KAJIAN PENANGGULANGAN EROSI
PANTAI WISATA DI TEGAL
TESIS
Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari
Institut Teknologi Bandung
oleh :
SIGIT PURNOMO
NIM. 95003212
PROGRAM MAGISTER PROFESIONAL PSDA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2005
ABSTRAK
KAJIAN PENANGGULANGAN EROSI PANTAI WISATA DI TEGAL
Oleh: Sigit Purnomo NIM 95003212
Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung
Erosi pantai adalah proses mundurnya garis pantai dari posisinya semula. Erosi terjadi bila adanya angkutan sedimen litoral sepanjang pantai sehingga mengakibatkan berpindahnya sedimen dari satu tempat ke tempat lainnya. Angkutan sedimen litoral terjadi bila arah gelombang datang membentuk sudut dengan normal garis pantai.
Di pantai wisata Tegal, pada saat ini terjadi angkutan sedimen litoral sebesar 2.517,5 m3 per-tahun sehingga mengakibatkan mundurnya garis pantai yang selama ini merupakan kawasan wisata. Arah angkutan sedimen litoral yang terjadi adalah dari timur ke barat.
Pada saat ini untuk memecahkan masalah sedimentasi dan erosi yang terjadi telah dilakukan penanggulangan berupa pembangunan krib tegak lurus pantai, breakwater, jetty dan tembok laut. Untuk krib tegak lurus pantai dan breakwater dibangun di areal pantai wisata Purwahamba, sedangkan Jetty dan temboklaut di bangun di muara sungai Cenang. Pada bagian lain dari pantai yang tidak terlindungi masih tetap terjadi erosi.
Melalui kajian ini telah dikaji model perubahan garis pantai akibat erosi serta konsep penanggulangannya sebagai berikut: disarankan penanggulangan dengan membangun tambahan krib tegak lurus pantai, tembok laut dan breakwater pada bagian-bagian yang tererosi di pantai wisata Purwahamba Tegal, dengan harapan akan terisi bagian yang tererosi dengan pasir pantai atau terjadi Tombolo , serta melaksanakan sand bypassing secara kontinu selama lima tahun sekali di muara Sungai Cenang.
ABSTRACT
BEACH EROSION OVERCOME STUDY IN TEGAL
By: Sigit Purnomo NIM 95003212
Departemen Of Civil Engineering Bandung Institute Of Technology
Erosion is defined as the decline of beach to landside direction from its original position. Erosion was occurred by littoral sediment transport along beach in which sediment moves from one place to another place. L ittoral sediment transport is occurred if waves form an angle to normal of shoreline.
In Purwahamba Tegal City beach, the sediment littoral occurring is 2.517,5 m3/year, lead to the decline of the shoreline. So far, the eroded areas comprise settlement and tourism area. The sediment moves from east to west direction.
So far, the problem of sedimentation and erosion have been taken care by constructing Groin, Breakwater, Jetty and Seawall. The Groin and Breakwater was constructed in Purwahamba Beach which is tourism area, meanwhile the Jetty and seawall was constructed in Surodadi Beach which is settlement area. However, some part of the unprotected beach is still eroded.
Through the study, beach change due to the erosion and its handling concept had been analyzed, which yields the suggestion activities as follows: constructing seawalls in eroded areas of Purwahamba beach, construction breakwater beside the existing jetty in Cenang river , expecting that a Tombolo will be grown, and conducting sand bypassing at the mouth of the Cenang river once every ten years.
KAJIAN PENANGGULANGAN EROSI PANTAI WISATA TEGAL
Tesis
Disusun oleh : SIGIT PURNOMO NIM : 95003212 Bandung, Juni 2005. Menyetujui, Pembimbing I( Prof. Dr. Ir. Hang Tuah Salim, M. OcE )
Pembimbing II
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.
Perpustakaan yang meminjam tesis ini untuk keperluan anggotanya harus mengisi nama dan tanda tangan peminjam dan tanggal pinjam.
“…..Allah meninggikan orang yang beriman diantara kamu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan, …..”
Surah Al Mujaadalah ayat 11
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”.
Surah Luqman ayat 18
Semakin banyak ilmu pengetahuan yang didapat maka
semakin terasa bodoh diri kita.
Kupersembahkan untuk
Istri tercinta, Noil Purnomo
Anakku tersayang, Natasha Nopurianti
Yang selalu memberikan dorongan dan dukungan terhadap
langkahku
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan
Hidayah-Nya yang diberikan, sehingga penyusunan tesis “ Kajian Penanggulangan Erosi
Pantai Wisata Di Tegal” dapat diselesaikan. Penyelesaian penulisan tesis dalam
rangka memenuhi syarat kurikulum pada Program Pendidikan Magister
Profesional Sumber Daya Air Jurusan Rekayasa Pantai dan Rawa Departemen
Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung.
Dalam penyelesaian penulisan tesis telah mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Prof. Dr. Ir. Hang Tuah, M.OcE., selaku pembimbing dan penguji ;.
2.
Bapak Dr. Ir. H.S Legowo., selaku penguji ;
3.
Bapak Dr. Ir. Syamsudin, Dipl. HE, selaku penguji.
4.
Bapak Ir. Sumaji, Sp. selaku pembimbing dan penguji.
5.
Para Staf Balai dan Pengelola Kerjasama Pendidikan Program Magister PSDA
ITB – Departemen Kimpraswil.
6.
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini
Kami sadari bahwa penulisan ini masih banyak kekurangannya. Karena itu kami
sangat berterima kasih apabila ada saran dan kritikan untuk penyempurnaan
tulisan ini.
Bandung, Juni 2005
ii ABSTRAK
KAJIAN PENANGGULANGAN EROSI PANTAI WISATA DI TEGAL
Oleh: Sigit Purnomo NIM 95003212
Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung
Erosi pantai adalah proses mundurnya garis pantai dari posisi semula. Erosi terjadi karena adanya angkutan sedimen litoral sepanjang pantai sehingga mengakibatkan berpindahnya sedimen dari satu tempat ke tempat lainnya. Angkutan sedimen litoral terjadi bila arah gelombang datang membentuk sudut dengan normal garis pantai.
Pantai wisata Tegal, saat ini terjadi angkutan sedimen litoral sebesar 2.517,5 m3 per-tahun sehingga mengakibatkan mundurnya garis pantai yang merupakan kawasan wisata. Arah angkutan sedimen litoral yang terjadi adalah dari timur ke barat.
Untuk memecahkan masalah sedimentasi dan erosi yang terjadi telah dilakukan penanggulangan berupa pembangunan krib tegak lurus pantai, dan jetty. Untuk krib te gak lurus pantai dibangun di areal pantai wisata Purwahamba, sedangkan Jetty dibangun di muara sungai Cenang. P ada bagian lain dari pantai yang tidak terlindungi masih tetap terjadi erosi.
Melalui kajian ini telah dikaji model perubahan garis pantai akibat erosi serta konsep penanggulangannya sebagai berikut: disarankan penanggulangan dengan membangun tambahan krib tegak lurus pantai, tembok laut dan breakwater pada bagian-bagian yang tererosi di pantai wisata Purwahamba Tegal, dengan harapan akan ter isi bagian yang tererosi dengan pasir pantai atau terjadi Tombolo, serta melaksanakan sand bypassing secara kontinu selama lima tahun sekali di muara Sunga i Cenang.
iii ABSTRACT
BEACH EROSION OVERCOME STUDY IN TEGAL
By: Sigit Purnomo NIM 95003212
Departemen Of Civil Engineering Bandung Institute Of Technology
Erosion is defined as the decline of beach to la ndside direction from its original position. Erosion was occurred by littoral sediment transport along beach in which sediment moves from one place to another place. Littoral sediment transport is occurred if waves form an angle to normal of shoreline.
In Purwahamba Tegal City beach, the sediment littoral occurring is 2.517,5 m3/year, lead to the decline of the shoreline. So far, the eroded areas comprise settlement and tourism area. The sediment moves from east to west direction.
So far, the problem of sedimentation and erosion have been taken care by constructing Groin, Breakwater, Jetty and Seawall. The Groin and Breakwater was constructed in Purwahamba Beach which is tourism area, meanwhile the Jetty and seawall was constructed in Surodadi Beach which is settlement area. However, some part of the unprotected beach is still eroded.
Through the study, beach change due to the erosion and its handling concept had been analyzed, which yields the suggestion activities as follows: constructing seawalls in eroded areas of Purwahamba beach, construction breakwater beside the existing jetty in Cenang river, expecting that a Tombolo will be grown, and conducting sand bypassing at the mouth of the Cenang river once every ten years.
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS
Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarja na, Institut Teknologi Bandung.
Perpustakaan yang meminjam tesis ini untuk keperluan anggotanya harus mengisi nama dan tanda tangan peminjam dan tanggal pinjam.
v
“Allah meninggikan orang yang beriman diantara
kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan”
(Surah Al Mujaadalah ayat 11)
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri”.
(Surah Luqman ayat 18)
Semakin banyak ilmu pengetahuan yang didapat maka
semakin terasa bodoh diri kita.
Kupersembahkan untuk
Istri tercinta, Noil Purnomo
Anakku tersayang, Natasha Nopurianti
Yang selalu memberikan dorongan dan dukungan
terhadap langkahku
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya yang diberikan, sehingga penyusunan tesis “ Kajian Penanggulangan Erosi Pantai Wisata Di Tegal” dapat diselesaikan. Penyelesaian penulisan tesis dalam rangka memenuhi syarat kurikulum pada Program Pendidikan Magister Profesional Sumber Daya Air Jurusan Rekayasa Pantai dan Rawa Departemen Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung.
Dalam penyelesaian penulisan tesis tela h mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hang Tuah, M.OcE., selaku pembimbing dan penguji ;. 2. Bapak Dr. Ir. H.S Legowo., selaku penguji ;
3. Bapak Dr. Ir. Syamsudin, Dipl. HE, selaku penguji. 4. Bapak Ir. Sumaji, Sp. selaku pembimbing dan penguji.
5. Para Staf Balai dan Pengelola Kerjasama Pendidikan Program Magister PSDA ITB – Departemen Kimpraswil.
6. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini
Kami sadari bahwa penulisan ini masih banyak kekurangannya. Karena itu kami sangat berterima kasih apabila ada saran dan kritikan untuk penyempurnaan tulisan ini.
Bandung, Juni 2005
vii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ………. ii.
ABSTRACT ... iii.
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ……… v.
KATA PENGANTAR ... vi.
DAFTAR ISI ... vii.
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x.
DAFTAR LAMPIRAN……… xi.
BAB I. PENDAHULUAN ……… 1.
1.1. Latar Belakang ……… 1.
1.2. Maksud dan Tujuan ……… 2.
1.3. Ruang Lingkup Penelitian ……….. 2.
1.4. D iskripsi Lokasi ……….. 2.
BAB II. STUDI LITERATUR…... 5.
2.1. Hipotesis ... 5. 2.2. Gelombang ... 5. 2. 2.1. Refraksi Gelombang ... 7. 2. 2. 2. Difraksi Gelombang ... 9. 2. 2.3. Gelombang Pecah ... 10 2. 2.4. Fetch Efekt if ……… 11. 2. 2.5. Hindcasting Gelombang ………. 12.
2. 2.6. Perkiraan Gelombang Dengan Periode Ulang ……….... 12.
2.3. D ata Angin ……… 16.
2. 3.1. Distribusi Kecepatan Angin ……….... 17.
2.3.2. Konversi Kecepatan Angin ………. 18.
2.4. Pasang Surut ………. 19.
2. 4.1. Pembangkit Pasang Surut……… 19.
2. 4.2. Tipe Pasang Surut ……….. 22.
2. 4.3. Pasang Surut Purnama dan Perbani ……….... 22.
2. 4.4. Peramalan Pasang Surut ………... 23.
2.5. Beberapa Deviasi Elevasi Muka Air Laut ... ... 23.
2.6. Pemodelan Perubahan Garis pantai... 23.
BAB III. PELAKSANAAN KAJIAN ... 26.
viii
3.2. Kondisi Existing Pantai Wisata Purw ahamba Di Tegal... 27.
3.3. Permasalah Panta Wisata Purwahamba Di Tegal... 27.
3.4. Perolehan Data...……….... 28.
3.5. Analisa Data ………... 28.
3. 5. 1. Evolusi Garis Pantai... 28.
3.5.2. Bathimetri Pantai ... 30.
3.5.3. Perhitungan Fetch Efektiff………. 31.
3.5.4. Pengolahan Data Angin ...……….. 33.
3.5.5. Peramalan Pasang Surut... 34.
3.5.6. Data Gelombang ... 37.
3.5.7.Angkutan Sedimen Litoral... 40.
3.5.8. Diameter Sedimen ... 41.
3.5.9. Pemodelan Garis Pantai ... 41.
BAB IV. PEMBAHASAN………... 46.
4.1. Erosi Garis Pantai...………... 46.
4.2. Konsep Penanggulangan ...………... 47.
4.2.1. Konsep Penanggulangan alternatif 1 ... 47.
4.2.2. Konsep Penanggulangan alternatif 2 ... 47
4.2.3. Konsep Penanggulangan alternatif 3 ... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………... 52.
5.1. Kesimpulan ……….... 52. 5.2. Saran – saran ……….. 55. DAFTARA PUSTAKA ……… 54. LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1. Klasifikasi Gelombang Terhadap Kedalaman ... 7.
II.2. Reduced Mean Yn ………. 15.
II.3. Reduced Standard Deviation Sn. ……….. 16
II.4. Reduced Variate Sebagai Fungsi Di Periode Ulang ... 16.
II.5. Parameter Garis Pantai ...……… 27.
III.1. Kedalaman Laut dan Jarak Dari Garis Pantai ……… 30.
III.2. Resume Hasil Perhitungan Fetch Efektif Pantai Wisata ………….. …… 31.
III.3. Distribusi Arah, Kecepatan dan Total Kejadian angin ……….. 33.
III.4. Distribusi Arah, Kecepatan dan Presantase Total Kejadian angin ……… 34.
III.5. Nilai – nilai elevasi Penting ... 36.
III.6. Nilai – nilai elevasi Penting di Ikatkan Pada MSL ... 36.
III.7. Prosentase Kejadian Gelombang Berdasarkan arah Dan Interval ... 37.
III.8. Arah, Tinggi dan Periode Gelombang Tahunan Maksimum ... 39.
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1. Peta Lokasi Kajian Pantai Wisata di Tegal ... 3.
1.2. Eksisting Pantai Wisata Purwahamba Di Tegal ... 4.
2.1. Bentuk Gerak Gelombang Sinussoidal ... 6.
2.2. Sketsa Refraksi Gelombang ... 8.
2.3. Sketsa Permusan Snellius Untuk Refraksi Gelombang ……… 9.
2.4. Sketsa D ifraksi Gelombang ... 9.
2.5. Sketsa Rambatan Gelombang ... 10.
2.6. Grafik Penentuan Kedalaman Gelombang Pecah ... 11.
2.7. Bagan Alir Hindcasting Gelombang ... 13.
2.8. Hubungan Antara Kecepatan Angin Di Laut Dan Di Darat ... 14.
2.9. Distribusi Vertikal Kecepatan Angin ……… 17.
2.10. Pusat Masa Bumi Mengelilingi Sumbu Perputran Bumi ... 20.
2.11. Gaya Pembangkit Pasang Surut ………...……….. 22.
3.1. Diagram Alir Tahapan Pelaksanaan Kajian... 26.
3.2. Potongan Melintang Pantai Wisata Purwahamba Di Tegal………... 27.
3.3. Evaluasi Garis Pantai Wisata Purwahamba di Tegal ... 29.
3.4. Peta Fetch Pantai Wisata Purwahamba Di Tegal... 32.
3.5. Wind Rose Pantai Wisata Purwhamba Di Tegal ... ... 35.
3. 6. Grafik Pengamatan Elevasi Muka Air Pantai Wisata Purwahamba ... 36.
3.7. Wave Rose Pantai Wisata Purwhamba Di Tegal ... 38.
3.8. Grafik Hubungan Antara Tinggi Gelombang dan Perioda Gelombang ... 39.
3. 9. Volume Sedimen Di Bagian Updrift Jetty S. Cenang ... 40.
3.10. P emodelan garis Pantai Hasil Kaliberasi Pete 1991 dengan peta 1999 ... 43.
3.11. Hasil Pemodelan Perubahan Garis Pantai Existing………….……… 44.
4.1. Konsep Penanggulangan Erosi Alternatif 1 ... 49.
4.2. Konsep Penanggulangan Erosi Alternatif 1 ...………... 50.
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman A. Data Perhitungan Perubahan Garis Pantai Tahun 1955-1991-2005 ... 55. B. Data Hasil Perhitungan Fetch Efektif Pantai Wisata Purwahamba …… 56. C. Data Pengukuran Pasang Surut di Semarang ... 57. D. Peta Grid Garis Pantai Dari Muara S. Cacaban – S. Rambut... 58. E. Peta Grid Garis Pantai Dari Muara S. Cacaban – S. Cenang ... 59. F. Data Perubahan Garis Pantai Existing Hasil Simulasi (Simulated
Shoreline) Dalam Waktu 1, 3, 5 dan 10 tahun………... 60. G. Data Laju Transportasi Sedimen Sejajar Pantai Netto ( Longshore
xii
DAFTAR ISTILAH
Di dalam tulisan ini, yang dimaksud dengan :
1. Bathimetri adalah kedalaman perairan yang ada diantara dua gelombang atau perbedaan kedalaman kontur pada dasar laut.
2. Refraksi adalah perubahan arah gelombang saat menuju pantai akibat perubahan bathimetri.
3. Difraksi adalah perubahan arah gelombang akibat terhalang oleh suatu rintangan.
4. Shoaling adalah transformasi swell ( gelombang perioda, T dan panjang, L besar ) menjadi gelombang dengan ketinggian H bertambah dan L mengecil, terjadi perairan pantai. Perubahan itu dipengaruhi oleh pendangkalan perairan menuju pantai.
5. Gelombang pecah (breaking wave) adalah perubahan bentuk gelombang sinusoidal di perairan dangkal, yang didahului oleh peningkatan tinggi gelombang, pengurangan panjang gelombang, dan pengurangan kecepatan rambat , akhirnya gelombang menjadi terpecah-pecah.
6. Breaking wave zone (zona gelombang pecah) adalah lokasi gelombang pecah di laut dangkal.
7. Fetch adalah daerah bangkitan gelombang dilaut. Ruang fetch dapat dibatasi oleh suatu pulau atau daratan yang mengelilingi laut tersebut. Kecepatan dan arah angin fetch adalah konstan
8. Deep water (laut dalam) adalah laut yang mempunyai ratio dan panjang gelombang lebih besar dari 0,5 ( d/L > 0,5 ).
9. Sha low water (laut dangkal) adalah laut yang mempunyai ratio dan panjang gelombang kurang dari 0,05 ( d/L < 0,05 ).
10.Transsitional water ( laut transisional ) adalah laut yang mempunyai ratio kedalaman dan panjang gelmbang lebih besar dari 0,05 dan lebih kecil dari 0,5 ( 0,05 < d/L < 0,5 )
xiii
11.Groin adalah struktur tegak lurus pantai, berfungi untuk menahan sedimen sejajar pantai. Groin dapat menyebabkan sedimen pada updrift dan erosi pada downdrift.
12.Jety adalah groin yang dibangun pada muara sungai.
13.Breakwater adalah strutur sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dengan pantai. Berfungsi untuk mereduksi energi gelombang yang menuju pantai, sehingga tidak terjadi erosi atau abrasi pantai.
14.Sedimen litoral / Litoral drift / sedimen transport adalah material dasar yang bergerak disekitar pantai.
15.Longshore transport adalah pergerakan sedimen litoral dalam arah sejajar pantai. Crosshore transport adalah tegak lurus pantai.
16.Erosi pantai adalah proses mundurnya garis pantai dari posisi semula yang disebabkan oleh perubahan keseimbangan pasokan sedimen litoral.
17.Sedimentasi adalah proses pengendapan sedimen litoral pada updrift bangunan tegak lurus pantai, pelabuhan atau estuary. Sedimentasi pada bangunan pantai dapat menyebabkan akrasi atau majunya garis pantai dari posisi semula.
18.Abrasi adalah erosi pada tebing pantai pada batuan padat yang massif akibat energi gelombang yang menghantam pantai tersebut.
19.Updrift adalah bagian strutur pantai yang menghadap kearah datangnya angkutan sedimen sejajar pantai.
20.Downdrift adalah bagian struktur pantai yang membelakangi arah datangnya angkutan sedimen sejajar pantai.
21.Swash adalah sedimen dasar yang bergerak sesuai arah gelombang sepanjang pantai.
22.Backswash adalah sedimen dasar yang kembali lagi ke laut dengan posisi tegak lurus pantai.
23.Salient adalah sedimen yang terbentuk mulai dari garis pantai yang berada dibelakang breakwater.
24.Tombolo adalah sedimen yang terbentuk mulai dari garis pantai sampai ke breakwater.