• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI KUTAI BARAT PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI KUTAI BARAT PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KUTAI BARAT

PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT

NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, PENGAJUAN, PENYALURAN DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN BANTUAN

KEUANGAN PARTAI POLITIK KABUPATEN KUTAI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUTAI BARAT,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Pedoman Tata Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik Kabupaten Kutai Barat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten

Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3962);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4801) sebagaimana telah diubah dengan Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas

(2)

Undang-2 Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5189);

8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 Tentang Majelis

Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5043);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah Kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2009 tentang

Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4972);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman

Tata Cara Penghitungan, Pengganggaran Dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 03 Tahun 2008 Tentang

Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kutai Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2008 Nomor 03);

16. Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata

Kerja, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kutai Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2008 Nomor 06, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 131).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA

CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM APBD, PENGAJUAN, PENYALURAN DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Daerah Otonomi Kabupaten Kutai Barat;

2. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur

penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten yang terdiri atas Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten;

(3)

3

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat

daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah;

4. Pemerintahan Kabupaten adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Kabupaten dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten sesuai dengan fungsi dan kewenangan masing-masing;

5. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Kutai Barat;

6. Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh kelompok warga negara

Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

7. Bantuan Keuangan adalah bantuan berbentuk uang yang diberikan oleh Pemerintah Daerah

kepada Partai Politik yang mendapatkan kursi di Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;

8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana

keuangan tahunan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

9. Dewan Pimpinan Pusat Partai Politik yang selanjutnya disingkat DPP adalah pengurus Partai

Politik ditingkat Nasional yang ditetapkan berdasarkan hasil keputusan

Munas/Kongres/Muktamar atau sebutan sejenis yang telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia;

10. Dewan Pimpinan Daerah Partai Politik yang selanjutnya disingkat DPD atau sebutan lainnya

adalah Pengurus Partai Politik di tingkat provinsi Kalimantan Timur yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Musyawarah Daerah atau sebutan lainnya yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat Partai Politik yang bersangkutan;

11. Dewan Pimpinan Cabang Partai Politik yang selanjutnya disingkat DPC atau sebutan lainnya

adalah pengurus partai politik di tingkat Kabupaten Kutai Barat yang ditetapkan berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Cabang atau sebutan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Politik yang bersangkutan.

BAB II

PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN Pasal 2

(1) Untuk membantu kegiatan dan kelancaran administrasi dan atau Sekretariat Partai Politik yang

mendapat kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kutai Barat, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat memberikan bantuan kepada Partai Politik;

(2) Bantuan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Partai Politik yang

mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hasil Pemilihan Umum Tahun 2009 yaitu sebagai berikut:

a. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) : 8 kursi, 22.725 Suara sah

b. Partai Golongan Karya (GOLKAR) : 3 kursi, 6.895 Suara sah

c. Partai Demokrat (DEMOKRAT) : 3 kursi, 5.590 Suara sah

d. Partai Amanat Nasional (PAN) : 2 kursi, 6.944 Suara sah

e. Partai Pelopor (PP) : 2 kursi, 2.617 Suara sah

f. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) : 2 kursi, 2.840 Suara sah

g. Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) : 2 kursi, 2.339 Suara sah

h. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) : 2 kursi, 2.840 Suara sah

i. Partai Indonesia Sejahtera (PIS) : 1 kursi, 2.239 Suara sah

j. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) : 1 kursi, 2,441 Suara sah

k. Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) : 1 kursi, 2.063 Suara sah

Jumlah : 25 kursi, 56.693 Suara sah

(3) Bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan berdasarkan Keputusan

(4)

4 BAB III

PENGHITUNGAN DAN PENGANGGARAN Pasal 3

(1) Bantuan keuangan kepada Partai Politik sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2) di berikan

secara proporsional yang penghitungannya berdasarkan jumlah perolehan suara hasil Pemilihan Umum tahun 2009;

(2) Besarnya bantuan keuangan kepada Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disesuaikan dengan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pasal 4

(1) Tata cara penghitungan bantuan keuangan kepada Partai Politik di Kabupaten Kutai Barat,

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sebagai berikut :

a. Penentuan besarnya nilai bantuan persuara dari APBD Kabupaten Kutai Barat adalah Jumlah

Pagu Dana Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik yang mendapat kursi di DPRD dari APBD dibagi dengan jumlah perolehan suara sah hasil Pemilu DPRD Partai Politik yang mendapatkan kursi berdasarkan penghitungan suara ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kutai Barat, dengan rumus sebagai berikut :

= Nilai 1 (Satu) Suara.

= Rp. 8.819 (Delapan Ribu Delapan Ratus Sembilan Belas Rupiah) per suara.

b. Penentuan besarnya anggaran bantuan keuangan kepada Partai Politik sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) memperhatikan kemampuan keuangan daerah;

c. Bantuan keuangan kepada Partai Politik yang mendapat kursi di DPRD Kabupaten Kutai

Barat tidak melebihi ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1).

(2) Jumlah bantuan keuangan setiap tahunnya dari APBD Kabupaten Kutai Barat kepada Partai

Politik yang mendapat kursi di DPRD dihitung berdasarkan jumlah perolehan suara sah Partai Politik bersangkutan di kali nilai bantuan persuara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), jumlah bantuan kepada masing-masing Partai Politik tersebut tercantum dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.

Pasal 5

Besarnya bantuan keuangan sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (1) dapat berubah setiap Tahun Anggaran, dan perubahannya ditetapkan oleh Bupati atas telaahan dan usul Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Kutai Barat, sepanjang perubahan dimaksud tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 6

(1) Bantuan keuangan kepada Partai Politik yang mendapat kursi di DPRD yang dialokasikan setiap

tahunnya sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (2) dianggarkan pada jenis belanja bantuan keuangan dengan objek Belanja Bantuan Keuangan kepada Partai Politik;

(2) Bantuan keuangan kepada Partai Politik sebagaimana Pasal 6 ayat (1) dialokasikan kedalam

Dokumen Pelaksanaan Anggaran Bagian Keuangan Sekretariat Kabupaten Kutai Barat;

(3) Usulan rencana anggaran bantuan keuangan kepada Partai Politik Kabupaten Kutai Barat di

sampaikan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Kutai

Barat kepada Bupati melalui Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat.

500.000.000 56.693 Suara

Pagu Dana Bantuan Keuangan Partai Politik

(5)

5 BAB IV

TATA CARA PENGAJUAN BANTUAN Pasal 7

(1) Surat permohonan pengajuan bantuan keuangan Partai Politik di Kabupaten Kutai Barat

disampaikan secara tertulis oleh Dewan Pimpinan Cabang Partai Politik atau sebutan lainnya kepada Bupati dengan menggunakan kop surat dan stempel Partai Politik;

(2) Surat permohonan pengajuan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris atau sebutan lainnya;

(3) Surat permohonan pengajuan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan

dilampirkan kelengkapan administrasi sebagai berikut :

a. Surat Keputusan DPP Partai Politik yang menetapkan susunan kepengurusan DPC Partai

Politik tingkat Kabupaten Kutai Barat yang dilegalisir oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal DPP partai politik atau sebutan lainnya;

b. Foto copy Surat Keterangan NPWP;

c. Surat Keterangan autentikasi hasil penetapan perolehan kursi dan surat Partai Politik hasil

Pemilu DPRD Kabupaten Kutai Barat yang dilegalisir Ketua atau Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kutai Barat;

d. Nomor Rekening Kas Umum Partai Politik yang dibuktikan dengan pernyataan pembukaan

Rekening dari Bank yang bersangkutan;

e. Rencana penggunaan dana bantuan keuangan Partai Politik;

f. Laporan realisasi penerimaan dan penggunaan bantuan keuangan tahun anggaran

sebelumnya;

g. Surat pernyataan Partai Politik yang bersedia dituntut sesuai peraturan perundang-undang

yang berlaku apabila memberikan keterangan yang tidak benar yang disampaikan Ketua dan Sekretaris DPC atau sebutan lainnya diatas materai Rp. 6000,- (Enam Ribu Rupiah) dengan menggunakan Kop Surat Partai Politik.

(4) Lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibuat dan disampaikan dalam

rangkap 2 (dua);

(5) Semua permohonan pengajuan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tembusannya disampaikan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kutai Barat, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Kutai Barat dan Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur.

BAB V

VERIFIKASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI PARTAI POLITIK Pasal 8

(1) Verifikasi kelengkapan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan oleh Tim

Verifikasi Kelengkapan Administrasi Pengajuan Permohonan Bantuan Keuangan Partai Politik Kabupaten Kutai Barat;

(2) Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketuai oleh Kepala Badan Kesatuan

Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dengan Sekretaris Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Kutai Barat;

(3) Keanggotaan Tim Verifikasi sebagaimana di maksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kutai Barat;

b. Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat;

c. Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat;

d. Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat;

e. Kepala Bagian Sosial Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat;

f. Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Kutai

Barat;

g. Kepala Sub Bidang Kelembagaan dan Pendidikan Politik Badan Kesatuan Bangsa, Politik

(6)

6

h. Kepala Sub Bidang Fasilitasi Pemilu Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat Kabupaten Kutai Barat.

(4) Pembentukan Tim Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan

Keputusan Bupati Kutai Barat;

(5) Biaya Verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah Kabupaten Kutai Barat. Pasal 9

(1) Hasil verifikasi kelengkapan Administrasi permohonan bantuan keuangan kepada Partai Politik

dibuat dalam Berita Acara;

(2) Format Berita Acara hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam

Lampiran II Peraturan Bupati ini.

Pasal 10

Berita Acara hasil verifikasi kelengkapan administrasi permohonan bantuan keuangan Partai Politik tingkat Kabupaten Kutai Barat disampaikan oleh tim verifikasi tingkat Kabupaten Kutai Barat kepada Bupati melalui Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat dengan melampirkan kelengkapan persyaratan administrasi permohonan bantuan keuangan Partai Politik sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

BAB VI

PENYALURAN BANTUAN KEUANGAN Pasal 11

Penyaluran bantuan keuangan ke rekening kas umum Partai Politik tingkat Kabupaten Kutai Barat dilaksanakan oleh Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kutai Barat atas persetujuan Bupati.

Pasal 12

Ketua atau sebutan lain Partai Politik tingkat Kabupaten Kutai Barat menyampaikan tanda bukti penerimaan bantuan keuangan yang disalurkan sebagaimana dimaksud pasal 11 yang berupa kwitansi atau sebutan lainnya kepada Bupati melalui Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat.

BAB VII

PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK Pasal 13

Bantuan keuangan Partai Politik diprioritaskan sebagai dana kegiatan pendidikan politik dan penunjang operasional sekretariat Partai Politik.

Pasal 14

(1) Kegiatan pendidikan politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 berkaitan dengan:

a. Pendalaman mengenai 4 (empat) pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD

1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. Pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam membangun

etika dan budaya politik;

c. Pengkaderan anggota Partai Politik secara berjenjang dan berkelanjutan.

d. Peningkatan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara;

e. Peningkatan partisipasi politik dan inisiatif masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara; dan

f. Peningkatan kemandirian, kedewasaan, dan membangun karakter bangsa dalam

memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

(3) Kegiatan pendidikan politik dilaksanakan dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan

(7)

7 Pasal 15

Kegiatan operasional sekretariat Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 berkaitan dengan :

a. Administrasi umum;

b. Berlangganan daya dan jasa;

c. Pemeliharaan data dan arsip; dan

d. Pemeliharaan peralatan kantor.

BAB VIII

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK

Pasal 16

Partai Politik wajib membuat pembukuan dan memelihara bukti penerimaan dan pengeluaran atas dana bantuan keuangan.

Pasal 17

(1) Partai Politik wajib membuat laporan pertanggunjawaban penerimaan dan pengeluaran

keuangan yang bersumber dari dana bantuan APBD;

(2) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari :

a. Rekapitulasi Realiasi Penerimaan dan Belanja bantuan keuangan Partai Politik dan rincian

Realiasi Belanja Dana Bantuan Keuangan Partai Politik Perkegiatan;

b. Laporan Neraca;

c. Laporan Arus Kas;

d. Barang Inventaris/Modal (Fisik), Barang Persedian Pakai Habis dan Pengadaan/Penggunaan

Jasa.

(4) Format laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam

Lampiran III Peraturan Bupati ini.

Pasal 18

Partai Politik wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan yang bersumber dari dana bantuan APBD secara berkala 1 (satu) tahun sekali kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat setelah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Pasal 19

(1) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 disampaikan oleh ketua

atau sebutan lain Partai Politik tingkat Kabupaten Kutai Barat kepada Bupati;

(2) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada Pasal 18 disampaikan paling lambat

1 (satu) bulan setelah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Pasal 20

Partai Politik yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dikenai sanksi administratif berupa penghentian bantuan keuangan dari APBD dalam tahun anggaran berkenaan sampai laporan diterima oleh Bupati.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21

Penghitungan, Penganggaran, Pengajuan, Penggunaan, Penyaluran dan Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, 4, 5, 7, 11, 13, 16, 17, 18 dan 19 sebelum ditetapkan Peraturan Bupati ini tetap dinyatakan sah.

(8)

8 BAB X

KETENTUAN PENUTUP Pasal 22

Dengan diberlakukannya Peraturan Bupati ini, maka ketentuan yang ada sepanjang mengatur hal yang sama dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 23 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kutai Barat.

ditetapkan di Sendawar,

pada tanggal, 21 September 2011. BUPATI KUTAI BARAT,

ISMAIL THOMAS diundangkan di Sendawar,

pada tanggal, 21 September 2011. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT,

AMINUDDIN

(9)

9

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM

APBD, PENGAJUAN, PENYALURAN DAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK KABUPATEN KUTAI BARAT.

NO Partai Politik Penerima Bantuan Kursi PEROLEHAN SUARA NILAI SATU SUARA HITUNGAN JUMLAH YANG DITERIMA

1 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 8 22.725 Rp. 8.819 8,819 x 22,725 Rp. 200.411.775

2 Partai Golongan Karya 3 6.895 Rp. 8.819 8,819 x 6,895 Rp. 60.807.005

3 Partai Demokrat 3 5.590 Rp. 8.819 8,819 x 5,590 Rp. 49.298.210

4 Partai Amanat Nasional 2 6.944 Rp. 8.819 8,819 x 6,944 Rp. 61.239.136

5 Partai Pelopor 2 2.617 Rp. 8.819 8,819 x 2,617 Rp. 23.079.323

6 Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia 2 2.840 Rp. 8.819 8,819 x 2,840 Rp. 25.045.960

7 Partai Hati Nurani Rakyat 2 2.339 Rp. 8.819 8,819 x 2,339 Rp. 20.627.641

8 Partai Indonesia Sejahtera 1 2.239 Rp. 8.819 8,819 x 2,239 Rp. 19.745.741

9 Partai Kebangkitan Bangsa 1 2.441 Rp. 8.819 8,819 x 2,441 Rp. 21.527.179

10 Partai Gerakan Indonesia Raya 1 2.063 Rp. 8.819 8,819 x 2,063 Rp. 18.193.597

JUMLAH 25 Rp. 499.975.567

ditetapkan di Sendawar,

Pada tanggal, 21 September 2011 BUPATI KUTAI BARAT

(10)

10

LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN

DALAM APBD, PENGAJUAN, PENYALURAN DAN LAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK KABUPATEN KUTAI BARAT.

FORMAT

BERITA ACARA VERIFIKASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI ……

PESERTA PEMILU TAHUN ……… Nomor : ………

Pada hari ini ………. tanggal ………….. bulan …………. tahun ………….., Tim Verifikasi

Kelengkapan Administrasi Bantuan Keuangan kepada Partai Politik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Kutai Barat Nomor ……….. tanggal ……….. Tahun …….., telah melaksanakan verifikasi persyaratan administrasi bantuan keuangan Partai Politik tahun ………….. yang diajukan oleh DPC ………..

Berdasarkan hasil Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bantuan Keuangan kepada Partai Politik, Tim menyatakan bahwa ……… telah memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bantuan keuangan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat yang didasarkan pada hasil perolehan suara pada Partai Politik yang mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Kutai Barat pada Pemilihan Umum Tahun ………….., sebanyak ……….. suara sah x Rp………. = Rp………..

Demikian Berita Acara Hasil Verifikasi Kelengkapan Administrasi Bantuan Keuangan kepada ……….. ini, dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

TIM VERIFIKASI

KELENGKAPAN ADMINISTRASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK 1. ………. Ketua (...) 2. ………. Sekretaris (...) 3. ………. Anggota (...) 4. ………. Anggota (...) 5. ………. Anggota (...) 6. ………. Anggota (...) 7. ………. Anggota (...) 8. ………. Anggota (...) 9. ………. Anggota (...) 10. ………. Anggota (...) ditetapkan di Sendawar,

pada tanggal, 21 September 2011. BUPATI KUTAI BARAT,

(11)

11

LAMPIRAN III : PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN

DALAM APBD, PENGAJUAN, PENYALURAN DAN LAPORAN

PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK KABUPATEN KUTAI BARAT.

FORMAT

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK ……….

TAHUN ANGGARAN ……….

Bersama ini disampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan keuangan partai politik yang telah diperiksa oleh BPK pada tanggal ……… bulan ………….. tahun ………… (terlampir) sebagai berikut :

NO JENIS PENGELUARAN JUMLAH (Rp) REALISASI (Rp) KETERANGAN

1 2 3 4 5

A PENDIDIKAN POLITIK

B OPERASIONAL SEKRETARIAT

1. Administrasi Umum

a. Keperluan ATK

b. Rapat Internal Sekretariat

c. Ongkos Perjalanan Dinas

dalam rangka mendukung

kegiatan operasional

sekretariat

2. Langganan Daya dan Jasa

a. Telepon dan Listrik

b. Air Minum

c. Jasa Pos dan Giro

d. Surat Menyurat

3. Pemeliharaan Data dan Arsip

4. Pemeliharaan Peralatan Kantor

JUMLAH

ditetapkan di Sendawar,

pada tanggal, 21 September 2011. BUPATI KUTAI BARAT,

ISMAIL THOMAS Mengetahui: KETUA UMUM/KETUA, ……….. BENDAHARA UMUM/BENDAHARA, ………

Referensi

Dokumen terkait

3) Berikut ini merupakan buah sejati tunggal dengan beberapa daun buah dengan 1 ruang dan banyak biji seperti …. Durio zibethinus Murr. Sallaca edulis Reinw. Ananas

202 SMPS Sindangresmi

Katanya mereka mau makan malam.” Mengetahui itu, hati Lara pun jadi tidak karuan, terbayang sudah bagaimana orang yang dicintainya itu kini sedang berduaan dengan

Kesimpulan dalam penelitian ini tentang kekerasan terhadap laki-laki yang terdapat dalam video klip “Janji Janji” adalah menyadarkan kepada masyarakat bahwa sesungguhnya

Pada umumnya eddies siklonik terjadi pada saat peralihan musim Barat ke Timur dimana Arus Pantai Jawa yang menuju ke Timur tertahan oleh keluaran Lombok yang cukup kuat dan

Sistem dapat didefinisikan melalui dua kelompok pendekatan sistem, yang pertama yaitu pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya dan yang kedua yaitu pendekatan sistem

Pelayanan Sakramen Baptisan Kudus secara rutin dilaksanakan setiap bulan pada Minggu ke dua, Bagi orang tua yang akan membawa anaknya di Baptis, dapat

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak/Ibu/Saudara/i yang terpilih sebagai sukarelawan pada penelitian ini dapat mengisi lembar