• Tidak ada hasil yang ditemukan

Calcium dan Muskuloskeletal. Dr. Mohamad Sadikin DSc Departemen Bio0kimia dan Biologi Molekuler FKUI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Calcium dan Muskuloskeletal. Dr. Mohamad Sadikin DSc Departemen Bio0kimia dan Biologi Molekuler FKUI"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

1

Calcium dan Muskuloskeletal

Dr. Mohamad Sadikin DSc

Departemen Bio0kimia dan Biologi Molekuler FKUI

(2)

2

Calcium & Makhluk Hidup

 Calcium : logam terbanyak dalam

makhluk hidup

 Adanya garam Ca merupakan

petanda pernah ada makhluk hidup

 → salah satu indikator bagi para

geolog untuk menafsirkan gerak

kulit bumi dalam membentuk relief permukaan bumi dan menjelaskan terbentuknya pegunungan

 Pegunungan kapur sekitar plateau

Bandung → dataran Bandung pernah berupa danau besar

(3)

3

Fungsi muskuloskeletal

 Fungsi muskuloskeletal dalam

hubungan dengan Ca :

.

١ Fungsi sebagai penunjang

.

٢ Fungsi kontraktil ( sebagai

bagian dari alat gerak)

.

٣ Fungsi konduktibilitas impuls

.

٤ Fungsi umum intrasel sebagai

caraka ke 2 (2nd messenger)

.

٥ Sebagai kofaktor bbg protein / E

(4)

4

 Apa bila dihubungkan dengan

jaringan penyusun sistem muskuloskeletal :

.

١ Fgs penunjang : tulang & rawan

.

٢ Fgs kontraktil / lokomosi : otot

.

٣ Fgs konduktibilitas : saraf

.

٤ Fgs umum caraka 2 : ditemukan

pada seluruh sel tubuh

.

٥ Fgs sebagai kofaktor :

a. Di luar sel : penggumpalan darah,

aktivasi komplemen (C’)

b. Di dalam sel : bbg protein intrasel

untuk laksanakan fgs perlu Ca2+

(5)

5

Peran penunjang dari Ca

 Sebagai penunjang, Ca terutama

berperan dalam tulang dan rawan

 Dalam menjalankan fgs penunjang,

Ca berada dalam bentuk garam fosfat : Ca3(PO4)2

 Kristal kalsium fosfat sangat keras,

mampu menahan tekanan dlm arah sejajar sumbu tulang

(6)

6

 Bukti : gigi (walau bukan bagian

muskuloskeletal)

 Kristal Ca3(PO4)2 dalam gigi, disertai

air kristal, tersusun sangat teratur

 Secara geometris membentuk

silinder heksagonal, tersusun rapat & teratur

Dikenal sbg kristal hidroksiapatit

 → gigi menjadi sangat keras

 → mampu menahan tekanan berat

dalam arah sejajar sumbu panjang gigi

 → sifat yg diperlukan u/ kunyah,

(7)

7

Tulang mengalami gubah ulang

(remodelling), sedang gigi tidak

 → Ca tulang diendapkan dan

dilarutkan kembali setiap saat, gigi tidak

 → dengan cara ini :

1.Tulang dapat tumbuh (gigi tidak menjadi > & tdk menjadi < dalam perjalanan waktu

2.Tulang mengalami perubahan yang lebih halus dalam perjalanan wkt

(gigi tidak > rumit karena usia

→ o.k gigi tdk berubah, tlg berubah, gigi dpt dipaaki sbg ciri identitas (tlg tdk)

(8)

8

Sistem Alat Gerak & Calcium

Gerak membedakan hewan

dengan tumbuhan

Gerak = perubahan orientasi

 →sejumlah massa yang digerakkan,

yang :

- →massa tersebut perlu didukung (secara pasif dan aktif)

- → ada penggerak

 Pendukung massa secara pasif : rangka  Rangka tdk dpt digerakkan bila tunggal :

- →bbp bagian yang ± bebas 1 sama lain - →sendi : sambungan antara 2 tlg

(9)

9

O.k.i, rangka harus keras & kuat  2 sifat ini dimanfaatkan pula u/

lindungi alat-alat dalam tubuh (organ) yang lunak & sangat penting :

- Otak → ruang tertutup yang dibentuk o/ tlg sangat keras : tengkorak

- Rongga dada (cavum thorax) : sistem tlg rusuk (costae), tlg dada (sternum) yang dikunci ke belakang o/ tlg punggung

(vertebrae)

- Rongga panggul (pelvis) melindungi ginjal, alat reproduksi (ovarium, uterus)

(10)

10

 Semua fgs pendukung ini

mengharuskan tlg mempunyai kekerasan yang tinggi

 Didukung o/ Ca3(PO4)2

 Bandingkan dengan rangka luar

(eksoskelet) artropoda & cangkang

moluska yang tersusun dari CaCO3,

yang fungsinya tidak sebanyak endoskelet vertebrata

 Dalam 1 mol kalsium fosfat ada 3

kation (Ca) & 2 anion (fosfat), dlm 1 mol kalsium karbonat hanya 1

kation & 1 anion

(11)

11

 Kelenturan tulang : tlg harus punya

kelenturan spy daya dukung karena sifat keras & kuat o.k adanya

Ca3(PO4)2 tdk patah :

- Tlg harus tahan terhadap torsi (puntiran)

- Tlg harus bersifat pegas

- Tlg hrs bersifat peredam kejut

 Ke 3 hal ini hanya dapat dipenuhi o/

biomakromolekul / biopolimer:

 → hrs didukung struktur fibriler, → harus

bersifat polimer (biopolimer) : - Protein (jenis fibriler)

(12)

12

 Unsur protein terpenting dari tulang

: kolagen

 Unsur polisakarida dari tulang :

glikosaminoglikan (g.a.g)

 Kolagen :

- Heliks 3 sepilin (triple helix)

- Pilinan tidak berupa sulur spt heliks α, ttp heliks patah-patah, kembar 3 - Struktur patahan disbbkan aa

OH-prolin

- Adanya kolagen → tlg tahan puntiran & tahan kompresi

(13)

13

 Glikosaminoglikan (g.a.g) :

 Jenis sangat banyak

Disebut juga substansi dasar

(ground substance)

 Sifat umum :

- Heteropolisakarida berulang : →Disusun o/ perulangan 2 jenis

monosakarida/turunannya dg irama tetap (a-b-a-b-a-b dst)→ heliks

- → strukturnya berupa serat

- Monosakarida penyusun mengandung banyak –OH→sangat higroskopis

- Jg mengandung sulfat (-SO4H→tolak menolak)

(14)

14

 Jadi tulang memikul beban karena

kuat & keras o.k adanya Ca3(PO4)2

 Sifat pegas & tahan puntiran tlg o.k

adanya kolagen

 Penambahan beban yg besar dalam

waktu singkat diatasi oleh g.a.g yang karena :

- Banyak mengandung –OH (sifat

umum dari monosakarida) mengikat banyak mol air melalui ikatan H

- Penambahan beban dibagi ke mol air (hk hidrostatik dari Pascal)

- Sifat pegas o.k tolak menolak

(15)

15

 Depotisasi unsur-unsur tulang

dilakukan o/ sel-sel berbeda :

 Materi anorganik :

- Sel-sel osteoblast

 Materi anorganik :

- Kolagen : fibroblast - G.a.g : kondrosit

 Komposisi sel (→ komposisi substansi

tulang) berbeda menurut usia

 Tlg individu usia muda :

- >banyak kondrosit→> rawan,>elastis

 Tlg individu usia tua :

(16)

16

Penggubahan (remodelling)

tulang

 Wajah seseorg, meski garis besar

sama, secara rinci berubah sesuai waktu

 → penggubahan o.k bbg hal :

pertumbuhan,, adaptasi dg lingkungan, trauma dlsb

 Tlg (dlm hal ini tlg tengkorak) jg berubah  Pada tingkat jaringan terjadi reabsorpsi

dan depotisasi berulang dari bahan penyusun

(17)

17

 Diperlukan kerja sama 2 jenis sel :

- Osteoblast : depotisasi Ca

- Osteoklas (osteoclast), bentuk

khusus dari makrofag : resorpsi Ca. dilengkapi dengan E fosfatase alkali

 Keseimbangan keduanya sangat

penting u/ penggubahan tlg

 Nirimbang osteoblas/osteoklas :

- Fisiologis : pertumbuhan (anak-anak)

→ osteoklas > osteoblas → aktivitas

fosfatase alkali serum pd anak-anak > dws

(18)

18

 Patologis :

- Hiperparatiroidisme :

→ osreoklas > aktif osteoblas → resorpsi Ca → osteoporosis, tlg mudah patah

- Bila aktivitas osteoblas>osteoklas →

penebalan tulang, misal pada akromegali →Tulang-tulang panjang & pipih menebal,

terutama bagian ujung (pd tlg pipih)

- Depotisasi Ca dapat menjadi >> (Σ & / aktivitas osteoblas >>), tdk diimbangi o/ osteoklas → tidak ada ruang kosong u/ depotisasi Ca → ossifikasi terjadi tidak beraturan → bentuk tulang tidak

(19)

19

 ∴ ossifikasi ≠ depotisasi Ca ≠

kalsifikasi

 Kalsifikasi : pengendapan Ca di

tempat yg biasanya sdkt Ca (mis.jar lunak) sehingga jar tsb mengeras

 Depotisasi : pengendapan Ca di

tempat yang biasanya memang ada Ca dlm Σ besar

 Ossifikasi: pengendapan Ca dalam

ruang-ruang yang disediakan

khusus u/ itu, sbg hsl resorpsi Ca sebelumnya→fgs osteoblas hrs

seimbang dg fgs osteoklas

(20)

20

Calcium Darah

 Selain dalam sel, Ca juga terdapat

di cairan ekstrasel, terutama darah

 Dalam cairan ekstrasel (darah atau

serum), Ca berada dalam 3 bentuk (fraksi):

- Ca++

- Ca dalam bentuk kompleks dengan asam organik

- Terikat dengan protein serum

sebagai proteinat, terutama Ca-albuminat

(21)

21

 Secara fisikokimia, fraksi Ca++ dan

fraksi bentuk kompleks dengan asam organik dapat dipisahkan dengan mudah dari fraksi

Ca-proteinat dengan menggunakan membran semipermeable atau teknik ultrafiltrasi → 2 kelompok : - Ca diffusible : dapat menembus mmb

semipermeable / ultrafiltrasi, t.d.a : a.Ca++

b.Ca kompleks organik

(22)

22

 [Ca]serum total : 9 – 11 mg/ dL  >50 % dari [Ca]serum total : Ca

diffusible

 Oleh karena ≈ 90 % Ca diffusible

adalah Ca++ , praktis [Ca]

diffusible

menggambarkan [Ca++]

serum .

 mengukur [Ca]diffusible>> mudah dari

pada mengukur langsung [Ca++]

(perlu alat khusus)

 pengukuran [Ca] total sebaiknya

disertai pengukuran [Ca++] /

(23)

23

 Fungsi Ca serum : - Mempertahankan eksitabilitas / konduktibilitas saraf-efektor - Penggumpalan darah - Aktivasi komplemen (C’) - Aktivasi sistem kinin

- Adhesi sel-sel migratoir (fagosit, trombosit, sel-sel migran dalam proses organogenesis termasuk endotel dalam pembentukan

pembuluh darah baru) ke suatu permukaan

Bbg fgs ini dijalankan oleh

(24)

24

 Bila [Ca++]serum ↓ / < (N), yang paling

dulu terganggu : eksitabilitas /

konduktibiltas saraf-efektor, terutama saraf-otot lurik

 Ambang eksitabilitas ↓ & yg

bersangkutan mengalami kejang otot lurik : tetani

 Adalah mungkin : [Ca]serum total (N), tetapi

[Ca++] ↓

- Dalam hal ini, mungkin :

- Kompleks Ca-organik ↑ → metabolit

organik ↑ → didasari oleh suatu kelainan metabolisme tertentu

- Mobilisasi Ca-proteinat→Ca+++protein ↓

(25)

25

Keseimbangan Ca

 Ca tulang (tidak larut) ⇆ Ca cairan

tubuh (serum / cairan ekstra sel)

 Dalam cairan ekstra sel / serum :

- Ca-proteinat ⇆ Ca++ + protein

 Keseimbangan I (Ca tulang⇆Ca

terlarut) berada di bawah kendali hormon

 Keseimbangan II (Ca-proteinat ⇆

Ca++) berada dalam kendali faktor

(26)

26

 Kompleks Ca-organik :

- Molekul kecil → lolos filtrasi

glomerulus → keluar melalui urin,

sebagai bagian dari ekskresi Ca harian dalam urin

- Sering kompleks dengan oksalat.

Kompleks ini tidak larut → endapan / kristal → batu (urolitiasis)

 Masalah :

- Dalam sel diragukan adanya metabolit antara berupa oksalat (hiperoksalemia primer diperkirakan dari hasil oksidasi glioksal)

- Mungkin dari makanan (hiperoksalemia sekunder)

(27)

27

 Kompleks Ca-organik lain : dengan

bbg asam dikarboksilat metabolit antara (N) dalam sel.

 Bila ↑→ berhubungan dengan kelainan

metabolisme

 Ok terus menerus dibuang dalam Σ

(28)

28

Pengaturan Metabolisme Ca

oleh Hormon

 Hormon yang berpengaruh :

- Hormon kelenjar paratiroid : 1 Parathormon

2 Kalsitonin

- Hormon dibuat kulit-hati-ginjal:

1 Kalsitriol (D3)

- Steroid:

.

١ Steroid korteks adrenal :

kortisol

.

٢ Hormon seks : estrogen dan

(29)

29

 Hormon kelenjar paratiroid

berhubungan dengan proses mobilisasi-demobilisasi Ca tlg

 Mempengaruhi osteoklas dan

osteoblas

 Kalsitriol bekerja di usus mengatur

absorpsi Ca makanan & juga di tubulus ginjal

 Steroid seperti kortisol bekerja

mobilisasi Ca pada hiperfungsi

 Steroid seks (estrogen &

testosteron ) bekerja

mempengaruhi gubah ulang (remodelling)

(30)

30

TERIMA KASIHSYUKRAN KATSIRAMERCI BEAUCOUP THARARANK YOU

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan, dengan adanya sistem pendukung keputusan untuk menentukan kelayakan pemberian kredit mobil pada

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter berbasis budaya Jawa serta faktor pendukung dan penghambat di TK Negeri Pembina Surakarta.

je pet ulaznih vrijednosti obzirom na to da je definiran ulazni sloj koji ima pet neurona, te jedna izlazna vrijednost jer izlazni sloj neuronske mreže sadrži samo jedan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari lima faktor (pengetahuan, sikap perawat, persepsi, sumber daya dan sikap petugas kesehatan lain) yang

Sistem pertanian terintegrasi antara tanaman hortikultura dengan ternak sapi yang diterapkan pada Simantri 116 di Desa Katung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli

Data yang dibutuhkan berupa data primer dari sejumlah 44 pembudidaya ikan lele di lahan kering dengan menggunakan kolam terpal yang diambil sebagai contoh di

Pada produksi PHA menggunakan sel bakteri yang disuspensikan kembali setelah digunakan untuk memproduksi rhamnolipid, hasilnya menunjukkan bahwa pada penggunaan sumber

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan metode isolasi DNA bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Shigella dysentriae menggunakan metode QIAamp