BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Air
Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, karena air merupakan satu media dari berbagai macam penularan,
terutama penyakit perut.Peningkatan kualitas air minum dengan jalan
mengadakan pengolahan terhadap air yang akan diperlukan sebagai air minum
dengan mutlak diperlukan terutama apabila air tersebut dari air permukaan
(Sutrisno, 1991).
Pengolahan yang dimaksud bisa dimulai dari yang sangat sederhana sampai
yang pada pengolahan yang lengkap. Peningkatan kuantitas air merupakan syarat
kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan
semakin tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut (Sutrisno,
1991).
Air sangat penting dalam kehidupan kita. Untuk keperluan minum maka
dibutuhkan air rata-rata sebanyak 5 liter/hari, sedangkan secara keseluruhan
kebutuhan akan air suatu rumah tangga untuk masyarakat Indonesia diperkirakan
sebesar 60 liter/hari. Jadi untuk negara-negara yang sudah maju kebutuhan akan
air pasti lebih besar dari kebutuhan untuk negara-negara yang sedang berkembang
(Sutrisno,1991).
Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi
digunakan oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan
mudah dapat tercemar (Darmono, 2001).
2.2 Sumber Air Bersih
Jumlah air di dunia ini relatif tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan
siklus hidrologi. Sumber-sumber air yang ada pada bumi, dapat berasal dari : Air
permukaan yang mengalir di permukaan bumi akan membentuk air permukaan.
Air ini umumnya mendapat pengotoran selama pengalirannya. Dengan adanya
pengotoran ini menyebabkan kualitas air permukaan menjadi berbeda-beda.Air ini
umumnya mendapat pengotoran selama pengalirannya (Waluyo, 2009).
Sumber-sumber air bersih :
1. Air Tanah
Air tanah secara umum terbagi menjadi:
a. Air Tanah Dangkal
Air tanah dangkal terjadi akibat proses penyarapan air dari permukaan tanah dam
mengalami proses filtrasi secara alamiah. Lumpur akan tertahan, demikian juga
dengan sebagai bakteri, sehingga air tanah dangkal terlihat terlarut.
b. Air Tanah
Air tanah dalam terdapat pada lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah
dalam lebih sulit daripada air tanah dangkal. Air tanah mengandung zat-zat
mineral dalam konsentrasi tinggi.
2. Air Hujan
Air hujan merupakan sumber utama air bumi. Air hujan dalam keadaan murni
sangat bersih, tetapi sering terjadi pengotoran karena industri, debu, dan lain
minum hendaknya pada waktu menampung air hujan jangan dimulai pada saat
hujan mulai turun, karena masih banyak mengandung kotoran (Waluyo, 2009).
3. Air Laut
Mempunyai sifat asin, karena mengandung garam natrium klorida(NaCl).
Kadar garam natrium klorida(NaCl) dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini, maka
air laut tak memenuhi syarat untuk air minum (Sutrisno, 1991).
2.3 Air bersih
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh
dari berbagai sumber tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi air bersih
pada setiap daerah berbeda-beda tergantung pada kegiatan manusia yang terdapat
di daerah tersebut. Air yang sudah terpenuhi syarat fisik,kimia, namun
bakteriologi belum terpenuhi. Air bersih ini diperoleh dari sumur gali, sumur bor,
air hujan, air dari sumber mata air.
Pemanfaatan air bersihsecara umum dapat dikatakan penggunaan air bersih
sebagai berikut :
1. Akan diolah menjadi air siap minum.
2. Untuk keperluan keluarga (cuci,mandi).
3. Sarana pariwisata (air terjun).
4. Pada industri (sarana pendingin).
5. Sebagai alat pelarut (dalam bidang farmasi / kedokteran).
6. Pelarut obat.
7. Obatan dan infus (apabila air tersebut telah diolah menjadi air steril).
8. Sebagai sarana irigasi.
10. Sebagai sarana olah raga (kolam renang)(Gabriel.J,2001).
2.4 Kualitas Air
Sebagai bagian dari kepedulian tentang keadaan lingkungan hidup, kualitas
air menjadi bagian yang penting dalam isu pengembangan sumberdaya air.
Kualitas air dalam hal ini mencangkup keadaan fisik, kimia dan biologi yang
dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia (Asdak, 1995).
Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari sebaiknya adalah air yang
memenuhi kriteria sebagai air bersih. Air bersih merupakan air yang dapat
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat-syarat
kesehatan dapat diminum apabila dimasak. Persyaratan terbaruyang telah
ditetapkan oleh Mentri Kesehatan Republik Indonesia melalui Kepmenkes RI
Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002/Tanggal 29 Juli 2002 (Waluyo, 2005).
Jenis-jenis air minum seperti yang dimaksud adalah meliputi:
a. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga;
b. Air kemasan;
c. Air yang didistribusikan melalui tangki air;
d. Air yang digunakan untuk produksi makanan; (Waluyo, 2005).
Telah dikemukakan bahwa membicarakan kualitas air pada dasarnya adalah
membicarakan karakteristik kualitas air yang berasal dari sumber perairan
alamiah, maka uraian tentang kualitas air akan dimulai dengan membahas
karakteristik-karakteristik fisik seperti suhu dan bahan terlarut dalam air.
Karakteristik lain (kimia) yang terbentuk oleh persenyawaan bahan-bahan organik
non-organik yang mempunyai peranan penting sebagai indikator kualitas air
Sesuai dengan ketentuan badan dunia (WHO) maupun badan setempat
(Departemen Kesehatan) serta ketentuan/ peraturan lain yang berlaku seperti
APHA (American Public Health Association atau Asosiasi Kesehatan Masyarakat
AS), layak tidaknya air untuk kehidupan manusia ditentukan berdasarkan
persyaratan kualitas secara fisik, kimia, dan biologis. Kualitas secara fisik
meliputi kekeruhan, temperatur, warna, bau, dan rasa (Suriawiria, 2005).
Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari sebaiknya adalah air yang
memenuhi kriteria sebagai air bersih. Air bersih merupakan air yang dapat
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum. Air yang mengandung kekeruhan tinggi akan
mengalami kesulitan jika diproses untuk air bersih. Kesulitannya antara lain
dalam proses penyaringan. Jika proses penyaringan dapat dilakukan akan
memerlukan biaya yang lebih besar dan mungkin pula mahal (Suriawirria, 2005).
Kualitas air secara biologis khususnya secara mikrobiologis ditentukan oleh
banyak diameter, yaitu parameter mikroba pencemar, patogen,dan penghasil
toksin. Misalnya kehadiran mkiroba, khususnya bakteri pencemar tinja (Coli) di
dalam air, sangat tidak diharapkan apalagi kalau air tersebut untuk kepentingan
kehidupan manusia (rumah tangga) (Suriawiria, 2005).
Beberapa jenis kualitas air yang perlu kita kenal untuk kegunaan praktis
sehari-hari adalah antara lain :
1. Standar kualitas air minum (nasional maupun internasional).
2. Standar kualitas air untuk rekreasi dan atau tempat-tempat pemandian alam
3. Standar kualitas air yang dihubung-hubungkan dengan bahan buangan dari
industri (disebut waste water effluent).
4. Standar kualitas air sungai (stream standard). Air sungai yang digunakan
sebagai media atau sumber hayati (perikanan) adalah berbeda bila digunakan
sebaliknya sebagai sumber baku Perusahaan Air Minum (PAM) (Ryadi, 1986).
2.5 Sifat Umum Air
Air berubah ke dalam tiga bentuk menurut waktu dan tempat, yakni air
sebagai bahan padat air sebagai cairan dan air sebagai uap seperti gas.
Keadaan-keadaan ini kelihatannya adalah Keadaan-keadaan alamiah biasa karena selalu kelihatan
demikian .Tetapi sebenarnya keadaan-keadaan sifat-sifat ini adalah keadaan yang
aneh diantara seluruh benda-benda. Tidak ada suatu benda yang berubah kedalam
tiga sifat dengan suhu dan tekanan yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari
(Sosrodarsono, 2003).
Air memiliki sifat umum yakni:
1. Sifat Fisik
Sifat fisik terdiri dari :
a. Titik beku 00 C
b. Mas jenis es (00C) 0,92 g/cm3
c. Masa jenis air (00C) 1,00 gr/cm3
d. Panas lebur 80 kal/gram
e. Titik didih 1000C
f. Panas penguapan 540 kal/gram
g. Temperature kritis 3470C
i. Konduktivitas listrik spesifik (250C) 1x10-17/ohm-cm
j. Konstanta dielektrikum (250C) 78
Perlu diketahui bahwa air laut mempunyai titik beku (-1,90C); massa jenis air
tawar terbesar pada 40C, sedangkan air laut (kadar garam 35%) mempunyai massa
jenis terbesar pada (-3,50C) (Gabriel, 2001).
2. Sifat Kimia
Baik air laut, air hujan, maupun air tanah/air tawar mengandung mineral.
Macam-macam mineral yang terkandung dalam air tawar bervariasi tergantung
struktur tanah dimana air itu diambil. Sebagai contoh mineral yang terkandung
dalam air itu bukan melalui suatu reaksi kimia melainkan terlarut dari suatu
substansi misalnya dari batu andesit (dari batu vulkanis) (Gabriel, 2001).
2.6 Pencemar Air
Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, terjadi juga peningkatan
aktivitas manusia. Namun tidak jarang, aktivitas manusia sendiri juga dapat
menyebabkan penurunan kualitas (mutu) air. Bila penurunan mutu air ini tidak
diminimalkan maka akan terjadi pencemaran air(Mulia, 2010).
Peraturan Pemerintah RI No.82 tahun 2001 menyebutkan:“Pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain
ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia, sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat
berfungsi lagi sesuai peruntukannya”(Mulia, 2010).
Peraturan Pemerintah R.I No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air
menjadi beberapa golongan menurut peruntukannya. Adapun penggolongan air
a. Golongan A : Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b. Golongan B : Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
c. Golongan C : Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan
dan peternakan.
d. Golongan D : Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,
usaha diperkotaan, industri dan pembangkit listrik.
Menurut defenisi di atas, bila suatu sumber air yang termasuk dalam
golongan B ( air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum) mengalami
pencemaran yang berasal dari air limbah sehingga tidak dimanfaatkan lagi, maka
dikatakan sumber air tersebut telah tercemar (Mulia, 2010).
Pencemaran air dapat merupakan masalah, regional maupun lingkungan
global, dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan
tanah atau daratan. Pada saat udara yang tercemar yang tercemar jatuh ke bumi
bersama air hujan, maka air tersebut sudah tercemar (Darmono, 2001).
2.6.1 Polutan Air
Polutan air merupakan komponen yang mengakibatkan polusi atau
pencemaran di dalam air. Ciri-ciri air yang mengalami pencemaran sangat
bervariasi, tergantung dari jenis air dan polutannya. Polusi air dapat disebabkan
oleh sumber dan jenis polutan yang sangat bervariasi (Sunu,2001).
Berdasarkan sifat-sifatnya polutan air pada dasarnya:
1. Padatan tersuspensi diartikan zat padat yang menyebabkan kekeruhan.
non-organik seperti industri menggunakan bahan baku semen. Air limbah non-organik
seperti perkotaan, air limbah kertas (Sunu, 2001).
2. Zat-zat racun organik khususnya dimanfaatkan untuk mengembangkan zat
kimia dan obat-obatan. Sedangkan zat-zat racun non-organik mengandung
kadmium,timah,cianida,arsenik (Sunu, 2001).
Ciri –ciri air yang air yang mengalami polusi sangat bervariasi tergantung dan
jenis air dan polutannya atau komponen yang mengakibatkan polusi. Sebagai
contoh air minum yang terpolusi mungkin rasanya akan berubah meskipun
perubahan baunya mungkin sukar dideteksi, bau yang menyengat mungkin akan
timbul pada pantai laut, sungai dan danau yang terpolusi, kehidupan air akan
berkurang pada air sungai yang terpolusi berat, atau minyak yang terlihat terapung
pada air laut menunjukkan adanya polusi.
Tanda-tanda polusi air yang berbeda. Untuk memudahkan pembahasan
mengenai berbagai jenis polutan, polutan air dapat dikelompokkan atas 9 grup
berdasarkan sifat-sifatnya sebagai berikut:
1. Padatan.
2. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (Oxygen demanding wastes).
3. Mikroorganisme.
4. Komponen organik sintetik.
5. Nutrient tanaman.
6. Minyak.
7. Senyawa anorganik dan mineral.
8. Bahan radioaktif.
Pengelompokkan tersebut diatas bukan merupakan pengelompokkan yang baku,
karena suatu jenis polutan mungkin dapat dimasukkan ke dalam lebih dari satu
kelompok. Sebagai contoh, bakteri dapat dimasukkan ke dalam kelompok
mikroorganisme maupun kelompok padatan karena bakteri merupakan padatan
tersuspensi. Contoh yang lain misalnya logam berat sering dimasukkan ke dalam
kelompok senyawa anorganik tetapi juga merupakan padatan terlarut. Suatu
limbah atau bahan buangan mungkin mengandung lebih dari satu macam polutan .
Sebagai contoh, sampah organik adalah suatu bahan buangan yang
mengandung mikroorganisme dan mungkin nutrien tanaman. Jadi
pengelompokkan diatas lebih bersifat untuk memudahkan dalam pembahasan
mengenai berbagai jenis polutan (Agusnar, 2007).
2.6.2 Efek Pencemaran Air
Efek pencemaran air dapat mempengaruhi kualitas lingkungan serta daya
dukungnya serta berdampak terhadap berbagai segi kehidupan. Untuk itu maka
efek pencemaran air dijelaskan sebagai berikut:
1. Lingkungan Hidup dan Pencemaran Air
Pelepasan/pembuangan material yang sudah tercemar ke lingkungan perairan
umum untuk merubah ekosistemnya. Bahan pencemar yang menjadi peran utama
transformasi hidup, yaitu:
a. Bau busuk yang menyengat
b. Mikro-organisme
c. Kenaikan suhu
d. Perubahan pH.
Air yang telah tercemar oleh organisme patogen seperti bakteri atau virus dapat
secara langsung mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk itu maka sumber
air yang digunakan untuk memasok kebutuhan air minum harus dicegah dari
pencemaran yang membahayakan kesehatan tubuh manusia (Sunu,2001).
2.6.3 IndikatorPencemaran Air
Eksploitasi sumber-sumber air tanah secara berlebihan yang tidak
mempertimbangkan daya dukung lingkungan serta upaya konservasi lingkungan
yang tidak seimbang akan mempengaruhi kualitas air. Disamping itu
jugakurangnya kesadaran berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung
seperti membuang limbah akan mengakibatkan pencemaran air semakin
meningkat (Sunu, 2001).
2.7Karakteristik Air
Diantara karakteristik fisik perairan (alamiah) yang dianggap penting adalah
konsentrasi larutan sedimen, suhu air, dan tingkat oksigen terlarut dalam suatu
sistem aliran air. Larutan sedimen yang sebagian besar terdiri atas lumpur dan
beberapa bentuk koloida-koloida dari berbagai material inilah yang sering kali
mempsengaruhi kualitas air dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya air
untuk kehidupan manusia dan bagi kehidupan organisme akuatik secara langsung
dan tidak langsung. Berikut ini adalah beberapa karakteristik atau indikator
kualitas air yang disarankan untuk dikaji dalam analisis pemanfaatan sumberdaya
air untuk berbagai keperluan, terutama untuk penelitian-penelitian kualitas air atau
1.Muatan sedimen
Kualitasfisikperairansebagianbesarditentukan yang terdapatdiperairantersebut.
Muatansedimendalamsuatusistem
perairandiukurrmelaluitingkatkekeruhan(Asdak,2011).
2. Tingkat Kekeruhan.
Kekeruhanbiasanyamenunjukkantingkatkejernihanaliran air
ataukekeruhanaliranair yang diakibatkanolehunsur-unsurmuatansedimen, baik
yang bersifat mineral atauorganik(Asdak, 2011).
3. Gas terurai.
Kandungan gas oksigenteruraidalam air mempunya I
perananmenentukanuntukkelangsunganhidup
organismeakuatisdanuntukberlangsungnya proses reaksikimia yang terjadi di
dalamperairan(Asdak, 2011).
4. pH
pH air
biasanyadimanfaatkanuntukmenentukanindekspencemarandenganmelihattingkatk
easamanataukebebasan air yang dikaji. Angka pH 7 adalahnetral, sedangkanangka
pH lebihbesardari 7 menunjukkanbahwa air bersifatbasa.Sedangkanangka pH
lebihkecildari 7 menunjukkanbahwa air di tempattersebutbersifatasam.Umumnya,
perairandengantingkat pH lebihkecildari 4,8danlebihbesardari 9,2
sudahdapatdianggaptercemar (Asdak, 2011).
2.8 Sulfat (SO4-2)
Sulfat secara alamiah terdapat pada sejumlah mineral dan digunakan secara
yang terkena atau sumber sulfat. Senyawa sulfat dalam jumlah besar
dapatbereaksi dengan ion natrium atau magnesium dalam air
sehinggamembentukgaramyang dapat menimbulkan iritasi gastrointestial (
Waluyo, 2005).
Pada perairan yang tidak mengalami pencemaran umumnya ditemukan
konsentrasi sullfat antara 10-30 mg/l. Namun akibat kelarutan yang tinggi dari
gips, dapat menyebabkan konsentrasi sulfat dalam air mencapai 100 mg/ml. Hal
ini sering dijumpai pada perairan yang substratnya banyak mengandung gips
.Dengan demikian maka konsentrasi sulfat yang tinggi dalam ekosistem air
kemungkinan besar disebabkan oleh aspek geologis (Barus, 2004).
2.9 MetodeSpektrofotometriUv-vis
Suatuberkasradiasidikenakanpadacuplikan (larutansampel)
danintensitassinarradiasi yang diteruskandiukurbesarnya.Radiasi yang
diserapolehcuplikanditentukandenganmembandingkanintensitassinar yang
diteruskandenganintensitassinar yang
diserapjikatidakadaspesiespenyeraplainnya.Intensitasataukekuatanradiasicahayase
bandingdenganjumlahfoton yang melaluisatusatuanluaspenampangperdetik
(Sudjadi, 2009).
Spektrofotometri UV-Vis
dapatdigunakanbaikuntukinformasikualitatifmaupunanalisakuantitatif.Dalamaspe
kkuantitatif, suatuberkasradiasidikenakanpadacuplikan (larutansampel)
danintensitassinarmatahari yang diteruskandiukurbesarnya (Sudjadi, 2009).
Spektrofotometer visible
dancahayatampak yang
diabsorbsiolehsampel.Sinartampakberadapadapanjanggelombang 400-800