• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ASAM AMINO DAN PEPTIDA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH ASAM AMINO DAN PEPTIDA (1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KIMIA ORGANIK

T-14 Asam Amino dan

Peptida

Disusun Oleh :

Sujani Cahyati (13334002) Wike Marelita (13334003) Indra Donna Sipahutar (13334005)

Dosen:

Dr. Tiah Rachmatiah M.Si, Apt.

Dra. Herdini, M.Si, Apt.

FMIPA – Farmasi

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asam Amino dan Peptida”. Makalah ini dibuat sebagai tugas kimia organik.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang sekiranya dapat membangun dan memotivasi penulis untuk berkarya lebih baik lagi di masa mendatang.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah kimia organik yaitu Ibu Dr. Tiah Rachmatiah, M.Si. Apt dan Ibu Dra. Herdini, M.si, Apt yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini dengan baik. Dan pada akhirnya kepada Allah jualah penyusun mohon taufik dan hidayah, semoga usaha kami mendapat manfaat yang baik. Serta mendapat ridho Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.

(3)

Daftar Isi

1. Pengertian dan Struktur Asam Amino...3

2. Sifat Fisika Asam Amino...4

3. Macam-macam Asam Amino...5

Terdapat 20 asam amino yang lazim terdapat dalam protein...5

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekitar 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam lambung dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa oleh darah ke hati. Protein dalam tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino akan di ubah menjadi asam ketoglutarat yang dapat masuk kedalam siklus asam sitrat. Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi anabolisme dan katabolisme. Proses metabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.

Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus – NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Jenis-jenis asam amino, urutan cara asam amino tersebut terangkai, serta hubungan spasial asam-asam amino tersebut asan menentukan struktur 3 dimensi dan sifat-sifat biologis protein sederhana.

(5)

Semua protein terdapat dalam semua makhluk hidup, tanpa memandang fungsinya dan aktivitas biologisnya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak me mpunyai aktivitas biologis. Lalu apakah yang memberikan suatu protein untuk aktivitas enzimnya, protein lain untuk aktivitas hormon, dan yang lain lagi untuk aktivitas antibodi? Bagaimana kimiawi protein-protein ini berbeda?. Secara cukup sederhana, protein berbeda satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendiri-sendiri. Asam amino merupakan abjad struktur protein karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam sejumlah deret yang hampir tidak terbatas, untuk membuat berbagai protein dalam jumlah yang hampir tidak terbatas pula.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari Asam Amino dan Peptida?

2. Bagaimana sifat fisika dan reaksi kimia Asam Amino? 3. Bagaimana sintesis Asam Amino dan Peptida?

4. Apa perbedaan struktur Asam amino dengan Protein? 5. Bagaimana klasifikasi dari Asam amino dan Protein?

C. Tujuan

1. Memahami definisi dari Asam Amino dan Peptida.

2. Mengetahui perbedaan struktur Asam amino dengan Protein. 3. Mengetahui klasifikasi dari Asam amino dan Protein.

4. Mengetahui sintesis Asam Amino dan Peptida.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A. ASAM AMINO

Protein termasuk dalam kelompok senyawa yang terpenting dalam organisme hewan.Sesuai dengan peranan ini, kata protein berasal dari bahasa Yunani proteios, yang artinya “pertama”. Protein adalah poliamida, dan hidrolisis protein menghasilkan “asam-asam amino”.

Hanya dua puluh asam amino yang lazim dijumpai dalam protein tumbuhan dan hewan, namun keduapuluh asam amino ini dapat digabungkan menurut berbagai cara, membentuk otot, urat, kulit, kuku, bulu, sutera, hemoglobin, enzim, antibodi, dan banyak hormon.

1. Pengertian dan Struktur Asam Amino

(7)

Asam amino tersederhana adalah asam aminoasetat (H2NCH2CO2H) yang disebut glisina (glycine). Glycine tidak memiliki rantai samping sehingga tidak mengandung satu karbon kiral.Asam amino lain memiliki rantai samping, sehingga karbon α-nya bersifat kiral. Asam amino yang berasal dari protein termasuk dalam deret-L, artinya gugus-gugus disekeliling karbon α mempunyai konfigurasi yang sama seperti dalam L-gliseraldehida.

2. Sifat Fisika Asam Amino

 Titik leleh asam amino diatas 2000C, sedangkan kebanyakan senyawa organik dengan bobot molekul sekitar itu berupa cairan pada temperatur kamar.

 Larut dalam air dan pelarut polar lain tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar seperti dietil eter atau benzena.

 Momen dipol yang besar

 Kurang bersifat asam dibandingkan sebagian besar asam karboksilat

(8)

3. Macam-macam Asam Amino

(9)

*Asam amino esensial

(10)

Jenis-jenis asam amino esensial adalah: arginina, histidina, isoleusina, luesin, lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, valin.

b. Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis di dalam tubuh melalui perombakan senyawa lain. Jenis asam amino non esensial yaitu: alanina, asparagina, asam aspartat, sisteina, asam glutamat, glisina, prolina, serina, tirosina.

4. Reaksi Kimia Asam Amino

a. Keamfoteran asam amino

Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil (berupa asam karboksilat) sekaligus zat ini dapat dianggap sebagai asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus –R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi, -NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negative (terdeprotonasi, -COO). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya.Dalam keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter ion.

(11)

Titik isolisktrik adalah pH dimana ion dipolar secara listrik netral dan tidak bermigrasi ke anoda maupun katoda.Titik isolistrik bergantung pada keasaman atau kebasaan suatu rantai samping.

(12)

Asam amino asam mempunyai gugus karboksil kedua yang bereaksi dengan air membentuk suatu ion negatif.Diperlukan konsentrasi H+ yang tinggi untuk memungkinkan asam amino asam sampai ke titik isolistrik. Titik isolistrik asam amino asam adalah berkisar pH=3.

Asam amino basa mempunyai gugus amino kedua yang bereaksi dengan air membentuk suatu ion positif.Diperlukan ion-ion hidroksida untuk menetralkan asam amino basa dan samapai titik isolistrik.Untuk asam amino basa isolistriknya terletak di atas pH 7.

b. Asilasi asam amino

(13)

c. Reaksi dengan Ninhidrin

Asam-asam amino bereaksi dengan ninhidrin untuk membentuk produk yang disebut Ungu Ruheman. Reaksi itu biasa digunakan sebagai uji bercak untuk mendeteksi hadirnya asam-asam amino pada kertas kromatografi. Karena reaksi itu kuantitatif, reaksi itu digunakan sebagai penganalisis asam amino yang diotomasi, instrument-instrumen yang menetapkan presentasi asam-asam amino yang ada dalam suatu contoh.

5. Sintesis Asam Amino

a. Aminasi Asam α-halo

(14)

Diperlukan asama-halo atau ester dapat dibuat oleh Hell-Volhard-Halogenasi Zelinsky dari asam yang tidak tersubstitusi atau dengan modifikasi sintesis ester malonat, reaksi biasa untuk asam tersubstitusi. Contoh:

b. Sintesis Ftalimida Gabriel

(15)

c. Sintesis Strecker

Sintesis ini dari asam amino yang dikembangkan pada tahun 1850, merupakan rentetan dua tahap.Tahap pertama adalah reaksi antara suatu aldehida dan suatu campuran ammonia dan HCN untuk menghasilkan suatu aminonitril.Hidrolisis aminonitril itu menghasilkan asam amino.

d. Aminasi Reduktif

(16)

B. Peptida

Suatu peptida adalah suatu amida yang dibentuk dari dua asam amino atau lebih.Ikatan amida diantara suatu gugus α-amino dari suatu asam amino dan gugus karboksil dari asam amino lain disebut ikatan peptida. Contoh peptida berikut yang dibentuk dari alanina dan glisina disebut alanil glisina. Menggambarkan pembentukan suatu ikatan peptida.

Tiap asam amino dalam suatu molekul peptida disebut suatu satuan (unit) atau suatu residu. Alanilglisina mempunyai dua residu: residu alanina dan residu glisina. Bergantung pada banyaknya satuan asam amino dalam molekul, maka suatu peptide dirujuk sebagai dipeptida (dua satuan), suatu tripeptida (tiga satuan), dan seterusnya.Suatu polipeptida ialah suatu peptida dengan banyak sekali residu asam amino.

(17)

Makin banyak residu asam amino dalam suatu peptida, maka makin banyak kemungkinan strukturnya. Glisina dan alanina dapat digabung dalam dua cara. Dalam suatu tripeptida, tiga asam amino dapat digabung menurut enam cara yang berbeda. Sepuluh asam amino berlainan dapat menghasilkan lebih dari empat trilyun (1012) dekaptida.

Asam amino dengan gugus amino bebas biasanya ditaruh pada ujung kiri struktur itu. Asam amino ini disebut asam amino N-ujung. Asam amino dengan gugus karboksil bebas ditaruh di ujung kanan disebut asam amino C-ujung. Nama peptida terdiri dari nama asam amino seperti pemunculannya dari kiri kekanan, dimulai dari asam-amino N-ujung.

1. Ikatan dalam Peptida

Suatu ikatan amida mempunyai karakter ikatan rangkap yang disebabkan oleh tumpang tindih pasial orbital p dari gugus karbonil dengan pasangan elektrn mennyendiri dari nitrogen.

(18)

daripada panjang ikatan dari ikatan tunggal C-N yang lazim: 1,32 Å dalam ikatan peptida dibandingkan dengan 1,47 Å untuk ikatan tunggal C-N yang khas dalam suatu amina.

Karena karakter ikatan rangkap daari ikatan peptida, rotasi gugus mengelilingi ikatan ini agak terhambat, dan atom-atom yang terikat pada gugus karbonil dan pada N semuanya terletak dalam satu bidang.Analisis sinar-X menunjukkan bahwa rantai samping asam amino di sekitar bidang ikatan peptida berada dalam hubungan tipe trans. Stereokimia ini meminimalkan halangan sterik antar rantai samping.

2. Penetapan Struktur Peptida

Hidrolisis lengkap dalam suatu larutan asam menghasilkan asam amino individu.Asam-asam ini dapat dipisahkan dan diidentifikasi oleh teknik seperti kromatografi atau elektroforesis.Bobot molekul peptide sapat ditentukan dengan metode kimia fisis.Dengan informasi ini, maka dapat menentukan banyaknya residu asam amino, identitas residu asam amino, dan banyaknya residu masing-masing asam amino dalam peptida.Ada beberapa teknik untuk menegtahui rentetan asam amino dalam peptida. a. Analisis Residu Ujung

(19)

oleh gugus nitro. Reagensia sanger bereaksi dengan asam amino N-ujung dari suatu peptida dan mengubah amino menjadi gugus arilamino. Kekurangan reaksi ini, suatu peptida tidak dapat didegradasi menjadi satu asam amino tiap kali.

Residu asam amino C-ujung dapat ditentukan secara enzimatik.Karboksipeptidase adalah suatu enzim dari pancreas yang mengkatalis secara spesifik hidrolisis dari asam amino C-ujung, tetapi tidak dari ikatan peptida lain.

b. Rentetan dalam asam-asam amino

Suatu polipeptida besar harus dihidrolisis menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil untuk penetapan rentetan dalam asam amino.Campuran hidrolisis dipisahkan dari urutan residu asam amino dalam tipe pecahan ditentukan.Digunakan suatu enzim proteolitik (penghidrolisis peptida) untuk memaksa pisah polipeptida pada ikatan peptide yang spesifik.

3. Sintesis Peptida

Peptida pertama kali disintesis oleh Emil Fisher pada tahun 1902.Juga mengemukakan gagasan bahwa protein adalan poliamida.Sintesis amida dari dari klorida asam dan amina.

RCOCl + R’NH2 RCONHR’

(20)
(21)

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Asam amino ialah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai gugus – NH2 pada atom karbon α dari posisi gugus –COOH. Terdapat 20 asam amino penyusun suatu protein.

Asam amino esensial adalah asam amino yang diperoleh hanya dari makanan sehari- hari karena tidak dapat disintesis di dalam tubuh. Jenis-jenis asam amino esensial adalah: arginina, histidina, isoleusina, luesin, lisina, metionina, fenilalanina, treonina, triptofan, valin. Sedangkan Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis di dalam tubuh melalui perombakan senyawa lain. Jenis asam amino non esensial yaitu: alanina, asparagina, asam aspartat, sisteina, asam glutamat, glisina, prolina, serina, tirosina.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Morisson and Boyd. Kimia Organik edisi ke-7.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu tanda khas glomerulonefritis adalah peningkatan tekanan darah sekunder dari retensi natrium dan air yang memberikan dampak pada fungsi sistem

Dalam penelitian ini akan dikembangkan hubungan-hubungan antara koordinat- koordinat termodinamika untuk suatu sistem partikel tunggal yang terjebak dalam sumur potensial

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Status Kepegawaian, Insentif dan Lingkungan Kerja

Survei yang dilakukan untuk evaluasi struktur perkerasan meliputi data primer yaitu survei Inventarisasi Jalan, Survei LHR (lalu lintas harian rata-rata), Survei

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan data kondisi existing di lapangan diperoleh jumlah armada optimum trayek Tanjung Karang - Teluk Betung yaitu sebesar 23

Dalam melaksanakan kegiatan PIPPK, Lembaga Kemasyarakatan (RW, PKK, LPM dan Karang Taruna) Kelurahan harus berpedoman kepada jenis kegiatan yang pada dasarnya meliputi

") Melalui tanya jawab, guru memberikan apersepsi (materi prasyarat) kepada peserta didik yang berkaitan dengan siat%siat jajargenjang, luas dan keliling persegipanjang, luas

Ada beberapa konsep dalam pendekatan analisis jejaring sosial, selain menggambarkan pola yang terbentuk dari hubungan antara simpul, node atau aktor, analisis jejaring sosial juga