• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Media Modul Mata Pelajaran TIK Materi Microsoft Word 2007 Semester Gasal Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Simomulyo VI Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Media Modul Mata Pelajaran TIK Materi Microsoft Word 2007 Semester Gasal Untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Simomulyo VI Surabaya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Sekolah Dasar Negeri Simomulyo VI Surabaya

Dimas1, Mustaji2

Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Kampus Lidah Wetan

dimas.tp2009a@yahoo.com1, mustaji_2005@yahoo.com2

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media cetak modul mata pelajaran TIK materi MS. Word 2007 semester gasal untuk siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Simomulyo VI Surabaya. Pola pengembangan yang dipilih oleh pengembang adalah pola pengembangan yang dikembangkan oleh Sugiyono, media pembelajaran modul dikembangkan untuk memfasilitasi guru dan siswa yang sebelumnya mengajar tidak menggunakan bahan ajar serta dapat membantu siswa untuk melatih dalam mengoprasikan perangkat lunak pengola kata M.S

Word 2007 baik di sekolah maupun di rumah.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan instrumen tes yaitu pre-test dan post-test. Teknik tes dipilih karena dapat membantu peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum menggunakan media modul cetak pembelajaran dan sesudah menggunakan media modul cetak pembelajaran. Penelitian eksperimen dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2014 dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN Simomulyo VI Surabaya dengan jumlah 30 siswa.

Dari hasil analisis data yang telah didapatkan oleh peniliti akan melalui tahap perhitungan uji t. Pada hasil pre-test dan post-test yang telah dilakukan, didapat hasil t-hitung lebih besar dari t-tabel dengan taraf signifikan 5% yaitu 7,15

> 2,045. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, hasil dari pengembangan media

cetak modul menunjukan adanya perubahan hasil belajar yang signifikan terhadap siswa kelas V SDN Simomulyo VI Surabaya.

Kata Kunci: pengembangan media cetak modul, mata pelajaran TIK, dan

(2)

A. PENDAHULUAN

Guru merupakan suatu profesi yang sangat mulia, karena dapat mencerdaskan bangsa dan mengentas kemiskinan. Karena guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan kegiatan belajar mengajar.

Guru akan melakukan seluruh

kemampuannya guna mengantarkan peserta didik menuju masa depan yang cerah. Untuk melakukan tugas mulia tersebut, guru hendaknya memiliki kompentensi yang baik, memiliki kemampuan yang komunikatif dengan peserta didik maupun dengan yang lainnya, memiliki pengetahuan yang luas, kreatifitas yang dapat menggugah peserta didik untuk semangat belajar, serta ketulusan dalam mendidik dan mengajar peserta didik.

Berdasarkan penjelasan di atas diharapkan guru dapat menjadi suri tauladan bagi peserta didik. Selain kemampuan diatas, seorang guru bukanlah apa-apa apabila tidak memiliki pegangan berupa media pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran sendiri memiliki banyak jenis mulai dari media 3 dimensi, poster, wall chart, komputer pembelajaran, audio pembelajaran, video pembejalaran, modul, dan foto pembelajran. Dengan adanya media-media tersebut, diharapkan guru dapat menjadi guru yang kreatif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Karena setiap media memiliki keguanaan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, kegunaan dari media itu sendiri antara lain sebagai berikut: (1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, dan (3) dapat mengatasi sifat pasif peserta didik. (Sadiman, 2011: 17). media pembelajaran memiliki fungsi sebagai (1) sarana bantu mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif, (2) salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka

menciptakan situasi belajar yang diharapkan, (3) media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri, (4) bukan berfungsi sebagai alat hiburan, (5) mempercepat proses belajar. Artinya dengan media pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat, (6) untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar, dan (7) meletakan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh karena itu untuk mengurangi terjadinya penyakit verbalisme. (Susilana & Riayana, 2007: 9-10)

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaukan peneliti di Sekolah Dasar Negeri Simomulyo VI Surabaya, khususnya pada mata pelajaran TIK pada materi Microsoft

Word 2007 kelas V, terdapat suatu

permasalahan belajar pada mata pelajaran TIK kompetensi dasar mengenal software pengola kata dan menggunakan fitur umum menu standar yang disampaikan secara lisan. Ketuntasan hasil belajar siswa untuk mencapai kompetensi dasar masih di bawah 70. Selain itu, siswa tidak dapat mengingat kembali lambang ikon fitur-fitur umum menu standar beserta fungsinya. Hal ini terlihat pada hasil praktik siswa yang hanya mengingat beberapa fitur umum dari keseluruhan yang telah disampaikan di kelas. Kurangnya hasil belajar yang didapatkan siswa disebabkan oleh guru belum menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, materi, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan (dalam hal ini adalah bahan ajar untuk di kelas/ kelasikal) yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menyampaikan materi. Sekolah Dasar Negeri Simomulyo VI Surabaya sudah dilengkapi dengan piranti komputer yang berada di laboratorium. Tersediannya laboratorium dan perangkat komputer tersebut sudah cukup membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi guru, hanya saja jumlah unit komputer sangat terbatas yaitu 3 unit

(3)

3

komputer yang dapat digunakan untuk melakukan praktik. Jika jumlah siswa yang lebih dari 20 siswa, maka tiap siswa tidak memiliki banyak waktu dalam melakukan praktik. Materi yang diajarkan pada mata pelajaran TIK lebih banyak praktik, dan sekolah belum mampu untuk membeli unit komputer sedangkan pembelajaran harus terus berlangsung.

Kriteria pemilihan media untuk pengajaran harus berdasarkan (1) ketepatan dengan tujuan pengajarn artinya media pengajaran dipilih atas dasar-dasar tujuan instraksional yang telah ditetapkan (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa (3) kemudahan memperoleh media artinya media yang diperlukan mudah diperoleh (4) keterampilan guru dalam menggunakannya artinya apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat

menggunakannya dalam proses

pembelajaran (5) tersedianya waktu untuk menggunakannya artinya media dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung (6) sesuai taraf berpikir siswa artinya memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa.

Berdasarkan kriteria pemilihan media di atas, perlu diadakan untuk memilih media pembelajaran. Dari analisis RPP, indikator pencapaian kompetensi dasar menghendaki bahwa siswa harus dapat mengenal dan menggunakan ikon-ikon fitur umum menu standar pada perangkat lunak pengola kata M.S Word 2007 dengan mempraktikan teori-teori yang telah disampaikan di kelas sesuai dengan urutan-urutan yang tepat. Saat indikator tersebut dicapai dengan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi tanpa menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan krakteristik siswa kelas V, maka kegiatan pembelajaran

terkesan datar karena penekanan materi yang disampaikan tidak sepenuhnya diingat dengan mudah.

Dari analisis pada halaman sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran tersebut kurang sesuai untuk mencapai kompetensi dasar menunjukan fitur umum menu standar pada perangkat lunak pengola kata. Metode pembelajaran perlu didukung oleh media pembelajaran. “Penggunaan media akan meningkatkan kebermaknaan (meaningfull learning) hasil belajar” (Susilana & Riayana, 2007: 62).

Sebelum memilih media, perlu dianalisis faktor utama supaya media tepat dan sesuai untuk kebutuhan pembelajaran. Pembelajaran TIK diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk

keterampilan individu dalam

mengoprasikan piranti komputer dengan baik dan benar, baik secara teknis (pengoprasian komputer) maupun pemeliharaan (perawatan piranti komputer), serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya tulis ilmiah atau fiktif. Dari analisis RPP, komptensi dasar mengenal dan menggunakan fitur umum menu standar , termasuk ke dalam standar kompetensi menunjuk perangkat lunak pengola kata, mengola dokumen secara kreatif dan mendemontrasikan perangkat lunak pengola kata. Sehingga, penekanan tingkat pencapaian siswa pada standar kompetensi ini adalah saat siswa menunjukan dan mempraktikan. Model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran langsung dengan metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Siswa kelas V SDN Simomulyo VI Surabaya memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, sebanyak 70% siswa memiliki gaya belajar visual, 30% siswa memiliki gaya belajar kinestetik, dan mereka memiliki karakteristik belajar mandiri.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka perlu dikembangkan media modul pembelajaran sebagai bahan ajar guru dan pembeajaran mandiri siswa untuk

(4)

mempermudah guru dalam proses belajar mengajar mata pelajaran TIK materi

Microsoft Word 2007 di SDN Simomulyo

VI Surabaya.

B. KAJIAN PUSTAKA

1. Tinjauan Keterkaitan Judul dengan Kawasan Teknologi Pendidikan

Kawasan Teknologi Pendidikan menjelaskan tentang studi dan praktik etis memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan dan mengelola sesuai proses teknologi dan sumber daya. (Januszewski & Molenda, 2008: 2). Definisi ini membahas secara menyeluruh tentang apa yang sudah, sedang, dan sebaiknya harus dilakukan nanti oleh para ahli teknolog pendidikan atau teknolog pembelajaran (Dewi, 2012: 56). Pengembangan Media Modul Mata Pelajaran TIK Materi Microsoft Word 2007 Semester Gasal Untuk Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Simomulyo VI Surabaya, merupakan judul dari penelitian pengembang dalam menyelesaikan tugas akhir dan judul tersebut menunjukan adanya hubungan dengan kawasan creating (membuat) dan

fasilitating learning (memfasilitasi belajar) yang mana tujuan dari teknologi pendidikan adalah mengatasi masalah belajar seperti yang disajikan pada Latar Belakang Masalah.

2. Tinjauan Pengembangan

Pengembangan menurut Sugiyono (2012:297) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya

dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Borg & Gall (2003) dalam modelnya yang diadopsi Gufron (2011) juga menjelaskan tentang pengelompokkan langkah-langkah yang sistematis dalam pengembangan. Tahapan-tahapan tersebut memiliki 4 tahap inti, yaitu, pendahuluan, pengembangan, uji coba, dan produksi massal.

3. Tinjauan Media Pembelajaran

Media, bentuk jamak dari perantara (medium), yang merupakan sarana komunikasi. Medium sendiri memiliki arti (“antara”), istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima. Media sendiri memiliki enam kategori dasar, yaitu teks, audio, visual, video, perekayasa (manipulative) (benda-benda), dan orang-orang. Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan belajar (Smaldino, 2011: 7). Menurut Briggs (dalam Sadiman dkk, 2010: 6) media pembelajaran adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan peran serta merangsang siswa untuk belajar. sedangkan Sadiman dkk (2010: 7) memiliki pengertian tentang media pembelajaran yang lebih luas, yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

4. Tinjauan Media Modul

Definisi modul adalah unit pengajran yang lengkap yang dirancang untuk

(5)

5

digunakan oleh seorang pemelajar atau sekelompok kecil pemelajar tanpa kehadiran guru (Smaldino, 2011: 279). Sedangkan menurut Dewi (2012: 150) modul adalah bahan ajar yang dirancang untuk belajar mandiri. Materi yang dikembangkan menjadi modul, dipilah-pilah menjadi unit-unit yang lebih sempit dan khusus. Dari penjelasan yang telah disebutkan di atas, dapat ditarik simpulan bahwa modul adalah sebuah unit bahan ajar yang disusun secara sengaja, sistematis, memiliki tujuan yang jelas dan operasional untuk memecahkan masalah belajar dan kebutuhan belajar. Modul memiliki perbedaan dengan buku teks (text book) karena penyusunan modul lebih berorientasi pada peserta didik yang mengikuti pembelajaran, sementara buku teks

untuk pembeca umum dan

penyusunannya lebih berorientasi pada isi. (Rayandra, 2012: 163).

5. Tinjauan Mata Pelajaran TIK

TIK adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengelolaan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Pemahaman TIK yang demikian ini mencakup semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur. (Istiningsih, 2012: 9). Dari uraian di

atas, mengenai TIK, maka

penerapannya di lingkungan

pendidikan/ pembelajaran dapatlah dikatakan bahwa TIK mencakup perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi (materi pelajaran), dan infrastruktur yang fungsinya berkaitan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengelolaan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian infromasi

(materi pelajaran) kepada peserta didik dalam materi pembelajaran TIK.

6. Tinjauan Karakteristik Siswa SDN Simomulyo VI Surabaya

Siswa kelas V SDN Simomulyo VI Surabaya memiliki rentang usia antara 10-11 tahun. Menurut Jean Piaget (dalam Nasution, 2008: 112), ada empat fase perkembangan kognitif pada anak sampai mampu berpikir seperti dewasa, yaitu, fase sensori (0 – 2 tahun), fase pra oprasional (2 – 6 tahun), fase operasional konkrit (7 – 11 tahun), dan fase operasional formal (11 tahun ke atas). Karakteristik siswa kelas V SDN Simomulyo VI Surabaya mayoritas senang belajar dengan bermain, aktif dan kreatif. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya bahwa 70% siswa memiliki gaya belajar visual dan 30% siswa memiliki gaya belajar kinestetik, sehingga untuk memotivasi siswa dalam belajar diperlukan suatu stimulus, seperti dengan menggunakan media yang inovatif dan variatif, bukan hanya sekedar mencatat dari papan tulis. Dengan mengetahui karakteristik siswa

SDN Simomulyo VI Surabaya

khususnya kelas V, maka dapat dengan

mudah menyesuaikan media

pembelajaran yang akan diproduksi.

C. METODE PENGEMBANGAN

Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti tidak melakukan tahap produksi masal. Tahap produksi massal tidak dilakukan dikarenakan waktu yang terbatas, baik dalam pengembangan produk dan sosialisasi.

1. Tahap Pendahuluan

Tahapan dalam melaksanakan penelitian pengembangan dilakukan

dengan mengikuti model

(6)

menganalisis potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, ujicoba produk, revisi produk, ujicoba pemakaian, revisi produk, produksi missal. Tahapan-tahapan tersebut harus dilakukan secara sistematis, karena dengan melaksanakan secara sistematis proses pengembangan produk dapat memiliki hasil yang maksimal dan dapat dimanfaatkan sesuai dengan tujuan.

2. Tahap Pengembangan Produk

a. Perumusan Tujuan

Perumusan tujuan pembelajaran pada produk media modul pembelajaran TIK mengacu pada SILABUS mata pelajarn TIK kelas V.

b. Kemampuan Pengembang

Kemampuan pengembang dalam

mengembangkan produk

menggunakan metode dokumentasi terhadap transkrip nilai semester 1 – 8 untuk mata kuliah yang sesuai dengan kemampuan mengenai subtansi materi maupun konsep media.

c. Partisipan

Dalam kegiatan penelitian, tentunya terdapat pihak-pihak yang memiliki peran pada setiap tahapan yang dilakukan, antara lain sebagai berikut:

1) Ahli Materi

Dalam pengembangan media modul ini pengembang memilih ahli materi dari guru SD mata pelajaran TIK. 2) Ahli Media

Ahli media dalam pengembangan media modul ini adalah dosen mata kuliah desain pesan yang berasal

dari Program Studi

Teknologi Pendidikan. 3) Sasaran

Sasaran dari

pengembangan produk media modul ini adalah siswa SD kelas V di SDN Simomulyo VI Surabaya pada mata pelajaran TIK materi MS.

Word 2007.

d. Prosedur

Langkah-langkah yang

dilakukan dalam pengembangan produk media modul pembelajaran, yaitu:

1) Membuat kerangka modul

yang mengacu pada

komponen modul yang telah dipilih dijelaskan pada isi skripsi.

2) Melengkapi materi dengan sumber yang didapatkan.

3) Mengembangkan alat

evaluasi yang ada di dalam isi modul.

e. Uji Kelayakan Terbatas

Uji kelayakan dilakukan secara terbatas terhadap produk media modul pembelajaran yang telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media dengan tujuan untuk mendapatkan masukan dan kritik mengenai kualitas media modul pembelajaran.

f. Desain Hipotetik

Masukan yang diperoleh dari ahli materi dan media digunakan untuk mendapatkan desain sementara yang selanjutnya produk media modul akan diuji lapangan (ujicoba kelompok kecil dan kelompok besar).

(7)

7

Uji produk dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian eksperimen pre-test dan post-test. Dengan jenis penelitian tersebut, peneliti dapat mendapatkan hasil penelitian yang dapat memberikan simpulan, apakah media yang dikembangkan layak atau tidak layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran TIK materi M.S Word 2007 kelas V SDN Simomulyo VI Surabaya.

D. HASIL LAPANGAN

Hasil dari ujicoba lapangan yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa produk media modul pembelajaran yang dikembangkan dapat memberikan manfaat bagi guru khususnya karena dapat membantu guru dalam proses pembeajaran mata pelajaran TIK materi M.S Word 2007. Adapun desain produk media modul sebagai berikut:

1. Sampul depan dan belakang media modul pembelajaran

2. Sampul depan dan belakang kunci jawaban

E. PENUTUP 1. Simpulan

Simpulan dari proses

pengembangan media modul

pembelajaran yang telah dilakukan

revisi dari hasil ujicoba dapa sipaparkan sebagai berikut:

a) Validasi oleh ahli materi I dan II secara berkala diperoleh nilai 75% dari keduanya, sehingga secara umum dapat dikategorikan baik. Sedangkan oleh ahli media I dan II diperoleh nilai 87,5% dari keduanya, sehingga secara umum dapat dikategorikan sangat baik. b) Ujicoba produk media modul

pembelajaran yang dilakukan desain pre-test dan post-test

dengan sebelum

menggunakan dan sesudah

menggunakan modul

pembelajaran menghasilkan nilai yang dapat member peningkatan, serta dapat membantu guru dalam proses pembelajaran. Untuk hasil belajara siswa diperoleh hasil t-hitung lebih besar dari t-tabel yaitu 7,15 > 2,045. Sehingga,

media modul cetak

pembelajaran efektif dan

layak untuk proses

pembelajaran pada

matapelajaran TIK materi

M.S Word 2007 khususnya

siswa kelas V SDN

Simomulyo VI Surabaya.

2. Saran

1) Saran Bagi Guru

Guru pengampuh mata pelajaran TIK disarankan untuk mendampingi siswa pada saat proses pembelajaran memanfaatkan media modul cetak pembelajaran sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses pembelajaran. Media modul cetak pembelajaran juga dapat

(8)

membantu siswa dalam proses pembelajaran, sehingga guru dengan media dapat bersama-sama membantu mengoptimalisasikan indera-indera yang berfungsi sebagai strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif.

2) Saran Bagi Siswa

Siswa diharapkan mempunyai pemahaman yang optimal agar proses pembelajaran dengan media modul cetak pembelajran dapat berlangsung secara efektif. Apabila terdapat siswa yang kurang memahami dengan isi materi yang telah disajikan pada media modul cetak pembelajaran tersebut, hendaklah siswa bertanya kepada guru yang bersangkutan. dapat mempelajari modul pembelajaran mandiri dimanapun dan kapanpun. Dengan demikian siswa dapat memanfaatkan modul meskipun tanpa kehadiran guru di kelas. Karena modul yang dikembangkan sudah dilengkapi dengan pendalaman materi, rangkuman, tugas, dan soal evaluasi.

3. Diseminasi Produk

Jika apabila media cetak modul yang telah dikembangkan akan dimanfaatkan oleh sekolah lain, maka perlu untuk dikaji kembali atau diveluasi, terutama dari analisis kebutuhan, kondisi lingkungan sekolah karakteristik siswa belajar dan dana yang dibutuhkan, supaya nantinya media cetak modul yang telah dikembangkan benar – benar dapat dimanfaatkan kedalam kegiatan

belajar mengajar. Karena

Pengembangan yang dilakukan oleh pengembang dalam mengembangkan media modul cetak pembeajaran mata pelajaran TIK tentang keterampilan

MS. Word 2007 hanya diperuntukan

siswa kelas V semester I SDN Simomulyo VI Surabaya. Dalam memperkenalkan dan memperluaskan produk media kepada guru TIK dan kelas V SDN Simomulyo Surabaya, sebaiknya perlu dilindungi dengan hak

cipta agar pengguna tidak

menyebarluaskan secara sewenang-wenang.

4. Pengembangan Produk Lebih Lanjut a. Apabila mengembangkan lebih

lanjut sebaiknya lebih

memperhatikan kualitas isi materi yang hendak disampaikan,

pemilihan gambar yang lebih beragam, penggunaan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa, desain media modul yang menarik, serta lebih banyak berkonsultasi dengan ahli materi dan ahli media.

b. Materi yang dikembangkan

sebaiknya diperluas pada materi-materi lainnya, ketepatan materi-materi dengan perumusan tujuan harus diperhatikan dengan teliti dan cermat, karena dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo, Robertus dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta : PT

Grasindo

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2008. Evaluasi

Program Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2009.

Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi

(9)

9

Asyhar, Rayandra. Dr. rer. Nat. H. M.Si. 2012. Kreatif Mengembangkan

Media Pembelajaran. Jakarta.

Referensi

Gufron, Anik. 2011. Pendekatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) di Bidang pendidikan dan pembelajaran. Handout

Pembelajaran FIP-UNY, (Online), http://staff.uny.ac.id/sites/defa ult/files/HAND%20OUT%20 MODEL%20%20R%20&%20 D.pdf (diakses 10 Februari 2013).

Istiningsih. 2012. Pemanfaatan TIK

Dalam Pembelajaran.

Yogyakarta: PT. Skripta Media Creative.

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai

Benih Teknologi Pendidikan.

Jakarta: Parenda Media

Nasar. 2006. Merancang Pembelajaran

Aktif dan Kontekstual Berdasarkan “SISKO” 2006.

Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Jkt: Bumi Aksara

Niron, Maria Dominika. Dra. M.Pd “Pengembangan Silabus Dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Ktsp.” http://staff.uny.ac.id/sites/defa ult/files/131476798/MODUL %20PENGEMBANGAN%20 SILABUS%20&%20RPP%20 PLPG%20PENGAWAS.pdf (diakses tanggal 03 Februari 2013)

Noor, Juliansyah Dr. S.E., M.M. 2011.

Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, & Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pegig Arthana, I Ketut dan Kusuma Dewi, Damajanti. 2005.

Evaluasi Media Pembelajaran.

Surabaya: UNESA University Press.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2012.

Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sadiman, Arief. S, DKK. 2011. Media

Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakrta: Rajawali Pers

Smaldino, dkk. 2011. Instructional Technology

& Media For Learning : Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2001.

Media Pengajaran. Bandung:

Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2012. Statistic Non Parametris. Bandung: Alfabeta Sukiman, Dr. M.Pd. 2012. Pengebangan Media

Pembelajaran. Yogyakarta:

PEDAGOGIA (PT. Pustaka Insan Madani, Anggota IKAPI)

Susilana, Rudi dan Cepi Riana. 2007.

Media Pembelajaran. Bandung

: CV. Wacana Prima.

Universitas Negeri Surabaya. 2006.

Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya:

Referensi

Dokumen terkait

Pada bagian awal masih bisa ditelusuri sosok yang asli, namun dengan sekuensial yang selang seling dalam panel yang identik menempatkan sekuensi ini sebagai sebuah

Pasien dengan infeksi ESBL yang memerlukan terapi antibiotik akan lebih lama dirawat di rumah sakit daripada pasien yang tidak terinfeksi ESBL, hal tersebut

Rumah Potong Hewan adalah komplek bangunan dengan desain dan konstruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higienis tertentu serta digunakan sebagai tempat

dengan kondisi dan permasalahan yang sedang diteliti, dalam hal ini mengenai pemberdayaan karyawan, promosi jabatan, lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja

Tanaman kelapa dan jarak pagar sebagai tanaman penghasil bahan bakar nabati, potensinya lebih baik dibandingkan jenis tanaman perkebunan lainnya, terutama penggunaan minyak murninya

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pengkayaan vitamin E pada pakan induk berpengaruh nyata terhadap perkembangan diameter telur

Penelitian ini juga menunjukkan hasil bahwa Pendapatan Sektor Pariwisata berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan Daerah, tetapi Pertumbuhan UKM tidak meng- intervening