BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar Latar Belakang MBelakang Masalah.asalah.
Perubahan – perubahan makrovaskuler, perubahan mikrovaskuler, dan Perubahan – perubahan makrovaskuler, perubahan mikrovaskuler, dan neuropati pada penderita diabetes mellitus semuanya menyebabkan perubahan neuropati pada penderita diabetes mellitus semuanya menyebabkan perubahan - perubahan
perubahan ekstremitas ekstremitas bawah. bawah. Perubahan Perubahan yang yang penting penting yakni yakni adanya adanya anastesiaanastesia ya
yang ng timtimbubul l kakarerena na hihilalangngnynya a fufungngsi si sasaraf raf – – sasaraf raf sesensnsororisis. . KeKeadadaaaan n ininii berperan
berperan dalam dalam terjadinya terjadinya trauma trauma minor minor dan dan tidak tidak terdeteksinya terdeteksinya infeksiinfeksi yang
yang menyebabkan menyebabkan gangren gangren ( ( Barbara Barbara . . !ong, !ong, "##$ "##$ % % "& "& '. '. angren angren adalahadalah luka yang berakhir dengan kematian jaringan dan kematian syaraf biasanya luka yang berakhir dengan kematian jaringan dan kematian syaraf biasanya dal
dalam am jumjumlah lah besbesar ar dan dan umumumnumnya ya diidiikutkuti i dendengan gan kehkehilanilangan gan perpersedsediaaiaann vas)ular (nutrisi' yang diikuti invasi bakteri dan pembusukan (*orland, "##$ + vas)ular (nutrisi' yang diikuti invasi bakteri dan pembusukan (*orland, "##$ + &'. ampai saat ini, masalah kaki diabetes masih kurang mendapat perhatian. &'. ampai saat ini, masalah kaki diabetes masih kurang mendapat perhatian. /kibatnya, banyak penderita yang penyakitnya berkembang dan teramputasi /kibatnya, banyak penderita yang penyakitnya berkembang dan teramputasi kakinya ( www.tempo.)o.id, 011" '
kakinya ( www.tempo.)o.id, 011" '
2rganisasi Kesehatan *unia ( 342 ' mendudukkan 5ndonesia pada 2rganisasi Kesehatan *unia ( 342 ' mendudukkan 5ndonesia pada peringkat
peringkat keempat keempat penderita penderita diabetes diabetes mellitus mellitus terbanyak terbanyak di di dunia, dunia, hingga hingga padapada tahun 011" jumlah penderita di 5ndonesia men)apai "& juta orang. tahun 011" jumlah penderita di 5ndonesia men)apai "& juta orang. *at
*ata a yayang ng didipeperoroleleh h dadari ri 6e6edidi)al )al 7e7e)o)ord rd 77. . BaBaptptis is KeKedidiri ri papada da bubulalann *esember 011$ penderita *iabetes 6ellitus berjumlah 889 pasien. Pada bulan *esember 011$ penderita *iabetes 6ellitus berjumlah 889 pasien. Pada bulan :anuari 011& berjumlah 9"0. Pada bulan ;ebruari 011& berjumlah 0# dan :anuari 011& berjumlah 9"0. Pada bulan ;ebruari 011& berjumlah 0# dan me
mendndududukuki i peperiringngkakat t kekedudua a dadari ri sesepupululuh h pepenynyakakit it teterbrbesesarar. . *a*ari ri hahasisill wawan)ara tanggal "0-"$ 6aret 011& dengan orang pasien diabetes mellitus, wawan)ara tanggal "0-"$ 6aret 011& dengan orang pasien diabetes mellitus, ""
8 diantaranya tidak memakai alas kaki waktu keluar rumah, tidak melakukan 8 diantaranya tidak memakai alas kaki waktu keluar rumah, tidak melakukan senam kaki, jarang memotong kuku.
senam kaki, jarang memotong kuku. Kom
Kompliplikaskasi i *ia*iabetbetes es 6el6ellitlitus us yayang ng palpaling ing sersering ing diadialamlami i adaadalahlah komplikasi pada kaki yang disebut kaki diabetes atau umum dikenal sebagai komplikasi pada kaki yang disebut kaki diabetes atau umum dikenal sebagai luka ganggren. Kaki pasien diabetes seperti ini jika tidak ditangani se)ara tepat luka ganggren. Kaki pasien diabetes seperti ini jika tidak ditangani se)ara tepat dapat berkembang menjadi
dapat berkembang menjadi suatu tindakan pemotongan (amputasi' kaki. /danyasuatu tindakan pemotongan (amputasi' kaki. /danya lu
luka ka dadan n mamasasalah lah lalain in papada da kakaki ki memerurupapakakan n pepenynyebebab ab ututamama a kekesasakikitatan,n, ketidakmampuan, dan kematian pada seseorang dengan diabetes. Komplikasi ketidakmampuan, dan kematian pada seseorang dengan diabetes. Komplikasi in
ini i memerurupapakakan n pepenynyebaebab b ututamama a pependnderierita ta haharurus s didirarawawat t dedengngan an wawaktktuu perawatan
perawatan yang yang lama. lama. /kibatny/kibatnya, a, biaya biaya perawatan perawatan menjadi menjadi sangat sangat tinggi.tinggi. <amun
<amun kenyataan kenyataan yang yang ada ada menunjukkan menunjukkan bahwa bahwa belum belum semua semua penderitapenderita ddiiaabbeettees s mmelelllitituus s mmeelalakkuukkan an ttiinnddaakkaan n ppeenn))egegaahhaan n kkoommpplliikkaassii (www.kompas.)om'
(www.kompas.)om'
!uka ganggren dapat di)egah dengan memberikan penyuluhan kepada !uka ganggren dapat di)egah dengan memberikan penyuluhan kepada pasien
pasien tentang tentang tindakan pen)egahan tindakan pen)egahan luka luka ganggren. 5nformasi ganggren. 5nformasi tentang tindakantentang tindakan pasien
pasien dalam dalam pen)egahan pen)egahan luka luka ganggren ganggren akan akan sangat sangat menolong menolong untuk untuk penyuluhan
penyuluhan kesehatan kesehatan yang yang optimal optimal sehingga sehingga peneliti peneliti ingin ingin mengungkapmengungkap bagaimana tindakan
bagaimana tindakan pen)egahan pasien. /dapun tindakan pen)egahan pen)egahan pasien. /dapun tindakan pen)egahan meliputi,meliputi, melakukan senam kaki, pen)egahan= perlindungan terhadap trauma, hygiene melakukan senam kaki, pen)egahan= perlindungan terhadap trauma, hygiene kaki, pemeriksaan berkala kaki.
kaki, pemeriksaan berkala kaki.
1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah
Berdasar pernyataan masalah di atas, rumusan pertanyaan penelitian ini Berdasar pernyataan masalah di atas, rumusan pertanyaan penelitian ini adalah %
adalah %
Bagaimana tindakan pasien diabetes mellitus dalam men)egah terjadinya luka Bagaimana tindakan pasien diabetes mellitus dalam men)egah terjadinya luka ganggren di poliklinik 7. Baptis Kediri >
ganggren di poliklinik 7. Baptis Kediri >
8 diantaranya tidak memakai alas kaki waktu keluar rumah, tidak melakukan 8 diantaranya tidak memakai alas kaki waktu keluar rumah, tidak melakukan senam kaki, jarang memotong kuku.
senam kaki, jarang memotong kuku. Kom
Kompliplikaskasi i *ia*iabetbetes es 6el6ellitlitus us yayang ng palpaling ing sersering ing diadialamlami i adaadalahlah komplikasi pada kaki yang disebut kaki diabetes atau umum dikenal sebagai komplikasi pada kaki yang disebut kaki diabetes atau umum dikenal sebagai luka ganggren. Kaki pasien diabetes seperti ini jika tidak ditangani se)ara tepat luka ganggren. Kaki pasien diabetes seperti ini jika tidak ditangani se)ara tepat dapat berkembang menjadi
dapat berkembang menjadi suatu tindakan pemotongan (amputasi' kaki. /danyasuatu tindakan pemotongan (amputasi' kaki. /danya lu
luka ka dadan n mamasasalah lah lalain in papada da kakaki ki memerurupapakakan n pepenynyebebab ab ututamama a kekesasakikitatan,n, ketidakmampuan, dan kematian pada seseorang dengan diabetes. Komplikasi ketidakmampuan, dan kematian pada seseorang dengan diabetes. Komplikasi in
ini i memerurupapakakan n pepenynyebaebab b ututamama a pependnderierita ta haharurus s didirarawawat t dedengngan an wawaktktuu perawatan
perawatan yang yang lama. lama. /kibatny/kibatnya, a, biaya biaya perawatan perawatan menjadi menjadi sangat sangat tinggi.tinggi. <amun
<amun kenyataan kenyataan yang yang ada ada menunjukkan menunjukkan bahwa bahwa belum belum semua semua penderitapenderita ddiiaabbeettees s mmelelllitituus s mmeelalakkuukkan an ttiinnddaakkaan n ppeenn))egegaahhaan n kkoommpplliikkaassii (www.kompas.)om'
(www.kompas.)om'
!uka ganggren dapat di)egah dengan memberikan penyuluhan kepada !uka ganggren dapat di)egah dengan memberikan penyuluhan kepada pasien
pasien tentang tentang tindakan pen)egahan tindakan pen)egahan luka luka ganggren. 5nformasi ganggren. 5nformasi tentang tindakantentang tindakan pasien
pasien dalam dalam pen)egahan pen)egahan luka luka ganggren ganggren akan akan sangat sangat menolong menolong untuk untuk penyuluhan
penyuluhan kesehatan kesehatan yang yang optimal optimal sehingga sehingga peneliti peneliti ingin ingin mengungkapmengungkap bagaimana tindakan
bagaimana tindakan pen)egahan pasien. /dapun tindakan pen)egahan pen)egahan pasien. /dapun tindakan pen)egahan meliputi,meliputi, melakukan senam kaki, pen)egahan= perlindungan terhadap trauma, hygiene melakukan senam kaki, pen)egahan= perlindungan terhadap trauma, hygiene kaki, pemeriksaan berkala kaki.
kaki, pemeriksaan berkala kaki.
1.2 Rumusan Masalah 1.2 Rumusan Masalah
Berdasar pernyataan masalah di atas, rumusan pertanyaan penelitian ini Berdasar pernyataan masalah di atas, rumusan pertanyaan penelitian ini adalah %
adalah %
Bagaimana tindakan pasien diabetes mellitus dalam men)egah terjadinya luka Bagaimana tindakan pasien diabetes mellitus dalam men)egah terjadinya luka ganggren di poliklinik 7. Baptis Kediri >
ganggren di poliklinik 7. Baptis Kediri >
1.3 Tujuan Penelitian 1.3 Tujuan Penelitian ""..88.."" ??uujujuaan @n @mmuumm
6enggambarkan tindakan Pasien *iabetes 6ellitus dalam men)egah 6enggambarkan tindakan Pasien *iabetes 6ellitus dalam men)egah luka ganggren di poliklinik 7. Baptis
luka ganggren di poliklinik 7. Baptis KediriKediri ".
".88.0.0 ??uujujuan an KhKhuussusus "'
"' 6engi6engidentidentifikasi fikasi tindatindakan pkan pasien asien tentantentang seng senam kakam kakii 0'
0' 6e6engngididenentitifikfikasasi i titindndakakan an papasisien en tententatang ng pepen)n)egegahahanan= = peperlirlindndunungagann terhadap trauma
terhadap trauma 8'
8' 6engi6engidentidentifikasi tfikasi tindakindakan pasan pasien tenien tentang ktang kebersebersihan kihan kakiaki 9'
9' 6engi6engidentidentifikasi tinfikasi tindakan padakan pasien tentsien tentang pemang pemeriksaeriksaan berkalan berkala pada kakia pada kaki
1.
1. Man!aat Man!aat PenelitianPenelitian ".9." Bagi Perawat. ".9." Bagi Perawat.
*apat digunakan sebagai masukan oleh perawat agar dapat meningkatkan *apat digunakan sebagai masukan oleh perawat agar dapat meningkatkan upaya pen)egahan luka ganggren pada pasien diabetes mellitus.
upaya pen)egahan luka ganggren pada pasien diabetes mellitus. ".9.0 Bagi Pasien
".9.0 Bagi Pasien *ap
*apat at memmemberberikan ikan gamgambarbaran an bagbagi i paspasien ien *ia*iabetbetes es 6el6ellitlitus us tententantangg tindakan pen)egahan luka ganggren sehingga diharapkan meningkatkan tindakan pen)egahan luka ganggren sehingga diharapkan meningkatkan motivasi mereka untuk melakukan perawatan kaki yang baik dan tepat. motivasi mereka untuk melakukan perawatan kaki yang baik dan tepat. ".9.8 Bagi 7umah akit
".9.8 Bagi 7umah akit *ap
*apat at memembmbererikikan an gagambmbaraaran n atatau au ininfoformrmasasi i ununtutuk k memeniningngkakatktkanan program PK67 tentang pen)egahan
program PK67 tentang pen)egahan luka ganggren pada luka ganggren pada pasien diabetespasien diabetes mellitus.
mellitus.
".9.9 Bagi Peneliti. ".9.9 Bagi Peneliti.
4asil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dan pertimbangan 4asil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dan pertimbangan un
untutuk k memelalaksksananakakan an pepenenelilititian an seselalanjnjututnynya a yyanang g beberkrkaiaitatan n dedengnganan pen)egahan luka ganggren.
pen)egahan luka ganggren.
BAB 2
T"N#AUAN PU$TA%A
Pada bab ini akan disajikan tentang konsep dasar *iabetes 6ellitus dan konsep dasar ganggren.
2.1 %&nse' Dia(etes Mellitus 0."." Pengertian *iabetes 6ellitus
*iabetes 6ellitus adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah ( 4iperglikemia '. 6ungkin terdapat penurunan dalam kemampuan tubuh untuk berespon terhadap insulin dan atau penurunan atau tidak terdapatnya pembentukan insulin oleh pankreas
( Baughman, 0111 + "1#'. 0.".0 Patofisiologi
6enurut Brunner and uddarth (011"' Pankreas yang disebut sebagai kelenjar ludah perut adalah kelenjar penyakit insulin. *idalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu disebut pulau- pulau langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormon insulin yang
sangat berperan dalam mengatur glukosa darah.
5nsulin dapat diibaratkan sebagai anak kun)i yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, kemudian sel glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa dalam
darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan akibat kadar glukosa dalam darah meningkat. Keadaan inilah yang terjadi pada *iabetes 6ellitus ?ergantung 5nsulin (*6?5'.
Pada keadaan *iabetes mellitus ?idak tergantung 5nsulin (*6?5', jumlah insulin bisa normal, bahkan lebih banyak, tetapi jumlah reseptor
(penangkap' insulin dipermukaan sel kurang, sehingga glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit. ehingga sel kehilangan bahan bakar (glukosa' dan keadaan glukosa dalam darah meningkat.
ambar 0." Patofisiologi *iabetes 6ellitus
(umber % Brunner dan uddarth, 011"'
0.".8 ;aktor Predisposisi
6enurut /rif 6ansjoer (0111' ;aktor-faktor pendukungnya yaitu kelompok dengan risiko tinggi *iabetes 6ellitus diantaranya %
"' Kelompok usia dewasa tua (A91 tahun'
$
- gangguan pada pembentukan insulin - herediter dari 0C
Kerusakan sel D pankreas oleh proses autoimun
angguan sekresi insulin 7esistensi insulin
Ketidakmampuan untuk
menghasilkan insulin Penurunan reaksi intra sel 5nsulin tidak efektif dalam
pengambilan glukosa ?oleransi glukosa terganggu
4iperglikemia *iabetes 6ellitus
0' Kegemukan
8' ?ekanan darah tinggi
9' 7iwayat keluarga *iabetes 6ellitus
' 7iwayat kehamilan dengan berat badan lahir bayi A 9111 gram $' 7iwayat *iabetes 6ellitus pada kehamilan
&' *islipidemia
0.".9 ejala Klinis ( www. 6itrakeluarga.)om '
*ari sudut pasien *iabetes 6ellitus sendiri hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat dan kemudian di diagnosa sebagai *iabetes 6ellitus ialah keluhan %
"' Kelainan kulit, gatal, bisul-bisul 0' Kelainan ginekologis % keputihan 8' Kesemutan, rasa faal
9' Kelemahan tubuh
' !uka= bisul yang tidak sembuh $' 5nfeksi saluran kemih
elain itu penderita dengan *iabetes 6ellitus juga ditemui keluhan-keluhan diantaranya %
"' Penurunan berat badan 0' Banyak ken)ing (Poliuria' 8' Banyak minum (Polidipsia' 9' Banyak makan (Polifagia'
0.". Klasifikasi
6enurut /meri)an *iabetes /sso)iation, "##& dikutip 6ansjoer, 011"+" klasifikasi etiologis *iabetes 6ellitus (/meri)an *iabetes /sso)iation "##&' sesuai anjuran Perkumpulan Endokrinologi 5ndonesia (PE7KE<5' adalah
"' *iabetes tipe " (disertai sel beta, umumnya menjerumus ke defisiensi insulin absolut'
("' /utoimun (0' 5diopatik
0' *iabetes tipe 0 (bervariasi mulai terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai terutama defek sekresi insulin disertai resistensi insulin'
8' *iabetes tipe lain
("' *efek genetik fungsi sel beta
6otority 2msel *iabetes of the Foung (62*F', ", 0, 8 dan *6/ mitokardia
(0' *efek genetik kerja insulin (8' Penyakit eksikrin pankreas
Pankreatitis, tumor atau pankreatektomi dan pankreatopati fibrokaikulus (9' Endokrinopati % aksomegali, sidrom )husing, teokramositoma dan
hipertimidisme
(' Karena obat dan Gat kimia
Ha)or, pentamidin, asam mikotinat, glukotil)oid, hormon tiroid, tiaGid, dilantin, interferon alfa, dan lain-lain
($' 5nfeksi rubela kongenital, sitomeglo virus
(&' Penyebab imunologi yang jarang % antibodi anti insulin
(' indrom genetik lain yang berkaitan dengan *iabetes 6ellitus % sindrom *own, sindrom Klinefelter, sindrom ?uruse, dan lain-lain
(#' *iabetes 6ellitus estasional (*6' 0.".$ Komplikasi
6enurut arwono 3aspadji ("##$' komplikasi yang sering timbul pada pasien *iabetes 6ellitus sebagai berikut %
0.".$." <europati *iabetik
Penderita *iabetes 6ellitus dapat mengalami neuropati yang mempengaruhi sistem syaraf otonom, pada keadaan ini dapat terjadi perubahan motalitas lambung sehingga menyebabkan tidak teraturnya absorbsi makanan, inkontinensia dan ketidakmampuan mengenal tanda-tanda awal hipoglikemia. Keluhan yang tersering adalah berupa kesemutan, rasa lemah, faal, dan juga sering dijumpai gejala gastrointestinal berupa rasa mual, kembung, muntah dan diare terutama, pada malam hari.
0.".$.0 7etinopati diabetik
Penglihatan kabur sampai terjadi kebutaan pada penderita *iabetes 6ellitus yang terjadi akibat perubahan mikrovaskuler paada retina.
0.".$.8 <efropati diabetik
Perubahan pada struktur ginjal. Pasien dengan nefropati diabetik dapat menunjukkan gambaran gagal ginjal menahun seperti lemas, mual, pu)at hingga keluhan sesak nafas akibat penimbunaan )airan dan ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kadar kreatinum = ureum semua antara 0C - &,"C pada #
pasien *iabetes 6ellitus. ?anda awal nefropati diabetik adalah adanya proteinuria yang persisten tanpa adanya kelainan ginjal lain.
0.".$.9 Perubahan 6akrovaskuler
Penderita diabet dapat mengalami perubahan atherosklerotik pada arteri-arteri besar. Penge)ilan lumen pembuluh-pembuluh darah besar membahayakan pengiriman oksigen ke jaringan-jaringan yang dapat menyebabkan iskemia jaringan, dengan akibat yang timbul berupa penyakit )erebrovaskuler, penyakit
arteri koroner, stenosis arteri renalis, dan penyakit-penyakit vaskuler perifer. 0.".$. Perubahan 6ikrovaskuler
Pasien dengan kelainan mikrovaskuler dapat memberikan gambaran kelainan pada tungkai bawah, baik berupa ulkus atau ganggren.
0.".& Penatalaksanaan ( 6ansjoer, 011"+ 8 '
*alam jangka pendek penatalaksanaan *iabetes 6ellitus bertujuan untuk menghilangkan keluhan atau gejala. edangkan tujuan jangka panjang adalah untuk men)egah komplikasi. ?ujuan tersebut dilaksanakan dengan )ara meminimalkan kadar glukosa, lipid dan insulin. Kerangka utama penatalasanaan *iabetes 6ellitus yaitu peren)anaan makan, latihan jasmani,
obat hipoglikemik, dan penyuluhan.
0.".&." Peren)anaan makanan (meal plumniry'
:umlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status giGi, umur, stress akut dan kegiatan jasmani untuk men)apai berat badan ideal. Konsumsi garam dibatasi bila terdapat hipertensi. *alam melakukan diet ikuti 8: diantaranya jumlah kalori yang harus diberikan harus dihabiskan, jadwal makanan harus
diikuti, jenis gula dan yang manis harus dipantang.
0.".&.0 !atihan jasmani
*ianjurkan latihan jasmani teratur 8 – 9 I tiap minggu selama J 1, jam. !atihan yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki, jogging , lari, renang, bersepeda, dan mendayung.
0.".&.8 2bat berkhasiat hipoglikemik
:ika pasien telah melakukan pengaturan makanan dan keinginan jasmani yang teratur tetapi kadar glukosa darahnya masih belum baik, dipertimbangkan obat berkhasiat hipoglikemik (oral atau suntikan' misalnya sulfonilurea, biguanid, inhibitor alfa glukosidase, insulin sensitiGing agent.
2.2 %&nse' Luka )anggren 0.0." Pengertian anggren
anggren adalah luka yang berakhir dengan kematian jaringan dan kematian syaraf biasanya dalam jumlah besar dan umumnya diikuti dengan kehilangan persediaan vas)ular (nutrisi' dan diikuti invasi bakteri dan pembusukan (*orland, "##$ + &'.
Pasien diabetes mellitus lebih mudah mengalami infeksi berat seperti ganggren strepto)o))us. Keadaan ini ditandai dengan perluasan selulitis dan timbulnya vesikula atau bula yang hemoragik. *engan )epat jaringan kulit yang menutupi mengalami nekrosis dan dalam beberapa hari proses ini meluas.
trepto)ossus group / mungkin dapat diisolasi dari lesi atau darah. Pemberitahuan antibiotika saja umumnya tidak )ukup, oleh sebab itu harus dilakukan eksisi yang luas bahkan mungkin amputasi. Pada pasien *iabetes ""
6ellitus dengan infeksi yang berat terapi antibiotika saja tidak )ukup dan harus dibantu dengan debridement yang agresif.
Karena bahwa ganggren dan peluang untuk menjalani amputasi yang besar maka pasien diabetes mellitus dengan infeksi kaki harus segera dibawa kerumah sakit untuk mendapat perawatan yang intensif (arwono 3aspadji, "##$ + $'. Komplikasi ini merupakan penyebab utama penderita harus dirawat dengan waktu perawatan yang lama, diantaranya memerlukan tindakan pembedahan dan diantaranya berakhir dengan amputasi. etelah menjalani amputasi makaakan menjalani amputasi lagi pada bagian tubuh lainnya. Bahkan, penderita yang akan menjalani amputasi akan meninggal lima tahun kemudian (www.kompas.)om'
0.0.0 Penyebab
alah satu ganggren yang paling ganas adalah ganggren gas. as ganggren terjadi akibat infeksi oleh bakteri klostridium, yang merupakan bakteri anaerob. Bakteri anaerob ini adalah kerabat bakteri penyebab tetanus. pora bakteri ini banyak terdapat ditanah dan dapat tumbuh subur dilingkungan kurang oksigen. Baktrei klostridium menghasilkan berbagai ra)un mepat diantaranya ( alfa, beta, epsilon, iota ' menyebabkan gejala-gejala yang bisa berakibat fatal, elain itu, terjadi kematian jaringan ( nekrosis, penghan)uran sel darah ( hemolisis ', vasokonstriksi dan kebo)oran pembuluh darah. 7a)un tersebut menyebabkan penghan)uran jaringan lokal dan gejala sistemik (www.medi)astore.)om'.
0.0.8 Patofisiologi
*iabetes 6ellitus
ambar 0.0 Patofisiologi anggren
(umber% Barbara .!ong, "##$' 0.0.9 ?anda dan ejala
Peradangan pada daerah yang terinfeksi berawal sebagai pembengkakan jaringan berwarna pu)at atau merah ke)oklatan
0.0. 6a)am anggren
6enurut Barbara . long ("##$' ganggren yang timbul dapat berupa ganggren kering atau basah.
"8 /ngiopati <europati Pembuluh darah besar Penyakit makrovaskuler Pembuluh darah ke)il /rteri ke)il Penyakit mikrovaskuler
otonom sensoris motoris
?rombosis dengan oklusi pada darah besar
anggren luas ganggren dengan area ke)il Penurunan perspirasi Kulit kering Pe)ah fisura infeksi ganggren luas 4ilang sensasi /trofi otot ?rauma tidak terasa ulserasi infeksi anggren luas atau sedang Perubahan )ara berjalan ?itik tekan baru
0.0.." anggren Kering
anggren kering terjadi jika jaringan yang mati tidak berhubungan dengan perubahan pada reaksi peradangan. *aerah yang mengalami ganggren kering dibiarkan kering selama proses ganggren berlangsung, kontrol yang ketat terhadap tanda-tanda infeksi pada jaringan yang lebih proksimal sesuai kebutuhan.
0.0..0 anggren Basah
anggren basah adalah ganggren yang etrjadi bersamaan dengan peradangan septikemi dan syok septi) dapat terjadi pada keadaan ini. ?irah baring, terapi antibiotik, pembersihan dan debridement yang baik serta pengontrolan terus menerus terhadap tanda-tanda perluasan merupakan tindakan awal. Berma)am-ma)am pemeriksaan diagnostik untuk menetukan perluasan lesi, keadaan sirkulasi, terkena tidaknya tulang lebih dahulu sebelum tindakan amputasi dipertimbangkan.
0.0.$ Perawatan Kaki *iabetik (?ambunan, "### + 098-09$'
Kaki diabetik adalah kelainan tungkai bawah akibat *iabetes 6ellitus yang tidak terkontrol, yang dapat disebabkan adanya gangguan pembuluh darah, gangguan persyarafan, dan adanya infeksi.
0.0.$." @paya Pen)egahan Primer
@paya pen)egahan primer antara lain %
"' Penyuluhan Kesehatan *iabetes 6ellitus, komplikasi dan kesehatan kaki 0' tatus giGi yang baik dan pengendalian *iabetes 6ellitus
6akan makanan yang seimbang, kadar lemak yang rendah, kadar garam yang rendah, dan kadar serat yang tinggi (komplek karbohidrat'.
8' Pemeriksaan berkala *iabetes 6ellitus dan komplikasinya 6enjaga agar kadar glukosa (gula' dalam darah tetap normal 9' Pemeriksaan berkala kaki penderita
6emeriksa kaki setiap hari terutama telapak kaki, jari kaki dan sela jari kaki. 6emperhatikan apakah terjadi luka, kulit kemerahan, penebalan kulit, ' Pen)egahan= perlindungan terhadap trauma
6enggunakan sepatu sesuai bentuk dan besar kaki, permukaan atas sepatu lunak, bagian tumit sepatu harus kokoh agar kaki stabil.
$' 4igiene kaki
Penderita diabetes lebih mudah terkena infeksi. Efektifitas kulit sebagai pertahanan tubuh pertama berkurang. Kulit harus dijaga agar tetap lentur
dan sebebas mungkin dari organisme-organisme patogen. &' enam Kaki
enam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot ke)il kaki dan men)egah terjadinya kelainan bentuk kaki. elain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan gerak sendi. !atihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk dan tidur dengan )ara menggerakkan kaki dan sendi-sendi
kaki dan dapat dilakukan setiap hari se)ara teratur.
0.0.$.0 4al-hal yang harus dilakukan dalam upaya pen)egahan primer ( www.inar 4arapan.)om '
"' Pemeriksaan kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka, perdarahan. unakan )ermin untuk melihat bagaian bawah kaki atau minta bantuan orang lain untuk memeriksa.
0' Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun mandi, bila perlu gosok kaki dengan sikat lunak atau batu apung. Keringkan kaki dengan handuk bersih atau lembut.
8' Berikan pelembab atau lotion pada daerah kaki yang kering, tapi tidak pada sela-sela jari kaki.
9' unting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak
tajam.
' unakan alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka, juga didalam rumah.
$' unakan sepatu atau sandal yang baik yang sesuai dengan ukuran dan gunakan kaos atau sto)king yang pas dan bersih terbuat dari bahan yang mengandung katun.
&' Periksa sepatu sebelum dipakai, lepas sepatu setiap 9-$ jam serta gerkkan pergelangan dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama pada pemakaian sepatu baru.
' Bila ada luka ke)il, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih. Periksa apakah ada tanda-tanda radang.
#' egera ke dokter bila kaki mengalami luka.
0.0.$.8 4al-hal yang tidak boleh dilakukan oleh penderita *iabetes 6ellitus dengan kaki diabetik adalah %
"' :angan rendam kaki
0' :angan pergunakan botol panas atau peralatan listrik untuk memanaskan kaki
8' :angan gunakan batu atau silet untuk mengurangi kapalan ()allus' 9' :angan merokok
' :angan pakai sepatu atau kaos kaki yang sempit
$' :angan menggunakan obat-obat tanpa anjuran dokter untuk menghilangkan penebalan atau pengerasan kulit pada kaki diabetik
&' :angan membiarkan luka ke)il di kaki
Pasien perlu mengetahui perawatan kaki diabetik dengan baik, dengan demikian kejadian ulkus ganggren yang lebih luas dapat dihindarkan (?ambunan, "### + 0"&'
0.0.$.9 Perawatan kaki pada pasien *iabetes 6ellitus dengan komplikasi ganggren di rumah sakit
Pelayanan pediatrik sangat penting jika tedapat perubahan vaskuler, neuropati, lesi-lesi pada kaki (Barbara, "##$ + "'. Podiatris ialah bagian ilmu kesehatan yang berkaitan dengan perawatan ganggren pada kaki (3olf weitGelt=fuerst, "#9 + 89#'.
Perawatan luka ganggren pada pasien diabetes mellitus (uGanne and Brenda, "##0 + "1$8' %
!uka-luka daerah yang mengalami trauma dan infeksi sembuh sangat lambat sehingga diperlukan penjelasan tentang perawatan luka ganggren lebih lanjut yaitu %
"' !epaskan verban yang melindungi luka, angkat verban dengan )ara menyentuh bagian luarnya saja jika kotor gunakan kaos tangan yang bersih. 0' Buang verban kotor yang melindungi luka ke dalam kantung tahan air untuk
dibakar.
8' Bersihkan luka se)ara hati-hati dengan obat anti kuman adri dokter atau rumah sakit seperti hydrogen peroksida, kemudian rendamlah luka dalam air yang telah ber)amour dengan physoheI atau obat rawat luka dalam air yang telah ber)ampur dengan physoheI atau obat rawat luka sesuai anjuran dokter selama J " hingga 01 menit. Bersihkan kotoran-kotoran yang melekat pada luka dengan menggunakan gumpalan kapas yang bersih, jika kotor gunakan kaos tangan yang bersih.
9' Keringkan luka yang sudah direndam dengan kapas yang gersih dan bebas dari kuman.
' ?utup daerah luka dengan kasa atau verban yang agak tebal untuk men)egah infeksi lebih lanjut.
$' Perhatikan keadaan luka apakah semakin luas atau tidak dan periksalah luka ke dokter se)ara rutin.
BAB 3
MET*DE PENEL"T"AN
Pada bab ini akan disajikan tentang % "' *esain Penelitian. 0' ;rame 3ork. 8' Populasi, ampel, dan sampling. 9' 5dentifikasi Hariabel. ' Pengumpulan dan /nalisa *ata. $' Etika Penelitian.
3.1 Desain Penelitian
*esain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam penelitian yang memungkinkan, memaksimalkan suatu kontrol. 6enurut <ursalam (011"' desain penelitian adalah keseluruhan dari peren)anaan untuk menjawab pertanyan dan mengantisipasi kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian. 4asil penelitian deskriptif sering digunakan atau dilanjutkan dengan penelitian analitik (<ursalam dan Pariani, 011" + '. *alam penelitian ini digunakan desain deskriptif yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang urgen terjadi pada masa kini. Penelitian ini mendeskripsikan tentang tindakan pen)egahan terjadinya luka ganggren pada klien yang menderita *iabetes 6ellitus.
3.2 +aktu ,an tem'at 'enelitian
Penelitian dilakukan di Poliklinik 7. Baptis Kediri pada tanggal "9 6ei sampai # :uni 011&.
3.3 %erangka %&nse'tual
Kerangka konseptual adalah sesuatu yang abstrak, logikal se)ara arti harfiah dan akan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan body of knowledge (<ursalam iti Pariani, 011" + 8"'
- diteliti
- tidak diteliti
ambar 8." Kerangka Konseptual ambaran ?indakan Pen)egahan terjadinya !uka anggren pada Pasien dengan *iabetes 6ellitus di Poliklinik 7. Baptis Kediri.
?indakan pen)egahan luka ganggren dipengaruhi oleh dua faktor internal dan eksternal. ;aktor internal meliputi pengetahuan, usia. ;aktor eksternal meliputi lingkungan, dukungan keluarga. :ika dilakukan dengan baik
01 Klien *iabetes ;aktor 5nternal - Pengetahuan - @sia ?indakan pen)egahan ganggren - Penyuluhan kesehatan - tatus giGi yang baik - Pemeriksaan berkala *6 - enam kaki
- 4igiene kaki
- Pemeriksaan berkala kaki - Pen)e ahan trauma
;aktor Eksternal - !ingkungan - *ukungan
keluarga
*ampak
*ilakukan dengan baik - tidak terjadi ganggren
?idak dilakukan dengan baik - terjadi gangren
- amputasi - kematian
maka tidak akan terjadi ganggren, bila tidak dilakukan dengan baik akan terjadi ganggren, amputasi bahkan kematian.
3. %erangka Penelitian
Kerangka kerja adalah suatu teori yang bisa diukur yang telah dikembangkan pada keperawatan atau disiplin ilmu yang lain (<ursalam, 011"'
ambar 8.0 Kerangka Kerja ambaran ?indakan Pen)egahan ?erjadinya !uka anggren pada Pasien dengan *iabetes 6ellitus di Poliklinik 7. Baptis Kediri.
0"
Penetapan populasi Pasien *iabetes 6ellitus
7. Baptis Kediri
ampel
Pasien *iabetes 6ellitus <5**6 di Poliklinik 7. Baptis Kediri onvinien)e ampling
?indakan pen)egahan luka ganggren
Pengumpulan data dengan kuesioner
/nalisa *ata
3.- $am'ling Desain 8.." Populasi
Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (<ursalam, 0118 + #8'. Populasi dalam penelitian ini adalah klien yang menderita *iabetes 6ellitus di 7. Baptis Kediri.
8..0 ampel
ampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (/rikunto, 0110 + "1#'. Pada penelitian ini sampel diambil klien yang menderita *iabetes 6ellitus di Poliklinik 7. Baptis Kediri yang memenuhi kriteria inklusi.
8..8 ampling
ampling adalah proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili populasi (<ursalam, 011"+ &8'. 6etode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah onvinien)e ampling artinya pemilihan sampel dengan men)ari subjek atas dasar hal yang menyenangkan atau mengenakkan peneliti.
8..9 Kriteria inklusi (penelitian'
Kriteria 5nklusi adalah kriteria umum subyek penelitian dari suatu populasi target dan jangkauan yang akan diteliti, yaitu %
"' Klien rawat jalan di 7. Baptis Kediri yang menderita *iabetes 6ellitus yang bersedia diteliti
0' Klien rawat jalan 7. Baptis Kediri yang menderita *iabetes 6ellitus dengan umur 0-$ tahun
8' Klien yang kooperatif
8.. Besar ampel
Besar sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel (<otoatmojo, "##8 + $'. Penetuan besar sampel menggunakan rumus Estimasi Proporsi.
7umus untuk menentukan besar sampel adalah sebagai berikut % n L 9.GMN.O.("-O' 3M L 9.(",#$'M.1,.("-1,' (1,0'M L #$,19 Keterangan %
O L proporsi= angka prevalensi kejadian out)ome (variabel tergantung'. Bila tidak diketahui diangap 1C L 1,
N L 1,1 (GL",#$'
3 L lebar penyimpangan maksimal (maksimum "1-01CL1,"-1,0'
etelah itu dikonversi ke besar sampel dengan populasi finit atau terbatas (n' bila besar populasi diketahui, besar sampel (n' terhitung terlalu besar atau lebih besar dari pada besar populasi, dengan rumus %
n L Keterangan %
n L Populasi finit atau terbatas
L n L Populasifinit
< L Besar populasi L
L &0,0 jadi besar sampel &0 responden
08 n "Q n-" < #$,19 "Q #$,19 -" 0# #$,19 ",88
3. ",enti!ikasi /aria(el
Hariabel adalah suatu ukuran atau )iri-)iri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok (orang, benda, situasi' yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut (<ursalam, 011" + "1"'. Pada penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tindakan pen)egahan terjadinya luka ganggren pada klien yang menderita *iabetes 6ellitus.
3.0 De!inisi *'erasi&nal
*efinisi 2perasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut ( <ursalam 0118+ "1$ '.
?abel 8." *efinisi 2perasional ambaran ?indakan Pasien *iabetes 6ellitus ?erhadap Pen)egahan ?erjadinya !uka anggren di Poliklinik 7. Baptis Kediri
Hariabel *efinisi 2perasional Parameter /lat @kur kala kor ?indakan pen)egahan luka ganggren yang terdiri atas % - Pemeriksaan berkala kaki - Kebersihan kaki - Pen)egahan= perlindungan terhadap trauma - enam kaki ?indakan pen)egahan luka ganggren adalah usaha yang dilakukan untuk menahan atau menghalangi terjadinya ganggren.
?indakan pen)egahan ganggren % ". Pemeriksaan berkala kaki - memeriksa keadaan kaki - memeriksa keadaan luka - memeriksa denyut nadi kaki - mengukur suhu kaki 0. Kebersihan kaki - membersihkan kaki - mengeringkan kaki
- menggunakan kaos kaki bersih - menutup luka
8. Pen)egahan= perlindungan trauma
- memberi pelembab pada kaki yang kering - rutin menggunting kuku
- memakai alas kaki
- menyediakan kotak pertolongan pertama
kuesioner ordinal :awaban %
elalu setiap hari % 9 4ampir selalu % 8 Kadang-kadang % 0 :arang sekali % " ?idak pernah % 1 Fa % " ?idak % 1 Klasifikasi % Baik % &$-"11C ukup % $-&C Kurang % $C
Hariabel *efinisi 2perasional Parameter /lat @kur kala kor 9. enam kaki
- ;rekuensi senam - 6enggerakkan jari kaki - 6enggerakkan tumit kaki
Hariabel *efinisi 2perasional Parameter /lat @kur kala kor 9. enam kaki
- ;rekuensi senam - 6enggerakkan jari kaki - 6enggerakkan tumit kaki
3. Pengum'ulan Data ,an Analisa Data
8.." 5nstrument= alat ukur
5nstrument adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (<otoatmodjo, 011+ 9'. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrument berupa kuesioner. ebagai subyek penelitian yaitu klien yang menderita *iabetes 6ellitus di Poliklinik 7 Baptis Kediri yang memenuhi kriteria inklusi.
8..0 Pengumpulan *ata
etelah mendapat rekomendasi dan ijin dari *irektur 7. Baptis Kediri, peneliti mengadakan pendekatan pada klien untuk mendapat persetujuan dari klien sebagai responden penelitian. etelah subyek mengetahui tanggal "9 6ei sampai # :uni 011& menjadi responden dan menandatangani inform )onsent,
3. Pengum'ulan Data ,an Analisa Data
8.." 5nstrument= alat ukur
5nstrument adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (<otoatmodjo, 011+ 9'. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrument berupa kuesioner. ebagai subyek penelitian yaitu klien yang menderita *iabetes 6ellitus di Poliklinik 7 Baptis Kediri yang memenuhi kriteria inklusi.
8..0 Pengumpulan *ata
etelah mendapat rekomendasi dan ijin dari *irektur 7. Baptis Kediri, peneliti mengadakan pendekatan pada klien untuk mendapat persetujuan dari klien sebagai responden penelitian. etelah subyek mengetahui tanggal "9 6ei sampai # :uni 011& menjadi responden dan menandatangani inform )onsent, responden mengisi kuesioner yang berisi tentang tindakan pen)egahan terjadinya luka ganggren.
8..8 /nalisa *ata
*ata yang telah terkumpul diolah se)ara manual meliputi pengumpulan, hasil pengisian angket terstruktur dan memberi kode atau skor. kor dijumlah untuk mengetahui hasil. /nalisa data pada penelitian menggunakan pengukuran tensi sentral dengan menggunakan nilai modus yaitu nilai yang memiliki frekuensi terbanyak atau sering mun)ul. 4asil data akan disajikan dengan menggunakan gambar= tabel.
3. Etika Penelitian
*alam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada *irektur 7 Baptis Kediri untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi %
8.$." Informed consent (lembar persetujuan'
?ujuannya adalah subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. :ika subyek bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. :ika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 8.$.0 Anonimity (tanpa nama'
@ntuk menjaga kerahasiaan identitas subyek, peneliti tidak men)antumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data atau kuessioner yang diisi oleh subyek.
8.$.8 Confidentiality (kerahasiaan'
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh peneliti. 4anya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
BAB
HA$"L DAN PEMBAHA$AN
Pada bab ini akan disajikan dan dibahas hasil penelitian R 4ubungan pengetahuan dan sikap perawat dalam Universal Precaution. R *ata yang
diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
.1 Hasil Penelitian
9."." ambaran !okasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kamar 2perasi 7umah akit Baptis Kediri pada tanggal 8 :uli sampai dengan 0 /gustus 0119, dengan responden penelitian adalah semua perawat kamar operasi sejumlah "9 orang perawat. Bangunan Kamar operasi 7 Baptis terletak di tengah-tengah lokasi 7umah sakit dengan lokal bangunan tersendiri. ?erdiri dari 9 ruang pembedahan dengan pengaturan 8 ruang untuk operasi bersih dan " ruang untuk operasi kotor.
7ata-rata tindakan operasi perhari "1 pasien.
9.".0 Karakteristik 7esponden
"' *istribusi 7esponden Berdasarkan Pendidikan.
?abel 9." ?abel Pendidikan Perawat di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli – 0 /gustus 0119.
Pendidikan ;rekuensi Prosentase (C'
*8 9 0#
PK & 1
P7 8 0"
*ari tabel di tersebut dapat diketahui bahwa 1C responden adalah berpendidikan PK.
0' *istribusi 7esponden Berdasarkan @sia
?abel 9.0 ?abel @sia Perawat di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli – 0 /gustus 0119.
@sia ;rekuensi Prosentase (C'
01– 81?ahun $ 98
8"– 91?ahun 8 0"
9"– 1?ahun 8$
:umlah "9 "11
Berdasarkan tabel di atas usia perawat hampir merata penyebarannya yaitu usia 01 – 81 tahun (98C', 8" – 91 tahun (0"C' dan 9" – 1 tahun (8$C'.
8' *istribusi 7esponden Berdasarkan 6asa Kerja
?abel 9.8 ?abel 6asa Kerja Perawat di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli – 0 /gustus 0119.
6asa Kerja ;rekuensi Prosentase (C'
1 – ?ahun $ 98
$ – "1?ahun " &
""– "?ahun 0 "9
A "?ahun 8$
:umlah % "9 "11
Berdasarkan tabel 9.8 dapat diketahui masa kerja perawat di kamar operasi sangat bervariasi yaitu 1 – tahun (98C', $ – "1 tahun (&C', "" – " tahun ("9C' dan di atas " tahun (8$C'
9.".8 Pengetahuan Perawat *alam Universal Precaution.
?abel 9.9 ?abel Pengetahuan Perawat *alam Universal Precaution di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli – 0 /gustus 0119.
Kategori ;rekuensi Prosentase (C'
Baik "0 $
edang 0 "9
Kurang 1 1
:umlah "9 "11
*ari data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar perawat ($C' memiliki pengetahuan yang baik dalam Universal Precaution.
9.".9 ikap Perawat *alam Universal Precaution.
?abel 9. ?abel ikap Perawat *alam Universal Precaution di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli – 0 /gustus 0119.
Kategori ;rekuensi Prosentase (C'
Baik "9 "11
edang 1 1
Kurang 1 1
:umlah "9 "11
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua perawat mempunyai sikap yang baik dalam Universal Precaution ("11C'.
9.". 4ubungan Pengetahuan dan ikap Perawat *alam Universal Precaution. ?abel 9.$ ?abel 4asil @ji tatistik Spearman rho 4ubungan Pengetahuan dan
ikap Perawat *alam Universal Precaution di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli - 0 /gustus 0119.
Pengetahuan ikap
Pengetahuan
oefisien korelasi ",111 1,$9$
oefisien korelasi
<ilai kemaknaan (p' 1,1"8 1,1"8
*ari hasil uji statistik korelasi Spearman rho yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan pengetahuan dan sikap perawat dalam Universal Precaution yaitu r L 1,$9$ dengan nilai signifikansi p L 1.1"8. *ilihat dari signifikansi tersebut berada di bawah 1,1 yang berarti ada hubungan antara variabel pengetahuan dan variabel sikap. <ilai r L 1,$9$ berarti ada hubungan yang signifikan dengan derajad koefisien korelasi yang )ukup (/rikunto, 0110 + 09'.
.2 Pem(ahasan
9.0." Pengetahuan perawat dalam Universal Precaution
*ari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat kamar operasi ($C' memiliki pengetahuan yang baik dalam Universal Precaution. Universal Precaution berprinsip bahwa semua )airan tubuh pasien merupakan sumber potensial untuk penularan mikroba melalui darah, sedangkan tujuan penerapan Universal Precaution adalah melindungi petugas kesehatan dari resiko terpapar darah dan )airan tubuh lainnya serta melindungi klien dengan men)egah infeksi nosokomial terutama yang ditularkan melalui darah dan )airan tubuh lainnya (Kanwil *epkes Prop :atim, "###'. @ntuk men)apai tujuan tersebut maka dilakukan ma)am-ma)am tindakan Universal Precaution yang meliputi % pengelolaan alat tajam untuk mengurangi perlukaan, dekontaminasi peralatan se)ara aman, pen)u)ian tangan untuk men)egah infeksi silang,
penggunaan pelindung untuk men)egah kontak langsung dengan darah atau )airan tubuh dan pembuangan limbah se)ara aman.
6ayoritas perawat memiliki pengetahuan yang baik tentang Universal Precaution tersebut, hal ini bisa disebabkan dari tingkat pendidikan minimal
mereka adalah P7 dan mayoritas PK, yang juga ditunjang dari pengalaman kerja di atas tahun serta usia yang sudah dewasa. ehingga mereka memiliki kesadaran untuk meningkatkan pengetahuan melalui memba)a buku-buku tentang Universal Precaution, berdiskusi dengan dokter ataupun dengan sesama rekan perawat. *engan memiliki pengetahuan yang baik maka akan mendasari sikap dan tindakannya dalam melakukan Universal Precaution.
9.0.0 ikap perawat dalam Universal Precaution
4asil penelitian menunjukkan bahwa semua perawat kamar operasi ("11C' memiliki sikap yang baik dalam Universal Precaution. <otoatmodjo (0118' menyebutkan bahwa sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek .
@ntuk men)egah penularan mikroba melalui darah dan )airan tubuh lainnya maka sikap yang harus dilakukan perawat dalam Universal Precaution adalah perawat harus mempunyai kesadaran dalam hal % pengelolaan alat tajam untuk mengurangi perlukaan, dekontaminasi peralatan se)ara aman dengan menggunakan chlorine 1,C, men)u)i tangan untuk men)egah infeksi silang, menggunakan pelindung untuk men)egah kontak langsung dengan darah dan )airan tubuh penderita, serta pembuangan limbah se)ara aman.
ikap dapat dibentuk melalui suatu proses adopsi yaitu kejadian-kejadian dan peristiwa yang terjadi berulang dan terus menerus, yang lama kelamaan se)ara bertahap diserap ke dalam individu. *apat juga melalui proses diferensiasi yaitu proses berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia (Purwanto, "##+ $'.
4asil penelitian menunjukkan bahwa semua perawat kamar operasi memiliki sikap yang baik dalam Universal Precaution. 4al ini bisa disebabkan oleh pengetahuan yang telah dimiliki oleh para perawat dan ditunjang dari pengalaman kerja yang )ukup lama, sehingga memungkinkan perawat belajar
dari pengalaman selama mereka bekerja. ;aktor lain yang mempengaruhi adalah Universal Precaution wajib dilakukan di kamar operasi serta adanya kesadaran dari perawat tentang pentingnya tindakan Universal Precaution, sehingga jika perawat tidak melakukan tindakan Universal Precaution akan merasa rugi
sendiri yaitu terkena penularan infeksi.
9.0.8 4ubungan pengetahuan dan sikap perawat dalam Universal Precaution di kamar operasi 7.Bapis Kediri.
*ari hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat kamar operasi 7.Baptis Kediri dalam Universal Precaution dengan nilai kemaknaan 1,1"8. esuai dengan teori yang ada, <otoatmodjo (0118' menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu, yang setelah itu seseorang akan melakukan pengindraan terhadap domain yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan atau sikap dari orang tersebut. eseorang yang tahu akan melakukan analisa yang kemudian akan
menimbulkan suatu minat untuk melakukan atau men)obanya dan apabila bermanfaat dan berguna akan diadopsi.
elanjutnya pengetahuan seseorang tentang suatu obyek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek inilah yang menentukan sikap seseorang terhadap obyek tersebut. emakin banyak aspek positif dari obyek diketahui maka menimbulkan sikap makin positif terhadap
obyek tersebut. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. ?indakan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada tindakan yang tidak didasari pengetahuan. ;akta menunjukkan $C perawat kamar operasi memiliki pengetahuan yang baik dan "11C memiliki sikap yang baik dalam Universal Precaution.
<otoatmodjo (0118' menyatakan bahwa sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyeknya. ikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu obyek. /rtinya sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu obyek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
*emikian juga kalau perawat memiliki pengetahuan yang baik tentang tujuan, manfaat dan tehnik pelaksanaan Universal Precaution, maka akan menumbuhkan sikap yang baik juga dalam melaksanakan Universal Precaution,dengan demikian perawat dapat men)egah bahaya penularan infeksi, baik terhadap pasien maupun perawat sendiri.
*engan demikian terjadi hubungan yang positif antara pengetahuan dan sikap perawat kamar operasi dalam Universal Precaution, artinya jika
pengetahuan perawat dalam Universal Precaution meningkat akan diikuti juga dengan peningkatan sikap perawat dalam Universal Precaution.
BAB
-%E$"MPULAN DAN $ARAN
-.1 %esim'ulan
*ari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut %
"' 6ayoritas perawat kamar operasi memiliki pengetahuan yang baik dalam Universal Precaution.
0' emua perawat kamar operasi memiliki sikap yang baik dalam Universal Precaution.
8' ?erdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat kamar operasi dalam Universal Precaution. /rtinya seorang perawat yang memiliki pengetahuan yang baik dalam Universal Precaution maka ada ke)enderungan memiliki sikap yang baik dalam Universal Precaution.
-.2 $aran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas dapat diberikan saran sebagai berikut %
"' Bagi perawat.
Perawat kamar operasi perlu benar-benar melaksanakan Universal Precaution serta meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti seminar =
0' Bagi 7umah sakit
Perlu melakukan pemasangan protap-protap Universal Precaution di tempat-tempat strategis di lingkungan kamar operasi.
8' Bagi Peneliti lain.
Perlu adanya tindak lanjut dari penelitian ini dengan observasi ketrampilan perawat dalam penerapan Universal Precaution di kamar operasi.
DATAR PU$TA%A
/rikunto, uharsimi (0110'. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek . :akarta% 7ineka ipta
/Gwar, aifudin 6/ ("##'. Metode Penelitian. Fogyakarta% Pustaka Pelajar.
Brunner dan uddarth (011"'. Buku Ajar epera!atan Medikal Bedah. Edisi . :akarta% E
*orlan ("##$'. Medical "iagnosis. :akarta % E.
4adi, utrisno (0111'. Metodologi #esearch. Fogyakarta% /ndi.
!ong, Barbara ("##$'. Pera!atan Medikal Bedah. Bandung% Fayasan 5/PK Pajajaran Bandung
6ansjoer, /rif (0111'. apita Selekta edokteran. :ilid 55. :akarta% 6edia /es)ulapius.
6orison, 6oya : (0118'. Manajemen $uka. :akarta% E
<ursalam (0118'. onsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu epera!atan% Pedoman skripsi& 'esis dan Instrumen Penelitian epera!atan. :akarta% alemba 6edika
2swari, E (0111'. Bedah dan pera!atannya. :akarta% Balai Penerbit ;akultas Kedokteran @niversitas 5ndonesia
Purwanto, 4eri ("##'. Pengantar Perilaku Manusia untuk epera!atan. :akarta% E
jamsuhidajat,7 ("##'. Buku( ajar Ilmu Bedah. :akarta% E
meltGer, uGanne (011"'. Buku ajar kepera!atan medikal )edah. :akarta% E
ugiyono (0118'. Statistik *onparametris untuk Penelitian. Bandung% /lfabeta
wearingen (0111'. epera!atan Medikal Bedah. :akarta% E www. *iabetesmalaysia. )om
www. Kompas. om www. 6edi)a store. om www. 6itra Keluarga. om www. 7epublika.)o.id (0118'
"N*RMED 4*N$ENT
/6B/7/< ?5<*/K/< P/5E< *5/BE?E 6E!!5?@ */!/6 6E<E/4 ?E7:/*5<F/ !@K/ /<7E<
*5 P2!5K!5<5K 7. B/P?5 KE*575
2leh %
7/?</ 35*F/ 4/P/75 <im % 19.10$
aya mahasiswa Prodi Keperawatan *iploma 555 ?5KE 7. Baptis Kediri. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir pendidikan yang saya ikuti tersebut. ?ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tindakan pasien diabetes mellitus terhadap pen)egahan terjadinya luka ganggren di poliklinik 7. Baptis Kediri.
aya menjamin kerahasiaan pendapat anda dan identitas anda. 5nformasi yang anda berikan hanya akan dipakai untuk mengembangkan 5lmu Keperawatan dan tidak digunakan untuk maksud-maksud lain. Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat bebas, dengan demikian anda bebas untuk ikut atau tidak tanpa adanya sanksi apapun.
:ika anda bersedia menjadi peserta dalam penelitian ini, berikan tanda tangan pada lembar kesediaan menjadi responden. /tas partisipasi anda, saya u)apkan terima kasih.
PERN5ATAAN %E$ED"AAN MEN#AD" RE$P*NDEN
aya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia turut berpatisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh 7atna 3idya 4apsari % 6ahasiswa Prodi Keperawatan *iploma 555 ?5KE 7. Baptis Kediri dengan judul ambaran ?indakan Pasien *iabetes 6ellitus *alam 6en)egah ?erjadinya !uka anggren di Poliklinik 7. Baptis Kediri.
?anda tangan saya dibawah ini menunjukkan bahwa saya sudah diberi informasi dan memutuskan untuk berpartisipasi sebagai responden pada penelitian ini.
?anda ?angan %
?anggal %
LEMBAR %UE$"*NER
<o. 7esponden %
Petunjuk Pengisian %
Berilah tanda )entang (S' pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan jawaban anda %
kor
(diisi oleh petugas'
Data Dem&gra!i ". @sia 0$ tahun – 8 tahun 8$ tahun – 9 tahun 9$ tahun – tahun $ tahun – $ tahun 0. :enis Kelamin !aki - laki Perempuan 8. Pendidikan ?idak bersekolah * 6P 6/= 6K P?= /kademi
9. Pekerjaan P<
3iraswasta ?ani
5bu rumah tangga Pen6egahan luka ganggren ". Pemeriksaan (erkala kaki
"' /pakah anda memeriksa keadaan kaki setiap hari > elalu setiap hari (&I seminggu'
4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah
0' Bila ada luka pada kaki apakah anda memeriksa keadaan luka > elalu setiap hari (&I seminggu'
4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah
8' /pakah anda memeriksa denyut nadi pada kaki > elalu setiap hari (&I seminggu'
4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah
elalu setiap hari (&I seminggu' 4ampir selalu (–$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah
"". %e(ersihan kaki
' /pakah anda membersihkan kaki dengan sabun > elalu setiap hari (&I seminggu'
4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah
$' etelah membersihkan kaki apakah anda mengeringkan kaki dengan handuk= kain lembut >
elalu setiap hari (&I seminggu' 4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah
&' Bila memakai kaos kaki= sto)king, berapa hari sekali diganti > etiap hari
0 hari sekali 8-9 hari sekali -$ hari sekali " minggu= lebih
' Bila kaki anda terluka, apakah anda menutup luka dengan pembalut >
4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah
""". Pen6egahan7 'erlin,ungan terja,in8a trauma
#' /pakah anda memberikan pelembab pada kaki yang kering > elalu setiap hari (&I seminggu'
4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang ( 8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah
"1' /pakah anda rutin menggunting kuku minimal " minggu sekali > Fa
?idak
""' /pakah anda menggunting kuku sesuai dengan bentuk jari kaki > Fa
?idak
"0' /pakah anda menghindari menyilangkan kaki pada lutut terlalu lama >
Fa ?idak
"8' /pakah anda menggunakan sepatu sesuai ukuran kaki= pas > Fa
?idak
Fa ?idak
"/. $enam kaki
"' /pakah anda melakukan senam kaki > elalu setiap hari ( &I seminggu' 4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah
"$' aat istirahat apakah anda menggerak-gerakkan jari kaki > Fa
?idak
"&' /pakah anda meluruskan dan membengkokkan lutut ke bawah minimal "1I= hari >
Fa ?idak
"' /pakah anda menggerakkan pergelangan kaki minimal "1I=hari > Fa
?idak
"#' /pakah anda melakukan pergerakan tumit dengan mengangkat dan memutar tumit minimal "1I= hari >
Fa ?idak
01' Pada saat duduk apakah telapak kaki anda diletakkan lurus dilantai >
Fa ?idak