• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Populasi Kutu Kebul (bemisia tabaci Genn) dan Keterjadian Penyakit Kuning Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum l.) di Dataran Rendah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Populasi Kutu Kebul (bemisia tabaci Genn) dan Keterjadian Penyakit Kuning Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum l.) di Dataran Rendah"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

29

DAFTAR PUSTAKA

Agrios GN. 1997. Plant Pathology. San Diego:California Acad. Press. 551p.

Blackman R.L., V.F. Eastop. 2000. Aphids on the World’s Crop. An identification and Information Guide 2nd eds. New York : John Wiley and Sons

Bonaro, O., A. Lurette, C. Vidal, & J. Fargues. 2007. Modelling temperature-dependent bionomics of Bemisia tabaci (Q-biotype). Physiological Entomology 32:52-55.

CABI. 2005. Data Sheets on Quarantine Pests Bemisia tabaci. Diakses pada tanggal 20 Januari 2016.

Dermawan,R dan Asep Harpenas. 2010. Budi Daya Cabai Unggul,Cabai Besar,Cabai keriting, Cabai Rawit, dan Paprika. Penebar Swadaya: Jakarta.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2009. Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2008. Departemen Pertanian. Jakarta: 21-25.

Duriat ,A.S. 2009. Pengendalian PenyakitKuning Keriting Pada Tanaman CabaiKecil.Balai Penelitian TanamanSayuran. Jl. Tangkuban Parahu 517Lembang, Bandung, (5), Hlm 43-45.

El-zahi, E.S., Jehan, B.A and Madeha, E.H.E.D. 2012. Inorganic Fertilization of Cotton Field-Plants In Relation To Sucking Insects and Yield ProductionComponents of Cotton Plants.Jour. of American Science Vol 8(2).

Gilbertson RL, Hidayat SH, Martinez RT, Leong SA, Faria JC, Morales F, Maxwell DP. 1991. Differentiation of bean infecting gerniniviruses by nucleic acid hibridization probes and aspects of bean golden mosaic inBrazil. PlantDis 75336-342.

Gunaeni, N dan Wulandari, A. 2010. Cara Pengendalian Nonkimiawi Terhadap Serangga Vektor Kutu Daun dan Intensitas Serangan Penyakit Virus Mozaik Pada Tanaman Cabai Merah. J. Hort., Vol 24 no. 4, Hlm. 76-368

Harpenas, Asep & R. Dermawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hasanah, K. 2013. Uji Korelasi Produt Moment. Diakses dari Http: // statistika pendidikan.com/ wpcontent/ uploads/ 2013/ 06/ Uji Korelasi Product Moment- Khuswatun-Hasanah. Pdf. Diakses tanggal 27 Februari 2016.

Hewindati, Yuni Tri dkk. 2006. Hortikultura. Universitas Terbuka. Jakarta.

Jumar. 2000. Entomologi Serangga. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

(2)

30

Kalshoven, L. G. E. 1981. The Pest of Crop Indonesia. PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve, Jakarta.

Laksono, K. D ; Ceppy, N dan Nenet, S . 2010. Inventarisasi Penyakit Pada Tanaman Jarak Pagar ( Jatropha curasL.) Pada Tiga Daerah di Jawa Barat. Jurnal Agrikultura No (21) Vol (1) : Hlm (31-38).

Mariyono, J. and Bhattarai, M. 2009. Chili production practices in Central Java, Indonesia: a baseline report. AVRDC - The World Vegetable Center, Taiwan.

Mau, R. F. L and J. L. M Kessing. 2007. Bemisia tabaci (Gennadius) http://www.extento.hawaii.edu/kbase/crop/type/b_tabaci.htm. Diakses pada tanggal 2 Februari 2016.

Meilin, A. 2014. Hama dan Penyakit Pada Tanaman Cabai Serta Pengendaliannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertananian Jambi.

Nasution M.R., 2010. Pengaruh Jenis Perangkap Sintetis untuk Mengendalikan Hama Kutu Putih Bemisia tabaci Genn.(Homoptera: Aleyrodidae) pada Tanaman Tembakau Deli (Nicotiana tabacum L.). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Novianty, E ; Nasriati dan Fauziah, 2013. Pengendalian Virus Kuning Tanaman Cabe. Balai Teknologi Pertanian Lampung.

Nurfalach, Devi Rizqi. 2010. Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsicum AnnumL.) di UPTD Perbibitan Tanaman Hortikultura Desa Pakopen KecamatanBandungan Kabupaten Semarang. Tugas Akhir. Fakultas PertanianUniversitas Sebelas Maret Surakarta.

Nurindah. 2006. Pengelolaan Agroekosistem dalam Pengendalian Hama. Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat.

Nurtjahyuni, S. D. dan I. Murtini. 2015. Karakterisasi Tanaman Cabai Yang Terserang Hama Kutu Kebul (Bemisia tabaci). Universitas PGRI Ronggolawe Tuban. Tuban.

Perring,T.M..2005.Bemisiatabaci(Insect).http://www.issg.org. Diakses pada tanggal 9 Februari 2016.

Prajnanta, F. 2007. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suhardjo, S. M. 2001. Kisaran Inang Virus Krupuk Tembakau. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sulandri, S. Suseno, R. Hidayati, H S. Harjosudarmo, J. Sosromarsono, S. 2006. Deteksi dan Kajian Kisaran Inang Virus Krupuk Tembakau. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

(3)

31

Sumarni, N dan A. Muhraram. 2005. Budidaya Tanaman Cabai Merah. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung.

Tindall, H.D., 1983. Vegetable in the Tropics. MacMilan Press Ltd., London.

Tjahjadi, Nur. 1991. Bertanam Cabai. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Yuliani, P. Hidayat, dan D. Sartiani. 2006. Identifikasi Kutu Kebul dari beberapa Tanaman Inang dan Perkembangan Populasinya. Jurnal Entomologi. Vol 3 (2): 41-49

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) penyebaran serta keterjadian penyakit kuning dan populasi kutu kebul pada tanaman cabai di Kabupaten Lampung Barat yaitu : Desa Padang

Pengabdian kepada masyarakat tentang ”Penerapan penggunaan insektisida biorasional untuk mengendalikan hama kutu kebul,Bemisia tabaci penyebab penyakit virus

Daya Bunuh Insektisida Hayati Vermileachate dan Teh Vermikompos Terhadap Kutu Kebul (Bemisia tabaci Genn.) pada Tanaman Mint (Mentha piperita L.).. Vermicompost

Judul Penelitian : Kisaran Inang Kutu Kebul Bemisia tabaci Gennadius (Homoptera : Aleyrodidae) Pada Tanaman Budidaya Dan Gulma.. Menyatakan dengan sebenarnya bahwa

Cabai merah ( C. annum ) termasuk salah satu komoditas sayuran unggulan yang sudah sejak lama diusahakan oleh petani secara intensif.. Secara

Kerusakan langsung pada tanaman disebabkan oleh imago dan nimfa yang. menghisap cairan daun mengakibatkan daun tanaman mengalami

Tujuan penelitian untuk menentukan preferensi kutu kebul Bemisia tabaci pada berbagai genotipe cabai, mengidentifikasi karakter morfologi daun terkait seleksi ketahanan terhadap kutu

Hasil percobaan pada musim kemarau dan musim hujan menunjukkan bahwa tiga jenis predator yang digunakan mampu secara nyata menurunkan populasi kutu kebul pada