• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis cemaran Sulfat dan Sulfida Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Deli Tua Secara Spektrofotometri Visible

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis cemaran Sulfat dan Sulfida Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Deli Tua Secara Spektrofotometri Visible"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam kehidupan sehari-hari akan selalu membutuhkan air

namun ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi keperluan manusia relatif

sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor. Hampir 97% air dimuka ini

merupakan air laut dan tidak dapat digunakan oleh manusia secara langsung.

Dari 3% yang tersisa, 2% diantaranya tersimpan sebagai gunung es (glacier) di kutub yang juga tidak dapat dimanfaatkan secara langsung. Air yang

benar-benar tersedia bagi keperluan manusia hanya 0,62%, meliputi air yang terdapat

di danau, sungai, dan air tanah. Jika ditinjau dari segi kualitas air yang

memadai bagi konsumsi manusia hanya sekitar 0,03% (Effendy, 2003).

Air yang tersedia tidak terlepas dari pengaruh pencemaran karena

fenomena alam (seperti debu vulkanik dari letusan gunung berapi) ataupun

yang diakibatkan oleh ulah manusia. Beberapa bahan pencemar seperti bahan

mikrobiologi (bakteri, virus, parasit), bahan organik (pestisida, deterjen), dan

beberapa bahan anorganik (garam, asam, logam), serta beberapa bahan kimia

lainnya sudah banyak ditemukan dalam air yang kita pergunakan. Air yang

sudah tercemar tersebut disamping terasa tidak enak kalau diminum juga dapat

menyebabkan gangguan kesehatan terhadap orang yang meminumnya

(Darmono, 2001).

(2)

Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi

kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus

menerus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin

menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif

terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air.

Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua

makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya air.Oleh karena itu,

diperlukan pengelolaan dan perlindungan sumber daya air secara seksama

(Effendi, 2003).

Air bersih harus memenuhi syarat yang dijadikan standar kualitas air

bersih. Air bersih yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

tidak bersa dan tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh

jaringan distribusinya tidak mengandung kuman patogen, segala mahluk yang

membahayakan kesehatan manusia. Salh satu parameter yang dijadikan

persyaratan adalah sulfat dan sulfida yaitu persyaratan sulfat 400mg/L dan

persyaratan sulfida 0,002 mg/l sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan

olaeh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 tanggal 14 Desember

2001.

Untuk mengetahui kualitas air di perlukan berbagai parameter, salah

satu di antaranya adalah sulfat dan sulfida. Penentuan kadar sulfat dan sulfida

ini di lakukan dengan metode Spektrofotometri Visible pada sulfat dengan

panjang gelombang 450 nm, dan sulifada dengan panjang gelombang 665 nm.

(3)

Spektrofometometri adalah metode yang digunakan untuk mengukur

jumlah atau konsentrasi suatu zat berdasarkan panjang gelombangnya,

kelebihan dari metode ini adalah alatnya telah dilengkapi dengan sistem

komputer sehingga mudah dioperasikan, sederhana dan memiliki nilai yang

akurat dalam hasil analisis (Day dan Underwood, 2002).

Berdasarkan hal tersebut di atas penulis mengambil sampel dari PDAM

Tirtanadi Deli Tua melakukan pemeriksaan “ Analisis Cemaran Sulfat dan

Sulfida Pada Air Baku PDAM Tirtanadi Deli Tua Secara Spektrofotometri

Visible”. Air Sungai Deli merupakan salah satu sungai terbesar di kota medan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan pernyataan

sebagai berikut:

a. Apakah air Baku di PDAM Tirtanadi Deli Tua terdapat cemaran Sulfat

dan Sulfida?

b. Apakah kadar sulfat dan Sulfida pada air baku di PDAM Tirtanadi

Deli Tua melebihi batas persyaratan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 82 Tanggal 14 Desember 2001?

1.3 Hipotesa

a. Diduga terdapt Sulfat dan Sulfida pada air baku di PDAM Tirtanadi

deli Tua.

(4)

b. Diduga kadar Sulfat dan Sulfida pada air baku di PDAM Tirtanadi Deli

Tua melebihi batas persyaratan Peraturan Pemerintah Republik

Indpnesia No. 82 Tanggal 14 Desember 2001.

1.4 Tujuan

a. Untuk mengetahui kadar Sulfat dan Sulfida pada air baku di PDAM

Tirtanadi Deli Tua.

b. Untuk mengetahui apakah air baku di PDAM Tirtanadi Deli Tua

memenui persyaratan yang telah di tetapkan oleh Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia No. 82 Tanggal 14 Desember 2001.

1.5 Manfaat

a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan kemampuan dalam menganalisis

kadar Sulfat dan Sulfida yang dilakukan secara spektrofotometri.

b. Untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai tentang kualitas

air minum yang baik dari kadar logam sulfat dan sulfida sesuai

persyaratan yang telah di tetapkan oleh Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 82 Tanggal 14 Desember 2001.

Referensi

Dokumen terkait

Maka pada air reservoir yang akan didistribusikan ke rumah-rumah, kadar mangan yang terkandung tidak lebih dari persyaratan air bersih menurut Permenkes RI

Bila dibandingkan kadar sulfat dari sampel air yang diambil dari daerah Sibiru-biru dengan standar baku mutu air kelas II (400 mg/l) maka kadar sulfat dari sampel air yang

Jadi kita dapat melihat perbandingan kadar mangan yang terkandung dalam air baku dengan air reservoir yang sudah memenuhi syarat dikarenakan air baku yang belum mengalami

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa kadar Besi (Fe) dari air reservoir memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum dan air bersih karena kadar yang diperoleh tidak

Kadar ammonia pada air baku telah melebihi ambang batas standart kualitas air berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tgl 14 Desember 2001 tentang Air Baku

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010. PERSYARATAN KUALITAS

Berdasarkan hasil analisa diperoleh kesimpulan bahwa kadar sulfat dan kadar mangan yang terdapat pada air yang diproduksi oleh PDAM TIRTANADI DELITUA telah memenuhi standar

sulfat dan mangan yang terdapat pada air baku dan reservoir khususnya. pada PDAM