TANGGA PETANI (KASUS DI DESA SAUSU TRANS DENGAN
DESA SAUSU PIORE) KECAMATAN SAUSU
KABUPATEN PARIGI MOUTONG
AHMAD FAUZI
A 351 12 074
JURNAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STUDI KOMPARASI KONDISI SOSIAL EKONOMI PROFIL RUMAH
TANGGA PETANI (KASUS DI DESA SAUSU TRANS DENGAN
DESA SAUSU PIORE) KECAMATAN SAUSU
KABUPATEN PARIGI MOUTONG
Ahmad Fauzi1 Anthonius Palimbong2 Iwan Alim Saputra3 Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
ABSTRAK
Ahmad Fauzi.2017. Studi Komparasi Kondisi Sosial Ekonomi Profil Rumah Tangga Petani (Kasus di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong) Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Pembimbing (I) Anthonius Palimbong (II) Iwan Alim Saputra.
perbandingan tersebut diketahui bahwa hanya tingkat pendidikan petani, status petani, serta tingkat pendapatan rumah tangga petani yang berbeda.
Kata Kunci : kondisi sosial ekonomi, perbandingan kondisi sosial ekonomi, profil rumah tangga petani.
ABSTRACT
Ahmad Fauzi, 2017. Comparative Study of the Socioeconomic Condition of Farmers Household Profiles (A Case in Sausu Trans Village and Sausu Piore Village of Parigi Moutong Regency). Skripsi, Geography Education Study Program, Social Science Education Department, Teacher Training and Education Faculty, Tadulako University. Supervisors: (I) Anthonius Palimbong and (II) Iwan Alim Saputra.
This study aims to determine the profile of farm households especially in socio-economic conditions and to know the difference socio-economic conditions of farmers household profiles in Sausu Trans village with Sausu Piore village. The study was conducted in December 2016-January 2017. The study population was 493 households with a sample of 124 family heads. Sampling technique used proportional random sampling. Data was collected through observation, documentation and interview, while data analysis using descriptive quantitative. The results of the study indicate that from several socio-economic indicators in both villages it is known that (1) the number of family members has 4-5 people, (2) the education level of the different head of household in the village of Sausu Trans and the village of Sausu Piore completed primary school, for (4) general head of a different farming family, in the village of Trans <41 years and the village of Sausu Piore 41- 53, (5) the status of farmers are both private farmers, with the level of experience as a farmer in the village of Sausu Trains <23 years and the village sausu Piore 23-36 years, (6) the status of the house are both private property with the condition of the building in Sausu Trans semi-permanent villages and Sausu Piore permanent and the source of electricity comes from PLN electricity, (7) the ownership of the land area owns 2-3 hectares with the status of private land, and for the land ownership In only the gardens (8) large livestock ownership in the Sausu Piore village of pigs with a total of 12-21 tails, then the ownership of small livestock share chickens with the number of farm animals in the village of Sausu Trans <20 tail and the village of Sausu Piore 20- 30 tails, nd (9) the income of different household heads in Sausu Trans village Rp 40.714,000 - Rp 67.777,000 and Sausu Piore village Rp40.714,000
- Rp 67,777,000. Significance of different socio-economic conditions of farmers’ household
profiles in both villages is evidenced by statistical test (t-test) and focused on 6 indicators
Pendahuluan
Pertanian merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam
pembangunan bangsa Indonesia. Kontribusi sektor pertanian dalam pembangunan Indonesia
diantaranya berfungsi sebagai produsen bahan pangan dan serat, produsen bahan baku
industri,penyerap tenaga kerja, sumber perolehan devisa, serta pertanian juga berfungsi dalam
mengurangi kemiskinan (Andjani, 2005).
Kecamatan Sausu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong yang terbagi
atas 10 desa yang memiliki luas wilayah 410.32 km2 atau 6,58% dari total wilayah Kabupaten
Parigi Moutong seluas 6.231,85 km2 dengan Jarak daerah penelitian sejauh 52 km dari ibukota
kabupaten dengan ibukota kecamatan Sausu. Kecamatan Sausu mempunyai berbagai jenis
sumber daya alam diantaranya dari sektor pertanian dan sektor perkebunan yang mendukung
kondisi sosial ekonomi masyarakatnya. Peta administrasi Kecamatan Sausu dapat dilihat pada
gambar 1.
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Sausu
Variasi kondisi fisik daerah ini berupa daerah perbukitan dan pesisir. Kecamatan sausu
khususnya di Desa Sausu Trans dan Sausu Piore menjadi dua diantara sekian banyak daerah
tujuan transmigrasi, program inilah yang kemudian mendukung masyarakatnya beraktivitas di
perkebunan.namun kecenderungan aktivitas masyarakat yang sama di kedua Desa tersebut
seringkali mendapatkan hasil yang berbeda, kondisi wilayah dalam hal ini menjadi penting
guna mencermati perbedaan hasil tersebut. Desa Sausu Trans mempunyai kondisi wilayah
berupa wilayah dataran perbukitan yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat salah satunya
untuk daerah pertanian berupa ladang sawah, sedangkan Desa Sausu Piore mempunyai kondisi
wilayah berupa wilayah dataran rendah yang juga dimanfaatkan oleh masyarakatnya salah
satunya untuk daerah pertanian berupa sawah, peta administrasi kedua Desa dapat dilihat pada
gambar 2.
Gambar 2. Peta Administrasi Desa Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimanakah kondisi sosial ekonomi profil
rumah tangga petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu piore dan Apakah terdapat
perbedaan kondisi sosial ekonomi profil rumah tangga petani di Desa Sausu Trans dengan
Desa Sausu piore. Tujuan penelitian ini yaitu Mendeskripsikan bagaimana kondisi sosial
ekonomi profil rumah tangga petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore, dan
mengetahui perbedaan karakteristik sosial ekonomi profil rumah tangga petani di Desa Sausu
Trans dengan Desa Sausu Piore.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Metode deskriptif
tangga petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore dan memusatkan dari pada
pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang terhadap masalah-masalah yang
aktual.
Penelitian ini menggunakan pendekatan keruangan karena tempat atau daerah penelitian yang
luas berupa Desa.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 493 kepala keluarga dari dua Desa. Adapun responden
yang dipilih yaitu 124 kepala keluarga. Penentuan/pemilihan responden dilakukan dengan
teknik porposional random sampling. menurut Sabari (2010:298) yaitu penentuan jumlah
sampel berdasarkan proporsi jumlah anggota sub-populasi. Hal ini didasarkan pada pemikiran
bahwa makin banyak anggota sub-populasi maka makin besar variasinya dibandingkan
sub-populasi yang sedikit.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis kuantitatif dengan
metode deskriptif, yaitu Analisis Deskeriptif Persentase, Deskriptif persentase inilah
selanjutnya dibandingkan dengan kriteria yang digunakan dan diketahui tingkatannya, karena
skor tertinggi dari masing-masing item adalah 3 dan skor terendahnya (Sudijono, (2007:43),
Analisis Sturges digunakan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi profil rumah tangga
petani berdasarkan kategori (Ridwan dan Akdon, 2009 : 14), dan Independen Sampel T-test
adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak
saling berpasangan atau tidak saling berkaitan. (Bambang Suharjo, 2013 : 56 )
Hasil dan Pembahasan
Kondisi Sosial Ekonomi Profil Rumah Tangga Petani Desa Sausu Trans Dengan Desa Sausu Piore
1.Jumlah Anggota Keluarga
Tabel 1 Jumlah Anggota Rumah Tangga
Kategori Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 1 dapat diketahui pernyataan responden mengenai jumlah anggota rumah tangga petani
di Desa Sausu Trans menunjukan bahwa rata – rata jumlah anggota keluarga adalah 4 – 5
rata jumlah anggota keluarga adalah 4 – 5 orang dilihat dari 31 kepala keluarga atau
(56,37 %)
Peran anggota keluarga dalam pemenuhan kebutuhan dilihat dari tabel berikut :
Peran Anggota Keluarga dalam Memenuhi Kebutuhan Keluarga diDesa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Peran anggota keluarga dalam pemenuhan kebutuhan keluarga petani menunjukkan bahwa di
daerah penelitian peran individu dalam memenuhi kebutuhan keluarga adalah kepala keluarga
saja, yaitu sebanyak 100 % di kedua desa, semakin banyak peran anggota keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan maka akan semakin besar pula pendapatan yang akan dihasilkan oleh
rumah tangga petani.
2. Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga
Tabel 2 Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Kategori Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 2 dapat diketahui pernyataan responden mengenai tingkat pendidikan kepala keluarga
petani di Desa Sausu Trans menunjukan rata – rata tingkat pendidikan kepala keluarga adalah
tamat SMP dilihat dari 39 kepala keluarga petani atau dalam persentase (56,53 %)
kemudian di Desa Sausu Piore menunjukan rata – rata tingkat pendidikan kepala keluarga
petani adalah tamat SD, dilihat dari 36 kepala keluarga atau dalam persentase
(65,45 %),tingkat pendidikan kepala keluarga petani ini mempengaruhi pola pikir petani
dalam penentuan tindakan terhadap aktivitas bertaninya.
Biaya anggota keluarga yang masih bersekolah dilihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel 3 Anggota Keluarga petani yang Masih Bersekolah di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Jumlah anggota keluarga Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 3 menunjukan bahwa jumlah anggota keluarga petani yang masih bersekolah keluarga
keluarga petani atau dalam persentase (53,63 %) kemudian di Desa Sausu Piore menunjukan
rata – rata jumlah anggota keluarga petani yang masih bersekolah yaitu 1 orang , dilihat dari
24 kepala keluarga atau dalam persentase (43,64 %).
Proses pendidikan ada berbagai keperluan yang dibutuhkan untuk menunjang proses
pendidikan tersebut salah satunnya pembiayaan sekolah yang dikeluarkan perbulannya
Tabel 4 Biaya Anggota Keluarga Petani yang Masih Bersekolah Perbulannya di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 4 menunjukan biaya anggota keluarga yang masih bersekolah di Desa Sausu Trans dan
Sausu Piore sama – sama kategori sedang berkisar antara Rp 466.666 – Rp733.334
3. Jenis Kelamin kepala Keluarga Petani
Jenis kelamin kepala keluarga petani di Desa sausu Trans Dengan Sausu Piore secara keseluruhan dari kepala keluarga petani kedua desa tersebut yaitu berjenis kelamin laki – laki.
4. Umur Kepala Keluarga Petani
Umur kepala keluarga petani dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 5 Umur Kepala Keluarga Petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Umur Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 6 Status Petani di Desa Sausu Trans dengan desa Sausu Piore
Status Petani Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
tabel 6 menunjukan di Desa Sausu Trans bahwa 56 petani (81, 16 %) menyatakan status
petani mereka adalah petani pribadi, Desa Sausu Piore menunjukan bahwa 49 petani atau
(89,10 %) menyatakan status petani mereka adalah petani pribadi.
Tingkat pengalaman kepala keluarga yang bekerja atau berprofesi sebagai petani juga
menunjang tingkat penghasilan petani, dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 7 Tingkat Pengalaman Sebagai Petani
Pengalaman Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 7 menunjukan tingkat pengalaman/lama kepala keluarga berprofesi sebagai petani di Desa Sausu Trans adalah < 23 tahun (56,52% ), dan di Desa sausu Piore adalah 23 – 36 tahun, (63,64 %). Tingkat pengalaman ini merupakan faktor penting yang dimiliki oleh kepala keluarga petani, ketika kepala keluarga petani memiliki pengalaman bertani yang banyak maka dalam proses bertani lebih berhati – hati dan tepat mengambil tindakan sehingga hasil yang didapatkan akan maksimal.
6. Status Rumah Tinggal
Tabel 8 Status Rumah Tinggal Rumah Tangga di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Status rumah tinggal Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 8 menunjukan status rumah tinggal petani di Desa Sausu Trans bahwa 56 petani atau
Sausu Piore menunjukan status rumah tinggal petani 52 petani atau (94,55 %) menyatakan
bahwa status rumah yang ditempati adalah rumah milik pribadi.
Kondisi bangunan rumah yang dimiliki rumah tangga petani dptdilihat sebagai berikut :
Tabel 9 Kondisi Bangunan Rumah Keluarga Petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Kondisi bangunan Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 9 menunjukan kondisi bngunan rumah keluarga petani di Desa Sausu Trans rata - rata
semi permanen yaitu 35 kepala keluarga atau (50,72 %). Desa Sausu piore terdapat kondisi
bangunan rumah rata – rata adalah permanen, dapat dilihat dari 43 kepala keluarga yang
menyatakan memiliki bangunan rumah yang permanen dalam persentase (78,18 %). sumber
penerangan rumah berasal dari listrik PLN, dalam jumlah 69 kepala keluarga (100 %) dan 55
kepala keluarga atau (100 %).
7. Kepemilikan Luas Lahan
Status lahan sawah yang dimiliki kepala keluarga dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 10 Status Lahan Sawah Rumah Tangga Petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Status Lahan Sawah Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 10 menujukan status lahan sawah di Desa Sausu trans 56 orang petani atau (81,16 %)
merupakan milik pribadi, dan di Desa Sausu Piore 49 orang petani atau (89,09 %) merupakan
lahan milik pribadi.
Luasan lahan sawah yang dimiliki oleh kepala keluarga petani di Desa Sausu Trans dengan
Tabel 11 Luas Lahan Sawah yang Dimiliki Oleh Rumah Tangga Petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Luas Lahan Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 11 menunjukan bahwa kepemilikan luas lahan kepala keluarga petani di Desa Sausu
Trans dengan Desa Sausu Piore memiliki lahan berkisar antara 2 – 3 hektar. Luas lahan
sawah yang luas akan lebih banyak menghasilkan padi sawah.
8. Kepemilikan Hewan Ternak
Rumah tangga petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore memiliki hewan ternak
besar dan hewan ternak kecil, dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 12 Kepemilikan Hewan Ternak Besar di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Kepemilikan hewan ternak besar
Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Jumlah kepemilikan hewan ternak besar dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 13 Jumlah Kepemilikan Hewan Ternak Besar di Desa Sausu Trans Dengan Desa Sausu Piore
Jumlah Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Mengetahui kepemilikan hewan ternak kecil dapat dilihat dari tabel berikut :
Ternak kecil Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Jumlah kepemilikan hewan ternak kecil rumah tangga petani pada tabel berikut akan
menunjukan jumlah kepemilikan hewan ternak kecil dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 15 Jumlah Kepemilikan Hewan Ternak Kecil Rumah Tangga Petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
9. Hasil Pendapatan Kepala keluarga Petani
Tingkat pendapatan rumah tangga petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore yang
berbeda, dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 16 Hasil Pendapatan Rumah Tangga Petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Pendapatan Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Karakteristik Kondisi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Kondisi sosial ekonomi profil rumah tangga petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore secara keseluruhan dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 5.21 Kategori Kondisi Sosial Ekonomi Profil Rumah Tangga Petani Berdasarkan Karakteristik Responden
Kondisi sosial ekonomi
Desa Sausu Trans Desa Sausu Piore
Frekuensi Persentase
Sumber : Hasil Analisis Data Primer, 2017
Tabel 5.21 menunjukan kategori kondisi sosial ekonomi rumah tangga petani di Desa Sausu Trans diketahui bahwa kondisi sosial ekonominya dalam kategori sedang dengan jumlah 44 responden dengan persentase (63,77 %) sedangkan di Desa Sausu Piore kategori kondisi sosial ekonominya dalam kategori tinggi dengan jumlah 27 responden dengan persentase (49,10 %).
Perbandingan Kondisi Sosial Ekonomi Profil Rumah Tangga Petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Perbandingan kondisi sosial ekonomi dari 9 indikator hanya 6 indikator yang dibandingkan
yaitu : Jumlah anggota rumah tangga petani,Tingkat pendidikan petani,Umur kepala keluarga
petani,Status petani,Kepemilikan luas lahan,Pendapatan rumah tangga petani
1. Jumlah Anggota Rumah Tangga Petani
Tabel 17 Hasil Perbandingan Jumlah Anggota Rumah Tangga Petani di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2017
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terhadap perbandingan jumlah anggota keluarga di
Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu diketahui bahwa : “tidak ada perbedaan yang
signifikan antara jumlah anggota rumah tangga di Desa Sausu Trans dengan jumlah anggota
rumah tangga di Desa Sausu Piore” Rata – rata jumlah anggota keluarga petani kedua Desa
sebanyak 4 orang .
2. Tingkat pendidikan
Tabel 18 Hasil Perbandingan Biaya Anggota Keluarga yang Masih Bersekolah di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore.
Nama Desa N Rata – rata
Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2017
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terhadap perbandingan biaya anggota keluarga yang
masih bersekolah di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore diketahui bahwa : “terdapat
perbedaan yang signifikan antara biaya anggota rumah tangga yang masih bersekolah di
Desa Sausu Trans dengan jumlah biaya anggota keluarga rumah tangga yang masih
bersekolah di Desa Sausu Piore” Hal ini dapat terlihat dari nilai rata – rata biaya anggota
rumah tangga yang masih bersekolah di Desa Sausu Piore lebih tinggi dibandingkan dengan
Desa Sausu Trans yaitu Rp660.000 dan Rp502.800 setiap bulannya.
3. Umur Kepala keluarga Petani
Tabel 19 Hasil Perbandingan Umur Kepala Keluarga Petani
Nama Desa N Rata – rata
Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2017
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terhadap perbandingan umur kepala rumah tangga
petani di Desa Sausu Trans diketahui bahwa : “tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara umur kepala keluarga rumah tangga petani di Desa Sausu Trans dengan umur kepala
keluarga rumah tangga petani di Desa Sausu Piore”.Rata – rata umur kepala keluarga petani
di Desa Sausu Trans yaitu 41,85 tahun dan di Desa Sausu Piore yaitu 42,10 tahun,
4. Status Petani
Indikator status petani, yang akan dibandingkan adalah pengalaman atau lama kepala keluarga berprofesi sebagai petani, perbandingannya dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 20 Hasil Perbandingan Pengalaman Sebagai Petani
Nama Desa N Rata – rata
Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2017
Berdasarkan perbandingan pengalaman/lama berprofesi sebagai petani di Desa Sausu Trans
pengalaman/lama berprofesi sebagai petani di Desa Sausu Trans dengan pengalaman/lama
berprofesi sebagai petani di Desa Sausu Piore”. Hal ini terlihat dari rata – rata pengalaman
sebagai petani di Desa Sausu Trans yaitu 22.30 tahun dan di Desa Sausu Piore yaitu 28.14
tahun.
5. Luas Kepemilikan Lahan
Tabel 21 Hasil Perbandingan Luas Kepemilikan Lahan Rumah Tangga Petani
Nama Desa N Rata – rata
Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2017
Berdasarkan perbandingan luas kepemilikan lahan rumah tangga petani di Desa Sausu Trans
dengan Desa Sausu Piore diketahui bahwa : “tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
luas kepemilikan lahan rumah tangga petani di Desa Sausu Trans dengan luas kepemilikan
lahan rumah tangga petani di Desa Sausu Piore”.Rata – rata luas kepemilikan lahan di Desa
Sausu Trans yaitu 2,16 hektar dan di Desa Sausu Piore yaitu 2,49 hektar,
6. Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Petani
Tabel 22 Hasil Perbandingan Pendapatan Rumah Tangga Petani diDesa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore
Sumber : Hasil Analisis Data Primer 2017
Berdasarkan pengujian terhadap perbandingan pendapatan rumah tangga petani di Desa
Sausu Trans dengan Desa Sausu piore diketahui bahwa : “terdapat perbedaan yang signifikan
antara pendapatan rumah tangga petani didesa sausu trans dengan pendapatan rumah tangga
petani di Desa Sausu Piore”.Kondisi tingkat pendapatan rumah tangga petani untuk lahan
sawah kedua Desa tersebut termasuk dalam kategori sedang yang berkisar antara
Rp40.741,000 – Rp67.777,000.
Perbedaan antara kedua desa tersebut disebabkan oleh adanya berbagai faktor baik dari segi
sumber daya manusianya maupun fisik atau alam, yaitu : pengalaman atau lama berprofesi
sebagai petani, Perbedaan daerah pertanian, Perbedaan sistem irigasi, Perbedaan etos kerja
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan1. Kondisi sosial ekonomi profil rumah tangga petani di Desa Sausu Trans dengan Desa
Sausu Piore meliputi indikator umur kepala keluarga petani, jenis kelamin, tingkat
pendidikan kepala keluarga petani, jumlah anggota keluarga petani, status petani, status
rumah tinggal, kepemilikan hewan ternak, luas kepemilikan lahan, dan pendapatan
keluarga petani.
2. Perbandingan kondisi sosial ekonomi profil rumah tangga petani di Desa Sausu Trans
dengan Desa Sausu Piore dari 9 indikator hanya membandingkan 6 indikator saja dan
dihasilkan bahwa hanya terdapat perbedaan antara biaya anggota keluarga yang masih
bersekolah, pengalaman sebagai petani, dan pendapatan rumah tanggapetani
Saran
1. pentingnya mengantisipasi perkembangan yang semakin pesat, baik dari segi ilmu
pengetahuan, teknologi serta berbagai kemajuan dibidang informasi, maka rumah tangga
petani perlu meningkatkan pengetahuan pengetahuan dan keterampilannya, dan salah satu
cara untuk menambah wawasan adalah dengan rajin membaca koran atau media social
2. Dianjurkan bagi para petani sawah di Desa Sausu Trans dengan Desa Sausu Piore agar
memiliki sikap mandiri yang terus belajar mengikuti perkembangan teknologi yang ada,
Daftar Pustaka
Andjani. 2005. Kontribusi Pertanian dalam Pembangunan. Jakarta
Bambang Suharjo. 2013. Statistik Terapan, yogyakarta : Graha Ilmu
Riduwan dan Akdon, (2009). Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik. Bandung :
Alfabet
Sabari Yunus, Hadi (2010) Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sudijono, Anas. (2007). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Persada PT. Raja