• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wealth Management Newsletter - Januari 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Wealth Management Newsletter - Januari 2012"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Indonesia

Indonesia mungkin merupakan satu-satunya negara di Asia yang belum menunjukkan tanda perlambatan ekonomi walaupun BI sudah mulai menurunkan BI Rate sebagai langkah antisipasi. Penurunan suku bunga ini sejalan dengan tingkat inflasi yang rendah, dan ditujukan untuk menjaga aktifitas ekonomi ditengah tantangan krisis hutang Uni Eropa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil selama delapan tahun ini berkisaran sekitar 4,2% pada saat krisis finansial global sampai 7,2%, yang tertinggi pada kuartal empat 2004. Mengadapi tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia diekspektasi akan terjaga karena kombinasi dari penurunan suku bunga, mata uang rupiah yang lebih lemah serta kebijakan fiskal yang lebih longgar. Rupiah berpotensi melemah karena aksi flight to safe haven currency. Dengan ekspektasi akan ada penurunan permintaan ekspor, surplus neraca perdagangan bisa berkurang sehingga rupiah juga melemah. Namun, Indonesia dinilai bisa menjaga kestabilan rupiah di sekitar 9100-9200 dengan posisi cadangan devisa sebesar US$110,12 miliar pada Desember. Angka inflasi untuk tahun 2012 juga diekspektasi masih akan berkisar di 5,5% dengan antisipasi akan diberhentikannya akses BBM bersubsidi dan kenaikan harga listrik sekitar 10%.

Indonesia Meraih Investment Grade

Lembaga pemeringkat Fitch akhirnya menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi (investment grade) setelah

Nasabah yang terhormat,

Kita telah memasuki tahun yang baru, sebelumnya saya ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru 2012, semoga di tahun ini segala sesuatunya menjadi lebih baik lagi termasuk dalam hal perekonomian.

Di awal tahun ini, ada baiknya dilakukan review portofolio untuk memastikan adanya pengelolaan investasi yang baik dan tahan terhadap gejolak fluktuasi pasar yang terjadi di tahun ini. Untuk pertimbangan Anda dalam memilih produk investasi yang tepat, pada edisi kali ini kami akan membahas mengenai outlook ekonomi di tahun 2012 baik secara lokal maupun global, tips investasi yang aman serta analisa reksa dana terbaik dan valuta asing selama tahun 2011.

Di sini kami juga akan paparkan salah satu produk investasi yang sekaligus memberikan proteksi bila ada risiko yang dapat Anda jadikan pilihan yaitu Manulife Select Invest Protector, di mana produk ini menawarkan potensi imbal hasil yang menarik sekaligus perlindungan jiwa.

Semoga edisi kali ini dapat lebih membantu Anda dalam memilih produk investasi yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Terima kasih telah menjadi Nasabah setia dan menjadi bagian dari Commonwealth Bank Indonesia

Salam hangat,

Liliawati Gunawan

Executive Vice President, Head of Wealth Management

Dewi Huta Djaja

Research Analyst, Wealth Management Services

Local Outlook

S

ektor konsumen diperkirakan akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan. Daya beli konsumen meningkat didukung oleh kenaikan pendapatan, penurunan jumlah uang yang ditabung serta semakin bertambahnya jumlah kepemilikan kartu kredit. Peningkatan peringkat dan pengesahan UU Pembebasan Lahan dinilai memberi katalis kepada pertumbuhan investasi. Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia tetap diekspektasi akan terus tumbuh dengan baik memasuki tahun 2012 dengan tingkat inflasi cukup terjaga. Prospek berinvestasi pada reksadana pendapatan masih menarik, karena dengan adanya kenaikan peringkat, tingkat imbal hasil diekspektasi bisa menurun sehingga harga obligasi akan terdukung. Namun, bursa Indonesia di tahun 2012 masih akan diwarnai oleh fluktuasi karena ketidakstabilan di global. Investor bisa berinvestasi pada reksadana campuran yang mempunyai fleksibilitas investasi pada obligasi dan saham sehingga bisa memaksimalkan return di tengah fluktuasi pasar modal.

Sumber: Bloomberg, Barclays Capital Ba1(Jan 2011) Ba2 (Sep 2009) Ba3 (Okt 2007) B1 (Mei 2006) B2 (Sep 2003) B3 (Mar 1998) B2 (Jan 1998) Ba 1(Des 1997) BB+ (Apr 2011) BB (Mar 2010) BB- (Jul 2006) B+ (Des 2004) B (Okt 2003) B- (Mei 2003) CCC+ (Sep 2001) SD (Apr 2002) BBB+ (Des 2011) BB+ (Jan 2010) BB (Feb 2008) BB- (Jan 2005) B+ (Nov 2003) B (Aug 2002) B- (Mar 1998) BB- (Jan 1998)

Sejarah Peringkat Hutang Indonesia

Moody’s S&P Flitch Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi ke 3 di Asia pada tahun 2011 dan 2012

CH IN ID MY HK SG 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Sumber: CIC, Credit Suisse

Pertumbuhan GDP tahun 2011

% y-o-y Pertumbuhan GDP tahun 2012

Indonesia menunjukkan kekuatan ekonominya dalam menghadapi kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi serta menjaga tingkat utang yang sehat. Fitch menilai ada peningkatan kinerja perekonomian, likuiditas eksternal yang lebih kuat, rasio utang publik yang rendah dan terus turun, serta kebijakan makro yang hati-hati. Fitch menaikkan peringkat utang jangka panjang valuta asing (foreign currency long-term senior debt) dari BB+ menjadi BBB- dengan prediksi (outlook) stabil (stable). Indonesia kehilangan peringkat utang layak investasi pada krisis finansial Asia di tahun 1997 silam.

Sebelumnya, lembaga pemeringkat Moodys Investors Service juga telah menaikkan peringkat Indonesia di bulan Januari 2011 menjadi Ba1. Sedangkan di bulan April 2011, S&P juga menaikkan peringkat dari BB menjadi BB+, dengan prediksi (outlook) positif. Dua peringkat rating ini hanya 1 level di bawah investment grade.

Lembaga pemeringkat lain seperti Moody dan Standard & Poor diduga akan segera mengikuti langkah Fitch. Jika satu lembaga pemeringkat lagi memberikan peringkat layak investasi, maka Indonesia dapat diakses sebagai negara tujuan investasi bagi para investor yang sebelumnya hanya dapat berinvestasi pada negara yang sudah memiliki status layak investasi. Banyak arus Foreign Direct Investment (FDI) diekspektasi akan masuk dan mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2011 lebih pesat lagi. Peningkatan peringkat investasi, menunjukkan mulai kembalinya kepercayaan investor pada pasar Indonesia yang juga menandai babak pemulihan baru bagi Indonesia setelah krisis ekonomi Asia pada 1997-1998.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun menargetkan angka pertumbuhan dengan rata-rata 6,6% yoy sampai akhir masa jabatannya di tahun 2014. Presiden SBY berjanji akan mendorong pertumbuhan investasi serta terus menurunkan defisit budget. Sejauh ini, ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh di level 6% tahun meskipun krisis utang Eropa sudah mulai mengancam tingkat ekspor negara Asia lainnya.

(3)

Dewi Huta Djaja

Research Analyst, Wealth Management Services

AS - Walaupun sumbangan pertumbuhan

ekonomi dari negara maju terhadap pertumbuhan ekonomi global sudah mulai berkurang, berita ekonomi dari AS akhir-akhir ini merupakan kemajuan yang mengembirakan. Di bulan November, angka pengangguran turun ke level terendah sejak 2,5 tahun yaitu di 8,6% sedangkan jumlah tenaga kerja sektor privat dilaporkan naik 140,000. Lalu, jumlah rumah seken sudah mulai berkurang dengan sejalan dengan meningkatnya tingkat keyakinan konsumen. Walaupun demikian, masih panjang perjalanan pemulihan AS untuk kembali ke angka pertumbuhan rata-rata jangka panjangnya, terutama dengan tantangan-tantangan dari Eropa. AS juga mempunyai tantangan besar dari segi politik. Di mana pada tahun lalu, ketidaksepakatan partai Demokrat, Republik dan White house menyumbang terhadap situasi dimana AS kehilangan peringkat AAAnya.

Mungkin penurunan peringkat ini merupakan pelajaran yang pahit untuk AS, dan semoga bisa menjadi peringatan agar Republik dan White House bisa segera mencapai kesepakatan mengenai pajak pendapatan sebelum Natal.

P

ertumbuhan ekonomi serta pergerakan pasar finansial pada tahun 2011 kerap diwarnai oleh kekhawatiran akan krisis hutang Eropa serta bencana alam. Masalah krisis utang Eropa bermula pada negara seperti Irlandia, Yunani dan Portugal, dan mulai menyebar ke negara seperti Spanyol dan Italia, dan sekarang lembaga pemeringkat juga tengah mengkaji ulang peringkat untuk seluruh wilayah Eropa. Lalu, juga ada pengaruh dari faktor politik terutama di Uni Eropa. Di AS, partai politik sulit mencapai kesepakatan mengenai masalah budget dan hutang yang dihadapi AS sepanjang tahun 2011. Namun, walaupun dengan masalah di Eropa dan AS, ekonomi global tetap berhasil tumbuh positif di tahun 2011, didukung terutama oleh pertumbuhan negara berkembang. Sejak bulan September lalu, International Monetary Fund (IMF) masih memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 4% di tahun 2011 dan 2012. Negara maju diekspektasi akan tumbuh 1,6% di tahun 2011 sedangkan negara berkembang diproyeksi tumbuh 6,4%. Walaupun fluktuasi diekspektasi akan tetap mewarnai pergerakan bursa di tahun 2012 karena masih banyak masalah di Uni Eropa dan AS, investor tetap harus aktif dalam mengelola portfolionya dengan diversifikasi ke berbagai kelas aset untuk menurunkan risiko portfolio.

Lalu, di akhir tahun 2012, AS juga akan menyelenggaran pemilu yang dengan sendirinya menciptakan situasi tantangan politik antar partai.

Eropa - Data ekonomi Eropa terlihat semakin

melemah sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar yang mengkuatirkan kemungkinan Eropa memasuki resesi. Negara Eropa seperti Finlandia, Belanda dan Jerman yang awalnya diperkirakan aman dari masalah hutang negara Eropa lainnya, mulai terkena dampaknya juga. Hal ini karena Uni Eropa tidak mempunyai bank sentral yang bersedia bertindak selaku penyalur kredit terakhir untuk perbankan. Di tahun 2012, pergerakan bursa Eropa dan ekonomi akan cukup bergantung pada perkembangan politik. Jika pemerintah Uni Eropa tidak berhasil mencapai kesepakatan dan solusi segera, keadaan ekonomi Eropa bisa memburuk.

Cina - Di Cina, tingkat pertumbuhan

ekonomi-nya masih terus menurun mengindikasikan soft-landing dengan proyeksi angka pertumbuhan sekitar 8-8,5% untuk tahun 2012. Investasi pada fixed aset dan permintaan ekspor berkurang, tetapi tingkat konsumsi domestik masih bertahan sangat baik. Angka ekspor bulan

Global Outlook

November turun ke 13,8% yoy dari 15,9% di bulan Oktober. Dan, tingkat pertumbuhan produksi industri menurun dari 13,2% di bulan Oktober ke 12,4% yoy di bulan November. Perlambatan ekonomi Cina juga di konfirmasi dengan menurunnya tingkat PMI manufaktur menjadi 49 di bulan November, yang terendah sejak tahun 2009. Walaupun lemahnya ekonomi Eropa menekan pertumbuhan ekspor dari Cina, tapi secara keseluruhan, turunnya tingkat pertumbuhan ekonomi serta inflasi Cina masih sejalan dengan tujuan pemerintahnya. Pemerintah Cina sendiri sudah mulai mengambil langkah pelonggaran, dengan menurunkan rasio cadangan wajib minimum perbankan sebesar 50 bps. Langkah ini merupakah langkah pelonggaran pertama yang diambil dengan konsiderasi adanya penurunan aliran dana asing ke Cina serta perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina sendiri. Beberapa bulan ke depan, pemerintah Cina diekspektasi akan menambah langkah-langkah pelonggaran mengantisipasi banyaknya tantangan terhadap pertumbuhan. Tekanan inflasi juga diekspektasi akan terus menurun, sehingga memberikan ruang untuk kebijakan pelonggaran. Sumber: Bloomberg -7,62 3,2 0 5,53 -21, 68 -17,34 -10, 72 -14,51 7,38 10,06 -0,17 2,88 0,85 1,43 -5,74 0,25 1,97 -1,53 -0,23 -9,89 Indeks Perubahan MSCI World IHSG Indonesia US S&P US Dow Jones China Shanghai Japan Nikkei

Europe FTSE Eurofist 300 Australia S&P/ASX200 Minyak mentah Emas 1.182,59 3.821,99 1.257,6 12.217,56 2.199,42 8.455,35 1.001,39 4. 056,6 99,65 1.545,97 1.184,6 3.715,08 1.246,96 12.045,68 2.333,41 8.434,61 982,02 4.119,8 99,88 1.715,72 1.280,07 3.703,51 1.257,64 11.577,51 2.808,08 10.228,92 1.121,67 4.745,20 92,8 1.404,68

31 Desember 2010 30 Desember 2011 30 November 2011 Desember (%) 2011 (%)

Undang-Undang Pembebasan Lahan

Pengesahan Undang-Undang (UU) Pembebasan Lahan pada tanggal 16 Desember 2011 lalu dinilai memberi jalan kepada pertumbuhan investasi di Indonesia. UU ini akan mendorong pembangunan

infrastruktur yang sangat dibutuhkan di Indonesia seperti jalan tol, pembangkit listrik, bandar udara dan pelabuhan. Infrastruktur yang lebih baik berpotensi mengurangi biaya operasional bisnis, mengurangi penundaan dan mengendalikan tingkat inflasi. Pemerintah

juga bisa lebih efisien dalam mengakuisisi lahan dalam waktu singkat, dan memberikan kompensasi untuk pemilik lahan. Bagi investor asing pun, UU pembebasan lahan akan memudahkan proses berinvestasi di Indonesia.

(4)

Pertama, Imbal hasil Reksa Dana Pendapatan Tetap selama tahun 2011

secara rata-rata melebihi Reksa Dana Saham hingga 2x lipat. Maka tak heran investor yang menerapkan teori diversifikasi dalam alokasi aset akan menikmati tingkat keuntungan yang optimal meskipun di tengah kondisi investasi global yang masih tidak menentu.

Kedua, cerita mengenai ketangguhan fundamental ekonomi Indonesia

ternyata bukan isapan jempol belaka. Hal ini dibuktikan pada tanggal 15 Desember 2011 di mana Lembaga Pemeringkat Fitch akhirnya kembali menaikkan peringkat kredit Indonesia ke level Investment Grade (BBB-) dengan outlook “Stabil”. Berita ini sungguh menggembirakan, karena investor boleh berharap penanaman modal asing yang bersifat jangka panjang meningkat dan semakin menggairahkan perekonomian dalam negeri.

Pertanyaan yang kemudian sering dilontarkan oleh investor adalah “jadi Reksa Dana apa yang bagus?”. Setiap analis dan advisor mungkin punya jawabannya masing-masing, namun pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan penilaian kami terhadap kinerja produk-produk Reksa Dana di Bank Commonwealth selama tahun 2011 yang dipilih sebagai Reksa Dana Terbaik di tahun 2011. Kriteria pemilihan Reksa Dana Terbaik ini tidak hanya memperhitungkan faktor imbal hasil (total return) tetapi juga faktor risiko (standard deviation) dan konsistensi dalam mengalahkan

benchmark (information ratio).

P

erjalanan investasi di tahun 2011 baru saja berlalu.

Ada 2 hal menarik yang menjadi pelajaran buat para investor Reksa Dana memasuki tahun 2012.

Reksa Dana Terbaik

di tahun 2011

Rheza Karyanto Investments Unit Head

KAtEgorI rEKSA DANA PASAr UANg

Sesuai dengan arahan investasinya, Reksa Dana Pasar Uang bertujuan memberikan imbal hasil di atas suku bunga deposito. Dengan imbal hasil obligasi pemerintah yang semakin rendah, dan minimnya ketersediaan obligasi pemerintah jangka pendek di pasar, Manajer Investasi meningkat-kan alokasi pada obligasi korporasi untuk menjaga tingkat keuntungan yang menarik buat investor. Tahun 2011 lalu, imbal hasil terbaik dihasilkan oleh Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang (5,95% nett), Batavia Dana Kas Maxima (5,94% nett), dan Danareksa Seruni Pasar Uang 2 (5,69% nett).

Sebagai penutup, perlu kami ingatkan kembali bahwa kinerja produk di masa lalu tidak mencerminkan kinerja yang akan dihasilkan di masa depan. Tentunya analisa dan keputusan Manajer Investasi dalam menentukan strategi portofolio investasi tahun ini akan menentukan apakah produk tersebut mampu menjadi Reksa Dana Terbaik di tahun 2012.

Nantikan produk-produk Reksa Dana terbaru yang akan diluncurkan tahun ini dan pastikan Anda selalu berinvestasi melalui Commonwealth Bank. Sudah menjadi komitmen kami untuk selalu menyediakan produk dan layanan yang terbaik dan terdepan untuk Anda.

Selamat Berinvestasi !

KAtEgorI rEKSA DANA PENDAPAtAN tEtAP rUPIAh Di awal tahun 2011, banyak analis memperkirakan prospek Reksa Dana Pendapatan Tetap akan suram karena lonjakan inflasi yang begitu tinggi di awal tahun. Namun dengan kejelian dan keputusan Manajer Investasi BNP Paribas-IP dalam membaca arah pergerakan inflasi dan suku bunga ke depan, membuat mereka tetap optimis dan mempertahankan durasi portofolio obligasi yang panjang. Hasilnya, BNP Paribas Prima II berhasil menjadi Reksa Dana dengan imbal hasil tertinggi di tahun 2011 yaitu 23,4% nett. Posisi kedua ditempati First State Bond Fund (17,13% nett) yang unggul dalam kestabilan, diikuti oleh Manulife Obligasi Negara Indonesia II (18% nett).

Nama Reksa Dana Manajer Investasi

Mandiri Investa Pasar Uang Mandiri Investasi

Batavia Dana Kas Maxima Batavia Prosperindo Asset Management Danareksa Seruni Pasar Uang 2 Danareksa Investment Management

Sumber: Bloomberg

Nama Reksa Dana Manajer Investasi

BNP Paribas Prima 2 BNP Paribas Investment Partner First State Indonesian Bond First State Investment Indonesia Manulife Obigasi Negara Ind II Manulife Asset Management Indonesia

Sumber: Bloomberg

KAtEgorI rEKSA DANA PENDAPAtAN tEtAP DoLLAr AS Untuk Reksa Dana dalam mata uang USD, BNP Paribas-IP berhasil menempatkan Reksa Dana BNP Paribas Prima USD di posisi pertama dengan imbal hasil tertinggi (5,66% nett). Kejelian BNP Paribas-IP untuk berinvestasi sebagian pada obligasi pemerintah Rupiah yang memiliki imbal hasil lebih tinggi dan potensi apresiasi penguatan Rupiah terhadap USD, berhasil mengangkat kinerjanya di pertengahan tahun hingga mengungguli Reksa Dana USD lainnya. Meskipun demikian, imbal hasil Danareksa Melati Premium Dollar (4,43% nett) dan Mandiri Investa Dana Dollar (4,69% nett) juga tidak kalah bagusnya dan sesuai dengan ekspektasi.

Nama Reksa Dana Manajer Investasi

BNP Paribas Prima USD BNP Paribas Investment Partner Danareksa Melati Premium Dollar Danareksa Investment Management Mandiri Investa Dana Dollar Mandiri Investasi

Sumber: Bloomberg

KAtEgorI rEKSA DANA CAMPUrAN

Manulife Dana Stabil Berimbang adalah Reksa Dana Campuran yang dikelola secara relatif konservatif di mana bobot alokasi pada obligasi pemerintah lebih besar dibandingkan saham. Kebijakan investasi ini diterapkan secara konsisten sehingga menghasilkan imbal hasil terbaik sebesar 10,94% nett. Di posisi kedua dan ketiga ditempati First State Balance Fund (8,58% nett) dan Schroder Dana Kombinasi (5,33% nett). Kedua produk ini punya fleksibilitas yang tinggi dalam mengatur alokasi aset dan diversifikasi yang menguntungkan.

Nama Reksa Dana Manajer Investasi

Manulife Dana Stabil Berimbang Manulife Asset Management Indonesia First State Ind Balance Fund First State Investment Indonesia Schroder Dana Kombinasi Schroder Investment Management

Sumber: Bloomberg

KAtEgorI rEKSA DANA SAhAM

Schroder Dana Istimewa tercatat sebagai Reksa Dana Saham Terbaik tahun 2011 untuk kategori Reksa Dana Saham dengan imbal hasil 5,63%

nett. Posisi runner up ditempati oleh First State Indoequity Sectoral yang

sejak awal tahun memiliki pandangan yang positif terhadap penurunan suku bunga sehingga mengoleksi saham-saham di sektor keuangan dan konsumer. Strategi ini terbukti berhasil dan memberikan imbal hasil sebesar 4,15% nett. Posisi ketiga diperoleh BNP Paribas Pesona Amanah (3,51%

nett) yang dikelola menggunakan prinsip Syariah. Pemilihan saham yang

selektif dan prudent menjadi kunci keberhasilan Reksa Dana ini.

Nama Reksa Dana Manajer Investasi

Schroder Dana Istimewa Schroder Investment Management First State Indoequity Sectoral First State Investment Indonesia BNP Paribas Pesona Amanah BNP Paribas Investment Partner

(5)

Tahun 2012 akan menjadi tahun yang bergairah untuk investasi valas, kerena diperkirakan belum ada solusi yang permanen dalam masalah hutang Uni Eropa, sehingga fluktuasi akan tetap tinggi. Tingginya fluktuasi akan membuka peluang investasi valas. Dengan potensi return yg tinggi, maka akan ada juga risiko yang tinggi, maka disarankan untuk berinvestasi jangka pendek dan terus mengikuti perkembangan pasar. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi valas, adalah:

• Informasi tentang data data ekonomi.

• Pergerakan harga di bursa saham dan komoditas.

• Kemungkinan adanya intervensi dari central bank yg bisa mengubah arah secara tiba tiba. • Kondisi sosial politik karena adanya beberapa pemilih di beberapa negara Eropa dan AS.

Penguatan JPY telah mengakibatkan turunnya nilai ekspor Jepang dan merupakan ancaman bagi pertumbuhan ekonomi Jepang. Tingkat suku bunga yang mendekati nol, neraca perdagangan yang cenderung menjadi defisit dan tingkat utang yang besar seharusnya mengurangi daya tarik JPY. Tapi JPY masih diuntungkan oleh terus turunnya tingkat harga di dalam negeri.

Keputusan Reserve Bank of Australia (RBA) untuk menurunkan tingkat suku bunga sebesar 50bps ke 4,25% adalah akibat kecenderungan inflasi yang turun dan ancaman melemahnya perekonomian global. Dengan tingkat inflasi tahunan di sekitar 3–3,5% dan harga komoditas yang lebih rendah maka masih terbuka kemungkinan turunnya suku bunga RBA, hanya saja dengan tingkat pengangguran yang relatif rendah maka penurunan suku bunga akan terbatas.

Turunnya tingkat suku bunga RBA tidak otomatis menyebabkan AUD lemah karena dengan inflasi yang juga turun maka real interest rate AUD tetap positif.

IDR cenderung melemah terhadap USD di jangka pendek lebih disebabkan oleh masalah eksternal di Eropa ketimbang faktor domestik. Namun, pelemahan IDR bisa tertahan karena dengan naiknya peringkat utang Indonesia menjadi investment grade, inflasi yang rendah, suku bunga yang cukup tinggi dan perekonomian domestik yang kuat maka IDR berpeluang menguat di jangka menengah – panjang.

USD masih akan diminati investor saat persepsi risiko meningkat, karena status USD sebagai safe haven currency. Semakin kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan meningkatnya tingkat suku bunga pasar USD akibat kesulitan likuiditas di Eropa adalah faktor penunjang USD. Tingginya inflasi, tingkat pengangguran dan tingkat utang adalah faktor negatif bagi USD.

EUR saat ini masih berpeluang melemah akibat masalah defisit dan utang pemerintah beberapa negara anggota yang berlarut-larut. Pengurangan defisit dan utang mutlak dilakukan oleh Uni Eropa, karena saat ini tingkat kepercayaan investor semakin tipis. Hal positif dari lemahnya EUR adalah barang dan jasa dari Uni Eropa menjadi lebih kompetitif dan menguntungkan negara-negara eksportir. Bantuan pinjaman ECB untuk bank-bank di Eropa diharapkan akan mengurangi kesulitan likuiditas dan juga membantu menurunkan tekanan jual terhadap obligasi pemerintah Eropa. EUR juga bisa mendapatkan tekanan jual karena banyak ketidakpastian dengan pemilu di beberapa negara Eropa di tahun 2012.

Turunnya surplus perdagangan, naiknya tingkat pengangguran dan melambatnya inflasi adalah tiga faktor penggerak domestik untuk NZD. Turunnya surplus perdagangan dan naiknya tingkat pengangguran adalah faktor yang bersifat negatif sedangkan turunnya inflasi adalah faktor positif. Dengan tingkat suku bunga yang masih rendah, maka kecil kemungkinan bank sentral menurunkan suku bunga dengan agresif. Dengan turunnya inflasi dan suku bunga yang relatif stabil maka nilai NZD secara relatif menjadi lebih menarik. Kondisi ekonomi yang masih sangat lemah

adalah alasan di belakang rencana bank sentral untuk kembali membeli obligasi pemerintah dan swasta untuk menurunkan yield dengan tujuan menyediakan dana murah untuk investasi. Namun efek negatif program pembelian obligasi adalah naiknya suplai uang yang berpotensi meningkatkan inflasi. Saat ini dengan inflasi di atas 5%, tingkat suku bunga mendekati nol, dan ancaman resesi di tahun 2012 maka GBP di jangka panjang akan cenderung lemah.

Perekonomian Singapura yang mengandalkan perdagangan internasional dan jasa sangat bergantung pada kesehatan perekonomian negara-negara seperti AS dan Cina. Dengan kondisi yang tidak menguntungkan di AS dan melambatnya perekonomian Cina menyebabkan SGD melemah terhadap USD. Turunnya tingkat inflasi juga mengurangi kecenderungan Monetary Authority of Singapore untuk mempertahankan nilai SGD terlalu kuat.

Analisa

Valuta Asing

Mika Martumpal

Senior Market Analyst, Treasury Department

(6)

DISCLAIMER

Kecuali dinyatakan lain, semua data bersumber dari berita media massa, dan tidak diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth (PTBC). PTBC harus dijamin untuk dibebaskan dari tanggung jawab, termasuk tetapi tidak terbatas pada penuntutan hukum oleh pihak ketiga. PTBC beserta direkturnya, karyawannya dan perwakilannya dalam Lampiran ini selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Grup” “Laporan ini diterbitkan semata-mata untuk tujuan informasi dan tidak boleh ditafsirkan sebagai suatu ajakan atau penawaran untuk membeli efek atau instrumen keuangan. Laporan ini telah disusun tanpa mempertimbangkan tujuan, situasi keuangan dan kapasitas untuk menanggung kerugian, pengetahuan, pengalaman atau kebutuhan orang-orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Tidak ada anggota dari Grup yang melakukan atau harus melakukan penilaian kelayakan atau penyesuaian laporan untuk penerima laporan ini yang karenanya tidak mendapatkan manfaat dari perlindungan peraturan dalam hal ini. Laporan ini bukan nasihat atau petunjuk. Semua penerima laporan ini harus, sebelum bertindak atas dasar informasi dalam laporan ini, mempertimbangkan kewajaran/kelayakan dan kesesuaian informasi, dengan memperhatikan tujuan-tujuan mereka sendiri, situasi keuangan dan kebutuhan, dan, jika perlu mencari profesional yang tepat, memperhatikan kondisi valuta asing atau nasihat keuangan tentang isi laporan ini sebelum membuat keputusan investasi. Kami percaya bahwa informasi dalam laporan ini adalah benar dan setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang cukup telah diadakan atau dibuat, berdasarkan informasi yang tersedia pada saat kompilasi, tetapi tidak ada pernyataan atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, yang dibuat atau disediakan untuk akurasi, kehandalan atau kelengkapan setiap pernyataan yang dibuat dalam laporan ini. Setiap pendapat, kesimpulan atau rekomendasi yang ditetapkan dalam laporan ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan dan mungkin berbeda atau bertentangan dengan, kesimpulan pendapat atau rekomendasi yang diungkapkan oleh Grup di tempat lain. Kami tidak berkewajiban untuk, dan tidak,memberitahukan perkembangan terkini atau terus mengikuti informasi terkini yang terdapat dalam laporan ini. Grup tidak menerima tanggung jawab untuk setiap kerugian atau kerusakan yang timbul akibat dari penggunaan seluruh atau setiap bagian dari laporan ini. Setiap penilaian, proyeksi dan prakiraan yang terkandung dalam laporan ini didasarkan pada sejumlah asumsi dan perkiraan dan tunduk pada kontinjensi dan ketidakpastian. Asumsi dan perkiraan yang berbeda dapat mengakibatkan hasil material yang berbeda pula. Grup tidak mewakili atau menjamin bahwa salah satu proyeksi penilaian atau prakiraan, atau salah satu dasar asumsi atau perkiraan, akan dipenuhi. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk kinerja masa depan Grup tidak menjamin kinerja dari produk investasi atau pembayaran kembali modal dengan produk yang didistribusikan oleh PTBC. Investasi dalam produk ini bukan merupakan simpanan atau kewajiban lainnya dari Grup atau anak perusahaannya dan setiap jenis produk investasi memiliki risiko investasi termasuk hilangnya pendapatan dan modal yang diinvestasikan. Contoh yang digunakan dalam komunikasi ini hanya untuk ilustrasi. Semua materi yang disajikan dalam laporan ini, kecuali bila ditentukan lain, berada di bawah hak cipta Grup. Tak satu pun dari materi, maupun isinya, maupun salinannya, dapat diubah dengan cara apapun, ditransmisikan ke, disalin atau didistribusikan kepada pihak lain, tanpa izin tertulis dari perusahaan terkait yang menjadi bagian dalam Grup. Grup, berikut agennya, asosiasinya dan kliennya memiliki atau telah memiliki posisi panjang atau pendek pada efek atau instrumen keuangan lainnya yang disebut di sini, dan dapat setiap saat melakukan pembelian dan/atau penjualan ter-hadap kepentingan atau surat berharga dalam kapasitasnya sebagai prinsipal atau agen, termasuk menjual atau membeli dari klien atas dasar pokok dan dapat terlibat dalam transaksi yang tidak konsisten dengan laporan ini. Silahkan melihat website kami di www.commbank.co.id untuk informasi lebih lanjut. Jika Anda ingin berbicara dengan seseorang mengenai instrumen keuangan yang dijelaskan dalam laporan ini, silakan hubungi kami hubungi Call Centre kami di 5000 30 atau email kami di customercare@commbank.co.id.

commbank.co.id

Cara Cerdik Berinvestasi

dan Sekaligus Mendapatkan

Proteksi

Manulife Select Invest Protector adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas.

Manulife Select Invest Protector merupakan pilihan solusi investasi dengan potensi imbal hasil yang atraktif dan dilakukan dengan cara yang mudah, sekaligus merupakan solusi bagi pengelolaan risiko jiwa.

Mengapa Manulife Select Invest Protector?

1. Fleksibel

Untuk menjawab kebutuhan fleksibilitas investor, program ini menyediakan fasilitas top-up (penambahan dana investasi) dan withdrawal (penarikan sebagian) serta bebas biaya perubahan alokasi dana investasi (switching). Anda juga bebas memilih dalam mata uang Rupiah atau USD.

2. Komprehensif

Manulife Select Invest Protector memberikan potensi imbal hasil

investasi sesuai profil investasi yang tersedia; agresif, moderat, atau konservatif dengan 11 pilihan dana investasi, 3 pilihan asuransi tambahan, dan pengembalian biaya pertanggungan. Produk ini juga dapat diperkaya dengan perlindungan 38 penyakit kritis, kecelakaan, dan atau jiwa.

Dalam menghadapi berbagai tahap kehidupan, manusia memerlukan perencanaan dan solusi yang taktis dalam menghadapinya. Pastikan anda tunggu kehadiran solusi investasi dan proteksi inovatif lainnya di Commonwealth Bank.

Banyak pertanyaan – pertanyaan yang sering muncul dalam berinvestasi, seperti :

• Bagaimana cara yang paling mudah dan fleksibel untuk meningkatkan portofolio investasi Anda?

• Bagaimana cara agar investasi saya mendapatkan biaya ringan?

• Bagaimana caranya mendapatkan proteksi hidup dengan jaminan aplikasi pasti disetujui?

• Bagaimana jika saya ingin berinvestasi di pasar luar negeri?

3. Biaya Ringan

Produk ini juga memberikan berbagai keringanan yaitu bebas biaya transaksi pembelian, bebas biaya administrasi bulanan, bebas biaya perubahan alokasi dana investasi, dan memberikan pengelolaan dana yang kompetitif. Sebagai tambahan, produk ini memiliki manfaat bebas pajak setelah tahun ketiga kepesertaan.

4. Mudah

Kemudahan dari produk ini adalah persetujuan (approval) aplikasi yang dijamin pasti. Tidak perlu proses underwriting untuk

mendapatkan proteksi asuransi jiwa.

5. Pilihan investasi di luar negeri

Manulife Select Invest Protector menyediakan 2 pilihan dana

investasi ekuitas dengan eksposur pada instrumen efek luar negeri yaitu pada bursa Cina dan India. Untuk mengakomodir kebutuhan nasabah dengan profil risiko moderat, Manulife Select Invest Protector menyediakan investasi pada instrumen

Obligasi Negara Republik Indonesia dalam mata uang USD.

Alexander Wiharja

Referensi

Dokumen terkait

(c) Meningkatnya angka pertisipasi peserta didik dengan semakin banyaknya peserta didik yang aktif dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari siklus 1 ke

Jika melihat secara awal kondisi pengguna bahasa Dentong sebagai bahasa minoritas, bahkan hidup di antara pengguna bahasa Bugis yang merupakan bahasa mayoritas

Pada penelitian ini juga digunakan teori eufemisme yang dikemukakan oleh Allan dan Burridge, untuk menemukan tipe eufemisme dalam upacara adat perkawinan masyarakat Melayu

- Sesuai dengan Pasal 5 di Perka LAN Nomor 13 Tahun 2020 yaitu Lembaga Penyelenggara Pelatihan dan Lembaga Pengakreditasi Program, baik yang

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dsimpulkan bahwa Pengendalian surat masuk menggunakan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) di

Sebab, amal shaleh adalah jalan menuju ridha Allah Swt (Azzet, 2011). Karena itu, tidak sedikit orang yang memahami perguruan tinggi secara sederhana sebatas sebagai tempat

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis ingin memperbaiki sistem dengan cara membuat Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Tenaga Pengajar Pada Sekolah Luar Biasa