• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Wawancara Subjek I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hasil Wawancara Subjek I"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Hasil Wawancara Subjek I

PERTANYAAN JAWABAN ANALISIS

Selamat siang ibu maaf mengganggu waktu istirahat ibu, disini sara akan mengajukan beberapa pertanyaan.

Yang pertama apakah ibu sudah menikah?

Berapa jumlah anak ibu?

Apakah ibu sudah mempunyai cucu?

Siapa saja yang tinggal dengan ibu?

Apa pekerjaan suami? Lalu pekerjaan ibu apa?

Kegiatan ibu sekarang apa saja?

Sudah

Belum punya Belum

Suami, bapak, adek

Disawah

Yaa suka bantu-bantu suami di warung, di pinggir jalan gitu, yaa sama ibu rumah tangga di rumah

Yaa ikut arisan, ikut aktivitas ibu-ibu, yaa pengajian gitu.

Yahh sekarang saya lagi proses

pengobatan penyakit saya ehm

maksudnya saya ceritakan dari awal maksudnya aku itu kena kanker serviks itu awalnya itu perut saya itu sakit kalau lagi datang bulan gitu, aku biarin-biarin lama-lama aku gak tahan terus aku punya pikiran aku periksain ke rumah sakit terdekat. Kata dokter bilangnya kena kanker serviks tapi masih stadium I…terus kata dokter suruh dikasih rujukan suruh ke rumah sakit X…terus sekarang aku di rumah sakit X diperiksa positif mengidap kanker serviks terus dokter…saya di USG dites jantung pokoknya dites segala macam udah…terus sekarang ehm dokter bilang

Positif menderita kanker serviks

(2)

Tadi ibu bilang kalau ibu sekarang ikut kegiatan kumpul-kumpul dengan ibu-ibu itu kegiatan di lingkungan sekitar rumah?

Apakah ibu aktif dilingkungan sekitar rumah?

Apakah ibu paham tentang penyakit kanker serviks? Seperti pengertian dari penyakit tersebut lalu penyebab-penyebab dari penyakit tersebut?

Kapan ibu mengetahui bahwa ibu terkena penyakit kanker serviks? tahun berapa yaa bu?

Bagaimana ibu mengetahui bahwa ibu terkena penyakit tersebut?

ehm bu SH tenang yaa ini positif kena kanker serviks sama tumor gitu yaa rasanya ati itu pengennya menjerit gitu rasanya pengen nangis tapi apa boleh buat saya harus semangat saya pengen hidup masih pengen umur panjang gitu.

Iyaa

Iyaa selalu aktif, soalnya biar aku bisa menghilangkan rasa kekecewaan aku ehm maksudnya aku kan kena penyakit kayak gitu biar ilang biar gak stress gitu jadi saya maksudnya beraktivitas seperti arisan sama pengajian gitu sama ibu-ibu.

Iyaa, sangat paham sekali saya dulunya kan pernah dikiret di rumah sakit Y. Jadi kata dokter itu kurang bersih jadi bisa menimbulkan penyakit kanker rahim yakni serviks itu terus ehm yaa akhirnya gini suruh dokter suruh operasi sama jalani kemoterapi gitu.

Yaa setelah aku periksakan ke dokter baru tahu, dikasih tahu sama dokternya. Yaa sekitar 2009 lah aku baru mengetahui penyakit itu dulu-dulu sihh gak tahu. Setelah aku mens sakit baru aku periksakan gitu,

Yaa ehm apa saya bisa mengetahui ada penyakitnya itu, aku kan kontrol ke dokter di rumah sakit X dulunya di rumah sakit Y dia masih ehm maksudnya stadium I jadi suruh dokter dari rumah sakit Y dikasih rujuk ke dokter rumah sakit X sampai sekarang udah stadium III.c

Vonis kanker serviks menimbulkan

kecemasan dan putus asa

Subjek I paham mengenai kanker serviks

Subjek mengetahui informasi tentang vonis kanker serviks dari dokter di rumah sakit X , saat ini subjek sudah masuk stadium III.c

(3)

Pandangan ibu terhadap penyakit kanker serviks itu seperti apa?

Gejala awal yang ibu rasakan itu seperti apa sebelum ibu mengetahui bahwa ibu sakit kanker serviks?

_berarti ibu memeriksakan ke rumah sakit itu inisiatif sendiri tanpa ada dorongan dari keluarga atau suami?

Saat ibu melakukan pemeriksaan ke dokter, siapa yang menemani ibu?

Ehm bagaimana cara dokter menyampaikan hasil diagnosa bahwa ibu terkena kanker serviks?

Bagaimana reaksi ibu saat diberitahu sakit kanker serviks?

Berapa lama waktu yang dibutuhkan ibu untuk menerima kondisi bahwa ibu divonis terkena kanker serviks?

Apa yang ada dipikiran ibu saat

Yaa sangat sedih sekali, stress,

pengennya berontak gitu, pengennya menjerit tapi apa boleh buat, itu uda

nasib saya. Harus aku sekarang

semangat pengen hidup gitu jadi saya tetap semangat

Yaa kalo mau datang bulan itu sakiiiittt sekali sama keluar benjolan gitu disebelah kiri entar sampai setengah bulan datang mens sampai

gumpal-gumpalan gitu kayak didih gitu

maksudnya gitu sakiiitttnya minta ampun terus aku punya inisiatif pergi ke dokter, saya periksakan yaa tahu-tahu itu kena kanker serviks sama tumor _Saya sendiri gak ada dorongan dari siapapun, aku semangat sendiri soalnya

kalo tahu keluarga, aku mesti

maksudnya aku dihina-hinalah.

Keluarga saya gak terlalu sayang sama aku

Ponakan saya yang aku percaya dari dulu

Yaa dokter bilang katanya bu SH sabar yaa ehm maksudnya apa eh ini bu SH positif kena kanker serviks sama tumor semangat ya bu harus berobat gitu, saya bilang iya

Yaa sangat stress, inginnya menangis, ingin menjerit tapi apa boleh buat aku harus kuat

Yaa sekitar satu tahun lah

Yaa pikiran saya begini apakah

Subjek merasa putus asa, ketika mengetahui bahwa beliau terkena kanker serviks

Subjek mengalami gejala-gejala dari kanker serviks

Subjek memiliki inisiatif sendiri untuk memeriksakan ke dokter

Subjek memiliki inisiatif sendiri, karena takut jika keluarga tahu maka subjek akan dihina

Subjek merasa putus asa ketika menerima hasil positif kanker serviks

(4)

pertama kali ibu mengetahui bahwa ibu terkena penyakit kanker serviks ?

Apakah yang ibu lakukan dalam menghadapi hal tersebut saat ibu mengalami drop atau stress ataupun putus asa?

Ibu tahu penyebab munculnya kanker serviks dalam tubuh ibu?

Apakah ibu menyesali hal tersebut?

Siapa saja yang mengetahui bahwa ibu terkena kanker serviks?

Ehm lalu suami atau anggota keluarga yang lain?

Berarti ibu merahasiakan bahwa ibu terkena kanker serviks diantara suami dan anggota keluarga ?

Lalu bagaimana respon keluarga atau lingkungan sekitar saat menerima informasi bahwa ibu mengidap penyakit kanker serviks tetapi mereka hanya tahunya tumor?

mungkin bisa sembuh soalnya sudah separah itu tadinya aku putus asa pinginnya mati aja gitu soalnya gak ada

dorongan darimana-mana, terus aku

punya pikiran lagi harus semangat aku pengen hidup aku pengen umur panjang gitu

Yaa ikut suami ke warung, maksudnya jualan di pinggir jalan sama aktivitas ngaji ehm sama arisan gitu sama tetangga

Yaa tahu, yaa itu kired gak bersih jadi bisa menumbuhkan kanker serviks

Gak, soalnya itu kan uda dari atas yang ngatur, saya tidak menyesali itu mungkin sudah nasib saya

Aku sama keponakan aku yang bisa aku percaya

Tahunya penyakitku cuman tumor aja, kankernya saya rahasiakan soalnya aku takut kalo aku kena serviks pasti suamiku pasti meninggalkan aku. Jadi aku takut gitu

Iya

Iyaa tahunya tumor, kanker serviksnya gak saya kasi tahu soalnya keluarga saya kurang kasih sayangnya sama aku. Yaa waktu saya kasi tahu aku kena penyakit itu keluarga aku cuman bilang gini, “urusin aja badan kamu sendiri, ini kan uda pada keluarga sendiri sendiri gak bakal ngurusin kamu gitu”. Jadi aku punya pikiran harus semangat

pemikiran negatif tentang penyakitnya apakah masih bisa disembuhkan, subjek merasa tidak ada yang memperhatikan beliau

Subjek mengetahui penyebab dirinya terkena kanker serviks

Subjek merahasiakan tentang penyakitnya kepada suami, subjek takut ditinggal oleh suaminya

Subjek merasa bahwa keluarga tidak ada yang menyayangi dan mempedulikan

(5)

Apakah ibu pernah menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari anggota keluarga ?

Saat ibu berangkat sendiri ke rumah sakit, ibu naik apa?

Pengobatan apa yang dianjurkan oleh dokter kepada ibu?

Apakah ibu mencari informasi lain tentang pengobatan kanker serviks selain di rumah sakit?

Selama menjalani pengobatan kemoterapi apakah ibu mengalami kesulitan dalam keuangan?

Saat ibu benar-benar tidak memiliki biaya, apakah ibu tetap rutin melakukan kemoterapi?

Berapa kali ibu harus menjalani kemoterapi?

Sampai saat ini sudah berapa kali kemoterapi yang ibu jalani?

Saat ibu menjalani pengobatan kemoterapi, apa saja yang ibu rasakan?

sendiri, suami juga gak terlalu sayang sama aku

Yaa iyaa emang kalau ke rumah sakit aku gak pernah dianter, aku selalu sendiri paling aku minta tolong sama ponakanku yaa kalo dianya lagi ada waktu, kalo gak ada aku semangat sendiri

Naik angkot

Operasi sama kemoterapi

Gak, alhamdulilah aku percaya sama dokter, gak percaya sama herbal

Yaa pasti, soalnya kan aku gak punya apa-apa…yaa aku punya perhiasan sedikit tak jual tak buat ehm naik angkot

Iyaa ehm….tetep semangat aku pokoknya nyari apa ehm maksudnya nyari pinjeman dulu besok kalo punya pasti aku kembaliin gitu

Enam kali

Tiga

Yaa pertama kali aku menjalani kemoterapi tu dikasih obat pertama dada saya sesek gitu gak bisa bernafas gitu, tapi ehm uda ketiga kali ini alhamdulilah lancar, yaa rambut saya

Subjek berjuang sendiri untuk melakukan pengobatan demi kesembuhan dirinya

Pengobatan yang harus dijalani oleh subjek yaitu operasi dan kemoterapi

Subjek tidak mencari pengobatan selain dari rumah sakit

Subjek mengalami kesulitan dalam hal biaya

Berusaha mencari pinjaman demi pengobatan

Subjek merasakan efek samping dari kemoterapi

(6)

Apakah dokter dan perawat yang membantu ibu dalam menjalani pengobatan memberikan sikap positif atau negatif terhadap ibu?

Sikap positif seperti apa yang diberikan oleh dokter dan perawat?

Saat ibu menjalani kemoterapi siapa yang selalu menemani ibu?

Bagaimana perasaan ibu ketika harus berjuang sendirian tanpa ditemani suami atau anggota keluarga?

Adakah efek samping yang muncul selama ibu menjalani pengobatan kemoterapi?

Kapan efek samping mulai bermunculan?

Saat efek samping dari kemoterapi mulai bermunculan, apa yang ibu lakukan?

Bagaimana peran anggota keluarga saat efek samping ibu mulai bermunculan?

Adakah perubahan-perubahan dari segi fisik yang ibu rasakan?

rontok ehm mual gitu, makan gak mau gitu

Sangat positif

Yaa selalu bikin semangat aku

Saya sendiri, keluarga gak ada yang menemani

Sangat menjerit inginnya menangis kalo ngelihat tetangganya pada ditemeni gitu, perasaan saya iri ada tapi apa boleh buat, keluarga saya gak ada yang menemani aku jadi aku harus semangat sendiri (nangis)

Yaa efek sampingnya itu rambut rontok sama ehm lihat makanan mual gitu pengennya muntah

Satu bulan setelah kemoterapi

Yaa saya siap menghadapi semua resikonya itu soalnya saya sudah semangat mau pengen sembuh gitu Yaa kalo saya waktu di rumah kan ehm sama bapak sama adik tapi kalo saya ditinggal pergi saya kesakitan saya rasakan sendiri tapi itu semua aku siap menghadapi semuanya itu soalnya aku masih punya semangat hidup

Yaa ada maksudnya badan sakit semua kalo badan kan rasanya lemes soalnya gak mau makan gitu

Subjek menjalani pengobatan sendirian tanpa ditemani anggota keluarga

Subjek merasa iri dan kecewa karena keluarga tidak ada yang mempedulikan subjek

Efek samping dari kemoterapi

Memiliki semangat untuk sembuh

Adanya perubahan dari segi fisik

(7)

Selain lemes atau tenaganya gak ada, selain itu apa yang ibu rasakan?

Bagaimana respon ibu terhadap perubahan-perubahan tersebut? Apa yang ibu rasakan sebelum menjalani kemoterapi?

Perbedaan apa yang sangat terlihat waktu ibu masih sehat dengan ibu sekarang menjalani pengobatan kemoterapi?

Bagaimana respon keluarga dalam menyikapi efek samping yang muncul dari kemoterapi?

Apa yang ibu pikirkan saat efek samping dari kemoterapi itu bermunculan?

Apa yang ibu pikirkan saat rasa sakit muncul kembali?

Sampai saat ini bagaimana dukungan suami terhadap ibu?

Yaa pengennya marah-marah terus,

emosian gitu, ada masalah sedikit saya besar-besarkan

Yaa aku terima semuanya itu, mungkin ini uda efeknya gitu

Yaa saya sebelum menjalani kemoterapi, sudah siap lahir batin saya pengen sembuh jadi aku itu namanya ehm gak punya rasa takut apa-apa, yaa paling kemoterapi kayak gitu…aku uda merasakan jadi aku gak punya rasa takut dan aku semangat terus

Yaa sebelum aku kemoterapi aku aktif

beraktivitas tapi setelah ehm

kemoterapi rasanya uda males, badan rasanya lemes gitu maksudnya aku gak kepengen kemana-mana pengennya di rumah gitu

Keluarga saya biasa-biasa aja gak pernah menghiraukan aku, terserah aku semuanya itu

Yaa aku usahakan tadinya kan gak mual gak pengen makan nasi, saya harus semangat aku pengen apa yang aku mau apa buah terus ehm yang seger-segerlah pokoknya aku harus makan

Yaa aku itu ehm nangis tapi aku di kamar jadi keluarga aku itu gak tahu, saya bisa merahasiakan itu semuanya

Suami gak pernah dukung, suami cuman bilang kalo kamu masi punya duit yaa mau berobat silahkan kalo gak yaa terserah kamu cuman bilang gitu

Secara psikologis subjek merasa mudah marah

Secara fisik, subjek merasakan perubahan pada tubuhnya akibat efek samping kemoterapi

Keluarga tidak pernah memberikan dukungan positif

Emosi yang ditekan : saat rasa sakit muncul, subjek merahasiakan hal tersebut dan diam dalam kamar

Suami tidak pernah memberikan perhatian, subjek berjuang sendiri

(8)

Suami tidak pernah membantu dalam hal keuangan untuk berobat?

Lalu dukungan dari sodara-sodara bagaimana?

Hanya satu keponakan yang memberikan dukungan kepada ibu?

Apa yang ibu rasakan saat dukungan dari keponakan ibu atau para tetangga diberikan kepada ibu?

Apakah dukungan yang diberikan bersifat positif atau negatif? Apakah ibu pernah menghindar dari pengobatan kemoterapi?

Apakah ibu pernah berpikir untuk menyerah dalam menjalani pengobatan kemoterapi karena efek samping yang begitu menyakitkan?

Setelah ibu divonis terkena kanker serviks, apakah ibu masih melakukan hubungan suami istri?

Ibu tidak mencoba bilang bahwa

Gak, dia ehm katanya dia ehm aku uda kerja buat makan kok masi suruh ngurusin itu apa uang ehm cukup pasti dia bilang gitu

Sodara gak pada tahu, yang tahu cuman keponakan saya yang ngasi respon semuanya itu keponakan saya, keluarga saya gak ada yang ngasih biar aku semangat itu gak ada jadi aku semangat sendiri

Iyaa, soalnya kan dia yang bisa jaga rahasia saya

Yaa ati saya bisa tenang bisa bikin makin tambah semangat gitu aku berobat gitu

Sangat positif

Gak, aku semangat terus. Apa yang dikatakan dokter aku jalani semuanya

Gak, alhamdulilah aku gak punya rasa menyerah, soalnya aku masi pengen umur panjang, pengen hidup

Iyaa masih soalnya aku kalo menolak suami aku, suami saya marah ngancem mau cari perempuan lain jadi aku kan ketakutan, aku terpaksa ehm mau

berhubungan dengan suami tapi

sakitnya kayak disilet-silet tapi saya tahan aja, sakit kayak gitu suami aku tu gak tahu kalo aku kesakitan kayak gitu (nangis)

Gak bilang, saya tahan sendiri soalnya

Subjek merahasiakan kepada keluarga

Subjek takut jika ditinggal oleh suaminya jika tidak mau berhubungan intim

(9)

ibu merasakan sakit saat berhubungan suami istri?

Apakah ibu masih menjalankan peran dalam keluarga seperti melakukan pekerjaan rumah tangga atau bekerja untuk membantu perekonomian keluarga?

Bagaimana kehidupan sosial ibu setelah mengetahui mengidap kanker serviks?

Berarti ibu sudah jarang untuk berkumpul dengan tetangga-tetangga di lingkungan sekitar?

Apakah tetangga-tetangga sekitar menjauhi ibu karena ibu terkena penyakit kanker serviks?

aku takut ditinggal sama suami, katanya kalo aku gak mau diajak hubungan dia mau nyari istri lagi gitu

Kalo masalah kerja rumah tangga iya, tapi masalah cari ekonomi gak pernah

Yaa maksudnya kehidupan saya tu banyak melamunlah di rumah, gak sering aktivitas kemana-mana

Iyaa suka tapi gak seperti dulu lagi lah kadang kalo pas gak kumat yaa aku suka kumpul sama tetangga-tetangga arisan, pengajian gitu tapi kalo lagi kumat kan aku lebih baik di rumah aja biar gak ketawan sama orang

Alhamdulilah enggak, tetangga-tetangga saya biasa-biasa aja soalnya gak tahu kalo saya terkena kanker serviks, itu kan saya rahasiakan. Alhamdulilah aku bisa merahasiakan itu semua

suaminya mencari perempuan lain

(10)

Hasil Wawancara Subjek II

PERTANYAAN JAWABAN ANALISIS

Kapan anda divonis menderita kanker serviks?

Sudah berapa lama anda divonis menderita kanker serviks?

Sudah masuk stadium berapakah kanker anda ketika pertama kali anda memeriksakan?

Saat ini sudah stadium berapa?

Selama dua bulan itu tidak ada tindak lanjut atau hanya pemeriksaan-pemeriksaan saja tidak ada…ehm pengobatan?

Gejala apa yang anda alami sebelum anda mengetahui anda menderita kanker serviks?

Bulan September tahun 2013

Sekitar sebelas bulan yang lalu

Pertama kali saya divonis…ehm

didalam pemeriksaan itu stadium awal yaitu stadium I.a

Untuk saat ini saya sudah menginjak ke stadium II.a itu sekitar pada waktu pemeriksaan kurang lebih dua bulan kemudian stadium saya sudah naik ke II.a itu

Selama dua bulan itu dilakukan pemeriksaan karena untuk…ehm apa untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat itu dikonsultasikan dulu ke semua…ehm dokter-dokter yang telah menangani kemudian dikonsultasikan sama professor setelah itu baru yang menentukan stadium sama pemeriksaan sama pengobatannya itu dari pihak professornya…kalo selama dua bulan itu kontrol-kontrol sama konsultasi juga diberikan obat begitu saja

Sebelumnya itu saya gak pernah mengalami gejala apapun pada waktu…ehm kena…ehm belum tahu kena penyakit seperti itu…ehm setelah menikah dua bulan kemudian baru gak tahu tiba-tiba ada keluar seperti…ehm apa seperti kayak

Vonis awal stadium I.a

Kurang lebih dua bulan, stadium naik menjadi II.a

Gejala yang dialami yaitu keluar daging tumbuh melalui alat kelamin.

Suami dan subjek langsung memeriksakan ke dokter

(11)

Setelah daging tumbuh itu keluar apa yang anda rasakan?

Keluar darimana ya?

Pada saat itu apakah anda memiliki inisiatif untuk memeriksakan gejala yang anda alami atau membiarkan saja saat daging tumbuh itu keluar?

daging tumbuh terus saya bilang

sama suami langsung suami

membawa saya ke dokter kandungan untuk diperiksa lebih lanjut karena gak tahu juga sebenarnya maksudnya itu penyakit apa gitu, setelah diperiksakan di dokter kandungan dirujuk ke rumah sakit ternyata itu kanker…lhaa setelah diproses untuk selanjutnya beberapa bulan ternyata itu juga divonis kena penyakit kanker serviks

Setelah daging itu..ehm setelah daging tumbuh itu keluar saya tidak merasakan sama sekali apa-apa cuman sebelum penyakit itu keluar malah justru saya merasakan seperti badan saya itu terasa nyeri semua terus sakit semua, sampai saya itu gak kuat selama dua hari berturut-turut. Setelah itu dua hari kemudian baru ada yang keluar, ada sesuatu yang keluar seperti daging tumbuh itu makanya saya kaget ini penyakit apa langsung saya bawa ke dokter kandungan

Itu keluarnya dari alat vital

Setelah daging tumbuh itu keluar kemudian saya sama suami berkonsultasi terus langsung

cepet-cepet berinisiatif untuk

memeriksakan ke dokter karena saya juga gak mau maksudnya terjadi apapun pada diri saya juga saya juga pengen tahu sebenarnya itu penyakit apa disamping itu juga yaa kaget juga gitu (tertawa kecil) lhaa makanya biar gak terjadi suatu apa yang tidak diinginkan, saya sama suami langsung cepet-cepet ke rumah sakit

Setelah daging tumbuh keluar subjek tidak merasakan apa-apa tetapi dua hari sebelum keluar, subjek merasakan nyeri diseluruh tubuh

Subjek dan suami memiliki inisiatif yang sama untuk pergi ke dokter dan mencari tahu lebih lanjut

(12)

Ketika anda memeriksakan ke dokter apakah dokter langsung memvonis anda menderita kanker seviks?

Berarti anda dijelaskan gejala-gejalanya seperti apa penyakit kanker serviks itu?

Anda sama sekali tidak mengalami gejala yang dijelaskan oleh dokter?

Apa yang anda pikirkan saat pertama kali anda divonis kanker

Ehm setelah daging tumbuh itu keluar saya periksakan ke dokter kandungan terus saya dirujuk ke salah satu rumah sakit itu disana saya dinyatakan terkena penyakit kanker karena disitu alatnya kurang komplit terus saya dirujuk ke rumah sakit lagi terus diperiksa, lhaa dari hasil pemeriksaan itu butuh proses sekitar kurang lebih setengah bulan untuk menentukan untuk memastikan hasilnya yang lebih akurat lagi setelah saya tunggu setengah bulan kemudian dokter sudah memastikan bahwa hasilnya itu saya terkena penyakit kanker serviks. Setelah saya diberi tahu itu saya tanya juga sama dokter, kan saya juga gak tahu penyakit kanker serviks itu apa (tertawa kecil) saya juga bertanya sama dokter, dokter menjelaskan bahwa penyakit itu kanker yang terletak pada mulut rahim seorang wanita terus gejalanya seperti ini gitu Dijelaskan sama dokternya bahwa itu terutama pendarahan sama keputihan ternyata yang saya alami sendiri, saya tidak mengalami gejala itu Enggak, kalo misalnya keputihan pun saya paling kalo pas waktu pulang kerja kecapekkan buanget bener-bener tervosir itu baru saya mengalami keputihan itu pun juga normal gitu keluarnya, kalo pendarahan gak sama sekali, mens saya juga lancar setiap satu bulan sekali jadi saya gak tahu kalo ada gejala-gejala seperti itu makanya saya gak pernah periksakan kemana-mana, soalnya saya gak merasakan sakit apa-apa

Setelah saya divonis sama dokter saya terkena penyakit kanker serviks,

Reaksi subjek biasa saja, karena tidak paham tentang

(13)

serviks?

Lalu anda mencari tahu informasi tentang kanker serviks?

Setelah anda benar-benar paham tentang penyakit kanker serviks, apa yang terlintas dalam pikiran anda bahwa ternyata diri anda terkena kanker serviks?

Apa saja penanganan yang telah

saya reaksi saya biasa aja karena saya juga gak tahu penyakit kanker serviks itu sebenarnya itu apa, juga gejala-gejalanya itu seperti apa, saya gak paham juga saya gak ngerti tentang itu makanya saya juga biasa aja gitu

Ehm…saya mencari tahu ehm…yaa dijelaskan sama dokter itu sebagian kecil saja terus saya kepengen tahu lebih dalem lagi akhirnya saya membuka internet, dari internet itu saya mendapatkan penjelasan-penjelasan tentang penyakit kanker serviks setelah itu yaa saya cuma

ehm…Cuma bisa gimana yaa

menjaga kondisi saya juga saya juga gak berani menyepelekan kesehatan

saya karena itu benar-benar

penyakit yang butuh penangan

khusus juga lebih intensif juga butuh perhatian yang lebih serius

Setelah saya tahu bahwa penyakit kanker serviks itu seperti itu, rasa sedih itu ada tapi saya tidak terlalu mendramatisir kesedihan itu tapi saya berusaha dan berdoa terus juga

gimana caranya untuk

ehm…mendapat kesembuhan itu

lewat pengobatan-pengobatan yaitu lewat medis itu dari dokter saya ngikuti prosedur yang berlaku, mengikuti saran-saran dokter juga mengikuti proses pengobatan saya lakukan karena saya juga kepingin supaya saya itu bisa sembuh seperti semula ehm..dengan cara yaa berusaha gitu, saya juga berpikir bahwa setiap manusia hidup itu pasti ada ujian, dibalik ujian itu Tuhan punya rencana yang terbaik buat kita yang diberikan ujian

Untuk penangannya itu dokter

kanker serviks

Subjek mencari informasi lebih lanjut dengan bertanya kepada dokter dan mencari melalui internet

Sejenak subjek merasa sedih tetapi subjek berpikir positif dan berusaha mencari cara untuk sembuh

(14)

dianjurkan oleh dokter?

Lalu kapan kemoterapi dijalankan?

Berapa kali anda harus menjalani kemoterapi?

Berarti total kemoterapi harus dijalankan enam kali?

Apa yang anda rasakan saat menjalani kemoterapi?

Lalu setelah kemoterapi apa yang anda rasakan?

menganjurkan untuk kemo dan sinar, kemoterapi itu melalui beberapa kali setelah selesai baru disinar terus diloading nanti kalo uda selesai semua dilihat dari hasilnya, dievaluasi setiap bulan itu disuruh kontrol terus, itu kontrol pun tidak boleh berhenti, itu seumur hidup disuruh kontrol karena untuk melihat perkembangan kondisi dari pihak ehm yang kena sakit itu seperti saya gitu

Saya menjalani kemoterapi pertama pada bulan November tahun 2013 sampai sekarang alhamdulilah sudah selesai kemoterapinya

Saya sudah menjalani kemoterapi lima kali ini dan ehm mau menjalani lagi sekitar bulan depan satu kali lagi Iya, saya menjalani enam kali

Selama saya menjalani kemoterapi itu kondisi saya biasa saja belum merasakan dampak efek sampingnya Setelah kemoterapi saya merasakan

dampak efek samping dari

kemoterapi yaitu badan saya suhu saya itu seperti panas, nyeri semua, badan lemes, mual sama muntah terus, sudah nafsu makan gak ada

ehm lidah terasa pahit, dan

merasakan makanan itu sudah gak ada rasanya itu selama beberapa hari sampai badan saya itu lemes banget, ehm jalan pun butuh tenaga maksimal banget baru bisa jalan (tertawa kecil) setelah beberapa hari kemudian kalo sudah dampaknya itu sudah hilang, uda mulai doyan makan, kondisi saya sudah pulih seperti semula lagi

oleh dokter

Saat menjalani kemoterapi, subjek belum merasakan efek samping

Setelah menjalani kemoterapi, subjek baru merasakan efek samping dari kemoterapi

(15)

Saat efek samping mulai terasa kembali apa yang anda pikirkan?

Apakah dokter dan perawat yang membantu anda dalam menjalani pengobatan memberikan sikap positif atau negatif?

Sikap positif seperti apa yang diberikan oleh dokter dan perawat kepada anda?

Bagaimana kondisi anda saat ini?

Apakah anda masih merasakan gejala yang sama saat sebelum anda melakukan penanganan?

Pada waktu saya merasakan efek sampingnya itu yang saya lakukan adalah nomer satu saya harus doyan makan, saya harus mau makan karena untuk memulihkan tenaga yang lemes itu agar supaya saya juga bisa cepat pulih juga bisa mengembalikan kondisi saya

Semua perawat semua dokter, mereka pelayanannya selalu memberikan tanggapan yang positif terus mereka juga antusias kepengen pasiennya itu bisa sembuh semua Dorongan, semangat juga ehm apa tu menjalani proses pengobatan dengan baik juga aturan-aturan yang sudah ditentukan itu dijalankan dengan disiplin juga maksudnya jangan sampai lalai didalam menjaga kondisi badan

Untuk kondisi saya pada saat sekarang ini kondisi badan saya baik ehm walaupun kadang itu timbul rasa nyeri itu ada tapi masi bisa diatasi juga makan saya juga uda doyan, nafsu makan saya juga uda

bagus, saya bener-bener bisa

menikmati rasa makanan itu dengan enak terus kondisi saya juga sudah sudah mengalami ehm peningkatan juga

Sebelum saya sakit itu yang saya rasakan itu pinggul saya terasa nyeri tapi saya rasa itu seperti kayak kecapekan biasa karena saya juga kerjanya juga lembur-lembur jadi itu saya anggap kecapekan karena kerja tapi ternyata bahwa kanker serviks itu salah satu gejalanya juga pinggul terasa nyeri ehm sampai sekarang saya masih merasakan kalo pas

Subjek memiliki semangat untuk memulihkan kondisi tubuhnya

Sebelum sakit dan sesudah sakit, subjek tetap merasakan nyeri didaerah pinggul

(16)

Apa saja kegiatan yang anda lakukan saat ini?

Apakah penyakit kanker anda berpengaruh terhadap kegiatan anda?

Setelah anda terkena kanker serviks dan menjalani pengobatan kemoterapi, anda mengalami banyak perubahan fisik. Bagaimana tanggapan anda terhadap keadaan anda sekarang ini?

Apakah anda menyalahkan keadaan anda saat ini?

waktu saya kecapekan saja pinggul saya terasa nyeri sama duduk terlalu lama itu pinggul saya juga terasa nyeri tapi kalo uda dibuat istirahat uda nyerinya itu uda hilang kalo kecapekannya uda hilang capeknya hilang juga rasa nyerinya itu juga hilang, timbulnya pada waktu tertentu aja kalo pas waktu aktivitas Saya melakukan kegiatan ini cuma melakukan kegiatan seperti ibu rumah tangga biasa yaitu melakukan pekerjaan rumah tangga karena sekarang saya sudah ehm tidak aktif kerja semenjak saya sakit seperti ini terus saya langsung berhenti kerja Sangat berpengaruh karena kalo

saya melakukan aktivitas atau

kegiatan kecapekan itu terasa

penyakitnya itu timbul yaa itu yang saya rasakan itu nyeri sama pegel-pegel kemeng gitu tapi kalo gak melakukan apa-apa yaa enak aja seperti orang gak sakit

Setelah saya mengalami dampak dari efek samping kemoterapi nafsu makan saya gak ada tu berat badan saya mengalami penurunan, setelah

dampak kemoterapinya sudah

hilang, saya nafsu makannya sudah timbul dan bisa kembali seperti semula lagi saya kondisi berat badan tubuh saya kembali seperti semula, standar gitu jadi gak mengalami penurunan juga naik yang malah justru mengalami kenaikan walaupun itu beberapa ons gitu (tertawa kecil)

Saya gak pernah menyalahkan

keadaan saya saat sekarang ini malah saya bersyukur dengan begini saya lebih deket sama sang Kuasa ehm…lebih lebih apa yaa instropeksi

Subjek merasakan pengaruh dari penyakit kanker serviks dalam kegiatan sehari-hari

Subjek merasakan efek samping dari kemoterapi yaitu nafsu makan menurun yang berakibat penurunan berat badan. Setelah dampak kemo sudah hilang, kondisi tubuh subjek mengalami perubahan ke arah baik

(17)

Apakah anda pernah berpikir untuk menyerah dalam menjalani pengobatan kemoterapi?

Sudah berapa lama anda berkeluarga?

Apakah anda sudah memiliki anak?

Lalu tanggapan keluarga suami bagaimana?

diri juga, justru saya juga ehm bersyukur bahwa sakit itu ujian dengan kita ikhlas menerima ujian itu kita akan dinaikan derajatnya juga Tuhan itu menguji kesabaran juga dengan sabar itu mungkin diringankan sakitnya dengan ikhtiar juga mungkin Tuhan juga memberikan petunjuknya dan pimpinnya itu yang saya syukuri…saya juga bersyukur banget selama saya mendapatkan ujian seperti ini mungkin berat bagi orang yang belum pernah mengalami seperti ini tapi saya sendiri yang sudah mengalami justru saya bersyukurnya ehm diberikan kemudahan-kemudahan dan dijauhkan dari kesulitan-kesulitan walaupun kesulitan itu ada, Tuhan memberikan petunjuknya agar bisa menyelesaikan dengan baik dari kesulitan itu

Saya gak pernah punya pikiran untuk menyerah karena saya percaya dan yakin bahwa sakit itu pasti ada obatnya dan dengan semangat dan dengan penuh semangat juga penuh dengan keyakinan kita bisa mengatasi itu semua

Saya sudah menikah satu tahun yang lalu

Saya belum punya anak karena setelah dua bulan saya menikah, saya kena penyakit seperti ini

Untuk tanggapan keluarga dan

suami saya setelah mengalami

seperti ini, seperti suami saya sangat mendukung untuk kesembuhan saya juga pengobatan saya dari pihak keluarga pun juga begitu, mereka sangat mendukung supaya saya itu

Subjek mendapatkan dukungan positif dari pihak suami dan keluarga untuk menjalani pengobatan agar cepat sembuh

(18)

Berarti keluarga dan suami lebih mementingkan anda untuk sembuh terlebih dahulu baru memikirkan untuk memiliki keturunan?

Apa yang anda rasakan sampai saat ini anda belum memiliki keturunan?

Berapa banyak anggota keluarga anda yang tinggal satu rumah dengan anda?

Apakah kakak sudah berkeluarga atau hanya kakak sendirian bersama ibu?

Bagaimana hubungan anda dengan suami?

Tetap memberikan perhatian kepada ibu meskipun ibu sedang sakit?

bisa sembuh..bisa seperti semula Iyaa, betul sekali. Mereka mengutamakan kesembuhan kalo untuk anak itu nanti bisa dipikirkan untuk lebih lanjut lagi misal pun Tuhan misalnya Tuhan memberikan anak sangat bersyukur banget kalo misalnya Tuhan belum memberikan anak yaa nanti keponakan juga banyak terus kemungkinan juga bisa mengambil adopsi atau bagaimana, pokoknya cari jalan yang lain..itu masih bisa diatasi juga

Ehm saya berpikir untuk belum mengarah sampai kesitu karena saya sama suami sudah berkomunikasi

untuk memfokuskan pada

kesembuhan penyakit saya dulu,

untuk kesehatan kondisi saya dulu nanti kalo itu semua sudah teratasi sudah kembali seperti semula baru itu memikirkan sampai ke arah kesitu juga

Saya tinggal sama keluarga kakak saya, sama orang tua saya. Jadi disitu ada dua keluarga karena ibu ikut saya

Kakak saya sudah berkeluarga

Hubungan saya dengan suami baik-baik aja, seperti semula seperti pada

waktu belum menikah sampai

menikah ini ehm masih terjalin dengan baik

Sangat-sangat memberikan

perhatian

Keluarga dan suami subjek mengutamakan kesembuhan terlebih dahulu, subjek tidak mencemaskan masalah keturunan/anak

(19)

Apakah suami benar-benar mengerti penyakit yang diderita oleh anda?

Selain suami, siapa lagi yang mengetahui tentang penyakit anda? Aktivitas apa yang biasanya anda lakukan bersama keluarga?

Apa yang ibu rasakan saat berkumpul bersama anggota keluarga dan suami?

Apakah hubungan anda dengan orang tua atau keluarga yang lain berjalan baik?

Tetap menjalin hubungan yang baik dengan anggota keluarga yang lain? Siapa anggota keluarga anda yang paling dekat dengan anda?

Sedekat apa anda dengan kakak atau adik anda?

Benar, suami mengetahui banget soalnya pada waktu proses mulai dari keluarnya penyakit itu sampai

pemeriksaan sampai pengobatan

sampai sekarang dia selalu

mendampingi saya terus juga selalu mengikuti perkembangan saya terus, dia malah justru yang aktif dalam komunikasi dengan dokternya terus Keluarga semua, saudara-saudara sudah tahu semua kalo saya ehm sakit seperti ini tetangga juga uda tahu

Aktivitas sama keluarga saya tu cuman paling kumpul-kumpul, guyon-guyon terus sama ehm apa mengkomunikasikan apa yang harus dikomunikasikan yaa begitu-begitu aja (tertawa kecil)

Yang saya rasakan seneng banget, hepi banget karena disitu ada kebersamaan dan ada kebahagiaan tersendiri karena dengan keluarga kita segalanya tu bisa menjadi ringan Berjalan baik, saya semua dengan keluarga berjalan dengan baik Iya, semua pada menjalin hubungan baik sama-sama bersilah turami gitu Yang paling dekat sama saya adalah saudara kandung saya sendiri (tertawa kecil) yaa seperti kakak, adik itu bener-bener deket sama saya, sama ibu namanya juga ibu orang tua yang melahirkan saya tetep deket banget yaa

Ehm sedekat yaa hubungan kakak adik gitu..hubungan saya sama kakak-kakak saya sama adik-adik saya, saya mengalami sakit seperti

Suami subjek selalu menemani subjek saat pemeriksaan dan lebih aktif untuk mengetahui perkembangan subjek

Subjek terbuka dan tidak menyembunyikan kepada siapapu

Subjek merasa bahagia saat berkumpul dengan anggota keluarga

(20)

Kepada siapa biasanya anda bercerita ketika sedang memiliki masalah?

Saat anda bercerita tentang masalah anda, bagaimana tanggapan mereka tentang masalah yang anda hadapi?

Apakah masyarakat lingkungan sekitar anda mengetahui tentang penyakit anda?

Apa tanggapan mereka bahwa anda terkena penyakit kanker serviks?

Bagaimana hubungan anda dengan masyarakat sekitar rumah anda?

ini kakak-kakak sama adik itu sangat

perhatiannya luar biasa…mereka

sangat memberikan dukungan, mensupport ehm memberikan kalo misalnya mereka pada waktu pulang kerja ngirimi makanan sebelum berangkat kerja juga mampir melihat kondisi saya juga sering ngobrol-ngobrol juga sering saling berkomunikasi masalah tentang menanyakan tentang keadaan saya terus, saya di rumah sakit pun mereka pedulinya luar biasa, bener-bener luar biasa

Sama suami, orang tua, kakak juga adik saya pokoknya semua keluarga ehm begitu saya punya masalah, saya menyelesaikan secara keluarga juga Tanggapan mereka itu memberikan solusi, memberikan jalan yang terbaik, juga memberikan ehm…dukungan gitu. Kalo misalnya saya mengalami kesulitan, mereka bisa mengatasi kesulitan saya, kalo misalnya saya mengalami kendala-kendala mereka juga bisa ehm…menyelesaikan kendala saya, itu yang saya ehm…syukuri banget. Mereka itu bener-bener baik

Ehm sebagian mengetahui, ada sebagian belum mengetahui juga

Tanggapan mereka peduli, peduli

dalam arti mereka

memberikan..membantu untuk

mendoakan saya demi kesembuhan saya, mereka selalu ehm apa memberikan dorongan kepada saya dan membesarkan hati saya

Hubungan saya dengan masyarakat sekitar rumah baik-baik aja, tidak ada

keluarga selalu memberikan perhatian

Subjek tidak merahasiakan penyakitnya pada para tetangga disekitar rumah

Para tetangga selalu memberikan dukungan positif kepada subjek

(21)

Apakah anda suka berkumpul-kumpul dengan para tetangga?

Kegiatan apa saja yang anda lakukan bersama masyarakat sekitar?

Hanya arisan saja yang anda ikuti atau ada kegiatan lain?

Saat menjalani pengobatan kemoterapi siapa yang selalu menemani anda?

Berarti ibu tidak pernah kesepian selama ibu menjalani pengobatan kemoterapi?

Apakah anda pernah menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari anggota keluarga?

Apakah anda masih menjalankan

kendala sesuatu apapun

Untuk kumpul-kumpul misalnya cuma hanya sekedar apa ehm tongkrong aja, saya agak jarangtapi kalo misalnya ngikuti kegiatan apa gitu misalnya ada acara apa gitu ehm saya nganu apa saya mengikuti itu semua

Untuk pada waktu saya merasakan sakit ini saya membatasi, paling cuma arisan pas kondisi saya enak..fit saya bisa datang tapi kalo pas kondisi saya lagi ngedrop pada

waktu mengalami ehm..apa..itu

dampak dampak efek samping kemo itu saya tidak bisa datang paling saya perwakilan aja

Untuk kegiatan lain untuk saat ini saya ehm saya batasi jadi kalo saya terlalu banyak mengikuti kegiatan malah justru nanti saya kecapekan dan itu membahayakan diri saya maka saya batasi dan saya menjalani sesuai kemampuan kondisi saya

Yang selalu menemani saya adalah suami saya nomer satu itu, terus adek saya, keponakan saya, juga kakak saya

Enggak, karena mereka walaupun apa datangnya beberapa hari datang karena sibukan kerja, dia selalu

menyempatkan waktunya untuk

berkunjung ke rumah sakit

Gak pernah sama sekali, mereka itu pada baik semua..mereka pada sayang semua juga..mereka pada perhatian semua

Masih, saya masih menjalankan

Jika ada kegiatan penting dan kondisi tubuh sehat, subjek selalu ikut serta

Suami dan anggota keluarga selalu menemani subjek saat menjalani pengobatan

Selalu meluangkan waktu untuk menjenguk, meskipun sibuk dalam aktivitas

(22)

peran anda dalam keluarga sebagai seorang istri?

Suami anda sangat perhatian kepada anda?

Sampai saat ini apakah anda masih melakukan hubungan suami istri?

Saat anda melakukan hubungan suami istri apakah anda merasakan sakit?

Apakah suami anda tahu saat berhubungan anda merasa kesakitan?

peran saya dalam keluarga tapi sesuai dengan kemampuan dan kondisi saya misalnya kalo misalnya yang ringan-ringan saya masih bisa saya masih bisa melakukan tapi kalo misalnya uda itu berat saya gak berani itu pun juga suami selalu mengingatkan saya untuk jangan terlalu kecapekan jangan terlalu divorsir itu selalu diingatkan sama suami

Iyaa

Ehm masih tapi ja….ehm maksudnya kadang-kadang sekali ehm…maksudnya ehm masih tapi jarang gitu

Untuk pada waktu masih menjalani pengobatan kemoterapi tu saya masih merasakan rasa sakit karena memang saya masih ada ehm maksudnya masih…masih..belum sembuh gitu tapi untuk saat ini malah mengalami kemajuan yaa sudah..sudah agak berkurang, sudah berkurang rasa sakit itu juga masih bisa diatasi kalo kemarin-kemarin itu rasa sakitnya itu masih ada

banget maksudnya masih terasa

sakit banget

Ehm setiap suami melakukan

hubungan seperti itu dia selalu tanya setelah selesai itu tanya ehm merasakan sakit gak yank, saya ngomong apa adanya iyaa memang masih ada rasa sakit….oooo yaa udah kalo gitu, suami juga mau mengerti banget terus akhirnya dia juga memberikan saran supaya saya jangan sampai lupa untuk terapinya maksudnya jangan lupa untuk jaga

kondisinya..jangan lupa untuk

perannya dalam keluarga sesuai dengan kondisi kesehatannya

Subjek masih melakukan hubungan suami-istri, tetapi jarang

Saat menjalani pengobatan, rasa sakit masih sering muncul, tetapi saat kondisi tubuh sehat subjek tidak merasakan sakit (masih bisa ditahan)

Suami subjek selalu melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan menanyakan kondisi kesehatan subjek

(23)

Anda selalu terbuka apapun itu kepada suami anda?

Apa pendidikan terakhir anda? Apakah anda sebelumnya sudah mengetahui bagaimana kanker serviks itu?

Lalu kemana anda mencari tahu informasi tentang kanker serviks?

Apa saja yang anda ketahui tentang kanker serviks?

Pengobatan apa saja yang dilakukan untuk kesembuhan kanker serviks yang anda ketahui? Apakah anda pernah mencari tahu tentang pengobatan herbal untuk kanker serviks?

minum obatnya pokoknya itu semuanya itu diingatkan terus

Iyaa, dalam hal sekecil apapun saya selalu terbuka dengan suami saya karena ehm kalo segala sesuatu kita ada keterbukaan dengan suami itu terasa enak gitu jadi kesulitan pun bisa diatasi bersama-sama..kalo misalnya mendapatkan masalah pun juga bisa diatasi bersama-sama Pendidikan saya terakhir yaitu SLTA Belum tahu

Saya dapet informasi dari…saya dapet tahunya tentang penyakit kanker serviks itu dari terutama dari dokter terus saya juga mencari dari internet juga dari itu saya tahu penyakit kanker serviks itu seperti itu Kanker serviks itu kanker yang terletak pada rahim seorang wanita dan itu disebabkan oleh salah satunya itu dari virus juga terus dari infeksi juga terus dari faktor kebersihan terus dari faktor yang lainnya juga ada cuman saat ini yang saya alami sendiri dari faktor mana saya gak tahu karena pada dasarnya saya gak ngerti (tertawa kecil) kena penyakit seperti itu

Dari kemoterapi, operasi pada stadium awal yaitu pengangkatan rahim, terus sama radioterapi

Untuk saat ini belum sihh yaa, tapi ehm apa maksudnya cari tahunya dari internet yaitu saya menemukan itu pada umumnya dari kulit manggis

Selain mencari informasi dari dokter, subjek juga mencari informasi melalui internet

Subjek mencari tahu pengobatan herbal untuk

(24)

Berarti anda mencari tahu tentang pengobatan herbal untuk kanker serviks?

Apakah anda saat ini masih bekerja?

Apakah suami anda bekerja? Dimana?

Apakah penghasilan suami mencukupi kebutuhan ekonomi anda?

Lalu saat anda mengalami kekurangan secara ekonomi, apa yang anda lakukan bersama suami anda?

Selain suami adakah anggota keluarga lain yang berkerja untuk membantu perekenomian keluarga?

sama dari daun sirsak tapi yang saya jalani selama ini terapi saya dari daun sirsak itu saya rebus seperti yang disarankan sampai sekarang ini saya masih menjalani pengobatan alternatif itu

Iyaa

Saya semenjak terkena penyakit seperti ini langsung saya mengundurkan diri, saya sudah tidak bekerja lagi

Iyaa bekerja

Ehm…dia di ehm….kerja di salah satu tempat yaitu dia sebagai security

Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi sekarang itu dibilang cukup yaa gak cukup (tertawa kecil) tapi kalo dibilang gak cukup yaa ternyata bisa menjalani juga (tertawa kecil)

Yang saya lakukan adalah satu adalah berdoa ternyata dengan berdoa itu Tuhan memberikan petunjuk jalan yang lain gak tahu tu secara tiba-tiba kok diberikan kemudahan juga untuk mengatasi mengalami kesulitan ekonomi itu, yaaa rejeki tiba-tiba datang (tertawa kecil) lewat dari temen, lewat dari sodara gitu (tertawa kecil)

Untuk perekonomian keluarga ehm..sodara saya membantu semampunya aja maksudnya membantu dalam arti kalo pas kalo

kanker serviks, dan mencoba mempraktekkan

(25)

Selama menjalani pengobatan kemoterapi, apakah anda mengalami kesulitan dalam hal keuangan?

Apa yang anda lakukan saat mengalami kesulitan dalam hal keuangan?

Pada saat anda tidak memiliki biaya, apakah anda tetap rutin melakukan pengobatan atau berhenti?

Apakah anda memiliki dana khusus untuk mengobati penyakit anda?

pas apa…ada uang lebih gitu kalo gak itu semua ditanggung oleh suami semua

Pernah mbak

Untuk mengatasi itu suami..dari pihak suami saya mengajukan ke bos ehm apa bos juga bener-bener mau bener-bener dia itu memberikan maksud orangnya bener-bener pengertian banget, memberikan gaji lebih awal jadi jadi untuk bisa biaya didalam pengobatan saya pada waktu di rumah sakit jadi semua itu bisa di atasi

Saya tetap rutin melakukan pengobatan, saya gak pernah berhenti…yaa saya yakin bahwa Tuhan memberikan ujian tidak mungkin di luar kemampuan umatNya….lhaa makanya saya yakin bahwa itu walaupun saya gak punya uang tapi begitu saya ke rumah sakit gak tahu ada jalannya…alhamdulilah itu ada rejeki yang dateng

Saya gak punya untuk saya gak punya memiliki dana khusus, karna saya slama pengobatan ini saya mengikuti BPJS…jadi semua pengobatan ditanggung oleh pemerintah Cuma kalo misalnya masalah di luar pengobatan biayanya kami tanggung sendiri yaitu lewat gaji suami saya gitu

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, tidak ada kabupaten atau kota yang terletak di kuadran II dengan kategori daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata, tapi pengurangan

4 Penggunaan Teknologi Nano- Partikel pada Fitobiotik dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Pertumbuhan, Kesehatan Saluran Pencernaan dan Kualitas Daging Ayam Broiler

Memar otak atau kontusio serebri ( contusio cerebri, cerebral contusion ) adalah perdarahan di dalam jaringan otak yang tidak disertai oleh robekan jaringan yang terlihat,

c) Melakukan clustering data menggunakan algoritma SOM. Dilakukan proses klaster dengan menentukan jumlah klaster sebanyak 2 sampai dengan 10. Kemudian dilakukan

Syukur Alhamdulillah berkat pertolongan Allah SWT, perjuangan keras dan disertai iringan doa dari kedua orang tua, keluarga serta rekan-rekan yang dapat membantu penulis hingga

Berdasarkan uraian diatas, maka telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan pasta yang mengandung ekstrak etanol daun jarak merah ( Jatropha gossypifolia L.) dan

Sudiadnyana, Eka, Yudha dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu selama penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

Meskipun pemupukan NPK nyata mempengaruhi bobot kering polong dibanding kontrol, namun penambahan pupuk hayati pada dosis N yang lebih rendah (1/4–1/2 N), meningkatkan hasil