• Tidak ada hasil yang ditemukan

2011141100 lakip tahun 2013 kab pesisir selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2011141100 lakip tahun 2013 kab pesisir selatan"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 dapat diselesaikan.

Penyusunan laporan ini merupakan upaya untuk menginformasikan pertanggungjawaban kinerja yang telah dilakukan organisasi perangkat daerah selama tahun 2013, sebagai konsistensi terhadap komitmen untuk menciptakan transparansi tata pemerintahan yang baik, sesuai Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999, dan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akunatabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan ini juga memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yaitu: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT PESISIR SELATAN YANG SEJAHTERA”, sesuai yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan 2010-2015.

Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, maupun dalam implementasi serta pengawasannya.

Demikianlah pengantar dari kami, mudah-mudahan LAKIP Kabupaten Pesisir Selatan ini dapat dijadikan bahan evaluasi dan informasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah ke depan.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan LAKIP Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Painan, 18 Maret 2014 BUPATI PESISIR SELATAN

NASRUL ABIT

(3)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam mewujudkan Good Governance, akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Akuntabilitas yang diharapkan tidak hanya akuntabilitas pemerintah kepada masyarakat tetapi juga akuntabilitas kepada presiden. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai bentuk aplikasi dari penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

LAKIP ini memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2013, dan sebagai evaluasi diri untuk peningkatan kinerja kedepan yang diformulasikan dari hasil kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dengan langkah ini setiap SKPD senantiasa dapat melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

LAKIP Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 disusun berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.

Pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :

MISI 1 : Melanjutkan mengembangkan perekonomian lokal dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

dengan mengoptimalkan pengembangan kawasan ekonomi secara terpadu.

1 Meningkatkan pendapatan 2 101,49 Sangat

(4)

perkapita Berhasi

kunjungan wisman dan wisnu 2 267,85

Sangat

6 Meningkatkan sarana dan

prasarana pasar nagari 1 100,00

Sangat Berhasi l

7 Berkembangnya permodalan,

pemasaran dan SDM UMKM 1 100,00

Sangat Berhasi l

8 Meningkatnya produksi dan

produktifitas pertanian 2 93,49

Sangat Berhasi l

9 Meningkatkan rasi elektifitasi 1 118,75

Sangat

11 Tidak ada lagi kampung

tertinggal 1 60

13 Tersedianya informasi tentang

wilayah rawan bencana 1 100,00

Sangat

16 Meningkatnya angka melek

huruf 1 100,21

Sangat Berhasi l

1 2 3 4 5 6 7 8

MISI 2 : Melanjutkan pembangunan sumber daya manusia berkualitas yang siap menghadapi tantangan dunia global

17 Meningkatnya rata-rata lama

sekolah 1 89,85

Sangat Berhasi l

18 Meningkatnya usia harapan hidup

1 100,00 Sangat

Berhasi

(5)

l

19 Menurunkan angka kematian

bayi 1 133,33

Sangat Berhasi l

20 Menurunkan angka kematian

ibu 1 152,11

Sangat Berhasi l

21 Meningkatkan kualitas tenaga

pengajar 1 136,08

nilai adat dan budaya 3 100,00

Sangat

25 Meningkatnya kualitas sumber

daya manusia pemangku adat 1 100,00

Sangat MISI 3 : Revitalisasi prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik serta meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat. pengadaan barang dan jasa secara elektronik

30 Meningkatkan opini BPK

terhadap laporan keuangan 1 100.00

Sangat Dari hasil pengukuran kinerja sasaran di atas dapat dirincikan sebagai berikut :

1) Sasaran yang ditetapkan sebanyak 33 sasaran, disimpulkan bahwa  31 sasaran tercapai dengan predikat Sangat Berhasil,

 1 sasaran tercapai dengan perdikat Berhasil,

(6)

 1 sasaran tercapai dengan perdikat Cukup Berhasil,

2) Dari 33 sasaran telah ditetapkan indikator kinerja sebanyak 44 indikator dengan hasil capaian sebagai berikut :

 42 indikator kinerja sasaran dengan capaian 80 s/d 100 (predikat Sangat Berhasil);  1 indikator kinerja sasaran mencapai angka 70 s/d <85 (predikat Berhasil);

 1 indikator kinerja sasaran mencapai angka 55 s/d <70 (Prediket Cukup Berhasil);

(7)

DAFTAR ISI

2.1.2. Wilayah Administratif I -2

2.1.3. Topografi I -3

2.1.4. Hidrologi I -3

2.1.5. Demografi I -4

2.2. Kondisi Ekonomi I -4

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA II-1

2.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015

II-1

2.1.1. Visi dan Misi Kabupaten Pesisir Selatan II-1

2.1.2. Tujuan dan Sasaran II-3

2.1.3. Prioritas Pembangunan Daeah II-6

2.2. Penetapan Kinerja Tahun 2013 2.3. Kebijakan Pembangunan Tahun 2013

II-13 II-16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III-1

3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja III-1

3.2. Capaian Indikator Kinerja Makro III-2

3.3. Capaian Indikator Kinerja Utama III-4

3.4. Capaian Kinerja Sasaran Strategis III-7

3.5. Evaluasi Kinerja Sasaran III-10

3.6. Akuntabilitas Keuangan III-63

BAB IV

PENUTUP IV-1

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Nagari, Kampung, dan Luas Daerah dirinci menurut Kecamatan

I-2

Tabel 1.2. PDRB dan PDRB Perkapita serta Laju Pertumbuhan

Ekonomi Pesisir Selatan Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2010-2013

I-5

Tabel 2.1. Misi, Tujuan dan Sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015

II-4

Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 II-14

(8)

Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Makro Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

III-2

Tabel 3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

III-5

Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja Sasaran III-8

Tabel 3.4. Capaian Kinerja Sasaran Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

III-8

Tabel 3.5. Capaian Kinerja Sasaran 1 III-10

Tabel 3.6. Capaian Kinerja Sasaran 2 III-12

Tabel 3.7. Capaian Kinerja Sasaran 3 III-13

Tabel 3.8. Capaian Kinerja Sasaran 4 III-15

Tabel 3.9. Capaian Kinerja Sasaran 5 III-17

Tabel 3.10. Capaian Kinerja Sasaran 6 III-19

Tabel 3.11. Capaian Kinerja Sasaran 7 III-20

Tabel 3.12. Capaian Kinerja Sasaran 8 III-22

Tabel 3.13. Capaian Kinerja Sasaran 9 III-24

Tabel 3.14. Capaian Kinerja Sasaran 10 III-25

Tabel 3.15. Capaian Kinerja Sasaran 11 III-27

Tabekl 3.16. Capaian Kinerja Sasaran 12 III-28

Tabel 3.17. Capaian Kinerja Sasaran 13 III-29

Tabel 3.18. Capaian Kinerja Sasaran 14 III-30

Tabel 3.19. Daftar Bencana yang Terjadi Selama Tahun 2013 III-31

Tabel 3.20. Capaian Kinerja Sasaran 15 III-32

Tabel 3.21. Capaian Kinerja Sasaran 16 III-32

Tabel 3.22. Capaian Kinerja Sasaran 17 III-33

Tabel 3.23. Capaian Kinerja Sasaran 18 III-36

Tabel 3.24. Capaian Kinerja Sasaran 19 III-37

Tabel 3.25. Capaian Kinerja Sasaran 20 III-38

Tabel 3.26. Capaian Kinerja Sasaran 21 III-39

Tabel 3.27 Capaian Kinerja Sasaran 22 III-40

Tabel 3.28. Capaian Kinerja Sasaran 23 III-40

Tabel 3.29. Capaian Kinerja Sasaran 24 III-41

Tabel 3.30. Capaian Kinerja Sasaran 25 III-42

Tabel 3.31. Capaian Kinerja Sasaran 26 III-42

Tabel 3.32. Capaian Kinerja Sasaran 27 III-44

Tabel 3.33. SKPD yang diutamakan Menggunakan Pelayanan Satu Pintu III-45

Tabel 3.34. Capaian Kinerja Sasaran 28 III-47

Tabel 3.35. Capaian Kinerja Sasaran 29 III-49

Tabel 3.36. Capaian Kinerja Sasaran 30 III-51

Tabel 3.37. Capaian Kinerja Sasaran 31 III-54

Tabel 3.38. Capaian Kinerja Sasaran 32 III-56

Tabel 3.39. Capaian Kinerja Sasaran 33. III-59

Tabel 3.40. Akuntabilitas Keuangan III-63

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gamba r

1.1. PDRB Perkapita Kabupaten Pesisir Selatan Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2010-2013

1-5

Gamba r

3.1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2013

III-16

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik.

Sesuai dengan Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; setiap Pemerintah Daerah diminta untuk

menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada

Presiden,

Bertitik tolak dari RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2015, Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 dan Intruksi Presiden

Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah; serta memperhatikan Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi No.29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka

disusunlah LAKIP Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 yang berisi ikhtisar

pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.

Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran

RPJMD, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai

atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator sasaran.

2. KONDISI KABUPATEN

2.1

Kondisi Geografis

2.1.1. Posisi

Kabupaten Pesisir Selatan memiliki luas daratan ± 5.749,95 km² dan luas

perairan (laut) ± 84,312 km², dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Padang;

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mukomuko (Provinsi Bengkulu);

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Kerinci (Provinsi Jambi);

• Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia. 2.1.2. Wilayah Administratif

(11)

Secara administratif Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari 15 wilayah

Kecamatan dan 182 Nagari (setara desa/kelurahan), 6 kecamatan

diantaranya merupakan kecamatan pasangan induk dan pemekaran yang

terbentuk pada akhir tahun 2012 yaitu Kecamatan Lunang dan Silaut,

Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan dan Ranah Ampek Hulu Tapan, serta

Kecamatan Pancung Soal dan Airpura .

Jumlah Nagari dan kampung per kecamatan secara rinci dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 1.1.

Jumlah Nagari, Kampung dan Luas Daerah dirinci menurut Kecamatan N

Topografi daerah Kabupaten Pesisir Selatan bergunung dan berbukit-bukit,

yang merupakan perpanjangan dari Bukit Barisan, dengan ketinggian

wilayah dari permukaan laut berkisar antara 0 – 1000 meter. Kondisi

topografi wilayah memiliki keberagaman kemiringan lereng yang berkisar

antara 0 s.d > 40%, dengan rincian :

a. Wilayah dengan kemiringan lereng datar 0 – 2 % memiliki luas sebesar

181.654 Ha atau sekitar 31,59 % dari luas Kab.Peisisir Selatan terdapat

hampir diseluruh kecamatan di Kab. Pesisir Selatan.

b. Wilayah dengan kemiringan 2 – 15% memiliki luas 51,02 Ha atau sekitar

0,89% dari luas Kab.Peisisir Selatan terdapat di Kecamatan Lunang

(12)

Silaut, Basa Ampek Balai Tapan, Pancung Soal, Linggo Sari Baganti,

Sutera, Batang Kapas dan Koto XI Tarusan.

c. Wilayah dengan kemiringan lahan 15 – 25% memiliki luas wilayah

sebesar 245,62 Ha atau sekitar 4,27% dari luas Kab.Peisisir Selatan

terdapat hampir diseluruh kecamatan.

d. Wilayah dengan kemiringan agak curam dengan kemiringan 25 – 40%

memiliki luas cakupan 3.042,35 Ha atau sekitar 52,91% dari luas

Kab.Peisisir Selatan terdapat di hampir seluruh Kecamatan.

e. Kemiringan curam dengan kemiringan di atas 40 % mencapai luas

sebesar 3.042,35 Ha atau sekitar 52,91 % dari keseluruhan luas wilayah

Kabupaten Peisisr Selatan menyebar hampir merata di seluruh wilayah

kecamatan.

2.1.4. Hidrologi

Kondisi Hidrologi di Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari 19 sungai besar

dan 8 sungai kecil yang merupakan bagian dari sistem jaringan sungai

yang dipengaruhi oleh kondisi topografi dan struktur fisiografi terpapar dari

timur ke barat. Seluruh sungai yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan

berasal dari hulu sungai di Kabupaten Solok Selatan dan kawasan Hutan

Suaka Alam Wisata (HSAW) serta Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)

yang debit rata-ratanya mencapai 29,696 M3/dt (tahun 2008) dengan luas

aliran sungai mencapai 6.232,02 km2. Selain dari sungai sebagai sumber

daya air, potensi ketersediaan air tanah juga cukup memadai yaitu sebesar

9.420,44 juta M3.

telah tumbuh sebesar 0,93 persen/tahun.

2.2. Kondisi Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan dalam kurun waktu

2010-2013 selalu mengalami peningkatan, Tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Pesisir Selatan sebesar 5,28%. Sampai tahun 2012 meningkat sebesar 5,66

persen, dan pada tahun 2013 diperkirakan mengalami peningkatan hingga menjadi

5,93 persen.

(13)

Selain itu pada periode yang sama, Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku sebesar 4.619,12 milyar

rupiah. Sampai tahun 2012 sebesar meningkat sebesar 5.832,94 milyar rupiah

atau berada pada urutan 8 di Provinsi Sumatera Barat. Dan di tahun 2013

diproyeksi sebesar 6.632,94 milyar rupiah. Sedangkan Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2010 sebesar 2.108,06 milyar rupiah.

Sampai tahun 2012 sebesar 2.349,43 milyar rupiah, dan di tahun 2013 diperkirakan

sebesar 2.488,87 milyar rupiah.

Tabel 1.2.

PDRB dan PDRB Perkapita serta Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tahun 2010 – 2013

ADHB ADHK 2000 ADHB ADHK

2000 ADHK 2000

1 2 3 4 5 6

2010 4.619,12 2.108,06 10,76 4,91 5,28

2011 5.233,66 5.223,61 12,05 5,12 5,48

2012 5.832,94 2.349,43 13,33 5,37 5,66

2013* 6.632,94 2.488,87 14,82 5,58 5,93

Sumber: BPS dalam Kajian Sosial Ekonomi Pesisir Selatan dan Olahan Data Bappeda, 2013 Keterangan :* Data Sementara

Tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum bisa ditunjukkan oleh

meningkatnya tingkat pendapatan perkapita suatu wilayah. PDRB perkapita

penduduk Kabupaten Pesisir Selatan dalam kurun 2010-2013 cenderung naik dari

10,76 Juta rupiah menjadi Rp. 14,82 Juta rupiah berdasarkan atas harga berlaku.

Selain itu kenaikan pendapatan perkapita itu bukan nilai riil, kenaikan yang terjadi

lebih disebabkan oleh pengaruh kenaikan tingkat harga barang dan jasa atau inflasi.

Kenyataan tersebut tercermin dari nilai PDRB per kapita atas dasar harga konstan,

pada kurun waktu yang sama perolehannya naik dari 4,91 juta rupiah menjadi 5,58

juta rupiah.

Gambar1.1.

PDRB Perkapita Kabupaten Pesisir Selatan

Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Harga Konstan 2010-2013 (Juta Rupiah)

Sumber: BPS dalam Kajian Sosial Ekonomi Pesisir Selatan dan Olahan Data Bappeda, 2013

(14)

II-1

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Penetapan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan 2013 mengacu pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Perencanaan didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Pesisir Selatan Tahun 2010-2015

2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010

-2015

2.1.1 Visi dan Misi Kabupaten Pesisir Selatan

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan

Tahun 2010-2015 menetapkan visi yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai

yaitu:

“Terwujudnya masyarakat Pesisir Selatan yang sejahtera”

Pemahaman terhadap visi tersebut adalah terwujudnya masyarakat dengan pendapatan

perkapita yang mampu memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan pangan, sandang,

papan, pendidikan, kesehatan dan berdemokrasi. Sedangkan sejahtera dapat diartikan

sebagai kehidupan yang layak dan berkesinambungan dari sisi ekonomi maupun sosial

budayanya dengan berpegang pada prinsip-prinsip yang terkandung dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia

Visi Kabupaten Pesisir Selatan dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang akan menjadi

tanggungjawab seluruh lapisan masyarakat Pesisir Selatan yang terdiri dari aparatur

pemerintahan daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, organisasi politik, organisasi

sosial kemasyarakatan dan lembaga swadaya masyarakat. Untuk mewujudkan visi

(15)

II-2 Misi 1. Melanjutkan Pengembangan Perekonomian Lokal dan Pusat-pusat Pertumbuhan

Ekonomi dengan Mengoptimalkan Pengembangan Kawasan Ekonomi Secara

Terpadu

Dalam rangka mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, pembukaan

lapangan kerja dan kesejahteraan yang lebih merata, maka Pemerintah Daerah

mengembangkan komoditi produk industri pangan. Pengembangan ini

dilakukan dalam berbagai pelatihan untuk pengembangan usaha yakni

pengembangan jiwa kewirausahaan dan manajemen usaha. Beberapa kampung

didorong sebagai daerah industri yang akan dijadikan sebagai pilot project.

Misi 2. Melanjutkan Pembangunan Sumberdaya Manusia Berkualitas Yang Siap

Menghadapi Tantangan Dunia Global

Sumberdaya manusia merupakan faktor kunci dalam persaingan global,

sehingga tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menciptakan sumberdaya

manusia yang berkualitas, memiliki keterampilan dan berdaya saing tinggi

dalam persaingan global. Globalisasi yang dihadapi saat ini menuntut adanya

efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Daya saing dalam dunia usaha

dapat disiasati dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

yang memadai. Mensiasati adanya angka putus sekolah, pemerintah daerah

telah melahirkan program wajib belajar 12 tahun dan pemberantasan buta

aksara.

Dalam pembangunan SDM yang berkualitas, pelayanan kesehatan juga menjadi

faktor yang sangat penting. SDM berkualitas terbentuk dengan kondisi

kesehatan prima. Kesehatan yang prima tentunya memberikan kesempatan

kepada seseorang untuk berbuat lebih banyak dan lebih produktif.

Peluang-peluang yang ada dapat segera diraih dan mampu bersaing dengan dunia kerja

(16)

II-3 Misi 3. Revitalisasi Prinsip-Prinsip Kepemerintahan Yang Baik Serta Meningkatkan

Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Dan Masyarakat

Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam rangka revitalisasi pemerintahan

terus dilanjutkan karena sistem pemerintahan yang baik merupakan sumber

awal bagi terbentuknya sebuah sistem yang baik disegala bidang. Perbaikan

tatakelola pemerintahan menjadi isu yang penting dalam konteks nasional dan

internasional. Wujud dari perbaikan tatakelola pemerintahan antara lain

penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik dan pengurangan

ekonomi biaya tinggi.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan Pemerintah daerah kepada masyarakat,

maka dibentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelayanan Perizinan Terpadu

dan Penanaman Modal. Melalui lembaga ini pelayanan kepada masyarakat dan

dunia usaha diberikan dalam bentuk sistem pelayanan satu pintu yang bersifat

pelayanan cepat, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Perbaikan sistem

pelayanan pemerintahan juga telah dilakukan melalui perbaikan sistem

administrasi kependudukan dengan menjalankan sistem SIAK.

2.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)

sampai 5 (lima) tahunan.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah

dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek

dari tujuan.

Tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kabupaten Pesisir

Selatan Tahun 2010 - 2015 sebanyak 9 tujuan dan 33 sasaran seperti pada tabel 2.2

(17)

II-4 Tabel 2.1

Misi, Tujuan dan Sasaran

Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 -2015

MISI TUJUAN SASARAN

1. Melanjutkan mengembangkan perekonomian lokal dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan mengoptimalkan pengembangan kawasan ekonomi secara terpadu

1. Menurunkan jumlah pengangguran dan kemiskinan

1. Meningkatkan pendapatan perkapita 2. Menurunkan jumlah pengangguran 3. Berkurangnya jumlah penduduk miskin

2. Pengembangan kawasan ekonomi dan destinasi 1. Meningkatnya jumlah kunjungan wisman dan wisnu ke Pesisir Selatan

2. Pengembangan kawasan Agropilitan, Minapolitan dan KTM

3. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar nagari 4. Berkembangnya permodalan, pemasaran dan SDM

UMKM

5. Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian

3. Tersedianya infrastruktur untuk menunjang perekonomian

1. Meningkatkan rasio efektifitas

2. Meningkatnya persentase jalan kabupaten kondisi baik

3. Tidak ada lagi kampung tertinggal 4. Meningkatnya jangkauan prasarana irigasi 4. Terwujudnya kesiapan masyarakat menghadapi

bencana

1. Tersedianya informasi tentang wilayah rawan bencana

2. Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana

(18)

II-5

MISI TUJUAN SASARAN

2. Melanjutkan pembangunan sumberdaya manusia berkualitas yang siap menghadapi tantangan dunia global

1. Terwujudnya sumberdaya manusia yang meningkatnya mutu pendidikan

1. Meningkatnya angka melek huruf 2. Meningkatnya rata-rata lama sekolah 3. Meningkatnya usia harapan hidup 4. Menurunnya angka kematian bayi

5. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan 6. Meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar 2. Terwujudnya masyarakat Pesisir Selatan yang

madani

1. Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama

2. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya

3. Terwujudnya peran lembaga adat dan kearifan lokal

1. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama 2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia pemangku adat 3. Berkembangnya nilai- nilai seni dan budaya

4. Revitalisasi prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik serta meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik 1. Meningkatnya mutu pelayanan satu pintu

2. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik

3. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan 2. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang

transparan, professional dan akuntabilitas

1. Meningkatnya opini BPK terhadap laporan keuangan 2. Meningkatnya kompetensi aparatur

3. Meningkatnya tertib administrasi

4. Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan

(19)

II-6 2.1.3. Prioritas Pembangunan Daerah

Prioritas pembangunan daerah pada tahun 2013 berorientasi kepada tingkat kebutuhan,

analisis permasalahan, isu strategis pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan. Melihat

pencapaian hasil pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan serta memperhatikan isu-isu

strategis pembangunan daerah, maka capaian prioritas pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan

tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Perikanan

Peningkatan produksi dan produktifitas pertanian dilakukan melalui program dan kegiatan

seperti Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dimana produksi padi pada

tahun 2013 sebanyak 271.690 Ton meningkat 3,99% dari tahun 2012 (261.260 Ton),

jagung meningkat 10,21% dari tahun 2012 yaitu 109.141 Ton, dan produksi ubi kayu

meningkat 3,47% dari tahun 2012 (8.746 Ton). Upaya yang telah dilakukan meliputi

Pengembangan perbenihan, Penambahan areal tanam, pemberantasan penyakit,

optimalisasi/ rehabilitasi lahan, dan pelaksanaan GAP (Good Agriculture Practice).

Untuk pembangunan sektor peternakan di Kabupaten Pesisir Selatan semakin meningkat.

Hal ini terlihat dari peningkatan populasi ternak sapi dari 78.998 ekor pada tahun 2012

menjadi 79.226 ekor pada tahun 2013 atau meningkat 0,34%; ayam buras dari 767.741

ekor pada tahun 2012 menjadi 771.733 ekor pada tahun 2013 atau meningkat sebesar

0,52%; kambing dari 50.568 ekor pada tahun 2012 menjadi 51.093 ekor pada tahun 2013

atau meningkat sebesar 1,04%; dan itik pada tahun 2012 sebanyak 141.976 ekor menjadi

142.558 ekor pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 0,41%.

Pada sektor kelautan dan perikanan juga memberikan hasil yang memuaskan karena terjadi

peningkatan produksi perikanan, dimana untuk produksi perikanan tangkap pada tahun

2013 sebesar 35.759 ton atau meningkat 10,83 % dibanding tahun 2012 (32.264,2 ton)

dan produksi perikanan budidaya sebesar 8.520 ton pada tahun 2013 atau meningkat

(20)

II-7 Untuk Pengembangan Kota Terpadu Mandiri dilakukan melalui Kegiatan Fasilitas Dukungan

KTM Lunang Silaut dengan melengkapi sarana dan prasarana di lokasi KTM, kegiatan

pendampingan Dana Pembantuan KTM Lunang Silaut yaitu dengan melaksanakan

pembangunan KTM serta DED pembangunan Los Pupuk organik, Kegiatan Persiapan

Usulan Penempatan Transmigrasi Baru ( PTB ) serta kegiatan Pembinaan Usaha Transmigrasi

dengan tujuan agar meningkatkan penghasilan warga transmigrasi di kawasan KTM ini.

Pembangunan Kota Terpadu Mandiri ini baik secara penyiapan infrastruktur maupun

pengembangan ekonomi masyarakat telah mendapat apresiasi yang cukup baik dari

Presiden Republik Indonesia melalui Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan

diberikan nya penghargaan Transmigration Award Tahun 2012 dan 2013.

Dari peningkatan hasil produksi diatas dibutuhkan pasar sebagai pusat pemasaran dan juga

sebagai urat nadi dari perekonomian. Untuk mencapai sasaran dari prioritas ini dilakukan

melalui Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri yang ditujukan untuk

Pengembangan Pasar yang dilaksanakan dalam bentuk Pengembangan Pasar dan Distribusi

Barang/Produk.

Pada Sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) tidak kalah pentingnya dalam

pencapaian prioritas ini. Sebagai sektor ekonomi yang melibatkan dunia usaha dengan jenis

dan jumlah unit usaha yang cukup banyak, jumlah koperasi dan UMKM di Kabupaten

Pesisir Selatan berkisar 1.100 unit yang lokasinya tersebar di 15 kecamatan. Sampai tahun

2013, jumlah koperasi di Kabupaten Pesisir Selatan berjumlah 354 unit koperasi dimana

175 diantaranya merupakan koperasi aktif dengan jenis usaha antara lain koperasi simpan

pinjam wanita, koperasi petani gambir, koperasi bidang pertanian dan perikanan. Pada

tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mendapat Penghargaan Bhakti Koperasi

dari Kementerian Koperasi Republik Indonesia sebagai apresiasi terhadap besarnya

(21)

II-8 2) Pengembangan Industri Pangan Berbasis Potensi Lokal

Pengembanan industri pangan berbasis potensi lokal sebagai salah satu prioritas

pembangunan yang tertuang dalam RPJMD 2010– 2015 diarahkan untuk mengembangkan industri skala kecil dan menengah berbasis bahan baku lokal. Untuk mendukung

pelaksanaan program kegiatan Pengembangan Industri Pangan Berbasis Potensi Lokal pada

tahun 2013 telah dilaksanakan Program dan kegiatan antara lain Peningkatan Kemampuan

Lembaga Petani (30 FMA), Pembangunan Lumbung Pangan sebanyak 5 unit, Penguatan

Cadangan Pangan Pemerintah sebanyak 20.000 Kg Beras, dan kegiatan Peta Kerawanan dan

Kerentanan Pangan dalam bentuk Buku Peta Kerawanan dan Kerentanan Pangan.

3) Pengembangan Kawasan Wisata

Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi wisata yang cukup besar baik wisata alam,

bahari maupun wisata sejarah. Keberadaan 17 lokasi objek wisata alam, 14 lokasi pantai

sebagai wisata bahari, 19 lokasi objek wisata sejarah dan 25 buah pulau pulau kecil

merupakan potensi peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata. Selain itu,

untuk menarik kunjungan wisatawan Pemerintah Kabupaten Pesisir gencar melaksanakan

kegiatan-kegiatan yang telah menjadi event tahunan seperti Pelaksanaan Festival Langkisau

dan Tour D’singkarak. Saat ini juga sedang dilaksanakan pembangunan jalan tembus objek wisata yang menghubungkan Pantai Cerocok ke Pantai Salido.

Keberhasilan pengembangan sektor wisata di Pesisir Selatan dapat dilihat dari tingkat

kunjungan wisatawan nusantara dari 306.670 orang di tahun 2012 menjadi 587.633 atau

meningkat 91,5 %. Begitu juga halnya dengan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke

Kabupaten Pesisir Selatan juga mengalami peningkatan dimana tahun 2012 terdapat 476

orang kunjungan wisatawan mancanegara meningkat menjadi 578 orang pada tahun 2013

atau sebesar 21,43%.

4) Pembangunan Daerah Tertinggal dan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat

Pembangunan infrastruktur dasar bagi daerah tertinggal biasanya berbentuk pembangunan

(22)

II-9 tersebut menjadi terbuka dan terhubung dengan daerah yang maju. Pada tahun 2013 telah

dibangun Jaringan Jalan Kabupaten dan Jalan Strategis untuk membuka daerah terisolir

sepanjang 48,25 Km dan Jalan Pedesaan sepanjang 64.293,25 Km. Dengan terhubungnya

daerah tertinggal dengan daerah lain khususnya daerah yang lebih maju akan berdampak

pada akses menuju dareah tersebut lebih mudah dan terbuka sehingga memudahkan

distribusi dan arus transportasi yang pada akhirnya sesuai dengan target RPJMD Kabupaten

Pesisir Selatan tidak lagi menjadi daerah tertinggal.

5) Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana

Untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan pembangunan, maka pembangunan ekonomi

harus sejalan dengan pembangunan ekologi dan sosial. Isu-isu lingkungan hidup tetap

menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pembangunan di Tahun 2013. Salah

satunya adalah program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup. Pada

Tahun 2013 ini, Kabupaten Pesisir Selatan mendapat berbagai penghargaan dan Piala pada

Tingkat Nasional di bidang Lingkungan Hidup, diantaranya adalah Adipura pada kategori

kota bersih dan hijau. Begitu juga dengan penilaian Kalpataru, pada tahun yang sama

Kabupaten Pesisir Selatan juga mendapat Piala Kalpataru kategori pengabdian lingkungan.

Untuk penyusunan buku Status Lingkungan Hidup Daerah, Kabupaten Pesisir Selatan

mendapat peringkat pertama tingkat Nasional. Penghargaan selanjutnya adalah Reksaniyata,

yaitu penghargaan Menuju Indonesia Hijau, dimana Kabupaten Pesisir Selatan juga

memperoleh peringkat pertama. Berikutnya adalah penghargaan Adiwiyata, yaitu

penghargaan yang diberikan pada sekolah yang dinilai mempunyai budaya lingkungan.

Sedangkan untuk penanggulangan bencana telah di sediakan sarana dan prasarana penanggulangan

bencana serta informasi tentang wilayah rawan bencana. Untuk sarana dan prasarana penangulangan

bencana telah dibangun shelter sebanyak 3 (tiga) unit yang berlokasi di Painan, Amping Parak dan Pasir

Ganting. Kemudian juga dibangun tangga evakuasi pada 6 (enam) lokasi yang tersebar di Kecamatan.

Untuk jalan evakuasi dibangun 18 ruas jalan yang tersebar dari Utara sampai Selatan. Selain itu untuk

(23)

II-10 kebakaran. Untuk mitigasi bencana melalui Program Kesiapsiagaan, dilaksanakan kegiatan Penyediaan

Perlengkapan dan Peralatan Tim Reaksi Cepat, Peningkatan Akses Komunikasi dan Pengadaan data dan

Informasi Real Time Untuk Tanggap Darurat, Pembentukan dan Pembinaan Satuan-satuan Reaksi

Cepat (TRC) dan pelaksanaan Apel Siaga dan Workshop penanggulangan bencana bagi Kelompok

Siaga Bencana. Dengan demikian kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana dapat terintegrasi

dengan baik.

6) Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan diarahkan untuk mencapai sasaran peningkatan kualitas

sumberdaya manusia yang ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia

(IPM) Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2012 sebesar 72,43% dan untuk tahun 2013

diperkirakan naik menjadi 73,06%. Pencapain IPM yang tersebut, ditentukan oleh

terkendalinya pertumbuhan penduduk, meningkatnya umur harapan hidup (UHH),

meningkatnya rata-rata lama sekolah dan menurunnya angka buta aksara, meningkatnya

kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan serta anak sesuai dengan target MDGs. Angka

Melek Huruf Tahun 2012 sebesar 96,00% dan diperkirakan Tahun 2013 naik menjadi

99,21%. Sedangkan rata-rata lama sekolah tahun 2012 sebesar 8,23 tahun.

Pencapaian indikator diatas juga tidak lepas dari jasa tenaga pendidik/guru yang bertugas

memberikan layanan profesinya untuk meningkatkan kemaslahatan bagi anak didiknya.

Sampai dengan tahun 2013 kualitas/mutu guru terlihat dari Kualifikasi Guru S1/D4

sebanyak 5.423 orang dari total 7.790 orang dan jumlah guru yang mendapat sertifikasi

sebayak 2.688 orang. Peningkatan pendidikan juga terlihat dari perkembangan APK dan

APM, dimana untuk jenjang SMA/SMK/MA/Paket C APK tahun 2012 sebesar 82,97% dan

untuk tahun 2013 naik menjadi 83,03%. Untuk APM jenjang SMA/SMK/MA/Paket C tahun

2012 sebesar 59,50%, menjadi 72,08% di Tahun 2013.

7) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat

(24)

II-11 buruk, penyakit menular, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga medis dan paramedis

serta pemerataan penyebarannya. Pada tahun 2012 Angka Harapan Hidup Kabupaten

Pesisir Selatan 67,88 Tahun, dan diperkirakan Umur Harapan Hidup Tahun 2013 menjadi

68,16 tahun.

Peningkatan sarana dan parasarana kesehatan melalui infrastruktur bidang kesehatan dan

perbaikan kualitas tanaga medis. Sampai tahun 2012 angka kematian bayi 97 orang atau 11

per seribu kelahiran hidup menjadi 73 orang atau 9 per seribu kelahiran hidup pada tahun

2013. Angka kematian ibu 9 orang atau 106 per seratus ribu kelahiran hidup tahun 2012

dan 6 orang atau 71 per seratus ribu kelahiran hidup tahun 2013. Untuk prevalensi balita

gizi buruk pada tahun 2012 sebesar 3,2% atau 102 kasus menurun drastis sebesar 0,3% atau

17 kasus pada tahun 2013.

Melalui upaya-upaya kesehatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah bersama masyarakat,

Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2013 mendapat beberapa penghargaan yaitu

Penghargaan Perdesaan Sehat dari Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Penghargaan Dokter Berprestasi Tingkat Nasional.

8) Pengamalan ABS - SBK dalam Kehidupan Masyarakat

Paradigma pembangunan keagamaan adalah pembangunan manusia seutuhnya dengan

mengutamakan keselarasan antara pembangunan fisik dan pembangunan mental spiritual.

Pemberdayaan lembaga-lembaga keagamaan (MDA, TPA, LDS, Majelis Taklim, Remaja

Masjid, Pengurus Masjid/Muhalah) serta memberikan bantuan sarana dan prasarana dan

biaya operasional yang bersifat stimulan, telah menumbuh kembangkan lembaga-lembaga

tersebut. Untuk lebih meningkatkan kecintaan masyarakat kepada Alqur’an, maka ditumbuhkan gerakan magrib mengaji dimana tahun 2013 mendapat penghargaan

Gerakan Masyarakat Magrib Mengaji dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai adat dan budaya ditengah masyarakat Pemerintah

(25)

II-12 9) Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Dalam pelaksanaan percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan penguatan

kelembagaan di tingkat nasional dan daerah, yaitu dengan dibentuknya TKPK (Tim

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan) yang diatur dalam Permendagri No. 42 tahun

2010 tentang tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/ Kota.

Dari upaya yang telah dilakukan, pencapaian prioritas pembangunan penanggulangan

kemiskinan ditandai dengan menurunnya tingkat kemiskinan. Sampai tahun 2012 tingkat

kemiskinan Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 8,69% dan diperkirakan tahun 2013 menjadi

8,59%.

10)Peningkatan Peran Pemuda dalam Pembangunan

Pembangunan kepemudaan ditujukan untuk membangkitkan partisipasi pemuda dalam

bidang pembangunan, dan motivasi pemuda untuk membangun dirinya, kemampuan

kewirausahaan, kepeloporan dan kepemimpinan. Dalam merealisasikan maksud tersebut

Pemerintah Daerah telah memberikan bantuan stimulant kepada lembaga atau organisasi

kepemudaan seperti Karang Taruna, Pertukaran Pemuda Berprestasi, Pemuda Penyelamat

Lingkungan.

11)Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan

Salah satu isu yang berkembang di Era Globalisasi ini terutama dalam pengelolaan

administrasi publik adalah pemikiran tentang kepemerintahan yang baik (Good

Governance). Untuk mencapai tujuan kepemerintahan yang baik maka diperlukan Pegawai

Negeri Sipil (PNS) yang berdisiplin tinggi dan berdedikasi tinggi ditengah kehidupan yang

terbuka. Disamping itu, dalam mendukung reformasi birokrasi, kompetensi dan

akuntabilitas dari seorang aparatur juga sangat berperan. Pada tahun 2013 Pemerintah

Propinsi Sumatera Barat memberikan apresiasi terhadap aparatur pemerintahan melalui

penilaian kompetensi camat yaitu penghargaan camat berprestasi Tingkat Sumatera Barat

(26)

II-13 2.2 Penetapan Kinerja Tahun 2013

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor : 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, ditetapkan Kinerja Kabupaten Pesisir

Selatan Tahun 2013, sebagai suatu komitmen dalam pelaksanaan program utama SKPD yang

efisien, transparan dan akuntabel serta berorientasi hasil dalam rangka pencapaian visi dan

misi Pemerintah Daerah yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2015.

Penetapan Kinerja secara bertahap telah dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas

kinerja Pemerintah Daerah dalam menciptakan keterpaduan, kebersamaan dan tanggung jawab

SKPD mencapai keberhasilan dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan memanfaatkan

seluruh potensi yang ada dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik ( Good Governance).

(27)

II-14 Tabel 2.2.

Penetapan Kinerja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

NO SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya pendapatan perkapita - Pertumbuhan ekonomi % 6,65

- PDRB Perkapita Rp/juta 13,02

2 Menurunkan jumlah pengangguran - Angka pengangguran % 8,21

3 Berkurangnya jumlah penduduk miskin - Tingkat kemiskinan % 9,35

4 Meningkatnya jumlah kunjungan Wisman dan Wisnu ke Kab. Pessel - Jumlah Wisman orang 729

- Jumlah Wisnu orang 155.818

5 Pengembangan kawasan agropilitan, minapolitan dan KTM - Peningkatan jumlah produksi pangan Ton 35.330

- Jumlah produksi perikanan darat Ton 7.950

- Produksi sapi potong Ton 79.000

- Fasilitas dukungan KTM % 100

6 Meningkatnya sarana dan prasarana nagari - Pembangunan pasar Unit 2

7 Berkembangnya permodalan, pemasaran dan SDM UMKM - Meningkatnya jumlah koperasi & UMKM Unit 1.100

8 Meningkatnya produksi dan produktivitas pertanian - Jumlah produksi komoditi dan tanaman pangan Ton 408.741

- Jumlah produksi komoditi hortikultura Kw 8.623

9 Meningkatnya rasio elektrifikasi - Rasio elektrifikasi % 80

10 Meningkatnya jalan kabupaten dalam kondisi baik - Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik % 50,01

11 Tidak ada lagi kampung tertinggal - Jumlah kampung tertinggal Kampung 26

12 Meningkatnya jangkauan prasarana irigasi - Proporsi Jaringan Irigasi dalam Kondisi Baik % 60

13 Tersedianya informasi tentang wilayah rawan bencana - Sosialisasi promosi tentang mitigasi bencana Kec 15

14 Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana - Jumlah shelter Unit 2

(28)

II-15

NO SASARAN INDIKATOR SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

15 Meningkatnya Kesiapsiagaan masyarakat - Gladi lapangan bagi TRC Kec 15

16 Meningkatnya Angka Melek Huruf - Angka melek huruf % 99

17 Meningkatnya rata-rata lama sekolah - Rata-rata lama sekolah Tahun

18 Meningkatnya usia harapan hidup - Usia harapan hidup Tahun

19 Menurunkan angka kematian bayi - Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Jiwa

20 Menurunkan angka kematian ibu - Angka kematian ibu Jiwa

21 Meningkatkan kualitas tenaga pengajar - Kualifikasi pendidikan guru setara S1/D4

- SD Orang

- SMP Orang

- SMA Orang

22 Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama - Peningkatan kemampuan guru TPA/TPSA Orang

- Pelayanan jemaah haji %

23 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai adat dan budaya - Pengembangan fasilitasi P2TP2A %

- Forum anak daerah %

24 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama - Peningkatan pengajaran agama bagi PNS %

25 Meningkatnya kualitas sumber daya manusi pemangku adat - Peningkatan dan penguatan Kerapatan Adat Nagari %

26 Berkembangnya nilai-nilai seni dan budaya - Pelaksanaan pecan seni dan budaya %

27 Meningkatnya mutu pelayanan satu pintu - Meningkatnya pelayanan public %

28 Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik - Penyediaan barang dan jasa secara elektronik Paket

29 Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan - Penerapan e-KTP Orang

30 Meningkatnya opini BPK terhadap laporan keuangan - Pengelolaan keuangan daerah Temuan

31 Meningkatnya kompetensi aparatur -Meningkatnya sumber daya aparatur %

32 Meningkatnya tertib administrasi - Lancarnya administrasi perkantoran %

(29)

II-16 2.3 Kebijakan Pembangunan Tahun 2013

Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang tepat agar

sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mencakup

penentuan kebijakan, program dan kegiatan

Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati

pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman,

pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan

dalam upaya mencapai sasaran yang telah d itentu kan.

Adapun penjelasan lebih rinci kebijakan dan program untuk pencapaian sasaran

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pendapatan perkapita

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(2) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatausahaan Pemda

(3) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(4) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

(5) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

(6) Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap

2. Menurunnya jumlah pengangguran

Kebijakan:

1) Meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga kerja

2) Menambah lapangan usaha bagi angkatan kerja

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

(2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja

(3) Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

(30)

II-17 (5) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

(6) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor

Hasil Pertanian

3. Berkurangnya jumlah penduduk miskin

Kebijakan:

1) Menyediakan database penduduk miskin

2) Memberikan bantuan biaya pendidikan dan kesehatan bagi penduduk miskin

3) Melakukan koordinasi program pengentasan kemiskinan

4) Meningkatkan keterampilan penduduk miskin

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pendidikan Menengah

(2) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

(3) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

(4) Program Pembinaan Anak Terlantar

(5) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

(6) Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

(7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

(8) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

(9) Program Peningkatan ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

(10)Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

(11)Program Keluarga Berencana

(12)Program Kesehatan Reproduksi Remaja

(13)Program Pelayanan Kontrasepsi

(14)Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Mandiri

(15)Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Keluarga Berencana

(31)

II-18 (17)Program Peningkatan Kelembagaan Petani

(18)Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

4. Meningkatnya jumlah kunjungan wisman dan wisnu ke Pesisir Selatan

Kebijakan:

1) Memanfaatkan media massa dan event pameran untuk promosi wisata

2) Mengembangkan Kawasan Carocok dan Bukit Langkisau Painan

3) Mengembangkan Kawasan Mandeh

4) Mengembangkan dan menata Kawasan Mande Rubiah

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

(2) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

(3) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pertamanan

(4) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

(5) Program Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga

(6) Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

(7) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

(8) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

5. Pengembangan kawasan Agropolitan, Minapolitan dan KTM

Kebijakan:

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pengembangan wilayah Ketransmigrasian

(2) Program Peningkatan Agribisnis Peternakan

(3) Program peningkatan Produksi Perikanan Budidaya

6. Meningkatnya sarana dan prasarana pasar nagari

Kebijakan:

1) Membangun dan merehabilitasi pasar Nagari yang potensial

(32)

II-19 (1) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

7. Berkembangnya permodalan, pemasaran dan SDM UMKM

Kebijakan:

1) Meningkatkan informasi harga pasar bagi produsen dan konsumen

2) Meningkatkan jumlah koperasi yang telah melaksanakan RAT

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif UKM

(2) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

(3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

(4) Program Peningkatan Kapsitas IPTEK Sistem Produksi

(5) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

(6) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

(7) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

(8) Program Peningkatan pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan

(9) Program Peningakatn Pemasaran Hasil Produksi Ternak

(10)Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor

Hasil Pertanian

(11)Program Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan

(12)Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan pulau-Pulau Kecil

8. Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian

Kebijakan:

1) Meningkatkan luas tanam komoditi unggulan

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

(2) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

(3) Program Peningkatan Penerapan, Teknologi Pertanian/Perkebunan

(33)

II-20 (5) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

(6) Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor

Hasil Pertanian

(7) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan

Bekelanjutan

(8) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu tanaman Pangan dan

Hortikultura

(9) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian/Perkebunan

9. Meningkatkan rasio elektifitas

Kebijakan:

1) Memanfaatkan sumberdaya air dan sumber energi terbaharukan untuk pemenuhan

kebutuhan energi masyarakat

2) Peningkatan perencanaan sumberdaya energy

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

(2) Program peningkatan Keberdayaan Mayarakat Perdesaan/Nagari

(3) Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

(4) Program Penertiban dan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan

10. Meningkatnya persentase jalan kabupaten dengan kondisi baik

Kebijakan:

1) Peningkatan kualitas jalan kabupaten

2) Pengembangan jalan-jalan agopolitan dan minapolitan

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

(2) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

(34)

II-21 (4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

(4) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian/Perkebunan

11. Tidak ada kampung tertinggal pada tahun 2014

Kebijakan:

1) Pembangunan jalan-jalan menuju daerah tertinggal

2) Meningkatkan sarana transportasi daerah

3) Pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan di daerah tertinggal

4) Pembangunan jalan-jalan primer dan sekunder

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

(2) Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

(3) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan

12. Meningkatnya jangkauan prasarana irigasi

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan jaringan

Pengairan Lainnya

(2) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan Lainnya

(3) Program Pengembangan, Pengelolaan Konservasi Sungai, Danau dan Sumberdaya Air

Lainnya

(4) Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian/Perkebunan

13. Tersedianya informasi tentang wilayah rawan bencana

Kebijakan:

1) Menyediakan peta dan informasi wilayah rawan bencana

14. Meningkatkan sarana prasarana penanggulangan bencana

Kebijakan:

(35)

II-22 Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pengendalian Banjir

(2) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

(3) Program Kesiapsiagaan

(4) Program Peningkatan Sarana dan prasarana Penanggulangan Bencana

(5) Program Peningkatan Kapasitas dan Partisipasi Masyarakat dan Pemangku Lainnya

Dalam Pengurangan Resiko Bencana

(6) Program Pengelolaan dan Penanganan Dampak Bencana

(7) Pembangunan Infrastruktur Kegiatan Mitigasi Bencana

(8) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

15. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat

Kebijakan:

1) Memberikan sosialisasi dan simulasi tentang kebencanaan

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Kesiapsiagaan

(2) Program Pencegahan dan Mitigasi Bencana

16. Meningkatnya angka melek huruf

Kebijakan:

1) Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di setiap Kecamatan

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pendidikan Anak Usia Dini

(2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

(3) Program Pendidikan Menengah

(4) Program Pendidikan Non Formal

(36)

II-23 17. Meningkatnya rata-rata lama sekolah

Kebijakan:

1) Wajib belajar 12 tahun

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

(2) Program Pendidikan Menengah

18. Meningkatnya usia harapan hidup

Kebijakan:

1) Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan bagi masyarakat

2) Memberikan jaminan kesehatan masyarakat miskin

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

(2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat

(3) Program Pengawasan Obat dan Makanan

(2) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

(3) Program Perbaikan Gizi Masyarakat

(4) Program Pengembangan Lingkungan sehat

(5) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

(6) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

(7) Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

(8) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

(9) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

(10)Program Pengembangan Lingkungan Sehat

(11)Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit

(37)

II-24 (12)Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/Rumah

Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata

19. Menurunnya angka kematian bayi

Kebijakan:

1. Pemberdayaan posyandu

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

(2) Program Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak

20. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program

(1) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

(2) Program Peran Perempuan di Pedesaan.

21. Meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar

Kebijakan:

1) Meningkatkan kualitas proses sertifikasi guru

2) Meningkatkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional menjadi Sekolah Bertaraf

Internasional

3) Mengembangkan kurikulum pendidikan

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pendidikan Anak Usia Dini

(2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

(3) Program Pendidikan Menengah

(4) Program Pendidikan Non Formal

(5) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidkan

22. Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama

Kebijakan:

(38)

II-25 (2) Mengembangkan forum pertemuan antar umat beragama

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

(2) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

23. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai adat dan budaya

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

(2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

(3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya

(4) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

24. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama

Kebijakan:

1) Meningkatkan kapasitas guru-guru agama

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan tenaga Kependidikan

(2) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

25. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia pemangku adat

Kebijakan:

1) Meningkatkan kapasitas pemangku adat

26. Berkembangnya nilai-nilai seni dan budaya

Kebijakan:

1) Meningkatkan SDM seni dan budaya daerah

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

(39)

II-26 27. Meningkatnya mutu pelayanan satu pintu

Kebijakan:

1) Meningkatkan kapasitas SDM pelayanan satu pintu

2) Meningkatkan kapasitas SDM pelayanan publik

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

(2) Program Pengaturan Jasa Konstruksi

(3) Program Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Perizinan

(4) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatausahaan Pemda

28. Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik

Kebijakan:

1) Memasyarakatkan layanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan

29. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

(2) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

(3) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa

(4) Program Penataan Administrasi Kependudukan

(5) Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil

(6) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

(7) Program Kerjasama Informasi dan Media Massa

(8) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(40)

II-27 30. Meningkatnya opini BPK terhadap laporan keuangan

Kebijakan:

1) Meningkatkan pengawasan, pengelolaan keuangan dan aset daerah

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

(2) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(3) Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Desa/Nagari

(4) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan KDH

(5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

31. Meningkatnya kompetensi aparatur

Kebijakan:

1) Meningkatkan manajemen aparatur sesuai bidang

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

(2) Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil

(3) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

(4) Program Pendidikan Kedinasan

(5) Program Pengembangan Kemitraan

(6) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

(7) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

(8) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

(9) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(10)Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/ Perkebunan/ Perikanan/ Peternakan

(41)

II-28 32. Meningkatnya tertib administrasi

Kebijakan:

1) Mengembangkan pola insentif yang efektif

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran

(2) Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

(3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Laut

(4) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

(5) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan

Lingkungan

(6) Program Penataan Administrasi Kependudukan

(7) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

(8) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah

(9) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(10)Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

(11)Program Penataan Kelembagaan dan Ketatausahaan Pemda

(12)Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

(13)Program Peningkatan kapsitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

(14)Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

(15)Program Pemantapan Otonomi Daerah

(16)Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan KDH

(17)Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan

(18)Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

(42)

II-29 33. Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan

Kebijakan:

1) Mengembangkan basis data pembangunan

Sasaran tersebut dilaksanakan melalui program:

(1) Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

(2) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan Lainnya

(3) Program Perencanaan Penataan Ruang

(4) Program Pengembangan Data dan Informasi

(5) Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar

(6) Program Perencanaan Pembangunan Daerah

(7) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

(8) Program Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya

(9) Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam

(10)Program Perencanaan Pentaaan Ruang

(11)Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan

Lingkungan

(12)Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

(13)Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan KDH

(14)Program Pemantapan Otonomi Daerah

(15)Program Pembangunan Kewilayahan

(16)Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat

(17)Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan

(18)Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

(19)Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

(43)

II-30 (20)Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

(21)Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

(44)

III-1

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban

berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Pesisir

Selatan yang memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator

sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Tahun 2010-2015 maupun RKPD Tahun

2013.

3.1. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi

instansi pemerintah.

Capaian indikator kinerja makro dan indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan

pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran

diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil

pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata

atas capaian indikator kinerja sasaran.

Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut :

85 s/d 100 : Sangat Berhasil

70 s/d <85 : Berhasil

55 s/d < 70 : Cukup Berhasil

0 s/d< 55 : Kurang Berhasil

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran

(45)

III-2 Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang

mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0.

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja di lakukan analisis pencapaian kinerja untuk

memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak

tercapainya kinerja yang diharapkan.

3.2 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA MAKRO

Didalam RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan 2010-2015 dinyatakan indikator kinerja utama

kabupaten memuat 23 indikator. Setelah dilakukan analisis dalam penetapan indikator tersebut,

dapat dibedakan kedalam Indikator Makro dan Indikator Kinerja Utama.

Ketercapaian tujuan pembangunan daerah dituangkan dalam indikator makro pembangunan

daerah, yang akhirnya bermuara terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, maka kinerja pembangunan daerah dapat

diukur melalui informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan yang terjadi dari setiap

indikator makro. Hasil pengukuran atas indikator kinerja makro Pemerintah Kabupaten Pesisir

Selatan tahun 2013 menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Capaian Indikator Kinerja Makro Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013

2012 TARGET RPJMD 2013**

1 2 3 4 5 6 7

1 Pertumbuhan Ekonomi % 5,66 6,65 5,93 89,17

2 PDRB atas dasar harga konstan Rp. Milyar 2.349,54 2.525,53 2.488,87 98,55

3 PDRB atas dasar harga berlaku Rp. Milyar 5.832,94 5.534,17 6.632,94 119,85

4 Pendapatan Perkapita (Harga berlaku) Rp. juta 13,24 13,02 13,17 101,15

5 Tingkat Pengangguran % 9,31 8,21 8,66 94,80

6 Tingkat Kemiskinan % 8,69 9,35 8,59 108,85

7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) % 72,43 73,74 73,06 99,08

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN CAPAIAN

REALISASI

Gambar

Tabel 1.1.Jumlah Nagari, Kampung dan Luas Daerah dirinci menurut Kecamatan
Tabel 1.2.PDRB dan PDRB Perkapita serta Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pesisir Selatan
Tabel 2.1
Tabel 2.2.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengolahan data pernikahan, yang meliputi pendaftaran nikah, cerai dan rujuk, yang dilakukan pada Instansi Kantor urusan Agama disini pegawai masih dikerjakan secara

LAKIP ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Pada saat benih diperlakukan dengan kolkisin, mi- tosis pada sel-sel embrio diikuti dengan pembelahan proplastid, meskipun kromo- som yang telah mengganda mungkin gagal berpisah

2 Belanja modal pengadaan komputer/PC Tahuna 2 Unit 15.000.000 DAU Mengunakan penyedia barang/jasa Pengadaan Langsung.. Program Peningkatan Sarana dan

Simbol dalam sebuah teks merupakan kata atau sesuatu yang dapat dianalogikan sebagai kata yang telah terkait dengan penafsiran pembaca, kaidah pemakaian kata sesuai dengan

Muara sungai di Tanjung Bunga Kecamatan Teluk Pakedai Kabupaten Kubu Raya adalah kawasan mangrove yang merupakan habitat penting bagi sebagian besar kelompok burung

Berbeda dengan penelitian di atas, penelitian “Transformasi Hujan-Debit berdasarkan Analisis Tank Model dan GR2M di DAS Dengkeng” ini menggunakan Tank Model dan GR2M untuk

Pada Tabel 6 nilai koefisien korelasi X dan Y bernilai positif , pengaruh langsung X 2 dan X 3 masing bernilai negatif yaitu X 2 =-1.19 dan X 3 =-2.64 maka dilakukan seleksi