DEFINISI METODE, METODOLOGI, DEFINISI METODE, METODOLOGI,
DAN TAFSIR DAN TAFSIR Zen Amrullah Zen Amrullah Pendahuluan Pendahuluan Kajia
Kajian n tentatentang ng metodmetodologi tafsir bisa ologi tafsir bisa dikatdikatakan baru akan baru lahir dalam pemikiran paralahir dalam pemikiran para intel
intelektual Islam. ektual Islam. BuktiBuktinya, nya, setelsetelah ah tafsitafsir r mengalmengalami ami perkemperkembangan bangan pesat sementarapesat sementara metodologi baru bisa dipakai sebagai objek kajian. Itu menunjukkan bahwa kajian tafsir metodologi baru bisa dipakai sebagai objek kajian. Itu menunjukkan bahwa kajian tafsir ini lebih awal dari pada metodologinya
ini lebih awal dari pada metodologinya..11
Dalam perspektif historisnya semua penafsiran itu pasti menggunakan Dalam perspektif historisnya semua penafsiran itu pasti menggunakan metode-metode yang ada dalam menafsirkan al-Qur’an. Akan tetapi metode-metode-metode-metode tersebut metode yang ada dalam menafsirkan al-Qur’an. Akan tetapi metode-metode tersebut dis
disesuesuaikaikan an dengdengan an sudsudut ut pandpandang ang parpara a mufmufasiasir, r, tententu tu titidak dak akan akan kelkeluar uar dardari i ruaruangng lingkup keilmuannya. Para mufasir menggunakan metode tersebut hanya secara aplikatif lingkup keilmuannya. Para mufasir menggunakan metode tersebut hanya secara aplikatif saja, belum dijelaskan secara eksplisit. Lambat laun setelah ilmu pengetahuan Islam saja, belum dijelaskan secara eksplisit. Lambat laun setelah ilmu pengetahuan Islam mengalami perkembangan kemudian mulai mengkaji metode ini dan akan melahirkan mengalami perkembangan kemudian mulai mengkaji metode ini dan akan melahirkan yang namanya metodologi tafsir.
yang namanya metodologi tafsir.
Metodologi dapat didefinisikan sebagai pengetahuan mengenai cara-cara untuk Metodologi dapat didefinisikan sebagai pengetahuan mengenai cara-cara untuk menelaah lebih jauh dari kandungan al-Qur’an. Disamping itu ia juga merupakan alat menelaah lebih jauh dari kandungan al-Qur’an. Disamping itu ia juga merupakan alat untuk menggali pesan-pesan yang terkandung dalam al-Qur’an. Oleh karena itu, para untuk menggali pesan-pesan yang terkandung dalam al-Qur’an. Oleh karena itu, para mufasir akan menghasilkan kitab tafsir yang sesuai metodologi yang
mufasir akan menghasilkan kitab tafsir yang sesuai metodologi yang mereka gunakan.mereka gunakan. Metode dan metodologi tafsir
Metode dan metodologi tafsir Metode
Metode adalah cara adalah cara yang teratur yang yang teratur yang sistsistimatiimatis s untuk pelaksanuntuk pelaksanaan aan sesuasesuatu; caratu; cara kerja.
kerja.22
Metode dalam bahasa Arab biasanya disebut dengan “al-manhaj” atau “al-thariqat Metode dalam bahasa Arab biasanya disebut dengan “al-manhaj” atau “al-thariqat al-tanawih.” Menurut Dr. Ibrahim Syarif definisi metode adalah suatu cara a
al-tanawih.” Menurut Dr. Ibrahim Syarif definisi metode adalah suatu cara a tau alat untuk tau alat untuk menganalisasikan tujuan aliran-aliran tafsir
menganalisasikan tujuan aliran-aliran tafsir ..33 Metodologi
Metodologi adalah ilmu metode; ilmu cara-cara dan langkah-langkah yang tepatadalah ilmu metode; ilmu cara-cara dan langkah-langkah yang tepat (untuk menganalis
(untuk menganalisa a sesuatsesuatu); u); penjelpenjelasan asan serta menerapkan cara.serta menerapkan cara.44 MetodeMetode adalah caraadalah cara yang telah diatur dan terpikir baik-baik.
yang telah diatur dan terpikir baik-baik.55 MetodologiMetodologi berasal dari dua kata;berasal dari dua kata; method method dandan logos.
logos. Dalam bahasa IndonesiaDalam bahasa Indonesia method method dikenal dengandikenal dengan metodemetode yang artinya cara yangyang artinya cara yang terat
teratur ur dan dan terpiterpikirkakirkan n baik-baik-baik untuk baik untuk mencapamencapai i maksumaksud d (dala(dalam m ilmu pengetahuilmu pengetahuan an dandan sebagai
sebagainya); cara nya); cara kerja yang kerja yang bersibersistem untuk stem untuk memudmemudahkan pelaksanan sesuatu kegiatanahkan pelaksanan sesuatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan
guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan logoslogos diartikan ilmu pengetahuan.diartikan ilmu pengetahuan.66 Dalam bahasa Arab istilah metode dikenal dengan
Dalam bahasa Arab istilah metode dikenal denganmanhaj.manhaj.7 7
1
1 Said Aqil HSaid Aqil Husain al-Munawwusain al-Munawwar (kata pengantaar (kata pengantar-Ali Hasan al-r-Ali Hasan al-aridl),aridl),Sejarah dan Metodologi tafsir,Sejarah dan Metodologi tafsir, tarj.tarj. Ahmad Akrom (Jakarta: Rajawali Press, 1992), hlm v
Ahmad Akrom (Jakarta: Rajawali Press, 1992), hlm v 2 Pius A Par
2 Pius A Partanto, tanto, M. Dahlan al M. Dahlan al Barry,Barry, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru,,hlm 461hlm 461
3 Prof. Dr. H.M. Ridlwan Nasir, MA,
3 Prof. Dr. H.M. Ridlwan Nasir, MA, Memahami Al-Qur’an,Memahami Al-Qur’an,(Surabaya: Indra Media, 2003), hlm 14(Surabaya: Indra Media, 2003), hlm 14 4
4ibid hlm 461ibid hlm 461
5 Drs. M. Kasir Ibrahim,
5 Drs. M. Kasir Ibrahim, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru,,hlm 251hlm 251
6 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka 1989 hlm
6 Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka 1989 hlm 580-581580-581 7 Elias Modern Dictionary Arabic-English Beirut ; Dar al Jail 1979 hlm 7 Elias Modern Dictionary Arabic-English Beirut ; Dar al Jail 1979 hlm 736736
1 1
Metode tafsir secara klasik dapat dibedakan
Metode tafsir secara klasik dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:menjadi dua macam yaitu:
•• Bi al-Ma’tsur Bi al-Ma’tsur
•• Bi al-Ra’yi.Bi al-Ra’yi.88
Prof
Prof. . Dr. Dr. QuraiQuraish sh ShihShihab ab memapamemaparkan rkan tentatentang ng cakupan metode-mecakupan metode-metode tode tafstafsir ir yang dikemukakan oleh ulama’ mutaqaddim dengan ketiga coraknya:
yang dikemukakan oleh ulama’ mutaqaddim dengan ketiga coraknya:
•• al-Ra’yual-Ra’yu
•• al-ma’tsur al-ma’tsur
•• al-Isyarial-Isyari
Ketiga corak tersebut disertai penjelasan tentang syarat-syarat diterimanya suatu Ketiga corak tersebut disertai penjelasan tentang syarat-syarat diterimanya suatu pe
penanafsfsiriran an sesertrta a memetotode de pepengengembmbanangagannynnya; a; dadan n memencancakukup p jujuga ga memetotodede-m-metetododee mutaakhir yang ada empat macam:
mutaakhir yang ada empat macam:
•• TahliliyTahliliy
•• IjmaliyIjmaliy
•• MuqarinMuqarin
•• Mawdlu’iy.Mawdlu’iy.99
Berbeda dengan Prof. Dr. H. Abd. Djalal, HA yang membagi metode tafsir menjadi Berbeda dengan Prof. Dr. H. Abd. Djalal, HA yang membagi metode tafsir menjadi empat antara lain:
empat antara lain:
•• Tinjauan dari segi sumber penafsiranTinjauan dari segi sumber penafsiran
•• Cara penjelasanCara penjelasan
•• Keluasan penjelasanKeluasan penjelasan
•• Sasaran dan tertib ayat yang sitafsirkan.Sasaran dan tertib ayat yang sitafsirkan.1010
Sedangkan Abdurrahman membagi metode menjadi tiga: Sedangkan Abdurrahman membagi metode menjadi tiga:
•• Metode naqli (bi al ma’tsur)Metode naqli (bi al ma’tsur)
•• Metode lughawiMetode lughawi
•• Metode aqli (ijtihadi).Metode aqli (ijtihadi).1111 Un
Untutuk k lelebibih h prprakaktitisnsnya ya memempmpelelajajarari i alal-Q-Qurur’a’an n dedengangan n kekeaneanekakararagagamamann penafsiran, maka berikut ini dipaparkan tentang pengelompokan macam-macam metode penafsiran, maka berikut ini dipaparkan tentang pengelompokan macam-macam metode
sesuai dengan titik tekan dan
sesuai dengan titik tekan dan sisi sudut pandangnya masing-masing.sisi sudut pandangnya masing-masing.
II MMeettoodde e ttaaffssiir r aal l QQuurr’’aan n bbiilla a ddiittiinnjjaau u ddaarri i sseeggi i ssuummbbeer r penafsirannya, ada tiga macam:
penafsirannya, ada tiga macam: 1.
1. Metode tafsir al Ma’tsur / bi al Riwayah / bi al Manqul Metode tafsir al Ma’tsur / bi al Riwayah / bi al Manqul
Yaitu tata cara menafsirkan ayat-ayat al Qur’an yang didasarkan atas sumber Yaitu tata cara menafsirkan ayat-ayat al Qur’an yang didasarkan atas sumber penafsiran al
penafsiran al Qur’an, al Hadits, Dari Qur’an, al Hadits, Dari riwayat sahabat dan tabi’iriwayat sahabat dan tabi’in.n. Nama-nama kitab tafsir yang tergolong bi al Ma’tsur:
Nama-nama kitab tafsir yang tergolong bi al Ma’tsur:
Σ
Σ Jami’ Al Bayan Fi Tafsiri Al Qur’an: Ibnu Jarir Ath Thabari (W. 310 H).Jami’ Al Bayan Fi Tafsiri Al Qur’an: Ibnu Jarir Ath Thabari (W. 310 H).
Σ
Σ Al Kasyfu Wa Al Bayan Fi Tafsiri Al Qur’an: Ahmad Ibnu Ibrahim (W. 42Al Kasyfu Wa Al Bayan Fi Tafsiri Al Qur’an: Ahmad Ibnu Ibrahim (W. 42 7 H).7 H).
Σ
Σ Ma’alimu Al Tanzil: Imam Al Husain Ibnu Mas’ud Al Baghawi (W. 516 H).Ma’alimu Al Tanzil: Imam Al Husain Ibnu Mas’ud Al Baghawi (W. 516 H).
Σ
Σ Al Jami’ Li Ahkam Al Qur’an: Al Qurthubi (W. 671 Al Jami’ Li Ahkam Al Qur’an: Al Qurthubi (W. 671 H).H).
Σ
Σ Tafsir Al Qur’an Al Adhim: Imam Abul Fida’ Ismail Ibnu Katsir (W. 774 H).Tafsir Al Qur’an Al Adhim: Imam Abul Fida’ Ismail Ibnu Katsir (W. 774 H). 8 Kutipan (Subhi as-Shallih, 1977: 290-291)
8 Kutipan (Subhi as-Shallih, 1977: 290-291)
9 Kutipan (Quraish Shihab, 1992: 155), (Al Farmawi 1977: 64) 9 Kutipan (Quraish Shihab, 1992: 155), (Al Farmawi 1977: 64) 10 Kutipan (Abd. Djalal, HA, 1990: 64)
10 Kutipan (Abd. Djalal, HA, 1990: 64) 11 Kutipan (Abdurrahman, t.t: 107) 11 Kutipan (Abdurrahman, t.t: 107)
Σ
Σ Ad Durru Al Mantsur Fi Tafsir Bi Al Ma’tsur: Jalaluddin As Suyuthi (W. 911Ad Durru Al Mantsur Fi Tafsir Bi Al Ma’tsur: Jalaluddin As Suyuthi (W. 911 H)
H)
2.
2. MetMetode taode tafsifsir bi al Rar bi al Ra’yi / b’yi / bi al Dii al Dirayarayah / bi al Mh / bi al Ma’qua’qul l
Ialah cara menafsirkan ayat-ayat al Qur’an yang didasarkan atas sumber ijtihad Ialah cara menafsirkan ayat-ayat al Qur’an yang didasarkan atas sumber ijtihad dan pemikiran mufasir terhadap tuntunan kaidah bahasa Arab dan kesusastraannya, teori dan pemikiran mufasir terhadap tuntunan kaidah bahasa Arab dan kesusastraannya, teori ilmu pengetahuan setelah dia
ilmu pengetahuan setelah dia menguasai sumber-sumber tadi.menguasai sumber-sumber tadi. Nama-nama kitab tafsir yang tergolong bi al Ra’yi:
Nama-nama kitab tafsir yang tergolong bi al Ra’yi:
•• Mafatihu Al Ghaib: Fahruddin Ar Razi (W. 606 Mafatihu Al Ghaib: Fahruddin Ar Razi (W. 606 H).H).
•• Anwarul Al Tanzil Wa Haqaiqu Al Ta’wil: Imam Al Baidhawi (W. 692 H).Anwarul Al Tanzil Wa Haqaiqu Al Ta’wil: Imam Al Baidhawi (W. 692 H). •• Madariku Al Tanzil Wa Haqaiqut Ta’wil: Abdul Madariku Al Tanzil Wa Haqaiqut Ta’wil: Abdul Barakat An Nasafi (W. 710).Barakat An Nasafi (W. 710). •• Lubabual Ta’wil Fi Ma’anit Tanzil: Imam Al Khazin (W. 7Lubabual Ta’wil Fi Ma’anit Tanzil: Imam Al Khazin (W. 7 41 H).41 H).
3.
3. MeMetotode tafde tafsisir r bi al Iqtibi al Iqtiranrani i (pe(perparpaduduan antan antara bi al Manqara bi al Manqul dan bi ul dan bi al al Ma’qul)
Ma’qul)
Ada
Adalah lah carcara a menmenafdafdirirkan kan al al QurQur’an ’an yanyang g diddidasaasarkarkan n ataatas s perperpadpaduan uan antantaraara sumber tafsir riwayah yang kuat dan dan shahih dengan sumber hasil ijtihad pikiran yang sumber tafsir riwayah yang kuat dan dan shahih dengan sumber hasil ijtihad pikiran yang sehat.
sehat.
Nama-nama kitab tafsir yang tergolong bi al Iqtirani: Nama-nama kitab tafsir yang tergolong bi al Iqtirani:
•• Tafdir Al Manar: Syaikh Muhammad Abduh dan Syaikh Rasyid Ridlo (W.Tafdir Al Manar: Syaikh Muhammad Abduh dan Syaikh Rasyid Ridlo (W. 1354 H / 1935 M).
1354 H / 1935 M).
•• Al Jawahirul Fi Tafsir Al Qur’an: Tanhawi Al Jauhari (W. 1358 H).Al Jawahirul Fi Tafsir Al Qur’an: Tanhawi Al Jauhari (W. 1358 H). •• Tafsir Al Maraghi: Ahmad Musthafa Al Maraghi (W. 1371 Tafsir Al Maraghi: Ahmad Musthafa Al Maraghi (W. 1371 H / 1952 M).H / 1952 M).
II
II Metode tMetode tafsir afsir al Qur’al Qur’an bilan bila ditia ditinjau darnjau dari segi ci segi cara penjara penjelasaelasannya ternnya terhadaphadap tafsiran ayat-ayat al Qur’an, maka metode tafsir ada dua macam:
tafsiran ayat-ayat al Qur’an, maka metode tafsir ada dua macam:
a.
a. MetMetode ode BayBayani ani / M/ Metoetode Dde Deskreskripsipsii
Ial
Ialah ah penapenafsifsiran ran dengdengan an carcara a menmenafsafsirkirkan an ayaayat-at-ayat yat al al QurQur’an ’an hanyhanyaa deng
dengan an memmemberberikaikan n ketketeraerangan ngan secsecara ara desdeskrikripsi psi tantanpa pa memmembandbandingingkan kan riwriwayaayat t // pendapat dan tanpa menilai (tarjih) antar sumber.
pendapat dan tanpa menilai (tarjih) antar sumber. Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini: Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini:
Ρ
Ρ Ma’alim Al Tanzil: Imam Al Husain Ibnu Mas’ud Al Baghawi Ma’alim Al Tanzil: Imam Al Husain Ibnu Mas’ud Al Baghawi (W. 516 H).(W. 516 H).
b.
b. MetMetode ode taftafsir sir MuqMuqarin arin / k/ kompeomperasirasi
Yaitu membandingkan ayat dengan ayat yang berbicara dalam masalah Yaitu membandingkan ayat dengan ayat yang berbicara dalam masalah yang sama, ayat dengan hadits (isi dan matan), antara pendapat mufasir dengan mufasir yang sama, ayat dengan hadits (isi dan matan), antara pendapat mufasir dengan mufasir lain dengan menonjolkan segi-segi perbedaan.
lain dengan menonjolkan segi-segi perbedaan.1212 Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini: Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini:
Ρ
Ρ Al Jami’ Li Ahkam Al Qur’an: Imam Al Qurthubi (W. 671 Al Jami’ Li Ahkam Al Qur’an: Imam Al Qurthubi (W. 671 H).H). II
IIII MeMetotode de tatafsfsir ir bibila la didititinjnjau au dadari ri sesegi gi kekeluluasasan an pepenjnjelelasasanan tafsirannya, maka ada dua macam:
tafsirannya, maka ada dua macam:
1)
1) MeMetotode tde tafafsisir Ijr Ijmalmalyy
Adal
Adalah ah penapenafsifsiran ran dendengan gan carcara a menmenafsafsirkirkan an ayaayat t al al QurQur’an ’an hanyhanya a secsecaraara global saja yakni tidak mendalam dan tidak pula panjang lebar, sehinnga bagi orang global saja yakni tidak mendalam dan tidak pula panjang lebar, sehinnga bagi orang awam akan lebih mudah untuk memahami.
awam akan lebih mudah untuk memahami. Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini: Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini:
Ρ
Ρ Tafsir Al Qur’an Al Karim: M. Farid Wajdi.Tafsir Al Qur’an Al Karim: M. Farid Wajdi. Ρ
Ρ Tafsir Wasith: Majma’ul Bukhtusil Islamiyah.Tafsir Wasith: Majma’ul Bukhtusil Islamiyah.
12 Kutipan (al Farmawi: t.t.: 20) 12 Kutipan (al Farmawi: t.t.: 20)
3 3
2)
2) MeMetotode tde tafafsisir Itr Ithnahnabibi Ia
Ialalah h pepenafnafsisiraran n dedengngan an carcara a memenanafsfsirirkakan n ayayat at al al QurQur’a’an n hahanynya a sesecacarara mendetail / rinci, dengan uraian-uraian yang panjang lebar, sehingga cukup jelas dan mendetail / rinci, dengan uraian-uraian yang panjang lebar, sehingga cukup jelas dan terang yang banyak disenangi oleh para cerdik pandai.
terang yang banyak disenangi oleh para cerdik pandai. Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini:
Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini:
Ρ
Ρ Tafsir Al Manar: Syaikh Muhammad Abduh Dan Syaikh Rasyid RidloTafsir Al Manar: Syaikh Muhammad Abduh Dan Syaikh Rasyid Ridlo (W.134 H).
(W.134 H).
Ρ
Ρ Tafsir Al Maraghi: Ahmad Musthafa Al Maraghi (W. 1371 H Tafsir Al Maraghi: Ahmad Musthafa Al Maraghi (W. 1371 H / 1952 M)./ 1952 M).
Ρ
Ρ Tafsir Fi Dhilalil Qur’an: Sayid Quthub (W. 1996 M).Tafsir Fi Dhilalil Qur’an: Sayid Quthub (W. 1996 M). IV
IV MetMetode tafsiode tafsir r bilbila a ditditinjinjau au dardari i segsegi i sassasaraaran n dan tertdan tertib ib ayaayat-at-ayat yangyat yang ditafsirkan, maka metode penafsiran al Qur’an ada tiga macam:
ditafsirkan, maka metode penafsiran al Qur’an ada tiga macam: a.
a. MeMetotode de tatafsfsir ir TahTahlililyly Ada
Adalah lah menmenafsafsirkirkan an ayaayat-at-ayat yat al al QurQur’an ’an dendengan gan carcara a uruurut t dan dan tertertibtib dengan uraian ayat-ayat dan surat-surat dalam mushaf, dari awal surat al Fatihah hingga dengan uraian ayat-ayat dan surat-surat dalam mushaf, dari awal surat al Fatihah hingga akhir surat an Nas.
akhir surat an Nas.
Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini: Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini:
Ρ
Ρ Mafatihul Ghaib: Fahruddin Ar Razi (W. 606 H).Mafatihul Ghaib: Fahruddin Ar Razi (W. 606 H).
Ρ
Ρ Tafsir Al Maraghi: Ahmad Musthafa Al Maraghi (W. 1371 Tafsir Al Maraghi: Ahmad Musthafa Al Maraghi (W. 1371 H / 1952 M).H / 1952 M). b.
b. MeMetotode tde tafafsisir Mar Maududlulu’i’iyy
Ialah suatu penafsiran dengan cara mengumpulkan ayat mengenai satu Ialah suatu penafsiran dengan cara mengumpulkan ayat mengenai satu judul / topic tertentu, dengan memperhatikan masa turunnya dan asbabul nuzul ayat, serta judul / topic tertentu, dengan memperhatikan masa turunnya dan asbabul nuzul ayat, serta
de
dengngan an memempmpelelajajarari i ayayatat-a-ayayat t tetersrsebebut ut sesecacara ra cecermrmat at dadan n memendndalalamam, , dedengnganan memperhatikan hubungan ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam menunjuk pada memperhatikan hubungan ayat yang satu dengan ayat yang lain di dalam menunjuk pada suatu permasalahan, kemudian menyimpulkan masalah yang dibahas dari dilalah suatu permasalahan, kemudian menyimpulkan masalah yang dibahas dari dilalah ayat-ayat yang ditafsirkan secara terpadu.
ayat yang ditafsirkan secara terpadu.
Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini: Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini:
•• Al Mar’atu Fi Al Qur’an Al Karim: Abbas Al Aqqad.Al Mar’atu Fi Al Qur’an Al Karim: Abbas Al Aqqad.
•• Ar Riba Fi Al Qur’an Al Karim: Abul Ala Maududi.Ar Riba Fi Al Qur’an Al Karim: Abul Ala Maududi.
•• Al Mahdatu Al Mankhiyah: Dr. M. Hijazi.Al Mahdatu Al Mankhiyah: Dr. M. Hijazi.
•• Ayati Al Kauniyah: Dr. Abdullah Syahhatah.Ayati Al Kauniyah: Dr. Abdullah Syahhatah. c.
c. MeMetotode tde tafafsisir Nur Nuzuzulyly
Yaitu menafsirkan ayat-ayat al Qur’an dengan cara urut dan tertib sesuai Yaitu menafsirkan ayat-ayat al Qur’an dengan cara urut dan tertib sesuai dengan urutan turunnya ayat al Qur’an.
dengan urutan turunnya ayat al Qur’an. Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini: Nama kitab tafsir yang tergolong metode ini:
•• Al Tafsir Al Bayani Li Al Qur’an Al Karim: Bintu Asy Syathi.Al Tafsir Al Bayani Li Al Qur’an Al Karim: Bintu Asy Syathi.
•• Suratu Ar Rahman Wa Suwaru Qishar: Syauqiy Dhaif.Suratu Ar Rahman Wa Suwaru Qishar: Syauqiy Dhaif.
•• Tafsir Al Qur’an Al Karim: Prof. Dr. Quraish Shihab, MATafsir Al Qur’an Al Karim: Prof. Dr. Quraish Shihab, MA Aliran penafsiran
Aliran penafsiran
Para mufasir yang mempunyai kecenderungan tersendiri dalam menafsirkan Para mufasir yang mempunyai kecenderungan tersendiri dalam menafsirkan ayat-ayat al Qur’an itu akan menimbulkan aliran-aliran tafsir al Qur’an. Diantaranya ialah ayat-ayat al Qur’an itu akan menimbulkan aliran-aliran tafsir al Qur’an. Diantaranya ialah tafsir lughawi / adabi, al
tafsir lughawi / adabi, al fiqhi, shufi, I’tiqadi, falsafi, asri / fiqhi, shufi, I’tiqadi, falsafi, asri / ilmi, ijma’i.ilmi, ijma’i.
Menurut Prof. Dr. H. Abdul Djalal HA bahwa aliran tafsir al Qur’an ada tujuh Menurut Prof. Dr. H. Abdul Djalal HA bahwa aliran tafsir al Qur’an ada tujuh yakni:
yakni: tafsir lughawi / adabi, al fiqhi / ahkam, shufi / isyari, I’tizali, syi’i / bathini, aqli / tafsir lughawi / adabi, al fiqhi / ahkam, shufi / isyari, I’tizali, syi’i / bathini, aqli / falsafi, ilmi / ashri.
falsafi, ilmi / ashri.
Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab, aliran (corak) tafsir ada:
shufiy, ilmiy, bayan, falsafiy, adabiy, ijtima’iy. shufiy, ilmiy, bayan, falsafiy, adabiy, ijtima’iy.
Perinciannya sebagai berikut: Perinciannya sebagai berikut:
1.
1. TaTafsfsir ir lulughghawi awi / / adaadabibi
Ialah tafsir yang menitik beratkan pada unsure bahasa, yaitu meliputi segi I’rab Ialah tafsir yang menitik beratkan pada unsure bahasa, yaitu meliputi segi I’rab dan harakat bacaannya, pembentukan kata, susunan kalimat, kesusateraan.
dan harakat bacaannya, pembentukan kata, susunan kalimat, kesusateraan. •• Al Kasyaf: Az Zamakhsyari.Al Kasyaf: Az Zamakhsyari.
•• Al Bahr Al Muhith: Al Andalusi.Al Bahr Al Muhith: Al Andalusi. 2.
2. TaTaffsisir ar al fl fiiqhqhii
Adalah tafsir al Qur’an yang beraliran hukum / fiqh yang titik sentralnya pada Adalah tafsir al Qur’an yang beraliran hukum / fiqh yang titik sentralnya pada bidang hukum.
bidang hukum.
•• Tafsir Al Jami’ Li Ahkam Al Qur’an: Al Qurthubi.Tafsir Al Jami’ Li Ahkam Al Qur’an: Al Qurthubi. •• Tafsir Ahkam Al Qur’an: Ibnu ArabiTafsir Ahkam Al Qur’an: Ibnu Arabi
•• Tafsir Ayati Al Ahkam: Muhammad Ali As Sayis.Tafsir Ayati Al Ahkam: Muhammad Ali As Sayis. 3
3.. TTaaffssiir sr shhufufii
Yaitu tafsir al Qur’an yang beraliran tasawuf, kajiannya menitik beratkan pada Yaitu tafsir al Qur’an yang beraliran tasawuf, kajiannya menitik beratkan pada unsur-unsur kejiwaan.
unsur-unsur kejiwaan. 4.
4. TaTafsfsir ir i’i’titiqaqadidi
Adalah tafsir al Qur’an yang beraliran aqidah, baik Dari golongan mu’tazilah Adalah tafsir al Qur’an yang beraliran aqidah, baik Dari golongan mu’tazilah maupun syi’ah, dengan dititik sentralkan pada bidang aqidah.
maupun syi’ah, dengan dititik sentralkan pada bidang aqidah. 5.
5. TaTaffsisir far fallsasaffii
Ialah tafsir al Qur’an yang beraliran filsafat yang menitik beratkan pada bidang Ialah tafsir al Qur’an yang beraliran filsafat yang menitik beratkan pada bidang filsafat dengan menggunakan jalan dan pemikiran filsafat.
filsafat dengan menggunakan jalan dan pemikiran filsafat. 6.
6. TaTafsfsir ir ililmi mi / a/ ashshriri Yak
Yakni ni taftafsir al sir al QurQur’an ’an yanyang g berberalialiran ran modmodern ern / / ilmilmiahiah, , tittitik ik sensentratralnylnya a padapada bidang ilmu pengetahuan umum, untuk menjelaskan makna ayat-ayat al Qur’an, terutama bidang ilmu pengetahuan umum, untuk menjelaskan makna ayat-ayat al Qur’an, terutama berkisar pada masalah alam (fisika) atau ayat-ayat kauniyah.
berkisar pada masalah alam (fisika) atau ayat-ayat kauniyah. •• Al Jawahir: Thanthawi JauhariAl Jawahir: Thanthawi Jauhari
•• Al Tafsir Al Ilmi Li Al Ayat Al Kauniyah Fi Al Qur’an: Dr. Hanafi Ahmad.Al Tafsir Al Ilmi Li Al Ayat Al Kauniyah Fi Al Qur’an: Dr. Hanafi Ahmad. •• Tafsir Al Ayat Al Kauniyah: Abdullah Syahhathah.Tafsir Al Ayat Al Kauniyah: Abdullah Syahhathah.
•• MiMin n Al Al AyAyat at Al Al KaKauniuniyayah h Fi Fi Al Al QuQur’r’an an Al Al KaKaririm: m: DrDr. . MuMuhahammmmadad Jalaluddin Al Fandi.
Jalaluddin Al Fandi. 7.
7. TaTaffsisir r iijjmama’i’i Ad
Adalalah ah pepenanafsfsiriran an yayang ng memelilibatbatkakan n kekenynyatataaaan n sososisial al yayang ng beberkrkemembanbang g didi masyarakat.
masyarakat.
•• Tafsir Fi Dhilalil Qur’an: Sayyid Quthb.Tafsir Fi Dhilalil Qur’an: Sayyid Quthb.
•• Tafsir Al Manar: Syaikh Muhammad Abduh Dan Syaikh Rasyid Ridla.Tafsir Al Manar: Syaikh Muhammad Abduh Dan Syaikh Rasyid Ridla.1313
Sebagai bahan perbandingan, dalam buku yang lain tertulis metode tafsir terbagi Sebagai bahan perbandingan, dalam buku yang lain tertulis metode tafsir terbagi menjadi empat yaitu:
menjadi empat yaitu: 1.
1. MMetetodode Te Tahahlililili
Ditinjau dari segi kecenderungan para mufasir metode ini berupa: Ditinjau dari segi kecenderungan para mufasir metode ini berupa:
•• Al tafsir bi al ma’tsur Al tafsir bi al ma’tsur •• Al tafsir bi al ra’yiAl tafsir bi al ra’yi •• Al tafsir al shufiAl tafsir al shufi
13 Prof Dr. H.M. Ridlwan Nasir, MA,
13 Prof Dr. H.M. Ridlwan Nasir, MA, Memahami Al-Qur’an,Memahami Al-Qur’an, (Surabaya(Surabaya: Indra : Indra Media, 2003), hlm 14-17Media, 2003), hlm 14-17
5 5
•• Al tafsir al fiqhiAl tafsir al fiqhi
•• Al tafsir al falsafiAl tafsir al falsafi
•• Al tafsir al ilmiAl tafsir al ilmi
•• Al tafsir al adabiAl tafsir al adabi
•• Al tafsir al Al tafsir al ijtima’i.ijtima’i.1414
2.
2. MMetetodode e IjIjmamalili
Kitab-kitab tafsir yang mengikuti metode ini antara lain: Kitab-kitab tafsir yang mengikuti metode ini antara lain:
•• Tafsir Jalalain: Jalal Ad Din Al Suyuthi Dan Jalal Ad DinTafsir Jalalain: Jalal Ad Din Al Suyuthi Dan Jalal Ad Din Al Mahali.
Al Mahali.
•• Tafsir Al Qur’an Al Adzim: Muhammad Farid Wajdi.Tafsir Al Qur’an Al Adzim: Muhammad Farid Wajdi.
•• TaTafsfsir ir Al Al WaWasisithth: : SeSebubuah ah KoKomimite te UlUlamama’ a’ Al Al AzAzhahar r Mesir.
Mesir.1515
3.
3. MMetetodode Me Muquqararanan
Salah satu karya tafsir yang lahir di zaman modern ini yang memakai metode ini Salah satu karya tafsir yang lahir di zaman modern ini yang memakai metode ini ialah:
ialah:
Qur’an and its Interpreters: Prof. Mahmud Ayyub.Qur’an and its Interpreters: Prof. Mahmud Ayyub.
16 16
4.
4. MeMetotode Mde Mawawdhdhu’u’ii
Ada dua cara dalam tata kerja metode ini: Ada dua cara dalam tata kerja metode ini:
a.
a. MeMengnghihimpmpun un seselulururuh h ayayatat-ay-ayat at al al QuQur’r’an an yayang ng berberbibicacara ra tetentntanangg satu masalah (tema) tertentu serta mengarah pada suatu tujuan yang satu masalah (tema) tertentu serta mengarah pada suatu tujuan yang sama, sekalip
sama, sekalipun un turunnturunnya ayat ya ayat berbedberbeda a dan dan terstersebar dalam ebar dalam pelbagpelbagaiai surat al Qur’an.
surat al Qur’an. b.
b. PenafPenafsiran siran yang yang dilakdilakukan beukan berdasardasarkan srkan surat urat al Qal Qur’an.ur’an.1717
Enam langkah seseorang untuk mengikuti metode ini: Enam langkah seseorang untuk mengikuti metode ini:
1.Memilih atau menetapkan masalah al Qur’an yang akan dikaji secara 1.Memilih atau menetapkan masalah al Qur’an yang akan dikaji secara
mawdhu’i. mawdhu’i. 2.
2. MelacaMelacak k dan menghimpun ayat-aydan menghimpun ayat-ayat yang at yang berhububerhubungan (kaitan) denganngan (kaitan) dengan masalah yang telah ditetapkan, ayat Makiyah dan Madaniyah.
masalah yang telah ditetapkan, ayat Makiyah dan Madaniyah. 3.
3. MenyMenyusuusun n ayaayat-at-ayat yat tertersebsebut ut secsecara ara runruntut tut menmenuruurut t krokronolnologi ogi masmasaa tur
turunnyunnya, a, disdisertertai ai penpengetgetahuaahuan n menmengenagenai i latlatar ar belbelakaakang ng (as(asbabubabul l alal nuzul).
nuzul).
4.Mengetahui hubungan (munasabah) ayat-ayat tersebut dalam 4.Mengetahui hubungan (munasabah) ayat-ayat tersebut dalam
masing-masing suratnya. masing suratnya.
5.Menyusun tema bahasan dalam kerangka yang pas, utuh, sempurna dan 5.Menyusun tema bahasan dalam kerangka yang pas, utuh, sempurna dan
sistematis. sistematis. 6.
6. Melengkapi uraian dan pembahasan dengan hadits bila Melengkapi uraian dan pembahasan dengan hadits bila dipandang perlu,dipandang perlu, sehingga pembahasan semakin sempurna dan jelas.
sehingga pembahasan semakin sempurna dan jelas.1818
14 Abd al
14 Abd al Hay al Farmawi,Hay al Farmawi,muqaddiamah fi al tafsir al maudhu’I muqaddiamah fi al tafsir al maudhu’I (Kairo: al hadharah, 1977), hlm 24(Kairo: al hadharah, 1977), hlm 24 15 Prof Dr. Abd Muin Salim,
15 Prof Dr. Abd Muin Salim, metodologi ilmu tafsir metodologi ilmu tafsir , (Yogyakarta: Teras, 2005), hlm 46, (Yogyakarta: Teras, 2005), hlm 46 16
16 Ibid. Ibid.
17 Cara pertama lebih popular sehingga setiap ada
17 Cara pertama lebih popular sehingga setiap ada penggunaan istilah tafsir mawdhu’i yang terlintas dalampenggunaan istilah tafsir mawdhu’i yang terlintas dalam pikiran seseorang seperti yang dikemukakan pada cara pertama di atas. Misalnya M. Quraish Shihab. pikiran seseorang seperti yang dikemukakan pada cara pertama di atas. Misalnya M. Quraish Shihab. 18 Untuk kebutuhan ini dianjurkan membuka panduan
Penutup Penutup
Di dalam al Qur’an banyak ayat-ayat yang belum jelas maknanya. Oleh karena itu Di dalam al Qur’an banyak ayat-ayat yang belum jelas maknanya. Oleh karena itu dengan adanya ilmu tafsir ini bisa digunakan sebagai instrumen untuk menggali lebih dengan adanya ilmu tafsir ini bisa digunakan sebagai instrumen untuk menggali lebih jauh lagi makna al Qur’an. Untuk kebutuhan penafsiran dimaksud diperlukan adanya jauh lagi makna al Qur’an. Untuk kebutuhan penafsiran dimaksud diperlukan adanya
ke
kerarangngka ka yayang ng rerelelevavan. n. KeKerarangngka ka tetersrsebebut ut titidadak k lalain in adadalalah ah memetotododolologigi. . DaDann keberadaannya dikalangan penafsir sangat muthlak diperlukan.
keberadaannya dikalangan penafsir sangat muthlak diperlukan.
---@---@---
7 7