BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan dalam dunia bisnis semakin kuat seiring dengan kondisi
perekonomian yang membaik. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan berusaha
untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yaitu dengan meningkatkan kemakmuran
pemilik serta pemegang saham melalui peningkatan dari nilai perusahaan. Nilai
dari suatu perusahaan tidak tergantung pada kemampuan menghasilkan arus kas
saja tetapi juga tergantung pada operasional dan keuangan dari perusahaan itu
sendiri (Keown, 2004). Nilai perusahaan yang dimaksud merupakan sejumlah
harga yang bersedia dibayarkan oleh investor jika perusahaan tersebut akan dijual.
Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki oleh perusahaan
dan semakin tinggi nilai perusahaan maka perusahaan akan memiliki citra yang
semakin baik. Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham, sehingga
semakin tinggi harga saham maka akan semakin tinggi pula nilai perusahaan dan
sebaliknya. Harga saham merupakan harga yang terjadi pada saat saham
diperdagangkan dipasar.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Diantaranya yaitu
struktur modal perusahaan. Struktur Modal adalah pendanaan ekuitas dan utang
pada suatu perusahaan yang sering dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai
sumber pendanaan. Stabilitas keuangan perusahaan dan risiko gagal melunasi
yang dimiliki perusahaan. Penetapan Struktur Modal yang baik pada perusahaan
dapat digunakan sebagai acuan bagi stabilitas keuangan perusahaan dan
menghindari risiko gagal bayar (Subramanyam dan Wild, 2010).
Struktur modal merupakan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan
modal sendiri. Sementara menurut brigham dan houston (2011), struktur modal
sangat penting bagi perusahaan karena akan berhubungan dan berpengaruh
terhadap besarnya risiko yang ditanggung oleh pemegang saham dan besarnya
tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan. Dengan kata lain,
seandainya perusahaan mengganti modal sendiri dengan menggunakan hutang,
atau sebaliknya apakah harga saham akan mengalami perubahan (apabila
perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya seperti
keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi) atau tidak.
Sehingga dengan struktur modal yang tepat, tujuan utama perusahaan untuk
meningkatkan nilai perusahaan dapat tercapai.
Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sri Hermuningsih (2013)
menyatakan bahwa adanya hutang bagi perusahaan dapat membantu
mengendalikan penggunaan dana kas secara berlebihan dan bebas oleh pihak
manajemen, sehingga struktur modal juga memiliki pengaruh positif signifikan
terhadap nilai perusahaan. Sedangkan menurut Sri dan Ary (2013) menyatakan
sebaliknya. Dikatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai
perusahaan karena jumlah utang yang semakin meningkat akan menurunkan nilai
perusahaan, hasil penelitian ini mendukung teori struktur modal model trade off
perusahaan. Dalam trade off theory, manager perusahaan akan berfikir tentang
kerangka trade off theory antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan
dalam penentuan struktur modal (Mas’ud, 2009). Berdasarkan uraian tersebutlah
yang melatarbelakangi peneliti meneliti hubungan struktur modal terhadap nilai
perusahaan.
Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu profitabilitas.
Profitabilitas menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba atas pengelolaan asset perusahaan, hubungannya dengan penjualan, total
aktiva, dan modal sendiri. Hubungan antara profitabilitas dengan nilai perusahaan
yaitu semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi efisiensi
perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan untuk
menghasilkan laba dan akan menciptakan nilai perusahaan yang semakin tinggi
serta dapat memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Penelitian terdahulu
oleh Agustina Lastri (2014) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan
dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal
yang akan diperbandingkan satu dengan lainya. Profitabilitas dalam penelitian ini
diproksikan melalalui ROA (Return On Asset). Return On Asset digunakan untuk
menilai profitabilitas melalui aset perusahaan.
Setelah melihat dua faktor tersebut, peneliti tertarik untuk menambah variabel
moderating. Variabel moderating pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan.
Menurut Riyanto (2001) yang dimaksud dengan Ukuran Perusahaan adalah besar
total aset. Perusahaan besar relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan
laba lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Semakin besar
ukuran perusahaan, perusahaan akan lebih mudah memasuki pasar modal dan
memperoleh penilaian kredit yang tinggi dari kreditur yang mana semuanya itu
akan sangat mempengaruhi tingkat keuntungan yang akan dihasilkan oleh
perusahaan.
Penelitian ini berfokus pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada sektor
Manufakturpada Bursa Efek Indonesia. Peneliti memilih meneliti pada perusahaan
manufaktur dikarenakan industri manufaktur yang memiliki perkembangan pesat
di Indonesia. Selain itu industri manufaktur juga membutuhkan pendanaan
eksternal yang besar dikarenakan industri manufaktur membutuhkan dana yang
besar untuk penambahan pabrik dan mesin. Sehingga peneliti menilai bahwa
penelitian ini sangat cocok diperuntukkan pada perusahaan manufaktur.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitianpenelitian sebelumnya adalah
ditambahkannya variabel ukuran perusahaansebagai variabel moderating yang
dapat menguatkan atau memperlemah hubungan variabel independen terhadap
variabel dependen.Berdasarkan uraian di atas, maka saya sebagai penelitimemilih
mengambil judul ”Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah Struktur Modal secara parsial berpengaruh terhadap nilai
perusahaan?
2. Apakah Profitabilitas secara parsial berpengaruh terhadap nilai perusahaan ?
3. Apakah Struktur Modal dan Profitabilitas secara simultan berpengaruh
terhadap nilai perusahaan ?
4. Apakah Struktur Modalberpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel moderating ?
5. Apakah Profitabilitas berpengaruhterhadap nilai perusahaan dengan Ukuran
Perusahaan sebagai variabel moderating ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai
melalui proses penelitian ini adalah :
1. Mengetahui hubungan antara Struktur Modal terhadap nilai perusahaan.
2. Mengetahui hubungan antara Profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
3. Mengetahui hubungan antara Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap nilai
perusahaan.
4. Mengetahuihubungan struktur modal terhadap nilai perusahaan dengan ukuran
5. Mengetahui hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan ukuran
perusahaan sebagai variabel moderating
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan dapat memberikan wawasan
penulis mengenai Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaandengan dimoderasi oleh ukuran perusahaan yang lebih mendalam
dan optimal.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan dalam pengambilan keputusan pendanaan
perusahaan dalam rangka pengembangan usahanya, khususnya bagi
perusahaan manufaktur
3. Bagi Investor
Penelitian ini dapat dimanfaatkan bagi investor sebagai bahan pertimbangan
yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi pada perusahaan
yang akan ditanamkan dananya dengan melihat Struktur Modal perusahaaan
tersebut, khususnya pada perusahaan Manufaktur.
4. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh peneliti lain sebagai bahan rujukan
pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan