• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan bulan Desember Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan bulan Desember Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Desember 2012. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan melalui model pembelajaran think pair share di Kelas V SDN 9 Limboto Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan karena kondisi rill di lapangan menunjukkan bahwa tingkat hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan sangat rendah. Hasil penelitian terkait upaya meningkatkan hasil belajar siswa mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan melalui model pembelajaran think pair share pada siswa kelas V SDN 9 Limboto Kabupaten Gorontalo diadakan penelitian tindakan kelas melalui dua siklus diperoleh gambaran riil tentang peningkatan hasil belajar siswa terhadap konsep tersebut yang dapat diuraikan sebagai berikut: 4.1.1 Observasi Awal

Observasi awal dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2012. Mengacu pada kegiatan observasi awal yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa dari dari 22 siswa yang ada di kelas tersebut terdapat 12 siswa (54.55%) yang memiliki tingkat hasil belajar yang rendah terhadap materi penyesuaian diri tumbuhan yang diajarkan.

Adapun hasil capaian belajar siswa pada observasi awal disajikan pada tabel di bawah ini:

(2)

Tabel 1. Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tahap Observasi Awal

No Nama Siswa Nilai Siswa Ket

Tuntas Tidak Tuntas

1 Alpin 6 - Tidak Tuntas

2 Ferendi 6 - Tidak Tuntas

3 Gusnandi 8 Tuntas -

4 Jefriyanto 6 - Tidak Tuntas

5 Mohamad 6 - Tidak Tuntas

6 Moh. Rizki 9 Tuntas -

7 Rivaldi 8 Tuntas -

8 Fauzi 5 - Tidak Tuntas

9 Mohamad 5 - Tidak Tuntas

10 Yusuf 9 Tuntas -

11 Andika 5 - Tidak Tuntas

12 Oktaviana 5 - Tidak Tuntas

13 Amelia 9 Tuntas -

14 Armiyati 6 - Tidak Tuntas

15 Cindra 8 Tuntas -

16 Fitiyana 5 - Tidak Tuntas

17 Litfiah 5 - Tidak Tuntas

18 Musdalifa 9 Tuntas -

19 Rianti 8 Tuntas -

20 Septiana 5 - Tidak Tuntas

21 Yurnaningsi 9 Tuntas -

22 Santi 8 Tuntas -

Jumlah 150 10 12

Rata-Rata 6.82 45.45% 54.55%

Hasil pengamatan awal menunjukkan bahwa penyebab rendahnya hasil belajar IPA yaitu karena sebagian besar siswa kurang memahami substansi materi sehingga siswa tidak dapat melakukan aktivitas pembelajaran yang diharapkan. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa pembelajaran tersaji secara abstrak dan siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk melakukan aktivitas sharring dengan temannya terkait konsep yang dibelajarkan. Siswa juga pada pada

(3)

umumnya belum memperoleh kesempatan untuk melakukan diskusi dengan temannya dalam menyelesaikan topik bahasan yang diajarkan guru.

Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa Kelas V SDN 9 Limboto Kabupaten Gorontalo belum memiliki memiliki kemampuan untuk mendapatkan pengalaman belajar melalui berdiskusi dengan temannya dalam memahami konsep IPA yang diajarkan.

Grafik perolehan nilai pada observasi awal dapat digambarkan sebagai berikut:

Grafik 1. Ketuntasan siswa pada observasi Awal

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam materi penyesuaian diri tumbuhan sangat rendah tingkat capaian hasil belajar siswa sangat rendah. Kondisi riil menunjukkan bahwa hanya 10 siswa atau 45.45% yang menunjukkan hasil belajar yang tuntas. Dalam konteks ini daya serap siswa

9 9.5 10 10.5 11 11.5 12 1 2 1 2 10 siswa (45.45% ) 12 siswa (54.55% ) Tidak Tuntas Tuntas

(4)

untuk mata pelajaran ini hanya 6.82. Berdasarkan temuan dalam kegiatan observasi awal di atas menunjukkan maka dipandang perlu dilakukan kegiatan tindakan melalui siklus I untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa dalam memahami materi penyesuaian diri tumbuhan ini.

Hasil refleksi yang dilakukan oleh tim pengamat menunjukkan sebagai berikut:

a) Siswa terlihat sangat bingung untuk memahami konsep identifikasi penyesuaian diri tumbuhan

b) Siswa belum mampu memberikan contoh bentuk identifikasi penyesuaian diri tumbuhan

c) Siswa pada umumnya belum mampu menjelaskan proses penyesuaian diri Tumbuhan

d) Siswa pada umumnya belum menyimpulkan proses penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungannya.

4.1.2 Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 Nopember 2012. Kegiatan siklus I diarahkan pada upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap penyesuaian diri tumbuhan melalui model pembelajaran think pair share pada Siswa Kelas V SDN 9 Limboto Kabupaten Gorontalo.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: guru membagikan materi tentang penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk

(5)

mempertahankan hidup. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa dan menugaskan siswa secara berpasangan untuk mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan. Siswa dalam setiap pasangan siswa mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lingkungan sekitar. Pada tahap selanjutnya siswa ditugaskan untuk sharring dengan temannya tentang hasil pengamatan secara langsung di lingkungan sekitar. Siswa diajak untuk sharring dengan pasangan lain yang telah melakukan pengamatan terhadap lingkungan. Siswa difasilitasi secara individual untuk menyimpulkan materi yang telah disharringkan. Guru memberikan penguatan atas peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami materi IPA yang telah dipelajari. Pada tahap akhir guru memberikan test untuk mengevaluasi hasil belajar siswa.

Dari kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa dalam menguasai materi penyesuaian diri tumbuhan.

Terkait dengan hasil capaian belajar siswa pada observasi awal disajikan pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tahap Siklus I

No Nama Siswa Nilai Siswa Ket

Tuntas Tidak Tuntas

1 Alpin 8 Tuntas -

2 Ferendi 8 Tuntas -

3 Gusnandi 8 Tuntas -

4 Jefriyanto 8 Tuntas -

5 Mohamad 8 Tuntas -

(6)

7 Rivaldi 8 Tuntas -

8 Fauzi 5 - Tidak Tuntas

9 Mohamad 5 - Tidak Tuntas

10 Yusuf 9 Tuntas -

11 Andika 5 - Tidak Tuntas

12 Oktaviana 5 - Tidak Tuntas

13 Amelia 9 Tuntas -

14 Armiyati 8 Tuntas -

15 Cindra 8 Tuntas -

16 Fitiyana 5 - Tidak Tuntas

17 Litfiah 5 - Tidak Tuntas

18 Musdalifa 9 Tuntas - 19 Rianti 8 Tuntas - 20 Septiana 8 Tuntas - 21 Yurnaningsi 9 Tuntas - 22 Santi 8 Tuntas - Jumlah 163 16 6 Rata-Rata 7.41 72.73% 27.27%

Adapun Grafik perolehan nilai pada siklus I dapat digambarkan sebagai berikut:

Grafik 2. Ketuntasan siswa pada siklus I

0 2 4 6 8 10 12 14 16 1 2 1 2 16 siswa (72.73% ) 6 siswa (27.27% ) Tidak Tuntas Tuntas

(7)

Dari hasil kegiatan pada siklus I ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam memahami materi penyesuaian diri tumbuhan mulai menunjukkan hasil capaian yang cukup baik. Dari 22 siswa menunjukkan bahwa yang tuntas dalam menguasai materi yaitu sebanyak 16 siswa atau 72.73%, sedangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar yaitu sebanyak 6 siswa atau 27.27%. Daya serap siswa pada siklus I ini meningkat menjadi 7.41.

Hasil refleksi antara pengamat dan peneliti disimpulkan beberapa hal terkait kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I sebagai berikut:

a) Siswa tertantang dengan kegiatan pembelajaran yang difasilitasi guru dan siswa terlihat aktif dalam melakukan identifikasi penyesuaian diri tumbuhan yang ada di lingkungannya

b) Siswa terlihat mulai mampu memahami konsep identifikasi penyesuaian diri tumbuhan

c) Siswa mulai dapat memberikan contoh bentuk identifikasi penyesuaian diri tumbuhan

d) Siswa mulai dapat menjelaskan proses penyesuaian diri tumbuhan

e) Sebagian siswa mulai dapat menyimpulkan proses penyesuaian diri tumbuhan

Hasil refleksi di atas menunjukkan bahwa tingkat hasil belajar siswa terhadap materi penyesuaian diri tumbuhan mengalami peningkatan. Namun karena tingkat hasil belajar siswa belum mencapai hasil yang diharapkan .Sebab pada siklus ini siswa menemukan sendiri materi pembelajaran maka kegiatan akan dilanjutkan ke siklus II.

(8)

4.2.3 Siklus II

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Nopember 2012. Pada siklus II ini dilakukan kegiatan pembelajaran untuk meminimalisir berbagai kekurangan yang ada pada siklus I sehingga diharapkan mampu memberikan hasil belajar yang optimal kepada siswa tentang materi penyesuaian diri tumbuhan. Kegiatan yang dilakukan tetap menggunakan model pembelajaran think pair share. Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru dalam kegiatan model pembelajaran think

pair share ini adalah sebagai berikut: guru membagikan materi tentang

penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa dan menugaskan siswa secara berpasangan untuk mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan. Siswa dalam setiap pasangan siswa mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lingkungan sekitar. Pada tahap selanjutnya siswa ditugaskan untuk

sharring dengan temannya tentang hasil pengamatan secara langsung di

lingkungan sekitar. Siswa diajak untuk sharring dengan pasangan lain yang telah melakukan pengamatan terhadap lingkungan. Siswa difasilitasi secara individual untuk menyimpulkan materi yang telah disharringkan. Guru memberikan penguatan atas peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami materi IPA yang telah dipelajari. Pada tahap akhir guru memberikan test untuk mengevaluasi hasil belajar siswa

Tindakan yang dilakukan pada siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada materi penyesuaian diri tumbuhan. Hasil

(9)

penelitian menunjukkan bahwa setiap siswa rata-rata menunjukkan nilai yang tinggi pada saat pelaksanaan tes. Dari hasil belajar siswa menunjukkan terjadi perubahan serta peningkatan nilai siswa sebagaimana yang disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tahap Siklus II

No Nama Siswa Nilai Siswa Ket

Tuntas Tidak Tuntas

1 Alpin 10 Tuntas -

2 Ferendi 8 Tuntas -

3 Gusnandi 10 Tuntas -

4 Jefriyanto 8 Tuntas -

5 Mohamad 8 Tuntas -

6 Moh. Rizki 10 Tuntas -

7 Rivaldi 8 Tuntas -

8 Fauzi 9 Tuntas -

9 Mohamad 9 Tuntas -

10 Yusuf 10 Tuntas -

11 Andika 8 Tuntas -

12 Oktaviana 6 - Tidak Tuntas

13 Amelia 9 Tuntas -

14 Armiyati 9 Tuntas -

15 Cindra 9 Tuntas -

16 Fitiyana 6 - Tidak Tuntas

17 Litfiah 6 - Tidak Tuntas

18 Musdalifa 10 Tuntas - 19 Rianti 9 Tuntas - 20 Septiana 10 Tuntas - 21 Yurnaningsi 10 Tuntas - 22 Santi 9 Tuntas - Jumlah 191 19 3 Rata-Rata 8.68 86.36% 13.64%

Tabel di atas menunujukkan bahwa daya serap siswa pada siklus II ini meningkat menjadi 8.68. Adapun grafik perolehan nilai pada siklus II dapat digambarkan sebagai berikut:

(10)

Grafik 3. Ketuntasan siswa pada siklus II

Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam memahami materi penyesuaian diri tumbuhan menunjukkan hasil capaian yang baik. Dari 22 siswa menunjukkan bahwa yang tuntas dalam menguasai materi yaitu sebanyak 19 siswa atau 86.36%, sedangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar yaitu sebanyak 3 siswa atau 13.64%.

Hasil refleksi antara pengamat dan peneliti disimpulkan beberapa hal terkait kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I sebagai berikut:

a) Siswa pada umumnya sangat proaktif dan tertantang untuk mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 1 2 1 2 19 siswa (86.36% ) 3 siswa (13.64% ) Tidak Tuntas Tuntas

(11)

b) Siswa tertantang dengan kegiatan pembelajaran yang difasilitasi guru dan siswa terlihat aktif dalam melakukan identifikasi penyesuaian diri tumbuhan yang ada di lingkungannya

c) Siswa pada umumnya telah mampu memahami konsep identifikasi penyesuaian diri tumbuhan

d) Siswa pada umumnya telah dapat memberikan contoh bentuk identifikasi penyesuaian diri tumbuhan

e) Siswa pada umumnya dapat menjelaskan proses penyesuaian diri tumbuhan

f) Siswa pada umumnya menyimpulkan proses penyesuaian diri tumbuhan Hasil refleksi di atas menunjukkan bahwa tingkat hasil belajar siswa terhadap materi penyesuaian diri tumbuhan mengalami peningkatan. Berdasarkan temuan dalam kegiatan siklus I ini maka penelitian tidak dilanjutkan ke siklus III karena telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan.

4.2 Pembahasan

Peningkatan hasil belajar siswa merupakan hal yang sangat substansial untuk dilakukan dalam rangka meningkatkan kompetensi siswa dalam menguasai materi yang dibelajarkan. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang menuntut kemampuan siswa untuk menguasai materi secara optimal. Penguasaan materi yang optimal dalam memahami materi penyesuaian diri tumbuhan merupakan manifestasi dari hasil belajar yang optimal dalam mata pelajaran ini.

Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa Kelas V SDN 9 Limboto Kabupaten Gorontalo secara riil menunjukkan bahwa pada kegiatan observasi

(12)

awal menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam memahami materi penyesuaian diri tumbuhan sangat rendah yaitu hanya 10 siswa atau 45.45% yang menunjukkan hasil belajar yang tuntas. Berdasarkan temuan dalam kegiatan observasi awal di atas menunjukkan maka dilakukan kegiatan tindakan melalui siklus I untuk mengatasi rendahnya hasil belajar siswa dalam memahami materi penyesuaian diri tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Tindakan siklus I dilaksanakan dengan cara guru menyiapkan kelas sedemikian rupa agar tercipta situasi yang kondusif dalam pembelajaran. guru membagikan materi tentang penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan hidup. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja siswa dan menugaskan siswa secara berpasangan untuk mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan. Siswa dalam setiap pasangan siswa mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lingkungan sekitar. Pada tahap selanjutnya siswa ditugaskan untuk sharring dengan temannya tentang hasil pengamatan secara langsung di lingkungan sekitar. Siswa diajak untuk sharring dengan pasangan lain yang telah melakukan pengamatan terhadap lingkungan. Siswa difasilitasi secara individual untuk menyimpulkan materi yang telah disharringkan. Guru memberikan penguatan atas peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami materi IPA yang telah dipelajari. Pada tahap akhir guru memberikan test untuk mengevaluasi hasil belajar siswa

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I menunjukkan bahwa tingkat hasil belajar siswa dalam memahami materi penyesuaian diri tumbuhan mulai

(13)

menunjukkan hasil capaian yang cukup baik. Dari 22 siswa yang ada di Kelas V SDN 9 Limboto menunjukkan bahwa yang tuntas dalam menguasai materi yaitu sebanyak 16 siswa atau 72.73%. Sedangkan siswa yang belum tuntas yaitu sebanyak 6 siswa (27.27%) dengan tingkat daya serap siswa pada siklus I ini meningkat menjadi 7.41. beberapa fakta yang menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: a) siswa tertantang dengan kegiatan pembelajaran yang difasilitasi guru dan siswa terlihat aktif dalam melakukan identifikasi penyesuaian diri tumbuhan yang ada di lingkungannya, b) siswa terlihat mulai mampu memahami konsep identifikasi penyesuaian diri tumbuhan, c) siswa mulai dapat memberikan contoh bentuk identifikasi penyesuaian diri tumbuhan, d) siswa mulai dapat Menjelaskan Proses Penyesuaian Diri Tumbuhan, e) sebagian siswa mulai Menyimpulkan proses penyesuaian diri tumbuhan.

Namun karena belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dengan cara pada awal kegiatan guru memotivasi siswa melalui kegiatan tanya jawab. Strategi ini dilakukan sebagai upaya merangsang anak untuk berkomunikasi dengan guru, sehingga proses pembelajaran akan berlangsung dengan kondusif. Guru selanjutnya menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada akhir pembelajaran. guru menyiapkan kelas sedemikian rupa agar tercipta situasi yang kondusif dalam pembelajaran. Guru selanjutnya memberikan memberikan pengantar singkat tentang mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan. Siswa dibagi dalam 5 kelompok dan dibagikan LKS tentang

(14)

mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan. Siswa difasilitasi guru untuk keluar kelas melakukan sharring dalam mengamati mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan di lingkungannya. Pada tahap selanjutnya guru membimbing siswa untuk melakukan identifikasi terhadap mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan di lingkungannya. Guru menugaskan siswa secara kelompok untuk menyelesaikan LKS. Pada tahap akhir siswa di bimbing untuk mengambil simpulan dari hasil identifikasi dan analisis yang dilakukan terhadap mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan di lingkungannya

Dari hasil siklus II di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam memahami materi penyesuaian diri tumbuhan menunjukkan hasil capaian yang sangat baik. Dari 22 siswa menunjukkan bahwa yang tuntas dalam menguasai materi yaitu 19 siswa atau 86.36%, sedangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar yaitu hanya 3 siswa (13.64%). Daya serap siswa pada siklus II ini meningkat menjadi 86.36.

Beberapa fakta yang menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut; a) siswa pada umumnya sangat proaktif dan tertantang untuk mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan, b) siswa tertantang dengan kegiatan pembelajaran yang difasilitasi guru dan siswa terlihat aktif dalam melakukan identifikasi penyesuaian diri tumbuhan yang ada di lingkungannya, c) siswa pada umumnya telah mampu memahami konsep identifikasi penyesuaian diri tumbuhan, d) siswa pada umumnya telah dapat memberikan contoh bentuk identifikasi penyesuaian diri tumbuhan, e) siswa pada

(15)

umumnya dapat menjelaskan proses penyesuaian diri tumbuhan, f) siswa pada umumnya menyimpulkan proses penyesuaian diri tumbuhan.

Berdasarkan temuan dalam kegiatan siklus II ini menujukkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran think pair share mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Temuan di atas jelas menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran think pair share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penyesuaian diri tumbuhan pada siswa di Kelas V SDN 9 Limboto Kabupaten Gorontalo Kabupaten Gorontalo. Hal tersebut ditunjukkan dengan capaian proses kegiatan pembelajaran serta hasil belajar yang dicapai siswa yang menjadi baik.

Adapun hasil capaian hasil belajar siswa sejak observasi awal sampai dengan siklus II digambarkan pada grafik berikut ini:

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 1 2 3

Observasi Awal Siklus I Siklus II

10 siswa (45.45%) 19 siswa (86.36% ) 16 siswa (72.73% )

(16)

Grafik 4 Ketuntasan siswa dari Observasi awal sampai Siklus II

Grafik di atas menunjukkan bahwa bahwa pada observasi awal terdapat 10 siswa atau 45.45% yang memiliki hasil belajar belajar baik terhadap materi penyesuaian diri tumbuhan. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 16 siswa atau 72.73%. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 19 siswa atau 86.36% dari 22 siswa yang ada di SDN 9 Limboto Kabupaten Gorontalo.

Mencermati uraian di atas maka model pembelajaran think pair share dapat dijadikan sebagai salah satu metode dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Hal ini berdasarkan temuan penelitian bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah dikenai tindakan selama 2 siklus. Berdasarkan hasil penelitian maka hipotesis tindakan yang berbunyi “Jika digunakan model pembelajaran think pair share maka hasil belajar terhadap materi mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan pada siswa Kelas V SDN 9 Limboto Kabupaten Gorontalo dapat meningkat, dapat diterima.”

Gambar

Tabel  1.  Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tahap Observasi Awal
Grafik  perolehan  nilai  pada  observasi  awal  dapat  digambarkan  sebagai  berikut:
Tabel 2.  Hasil belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tahap Siklus I
Grafik 2.  Ketuntasan siswa pada siklus  I
+3

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi natrium alginat secara kualitatif memberikan hasil yang positif terhadap semua perlakuan, rendemen natrium alginat tertingi adalah 16,63% dengan konsentrasi pemutih

Yayasan Peduli Timor Barat sebagai organisasi yang mefasilitasi komunikasi adalah membangun pola atau bentuk komunikasi sinergis antara masyarakat pesisir Pulau

Sistem ember adalah salah satu sistem pemerahan yang menggunakan mesin sebagai pengganti tangan yang dapat dipindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain.

Sehingga berdasarkan syarat kestabilan sistem permainan maka titik ekuilibrium Nash dapat diperoleh dari titik potong kedua hiperbola pada daerah yang memenuhi

Kuswanto (1996) menjelaskan pada kategori pertama benih harus disebarkan di atas permukaan lahan untuk mengecambahkan, kategori kedua be- nih tersebut dibenamkan di

Fragmentasi adalah cara memutuskan bagian tubuh tumbuhan yang kemudian membentuk individu baru. Fragmentasi terutama pada ganggang Oscillatoria. Pada filamen yang

Tujuan khusus penelitian ini adalah : (1) Mengetahui karakteristik keluarga dan pengetahuan gizi ibu pada keluarga nelayan; (2) Menganalisis konsumsi zat gizi

Dan yang terakhir narasumber ke tujuh Sella Amalia adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah