• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Pratik Klinik Sanitasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Pratik Klinik Sanitasi"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DRAF KERANGKA ACUAN

PRAKTIK KLINIK SANITASI A. Deskripsi Mata Ajaran

Mata ajaran ini memberi kesempatan mahasiswa Politeknik Kesehatan Depkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan dengan bobot 2 SKS atau 14 kali pertemuan @ 8 jam kegiatan di lapangan atau Pusat Kesehatan Masyarakat/Tempat Pelayanan Kesehatan.

Praktik Klinik Sanitasi meliputi aktivitas memberi pelayanan kepada individu secara langsung yang meminta Konsultasi Sanitasi Lingkungan, pembelian sanitizer (anti septik, desinfektan, insektisida, racun tikus, repellent, abate, alat pelindung diri) dan memberi pelayanan yang tidak berhubungan langsung dengan individu seperti pemberantasan vektor penyakit, penyehatan air bersih, sterilisasi udara ruang, desenfeksi air bak mandi, rodent trapping, dekontaminasi lainnya di tempat tinggal rumah pasien pulang dari Puskesmas untuk memberti pelayanan kesehatan pencegahan Diare, DHF, ISPA, Malaria, Flu Burung, Toksoplasmasis, Keputihan, Kulit dan lainnya.

B. Tujuan Praktik

1. Mahasiswa mampu membuat rencana usaha penyelenggaraan Klinik Sanitasi Puskesmas

2. Mahasiswa mampu menambah pelayanan kesehatan yang sudah ada sebelumnya dengan melaksanakan protap penyehatan rumah pasien penyakit Diare, ISPA, TBC, Malaria, DHF, Flu Burung,Toksoplasma, Keputihan

C. Kompetensi Praktikum

1. Di Dalam gedung Pukesmas a. Persiapan

(1) Menyiapkan poster klinik sanitasi tentang mekanisme pelayanan sanitasi lingkungan, brosur tentang pencegahan penyakit berbasis lingkungan, alat tindakan sanitasi.

(2) Menyiapkan persediaan Sanitizer, timbangan, gelas ukur, kemasan plastik dan botol, label cara pemakaian sanitizer

(3) Buku pencatatan/pelayanan kunjungan yang lazim digunakan di Puskesmas

(2)

(1) Pelayanan Konseling Sanitasi Lingkungan, aktivitas meliputi :

(a) Pemasaran Klinik Sanitasi dengan memasang poster klinik sanitasi di ruang tunggu pasien,

(b) Memberi konseling kepada individu yang datang di ruang klinik sanitasi dengan menggunakan brosur

(c ) Melayani permintaan pembelian sanitizer dalam kemasan lengkap label cara pemakaian sesuai dosis yang telah ditetapkan dalam konseling

(d) Melayani permintaan kunjungan rumah untuk perbaikan sanitasi lingkungan di tempat tinggal pasien

(2) Melaksanakan Registrasi, pelaporan status kesehatan lingkungan pengunjung

2. Di luar gedung Puskesmas a. Persiapan

(1) Mengumpulkan kartu rekam medis dari ruang rawat inap baik berupa rekam medis, catatan rujukan dokter, hasil laboratorium untuk mengetahui jenis penyakit berbasis lingkungan, nama dan alamat penderita yang tertulis di rekam medis

(2) Menyiapkan alat sanitizer, untuk sampling dan testting contoh uji lingkungan dan tindakan sanitasi

b. Pelaksanaan

(1) Kunjungan rumah pasien sesuai nama/alamat yang tertulis di rekam medis

(2) Pelaksanakan tindakan sanitasi di rumah pasien sesuai prosedur kerja tetap yang telah disusun sebelumnya.

(3) Pencatatan dan pelaporan

(4) Pembuatan rencana usaha penyelenggaraan sanitasi Puskesmas sesuai hasil kegiatan praktik selama ± 14 hari @ 8 jam, untuk program tahunan

(5) Loka Karya Puskesms tentang klinik sanitasi

(6) Proses pemasaran jasa sanitasi lingkungan diawali dengan pelayanan gratis, penentuan tarif, pelayanan percobaan pembelian dan pembelian ulang

D. Dosen Pembimbing

Dosen Pembimbing

(3)

2. Achmad Husein, SKM

E. Penilaian

1. Tidak mengikuti, nilai E

2. Ikut kegiatan tapi tidak faham teori dan tidak mempraktikan sesuai kasus di Puskesmas, nilai D

3. Ikut kegiatan, faham teori, tapi tidak mempraktikan sesuai kasus di Puskesmas, nilai C

4. Ikut kegiatan, faham teori, mempraktikan sesuai kasus di Puskesmas tapi tidak mewadahi, nilai B

5. Ikut kegiatan, faham teori, mempraktikan sesuai kasus di Puskesmas secara mewadahi, nilai A

F. Biaya

1. Sewa Puskesmas

2. Bahan tiap kelompok Puskesmas terlampir

G. Protap Penyehatan Rumah Pasien Diare

1. Pengertian

Penyehatan rumah pasien Diare adalah perbaikan kualitas air dari cemaran E.Coli dengan pemberian klorinasi Ca(OCl)2 0,2 ppm, pemberantasan lalat

dapur dengan residual spray propoksur 10 gram/liter pada dinding dapur dan prepelen cengkeh pada lemari makan pada saat kunjungan rumah pasien diare.

2. Dasar Kegiatan

Rekam medis 1, 2 serta catatan rujukan dokter ke bangsal rawat inap 3. Tujuan

a. Menyehatkan air dari cemaran E. Coli sampai diperoleh MPN E. Coli 0/100 ml

b. Menurunkan density lalat dapur sampai sampai 8 ekor/flygril/30 menit c. Menurunkan density kecoa sampai 2 ekor/plate/24 jam

4. Uraian Kegiatan

a. Mempelajari RM 1, 2 catatan rujukan dokter ke bangsal rawat inap dengan diagnosa akhir utama GEA (Gastro Enteritis Akut)

(4)

b. Konsultasi keadaan sumber air rumah pasien dari catatan nama pasien, kepala keluarga dan alamat tempat tinggal

c. Menyiapkan bahan kaporit 60% chlorine diffuser, bottol sampel, cell lemm lalat, minyak cengkeh, baygon cair, hand sprayer, formulir kunjungan rumah

d. Kunjungan rumah pertama

(1) Mengukur density lalat dengan umpan sirup pada lem lalat selama 15 menit di dapur

(2) Mengambil sampel air sumber air dengan botol sampel steril (3) Mengukur volume dan pH air

(4) Klorinasi dengan klorin Diffuser waktu

Pergantian 30 hari

Volume air x 0,2 ppm (dosis) Kebutuhan Ca(Ocl)2 = ---

% Ca(Ocl)2

(5) Mengukur density kecoa dengan umpan pelet pada lem lalat di lemari makan dan dapur selama 24 jam

e. Kunjungan rumah ke dua

(1) Melaporkan hasil kepadatan lalat, kecoa MPN E. Coli kepada keluarga pasien

(2) Melaksanakan residual spray propoxsur 1% seminggu sekali

Propoxur baygon tersedia 4 gram / liter

Propoxur baygon dibutuhkan 1% atau 10 gram / liter

Rumus formulasi insektisida 25 x y

X = --- C

x = Kebutuhan pestisida

c = Konsentrasi propoxur residu 4 gr / liter y = Dosis 10 gram / liter

25 x 10 gram / liter

x = --- = 62.5 gram 4 gram / liter

(3) Pemberian usapan minyak cengkeh di lemari makanan tiap 20 hari

sekali

(4) Mengukur kepadatan lalat / kecoa dan MPN E. Coli air f. Kunjungan rumah ke tiga

(1) Menyampaikan hasil penyehatan rumah menurut penurunan MPN E. Coli, density lalat dan kecoa

(2) Menetapkan hasil penyehatan yang sudah tidak perlu tindakan penyehatan maupun yang perlu penyehatan ulang

(5)

(3) Mengamati keluhan keluarga pasien

(4) Pelaporan hasil sesuai dengan formulir kunjungan rumah

H. Protap Penyehatan Rumah Pasien DHF

1. Pengertian

Penyehatan rumah pasien DHF adalah perbaikan kualitas lingkungan rumah pasien dengan aerosol transflutrin 0,04% dan siflutrin 0,025% dosis 10 gram/feet3, abatisasi bak air dan repellen minyak sere anak Balita pada

waktu kunjungan rumah pasien.

2. Dasar Kegiatan

Rekam medis 1, 2 serta catatan rujukan dokter ke bangsal rawat inap 3. Tujuan

Menurunkan ovitrap index rumah pasien DHF sampai 0% 4. Uraian Kegiatan

a. Mempelajari RM 1, 2 catatan medis dokter, bila ragu-ragu konsultasi dengan perawat bangsal

b. Konsultasi jumlah kamar rumah pasien, jumlah bak air dan ada tidaknya anak Balita.

c. Menyiapkan bahan baygon aerosol, abate, minyak sereh d. Kunjungan rumah pertama

(1) Memang ovitrap dalam dan luar rumah sebanyak 100 buah selama-lamanya 5 hari

e. Kunjungan rumah ke dua

(1) Menghitung ovitrap index positif telur aedes aegypti (2) Abatisasi bak air sesuai petunjuk label

(3) Penyemprotan aerosol baygon dosis 10 gram / 27 m3 waktu penyemprotan 50 detik

(4) Pemasangan ovitrap index 5 hari f. Kunjungan rumah ke tiga

(1) Menyampaikan hasil ovitrap index dan menetapkan lanjut/tidak penyemprotan aerosol

(2) Pelaporan kunjungan rumah sesuai formulir dan mengamati keluhan keluarga pasienhasil sesuai dengan formulir kunjungan rumah

I. Protap Penyehatan Rumah Pasien ISPA

1. Pengertian

Penyehatan rumah pasien ISPA adalah perbaikan kualitas lingkungan rumah pasien dengan cara pemberantasan tungau debu rumah menggunakan residual spray benzyl benzoat 4% pada waktu kunjungan rumah.

2. Dasar Kegiatan

Rekam medis 1, 2 dan catatan rujukan dokter ke bangsal keperawatan 3. Tujuan

(6)

Menurunkan kepadatan tunggu debu rumah sampai serendah-rendahnya 4. Uraian Kegiatan

a. Mempelajari RM 1, 2 catatan rujukan dokter yang diagnosa akhir utama asma atau ISPA.

b. Konsultasi dengan keluarga pasien tentang luas kamar pasien. c. Menyiapkan bahan benzyl benzoat 4% dari 25% yang tersedia

V1N1 = V2N2 (V1)25% = (1000 ml)(4%) 0,25 V1 = 40 ml 40 ml x 100 V1 = 25

V1 160 ml (benzyl benzoat) + 840 ml air

Larutan benzyl benzoat = 160 ml + 840 ml air

Dosis = 2,5 ml/detik

= 75 ml larutan/27 m3

d. Kunjungan rumah pertama

(1) Penyedotan debu permukaan kamar dengan vacum cleaner, tiap ruang satu kantong debu

(2) Pemeriksaan tungau debu rumah dari tiap kantong dengan metode Voorhorst

(3) Penyemprotan benzyl benzoat 4% diseluruh permukaan kamar e. Kunjungan rumah ke dua

(1) Penyedotan debu rumah dan pemeriksaan tungau debu rumah

(2) Penyampaian hasil density tungau debu rumah dan penetapan lanjut/ tindakannya penyemprotan residual spray

(3) Pelaporan sesuai formulir kunjungan rumah

J. Protap Penyehatan Rumah Pasien TBC

1. Pengertian

Penyehatan rumah pasien TBC adalah perbaikan kualitas lingkungan rumah pasien TBC dikamarnya dengan penyemprotan Na(OCl)2 3 ppm ditempat

penampungan sputum dan penyemprotan propylen glycol 4% di udara kamar pada waktu kunjungan rumah

2. Dasar Kegiatan

Rekam medis 1, 2 dan catatan rujukan dokter ke bangsal rawat inap beserta data laboratorium

3. Tujuan

Menurunkan cemaran Tuberculosa di udara kamar pasien TBC dengan desinfektan propylen glycol

4. Uraian Kegiatan

a. Mempelajari RM 1, 2 dan catatan rujukan dokter, dan bila masih ragu konsultasi petugas laboratorium.

(7)

b. Konsultasi alamat pasien dan luas kamar pasien.

c. Menyiapkan Na(OCl)2 3 ppm dari Na(OCl)2 16% seperti pada klorinasi

d. Menyiapkan propylen glycol 4% dari 98% tersedia

e. Menyiapkan media Leuwen Stein Jensen steril 10 tabung reaksi f. Kunjungan rumah pertama

(1) Pengambilan sampel Tuberkulosa udara dengan metoda Settledown plate media Leuwen Stein di ruang tidur pasien dengan waktu kontak 10, 20, 30, 40 menit dan 1 kontrol lalu tutup kapas steril campur parapin (2) Penyemprotan Na(OCl)2 3 ppm di tempat penampungan sputum tiap 12

jam sekali

(3) Space Spraying propylen glycol 4% di udara kamar dengan waktu kontak 1 jam

(4) Setelah waktu kontak pengambilan tuberkulosa udara lagi dengan Leuwen Stein

e. Kunjungan rumah ke dua (1) Penyampaian hasil (2) Pelaporan sesuai formulir

K. Protap Penyehatan Rumah Pasien Malaria

1. Pengertian

Penyehatan rumah pasien malaria adalah perbaikan kualitas lingkungan rumah dengan residual spray propoksur 3% pada dinding kamar setinggi 3 meter agar bebas dari gangguan anopheles

2. Dasar Kegiatan

Rekam medis 1 dan 2 catatan rujukan dokter ke bangsal perarawat inap pasien 3. Tujuan

Menurunkan kepadatan nyamuk anopheles betina dewasa di kamar pasien malaria.

4. Uraian Kegiatan

a. Mempelajari RM 1dan 2 dari perawat bangsal

b. Penyiapan larutan propoksur 3% dari 4% yang tersedia c. Kunjungan rumah pertama

(1) Mengukur density nyamuk dewasa dengan aerosol baygon dan menghitung jumlah nyamuk yang mati di atas kain putih

(2) Penyemprotan residual spray propoksur 3% setiap 2 minggu d. Kunjungan rumah pasien ke dua

(1) Mengukur kepadatan nyamuk (2) Penyampaian hasil dan pelaporan

(8)

L. Protap Penyehatan Rumah Tersangka Hepatitis/ Flu Burung/Flu Influenza

1. Pengeratian

Penyehatan rumah pasien hapatitis/ Flu Burung/ Flu Influenza adalah perbaikan lingkungan permukaan dan udara kamar pasien dengan pengabutan Dipotassium Peroxodisulphate 1 % dosis 10 gr per 1000 feet M3 udara dengan waktu kontak 2 jam 2. Dasar Kegiatan

Temuan kasus tersangka Flu Burung/ Hapatitis C/ Flu Influenza dari kegiatan Puskesmas/ BKIA

3. Tujuan

a. Menyehatkan udara/ permukaan lingkungan kamar yang terkontaminasi virus/bakteri/ jamur

b. Menurunkan cemaran bakteri/virus/ jamur diudara kamar dengan indikator seatle down plate serendah rendahnya

4. Uraian Kegiatan

a. Penyaringan register pasien puskesmas yang dinyatakan oleh dokter hepatitis/ Flu Burung/ Flu Influenza

b. Persiapan alat/ bahan/ kerja desinfeksi c. Kunjungan rumah pertama

(1) Pengukuran angka kuman/ jamur udara ruang dengan metode Seatle Down Plate agar count atau dektose agar

(2) Tutup ruangan denga plastil

(3) Gunakan alat pelindung diri sepatu, sarung tangan panjang, masker muka, topi (4) Larutkan Virkon 1 sachet dalam 50 liter air bersih

(5) Masukan larutan virkon dalam mesin pengkabutan/ cold fooger secukupnya lalu hidupkan selama 3 menit tiap 1000 feet m3 ruangan

(6) Tutup pintu kamar selama 2 jam

(7) Setelah 2 jam buka kamar lalu ukur angka kuman/ jamur dengan metode seatle down plate

(8) Laporkan hasil penurunan angka kuman/ jamur

M. Protap Penyehatan Air Kamar Mandi Penderita Vaginitis

(9)

Penyehatan air kamar mandi penderita Vaginitis adalah pengambilan sampel air bak mandi, pemeriksaan candida, desinfeksi air bak mandi yang mengandung candida untuk mencegah adanya sumber infeksi bagi orang yang menggunakan air tersebut.

Umumnya air kamar mandi penderita vaginitis mengandung Candida 55%, wanita mempunyai resiko 12,5 kali menderita dibanding yang menggunakan kamar mandi tidak mengandung candida

2. Dasar Kegiatan

Rekam medis, catatan dokter dengan keluhan keputihan ( fluor albus) 3. Tujuan

Membebaskan candida air bak mandi rumah penderita vaginitis 4. Uraian Kegiatan

a. Mempelajari kartu Rekam Media

b. Cairan vagina diambil dari seorang penderita vaginitis yang datang memeriksakan diri ke Puskesmas /laboratorium

c. Cara pengambilan dengan memasukan lidi kapas steril kedalam liang senggama dan di oleskan keseluruh dinding luang senggama lalu lidi kapas steril yang telah mengandung cairan vagina dimasukan dalam tabung swab berisi larutan garam foal untuk dibuat suspensi

d. Setiap penderita vaginitis diharuskan membawa air yang berasal dari bak mandi menggunakan jarum suntik steril sebanyak 10 ml

e. Sampel air dipindah dalam tabung sentrifugasi steril dan disumbat kapas steril

f. Setiap sampel di pusingkan selama 5 menit dengan kecepatan 3.000 rpm g. Supernatan dibuang menggunakan pipet steril dan disisakan 1 cc sebagai

endapan

h. Endapan dikocok hingga homogen dan dibiakkan dalam 4 tabung agar sabouraud dekstrose (SDA) 2 tabung dan 2 tabung SDA + larutan tablet chlorin 0,5 gram dalam 1,5 liter air

i. Semua biakkan di eramkan dalam suhu kamar dan catat bila ada pertumbuhan khamir candida. Biakkan tumbuhan ditetapkan positif candida. Umur biakkan sampai 10 hari.

j. Air bak mandi yang positif sesuai cairan vagina, disinfeksi dengan tablet chlorin

(10)

k. volume air (liter) Jumlah tablet chlorin 0,5 gram = 1,5 liter

Waktu kontak 30 menit

FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH PASIEN DIARE

Nama Pasien :

Umur :

Jenis Kelamin :

Nama KK :

Alamat :

(11)

Penghuni Bahan 1. Kunjungan Pertama

a. Mengukur density lalat dng umpan sirup pada lem lalat selama 15 menit ditempat hinggsp lalat

b. Mengambil sampel MPN E. Coli dgn botol sampel steril dengan pemberat c. Mengukur pH air sumur d. Melakukan klorinasi dengan

klorin diffuser dari klorin sesuai volume air sumur/bak dgn waktu kontak terukur e. Mengambil sampel air

sumur untuk MPN E. Coli setelah klorinasi

f. Mengukur density kecoa dgn umpan pelet pada lem lalat selama 24 jam di lemari makan dan dapur

g. Kunjungan pertama selesai 2. Kunjungan Ke dua

a. Melaporkan hasil kepadatan lalat, MPN E. Coli, kecoa

b. Penyemprotan Residual Spraiying dengan Baygon sesuai label

c. Penyemprotan kecoa resi- dual spraiying dng baygon sesuai label, umpan sirup d. Pemberian minyak

cengkeh di lemari makan e. Penyemprotan dgn minyak

cengkeh 3. Kunjungan ke tiga

a. Menyampaikan hasil pe-nyemprotan lalat, kecoa dan klorinasi MPN E.Coli b. Mengukur kepuasan dgn

kuesioner

FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH CLIEN DHF

Nama klien :

Umur :

Jenis Kelamin :

Nama KK :

(12)

No. Tgl Jenis Kegiatan Pelaksana TTd

Penghuni Hasil Jml Bahan Kepuasan

1. Kunjungan Pertama

a. Mengukur Ovitrap index, dengan 100 tabung Ovitrap tiap rumah selama max 5 hari.

b. Pemberian minyak sereh kepada anak Balita

2. Kunjungan Ke dua

a. Memasang Ovitrap index b. Abatisasi

c. Penyemprotan ruang dgn luas tertentu dgn aerosol Baygon dari 10 gr/27 m3 (50 dtk/ kamar) 3. Kunjungan ke tiga a. Menyampaikan hasil b. Mengukur kepuasan dgn kuesioner

FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH PASIEN ISPA

Nama Pasien :

Umur :

Jenis Kelamin :

Nama KK :

(13)

No. Tgl Jenis Kegiatan Pelaksana TTd

Penghuni Hasil Jml Bahan Kepuasan

1. Kunjungan Pertama

a. Penyedotan debu permuka an kamar pasien dengan vacuum cleaner, tiap ruang satu kantong penampung debu

b. Mengumpulkan debu dalam kantong sampel

c. Penyemprotan 4% Benzyl benzoat dari 97 % keseluruh permukaan kamar pasien 2. Kunjungan Ke dua

a. Penyedotan debu permuka an kamar pasien untuk pemeriksaan tungau debu di laboratorium

b. Menyampaikan hasil c. Pengukuran kepuasan dgn

kuesioner

FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH PASIEN TBC

Nama Pasien :

Umur :

Jenis Kelamin :

Nama KK :

(14)

No. Tgl Jenis Kegiatan Pelaksana TTd

Penghuni Hasil Jml Bahan Kepuasan

1. Kunjungan Pertama

a. Pengambilan sampel Tuberculosis udara dengan media Lowen Stein (LJ). Lima tabung di ruang tidur pasien (waktu kontak 10, 20, 20, 40 mnt) dgn kontrol lalu ditutup dengan kapas campur parapin b. Penyemprotan tempat

penam pungan sputum dgn NAOCl2 dari 16 %

c. Penyemprotan udara ruang dengan propylen glycol 4% dari presentasi yang tersedia dengan pelarut air (± 50 dtk)

d. Setelah waktu kontak 1 jam dilakukan pengambilan tuber colusa udara dengan media Johnson Louwenstein 2. Kunjungan Ke dua

a. Menyampaikan hasil c. Pengukuran kepuasan dgn

kuesioner

FORMULIR KUNJUNGAN RUMAH PASIEN MALARIA

Nama Pasien :

Umur :

Jenis Kelamin :

(15)

Alamat :

No. Tgl Jenis Kegiatan Pelaksana TTd

Penghuni Hasil Jml Bahan Kepuasan

1. Kunjungan Pertama

a. Mengukur density nyamuk dewasa di ruangan yang paling banyak menurut penghuni dengan permuka n di atas kain putih lalu di aerosol baygon. Hitung jumlah nyamuk yang mati b. Penyemprotan residual spray

pada dinding kamar dengan baygon 2. Kunjungan Ke dua a. Pengukuran kepadatan nyamuk dewasa b. Menyampaikan hasil c. Pengukuran kepuasan dgn kuesioner

DAFTAR BAHAN PRAKTIK

KLINIK SANITASI TAHUN 2007

(16)

2 Propylen glycol 98 % 2 ltr a Rp. 60.000,- 120.000

3 Na(OCl)2 16 % 2 liter a Rp. 75.000,- 150.000

4 Aerosol Baygon (Transsulfutrien dan sul;flutrien) n 900 gr 20

kaleng a Rp. 15.000 300.000

5 Baygon cair 10 liter a Rp. 4.000 40.000

6 Count agar 100 petristeril 500.000

7 Sobaurand dektrose agar 100 tabung 500.000

8 LB/ BGLB agar 100 sample 500.000

9 Ca (Ocl)2 60 % 1 Kg a Rp. 20.000 20.000

10 Abate 50 sachet a Rp. 2.500 125.000

11 Benzyl Benzoat 25 % 2 liter a Rp. 70.000 140.000

12 Asam laktat 90 % 5 liter a Rp. 100.000 500.000

13 Tri Chlorit tablet 40 tablet a Rp. 5.000 200.000

14 Cell lem lalat 200 lembar a Rp. 500 100.000

15 Cell lem tikus 20 lembar A Rp. 15.000 300.000

16 CuSO4 1 kg a Rp. 20.000 20.000

17 Minyak sere 1 liter a Rp. 50.000 50.000

Clinaform 1 liter a Rp. 1.500.000 1.500.000

Bio Spot tablet 1 kaleng a Rp. 600.000 600.000

Ovitrap 500 bh a Rp. 1.000 500.000

Kantong debu vacum cleaner 20 bh 500.000

Ac citricum 1 kg a Rp. 20.000 20.000

Obat bau sampah 15 botol a Rp. 20.000 300.000

Jumlah Rp. 9.885.000

(17)

Oleh :

Muryoto

Achmad Husein

Untuk :

Praktik Klinik Sanitasi Bagi Mahasiswa

Jurusan Kesehatan Lingkungan Semester V

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kepala Desa Sonuo Bapak H.P dalam wawancara pada tanggal 29 maret 2016, menyatakan bahwa walaupun pemerintah kecamatan telah melakukan pembinaan dan pengawasan

Pencatatan dan pelaporan peserta didik dimulai sejak peserta didik diterima di sekolah sampai peserta didik tamat atau meninggalkan sekolah. Pencatatan peserta didik

Logam murni memiliki kegunaan terbatas di bidang gigi dan teknik aplikasi, karena mereka terlalu lembut dan beberapa dapat menimbulkan korosi secara  berlebihan Untuk

Detektor mata hasil dari implementasi algoritma pohon biner ini lalu diaplikasikan pada gambar wajah dan gambar dengan latar belakang kompleks, dengan hasil eksperimennya memberikan

DESA TEMATIK NAMA NIM FAKULTAS PROGRAM STUDI TEMPAT LAHIR TGL.LAHIR KELAMIN 72 Bondowoso Bondowoso Blindungan UMD-SDGS Wahyu Ramdhan Wardhana 141710301036 Teknologi Pertanian

PT Ganani Indonesia Petroleum Energi Aktif Pantai Indah Kapuk,

Sehingga pemerintah membentuk program GERMAS, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama