• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis cemaran Sulfat dan Sulfida Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Deli Tua Secara Spektrofotometri Visible

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis cemaran Sulfat dan Sulfida Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Deli Tua Secara Spektrofotometri Visible"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan sumber kehidupan dan sangat penting bagi kehidupan

manusia. Didalam tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, tubuh orang

dewasa sekitar 55-60% dari berat badan merupakan air, sedangkan anak-anak

sekitar 65 % dan bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat

kompleks, antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan sebagainya.

Dengan demikian untuk kelangsungan hidup, air harus tersedia dalam jumlah

yang cukup dan berkualitas yang memadai (Yayan Sunarya, 2001).

Air sangat penting bagi kehidupan, baik manusia, hewan maupun

tumbuhan. Seluruh proses metabolisme dalam tubuh makhluk hidup

berlangsung dalam media air. air dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk

berbagai keperluan seperti keperluan rumah tangga, pertanian, transportasi

bahkan sampai industri (Darmono, 2001).

Air sebagai pelarut universal, memiliki kemampuan untuk melarutkan

berbagai zat, mulai fasa gas dari udara, fasa cair dari berbagai larutan, fasa

padat dan juga mikroorganisme. Oleh karena itu air banyak sekali mengandung

berbagai zat terlarut maupun tidal terlarut, sehingga air sangat sukar diperoleh

dalam keadaan murni. Apabila kandungan berbagai zat tersebut tidak

menggangu kesehatan manusia, maka air dianggap bersih. Air dikatakan

(2)

berbagai zat sudah melebihi ambang batas. Ambang batas kadar zat dalam air

berbeda-beda untuk jenis air sesuai perutukkannya. Misalnya kadar zat untuk

air minum berbeda ambang batasnya dengan kadar suatu zat untuk industri. Hal

ini telah diputuskan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Melalui penyediaan air bersih baik dari segi kualitas maupun

kuantitasnya di suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini

adalah penyakit perut diharapkan bisa ditekan seminimal mungkin. Penurunan

penyakit perut ini didasarkan atas pertimbangan bahwa air merupakan salah

satu mata rantai penularan penyakit perut. Agar seseorang menjadi tetap sehat

sangat dipengaruhi oleh adanya kontak manusia tersebut dengan makanan dan

minuman. Air adalah salah satu di antara pembawa penyakit yang berasal dari

tinja untuk sampai kepada manusia. Supaya air yang masuk kedalam baik

berupa minuman maupun makanan tidak menyebabkan atau merupakan

pembawa bibit penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari sumber,

jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan untuk mencegah

terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber penyakit dengan air yang

sangat diperlukan (Sutrisno, 2004).

Analisis penentuan kualitas air sangat penting. Analisis kualitas yang

sebenarnya harus melalui analisis laboratorium agar semua komponen yang

terdapat di dalam air dapat diketahui dengan jelas. Untuk mengetahui kualitas

air dengan tepat maka analisis dapat dilakukan melalui analisis kimia dan

analisis toksisitas yang bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercemaran air

(3)

di dalam air secara umum untuk mengetahui kehadiran senyawa spesifik yang

menyebabkan bahaya di dalam air (Situmorang, 2007).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

907/Menkes/SK/VII/2002 Tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air

minum, menyatakan bahwa suhu air yang layak untuk dikonsumsi adalah suhu

udara ± 3ºC, maksudnya adalah suhu air harus lebih besar dari suhu udara

sekitar 1-3 ºC. Suhu udara air sampel yang diuji sekitar 27-28 ºC, sedangkan

suhu udara saat pengukuran sekitar 25-26 ºC. Nilai suhu tersebut, sesuai

dengan standar baku mutu Menteri Kesehatan.

Berdasarkan Keputuasan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 Tentang syart-syarat dan pengawasan

kualitas air minum, menyatakan bahwa pH air yang layak untuk dikonsumsi

adalah sekitar pH 6,5-8,5. Nilai pH yang sedikit asam ini bisa disebabkan jenis

tanah dan batuan di lokasi batuan banyak mengandung kapur dan batuan

karbonat, sehingga akan menyebabkan terbentuknya asam karbonat sehingga

pH tanah dan air sumber bersifat asam.

2.1.1 Pembagian Air Berdasarkan Analisis

Berdasarkan analisis air maka air digolongkan menjadi 3 (tiga), yaitu:

a. Air kotor/air tercemar

Air yang bercampur dengan satu atau berbagai campuran hasil buangan

(4)

b. Air bersih

Air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologinya

belum terpenuhi. Air bersih ini diperoleh dari sumur gali, sumur bor, air

hujan, air sumber yang dari mata air.

c. Air minum

Air minum ialah air yang sudah terpenuhi sifat fisik, kimia, maupun

bakteriologi serta level kontaminasi maksimum (LKM). Level

kontaminasi maksimum meliputi kekeruhan, kandungan zat kimia

organik/anorganik, dan jumlah bakteri coliform.

2.1.2 Pencemaran Air

Definisi pencemaran air menurut Surat Keputusan Menteri Negara

Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/I/98

tentang penetapan baku mutu lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air dan atau

berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga

kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi

kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (pasal

1).Dalam pasal 2 air pada sumber air menurut kegunaan dan peruntukkannya

digolongkan 4 menjadi:

1. Golongan A, air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

(5)

2. Golongan B, air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah

sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.

3. GolonganC, air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan

dan peternakan.

4. GolonganD, air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian,

dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik

negara.

Menurut definisi pencemaran air tersebut diatas bila suatu sumber air

yang termasuk dalam kategori golongan A, misalnya sebuah sumur penduduk

yang kemudian mengalami pencemaran dalam bentuk rembesan limbah cair

dari suatu industri maka kategori sumur tadi bukan golongan A lagi, tapi sudah

turun menjadi golongan B, karena air sudah tidak dapat digunakan langsung

sebagai air minum tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Dengan demikian

air sumur tersebut menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan

peruntukkannya.

Sumber air kotor atau air tercemar menurut lokasi pencemaran maka air

tercemar ini digolongkan dalam 2 lokasi yaitu air tercemar di pedesaan.

Sumber pencemar adalah hasil sampah rumah tangga, hasil kotoran hewan,

hasil industri kecil dan air tercemar perkotaan bersumber dari hasil sampah

rumah tangga, pusat perbelanjaan, industri kecil,industri besar, hotel, dan

(6)

Air yang telah tercemar, baik oleh senyawa organik maupun anorganik

akan mudah sekali menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit.

Air yang tercemar oleh limbah organik, terutama limbah yang berasal dari

industri olahan bahan makanan, merupakan tempat yang subur untuk

berkembang biaknya mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. Mikroba

patogen yang berkembang biak dalam air tercemar yang menyebabkan

timbulnya berbagai penyakit (Wardhana, 1999).

Pencemaran air juga dapat merupakan masalah, regional maupun

lingkungan global, dan sangat berhubungan dengan udara serta penggunaan

lahan tanah dan daratan. Pada saat udara yang tercemar jatuh ke bumi bersama

air hujan, maka air tersebut sudah tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk

pupuk dan pestisida pada lahan pertanian akan terbawa air ke daerah sekitarnya

sehingga mencemari air pada permukaan lokasi yang bersangkutan.

Pengolahan tanah yang kurang baik akan dapat menyebabkan erosi sehingga

air permukaan tercemar dengan tanah endapan. Banyak sekali penyebab

terjadinya pencemaran air, yang akhirnya bermuara ke lautan yang

menyebabkan pencemaran pantai dan air laut sekitarnya (Darmono, 2001).

2.1.3 Dampak dari Pencemaran Air

Menurut Gabriel (2001) akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air

adalah;

Terganggunya kehidupan organisme air, pendangkalan dasar perairan,

(7)

banjir akibat tersumbatnya saluran air, maka air yang sudah tercemar dapat

mengakibatkan kerugian yang besar bagi manusia, berdasarkan garis besarnya

pencemaran air dapat mengakibatkan dua hal yaitu:

1. Air menjadi tidak bermanfaat lagi

Air yang sudah tercemar tidak dapat dimanfaatkan lagi untuk berbagai

keperluan seperti keperluan rumah tangga, keperluan industri, dan

untuk keperluan pertanian. Hal ini dikarenakan air tersebut sudah tidak

memenuhi persyaratan untuk digunakan, tentu saja hal ini juga

menimbulkan dampak sosial bagi masyarakat.

2. Air menjadi penyebab penyakit

Air lingkungan yang kotor karena tercemar oleh berbagai macam

komponen dan dapat menimbulkan kerugian yang lebih jauh lagi yaitu

kematian. Kematian dapat terjadi akibat pencemaran yang terlalu parah

sehingga air menjadi penyebab berbagai macam penyakit (Wardhana,

1999).

Pengaruh langsung terhadap kesehatan tergantung sekali pada kualitas

air dan terjadi karena air berfungsi sebagai penyalur atau penyebar penyebab

penyakit ataupun sebagai sarang insekta penyebar penyakit. Kualitas air

berubah karena kapasitas air untuk membersihkan dirinya telah terlampaui. Hal

ini disebabkan bertambahnya jumlah intensitas aktifitas penduduk yang tidak

(8)

buangan. Air buangan inilah yang merupakan sumber pengotor perairan

(Slamet, 2002).

2.2 Sulfat

Ion Sulfat adalah salah satu anion yang banyak terjadi pada air alam, ia

merupakan sesuatu yang penting dalam penyediaan air untuk umum karena

pengaruh pencucian perut yang bias terjadi pada manusia apabila ada dalam

konsentrasi yang cukup besar. Sulfat penting dalam penyediaan air untuk uum

maupun industri, karena kecendrungan air untuk untuk mengandungnya dalam

jumlah yang cukup besar untuk kerak air yang keras pada ketel dan alat

pengubah panas.Konsentrasi standar maksimal yang ditetapkan oleh Dep.Kes.

R.I. untuk SO4 dalam air minum adalah sebesar 200-400 mg/l.

(Sutrisno.T,2006)

Ion sulfat yang telah di resap oleh tumbuhan mengalami reduksi hingga

menjadi sulfidril di dalam protein. Sulfur anorganik terutama terdapat dalam

bentuk sulfat (SO4), yang merupakan bentuk sulfur utama di perairan dan

tanah. Ion Sulfat yang bersifat larut dan merupakan bentuk oksidasi utama

sulfur adalah slah satu anion terutama di perairan, menempati urutan kedua

setelah bikarbonat. Sulfat yang berikatan dengan hidrogen membentuk asam

sulfat dan sulfat yang berikatan dengan logam alkali merupakan bentuk sulfur

yang paling banyak ditemukan di danau dan sungai.

Reduksi anion sulfat menjadi hydrogen sulfide pada kondisi anaerob

(9)

dan meningkatkan korosivitas logam. Proses reduksi bakteri heterotrop ini

banyak terjadi di dasar laut.(Effendi,2003)

Sulfat adalah anion yang terjadi secara alami. Kandungan konsentrasi

yang tinggi dalam air minum dapat menyebabkan perpindahan diare. Dalam

studi pada orang-orang dewasa ditemukan laxative yang sangat tinggi di atas

1000 mg/L. dimana dilaporkan dalam kasus kesehatan mengindikasikan bahwa

botol untuk minum bayi berkembang diare pada sulfat di atas level 600 mg/L.

diare yang akut dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada bayi dan anka

kecil yang sudah mempunyai mengidap mikroba diare dalam

tubuh.(Letteman.R,1999)

2.3 Sulfida

Sulfida merupakan asam belerang. Pada air limbah sulfida merupakan

hasil pembusukan zat organik berupa hidrogen sulfida (H2S). Hidrogen sulfida

yang diproduksi oleh mikroorganisme pembusukdari zat-zat organik bersifat

racun terhadap ganggang dan mikroorganisme lainnya, tetapi sebaliknya

hidrogen sulfida dapat digunakan oleh bakteri fotosintetik sebagai donor

elektron/hidrogen untukmereduksi karbondioksida (CO2). Hasil pembusukan

zat-zat organik tersebut menimbulkan bau busuk yang tidak menyenangkan

pada lingkungan sekitarnya.

Dalam proses industri, keberadaan sulfida dalam bentuk hidrogen

sulfida sangat mengganggu karena dapat menyebabkan kerusakan pada

(10)

bertujuan untuk menganalisis gas asam belerang dalam air limbah yang terjadi

dari proses penguraian zat-zat organik (senyawa belerang) penyebab timbulnya

bau busuk pada perairan (Mahida, 1984).

Sulfur terdapat secara luar di alam sebagai unsur, sebagai H2S dan SO2,

dalm bijih sulfida logam dan sebagai sulfat. Sulfur diperoleh dalam skala vesar

dari gas hidrokarbon alamiah seperti yang ada di Alberta, Kanada yang

diperoleh dari pembakaran sulfur dalam udara. Sulfurdioksida adalah gas

dengan bau yang tajam. Molekulnya angular. Cairan SO2 melarutkan banyak

senyawa organik dan anorganik dan digunakan sebafai pelarut dalam reaksi

pembuatan (Cotton dan Wilkinson, 1989).

Hidrogen sulfida (H2S) adalah gas ayng tidak berwarna, beracun,

mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk, gas ini dapat timbul dari

biologis ketika mengurai bahan organik dalam keadaan oksigen (aktifitas

anaerobic), seoertu dirawa dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga

muncul pada fas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.

Hidrogen sulfida juga di kenal dengan nama sulfana, gas limbah. IUPAC

menerima penamaan hidrogen sulfida dan sulfan, kata terkhir digunakan lebih

eksklusif ketika menamakan campuran yang lebih kompleks. Kimiawi

hidrogen sulfida merupakan hidrida kovalen yang secara kimia terkait dengan

air (H2O) karena oksigen dan sulfur berda dalam golongan yang sama.

Hidrogen sulfida merupakan asam lemah, terpisah dalam larutan yang

(11)

2.3 Metode Spektrofotometri

Spectrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari

spectrometer dan fotometer.Spectrometer menghasilkan sinar dari spektrum

dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur

intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.Jadi

spectrophotometer digunakan untuk mengukur energi secara relative jika

energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai pungsi

dari panjang gelombang.Kelebihan spectrophotometer adalah panjang

gelombang dari sinar putih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat

pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis.

Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang di

inginkan di peroleh dengan berbagai filter dengan berbagai warna yang

mempunyai spesipikasi melewatkan trayek panjang gelombang yang

benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm.

Sedangka pada spekrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar

terseleksi dapat di peroleh dengan bantuan alat pengurai cahaya yang seperti

prisma.Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spectrum tampak yang

kontinyu, monokromator, sel pengabsorbsi untuk larutan sampel atau balnko

dan suatu alat untuk mengukur perbedaan sampel dan blanko ataupun

pembanding. (Khopkar,1990)

Semua molekul dapat mengabsorpsi radiasi dalam daerah UV-tampak

(12)

dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi. Panjang gelombang dimana

absorpsi itu terjadi, bergantung pada berapa kuat elektron itu terikat dalam

molekul itu. Elektron dalam suatu ikatan kovalen tunggal terikat dengan kuat,

dan diperlukan radiasi berenergi tinggi atau panjang gelombang pendek, untuk

eksitasinya. Identifikasi kualitatif senyawa organik dalam daerah ini jauh lebih

terbatas dari pada dalam daerah inframerah. Ini karena pita absorpsi terlalu

lebar dan kurang terinci. Tetapi gugus-gugus fungsional tertentu seperti

karbonil, nitro, dan sistem terkonjugasi benar-benar menunjukkan puncak

karakteristik, dan sering dapat diperoleh informasi yang berguna mengenai ada

tidaknya gugus semacam itu dalam molekul tersebut (Day dan Underwood,

2002).

2.4 Instrumentasi Spektrofotometri

Sebuah spektrofotometri adalah suatu instrumen untuk mengukur

transnitans atau absorbans sautu sampel sebagai fungsi panjang gelombang,

pengukuran terhadap sederetan sampel pada suatu panjang gelombang tunggal

dapat pula dilakukan ( Day and Underwood, 1998).

(13)

Keterangan Gambar:

Sumber

Sumber tenaga radiasi yang stabil, sistem yang terdiri atas lensa-lensa, cermin,

dan celah-celah. Sumber tenaga radiasi terdiri dari benda yang tereksitasi

hingga ke tingkat tenaga yang tinggi oleh sumber listrik bertegangan tinggi

atau pemanasan listrik.

Monokromator

Monokromator adalah serangkaian alat optic yang menguraikan radiasi

polikromatik menjadi jalur-jalur yang efektif/panjang gelombang-gelombang

tunggalnya dan memisahkan panjang gelombanggelombang tersebut menjadi

jalur-jalur yang sangat sempit.

Tempat Cuplikan

Cuplikan pada daerah terlihat/tampak biasanya berupa larutan yang

ditempatkan dalam sel atau kuvet. Untuk daerah terlihat digunakan gelas biasa

atau quartza. Sel yang digunakan untuk cuplikan berupa larutan mempunyai

panjang lintasan tertentu dari 1 hingga 10cm.

Detektor

Setiap detektor mempuyai tenaga foton yang mengenainya dan mengubah

(14)

atau perubahan panas. Kebanyakan detektor menghasilkan sinyal listrik yang

Gambar

Gambar 2.1 Instrumentasi Alat Spektrofotometri

Referensi

Dokumen terkait

Maka pada air reservoir yang akan didistribusikan ke rumah-rumah, kadar mangan yang terkandung tidak lebih dari persyaratan air bersih menurut Permenkes RI

Dalam jumlah besar tembaga (Cu) dapat menyebabkan rasa yang tidak. enak di lidah, selain dapat menyebabkan kerusakan pada

Dapat mengetahui kadar Besi (Fe) yang terkandung dalam air reservoir,.. maka kita dapat mengetahui kualitas air tersebut dan hasil yang

Jadi kita dapat melihat perbandingan kadar mangan yang terkandung dalam air baku dengan air reservoir yang sudah memenuhi syarat dikarenakan air baku yang belum mengalami

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan semua makhluk hidup. Seiring dengan perkembangan peradaban dan pertumbuhan penduduk, pencemaran dan pengotoran terhadap

golongan B ( air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum) mengalami. pencemaran yang berasal dari air limbah sehingga tidak dimanfaatkan

halus yang berasal dari berbagai sumber seperti limbah dari

Koagulan adalah bahan kimia yang dibutuhkan pada air untuk membantu.. proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tak dapat