• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anemia pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, bukan hanya masalah nasional, bahkan internasional. Anemia pada ibu hamil mempunyai pengaruh yang besar terhadap kualitas sumber daya manusia, konsekuensi anemia pada ibu hamil dapat membawa pengaruh buruk baik terhadap kesehatan ibu dan anak, serta dapat meningkatkan morbiditas maupun mortalitas ibu dan anak. (Manuaba, 2005)

(2)

atau kira-kira 100 juta orang dari perkiraan populasi 1.200 juta orang. Sedangkan di Indonesia prevalensi pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 40,1 %. (SDKI, 2012)

Usaha peningkatan kesehatan harus terus dilakukan. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu, meningkatnya kematian ibu tentu sangat mempersulit pemerintahan yang sebelumnya bertekad akan menurunkan AKI hingga 108 per 100 ribu pada 2015 sesuai dengan target MDGs. (SDKI, 2012)

Hasil survey SDKI 2012 Persentase wanita yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan selama kunjungan pemeriksaan untuk mayoritas kelahirannya saat itu dan persentase mendapatkan tablet atau sirup/cairan zat Besi selama masa kehamilan mereka. Dari keseluruhan wanita hamil, sekitar 40 persen telah mendapatkan informasi tentang tanda-tanda komplikasi kehamilan, sekitar 91 persen mendapatkan pelayanan tentang pengukuran tekanan darah, sekitar 32 persen mendapatkan pelayanan berupa pemeriksaan urine, 16 persen pelayanan pemeriksaan darah, dan 98 persen pelayanan pemeriksaan perut. Dari keseluruhan wanita hamil sebesar 60 persen telah mendapatkan pelayanan berupa pemberian pil zat besi atau sirup. (SDKI, 2012)

(3)

Bandingkan dengan prevalensi untuk anak balita sekitar 43%, anak usia sekolah 37%, laki - laki dewasa hanya 18% dan wanita tidak hamil 35%. (Arisman, 2004).

Anemia merupakan suatu kondisi penurunan kadar hemoglobin dan jumlah eritosit di bawah nilai normal. Pada penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah Hb di bawah nilai normal atau Hb dalam darah kurang 12 gr%, sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar Hb di bawah 11 gr% pada trimester I dan II atau kadar <10,5 gr% pada trimester III. (Amirudin, 2006)

Status gizi sebelum hamil dan selama hamil dapat memengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung, bila status gizi ibu normal pada masa sebelum hamil dan selama hamil kemungkinan akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan lahir normal. Kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu hamil sebelum dan selama hamil. (Imran, 2010)

Penyebab paling umum dari anemia pada kehamilan adalah kekurangan zat besi, hal ini penting dilakukan pemeriksaan untuk anemia pada kunjungan pertama kehamilan. Bahkan jika tidak mengalami anemia pada saat kunjungan pertama, masih mungkin terjadi anemia pada kehamilan lanjutannya. (Proverawati, 2011)

(4)

adanya infeksi, membantu kemampuan usus untuk menetralisir zat-zat toksit dan yang terpenting diperlukan untuk pembentukan hemoglobin. Selain itu kekurangan zat besi dapat meyebabkan gangguan susunan syaraf pusat dan dapat mengurangi prestasi kerja, walaupun terkadang belum jelas didapatkan tanda-tanda anemia, kekurangan zat besi sudah bisa menyebabkan akibat yang buruk pada tubuh, maka seyogyanya perlu mendekteksi kekurangan zat besi sedini mungkin. Pengetahuan tentang metabolisme besi dalam tubuh merupakan salah satu kunci penanggulangan masalah kekurangan zat besi. (Miyata, 2010)

Tahun 1970 Depkes RI telah melaksanakan suatu program pemberian tablet besi pada ibu hamil di puskesmas dan posyandu dengan mendistribusikan tablet tambah darah, dimana 1 tablet berisi 200 mg fero sulfat dan 0,25 mg asam folat (setara dengan 60 mg besi dan 0,25 mg asam folat). Setiap ibu hamil dianjurkan minum tablet tambah darah dengan dosis satu tablet setiap hari selama kehamilannya dan empat puluh hari setelah melahirkan. Tablet tambah darah disediakan oleh pemerintah dan diberikan kepada ibu hamil secara gratis melalui sarana pelayanan kesehatan. (Depkes RI, 2003)

(5)

Menurut Herlina (2007), ibu hamil dengan paritas tinggi mempunyai resiko 1.454 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibanding dengan paritas rendah. tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi, karena selama hamil zat-zat gizi akan terbagi untuk ibu dan janin yang dikandungnya Adanya kecenderungan bahwa semakin banyak jumlah kelahiran (paritas), maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia.

Pada beberapa pengamatan menunjukkan bahwa kebanyakan anemia yang di derita masyarakat adalah karena kekurangan gizi, banyak dijumpai di daerah pedesaan dengan malnutrisi atau kekurangan gizi. Kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan, dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat sosial ekonomi rendah (Manuaba, 2007).

Hasil konsepsi (janin, plasenta, darah) membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pembuatan butir-butir darah merah dan pertumbuhannya. Selama masih mempunyai cukup persediaan besi, Hb tidak akan turun dan bila persediaan itu habis Hb akan turun. Ini terjadi pada bulan ke 5-6 kehamilan pada waktu janin membutuhkan zat besi. Dalam kehamilan darah bertambah banyak, akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10 minggu dan puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu.

(6)

sampai terjadinya kelahiran berikutnya. Jarak kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia. Hal ini terjadi dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemulihan membutuhkan zat-zat gizi belum optimal, sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandung.

Penelitian yang dilakukan di Jawa Tengah tahun 2010 dari sampel 357 ibu hamil, ada 69 ibu hamil (19,33%) yang mengalami kekurangan gizi dalam masa kehamilan dan presentase ibu hamil yang mengalami masalah gizi dari data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar 20%. (Yulianti, 2010) Hasil penelitian yang dilakukan di Kota Menado dengan sampel 46 ibu hamil ditemukan 25 orang (62,5%) status gizi baik dan sikap ibu hamil cukup 21 orang (52,5%). (Anastasia, 2013)

Cakupan pemberian tablet zat besi (Fe) kepada ibu hamil di kota Sabang tahun 2013 tercatat dari 815 ibu hamil semua ibu hamil atau 100% mendapatkan Fe 1 dan hanya 89.82 % atau 732 ibu hamil yang mendapatkan Fe 3. Cakupan pemberian Fe pada ibu hamil masih tergolong kurang meningkat dampaknya terhadap bayi yang akan dilahirkan ibu hamil tersebut. (Profil Dinkes Sabang, 2013)

(7)

kejadian anemia selalu dilaksanakan, tetapi tidak sesuai dengan target yang ingin dicapai sehingga angka anemia setiap tahun selalu ada. Berdasarkan data diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014.

1.2 Rumusan Masalah

Tingginya kejadian anemia pada ibu hamil, padahal tablet zat besi sudah diberikan pada ibu.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan faktor usia ibu, paritas, usia kehamilan, jarak kelahiran dan pengeahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014.

1.4 Hipotesis Penelitian

Adanya hubungan faktor usia ibu, paritas, usia kehamilan, jarak kelahiran dan pengeahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukajaya Kota Sabang Tahun 2014.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Bagi Penulis

(8)

1.5.2 Bagi Puskesmas dan Dinkes Kota Sabang

Referensi

Dokumen terkait

SISTEM PENGENALAN UCAPAN HURUF VOKAL MENGGUNAKAN METODE LINEAR PREDICTIVE CODING (LPC) DAN JARINGAN. SARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

Optimalisasi Peran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Untuk Memperkuat Fasilitas Kesehatan Publik Guna Mengurangi Aki Pada Puskesmas Mulyorejo, Jurnal Kebijakan dan

[r]

Oleh karena itu dibuatlah sebuah aplikasi yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja pelayanan PT XYZ di dalam bidang pengiriman barang serta penyimpanan data yang akurat yang

[r]

Dengan dibuatnya web E-commerce untuk sebuah toko buku XYZ ini diharapkan menjadi media informasi yang tidak terbentur waktu, dimana saja dan secara cepat. Penulisan ini

Pengelolaan Hama Terpadu Pengelolaan Hama Terpadu Rotasi produk Rotasi produk Kalibrasi dan perawatan peralatan Kalibrasi dan perawatan peralatan Tidak menaman tanaman

Dibentuknya Dinas Perhubungan Kota Palembang tidak serta merta diikuti perubalian instasional, melainkan lahapan-tahapan instansional yakni berawal dari terbentuknya Dinas