BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff) merupakan tanaman yang sudah
lama dikenal di daerah Sumatera Utara. Tanaman ini sebagian besar sebagai tanaman
hutan, masih sedikit dibudidayakan oleh petani. Tanaman asam gelugur tumbuh di
daerah dengan ketinggian 5-800 meter di atas muka laut. Di daerah tertentu seperti di
Jawa dan Kalimantan tidak terdapat asam gelugur di daerah hutannya. Buah asam
gelugur gelugur ini masih baru dibudidayakan dan diolah petani karena baru sejak
tahun 2000 harga buah asam gelugur berarti bagi petani. Pada tahun sebelumnya buah
asam gelugur ini hanya sedikit dimanfaatkan orang, hanya sebagai bahan pembuat
manisan dan sayuran. Oleh karena itu banyak buah asam gelugur di hutan berjatuhan
dan menjadi busuk. Kalau di bawah pohon duku, rambutan, karet ada berjatuhan
buahnya maka akan tumbuh anakan, namun di bawah pohon asam gelugur walaupun
berjatuhan buahnya sangat langka, bahkan sering tidak ada tumbuhan anakannya. Hal
ini disebabkan biji asam gelugur harus dikupas terlebih dahulu baru dapat tumbuh
menjadi anakan (Kelin Tarigan, 2006).
Pemasaran adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan usaha memasarkan produk,
termasuk juga jalur pemasaran/ tata niaganya. Pasar dapat diartikan sebagai suatu
organisasi tempat para penjual dan pembeli dapat dengan mudah saling berhubungan.
Asam Glugur sudah dikenal oleh masyarakat Delitua khususnya masyarakat daerah
Delitua Timur pada tahun 1980-an. Pada awalnya mereka mengambil bijinya dan
mulai menanam asam glugur. Karena asam glugur mudah tumbuh dan tidak terlalu
membutuhkan perawatan khusus sehingga banyak masyarakat yang mulai
membudidayakannya. Usia produktif Asam Glugur untuk mulai menghasilkan buah
adalah sekitar 5-6 tahun dan tanaman perkebunan ini dapat tumbuh sampai puluhan
tahun. Tetapi penyuluhan untuk Asam Glugur baru di mulai pada awal tahun 1990-an
karena pohon ini tidak begitu dikenal.
Di Sumatera Utara banyak petani-petani beranggapan bahwa asam glugur hanya
tumbuh baik di tepi jurang, dipinggir sungai dan di tempat tempat hutan yang langka
di kunjungi orang. Memang pada kenyataannya pohon asam glugur yang sudah lama
berbuah banyak terdapat di tepi jurang. Tanaman asam glugur terbatas zonenya atau
daerahnya uintuk dapat berproduksi di dunia. Tanaman ini hanya dapat berbuah di
beberapa tempat di daerah equator. Tempat tumbuhnya pada ketinggian 5-800 meter
diatas muka laut (Kelin Tarigan, 2006).
Tanaman asam gelugur dapat tumbuh menjadi besar dan tinggi, berkayu keras, namun
buahnya yang sudah masak di pohon bersifat lembek dan lunak. Dalam waktu
seminggu buah yang sudah masak itu menjadi busuk. Untuk mencegah buah yang
mudah busuk ini maka dilakukan pengolahan buah. Pengolahan buah asam gelugur
sangat sederhana yaitu dipotong atau dibelah tipis-tipis kemudian dijemur di bawah
Komoditi Asam Glugur yang juga dapat digolongkan tanaman kehutanan memiliki
potensi yang lebih luas lagi karena dapat dialokasikan pada program konservasi
hutan. Pengembangan komoditi pertanian khususnya komoditi asam glugur harus
didasarkan pada kondisi Agroekologi yang sesuai. Dengan keunggulan Agroekologi
didukung prospek pasar yang cerah, Sumatera Utara merupakan wilayah yang
potensial untuk pengembangan komoditi Asam Glugur
Berikut merupakan produksi dan harga jual asam glugur Kecamatan Deli Tua
Kabupaten Deli Serdang yang tertera pada tabel berikut:
Tabel 1 Produksi dan Harga Jual Asam glugur menurut Desa / Kelurahan Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang
No Desa / Kelurahan Produksi (ton) Harga Jual (Rp / Kg)
1 Deli Tua Timur 206 25.000
2 Penen 249 25.000
3 Peria-ria 133 23.000
Sumber : Pra Survey Lapangan, 2014
Berdasarkan Tabel 1 diatas diketahui bahwa di kecamatan Deli Tua terdapat
produksi asam glugur di Deli Tua Timur sebesar 206 ton dan harga jual sebesar Rp
25.000/kg, di Penen produksi asam glugur sebesar 249 ton dan harga jual sebesar Rp
25.000/kg, dan di Peria-ria produksi asam glugur sebesar 133 ton dan harga jual
sebesar Rp 23.000/kg .
Pada zaman dahulu buah asam glugur belum dikenal masyarakat secara luas sehingga
penelitisusah mencari datanya. Sekarang buah asam glugur sudah menjadi mata
pencaharian sampingan para masyarakat khususnya daerah Delitua Timur dan mereka
sangat senang karena bisa menghasilkan per- hari 1 ton dan dijual kepada pedagang
pengumpul,pedagang besar dan pedagang pengecer. Buah asam glugur ini selain
dibuat menjadi manisan bisa juga dibuat menjadi minuman kaleng yaitu kratindeng.
Pemasaran asam glugur ini sampai ke Luar Negeri karena mereka tertarik dengan
buah asam glugur karena dapat diolah, maka dari itu buah asam glugur sudah
dibudidayakan oleh masyarakat Delitua Timur, tetapi pemerintah belum
memperhatikan buah asam glugur karena dulunya belum dibudidayakan sehingga
data dari Dinas Pertanian belum ada sampai sekarang.
Sering kali komoditi pertanian yang nilainya tingi diikuti dengan biaya pemasaran
yang tinggi pula. Peraturan pemasaran disuatu daerah juga kadang-kadang berbeda
satu sama lain. Begitu pula macam lembaga pemasaran dan efektivitas pemasaran
yang mereka lakukan. Makin efektif pemasaran yang dilakukan, maka akan semakin
kecil biaya pemasaran yang mereka keluarkan (Soekartawi, 1993).
Tanaman asam glugur ini tumbuh diperbukitan, 4 km ke arah Selatan dari
pemukiman penduduk, tetapi lahan itu masih termasuk wilayah Desa Airt Hitam.
Tanaman asam glugur di desa itu cukup tinggi produktivitasnya, pemilik asam glugur
terganggu karena banyaknya pencuri buah. Oleh karena itu buah dipanen walaupun
masih kecil, bila ditunggu sampai besar apalagi sampai masak maka sudah duluan
Salah satu komoditi tanaman perenial (tanaman tahunan) yang dapat meningkatkan
ekonomi rakyat di Sumatera Utara adalah tanaman asam glugur. Tanaman duku,
manggis, duren dan lain-lain dapat juga dianggap sebagai tanaman ekonomi rakyat.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa identifikasi
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana saluran pemasaran asam glugur di daerah penelitian?
2. Bagaimana Fungsi-fungsi pemasaran asam glugur di daerah penelitian?
3. Berapa besar biaya pemasaran, sebaran harga (price spread), margin pemasaran
dan share margin di daerah penelitian?
4. Apa kendala-kendala yang di hadapi dalam pemasaran asam glugur di daerah
penelitian?
1.3Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui saluran pemasaran asam glugur di daerah penelitian.
2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi pemasaran asam glugur di daerah penelitian.
3. Untuk mengetahui besar biaya pemasaran, sebaran harga (price spread), margin
pemasaran dan share margin di daerah penelitian
1.4 Kegunaan Penelitiaan
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin
memperluas atau memperdalam penelitian ini, maupun bagi pihak-pihak lainnya.
2. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menempuh ujian sarjana di Fakultas