah

suatu mineralkortikoid yang kan mengakibatkan retensi natrium dan air sehingga

perlu untuk memonitor natrium dan terutama pada pasien gagal jantung.efek

samping yang lain edema,hiperglikemi,kelemahan otot. Pseudoefedrin,paroxetine

dan desmopressin adalah pilihan lain saat midodrine dan fludrocortisone tidak

efektif.

b. Pengobatan untuk keadaan seperti migren, penyakit meniere

Pengobatan untuk migren biasanya meliputi langkah-langkah pembatasan

diet,mengurangi stess.Pemberian obat-obat analgesik,derivat ergotamin.obat

profilaksis termasuk beta bloker,calcium channel bloker,serotonin reuptake

inhibitor dan amitriptiline.Dilaporkan intervensi farmakologi pada penyakit

meniere dengan pemberian Betahistine analog histamine yang memberikan efek

peningkatan sirkulasi mikrovaskuler di daerah stria dari koklea sehingga

mengurangi tekanan endolimpatik.Tetapi beberapa studi tidak mematuhi kriteria

AAOO sehingga tidak ada bukti yang pasti dalam penggunaannya.Penggunaan

steroid baik secara sistemik maupun secara transtympanically karena asumsi suatu

proses autoimun.Namun studi double blind tidak menunjukkan kemanjuran klinis

(19)

c. Pengobatan empiris untuk kronik vestibuler dijumpai pada vestibular sentral.

Gangguan ini akibat degenerasi,demyelinisasi atau gangguan vascular yang

berhubungan dengan disequilibrium persisten,mual,muntah.

Clonazepam,carbamazepine,dan golongan antagonis kalsium dapat membantu

mengurangi gejala.

Obat Dosis Efek samping

Pusing

Midodrine 10mg po tid,selama siang

hari

Hipertensi,retensi urin,ruam kulit

Fludrocortisone 0,1mg po daily,dititrasi

seminggu sampai

maximun 1 mg

Hipertensi,edema,hiperglikemi,hipokalemia,muscle

weakness,gangguan penglihatan jika digunakan

dalam jangka waktu lama

Vertigo

meclizine 25-100 mg po

daily,dibagi dalam

beberapa dosis

Mengantuk,mulut kering

Dimenhydrinate 25-100mg po q4-8h Mengantuk,mulut kering,mual muntah

Diazepam 2-10mg po or iv q4-8h

prn

Lightheadedness,mengantuk,mulut

kering,penglihatan kabur,kelemahan otot,perasaan

lemas

Lorazepam 1-10mg po q8-12h prn Efek sama dengan diazepam

Untuk gejala Mual muntah

Metoklopramide 5-10mg po or slow iv

q6h

Lightheadedness,mengantuk,nyeri kepala,GI

upset,diare,gejala ekstrapiramidal

Ondansetron 4mg po q8h Nyeri kepala,lemah,konstipasi

Prochlorperazine 5-10mg po or IM

q6-8h;2,5-10mg slow iv

over 2 min;25 rectaly bid

Lightheadedness,mengantuk,mulut

kering,konstipasi,exitability,musclar tremors,gejala

ekstrapiramidal

Promethazine 12,5-25mg po,IM,IV or

rectal q4-6h

Lightheadedness,mengantuk,mulut

kering,konstipasi

(20)

3. Rehabilitasi pada gangguan muskuloskeletal, penglihatan pendengan dan fisioterapi pada gangguan vestibuler 1,8,10,14

Kelemahan otot-otot motorik pada daerah ekstremitas mengakibatkan

gangguan keseimbangan selain mengunakan obat-obatan diperlukan fisoterapi

dan juga mengunakan alat bantu untuk menjaga keseimbangan. Pada lansia yang

dijumpai gangguan penglihatan maka dapat dilakukan koreksi dengan kacamata

walaupun terkadang jika pergantian kacamata yang baru dapat menimbulkan

dizzines.Dan jika dijumpai gangguan pada telinga dapat diberi alat bantu dengar

Pasien dengan gangguan di telinga sering mengalami gangguan keseimbangan

posisi atau perubahan gerakan.Hal sering dijumpai pada pasien dengan

dizziness.Gejala lain yang sering ditemukan adalah kekuatan otot yang menurun

termasuk kehilangan kendali berbagai gerak dan terjadi ketegangan terutama di

daerah otot leher dan bahu yang menyebabkan kelelahan otot dan nyeri kepala

tentu saja mengurangi kualitas hidup.

Rehabilitasi pada kondisi ini dirancang untuk meringankan hal-hal yang

tersebut diatas .Sebab pemakaian obat-obat yang menekan sistem vestibuler

memberikan efek samping mengantuk yang menyebabkan menurunnya

kemampuan beraktivitas.Rehabilitasi ini ditujukan untuk gangguan didaerah

vestibuler,sebab penyebab dari dizziness itu bermacam-macam

Sebelum tindakan rehabilitasi ini dilakukan pmeriksaan pergerakan bola mata

dan penilaian ketajaman penglihatan.Penilaian ini menilai bagaimana pergerakan

bola mata tanpa dikuti pergerakan kepala dan pergerakan bola mata sewaktu

kepala juga bergerak.Kemudian terapis juga mengunakan kartu untuk menilai

ketajaman penglihatan sewaktu kepala bergerak.Selain penilaian visual dilakukan

juga questionnaire Dizziness Inventory Handicap Questionnaire yang terdiri dari

25 pertanyaan yang berinisial P atau Physical ada 7 pertanyaan ,E atau Emotional

(21)

Rehabilitasi Epley’s Canalith Repositioning dan Brandt’s exercise adalah rehabilitasi yang direkomendasikan pada Benign Positional Vertigo.Tindakan ini

adalah tindakan manuver yang dilakukan dengan mengunakan gravitasi dimana

posisi pasien dirubah sehingga mengakibatkan perubahan tekanan di saluran

semirkular akibat bergeraknya debris yang ada di posterior semircular ke utricle.

(22)

Rehabilitasi yang dilakukan secara statis dan dinamis yaitu latihan dengan mata

terbuka dan tertutup ditujukann untuk gangguan vestibuler perifer yang

kronis.Rehabilitasi ini didasarkan dengan memberikan pemaparan yang berulang

terhadap rangsangan yang menimbulkan vertigo akan menyebabkan otak terbiasa

terhadap rangsanagn atau akan melemahkan respon vertigo tersebut.Sulit untuk

menilai efeciency dari rehabilitasi.Tetapi pada suatu penelitian dimana

Gambar 4.Manuver Eple ’s Canalith Repositioning

(23)

digabungkan antara rehabilitasi ini dengan terapi kognitif yang ditambahkan terapi

relaksasi untuk mengurangi kecemasan dan menghindari rasa takut.Dijumpai

perbaikan dari nilai questionnaire Dizziness Inventory Handicap Questionnaire. Terapi ini dihentikan bila dijumpai keadaan

1.Dijumpai gangguan tiba-tiba pada pendengaran

2.Tekanan dan nyeri mendadak pada telinga sewaktu latihan

3. Cairan keluar dari telinga

4.Rasa nyeri dan tidak nyaman pada leher dan punggung sewaktu melakukan

(24)

4.Melakukan intervensi physikis 1,2,3,12

Beberapa penelitian menemukan hubungan antara

agrofobia,perilaku,kecemasan,serangan panik dan depresi dengan patologi pada

vestibuler.Pada penelitian ini ditemukan jika panik menyerang mucul gejala

otonom dan juga gangguan vestibuler.Sehingga ditemukan hubungan yang erat

dan kompleks pada kondisi ini.Penilaian awal penting untuk menilai faktor

psikologi dan khusunya menanyakan mengenai kecemasan,serangan

panik,bersamaan dengan perubahan mood pada pasien dengan

dizziness.Gangguan vestibuler tidak dapat teratasi sebelum gangguan physikisnya

belum teratasi.Terapi kognitif yang digabungkan dengan terapi terapi relaksasi

untuk menghindari gejala ketakutan ternyata memberikan keberhasilan terhadap

gangguan dizzines.

Dibawah ini adala algoritme vertigo yang berinteraksi gangguan pyhsikis dan

gejala otonom

(25)

5. Tindakan Bedah 3

Saat ini intervensi bedah jarang dilakukan kecuali pada kondisi

a.Mengancam kehidupan akibat komplikasi pada telinga bagian tengah

b.Tumor yang mengenai daerah telinga seperti vestibuler Schwannoma

c.Trauma pada telinga tengah dan telinga bagian dalam seperti fistel perilymph

Pada masa lalu pada penyakit meniere dilakukan intervensi bedah,tetapi

beberapa penelitian menemukan bahwa tindakan bedah kurang efektif daripada

intervensi farmakologi.Tindakan bedah harus berdasarkan indikasi.

KESIMPULAN

Dizziness adalah gangguan yang melibatkan keseimbangan,dan keadaan ini

sendiri adalah gejala yang disebabkan oleh berbagai keadaan baik oleh karena

gangguan dari fungsi keseimbangan itu sendiri atau juga akibat penyakit-penyakit

yang lain.Pada orang tua penyebab dizziness ini dapat lebih dari satu.

Pemeriksaan dilakukan secara lengkap dari ujung rambut sampai ujung jari

kaki termasuk pemeriksaan kejiwaan dan juga ekonomi hal disebut pengkajian

geriatri komphrensif.Kemudian didukung dengan berbagai pemeriksaan

pendukung/penunjang diagnostik yang bertujuan untuk mendapat diagnosa yang

tepat yang menyebabkan gejala dizziness ini.

Penatalaksanaan dari dizzines yang penting adalah untuk mengurangi faktor

resiko seperti jatuh dan untuk mencegah dizziness yang berulang.Pada lansia

penanganan dizziness ini membutuhkan berbagai multi displiner selain untuk

(26)

DAFTAR PUSTAKA

1. Probosuseno,Husni.A.Niko,Rochmah.Wasilah.Dizziness pada lanjut usia.Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam,Internal Publishing,Juli 2014;VI:3731-3742

2. Philip D. Sloane, Remy R. Coeytaux, Rainer S. Beck, and John Dallara,Ann Intern

Med. www.annals.org;2001;134:823-832.

3. Galimi.R,Vertigo and dizziness in the elderly : Evaluation and Assessment,G

Gerontol 2011;59:244-250.

4. Hadi.H,Martono,Gangguan(terkait)Keseimbangan.Buku Ajar Boedhi-Darmojo.Badan

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia,2014;5:202-206.

5. Barnedh.I.Husein,Penilaian Keseimbangan Mengunakan Skala Keseimbangan BERG

pada Lansia di Kelompok Lansia Puskesmas Tebet,Program Pendidikan Magister

Profesi Dokter Spesialis 1 Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia,Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia,2006.

6. N. Salles,R.W. Kressig,J.P. Michel, Management of chronic dizziness in elderly

people, Gerontol Geriat,2003,36:10–15.

7. Nanda.A,Chronic Dizzines In Older Persons,Geriatrics for the Practicing

Physician,The Warren Alpert Medical School of Brown University,2007:90;291-293.

8. Tucci.L.Debara,Dizziness and Vertigo.The Merck Manual in

www.merckmanuals.com.september2013

9. Robert E.P,Lori M. Dickerson, Dizziness: A Diagnostic Approach, American Family

Physician Web site at www.aafp.org/afp. Copyright © 2010

10.Samekto.M.W,Pranarka.K,Sindroma Serebral, .Buku Ajar Boedhi-Darmojo.Badan

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia,2014;5:149-164.

11.King.J,Buckner.S,Vestibular Disorders Association,www.vestibular.org

12.Luxon.L.M, Evaluation and Management of The Dizzy Patient, J Neurol Neurosurg

Psychiatry 2004;75

13.Philip.J,Wong.J,Hilas.O,Management of Dizziness and

Vertigo,www.uspharmacist.com/content/uspharm2012;37(1):30-33

14.Eaton.A.Deborah,Roland.S.Peter,Dizzines in older adult,part 1,Evaluation and general

treatment strategis.Geriatric,2003;58:28-36

Gambar

Tabel 1.Berbagai penyebab dizziness pada sistem vestibuler perifer dan vestibuler
Tabel 2. Gangguan Sistem Non Vestibuler 1,11
Tabel 3.Perbedaan vertigo sentral dan vertigo perifer
Gambar 1.Algoritma dizziness dan sistem yang terlibat
+7

Referensi

Dokumen terkait

dari pendekatan d i atas mempunyai kekurangan-kekurangan yang mendasar... Walaupun, dalam

Ada 6 laporan yang dibacakan pada waktu itu karena pukul 12.00 WIB tempat tersebut digunakan lagi oleh Daerah I untuk melakukan MUSDA dengan agenda

Sektor yang berada pada kuadran ini kabupaten/kota memi- liki nilai PDRB (gi) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan PDRB di Provinsi Riau (g), tetapi memiliki

TATAH PEMANGKIH KABUPATEN BANJAR 93 A Terakreditasi 33 30300271 SMP NEGERI 2 SUNGAI TABUK HANDIL BULUAN RT.3 NO,23.. SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR 86

3' Mem Member beri kesem i kesem&amp;ata &amp;atan ke&amp;a n ke&amp;ada &amp;ese da &amp;eserta did rta didik untu ik untuk mena k menan- n-akan hal akan hal0ha 0hal

Sedangkan tipe neuritis retrobulbar merupakan suatu peradangan di nervus saraf optik ekstraokular/intraorbital yang terletak pada bagian belakang bola mata, sehingga tidak

Kepekatan air kelapa 15 % menyebabkan saat inisiasi akar pisang Ambon paling cepat yakni sekitar 14 hari dan tidak berbeda dengan pisang Kepok pada media dengan penambahan.