• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 2_Laporan Fixx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul 2_Laporan Fixx"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PROYEK ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN (BI2103)

ANATOMI IKAN (Cyprinus carpio), KATAK (Rana macrodon),

KADAL (Mabouya multifasciata), BURUNG MERPATI

(Columbia livia), DAN MENCIT (Mus musculus)

Tanggal Praktikum : 9 September 2015 Tanggal Pengumpulan : 16 September 2015

disusun oleh : Harumi Nabila Ridzki

10614077 Kelompok 12

Asisten : Dona (10613057)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG 2015

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melakukan pembedahan tidaklah mudah. Banyak sekali hal yang harus diperhatikan seperti tujuan pembedahan, pemilihan objek bedah, bagian-bagian yang akan dibedah, posisi objek saat dibedah, dan masih banyak lagi. Salah satu yang terpenting adalah mengetahui posisi anatomi dan rongga tubuh. Hal ini perlu diperhatikan karena jika kita tidak mengetahui posisi anatomi dan rongga tubuh, bisa jadi apa yang dibedah adalah organ yang seharusnya tidak dibedah.

Pengaplikasian dalam mengamati anatomi hewan vertebrata ini bisa digunakan untuk lebih mengenal spesies dan bagian-bagian dari hewan vertebrata. Mengamati anatomi hewan vertebrata ini juga berguna jika suatu saat ditemukan sebuah hewan vertebrata yang memerlukan pertolongan, ilmu pengamatan anatomi ini bisa dijadikan acuan bagian mana yang bisa langsung memengaruhi kesembuhan hewan. Hal ini juga sebagai sarana untuk membantu melestarikan hewan-hewan vertebrata yang hampir punah.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah :

1. Menentukan perbedaan habitus, situs solitus, dan situs viscerum

2. Menentukan morfologi, lokasi, fungsi, dan nama-nama organ penyusun sistem kardiovaskuler, respirasi, pencernaan, dan urogenital pada hewan vertebrata

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Posisi Anatomi dan Rongga Tubuh

2.1.1 Posisi Anatomi

Posisi anatomi sangat penting untuk menentukan arah dari pembedahan. Biasanya dibagi dua menjadi bagian yang berlawanan arah. Menurut Prof. DR. Dr. Hj. Yanwirasti, PA, beberapa contoh kata-kata sifat yang menentukan arah anatomi diantaranya medial, intermedial, posterior atau dorsal, inferior, proksimal, internal, superficial, ascendens, afferens, lateral, anterior atau ventral, superior, rostral, distal, eksternal, profunda, descendens, efferens, dan lain-lain.

2.1.2 Rongga Tubuh

Selain anatomi tubuh, diperlukan juga pengetahuan tentang rongga-rongga tubuh. Rongga tubuh ini berfungsi sebagai pelindung organ dan sebagai penyokong. Masih seperti apa yang dikatakan oleh Prof. DR. Dr. Hj. Yanwirasti, PA, beberapa contoh dari rongga tubuh adalah cranium,

cavum nasi, cavum oris, thorax, abdomen, dan pelvis. 2.2 Anatomi Hewan Vertebrata

2.2.1 Ikan (Cyprinus carpio)

Gambar 2.1 Anatomi Ikan (Dery, 2013)

Dilihat dari gambar 2.1, organ khas yang dimiliki oleh ikan salah satunya adalah kantung udara atau air bladder (swim bladder). Kantung ini merupakan sebuah kantung membran yang berlokasi di daerah ventral dan

(4)

berfungsi sebagai pengatur tekanan untuk membantu ikan agar tidak tenggelam saat berada di dalam air (Farag et. al., 2014). Ikan ini merupaka hewan akuatik yang memiliki organ berbeda seperti insang sebagai organ respirasi (Wittenberg, 1958).

2.2.2 Katak (Rana macrodon)

Gambar 2.2 Anatomi Katak (Barret, 2012)

Gambar 2.2 menunjukkan anatomi katak. Organ khas dari katak yaitu paru-parunya tidak berpembuluh sehingga terlihat transparan. Katak memiliki bola mata yang besar dan nostril yang langsung menembus mulutnya. Katak juga memiliki tiga ruang pada jantung yaitu dua atrium dan satu ventrikel (Akester, 1954).

2.2.3 Kadal (Mabouya multifasciata)

Gambar 2.3 Anatomi Kadal (Review, 2015)

(5)

Anatomi Kadal dapat dilihat pada gambar 2.3. Kadal merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas tanah berumput. Umumnya memiliki kulit mengkilap dan berwarna kehijauan sampai coklat. Kulit kadal yang bersisik memudahkannya untuk beradaptasi dengan tempat yang kering. Kulit kadal juga tidak berfungsi untuk pertukaran gas sehingga tidak ada percampuran darah dalam dan darah berasal dari luar. Fertilisasi reptil terjadi secara internal dan sebagian besar dari reptil bersifat ovovivipar dan telur berkembang di luar tubuh (Miller, 1959).

2.2.4 Burung (Columbia livia)

Gambar 2.4 Anatomi Burung (Shipley, 1901)

Gambar 2.4 menunjukan anatomi burung. Banyak burung biasanya memiliki tembolok atau modifikasi dari esophagus. Fungsi dari tembolok ini adalah untuk menyimpan makanannya untuk sementara waktu. Ukuran dari tembolok ini bermacam-macam di tiap burung (Yuwanta, 2004). Perbedaannya burung dengan hewan lain adalah mempunyai pundi-pundi udara untuk membantunya bernapas saat sedang terbang. Selain itu juga pundi-pundi udara berfungsi untuk membantu memperbesar siring (sumber suara) sehingga suaranya menjadi lebih keras, menyelubungi organ di dalam agar tidak terasa dingin, mencegah hilangnya panas tubuh secara berlebihan,

(6)

dan memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh saat berenang (Ritchison, 2007).

2.2.5 Mencit (Mus musculus)

Gambar 2.5 Anatomi Mencit (Hildebrand, 1995)

Anatomi mencit dapat dilihat pada gambr 2.5. Mencit merupakan mamalia quadripedal yang memiliki ekor yang berfungsi untuk menyeimbangkan tubuh. Karena mencit termasuk mamalia, organnya tidak jauh berbeda dengan organ manusia, biasanya mencit dijadikan objek uji dibidang kesehatan (Hildebrand, 1995).

(7)

BAB III METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan pada praktikum ini tercantum dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Alat dan bahan praktikum

Alat Bahan

Scalpel Ikan

Gunting bedah Katak

Jarum pentul Kadal

Pinset Burung

Jarum jara Mencit

Baki dan papan Styrofoam

3.2 Cara Kerja

3.2.1 Prosedur Pembedahan Ikan

Pertama-tama, ika diposisikan di styrofoam dengan bagian anterior terletak disebelah kiri dan posterior di sebelah kanan. Kemudian, bagian ekor ikan dan dekat insang ditusuk dengan menggunakan jarum pentul. Ikan digunting mulai dari anus sampai bagian anterior dekat insang. Lalu, dilanjutkan memotongnya ke bagian dorsal hingga sejajar dengan vertebra. Digunting lagi kearah posterior mengikuti batas rongga abdomen sampai kembali ke anus. Terakhir, bagian otot yang terpotong dilepaskan sehingga bagian anatomi ikan dapat diamati.

3.2.2 Prosedur Pembedahan Katak

Pertama, katak diposisikan pada styrofoam dengan bagian ventral menghadap ke atas. Bagian kaki belakang dan kaki depannya ditusuk dengan menggunakan jarum pentul. Untuk menarik kulit katak, gunakan pinset dan bagian kulitnya digunting dari arah posterior menuju anterior sampai bagian thoraks. Setiap ujung digunting ke arah tangan dan kaki

(8)

sehingga dapat dibuka seperti dua daun jendela. Untuk menarik daging perut katak, pinset digunakan lalu digunting bagian daging katak dari arah posterior menuju anterior sampai bagian thoraks. Setiap ujungnya digunting agar dapat dibuka seperti jendela. Anatomi katan dapat diamati.

3.2.3 Prosedur Pembedahan Kadal

Kadal diposisikan pada styrofoam dengan bagian ventral menghadap keatas. Kaki belakang dan kaki depannya ditusuk dengan menggunakan jarum pentul. Pinset digunakan lagi untuk menarik kulit, kemudian kulit tersebut digunting dari arah posterior ke anterior sampai bagian thoraks. Setiap ujungnya digunting kearah tangan dan kaki sehingga dapat dibuka seperti jendela. Pinset digunakan lagi untuk menarik daging yang kemudian digunting dari bagian posterior menuju anterior sampai bagian thoraks. Bagian anatomi kadal dapat diamati.

3.2.4 Prosedur Pembedahan Burung

Burung dibunuh dengan cara dibius, biasanya menggunakan kloroform atau diethyl eter. Kepala burung dimasukan kedalam plastik yang berisi kapas yang sudah diberi kloroform atau diethyl eter. Burung diposisikan pada Styrofoam dengan bagian ventral menghadap ke atas. Untuk mempertahankan posisinya, bagian kaki ditusuk menggunakan jarum pentul. Bulu burung kemudian dibasahi agar tidak berantakan saat dibedah. Sisi kanan dan sisi kiri otot dada dipotong ke arah anterior hingga tulang rusuk terputus. Potongan otot tersebut diangkat sampai struktur anatominya dapat terlihat. Kemudian, anatomi burung dapat diamati.

3.2.5 Proses Pembedahan Mencit

Langkah pertama, mencit dibunuh dengan cara dislokasi. Kemudian, mencit diposisikan pada Styrofoam dengan bagian ventral menghadap keatas. Keempat kaki mencit ditusuk dengan jarum pentul agar tetap pada posisinya. Kulit bagian perut ditarik secara perlahan dan bagian posteriornya digunting menuju anterior. Bagian ujung juga ditarik secara

(9)

horizontal agar membentuk seperti daun jendela. Kulit ditahan dengan menggunakan jarum pentul lagi. Anatomi mencit siap diamati.

(10)

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan anatomi vertebrata terdapat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil pengamatan praktikum

Habitus Situs solitus Situs viscerum Foto Literatur

Ikan Ikan  Pencernaan

 Ikan  Katak  Ikan (Wasiwa, 2015) (Dery, 2013) gonad ginjal liver usus mulut operculum Fin sisik

(dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015)

(dokumentasi pribadi, 2015)

usus

lambung

Habitus Ikan Mas

(11)

 Kadal  Burung  Mencit  Katak (Coleman, 2014) (Barret, 2012)  Kadal (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) usus lambung usus usus lambung Habitus Katak Pencernaan Katak

(12)

(Encyclopædia

Britannica, Inc., 2010)

(Review, 2015)

(13)

(Jasmine, 2015)

(Shipley, 1901)

(14)

(Universitas Muhammadiyah Malang, 2011) (Hildebrand, 1995)

Katak Katak  Respirasi

 Ikan  Respirasi  Ikan (Dery, 2013) Mata nostril Kaki depan Kaki belakang (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) Paru2 liver jantung lambung (dokumentasi pribadi, 2015) insang

(15)

 Katak  Kadal  Burung  Katak (Barret, 2012)  Kadal (Review, 2015)  Burung (Shipley, 1901) (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) Paru2 Paru2 Paru2

(16)

 Mencit

 Mencit

(Hildebrand, 1995)

Kadal

Pada saat praktikum sudah dalam keadaan situs solitus Kadal  Urogenital  Ikan  Urogenital  Ikan (Dery, 2013)  Katak (Barret, 2012) Paru2 hati telur jantung (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) Paru2 ginjal

(17)

 Katak  Kadal  Burung  Kadal (Review, 2015)  Burung (Shipley, 1901)  Mencit (Hildebrand, 1995) (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) ginjal kloaka hati

(18)

 Mencit

Burung

Pada saat praktikum sudah dalam keadaan situs solitus Burung  Kardiovaskuler  Ikan  Kardiovaskuler  Ikan (Dery, 2013)  Katak (Barret, 2012) jantung hati (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) hati jantung

(19)

 Katak  Kadal  Burung  Kadal (Review, 2015)  Burung (Shipley, 1901)  Mencit (Hildebrand, 1995) (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) jantung jantung jantung

(20)

 Mencit

Mencit Mencit  Reproduksi

 Ikan  Reproduksi  Ikan (Dery, 2013)  Katak (Barret, 2012) Mata Telinga ekor kaki mulut (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) usus hati lambung jantung (dokumentasi pribadi, 2015) jantung gonad

Gonad tidak terlihat

(dokumentasi pribadi, 2015)

(dokumentasi pribadi, 2015)

Ikan Betina

(21)

 Katak Tidak mengamati katak betina  Kadal  Kadal (Review, 2015)  Burung (Shipley, 1901)  Mencit (Hildebrand, 1995) Kadal Jantan (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) hemipenis ovary Kadal Betina testis Katak Jantan (dokumentasi pribadi, 2015)

(22)

 Burung

(dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015)

(23)

 Mencit

4.2 Pembahasan

Pada percobaan kali ini, terdapat beberapa kosakata seperti habitus, situs

solitus, dan situs viscerum. Pengertian menurut Farlex (2012) tentang habitus, situs solitus, dan situs viscerum yaitu habitus adalah postur atau posisi tubuh, habitus

juga bisa berarti karakteristik fisik hewan atau manusia, situs solitus berarti posisi normal dari toraks dan organ abdomen, sedangkan situs viscerum adalah posisi organ setelah dibedah dan dibagi-bagi persistem organ. Pada percobaan yang dilakukan, situs solitus dan situs viscerum kerap kali berbeda dengan literatur. Hal ini disebabkan karena gambar literatur dibuat untuk memudahkan melihat organ-organ secara rinci sedangkan pada kenyataanya organ-organ tubuh sering kali tertindih sehingga menjadi tidak terlihat.

uterus penis (dokumentasi pribadi, 2015) (dokumentasi pribadi, 2015) Mencit Betina Mencit Jantan

(24)

Berbeda dengan praktikum sebelumnya, praktikum kali ini menggunakan ikan, katak, kadal, burung, dan mencit. Alasan menggunakan hewan tersebut adalah karena mereka telah mewakilkan masing-masing kelas. Selain itu, dilihat juga jumlah spesies yang ada di alam masih cukup banyak sehingga tidak merusak ekosistem. Menurut Malole dan Pramono (1989), hewan-hewan ini mempunyai keunggulan dibandingkan dengan hewan lainnya. Misalnya mencit, memiliki keunggulan seperti siklus hidup relatif pendek, jumlah anak per kelahiran banyak, variasi sifat-sifatnya tinggi, mudah ditangani, serta sifat produksi dan karakteristik reproduksinya mirip hewan lain, seperti sapi, kambing, dan domba (Malole & Pramono,1989). Selain itu, tidak memungkinkan juga diambilnya semua populasi untuk dijadikan objek praktikum karena hanya dibutuhkan beberapa unsur dan anggota dari populasi (Tutorial Penelitian, 2014).

Dari praktikum yang telah dilakukan, ternyata hewan percobaan kali ini memiliki beberapa anatomi yang khas. Seperti pada ikan yang terdapat swim

bladder atau kantung gas. Kantung ini merupakan sebuah kantung membran yang

berlokasi di daerah ventral yang berfungsi sebagai pengatur tekanan dan membantu ikan agar tidak tenggelam saat berada di dalam air (Farag et. al., 2014). Berbeda lagi dengan katak, katak ini memiliki hal-hal yang unik pada anatominya. Hidung dari katak ini berhubungan dengan cavum oris dan alat penghidupan yang berfungsi dengan baik dalam air maupun darat (Jasin, 1989). Katak juga memiliki kulit yang khas karena kulitnya selalu basah dan mempunyai pigmen guanonfora, mengandung Kristal guanin yang dapat membentuk efek putih terang, perubahan ini biasanya dipicu oleh stimulus lingkungannya (Duellman & Trueb, 1986).

Pada kadal, organ khasnya adalah hemipenis pada sistem reproduksi. Jumlah hemipenis ada sepasang, dan berfungsi sebagai alat kopulasi, sepasang hemipenis ini akan menonjol keluar bila ditekan pada perut bagian bawah dan pada keadaan istirahat, masuk kedalam pangkal cauda dengan dinding ototnya dibagian luar (Lestari, 2013). Pada burung terdapat organ yang biasa disebut dengan tembolok dan ampela. Tembolok adalah modifikasi dari esophagus yang memiliki fungsi utama sebagai tempat menyimpan pakan sementara, terutama saat burung

(25)

makan dalam jumlah banyak (Yuwanta, 2004). Ampela atau gizzard pada burung ini berfungsi sebagai alat bantu pencernaan mekanik makanan karena burung tidak memiliki gigi (Akester, 1954). Mencit memiliki organ khusus yaitu uterus bipartid yang memungkinkan untuk beranak banyak dalam satu kali reproduksi karena uterusnya terbagi 2 seperti huruf Y. Mencit juga memiliki sekum yang besar karena mencit termasuk hewan pengerat yang mempunyai kemampuan makan cukup tinggi, sesuai dengan pernyataan Hildebrand (1995).

Dengan mempelajari pembedahan dan mengamati habitus, situs solitus, dan

situs viscerum hewan vertebrata ini bisa dijadikan bahan perbandingan dengan

hewan lainnya. Selain dapat mengetahui mekanisme organ-organ pada hewan vertebrata, juga dapat mengetahui organ khas yang dimiliki masing-masing hewan. Aplikasinya dalam kesehatan misalnya, kesamaan struktur anatomi dan fisiologi mencit dengan manusia membuat mencit kerap dijadikan objek uji obat atau terapi sebelum diaplikasikan pada manusia (Sloane, 2004).

(26)

BAB V KESIMPULAN

1. Berdasarkan pemaparan dari Farlex, habitus adalah karakteristik hewan dalam keadaan normal atau sebelum dibedah, situs solitus adalah keadaan organ tubuh setelah dibedah tetapi masih dalam keadaan tersusun utuh atau belum rusak, dan situs viscerum adalah keadaan organ-organ yang sudah tidak pada posisinya semula atau sudah diubah-ubah posisinya.

2. Berdasarka praktikum kali ini, kita dapat mengetahui morfologi, lokasi, fungsi dan nama-nama organ penyusun sistem kardiovaskuler, respirasi, pencernaan, dan urogenital pada hewan vertebrata yang dapat dilihat pada bab hasil pengamatan.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Akester, A. R. (1954). The Comparative of Respiratory Pathways on the Domestic Fowl (Gallus gallus), Pigeon (Columba livia), and Duck (Anas

platyrhyncha). Journal of Anatomy, 94 (4) : 490.

Barret, C. (2012, September 14). Frog Body Parts and Functions. Retrieved from Slide Player: http://slideplayer.com/slide/761887/

Dery, B. (2013, Maret 28). Internal Anatomy of Bony Fish. Retrieved from The Visual Dictionary: http://www.infovisual.info/02/033_en.html

Duellman, W. E., & Trueb, L. (1986). Biology of Amphibians. New York: McGraw – Hill Book Company.

Farag, F. M., Wally, Y. R., M., D. S., & Ibrahim, A. M. (2014). Some Gross Morphological Studies on the Internal Anatomy of the Scaled Common Carp Fish (Cypinus carpio) in Egypt. Department of Anatomy and

Embryology, Faculty of Veterinary Medicine, Cairo University, 18.

Farlex. (2012, September 15). Medical Dictionary. Retrieved from The Free Dictionary by Farlex:

http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Situs+solitus

Farlex. (2012, September 15). Medical Dictionary. Retrieved from The Free Dictionary by Farlex:

http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/situs+inversus+viscerum

Hildebrand, M. (1995). Analysis of Vertebrate Structure. Canada: John Wiley & Sons.

Jasin, M. (1989). Sistematika Hewan (Vertebrata dan Invertebrata). Surabaya: Sinar Wijaya.

Lestari, L. A. (2013). Struktur Anatomi dan Histologi Organ Reproduksi Jantan

pada Kadal (Mabouya multifasciata Kuhl, 1820). Yogyakarta: Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Malole, M. B., & Pramono, C. S. (1989). Pengantar Hewan-Hewan Percobaan di

Laboratorium. Bogor: Pusat Antara Universitas Bioteknologi IPB.

Martini, F. H., & Nath, J. L. (2012). Anatomy & Physiology (9th Edition). Inggris: Benjamin Cummings.

Miller, M. &. (1959). Introduction to Zoology. New York: Harper and Row Publisher.

Penelitian, T. (2014, November 1). Jenis-Jenis Teknik Sampling. Retrieved from Laporan Penelitian: http://tu.laporanpenelitian.com/2014/11/21.html

(28)

Review, U. (2015, Januari 25). Anatomy of Animals. Retrieved from Chordates: https://universe-review.ca/R10-33-anatomy09.htm#chordates

Ritchison, G. (2007). Ornithology : Bird Respiratory System. Eastern Kentucky: Department of Biological Scientist.

Shipley, A. E. (1901). Zoology. New York: HardPress Publishing. Sloane, E. (2004). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.

Wittenberg, J. B. (1958). The Secretion of Inert Gas Into the Swim-Bladder of Fish. J Gen Physiol Vol 41(4), 783-804.

Yanwirasti, P. D. (2012, Juli 1). Medical Education Unit. Retrieved from Fakultas Kedokteran Universitas Andalas:

http://repository.unand.ac.id/3574/1/Terminologi_Anatomi.pdf Yuwanta, P. D. (2004). Dasar Ternak Unggas. Yogyakarta: Kanisius.

Gambar

Gambar 2.1 Anatomi Ikan  (Dery, 2013)
Gambar 2.2 Anatomi Katak  (Barret, 2012)
Gambar 2.4 Anatomi Burung  (Shipley, 1901)
Gambar 2.5 Anatomi Mencit  (Hildebrand, 1995)
+3

Referensi

Dokumen terkait

benda asing di dalam suatu organ ialah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak

Bakteri tertentu yang biasa hidup pada organ manusia atau hewan disebut mikroflora (flora normal) berperan:.. menyediakan senyawa kimia yang tidak disintesis tubuh seperti vitamin

4 ekor sapi Bali beranak dua kali dengan kondisi tubuh yang sehat, baik, memiliki organ reproduksi yang normal serta tidak dalam keadaan bunting. Pelaksanaan

Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat diduga bahwa keadaan status faali (frekuensi respirasi, frekuensi denyut jantung dan suhu tubuh) dapat mencerminkan

Nekropsi dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada organ tubuh hewan tersebut dan perubahan ini terdapat yang menciri dari suatu penyakit ataupun tidak selain

4 ekor sapi Bali beranak dua kali dengan kondisi tubuh yang sehat, baik, memiliki organ reproduksi yang normal serta tidak dalam keadaan bunting. Pelaksanaan

Pada persalinan normal, saat melewati jalan lahir kepala janin dalam Pada persalinan normal, saat melewati jalan lahir kepala janin dalam keadaan flexi dalam keadaan tertentu

Situs inversus merupakan anomali situs yang jarang ditemukan, dengan karakteristik posisi organ viseroatrial merupakan posisi cermin dari posisi normal, dan pada kebanyakan kasus