• Tidak ada hasil yang ditemukan

KANTOR PENANAMAN DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Program yang mendukung pencapaian sasaran ini adalah:

2 KANTOR PENANAMAN DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

SITU

SIUP

TDP

TDI

IMB

TDG 70 1 2 3 4 5 6 3

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

Akta Kelahiran

Pengurusan KK 100 4 KECAMATAN

Pengurusan Surat-surat Keterangan 100

Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa capaian pada tahun 2013 tentang sasaran strategis mengenai Peningkatan pelayanan publik di Kabupaten Pesisir Selatan jika dibandingkan dengan target RPJMD tahun 2015 telah sesuai. Dimana SKPD yang terkait dengan pencapaian sasaran strategis mengenai Peningkatan pelayanan publik di Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari Bappeda, Kantor Perizinan dan Penanaman Modal, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Kecamatan.

Sasaran Meningkatnya Mutu Pelayanan Satu Pintu dicapai melalui program : 1. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

III-46

3. Program Peningkatan Pelayanan Publik Bidang Perizinan 4. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatausahaan Pemda 5. Program Koordinasi BKPRD Kabupaten Pesisir Selatan; 6. Program Penataan Administrasi Kependudukan;

Capaian indikator kinerja output rata-rata sebesar 100 % dengan dukungan dana Rp 2.273.926.270,00,- dan teralisasi sebesar Rp 2.185.201.100,00,-; atau 96,09 % sehingga daya dukung terhadap pencapaian kinerja sasaran sangat sign ifikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut :

1. Sumber daya Aparatur dan skeill di bidang IT

2. Kelengkapan bahan-bahan dan syarat-syarat Perizinan

3. Dukungan dana porsinya ditambah untuk meningkatkan pelayanan publik. 4. Kerjasama antara pemerintah , swasta dan masyarakat

Hambatan/masalah:

1. Masih Kurangnya Sumber daya Aparatur,terutama aparatur yang memiliki skeill di bidang IT

2. Alokasi anggaran (APBD) yang sangat terbatas untuk ketersediaanya sarana danprasarana pendukung untuk meningkatkan pelayanan publik;

Strategi pemecahan masalah:

1. Untuk petugas loket diperlukan penambahan tenaga yang mampu melaksanakan tugas dengan baik dan mampu memahami persaratan,serta prosedur perizinan dan masih muda, smart , yang berpenampilan menarik ( ramah dan peduli) sehingga pemohon dapat terlayani dengan baik

III-47

Sasaran 28 :

“MENINGKATNYA PELAYANAN PENGADAAN BARANG DAN JASA”

Dalam pencapaian Sasaran Strategis 2 yaitu Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa dengan indikator kinerjanya yaitu Penyediaan barang dan jasa secara elektronik melalui Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan d i Kabupaten Pesisir Selatan dari hasil evaluasi capaian kinerja sasaran tersebut dengan indikator kinerjanya yaitu Penyediaan barang dan jasa secara elektronik, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 dengan predikat Sangat Berhasil.

Tabel 3.34. Capaian Kinerja Sasaran 28

No Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2012

Tahun 2013

Target Realisasi % Capaian 1 Penyediaan barang dan jasa secara

elektronik

95 153 Paket 153 Paket 100

Pada tahun 2013 tercatat ada 153 Paket Lelang yang ditayangkan dan dari 153 Paket tersebut terealisasi sebanyak 153 Paket juga, dengan kata lain bahwa dalam pencapaian sasaran strategis ini berjalan dengan baik. Untuk kiedepannya keberhasilan pencapaian ini dapat dipertahankan.

Sasaran Meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa dicapai melalui :

Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan dengan capaian rata-rata indikator kinerja output sebesar 100 % dengan dukungan dana Rp 270.889.000,00,- dan teralisasi sebesar Rp 270.889.000,00,-; atau 100% sehingga daya dukung terhadap pencapaian kinerja sasaran sangat signifikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :

III-48

1. Sumber daya Aparatur dan skill di bidang IT 2. Kelengkapan Dokumen kontrak

3. Pengetahuan tentang aturan pengadaan barang dan jasa. Hambatan/masalah:

1. Sumber daya Aparatur yang masih kurang ,terutama aparatur yang memiliki skeill di bidang IT

2. Dokumen kontrak tidak diserahkan oleh SKPD, sehingga menyulitkan pengendalian/monitoring kegiatan

3. Tidak semua aturan dapat dipahami dan dilaksanakan dengan baik oleh SKPD. Strategi pemecahan masalah:

1. Mengharuskan SKPD untuk menyerahkan Dokumen Kontrak pada awal pekerjaan, dan kalau perlu dijemput ke masing-masing SKPD.

2. Memberikan sosialisasi dan bimbingan teknis terhadap stake holder yang terkait dengan jasa konstruksi sesuai

3. Menambah wawasan tim dengan melakukan studi banding terhadap daerah yang telah maju dalam pembinaan jasa konstruksi.

Sasaran 29:

“MENINGKATNYA PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK PELAYANAN”

Dalam penerapan KTP-el yang menjadi program nasional akan tetap menjadi program prioritas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pesisir Selatan, sehingga pelayanan perekaman KTP-el dapat dituntaskan seiring dengan jumlah penduduk wajib KTP. Dari evaluasi memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 dengan predikat Sangat Berhasil.

III-49

Tabel 3.35. Capaian Kinerja Sasaran 29 No Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2012

Tahun 2013

Target Realisasi % Capaian

1 Penerapan e-KTP 95,18 % 277.334 277.334 100

Capaian realisasi pada tahun 2013 tercatat 100 %, dengan kata lain bahwa dalam pencapaian sasaran strategis ini berjalan sesuai dengan yang ditarget yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2012 angka ini mengalami peningkatan. Dimana capaian pada tahun 2012 sebesar 95,18 % artinya mengalami peningkatan sebesar 4,82 %. Untuk kiedepannya keberhasilan pencapaian ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi.

Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2013 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2010 - 2015 sebagai berikut :

Sasaran Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi untuk pelayanan dicapai melalui program :

1. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 3. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa 4. Program Penataan Administrasi Kependudukan

5. Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil 6. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 7. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa

8. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 9. Program Peningkatan Penerapan, Teknologi Pertanian/Perkebunan

III-50

Rp 1.824.869.150,- dan teralisasi sebesar Rp 1.811.266.020,- ; atau 99,50 % sehingga daya dukung terhadap pencapaian kinerja sasaran sangat sign ifikan.

Faktor-faktor yang mempengahi keberhasilan pencapaian sasaran sebagai berikut : 1. Sarana dan prasarana Pendukung;

2. Sumber daya aparatur;

3. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya data kependudukan; 4. Law enforcement/sanksi hukum .

Hambatan/masalah:

1. Keterbatasan sarana dan prasarana; 2. Keterbatasan sumber daya aparatur;

3. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya data kependudukan; 4. Law enforcement/sanksi hukum yang lemah;

Strategi pemecahan masalah:

1. Pengadaan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pelayanan administrasi kependudukan.

2. Peningkatan kemampuan aparatur baik di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, Kecamatan dan Nagari melalui berbagai pelatihan dan sosialisasi melalui media cetak dan audio kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan.

3. Pengembangan struktur kerja penyelenggara administrasi kependudukan di semua tingkat pemerintahan.

III-51

Sasaran 30 :

” MENINGKATKAN OPINI BPK TERHADAP LAPORAN KEUANGAN”

Untuk mencapai sasaran strategis 4 mengenai Meningkatkan opini BPK terhadap laporan keuangan dengan indikator kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah (Opini BPK). Indikator Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran, tujuan dan target kinerja yang ditetapkan berdasarkan kepada indekator tolak ukur kinerja kegiatan dan merupakan indikator-indikator untuk mencapai target yang ditetapkan. Dari evaluasi memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 108,89 dengan predikat Sangat Berhasil.

Tabel 3.36. Capaian Kinerja Sasaran 30

No Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2012

Tahun 2013

Target Realisasi % Capaian

1 Pengelolaan Keuangan Daerah (Opini BPK)

100 90 temuan 98 temuan 91,83%

Melihat Capaian indikator Kinerja tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Opini BPK) diatas dapat kita simpulkan bahwa capaian indikator kinerja ini sebesar 91,83% dan persentase capaian melebihi dari target yang ditetapkan. Persentase capaian realisasi indikator kinerja untuk tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 8, 89 %. Hal ini merupakan prestasi yang sangat baik dan diharapkan untuk kedepannya hal ini dapat dipertahankan. SKPD yang terkait dengan pencapaian sasaran strategis mengenai Meningkatkan opini BPK terhadap laporan keuangan dengan indikator kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah (Opini BPK) ini adalah Inspektorat, Sekretariat Daerah dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

III-52

1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

3. Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Desa/Nagari

4. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Capaian rata-rata indikator kinerja output sebesar 100 % dengan dukungan dana Rp 1.833.194.563,- dan teralisasi sebesar Rp 1.763.757.678,00; atau 96,21 %.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatkan opini BPK terhadap laporan keuangan untuk pelayanan sebagai berikut :

1. Sumber daya aparatur;

2. pengalokasian belanja terhadap pelaksanaan pengawasan 3. Law enforcement/sanksi hukum .

4. Rendahnya kesadaran Obrik dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan

5. Rendahnya kesadaran masyarakat memberikan informasi penyimpangan yang dilakukan aparat

Hambatan/masalah:

1. Keterbatasan jumlah SDM pemeriksa dibandingkan dengan jumlah objek pemeriksaan yang ada.

2. Masih terbatasnya pengalokasian belanja terhadap pelaksanaan pengawasan, sehingga dari 747 obrik yang ada pada Kabupaten Pesisir Selatan hanya 411 saja yang diperiksa atau 55,02%.

III-53

3. Terbatasnya sarana transportasi untuk operasional lapangan.

4. Terbatasnya belanja pengembangan SDM untuk mengirimkan peserta diklat JFA dan diklat penunjang pengawasan.

5. Rendahnya kesadaran Obrik dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan.

6. Rendahnya kesadaran masyarakat memberikan informasi penyimpangan yang dilakukan aparat.

7. Realisasi pelaksanaan pengawasan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang tidak sesuai dengan jadwal yang tertera pada Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)

Strategi pemecahan masalah:

1. Keterbatasan pengalokasian anggaran, dalam pelaksanaan pemeriksaan mengutamakan prioritas permasalahan.

2. Untuk peningkatan SDM pemeriksa, setiap ada kesempatan mengikuti pelatihan

(bintek/kursus), senantiasa diupayakan pengiriman peserta berdasarkan kompetensi dan senioritas.

3. Mengoptimalkan pemakaian sarana transportasi yang tersedia.

4. Keterbatasan biaya pelatihan JFA diatasi dengan sistim skala prioritas dan penilaian atas kinerja personil yang akan dikirim mengikuti pelatihan tersebut.

5. Kesadaran obrik dalam pemutakhiran data tindak lanjut hasil pemeriksaan diatasi dengan cara kerja jemput bola (penagihan langsung kepada obrik yang bersangkutan) dan

mengaitkan kepentingan obrik dalam urusan naik pangkat atau pensiun (seperti; penerbitan Surat Keterangan Tidak Dalam Pemeriksaan Inspektorat) sebagai kelengkapan administrasi kepegawaian yang bersangkutan.

6. Menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat, sehingga masyarakat peduli dengan kegiatan pengawasan.

III-54

Sasaran 31 :

“MENINGKATNYA KOMPETENSI APARATUR”

Dalam pencapaian Sasaran Strategis 5 yaitu Meningkatnya kompetensi aparatur dengan indikator kinerjanya yaitu Pelaksanaan Bimtek melalui Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Dari hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur dengan indikator kinerjanya yaitu Pelaksanaan Bimtek, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 dengan predikat Sangat Berhasil.

Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur: Tabel 3.37.

Capaian Kinerja Sasaran 31

No Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2012

Tahun 2013

Target Realisasi % Capaian 1

Peningkatan Sumber Daya

Aparatur

Diklat paratur 90 100 100 100 100 100 100 100

Target yang ditetapkan untuk Peningkatan Sumber Daya Aparatur dan Diklat aparatur pada tahun 2013 yang terdapat pada seluruh SKPD di Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 100 %. Dan dari data evaluasi realisasimya sebesar 100% dengan kata lain persentase realisasi capaian[nya sebesar 100 %. Namun jika dibandingka denga capaian realisasi pada tahun 2012 untuk indikator Peningkatan Sumber Daya Aparatur mengalami sebesar 10 %. Peningkatan ini merupakan sebuah keberhasilan dari setiap SKPD yang ada di kabupaten pesisir untuk meningkatkan kapasitas sumber daya aparaturnya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya terutama pada tahun 2013 kemampuan SDM aparatur meningkat. Untuk kedepannya keberhasilan pencapaian ini dapat dipertahankan.

III-55

Sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur dicapai melalui program : 1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

2. Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil 3. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 4. Program Pendidikan Kedinasan

5. Program Pengembangan Kemitraan

6. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 7. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

8. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 9. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

10. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/ Perkebunan/ Perikanan/ Peternakan 11. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa/Nagari

Capaian rata-rata indikator kinerja output sebesar 100 % dengan dukungan dana Rp 2.485.534.900,00,- dan teralisasi sebesar Rp 2.365.345.500,00,-; atau 95,16 % sehingga daya dukung terhadap pencapaian kinerja sasaran sangat signifikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya kompetensi aparatur sebagai berikut :

1. Sumber daya aparatur;

2. pengalokasian belanja terhadap program ini; 3. Tupoksi instansi pemerintahan.

4. Informasi/undangan bintek. Hambatan/masalah:

1. Keterbatasan Kemampuan SDM aparatur pemerintah;

III-56

3. Kesibukan intansi pemerintahan terhadap beban kerja.

4. Masih minimnya informasi yang sampai ke intansi pemerintahan. Strategi pemecahan masalah:

1. Keterbatasan Kemampuan SDM aparatur pemerintah;

2. Masih terbatasnya pengalokasian anggaran untuk mengikuti pelatihan-pelatihan/bimtek ; 3. Kesibukan intansi pemerintahan terhadap beban kerja.

4. Masih minimnya informasi yang sampai ke intansi pemerintahan.

Sasaran 32:

“MENINGKATNYA TERTIB ADMINISTRASI “

Dalam pencapaian Sasaran Strategis 5 yaitu Meningkatnya tertib administrasi dengan indikator kinerjanya yaitu Lancarnya Kegiatan Administrasi Perkantoran melalui Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Dari hasil evaluasi capaian kinerja sasara n Meningkatnya kompetensi aparatur dengan indikator kinerjanya yaitu Pelaksanaan Bimtek, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 dengan predikat Sangat Berhasil. Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya tertib administrasi :

Tabel 3.38. Capaian Kinerja Sasaran 32

No Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2012

Tahun 2013

Target Realisasi % Capaian 1 Lancarnya Kegiatan Administrasi

Perkantoran

100 100 100 100

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk indikator kinerja Lancarnya Kegiatan Administrasi Perkantoran dari target yang ditetapkan sebesar 100 %. Dari evaluasi realisasi tahun 2013 tercapai sebesar 100 %. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 yang mencapai 100%. Hal ini mengindikatorkan bahwa untuk indikator kinerja administrasi perkantoran sudah mendapat

III-57

predikat sangat berhasil.

Tingkat capaian indikator kinerja sasaran tahun 2013 terhadap target kinerja tahun kelima RPJMD tahun 2010 - 2015 sebagai berikut :

Sasaran Meningkatnya tertib administrasi dicapai melalui program : 1. Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran

2. Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 3. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Laut

4. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

5. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan 6. Program Penataan Administrasi Kependudukan

7. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah

8. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 9. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 10. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

11. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatausahaan Pemda 12. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

13. Program Peningkatan kapsitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah 14. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

15. Program Pemantapan Otonomi Daerah

16. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

17. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan 18. Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

III-58

Capaian rata-rata indikator kinerja output sebesar 100 % dengan dukungan dana Rp 4.785.102.353,00,- dan teralisasi sebesar Rp 3.333.755.371,00,- atau 69,67 % Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya tertib administrasi berikut :

1. Sumber daya aparatur; 2. pengalokasian belanja

3. Minimnya informasi untuk pelatihan dan pendidikan.

Hambatan/masalah:

1. Masih kurangnya SDM aparatur pemerintah.

2. Masih terbatasnya pengalokasian belanja untuk mendukung pencapaian indikator Lancarnya Kegiatan Administrasi Perkantoran.

3. Minimnya informasi dan undangan untuk pelatihan dan pendidikan. Strategi pemecahan masalah:

1. Untuk peningkatan SDM aparatur, setiap ada kesempatan dan undangan untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan harus diikuti oleh aparatur SKPD terkait.

2. Keterbatasan pengalokasian anggaran, bisa diatasi dengan memprioritaskan belanja untuk peningkatan sumberdaya aparatur.

3. Selain untuk undangan yang datang resmi ke SKPD terkait, juga harus ada kesadaran aparatur untuk mencarinya melalu website resmi di internet.

Sasaran 33 :

“MENINGKATNYA KOORDINASI DAN SINERGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN”

III-59

pelaksanaan pembangunan dengan indikator kinerjanya yaitu Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah. Dari hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan dengan indikator kinerjanya yaitu Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah, memperlihatkan angka capaian kinerja sasaran sebesar 100 dengan predikat Sangat Berhasil

Hasil pengukuran capaian kinerja sasaran Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan:

Tabel 3.39. Capaian Kinerja Sasaran 33

No Indikator Kinerja Realisasi

Tahun 2012

Tahun 2013

Target Realisasi % Capaian 1 Koordinasi Perencanaan

Pembangunan Daerah

100 100 100 100

Untuk Meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan baik internal antar bidang dan sub bidang maupun eksternal dengan SKPD lain di tingkat daerah, provinsi, maupun nasional harus harus berlandaskan kepada beberapa poin sebagai berikut:

1. Menjadikan dokumen perencanaan sebagai dasar dan pedoman dalam seluruh kegiatan pembangunan yang dilaksanakan

2. Tersusunnya dokumen perencanaan yang sinkron dan runtut sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pembangunan

3. Mampu mengkoordinasikan dan menyelaraskan kegiatan pembangunan agar tidak terjadi duplikasi

4. Penyediaan dan update data sebagai dasar perencanaan dan pembangunan di Kabupaten Pesisir Selatan

III-60

5. Peningatan kapasitas sumberdaya manusia yang cakap di bidang perencanaan pembangunan daerah

Di Kabupaten Pesisir Selatan untuk Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah yang sebagian besar di koordinasikan oleh Bappeda berjalan sesuai dengan rencana. Hal ini terlihat dari capaian program dan kegiatan yang merupakan Akumulasi Kinerja s/d Tahun 2013 mencapai 100%. Jika dikaitkan dengan capaian target kinerja RPJMD tahun 2015 sebesar 100 %. Artinya untuk Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah telah memenuhi target sasaran. Untuk kedepannya hal ini bisa dipertahankan, bahkan harus duipayakan lebih baik lagi.

Sasaran Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan dicapai melalui program :

1. Program Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

3. Program Perencanaan Penataan Ruang 4. Program Pengembangan Data dan Informasi

5. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar 6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

7. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

8. Program Perencanaan Pembangunan Sosial dan Budaya

9. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya Alam 10. Program Perencanaan Pentaaan Ruang

11. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan 12. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

III-61

13. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

14. Program Pemantapan Otonomi Daerah 15. Program Pembangunan Kewilayahan

16. Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat 17. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 18. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

19. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 20. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

21. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan 22. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Capaian rata-rata indikator kinerja output sebesar 100 % dengan dukungan dana Rp 1535140282,00,- dan teralisasi sebesar Rp 1.503.180.302,00,- atau 97,92%. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan pembangunan sebagai berikut :

1. SDM

2. Data-data dan informasi yang valide ; 3. pengalokasian Anggaran

4. Law enforcement/sanksi hukum .

5. Konsisten Pemerintah dalam Perencanaan 6. Kesadaran Pemerintah, Swasta dan Masyaraakat Hambatan/masalah:

1. Masih kurangnya Sumber Daya Manusia di bidang perencanaan. 2. Jumlah personil belum seimbang dengan beban tugas.

III-62

3. Masih kurangnya sarana dan prasarana kerja yang memadai. 4. Masih kurangnya koordinasi antar bidang dan instansi terkait.

5. Belum adanya Standar Operasional Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal. strategi pemecahan masalah:

1. Optimalisasi pola koordinasi, sinkronisasi dan integrasi serta monitoring dan evaluasi perencanaan dan hasil-hasil pembangunan.

2. Optimalisasi sistem pendataan/informasi/data

3. Pemantapan peran Bappeda sebagai motivator, koordinator, komunikator serta administrator suatu perencanaan

4. Peningkatan jumlah dan kualitas aparat perencana dalam mendukung pelaksanaan tugas. 5. Penyusunan SOP dan SPM

6. Perencanaan Pembangunan tepat guna berbasis IPTEK

3.6 AKUNTABILITAS KEUANGAN

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 sebesar Rp . 1.089.177.331.687,- terealisasi sebesar Rp. 1.045.700.272.599 atau 95,99%.

Pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 belanja langsung untuk mendukung pencapaian kinerja 33 sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013, disediakan plafon anggaran sebesar

Rp. 396.793.876.133,- direalisir sebesar Rp. 170.809.381.307,-.

Dari plafon anggaran belanja langsung sebesar Rp. 396.793.876.133,- dialokasikan untuk belanja program/kegiatan yang mendukung secara langsung pencapaian 33 sasaran strategis sebesar Rp 370.233.714.486,- atau 93 % dan sebesar Rp. 26.560.161.647,- atau 7 % untuk belanja langsung program/kegiatan administrasi perkantoran.

III-63

Belanja langsung program/kegiatan yang mendukung secara langsung pencapaian 33 sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2013 sebesar Rp 170.809.381.307,- terealisasi sebesar Rp. 139.304.529.895.,- atau 81,72 %, dengan rincian anggaran dan realisasi per sasaran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.40. Akuntabilitas Keuangan

No SASARAN ANGGARAN REALISASI %

1 Meningkatkan pendapatan perkapita 8.432.590.989 8.420.159.715 99,97

2 Menurunkan jumlah pengangguran 104.700.000 104.258.040 99,58

3 Berkurangnya jumlah penduduk miskin 1.943.461.500 1.849.870.650 95,18

4 Meningkatnya jumlah kunjungan Wisman dan Wisnu 1.339.383.600 1.223.455.300 91,34

ke Kab. Pesisir Selatan

5 Pengembangan kawasan agropolitan, minapolitan dan 4.623.523.400 4.620.556.945 99,94

KTM

6 Meningkatnya sarana dan prasarana pasar nagari 1.100.000.000 844.443.000 76,77

7 Berkembangnya permodalan, pemasaran dan SDM 2.039.787.640 2.002.901.240 98,19

UMKM

8 Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian 23.097.829.125 23.097.829.125 100

9 Meningkatkan rasio efektifitas 60 % pada tahun 2015 113.303.500 111.198.100 98,14

10 Meningkatnya presentase jalan kabupaten dgn 3.239.537.160 3.238.311.000 99,96

kondisi baik

11 Tidak ada lagi kampung tertinggal 25.265.003.500 22.995.331.484 91,02

12 Meningkatnya jangkauan prasarana irigasi 14.789.994.975 14.257.712.719 96,40

13 Tersedianya informasi tentang wilayah rawan bencana 154.567.910 152.272.210 98,51

14 Meningkatnya sarana dan prasarana penanggulangan 16.896.092.406 16.701.126.453 98,85

bencana

15 Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat 576.966.760 573.123.760 99,33

16 Meningkatnya angka melek huruf 10.649.699.200 7.932.114.100 74,48

17 Meningkatnya rata-rata lama sekolah 6.254.807.550 5.819.090.050 93,03

18 Meningkatnya usia harapan hidup 28.753.917.249 26.911.376.673 93,59

19 Menurunnya angka kematian bayi 1.277.274.100 1.277.034.300 99,98

20 Menurunnya angka kematian ibu melahirkan 175.907.100 167.692.100 95,33

21 Meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar 1.530.489.825 1.490.676.825 97,40

22 Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama 1.546.528.200 1.540.238.635 99,59

23 Meningkatnya pemahaman dan pengalaman 133.311.000 126.669.000 95,02

nilai-adat dan budaya

24 Meningkatnya pemahaman dan pengamalan ajaran 992.613.600 986.256.700 99,36

agama

25 Berkembangnya nilai-nilai seni dan budaya 343.285.000 340.196.000 99,10

26 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia pe- 79.719.300 75.277.800 94,43

mangku adat

27 Meningkatkan mutu pelayanan satu pintu 2.273.926.270 2.185.201.100 96,10

28 Meningkatnta pelayanan pengadaan barang 270.889.000 270.899.000 100

dan jasa secara elektronik

29 Meningkatnya pemantapan teknologi informasi 1.824.869.150 1.811.266.020 99,50

untuk pelayanan

30 Meningkatkan opini BPK terhadap laporan keuangan 1.833.194.563 1.763.757.678 96,21

31 Meningkatnya kompetensi aparatur 2.485.534.900 2.365.345.500 95,16

32 Meningkatnya tertib administrasi 4.785.102.353 3.333.755.371 69,67

33 Meningkatnya koordinasi dan sinergi pelaksanaan Pembangunan 1.535.140.282 1.503.180.302 97,92

BAB IV

PENUTUP

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik, sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Th. 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Dan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Dokumen terkait