• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pemanfaatan Prototipe Media Pembelajaran Web Learning Pada Pendidikan Jarak Jauh (Studi Kasus Mata Kuliah Reading II (BING4104))

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pemanfaatan Prototipe Media Pembelajaran Web Learning Pada Pendidikan Jarak Jauh (Studi Kasus Mata Kuliah Reading II (BING4104))"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENELITIAN INSTITUSIONAL

ANALISIS PEMANFAATAN

PROTOTIPE

MEDIA PEMBELAJARAN

WEB LEARNING

PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH

(STUDI KASUS MATA KULIAH READING II

(BING4104))

Oleh:

Yudi Efendi, SS., M.A. (Ketua) Drs. Hasanuddin, M.Hum (Anggota)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

(2)

DAFTAR ISI

Daftar Isi

Lembar Pengesahan

I. Pendahuluan

II. Kajian Pustaka

III. Metodologi

IV. Pembahasan

V. Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka

Snapshot Web leraning prototipe

... ... ... ... ... ... ... ... ... Halaman i ii 1 6 13 18 33 42 45

(3)
(4)
(5)

ABSTRACT

Web-base learning program is the complementary of Printed Teaching Material (BMP) that serves and help students clarify the parts that require additional explanation or illustration. This research attempts to analize a prtotipe of web-base learning program especially for the course of Reading II (BING334104).

Using qualitatif descrptive method, the research presented the analysis from the content expert and media expert. Beside that, the interview result from tutors of Political and Social Sciences was presented. The research also analyzed 13 respondents’ questionnaires taken from the students of English and literature program in Jakarta. All data obtained regarded to the display, conten, audio video, the usability, and the navigation.

The research reveals that in general the web learning prototipe is good but the material should be completed and deeply discussed and so should the exercises and formative test. However, the feedback given in teh exercises and formative tests are motivating even their level of difficulties still need to be evaluated. The display of this web learning prototipe is not ‘eye catching’ and the title of this web should deal with a proper name. More than 60% respondents agreed that the progarm is easy to open and operate. More than 50% agreed with the interesting and cool color, readable text, useful hyperlinks, clear task orders, simple explanation, good navigation, and good video and sound. In the long run, it is expected that the program could be recommended to use by the university as an ideal program.

(6)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.E-Learning

Web learning atau pembelajaran berbasis web adalah salah satu pembelajaran yang bersifat e-lerning. Saat ini, e-learning telah berkembang pesat. E-learning merupakan salah satu proses pembelajaran melalui fasilitas khusus, komputer dan Internet. Banyak sekolah dan universitas menggunakan e-learning sebagai bahan tambahan dalam kegiatan belajar mengajar dan banyak juga yang mewajibkannya. Menurut Zhang (2004) e-learning adalah sebagai pembelajaran berbasis teknologi dimana materi pembelajaran disampaikan secara elektronik untuk pelajar jarak jauh melalui jaringan komputer. Nichols (2003) beranggapan bahwa e-learning sebagai penggunaan berbagai alat teknologi baik yang berbasis web (jaringan), web yang terdistribusi, atau kemampuan jaringan untuk tujuan pendidikan. “The use of various technological tools that are either web-based, web-distributed or web-capable for the purposes of education” (Nichols, 2003:2). Dia juga menyatakan bahwa pembelajaran online adalah pembelajaran yang diajarkan melalui web tanpa bahan cetak atau tatap muka. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa e-learning sangat tergantung pada teknologi sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, teknologi yang terkini mutlak diperlukan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa.

Banyak orang berpikir bahwa belajar melalui komputer atau Internet mungkin tidak akan bermanfaat dikarenakan beberapa alasan, seperti: kurangnya motivasi, umpan balik yang lama atau tertunda (unsynchronous), dll. Dalam penelitiannya, Zhang (2004) menggambarkan kelebihan dan kekurangan pembelajaran melalui kelas tatap muka dan e-learning seperti digambarkan pada Tabel 1 di bawah ini.

(7)

Tabel 1. Zhang (2004, p. 76) kelas tatap muka VS kelas E-learning

Pembelajaran kelas tatap muka Pembelajaran e-learning Keuntungan  Umpan balik yang cepat

 Instruktur dan siswa akrab dan saling kenal

 Memotivasi siswa

 Budidaya komunitas sosial (Cultivation of a social community)

 Berpusat pada siswa dan self-mondar-mandir ( Learner-centered and self-paced)  Fleksibilitas waktu dan lokasi  Biaya efektif untuk pelajar  Berpotensi tersedia secara global

atau menyeluruh

 Akses yang tak terbatas terhadap pengetahuan

 Kemampuan arsip untuk penggunaan kembali pengetahuan dan berbagi (Archival capability for knowledge reuse and sharing)

Kerugian  Berpusat pada instruktur  Kendala waktu dan lokasi  Biaya lebih mahal

 Kurangnya umpan balik yang diterima secara langsung  Meningkatkan waktu persiapan

untuk instruktur (Increase preparation time for the instructor)

 Tidak nyaman untuk beberapa orang

 Berpotensi lebih frustrasi, cemas, dan bingung

(8)

1.2.Pendidikan Jarak Jauh

Universitas Terbuka (UT) adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang didirikan pada tahun 1984 untuk mengelola sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh di Indonesia. Sebagai Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ), UT saat ini memiliki kurang lebih 500.000 mahasiswa di seluruh Indonesia, bahkan di luar Indonesia, termasuk di daerah terpencil. Mahasiswa universitas terbuka cenderung memiliki konteks yang berbeda dari mahasiswa tatap muka atau konevensional. Menurtu Moore dan Kearsley (2012), perbedaan yang paling jelas terlihat adalah kita sebagai tutor tidak akan tahu bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap apa yang telah diberikan baik lisan maupun tertulis kecuali jika mahasiswa diminta untuk memberikan umpan balik atau tanggapan melalui beberapa mekanisme. Mahasiswa UT juga dituntut untuk bisa belajar mandiri (Mutiara, et al. 2007). Istilah “belajar mandiri” dimaksudkan agar mahasiswa dapat memotivasi diri untuk belajar baik secara pribadi atau kelompok.

Universitas Terbuka tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan jarak jauh tetapi juga berfungsi sebagai Open dan Distance Learning (ODL). Menurut Maxwell (1995) pembelajaran terbuka berpusat pada mahasiswa sebagai pemegang otonomi belajar yang menghilangkan berbagai hambatan untuk mengkases pelajaran yang disampaikan melalui teknologi yang digunakan untuk pembelajaran dan komunikasi antara mahasiswa dan dosen.

“Open learning is defined as a student-centered approach to education that removes all barriers to access while providing a high degree of learner autonomy. Distance education refers to a mode of delivering a course of study in which the majority of communication between teachers and students occurs non contiguously, and the two-way communication between teacher and student necessary for the educational process is technology mediated.” (Maxwell (1995; 43))

(9)

Menurut Mohakud (2012), pendidikan jarak jauh mengacu pada kegiatan pembelajaran yang dipisahkan oleh ruang dan waktu, sementara pembelajaran terbuka mengacu pada banyak sumber terbuka yang dapat digunakan oleh peserta didik. Karakteristik utama dari ODL adalah bersifat terbuka, fleksibilitas waktu dan tempat, dan fokus pada pendekatan yang berpusat pada siswa didik, dll. (Mohakud 2012; Esterhuizen, 2012). Mohakud (2012; 360) menekankan bahwa ODL dapat memberikan pilihan pada peserta didik:

- Media, baik cetak, online, televisi, atau video;

- tempat belajar, baik di rumah, di tempat kerja, atau di kampus; - tempat belajar, apakah erat bulak-balik (closely paced) atau tidak

terstruktur;

- mekanisme dukungan, apakah tutor dapat diminta (tutor on demand), konferensi melalui audio, atau belajar berbantuan komputer.

Sejak UT menerapkan pendidikan terbuka dan jarak jauh, mahasiswa tentunya harus membiasakan diri dengan gaya belajar mandiri. Oleh karena itu, ketersediaan bahan belajar berkualitas tinggi sangat penting untuk memfasilitasi proses pembelajaran mahasiswa. UT menyediakan materi pembelajaran cetak dan bahan belajar non–cetak untuk mahasiswanya. Materi pembelajaran cetak dilengkapi dengan materi pembelajaran non-cetak seperti kaset audio , program video , pembelajaran berbasis komputer (CAI), berbasis web, dll. Mutiara, et al. (2007) menyatakan bahwa penggunaan berbagai media memungkinkan mahasiswa untuk memiliki berbagai pengalaman belajar dan keragaman dalam memenuhi kebutuhan belajar mereka. Materi pembelajaran online yang disediakan dimaksudkan juga untuk melengkapi dan memperkaya materi pembelajaran dengan memfasilitasi mahasiswa tentang pemahaman topik yang dibahas dalam materi cetak melalui Internet.

(10)

1.3.Pengembangan Program Pembelajaran Berbasis Web di UT

Program pembelajaran berbasis web di UT pertama kali dikembangkan tahun 2002 dengan nama Web Supplement. Menurut Mutiara, Zuhairi, & Kurniati (2007) terdapat lebih dari 120 program Web Supplement yang tersedia. Web Supplement merupakan salah satu materi pembelajaran non cetak untuk melengkapi dan memperkaya materi pembelajaran dengan memfasilitasi mahasiswa untuk memahami topik bahan ajar cetak melalui Internet.

Pada saat ini istilah Web Supplement telah diganti dengan sebutan program “Pengayaan Materi”. Pengayaan Materi ini berisikan salah satu materi suatu matakuliah yang dikembangkan sebagai tambahan pengetahuan bagi mahasiswa tentang materi tersebut. Isi program ini pada intinya terdiri dari tiga bagian yaitu pendahulaun, penjelasan materi, dan latihan atu formatif tes. Latihan atau formatif tes dapat langsung dikerjakan oleh mahasiswa tanpa harus mempelajari terlebih dahulu materi yang ada di program. Selanjutnya, latihan atau formatif tes yang dikerjakan dapat memberikan umpan balik terhadap pertanyaan latihan atau formatif tes yang diberikan.

1.4. Pengembangan Program Pembelajaran Berbasis Web di Jurusan Bahasa dan Sastra

Pengembangan program pengayaan materi berbasis web pada Jurusan Bahasa dan Sastra Program Studi S1 bidang minat Penerjemahan telah dilakukan sejak tahun 2005. Terdapat 7 matakuliah telah diunggah di website UT sampai saat ini. Matakuliah tersebut adalah Reading 1 (BING3301), Reading 2 (BING3303), Reading 3 (BING3305), Reading 4a (BING3307), Reading 4b (BING3307), English for Translation (BING3312), dan Esai Bahasa Indonesia (BING3311). Semua proses memediakan bahan tertulis dikerjakan oleh Pusat Produksi Multi Media (P2M2) UT. Sedangkan penulisan isi materi dikerjakan

(11)

1.5.Permasalahan Penelitian

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2010), tampilan, latihan, dan umpan balik pada program pengayaan materi mata kuliah English for Translation (BING3312) masih kurang baik. Oleh karena itu, penulis merasa tertantang untuk membuat dan menyediakan program pembelajaran secara online, berbasis web, yang berfungsi sebagai pengayaan materi yang berkualitas baik dengan salah satunya menyediakan sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan materi (useful links) dan umpan balik (feedback) latihan dan formatif tes yang cepat dan mudah. Kedua hal di atas diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar melalui media internet.

Selanjutnya, pada tahun 2013 penulis mencoba mengembangkan prototipe program pembelajaran secara online yang dilengkapi dengan materi, latihan, dan formatif tes yang bersifat interaktif. Materi, latihan, dan formatif tes yang diberikan mengacu kepada salah satu mata kuliah pada jurusan Bahasa dan Sastra yaitu mata kuliah Reading II (BING4104). Program online ini dimaksudkan juga sebagai bahan ajar tambahan bagi mahasiswa untuk lebih menguasai materi pembelajaran.

Untuk melihat apakah pemanfaatan program yang dibuat sudah sesuai dengan keinginan pengguna (user), penulis merasa perlu melakukan analisis terhadap program pembelajaran tersebut yang berkaitan dengan materi, bahasa, latihan, tes formatif, maupun umpan balik. Masukan dan saran dari pengguna akan sangat bermanfaat untuk melengkapi kekurangan program pembelajaran ini. Masukan dan saran ini diharapkan juga memberikan sumbangan untuk membuat sebuah program pembelajaran berbasis web yang ideal bagi pengguna khususnya bagi mahasiswa UT. Selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai dasar untuk merevisi program pembelajaran berbasis web atau program pengayaan materi yang ada UT.

(12)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Pendidikan Jarak Jauh

Yang dimaksud dengan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menurut Dohmen, sebagaimana dikutip Indriyati Swarna Dewi Motik (1989:20) menyatakan bahwa:

“Pendidikan jarak jauh adalah bentuk belajar mandiri yang terorganisasi secara sistematik, di mana bimbingan kepada siswa, penyajian bahan belajar, keyakinan dan supervisi terhadap keberhasilan siswa diselenggarakan oleh satu tim pengajar yang masing-masing mempunyai tanggung jawab tertentu. Hal ini dimungkinkan dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan media yang menjangkau jarak jauh”.

Menurut Keegan (1986:49) dalam Suparman dan Zuhairi (2004), ada enam komponen ciri pokok PJJ yaitu:

1. Terpisahnya pengajar dan siswa yang membedakan PJJ dengan pendidikan tatap muka;

2. ada pengaruh dari suatu organisasi pendidikan yang membedakannya dengan studi pribadi;

3. penggunaan media teknis: cetak, audio, video, atau komputer untuk menyatukan pengajar dan siswa dan membawa isi pendidikan;

4. penyediaan komunikasi dua arah sehingga siswa dapat menarik manfaat darinya dan bahkan mengambil inisiatif dialog;

5. kemungkinan pertemuan sekali-kali untuk keperluan pengajaran dan sosialisasi; dan partisipasi dalam bentuk industrialisasi pendidikan.

Pada Katalog UT 2013 disebutkan bahwa UT adalah Perguruan Tinggi Negeri ke 45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984

(13)

berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 41 tahun1984. UT didirikan dengan tujuan:

1. Memberikan kesempatan yang luas bagi warga Negara Indonesia dan warga Negara asing, di mana pun tempat tinggalnya untuk memperoleh pendidikan tinggi;

2. Memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan belajar di perguruan tinggi tatap muka;

3. Mengembangkan program pendidikan akademik dan professional yang disesuaikan dengan kebutuhan nyata pembangunan, yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain. (Katalog UT, 2013:1)

Dalam Penyelenggaraan pendidikan, UT telah bekerja sama dengan semua perguruan tinggi baik negeri maupun swasta serta instansi yang relevan di Indonesia. Perguruan tinggi negeri setempat berperan sebagai pembina UPBJJ-UT serta membantu dalam penulisan bahan ajar, tutorial, praktikum, dan ujian. (Katalog UT, 2013)

2.2.Analisis

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Patton; 1980 (dalam Lexy J. Moleong 2002:103). Sedangkan menurut Taylor, (1975:79) analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Bogdan dan Biklen (2007) mengungkapkan bahwa analisis data kualitatif dilaksanakan untuk mencari dan mengolah berbagai data yang bersumber dari wawancara, pengamatan lapangan, dan kajian dokumen (pustaka) secara sistematis untuk menghasilkan suatu laporan penelitian.

(14)

2.3.Media Pembelajaran

Media Pembelajaran Interaktif

Suatu media pembelajaran dapat dikatakan interaktif apabila pengguna tidak hanya melihat dan mendengar tetapi juga dapat berinteraksi langsung dengan media pembelajaran tersebut. Komunikasi antara media dan pengguna dapat berjalan dua arah. Komponen komunikasi dalam media interaktif berbasis komputer ini adalah manusia sebagai pengguna dan komputer sebagai perangkat. Menurut Seels & Glasgow (1995), media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran dengan menyajikan materi video rekaman melalui komputer kepada pengguna yang tidak hanya mendengarkan suara atau melihat video saja tetapi juga dapat memberikan respon yang aktif.

Aspek dan Kriteria Penilaian Media Pembelajaran

Menurut Wahono (2006) ada tiga aspek penilaian media pembelajaran, yaitu aspek perangkat lunak, aspek desain pembelajaran, dan aspek komunikasi visual. Berikut adalah kriteria dari ketiga aspek di atas:

a. Aspek Perangkat Lunak meliputi:

1. Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran;

2. handal(reliable);

3. mudah dikelola (maintainable);

4. mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya(usability); 5. tepat memilih jenis aplikasi;

6. mudah dijalankan di berbagai hardware dan software yang ada (compatibility);

7. pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dilaksanakan; 8. dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi petunjuk instalasi (jelas, singkat, lengkap), trouble shooting (jelas, terstruktur, dan

(15)

antisipatif), dan desain program (jelas, menggambarkan alur kerja program); dan

9. sebagian atau seluruh program media pembelajaran tersebut dapat

dimanfaatkan untuk mengembangkan media pembelajaran lain(reusable).

b. Aspek Desain Pembelajaran meliputi: 1. Kejelasan tujuan pembelajaran;

2. relevansi tujuan pembelajaran dengan kurikulum; 3. cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran; 4. ketepatan penggunaan strategi pembelajaran; 5. interaktivitas;

6. pemberian motivasi belajar; 7. kontekstualitas dan aktualitas;

8. kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar; 9. kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran; 10. kedalaman materi;

11. kemudahan untuk dipahami;

12. sistematis, runut, dan alur logika jelas;

13. kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, dan latihan; 14. konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran;

15. ketepatan dan ketetapan alat evaluasi; dan 16. pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi.

c. Aspek Komunikasi Visual meliputi:

1. Komunikatif: sesuai dengan pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran;

2. kreatif dalam ide berikut gagasan; 3. sederhana dan memikat;

4. audio (narasi, sound effect, backsound, dan musik); 5. visual (layout design, typography, dan warna); 6. media bergerak (animasi dan movie); dan

(16)

7. interactive layout (ikon navigasi).

Secara umum, pembelajaran berbasis komputer dapat dimasukkan dalam dua kategori yaitu pembelajaran dengan menggunakan komputer mandiri (stand-alone) dan dengan menggunakan komputer dalam jaringan. Perbedaannya terletak pada aspek interaktivitas. Dalam pembelajaran dengan komputer mandiri, interaktivitas peserta hanya terbatas pada interaksi dengan materi ajar yang ada dalam program pembelajaran sedangkan pada pembelajaran dengan komputer dalam jaringan interaktivitas peserta menjadi lebih banyak alternatifnya (Hardhono, 2002).

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Variable dan Instrumen

Penelitian ini dirancang untuk menganalisis pemanfaatan prototipe web learning mata kuliah Reading II. Objek penelitian ini adalah prototipe web learning mata kuliah Reading II sedangkan variabel yang diteliti adalah analisis pemanfaatan prototipe web learning mata kuliah Reading II secara umum. Instrumen penelitian ini diadopsi dari penelitian Hartono tentang “Pemodelan Qiuz Learning dalam Text Book pada Pendidikan Jarak Jauh” pada tahun 2007 dan penelitian Maulida Rahmah tentang “Pengembangan Intrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Elektronik Kimia dalam Bentuk Penilaian Skala pada tahun 2013. Instrument penelitian meliputi tampilan (warna, teks, tata letak, dll.), isi (materi, penjelasan, audio, video, latihan, tes, tingkat kesulitan, dll.), susunan (format, tata letak, dll.), dan akses (kemudahan akses, navigasi, dll.).

3.2.Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer yaitu berupa wawancara dan kuesioner tentang pemanfaatan prototipe web learning mata kuliah Reading II. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada beberapa dosen UT pusat dan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa melalui surat elektronik (email). Penulis juga mengumpulkan data dari ahli materi dan ahli media melalui kuesioner.

3.3.Prosedur Pengambilan Data

Kegiatan analisis pemanfaatan prototipe web learning dibagi berdasarkan data yang didapat dari dosen dan mahasiswa sebagai pengguna dan ahli materi baik bahasa maupun media. Dengan masukan dan saran dari pengguna dan ahli

(18)

materi diharapkan akan diperoleh prototipe web learning mata kuliah Reading II yang ideal. Tahapan pengambilan data dilakukan dengan tahap berikut:

Wawancara (interview)

Kegiatan ini dilakukan dengan mewawancari beberapa dosen FISIP-UT satu per satu. Mereka diminta untuk memberikan komentar mereka mengenai tampilan (warna, text, tata letak, dll.), isi (penjelasan, audio, video, latihan, tes, tingkat kesulitan, dll.), dan akses (kemudahan, navigasi, dll.). Hasil wawancara dirangkum dalam dua hal: Kelebihan dan Kekurangan prototipe web learning mata kuliah Reading II. Informasi yang diharapkan antara lain:

1. Tampilan prototipe web learning diharapkan membuat pengguna tertarik untuk membaca isi dan mengerjakan latiahn serta tes yang tersedia.

2. Isi materi dan latihan dapat menunjukkan tingkat kesulitan, kejelasan, kemenarikan, serta kekinian materi.

3. Disain instruksional yang menggambarkan kejelasan tujuan, kelogisan sistematika penyampaian materi, dll.

4. Implementasi yang mencakup tingkat kesulitan penggunaan, tingkat kemudahan, dan atau kesulitan yang dihadapi.

5. Kualitas teknis yang mengacu kepada kejelasan dan kualitas tulisan, gambar, audio, video, serta tata letak.

Kuesioner (questionnaire)

Kegiatan ini dilakukan untuk mengujicobakan prototipe web learning pada kelompok mahasiswa dengan memberikan kuesioner. Informasi yang diharapkan antara lain:

1. Tampilan prototipe web learning diharapkan membuat pengguna tertarik untuk membaca isi dan mengerjakan latiahn serta tes yang tersedia.

2. Isi materi dan latihan dapat menunjukkan tingkat kesulitan, kejelasan, kemenarikan, serta kekinian materi.

3. Kualitas audio dan video yang baik dan mempermudah pemahan materi yang diberikan.

(19)

4. Implementasi yang mencakup tingkat kesulitan penggunaan, tingkat kemudahan, dan atau kesulitan yang dihadapi.

5. Akses yang mudah dan tak terkendala.

Review ahli (expert review)

Dalam penelitian ini, review atau penelaah ahli (expert review) terdiri atas satu orang ahli media yang berasal dari FKIP-UT dan satu orang ahli materi dan desain instruksional yang berasal dari P2M2-UT. Tujuan analisis oleh kedua ahli tersebut adalah untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan prototipe web learning yang dibuat. Informasi yang dapat digali dari kegiatan review kedua ahli tersebut antara lain:

1. Informasi yang berkaitan dengan content (isi) materi, seperti kelengkapan, akurasi, kepentingan, serta kedalaman.

2. Informasi yang berkaitan dengan disain instruksional, seperti kesesuaian materi dengan karakteristik, kesesuaian antara tujuan - materi - evaluasi, dan ketertarikan bagi mahasiswa.

3. Informasi yang berkaitan dengan media seperti kemudahan penggunaan, tampilan, tata letak, audio, video, dan lain-lain.

3.4.Pengolahan Data

Data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner diolah dengan metode deskriptif kualitatif sehingga menghasilkan suatu paparan yang berguna dalam penulisan revisi prototipe web learning ini. Berikut jenis data, teknik pengumpulan data analisis pemanfaatan prototipe web learning mata kuliah Reading II.

(20)

Tabel 2. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian (diadopsi dari Suhartono; (2012)).

No Variabel Indikator Teknik

Pengumpulan Data Instrumen Sumber Informasi 1. Kesesuaian dan relevansi substansi prototipe web learning dengan perkembangan ilmu tentang pembelajaran untuk mata kuliah Reading II ini Konsep-konsep dalam prototipe web learning sesuai dengan kebutuhan mata kuliah Reading II Observasi dan wawancara Pedoman Wawancara Mahasiswa dan ahli materi 2. Kedalaman, keluasan dan kemutakhiran prototipe web learning mata kuliah Reading II Kedalaman dan keluasan prototipe web learningReading II disesuaikan dengan kompetensi mata kuliah Observasi dan wawancara Pedoman Wawancara Ahli materi 3. Tampilan, kebahasaan, teks, audio, video, penggunaan, dan akses Tampilan, kebahasaan, teks, audio, video, penggunaan, akses prototipe web learning disesuaikan dengan tingkat pemahaman pengguna Observasi dan wawancara Pedoman Wawancara Pengampu mata kuliah/tutor, mahasiswa dan ahli materi 4. Setting prototipe web learning Tampilan cover dan setting prototipe web learning sesuai dengan indikator Observasi dan wawancara Pedoman Wawancara Ahli media

(21)

3.5.Metode Analisis Data

Analisis data yang dilakukan adalah dengan menganalisis hasil dari dosen, mahasiswa, ahli materi, dan ahli media. Setelah itu, dari hasil analisis akan diidentifikasi bagian-bagian mana dari prototipe web supplement mata kuliah Reading II ini yang perlu direvisi atau ditambahkan. Kuesioner ini dirancang dengan menggunakan skala Likert 5 point yang selanjutnya dianalisis dengan bantuan program komputer SPSS for Windows Release 17.

(22)

BAB IV PEMBAHASAN

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa data analisis pemanfaatan prototipe web learning ini didapatkan dari dosen, mhasiswa, satu orang ahli materi (content expert) dan instruksional, dan satu orang ahli media (media expert). Penulis melakukan wawancara dengan beberapa dosen FISIP-UT dan memberikan kuesioner ke beberapa mahasiswa Program Studi S1 bidang minat Penerjemahan di Jakarta. Ada 10 dosen FISIP-UT yang diwawancarai dan 13 kuesioner yang didapat dari 15 kuesioner yang disiapkan.

Instrumen wawancara dan kuesioner instrument penelitian meliputi tampilan (warna, teks, tata letak, dll.), isi (materi, penjelasan, audio, video, latihan, formatif tes, tingkat kesulitan, dll.), susunan (format, tata letak, dll.), dan akses (kemudahan akses, navigasi, dll.). Penulis membagi kategori hasil wawancara menjadi dua bagian yaitu “Kelebihan” dan “Kekurangan”. Untuk kuesioner, penulis membuat pilihan jawaban menjadi Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu/Tidak tahu (R/TT), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Pada pembahasan berikut ini, penulis akan membahas terlebih dahulu instrumen dan masukan dari dual ahli; ahli materi dan ahli media. Setelah itu dilanjutkan dengan pembahasan hasil wawancara dengan para dosen FISIP-UT dan kuesioner dari mahasiswa. Untuk pembahasan kuesioner, semua data ditampilkan dalam bentuk diagram yang kemudian akan dijabarkan penjelasannya oleh penulis.

(23)

4.1. Ahli Materi (Content Expert)

Tabel 3. Ahli Materi (Content Expert) (diadopsi dari Suhartono; (2012))

No. Indikator Instrumen Sesuai Tidak

Sesuai Catatan Pakar 1. Kesesuaian latihan dengan materi pada modul a) Kesesuaian latihan dengan kelengkapan materi

√ Kelengkapan, keluasan, dan kedalaman materi apa bedanya? Materi kurang lengkap, kurang luas, dan kurang dalam.

b) Kesesuaian latihan dengan keluasan mater √ c) Kesesuaian latihan dengan kedalaman materi √ d) Kesesuaian latihan dengan akurasi konsep √ e) Kesesuaian latihan dengan akurasi contoh √ f) Kesesuaian latihan dengan keterkaitan konsep √

2. Bahasa a) Kalimat sesuai dengan kaidah bahasa Inggris

√ Tidak semua video bisa dilihat.

b) Kalimat komunikatif √ c) Kata atau istilah

mudah di baca

d) Gambar, tabel, video mudah dipahami

e) Tampilan fisik baik dan menari

(24)

f) Latihan diberikan dalam bentuk yang menarik

g) Format desain menarik dan mudah dipahami √ 3. Bentuk dan model latihan a) Petunjuk dalam latihan interaktif √

b) Ada ilustrasi gambar, tabel, dan video

c) Latihan menarik dan mendukung

d) Model latihan

interaktif dan variatif √ 4. Ukuran format a) Tidak menggangu proses membaca √

b) Ukuran marjin sesuai dengan tampilan

Komentar Umum:

1. Setelah mempelajari Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) dan Modul mata kuliah Reading II (BING3303), dapat disimpulkan bahwa pembahasan materi kurang lengkap, kurang luas, dan kurang dalam.

2. Prototipe web learning ini adalah web learning untuk mata kuliah Reading II (BING3303), Modul 6. Sesuai dengan GBPP Mata kuliah Reading II, mata kuliah ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca pada tingkat menengah (Pre-Intermediate). Oleh sebab itu, latihan-latihan yang dibuat dalam prototipe web learning juga harus mendukung tujuan pembelajaran mata kuliah Reading II dan harus berdasarkan wacana (reading) dan bukan hanya dalam bentuk kalimat-kalimat atau kata-kata lepas tanpa ada wacana.

3. Contoh-contoh latihan mencari synonym, antonym, atau homonym juga harus berdasarkan wacana dan bukan hanya dalam bentuk kalimat-kalimat atau kata-kata lepas.

(25)

4. Penjelasan materi masih kurang dalam. Dalam mata kuliah Reading II Modul 6 dijelaskan langkah-langkah efektif untuk menemukan synonym. Tetapi dalam web supplement ini langkah-langkah untuk menemukan synonym tidak dijelaskan.

5. Model-model latihan variatif, namun harus disesuaikan dengan tingkat kesulitan yaitu menengah atau Pre-Intermediate.

6. Keterkaitan konsep tidak terlihat. Modul 6 membahas tentang Affixes, namun dalam membahas synonym atau antonym konsep ini tidak dibahas. Prefixes dan suffixes dapat dijadikan ‘clue’ dalam mencari synonym maupun antonym. Guessing the word from context juga tidak dibahas dalam web.

7. Materi perlu diperdalam atau diperluas dengan mengkaitkan konsep-konsep yang berhubungan dengan synonym atau antonym.

Dari tabel yang dikemukakan oleh ahli materi dan instruksional terlihat bahwa semua indikator telah sesuai kecuali indikator kesesuaian latihan dengan materi pada modul. Hal ini disebabkan karena materi kurang lengkap dan kurang dalam. Hal ini mungkin disebabkan karena penulis hanya menjabarkan setiap materi terlalu sederhana yang menyebabkan ahli materi tidak banyak melihat keterkaitan materi yang erat dengan latihan dan formatif tes yang diberikan. Untuk video, sepertinya ada video yang sudah tidak lagi aktif atau dimatikan oleh pengunggahnya di internet. Penulis memang tidak menyimpan video secara khusus di program prototipe web learning ini tetapi penulis menghubungkan (link) video yang terkait dengan materi pada program ini.

4.2. Ahli Media (Media Expert)

(26)

Kriteria: SB = Sangat Baik, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang, SK = Sangat Kurang

Aspek Indikator Kriteria

SB B C K SK Penggunaan

(usability)

1. Program mudah dibuka √ 2. Pengoprasian program mudah

dipelajari

√ 3. Struktur navigasi mudah diingat √ 4. Program memiliki tingkat

reliabilitas (kehandalan) yang tinggi

5. Mahasiswa dapat menggunakan program dengan mudah dan merasa puas

Sistem Navigasi 6. Tobol navigasi konsisten di seluruh program

√ Design Grafis

(graphic design)

7. Penggunaan gambar sederhana dan relevan dengan konsep serta ukurannya proporsional

8. Teks dalam program dapat dibaca dengan jelas

√ 9. Simbol digunakan secara

konsisten

√ 10. Video yang digunakan dalam

program sederhana dan sesuai dengan konsep

11. Video yang digunakan membantu memberikan pembelajaran yang lebih bermakna (meaningful)

12. Terdapat informasi tentang sumber video yang digunakan dalam gambar

13. Tampilan web memiliki karakteristik yang berbeda dengan web lain

14. Tampilan dan tata letak (layout) web dalam program sesuai dengan profil web

(27)

Isi (content) 15. Relevansi tujuan pembelajaran dengan GBPP

√ 16. Video membantu memudahkan

pemahaman mahasiswa terhadap materi

17. Penggunaan video tidak

menimbulkan miskonsepsi pada materi yang disajikan

18. Kesesuaian materi dengan GBPP yang berlaku

- - - - - 19. Uraian materi yang disajiakn

sistematis, alur logika jelas, dan menyeluruh

20. Terdapat rangkuman materi pelajaran

- - - - - 21. Program menyediakan evaluasi

bagi mahasiswa

√ 22. Adanya respon terhadap

stimulus yang diberikan kepada mahasiswa

23. Konsep pelajaran dapat

disimpan untuk belajar mandiri

- - - - - 24. Mahasiswa dapat mengulang

konsep yang belum dipahami atau terus melanjutkan

25. Program menyediakan konsep sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan bahasa Inggris

26. Konsep memuat informasi pembelajaran bahasa Inggris terkini (up to date)

27. Program menggunakan bahasa baku atau sesuai dengan ejaan yang disempurnakan

28. Penyajian materi bersahabat dengan pengguna (user friendly)

√ 29. Hyperlink memperluas dan

memperkaya konsep pelajaran bahasa Inggris yang dipelajari

30. Terdapat informasi referensi dari materi yang disajikan

√ Kemampuan

Akses

31. Program mudah dijalankan di berbagai software dan hardware yang ada

(28)

(compability) Kecepatan Akses (loading time)

32. Program dapat dibuka pada semua browser dengan baik

√ 33. Kecepatan membuka halaman

web dalam program baik

√ Fungsi

(funcsionality)

34. Secara keseluruhan program memuat konsep pembelajaran bahasa Inggris yang sesuai dengan GBPP yang berlaku secara umum

35. Konsep pembelajaran bahasa Inggris yang disajikan jelas, dinamis, akurat, dan terkini (up to date)

Komentar Umum:

Untuk browser tertentu video tidak dapat ditampilkan.

Dari tabel yang dikemukakan oleh ahli media terlihat bahwa 15% dari indikator yang diisi adalah sangat baik, 66% indikator menunjukkan baik, dan 18% indikator menunjukkan cukup. Indikator yang sangat baik antara lain mencakup adanya evaluasi bagi mahasiswa atau pengguna (user), materi yang dapat dipelajari berulang, dan adanya hyperlink yang memperkaya dan memperluas pengetahuan tentang materi. Salah satu cacatan dari ahli media yang bekaitan dengan video yang tidak dapat ditampilkan di beberapa browser dimungkinkan format video yang tidak sesuai dengan browser tertentu. Walaupun demikian, secara umum, penulis melihat hasil evaluasi dari ahli media menunjukkan bahwa prototipe web learning ini sudah baik.

(29)

Tabel 5. Wawancara dengan Dosen (hasil wawancara yang dirangkum)

No. Kelebihan Kekurangan

1. Websitenya sudah bagus - Untuk bagian latihan harusnya ada link ke 'home'.

- Bagian Test 1 dan 2 juga tidak ada option untuk kembali ke home. Selain itu, tampilannya tidak menarik, terkesan acak-acakan, tidak simetris.

- Lagu soundtrack apa bisa lagu daerah Indonesia?

- Web supplement itu sebenarnya istilah yang kurang pas. Kalo bisa cari istlah yang lebih baik tentu akan lebih bagus.

2. Isinya bagus - Kalo bisa latihan dibuat dalam kalimat sehingga kita tahu

konteksnya. Dan penjelasan setiap soal baik itu salah atau benar diberikan dengan detail. - Kalo dilihat dari penampilan

sepertinya kurang karena tidak eye cathing.

3. - Warna terlalu sederhana, kurang

kontras anatara dasar dan tulisan. - Pada waktu aku klik "contact me" at

yudiefendi@ut.ac.id kok tak bisa terkirim ya.

4. - Profil FISIP mungkin dapat

diletakkan di link lain karena kesannya bagi saya mengganggu perhatian.

- Uraian materi perlu secara khusus ditempatkan dengan proporsi yang dominan sebagai fokus (tidak banyak ornamen tambahan yang tidak penting)

- Tulisan web supplement malah kurang tampak mas, jadi itu harus diletakkan pada posisi yg lebih fokus, misalnya di tengah layar.

(30)

- Beri pengantar apa sih sebetulnya web suplement itu? apa tujuannya digunakan bahan ajar ini bagi mahasiswa? Saya setelah mepelajari materi tidak tau sebetulnya

kompetensi apa yang harus saya capai.

- Tentang exercise, sudah bagus. Masukan dari saya, pada exercise 1, gambar monyetnya lebih tepat diletakkan pada saat membahas materi. Bila ingin tetap dipakai, letakanya tidak proporsional dengan test nya sendiri.

- Feed back untuk test, apakah dapat ditambah, apakah yang dijawab mahasiswa sudah mencapai kompetensi atau belum. Aku tadi coba test, dapatnya cuma 0%. itu artinya apa? Kalo dapat 75% artinya apa?

- Tabel/box matriks di exercise satu kurang enak dilihat karena ukuran box nya beda-beda.

5. I think I'm impressed with what you have done with your work.

- It's better if the list of synonyms is made in a table. It's easy to read. 6. The site look and feel is good.

The interface is easy to understand and to browse thoroughly.

- The first is website interface consistency. It’s better to use the same color, page style, and theme throughout the pages.

- This website http://goo.gl/nms0l provides good example how we structure the url’s into navigation tree structure and provide

navigation highlight (left side of the page).

- And the last I’m recommending you to use the website name as a url name instead of useful link 1, 2, etc and put ‘Useful Links’ as a title above the url’s list (threaded navigation list). This will give user clue what’s inside the website before they click the url’s.

(31)

- There are two books that I

recommend to read when designing website for e-learning 1. E-Learning and the science of instruction, Rith Colvin Clark; 2. Designing

Interfaces, Jenifer Tidwell

7. It was very impressive. - The appearence an the background are really fine (don't know it is because I too like blue. The background of your title slot is great. One question though is , why do you title your webpage Web Supplement Materials, while it in fact deals with the core material. Try think of a title like 'English is with Fun' or some such name. Note: you have left out the most important section -aims, objectives and

learning outcome which are very important. State them in the title page itself.

- Also, don't have too much content in your home page. Of course you could, if you want to, but reduce it and have it in bullet points with links to more information in detail. - The organization is fine and the

links are distinct.

- Again reduce the content on the link page - one sentence introducing the three features and a couple of examples for each one would do because the students are in any case going to listen to the videos which are great, colourful and convey the message clearly; the song video is great. So reduce the content and the examples too in my opinion are too many. Ask the students to formulate some synonyms etc. and you could give some possible ones (not the ones in the questions) on another page!

- You have left something which is very important - what level are you targetting at. I would say it is good

(32)

for lower/lower--intermediate students depending on the level of proficiency of your students (this could be stated on your home page too). Try increasing the complexity of the questions and the test. - The exercises and tests are also

interesting but would be suitable only for the lower intermediate students

- As I mentioned earlier the structure is fine and clear. Try to develop the other pages as well. Great!

8. Appearance: professional - Content: Ok, more information would be better.

- I think for the test, the content is very limited.

- The heading 'Please read this first' could be written in other ways for a homepage (my opinion).

- Structure : Please check the links in your hot potato pages (index & next button)

- Navigation : easy 9. Let me start with design, I like the

way your website looks: the color, the

arrangement, visual aids- all look nice.

- Although I'm not a fan of having too long texts/writings especially on the homepage (I believe it's better to have brief and up-to-the-point information introducing the content, because many people get bored when they have to read a lot, thus they simply skip reading it), still it is all right. I may suggest suggest you to change the font color of the text to black, since it is a bit painful for my eyes at least, to read blue text on blue (though lighter) background.

- While browsing on your webpage I noticed a video on your homepage introducing your university, and pictures of faculty staff members on other pages. They make your

website look like an advertisement of your institution rather than a page

(33)

for English teaching. Why don't you make a separate page under the title, let's say, "About university" where you can include all of these

introductory videos and pictures and information about your institution and educational system with useful links?

- The content you focused on is good and useful for students. You have combined synonyms, antonyms and homonyms together. The part on synonyms seems to be completed as you have presented several

exercises and test on them. - Don't you think it might be too

much to teach all of them at once? - Another question is how you choose

the words you teach? Why do you teach those words not the others? Are they taken from the reading texts you use for teaching? - The rest of the webpage and its

content is really nice and enjoyable. 10. Wow, it's a great site. I like the

layout, it's clear and easy to navigate. The

colours are good too. I like how you've used photographs, this really personalises

it and the links to other websites and the you tube videos are great. You have a

good mix of exercises.

- What level is this aimed at? If you look on the home page, the text that is describing what to do and how to use the website, I find the

instructions a little confusing and maybe too complex for students (?). It depends on their level. I'm also assuming that the students have been introduced to synonyms and antonyms in the work that they are doing? It may be an idea to include a text or a listening exercise from their course materials that gives examples/highlights these forms. - On the pages for synonyms,

antonyms and homonyms you give so many great examples but I find that they get a bit muddled as there are so many. Could you arrange these into a table or columns? Or maybe give less examples? You've done so much work on this! I've

(34)

just discovered there are more pages !!!

- So finally Yudi, once I'd clicked on to Synonyms I had to search the page a bit to find where the antonyms and homonyms were. Could you maybe make the text that links the pages a little bit bigger or put them into a box? Just an idea. Dari hasil persepsi dosen melalui wawancara dapat diketahui secara umum bahwa kelebihan prototipe web learning yang dibuat sudah mempunyai isi yang baik, mudah diakses, mudah dipahami, dll. Sementara secara garis besar kekurangan yang dijabarkan adalah tampilan (display) yang harus lebih menarik dan mencuri perhatian (eye-catching), penggantian nama “Web Supplement” ke yang nama lebih tepat, latihan dengan konteks kalimat yang lengkap, kurangnya penjelasan dan tujuan dari program prototipe web learning ini, kurangnya penambahan umpan balik (feedback) pada latihan dan tes beserta penjelasan nilai yang didapat, tingkat kesulitan latihan dan formatif tes yang masih rendah, isi formatif tes yang masih terbatas, siapa sasaran pengguna prototipe web learning ini, dll.

4.4. Kuesioner Mahasiswa

(35)

Diagram 1. Tampilan Prototipe Web Learning

Ada enam pernyataan yang berkaitan dengan tampilan prototipe web supplement Reading II. Dari enam buah pernyataan, ada lima buah pernyataan yang dijawab setuju oleh mahasiswa di atas 50%. Bila digabungkan dengan jawaban “Sangat Setuju”, pernyataan-pernyataan yang dijawab setuju adalah warna menarik (69,2%), warna menyejukkan (84,6%), teks mudah dibaca (97,3%) dan mudah dipahami (92,3%), dan tampilan tiap halaman menarik (76,9%). Pernyataan yang dijawab setuju di bawah 50% adalah tentang tampilan simetris sebanyak 38,5%. Jumlah prosentase ini sama dengan jumlah mahasiswa yang menjawab ragu-ragu/tidak tahu. Sebanyak rata-rata 13,8% mahasiswa tidak setuju dengan tampilan prototipe web supplement ini dan sebanyak rata-rata 15,4% mahasiswa tidak memberikan jawaban. Secara keseluruhan mahasiswa setuju dengan tampilan prototipe web supplementReading II.

Isi

Diagram 2. Isi Prototipe Web Learning 0 10 20 30 40 50 60 70 80 7.7 23.1 7.7 7.7 7.7 15.4 7.7 7.7 7.7 15.4 38.5 53.8 76.9 69.2 76.9 61.5 30.8 15.4 7.7 23.1 15.4 15.4 7.7

Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju

Ragu-ragu/Tidak Tahu Setuju

(36)

Terdapat delapan pernyataan yang berkaitan dengan isi prototipe web supplement Reading II ini. Ada tujuh pernyataan yang menunjukkan bahwa mahasiswa setuju dengan isi prototipe web supplement Reading II (di atas 50%). Bila digabungkan dengan jawaban “Sangat Setuju”, pernyataan-pernyataan yang lebih dari 50% adalah adanya hyperlink untuk memperluas dan memperkaya konsep pelajaran (100%), adanya referensi dari setiap materi (84,6%), perintah mengerjakan formatif tes jelas (100%), tingkat kesulitan latihan sedang (84,6%), perintah mengerjakan latihan jelas (100%), penjelasan materi tidak berbeli-belit (100%), dan penjelasan materi mudah dipahami (100%). Pernyataan yang dijawab setuju di bawah 50% adalah tentang tingkat kesulitan formatif tes sedang sebanyak 38,5%. Sebanyak rata-rata 23,1% mahasiswa tidak setuju dengan isi prototipe web supplement ini dan sebanyak rata-rata 15,4% mahasiswa tidak memberikan jawaban. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa mahasiswa (sangat) setuju dengan isi prototipe web supplementReading II.

Audio video

(37)

Untuk diagram audio video, lebih dari 40% mahasiswa setuju dengan lima pernyataan tentang audio video yang diberikan. Bila digabungkan dengan jawaban “Sangat Setuju”, jumlah prosentase pernyataan-pernyataan yang diberikan adalah video yang ditampilkan menarik (61,6%), video yang ditampilkan mendukung materi (77%), video mudah diakses (61,6%), adanya referensi video (76,9%), dan suara video jelas (76,9%). Sebanyak rata-rata 7,7% mahasiswa tidak setuju dengan audio video prototipe web supplement ini dan sebanyak rata-rata 20% mahasiswa tidak memberikan jawaban. Secara umum dapat dikatakan bahwa mahasiswa setuju dengan audio video prototipe web supplementReading II yang berkualitas baik.

Penggunaan

Diagram 4. Penggunaan Prototipe Web Learning 0 10 20 30 40 50 60 70 7.7 7.7 7.7 7.7 30.8 23.1 23.1 7.7 15.4 46.2 46.2 46.2 61.5 61.5 15.4 30.8

15.4 15.4 15.4 Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Ragu-ragu/Tidak Tahu Setuju

(38)

Ada lima pernyataan yang berkaitan dengan penggunaan prototipe web supplement Reading II. Dari lima buah pernyataan yang diberikan, ada empat buah pernyataan yang dijawab setuju oleh mahasiswa di atas 50%. Bila digabungkan dengan jawaban “Sangat Setuju”, pernyataan-pernyataan yang dijawab setuju adalah program memiliki tingkat kehandalan tinggi (69,2%), tersedia stuktur navigasi (76,9%) pengoprasian program mudah dipelajari (92,5%), dan program mudah dibuka (76,9%). Pernyataan yang dijawab setuju di bawah 50% adalah tentang adanya tombol navigasi yang konsisten sebanyak 23,1%. Sebanyak rata-rata 15,4% mahasiswa tidak setuju dengan tampilan prototipe web supplement ini dan sebanyak rata-rata 33,3% mahasiswa menjawab tidak tahu. Menurut penulis, mahasiswa mungkin tidak begitu mnegerti dengan pertanyaan yang berkaitan dengan “penggunaan” ini seperti tombol navigasi dan tingkat kehandalan. Walaupun demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa mahasiswa setuju dengan penggunaan prototipe web supplement Reading II yang mudah.

Kemampuan akses

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

Program mudah dibuka Pengoprasian program mudah

dipelajari

Tersedian struktur navigasi Program memiliki tingkat

kehandalan tinggi Tombol navigasi konsisten

23.1 7.7 7.7 23.1 23.1 23.1 53.8 69.2 84.6 69.2 61.5 15.4 7.7 7.7 7.7 7.7 7.7 Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu/Tidak Tahu Tidak Setuju

(39)

Diagram 5. Kemampuan Akses Prototipe Web Learning

Pada diagram tentang kemampuan mengakses prototipe web supplement Reading II ini, ada dua pernyataan mahasiswa yang lebih dari 60% setuju yaitu program mudah dijalankan dan kecepatan membuka program lancar. Bila digabungkan dengan jawaban “Sangat Setuju”, 69,2% mahasiswa setuju dengan pernyataan program mudah dijalankan dan kecepatan membuka program lancar. Pernyataan yang dijawab setuju di bawah 60% adalah tentang program dapat dibuka di semua browser. Sebanyak rata-rata 12,8% mahasiswa tidak setuju dengan pernyataan penggunaan prototipe web supplement ini dan sebanyak rata-rata 23,1% mahasiswa menjawab tidak tahu. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa mahasiswa setuju dengan penggunaan prototipe web supplement Reading II ini mudah.

BAB V

(40)

A. Simpulan

Dari data yang dianalisis oleh ahli materi dan media, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Pada umumnya prototipe web learning mata kuliah Reading II sudah baik hanya pembahasan materi belum lengkap dan kurang mendalam. Penjelasan materi harus disesuaikan dengan GBPP mata kuliah ini.

2. Latihan dan formatif tes yang diberikan sudah variatif tetapi belum mendalam dan sesuai dengan GBPP mata kuliah Reading II yang menuntut ketrampilan membaca pada tingkat menengah ( pre-intermediate). Latihan dan formatif tes harus mengacu kepada konteks kalimat bukan kalimat lepas.

3. Ada bebrapa bagian materi yang belum masuk dalam prototipe web learning mata kuliah Reading II ini.

4. Indikator yang sangat baik pada prototipe web learning ini antara lain mencakup adanya evaluasi atau umpan balik bagi mahasiswa atau pengguna (user), materi yang dapat dipelajari berulang, dan adanya hyperlink yang memperkaya dan memperluas pengetahuan tentang materi. 5. Pada browser tertentu video tidak dapat dilihat.

Dari data wawancara yang didapat dari dosen, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Secara umum bahwa kelebihan prototipe web learning sudah memiliki isi yang baik, mudah dipahami, mudah diakses, dll.

2. Secara garis besar kekurangan prototipe web learning adalah tampilan (display) yang harus lebih menarik dan mencuri perhatian (eye-catching), penggantian nama “Web Supplement” ke yang nama lebih tepat.

(41)

3. Latihan harus dengan konteks kalimat yang lengkap, kurangnya penjelasan dan tujuan dari program ini, kurangnya penambahan umpan balik (feedback) pada latihan dan formatif tes beserta penjelasan nilai yang didapat, tingkat kesulitan latihan dan formatif tes yang masih rendah, isi formatif tes yang masih terbatas, siapa sasaran pengguna prototipe web learning ini, dll.

Sedangkan data kuesioner dari mahasiswa dapat disimpulkan bahwa:

1. Lebih dari 50% responden setuju dengan warna menarik, warna menyejukkan, teks mudah dibaca dan mudah dipahami, dan tampilan tiap halaman menarik pada tampilan prototipe web learning yang dibuat. 2. Lebih dari 50% responden setuju dengan adanya hyperlink untuk

memperluas dan memperkaya konsep pelajaran, adanya referensi dari setiap materi, perintah mengerjakan formatif tes jelas, tingkat kesulitan latihan sedang, perintah mengerjakan latihan jelas, penjelasan materi tidak berbeli-belit, dan penjelasan materi mudah dipahami pada isi prototipe web learning ini.

3. Lebih dari 40% responden setuju dengan video yang ditampilkan menarik, video yang ditampilkan mendukung materi, video mudah diakses, adanya referensi video, dan suara video jelas pada audio video prototipe web learning ini.

4. Lebih dari 50% responden setuju dengan program memiliki tingkat kehandalan tinggi, tersedia stuktur navigasi, pengoprasian program mudah dipelajari, dan program mudah dibuka pada penggunaan program ini 5. Lebih dari 60% responden setuju dengan pernyataan program mudah

dijalankan dan kecepatan membuka program lancar. B. Saran

(42)

Dari hasil penelitian diketahui bahwa beberapa bagian utama dari prototipe web learning mata kuliah Reading II perlu diperbaiki antara lain kedalaman materit, latihan, formatif tes, umpan balik termasuk tampilan video berdasarakan masukan dan saran dari ahli ateri, media, dan pengguna. Peneliti juga menyarankan Jurusan Bahasa dan Sastra untuk dapat merekomendasikan prototipe web learning ini dipakai oleh UT setelah disesuaikan dengan web learning ideal.

(43)

Esterhuizen, Hendrik D., Ellis, S.M., and Els, C.J. (2012). ‘Old Students’ Perceived Computer Literacy Competencies, Expectations of Support Intention to Use and Perserverance.’ Turkish Online Journal of Distance Education-TOJDE, 13:76-94

Katalog Universitas Terbuka. (2013). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Maxwell, L. (1995). ‘Integrating Open Learning and Distance Education.’ Educational Technology, 35: 43-48.

Mohakud, L. L., Mohapatra, R.L., and Behera, S.K. (2012). ‘Encouraging Higher Distance through Open and Distance learning (ODL): Some aspects.’ Turkish Online Journal of Distance Education-TOJDE, 13: 359-368.

Moore, M.G. and Kearsley, G. (2012). Distance Education: A Systems View of Online Learning. California: Wardsworth.

Mutiara, D., Zuhairi, A., and Kurniati, S. (2007). ‘Designing, Developing, Producing, and Assuring the Quality of Multi-Media Learning Materials for Distance Learners: Lessons Learnt for Indonesia's Universitas Terbuka.’ Turkish Online Journal of Distance Education-TOJDE, 8: 95-112.

Nichols, M. (2003). ‘A Theory for eLearning.’ Educational Technology & Society, 6(2): 1-10.

Rahmah, Maulida (2013). Pengembangan Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Elektrronik Kimia dalam Bentuk penilaian Skala. Diakses dari http://digilib.uinsuka.ac.id/7266/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20PUST AKA.pdf

Suhartono (2012). Pemodelan Quiz Learning dalam Teks Book pada pendidikan Jarak Jauh. Laporan Pelitian, Universitas Terbuka.

Suparman M.A., & Zuhairi, A. (2004). Pendidikan Jarak Jauh: Teori dan Praktek. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Supriadi Rosid, (2011). Media Pembelajaran Interaktif Perangkat Lunak Pengolahan Angka untuk Kelas XI SMA Negeri 2 Wates. Dikases dari http://eprints.uny.ac.id/8587/1/Jurnal%20Rosyid%20Supriadi_08520244051_P endidikan%20Teknik%20Informatika.pdf/

Wahono, Romi Satria. (2006). Aspek dan Kriteria Penilaian Media Pembelajaran. Diakses dari http://romisatriawahono.net/2006/06/21/aspekdan-kriteria-penilaian-media-pembelajaran/

(44)

Zhang, D., Zhou, J.L., Zhou, Lina., and Nunamaker, Jr. J.F. (2004). ‘Can E-Learning Replace Classroom E-Learning.’ Communication of the ACM, 47: 75-79.

(45)

Snapshot Web learning prototipe

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Gambar

Tabel 1. Zhang (2004, p. 76) kelas tatap muka VS kelas E-learning
Tabel 3. Ahli Materi (Content Expert) (diadopsi dari Suhartono; (2012))
Tabel 5. Wawancara dengan Dosen (hasil wawancara yang dirangkum)
Diagram 1. Tampilan Prototipe Web Learning
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tindakan (Do) dan pengamatan observer, diperoleh gambaran secara umum bahwa guru model telah berupaya melaksanakan pembelajaran dengan baik yang dapat

Untuk itu, dalam evaluasi ini, kami melihat dampak program melalui survey pada tingkat rumah tangga penerima program menyangkut penilaian mereka terhadap

berkomunikasi secara seketika dengan ribuan orang. Internet adalah perkakas sempurna untuk menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah besar secara elektronis. Informasi

Sesuai dengan permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan multimedia berbasis komputer ditinjau dari kriteria

Ada  dua  bentuk  ketahanan  (resistant)  yang  sering  dilakukan  yaitu  ketahanan  secara  immunological  dan  ketahanan  secara  behavioural.    Model  SIR 

Swan juga mengatakan bahwa “In some structures preposition may stay together with its verb or noun at the end of the clause” (1999:453). Dapat disimpulkan dari kedua pendapat

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan dan menghasilkan perangkat pembelajaran yang baik dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS untuk

– Pilih judul yang menarik: eye-catching title.