• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Komunikasi Website Bridestory Terhadap Pemasaran Jasa Fotografi Pernikahan di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi Komunikasi Website Bridestory Terhadap Pemasaran Jasa Fotografi Pernikahan di Kota Medan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara 8

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan acuan atau landasan berpikir peneliti dengan basis pada bahan pustaka yang membahas tentang teori atau hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dijalankan (Prajarto, 2010: 49). Danim Sudarwan (dalam Iskandar, 2009: 100) menyatakan bahwa pencarian dan penelusuran kepustakaan atau literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian sangat diperlukan. Penelitian tidak dilakukan di ruang kosong dan tidak pula dapat dikerjakan dengan baik, tanpa basis teoritis yang jelas. Penelitian kekinian sesungguhnya menelusuri atau meneruskan peta jalan yang telah dirintis oleh peneliti terdahulu.

Dengan adanya kajian teori, maka peneliti akan mempunyai landasan untuk menentukan tujuan dan arah penelitian. Adapun teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah:

2.1.1 Komunikasi

Manusia merupakan makhluk sosial, sehingga komunikasi sangat dibutuhkan untuk membantu manusia dalam melakukan interaksi dengan yang

lainnya, karena tentunya di setiap kesempatan ternyata kita sangat membutuhkan komunikasi untuk membentuk kita dalam memahami orang lain seperti apa kebutuhan dan keinginan orang lain lalu digunakan untuk kepentingan bersama. Sebagian besar orang telah menjadikan komunikasi sebagai alat untuk bisa melihat dan dapat memahami orang lain secara menyeluruh untuk menghindari komunikasi yang tidak efektif di mana terjadi ketika adanya ketidaksesuaian dengan apa yang diinginkan dengan apa yang nantinya berjalan sehingga akan menimbulkan hilang arah atau salah arah.

(2)

Universitas Sumatera Utara Menurut Carl l. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (Effendy, 2007: 10). Guna memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang ditemukan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Sructure and Function of Communication in Society. Laswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut Who Say What In Which Channel To whoam With What Effect?

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni komunikator, pesan, media, komunikan dan efek. Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek (Effendy, 2007: 10).

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder (Effendy, 2007: 11):

1. Proses Komunikasi Secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran oleh komunikator kepada kepada komunikan dengan menggunakan

suatu lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan (Effendy, 2007: 11).

2. Proses Komunikasi Secara Sekunder

(3)

Universitas Sumatera Utara telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Pada umumnya memang bahasa yang paling banyak digunakan dalam komunikasi karena bahasa sebagai lambang mampu mentransmisikan pikiran, ide, pendapat, dan sebagainya, baik mengenai hal yang abstrak maupun yang kongkret (Effendy, 2007: 16)

Dalam proses komunikasi terdapat beberapa unsur (Effendy, 2007: 18) yaitu: 1. Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang

atau sejumlah orang.

2. Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

3. Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

4. Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.

5. Decoding: Pengawasandian, yaitu proses di mana komunikan

menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

6. Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator 7. Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah

diterpa pesan.

8. Feedback: umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan pesan kepada komunikator.

(4)

Universitas Sumatera Utara 2.1.2 Komunikasi Pemasaran

Harsono Suwardi menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi dan pemasaran bisa akan begitu powerful jika dipadukan dengan komunikasi yang efektif dan efisien. Bagaimana menarik konsumen atau khalayak menjadi aware, kenal dan mau membeli suatu produk atau jasa lewat saluran komunikasi adalah bukan sesuatu yang mudah (Prisgunanto, 2006: vii).

Pada perkembangannya semenjak tahun 1949, pemasaran (marketing) dianggap lebih luas, tidak hanya menyangkut unsur-unsur penjualan saja, maka kemudian mulailah masuk berbagai unsur di dalamnya. Kemudian Borden pada tahun 1964 memperkenalkan konsep barunya tentang marketing mix. Setelah itu, kajian komunikasi pemasaran sudah dipastikan dikenal banyak orang, setelah terdapat pengembangan dan penemuan-penemuan, baru diketahui bahwa komunikasi pemasaran itu bersifat multidisipliner (Prisgunanto, 2006: 28).

Kebanyakan orang mungkin menempatkan komunikasi pemasaran berada di bawah periklanan dan promosi, namun pada perkembangannya saat ini, komunikasi pemasaaran muncul sebagai suatu bentuk komunikasi yang lebih kompleks dan berbeda. Pada akhirnya, banyak akademisi dan praktisi mendefinisikan komunikasi pemasaran yaitu semua elemen-elemen promosi dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience

pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran (Prisgunanto, 2006: 8).

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2015: 219). William G. Nickels dalam bukunya Marketing Communication and Promotion (1984) mendefinisikan komunikasi pemasaran sebagai berikut: proses

(5)

Universitas Sumatera Utara iklan (advertising), penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan publisitas (public relation and publicity) serta pemasaran langsung (direct marketing) (Purba dkk, 2006: 126 –

127).

Banyak ahli yang sepakat bahwa konsep inti komunikasi pemasaran adalah pertukaran (exchange). Alasan yang mendasari bahwa konsep inti pemasaran adalah pertukaran yaitu bahwa seluruh aktivitas yang dilakukan satu individu dengan individu yang lainnya merupakan pertukaran. Tidak ada individu yang mendapatkan sesuatu tanpa memberikan sesuatu baik langsung ataupun tidak langsung. Alasan terjadinya pertukaran adalah untuk memuaskan kebutuhan.

Pertukaran yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung memerlukan komunikasi yang membawa peran. Dengan demikian komunikasi memegang peranan penting dalam proses pertukaran. Pada tingkat dasar komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari akan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen agar berhasrat masuk dalam hubungan pertukaran (exchange relationship) pada pemasaran.

Bauran komunikasi pemasaran dapat dijabarkan menjadi beberapa unsur

yang terkait erat dengan upaya menciptakan ekuitas merek. Komunikasi pemasaran yang baik dalam pelaksanaannya akan berdampak pada persepsi positif (kepercayaan) terhadap merek yang disampaikan, begitu juga sebaliknya kepercayaan merek akan memperlancar komunikasi pemasaran terintegrasi (Hermawan, 2012: 54).

Proses pengembangan komunikasi pemasaran yang efektif meliputi delapan tahap pokok yang saling terkait, yakni: mengidentifikasi pasar sasaran, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih saluran komunikasi, menyusun anggaran komunikasi total, menentukan saluran komunikasi, mengimplementasikan program komunikasi pemasaran terintegrasi dan mengumpulkan umpan balik (Tjiptono, 2015: 391).

(6)

Universitas Sumatera Utara desire (hasrat), decision (keputusan) dan action (kegiatan). AIDDA itu sering juga

disebut A-A Procedure, yang maksudnya agar terjadi action pada komunikan, terlebih dahulu harus dibangkitkan attention (Effendy, 2007: 51 – 52):

a) Attention (Perhatian) Perhatian yaitu suatu hal yang dapat menimbulkan keingintahuan, mencari tahu tentang sesuatu yang dilihatnya. Masyarakat yang sedang mencari tahu mengenai pengobatan alternatif akan menaruh perhatian dengan berbagai macam hal informasi yang terkait dengan pengobatan alternatif yang dapat menimbulkan keingintahuan mengenai pengobatan alternatif terpercaya di mana keberadaannya.

b) Interest (Minat) Minat atau interest, pada fase ini komunikator berusaha untuk membangkitkan minat para pembaca untuk memesan dan pendekatan yang dilakukan dalam menarik minat calon pembeli adalah dengan menawarkan barang atau jasa tersebut dengan semenarik

mungkin. Fudin pang selaku owner Accurate Health Center (komunikator) dan penulis blog pengobatan alternatif menulis sedemikian rupa, memberikan penjelasan yang baik agar menarik minat dan kepercayaan masyarakat saat membacanya dengan menawarkan

produk pengobatan alami tanpa efek samping.

(7)

Universitas Sumatera Utara d) Decision (Keputusan) Keputusan atau decision adalah fase dimana calon pembeli sudah merasa yakin akan keputusannya, apakah ia akhirnya akan bertindak menolak atau menerima produk yang ditawarkan. Dalam fase ini, calon pasien Accurate akan meyakinkan dirinya seyakin-yakinnya, apakah ia akhirnya akan melakukan pengobatan atau tidak.

e) Action (Tindakan) Tindakan atau action adalah fase di mana calon pembeli secara nyata menerima dalam artian jadi memesan produk yang ditawarkan atau menolak dalam artian tidak jadi membeli produk yang ditawarkan. Ini adalah fase akhir, calon pasien akan melakukan pengobatan sesuai dengan penyakit yang dialaminya.

2.1.3 Strategi Komunikasi Pemasaran

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan

tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya (Effendy, 2007: 32).

Strategi pemasaran adalah serangkaian cara tertentu yang dikembangkan oleh pemasar untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan berkaitann dengan pasar. E. Jerome McCarthy dan William D. Perreault Jr, menyatakan bahwa strategi pemasaran mendefinisikan pasar sasaran dan bauran pemasaran yang tepat serta gambaran tentang bagaimana perusahaan akan memanfaatkan pasar tertentu. Dalam konteks perencanaan pemasaran, di mana strategi pemasaran cenderung untuk dikembangkan, McCarthy dan Perreault menunjukkan bahwa perencanaan strategi pemasaran berarti mencari peluang yang menarik dan merencanakan cara terbaik untuk memanfaatkan peluang (Hermawan, 2012: 41).

(8)

Universitas Sumatera Utara dengan para pelanggan. Strategi ini biasanya dirancang untuk keperluan periklanan, personal selling dan promosi penjualan (Tjiptono, 2015: 397).

Persaingan produk juga telah menyebabkan peningkatan biaya belanja iklan dari sejumlah kegiatan promosi lainnya sebagai upaya untuk merebut perhatian konsumen. Strategi komunikasi pemasaran yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Maka dari itu suatu kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan dalam bagian dari komunikasi pemasaran. Strategi komunikasi pemasaran disebut juga sebagai bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi.

Untuk menyampaikan sesuatu kepada konsumen pada pihak-pihak yang terkait, pemasar kini bisa memilih aktivitas komunikasi tertentu, sering disebut elemen, fungsi atau alat (tool) terutama terdiri dari periklanan, penjualan personal, humas dan publikasi, promosi penjualan, serta pemasaran langsung. Style dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, tata cara dan busana wiraniaga, dekorasi ruangan, alat tulis kantor, semuanya mengkomunikasikan sesuatu pada pelanggan. Setiap brand contact membawa kesan yang bisa memperkuat atau justru memperlemah citra perusahaan di mata konsumen. Karena itu, pemasar mesti memadukan seluruh bauran pemasaran agar dapat efektif mengkomunikasikan

pesan dan positioning strategis yang konsisten pada konsumen.

Komunikasi merupakan suatu proses yang rumit. Dalam rangka menyusun strategi komunikasi diperlukan suatu pemikiran dengan memperhitungkan

faktor-faktor pendukung dan faktor-faktor-faktor-faktor penghambat (Effendy, 2007: 35-39): a. Mengenali Sasaran Komunikasi

Apa pun tujuannya, metodenya dan banyaknya sasaran, pada diri komunikan perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Faktor Kerangka Referensi. Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari panduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi, cita-cita dan sebagainya. 2. Faktor situasi dan kondisi. Yang dimaksudkan dengan situasi di sini

(9)

Universitas Sumatera Utara yang kita sampaikan. Situasi yang bisa menghambat jalannya komunikasi dapat diduga sebelumnya, dapat juga datang tiba-tiba pada saat komunikasi dilancarkan. Kondisi di sini adalah state of personality komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi. Di sini faktor manusiawi sangat penting. b. Pemilihan Media Komunikasi. Media komunikasi banyak jumlahnya, mulai dari yang tradisional sampai yang modern yang dewasa ini banyak dipergunakan. Kita bisa menyebutnya kentongan, bedug, pagelaran kesenian, surat, papan pengumuman, telepon, telegram, pamflet, poster, spanduk, surat kabar, majalah, film, radio, dan televisi yang pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai media tulisan atau cetakan, visual, aural, dan audio-visual.

c. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi. Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik instruksi. Isi pesan komunikasi bisa satu, tetapi lambang-lambang yang dipergunakan bisa macam-macam. Lambang yang bisa dipergunakan untuk menyampaikan isi

komunikasi ialah bahasa, gambar, warna, kial (gesture), dan sebagainya. d. Peranan Komunikator dalam komunikasi

− Daya tarik Sumber

Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi, akan mampu mengubah sikap, opini, dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya

tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengannya. Dengan lain perkataan, komunikan merasa ada kesamaan antara komunikator dengannya sehingga komunikan bersedia taat pada isi pesan yang dilancarkan oleh komunikator.

− Kredibilitas Sumber

(10)

Universitas Sumatera Utara kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Seorang komunikator harus bersikap empatik ketika ia berkomunikasi dengan komunikan yang sedang sibuk, marah, bingung, sedih, sakit, kecewa dan sebagainya.

2.1.4 Teknologi Komunikasi

Istilah “teknologi” berasal dari bahasa Yunani “thechnologia” yang menurut Webster Dictionary berarti “systematic treatment” atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan “techne” sebagai kata dasar teknologi berarti “art, skill, science” atau keahlian ketrampilan, ilmu (Nasution, 1982: 8). Gary J. Anglin, (dalam Miarso, 2007: 490) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah. Sementara itu, komunikasi didefinisikan oleh Kincaid, seperti yang dikutip oleh Miarso, sebagai pertukaran informasi dari beberapa pihak yang menghasilkan pengertian, kesepakatan dan tindakan bersama.

Rogers (dalam Lubis, 2005: 42), mendefinisikan teknologi komunikasi sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain”. Severin dan Tankard (2007: 305), mengatakan bahwa teknologi

komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang sudah ada dan semakin berkembang adalah video tape recorder, video casette, televisi kabel, televisi satelit, surat kabar online, akses pelayanan informasi komputer dengan komputer pribadi di rumah, internet, World Wide Web, serta CD-ROM dan banyak lagi. Banyak teknologi yang mempunyai dampak dramatis yaitu memberikan pengguna kontrol yang jauh lebih banyak pada proses telekomunikasi dan informasi yang diterima.

(11)

Universitas Sumatera Utara a. Micro computer: unit yang berdiri sendiri, di mana Central Processing Unit (CPU) merupakan perangkat utama mikro komputer yang mampu membaca

setiap perintah program komputer.

b. Teleconferencing adalah pertemuan dalam grup kecil yang berkomunikasi secara interakitif sebanyak tiga atau lebih orang pada lokasi yang terpisah. Terdapat tiga tipe teleconferencing ini, yaitu: video teleconferencing, audio teleconferencing dan computer teleconferencing.

c. Teletext adalah pelayanan informasi interaktif untuk personal atau permintaan informasi yang disajikan dalam video/layar televisi di rumah. Gambar yang ditangkap oleh layar televisi diperoleh dari signal siaran televise, pengguna harus memiliki perangkat alat penangkap siaran. d. Videotext adalah pelayanan informasi interaktif untuk personal atau

permintaan informasi dari sentral komputer dari tampilan video di layar televisi (biasanya televisi penerima di rumah). Gambar/informasi yang diperoleh cukup potensial karena bersifat tanpa batas, sesuai dengan kapasitas sistem komputer yang dimiliki.

e. Interactive Cable Television, untuk mengirimkan teks dan gambar dengan

full video ke video yang ada di rumah melalui kabel dengan tayangan-tayangan yang sesuai permintaan.

f. Communication satellite, pesan yang disampaikan melalui relay telepon, televisi penyiaran, dan pesan-pesan yang dikirimkan dari tempat di belahan dunia manapun.

Komunikasi manusia muncul seiring adanya manusia. Artinya, sejarah perkembangan komunikasi dimulai sejak kemunculan kehidupan manusia itu sendiri. Hanya saja, untuk sampai kepada perkembangan komunikasi seperti semaju yang terjadi di abad sekarang ini, riwayatnya cukup panjang. Bell (dalam Nasution, 1989: 15) menyederhanakan riwayat tersebut dengan menyebutkan empat revolusi yang terjadi dalam hal hubungan manusia satu dengan lainnya, yaitu:

(12)

Universitas Sumatera Utara c. Penemuan percetakan dan

d. Dalam hal hubungan jarak jauh (telekomunikasi).

Kemampuan manusia berbicara dalam rangka komunikasi antara seseorang dengan yang lain merupakan kelengkapan atribut yang harus ada, di mana dengan bahasa ini memungkinkan kelompok-kelompok dapat bekerjasama dan survive serta berkembang. Perkembangan teknologi elektronik mendorong semakin berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi di bidang komunikasi dan informasi berkembang luar biasa dengan banyaknya penemuan-penemuan baru. Diawali dengan transistor, kemudian berkembang ke microchip sistem komunikasi satelit dan lain-lain. Perubahan terbesar di bidang komunikasi ada dengan penemuan dan pertumbuhan internet.

Teknologi antara lain dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dalam suatu bidang “teknologi komunikasi" adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. "Komunikasi adalah upaya untuk menciptakan "kesamaan makna" (common in meaning). Dengan demikian teknologi komunikasi merupakan

penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai

kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat (Lubis, 2005: 42).

Sudah sepantasnya, setiap teknologi memiliki nilai tambah karena pada hakikatnya setiap teknologi, termasuk teknologi komunikasi adalah merupakan

proses untuk mendapatkan nilai tambah. Proses itu memang menghasilkan produk yang bermanfaat. Sedangkan pemanfaatan produk itu sendiri tidak terlepas dari unsur budaya atau sistem yang telah ada. Berikut beberapa manfaat yang diperoleh dari penggunaan teknologi komunikasi (Miarso, 2007: 302):

a. Cepat, yaitu satu nilai yang relatif. Komputer mampu melakukan dalam sekejap mata dan lebih cepat dibanding manusia.

b. Konsisten, yakni komputer mampu melakukan pekerjaan yang berulang secara konsisten.

(13)

Universitas Sumatera Utara d. Kepercayaan. Yaitu dengan kecepatan, kekonsistenan dan ketepatan, maka kita dapat memperkirakan bahwa keputusan yang dihasilkannya dapat dipercaya dan hasil yang sama bisa diperoleh berulang kali.

e. Meningkatkan produktivitas dan mencetuskan kreativitas.

2.1.5 Media Baru (New Media)

Media baru (new media) adalah bukti nyata dari perkembangan teknologi komunikasi yang bisa langsung kita rasakan. Media baru merupakan perkembangan dari teknologi media yang sudah ada sebelumnya. Salah satu bentuk media baru yang sekarang ini dapat dengan mudah kita temui dan tidak lepas dari kehidupan kita adalah internet. Menurut internet society (ISOC), internet didefinisikan sebagai kemampuan menyampaikan informasi global yang cepat, mekanisme penyebaran informasi dan media kolaborasi dan interaksi antara individu dan computer mereka tanpa melihat lokasi secara geografis (Purwanto, 2011: 428).

Dalam media baru dapat memudahkan kita untuk mengetahui segala informasi, sehingga kita dapat bertemu secara tatap muka dalam sebuah teknologi.

Melalui media baru kita juga mendapatkan berbagai informasi dari seluruh dunia. Karakter internet yang berbentuk digital memudahkan khalayak untuk saling bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya. Tetapi penggunaan internet saat ini juga masih harus diperhatikan, karena dapat menimbulkan efek negatif. Untuk

itu perkembangan internet sebagai media baru juga harus diikuti dengan kebijakan dan pertanggungjawaban khalayak pengguna.

(14)

Universitas Sumatera Utara New media merupakan perkembangan baru dari media - media yang telah digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk digital tentu memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya. Namun dalam perkembangannya, new media bisa memberikan nilai negatif juga, yaitu dapat mengakses situs yang berbau porno dan kekerasan dengan mudah dan memberikan efek ketagihan bagi penggunanya. Jadi sudah seharusnya perkembangan new media diikuti juga dengan kebijakan orang yang memanfaatkannya.

Kajian-kajian berbagai aspek tentang perkembangan teknologi telematika menjadi sangat penting terutama yang berhubungan dengan perkembangan media baru (new media), karena tidak saja menyangkut basis-basis ekonomi yang perlu disiapkan, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana konstruksi sosial media massa memberi konstribusi terhadap kehidupan manusia secara keseluruhan. Hal ini nantinya berhubungan dengan dengan persoalan-persoalan difusi inovasi dan adopsi yang dilakukan masyarakat, dan bagaimana pula media baru mendukung pergerakan pembangunan masyarakat sebagai subjek perubahan di masyarakat itu

sendiri (Bungin, 2006: 374).

Kemunculan media baru memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Media baru secara langsung telah merubah pola kehidupan

masyarakat, budaya, cara berfikir, dan hampir segala aspek dalam kehidupan manusia. Perkembangan media ini mendapatkan tanggapan yang beragam, ada yang pro dan ada yang kontra. Tanggapan tersebut sah-sah saja dikeluarkan sepanjang pengguna media memahami betul apa dan bagaimana media baru itu sendiri.

2.1.6 Computer Mediated Communication (CMC)

(15)

Universitas Sumatera Utara menggunakan alat bantu komputer melalui program aplikasi yang ada (http://www.december.com).

Pixy Ferris secara general mendefinisikan komunikasi bermedia internet sebagai “Interaksi secara interpersonal yang dihubungkan oleh komputer, yang meliputi komunikasi asynchronous dan synchronous melalui fasilitas dalam internet”. John December mendefinisikan sebagai “telekomunikasi dengan menggunakan komputer dalam bentuk massa”. Sementara itu, terminologis aplikatifnya, komunikasi bermedia internet adalah “penggunaan komputer beserta fasilitas dan kemampuannya untuk didayagunakan sebagai alat penyampai pesan baik bersifat massa ataupun pribadi” (http://www.december.com).

Secara rinci, komunikasi bermedia internet dalam proses penggunaannya dapat diuraikan sebagai berikut:

- Proses Komunikasi Bermedia Internet

Proses komunikasi bermedia internet meliputi hal-hal sebagai berikut:

• Menciptakan pengertian dengan menulis “surat” melalui e-mail,

menuliskan kata-kata pada waktu yang sama dalam komunitas chatting, serta menciptakan websitesmelalui penciptaan file multimedia;

• Menyebarkan pengertian melalui komunikasi point to point (E-mail), dan komunikasi point to multi point (IRc, Web site);

• Merasakan arti dalam teks dan multimedia pada websites, e-mail dan IRC;

dan

• Berpartisipasi dalam forum untuk awal penjelajahan karakteristik

komunitas seperti tujuan bersama, norma-norma dan tradisi. - Level dan Konteks Komunikasi Bermedia Internet

(16)

Universitas Sumatera Utara yaitu level group communications, electronic mail masih tetap digunakan dalam bentuk list server atau mailing list serta penggunaan IRc. Tingkatan komunikasi massa adalah fasilitas broadcast on lineyaitu websites identik dengan komunikasi di level ini.

- Perspektif Lintas Budaya

Adanya karakteristik yang mampu melintas jarak dan batas benua, maka dimungkinkan komunikasi bermedia internet akan memiliki fenomena terjadinya pertukaran antarbudaya. Dalam penggunaanya, pengguna internet akan menjadi semakin bertambah partisipasinya dalam pertukaran budaya dan penghubung pertukaran budaya itu sendiri.

Melakukan komunikasi menggunakan internet, beberapa literatur membedakannya menjadi dua jenis komunikasi, yaitu asynchronous dan synchronous communication serta on line broadcast communication.

Asynchronous communication adalah komunikasi melalui media internet dengan pengirim dan penyampai pesan dalam berinteraksi tidak berada pada kedudukan tempat dan waktu yang sama, namun pesan tetap sampai pada tujuan/sasaran (penerima). Jenis komunikasi ini diwakili oleh fasilitas electronic mail. Dalam melakukan komunikasi melalui e-mail, antara pengirim pesan dengan penerima pesan kemungkinan besar tidak berada pada tempat dan waktu yang bersamaan.

Pesan yang dikirim harus melalui suatu rute transmisi sebelum sampai pada alamat penerima. Dengan demikian, pesan tidak langsung sampai tapi mengalami jeda waktu yang relatif singkat dengan ukuran maksimal dalam ukuran jam (http://www.december.com).

Synchronous communication adalah komunikasi melalui internet dengan interaksi yang bersamaan waktunya. Jenis komunikasi bermedia internet ini diwakili oleh fasilitas Internet Relay Chat. Komunikasi ini menggunakan kata-kata sebagai pesan yang disampaikan dan diterima seketika seolah-olah sebagai percakapan dan sama dengan komunikasi interpersonal.

(17)

Universitas Sumatera Utara media massa, yaitu memiliki unsur universalitas dan periodisasi (Thurlow, 2008: 4).

(18)

Universitas Sumatera Utara 2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi, 2001: 40). Dalam penelitian ini kerangka pemikirannya adalah sebagai berikut:

Website Bridestory

Strategi Komunikasi

Fotografer

Program-Program Website

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu diperlukan sebuah nilai konversi sehingga arus lalu lintas menjadi lebih tepat jika dinyatakan dalam jenis kendaraan standar,yaitu mobil penumpang

Penilaian kinerja tersebut oleh pimpinan dapat dipakai untuk mengelola kinerja pegawainya dan mengungkapkan kelemahan kinerja pegawai sehingga manajer dapat menentukan

Universitas Negeri

Lagu dan Musik Indonesia 2 - Program Alih Kredit Mahasiswa Yunnan University of Nationalities

Proses menyusui dapat dilakukan segera setelah bayi lahir, bayi yang lahir cukup bulan akan memiliki naluri untuk menyusu pada ibunya 20-30 menit setelah melahirkan

pembagian kerja gender, peran dalam pengambilan keputusan, tingkat kontrol atas sumber daya.. Sebagai konsep dan alat, ini dibutuhkan data detail bagi perencanaan

Fungsi Public Relations dalam Komunikasi Pemasaran menjadi salah satu bagian yang amat penting. Sebab Public Relations sendiri memiliki fungsi dan peran yang

Dengan adanya aplikasi sistem pakar ini maka dapat membantu efisiensi waktu dalam memperoleh hasil dari kerusakan-kerusakan yang terjadi pada handphone serta