• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN. A. Dasar Kunjungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I : PENDAHULUAN. A. Dasar Kunjungan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK

KOMISI II DPR RI KE KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT

DALAM RANGKA PERSIAPAN PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK 2020 SENIN, 03 DESEMBER 2020

BAB I : PENDAHULUAN A. Dasar Kunjungan

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI Ke Kota Depok Provinsi Jawa Barat adalah dalam rangka melihat secara langsung persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Tim Kunjungan Sepesifik Komisi II DPR RI berjumlah 7 orang, 4 orang staf sekretariat, 2 orang tenaga ahli, dan 2 orang tim media parlemen. Rombongan tim dipimpin oleh Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S.Si., MT (Ketua Komisi II DPR RI/F-PG).

NO ANGGOTA NO. NAMA KETERANGAN

1 A-270 Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S.Si., MT Ketua Tim/ Ketua Komisi II/F-PG 2 A-315 Zulfikar Arse Sadikin, S.IP, M.Si. Anggota/F-PG

3 A-100 Prasetyo Hadi Anggota/F-Gerindra

4 A-376 Aminurokhman, SE., MM Anggota/F-Nasdem

5 A-384 Syamsul Lutfi, SE Anggota/FNasdem

6 A-538 H. Agung Budi Santoso, SH, MM Anggota/F-Demokrat 7 A-438 Dr. KH. Surahman Hidayat, MA Anggota/F-PKS

8 ---- Dahliya Bahnan Kasubag Set. Komisi II

9 ---- Fadhilah Afifah Sekretariat Komisi II

10 ---- Gumilang W. Laksono Sekretariat Komisi II

11 ---- Eko Supriyanto Sekretariat Komisi II

12 ---- Wardi Tenaga Ahli Komisi II

13 ---- Adang Setia Tenaga Ahli Komisi II

14 ---- Helmi Darmawan TV Parlemen

15 ---- Rahayu Setiowati Media Sosial

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI ke Kota Depok Provinsi Jawa Barat ini juga didampingi oleh utusan-utusan dari Kementerian Dalam Negeri RI dan Bawasslu RI yang merupakan mitra kerja Komisi II DPR RI.

(2)

B. Waktu Kunjungan Kerja Spesifik

Kunjungan Kerja Sepesifik Komisi II DPR RI ke Kota Depok Provinsi Jawa Barat Dalam Rangka Melihat Secara Langsung Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 dilaksanakan pada tanggal 3 s.d. 5 Desember 2020. Dalam kunjungan ini, Komisi II DPR RI melakukan kegiatan pengawasan, serap aspirasi dan dialog dengan berbagai pihak, terutama dengan Pemerintah Kota Depok dan Ketua KPU serta Ketua Bawaslu Kota Depok. Setelah kegiatan dialog, tim Komisi II DPR berkunjung ke lapangan untuk melihat secara langsung gudang penyimpangan logistik pemilihat dan APD.

Kunjungan itu dimaksudkan untuk melaksanakan tugas dan fungsi dewan dalam bidang pengawasan terkait dengan ruang lingkup tugas dan fungsi Komisi II DPR RI.

BAB II: HASIL KUNJUNGAN

(Pertemuan dengan Pemerintah Kota Depok, KPU dan Bawaslu Kota Depok) A. Pemaparan Pjs. Wali Kota Depok (Dedi Supandi)

Sebagaimana biasanya, Pjs. Walikota Depok Dedi Supandi memulai sambutan atau pemaparannya dengan ucapan salam yang kemudian dilanjutkand dengan menyapa hadirin yang hadir. Kemudian, beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada rombongan Komisi II DPR RI atas Kunjungan Speksifiknya ke wilayah Pemerintah Kota Depok. Ini tentu, sebagai langkah awal untuk menciptakan pemilu yang berintegritas dan bermartabat serta menghadirkan pemimpin yang berkualitas, memiliki komitmen dan visi untuk kemajuan Kota Depok.

Dalam pemaparannya, Pjs Wali Kota Depok menyampaikan beberapa hal terkait persiapan dan kesiapan Pemerintah Kota Depok dalam rangka penyelenggaraan Pilkada Serentak tahun 2020. Beberapa hal yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Mengenai bentuk dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Depok kepada para penyelenggara pemilu maupun pihak keamanan terkait dengan pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2020 di wilayah Kota Depok. Setidaknya ada 4 hal yang telah dilakukan Pemerintah Kota Depok, yaitu:

a. dukungan Dana Hibah yang dituangkan dalam NPHD untuk penyelenggara Pilkada (KPU Depok Rp60.298.660.000; Bawaslu Kota Depok Rp15.350.000.000) dan Pihak Keamanan/PAM (Polresta Depok Rp5.500.000.000 dan Kodim 0508 Depok Rp1.500.000.000);

b. dukungan Fasilitas Pelaksanaan Rapid test untuk Penyelenggara Pilkada (KPU, Bawaslu, PPK, PPDP, PPS, KPPS, PTPS);

c. memberikan APD untuk personil keamanan berupa masker, faceshield, hand Sanitazier, sarung tangan, dll kepada Polresta Depok dan Kodim 0508 Depok

(3)

2. Terkait persiapan dan koordinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok dalam hal persiapan pengamanan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 sesuai dengan Protokol Kesehatan sehingga dapat menjamin kesehatan dan keselamatan penyelenggara, peserta, maupun pemilih. Terkait pengamanan ini, Pemerintah Kota Depok telah melaksanakan beberapa kegiatan: a. melakukan rapat dengan unsur Forkopimda (Polres Depok, Kodim 0508 Depok, Kejati Depok,

Pengadilan Negeri Depok) untuk membahas dan menangani dan menjaga kondusifitas masa kampanye dan pasca pilkada dan Terbangunnya komitmen penanganan Covid-19 dalam pelaksanaan Tahapan Kampanye;

b. memfasilitasi penandatanganan pakta integritas kepada paslon untuk melaksanakan kampanye damai dan mematuhi protokol kesehatan;

c. memfasilitasi rapid tes petugas kpps sebanyak 36.858;

d. memfasilitasi APD untuk petugas kpps melalui dana hibah yg diberikan kepada KPU yg salah satu itemnya APD petugas KPPS.

3. Terkait netralitas ASN dalam pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2020 yang perlu terus kita pastikan. Untuk itu, Pemerintah Kota Depok telah mengimplementasikan hal tersebut dengan beberapa hal berikut:

a. menerbitkan Surat Edaran Sekretaris Daerah, Tanggal 30 Juli 2020 tentang Pengawasan Netralitas ASN Pada Pilkada Depok;

b. menerbitkan Surat Pjs. WaliKota Tanggal 7 Oktober 2020 tentang Prosedur Pelaporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN Pada Pilkada 2020;

c. menerbitkan Surat Edaran Pjs. Wali Kota, Tanggal 7 Oktober 2020 tentang Penandatangan Pakta Integritas Netralitas ASN Pada Pilkada 2020;

d. memfasilitasi penandatangan Pakta Integritas netralitas ASN Pemerintah Kota Depok dalam Pilkada2020.

4. Pemerintah Kota Depok memberikan perhatian penting terkait pentingnya netralitas ASN. Bagi ASN yang melanggar netralitas, Pemerintah Kota Depok akan memproses sesuai prosedur edaran yang telah dikeluarkan oleh Pjs Wali Kota Depok. Dan apabila ada rekomendasi dari KASN terhadap ASN yg melanggar netralitas, Walikota sebagai pejabat pembina kepegawaian siap melaksankan rekomendasi KASN. Memang, sampai saat ini belum ada satupun ASN Kota Depok yg direkomendasikan KASN untuk diberikan hukuman pelanggaran disiplin karena ketidaknetralannya dalam pilkada 2020.

Dalam kesempatan ini, Pjs. Walikota Depok juga memaparkan mengenai kondisi dan Penduduk Kota Depok yang saat ini mencapai 1,8 juta jiwa. Dengan jumlah ini, diupayakan agar tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada bisa lebih meningkat dari Pilkada sebelumnya.

Melihat persiapan dan kesiapan yang telah dilakukan, Kota Depok sudah sangat siap untuk menggelar Pilkada. Selain soal anggaran, saat ini, persiapan menyangkut hal lain juga sudah hampir 100 persen. Dan khusus pendistribusian APK sudah hampir selesai. Dari persiapan dan kesiapan yang telah dilakukan, Pemerintah Kota Depok berharap agar supaya partipasi pemilih bisa mencapai 77.5 persen sesuai target KPU secara nasional.

Tidak lupa, Pjs Wali Kota Depok juga mengapresiasi Komisi II DPR atas kunjungannya ke Kota Depok, jelang pelaksanaan pilkada 2020. Disampaikan beliau bahwa secara umum, pemutakhiran

(4)

data, khususnya terkait kepastian hak pilih bagi pemilih pemula sudah dicheck dan terdata dengan memiliki KTP el.

B. Laporan KPU Kota Depok terkait Persiapan Pilkada di Kota Depok 1. Terkait anggaran dan NPHD Kota Depok

(5)

3. Proses NPHD dan Kendalanya

Proses Penyusunan, Penandatanganan NPHD dan Pencairan

a. Dalam proses penyusunan kebutuhan anggaran Penyelenggaraan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Tahun 2020, KPU Kota Depok melakukan pembahasan internal yang kemudian diusulkan kepada Pemerintah Kota Depok

b. Setelah diusulkan, kemudian KPU Kota Depok membahas secara bersama anggaran kebutuhan yang diusulkan tersebut dengan TAPD dan juga rapat dengan Banggar DPRD c. Penandatangan NPHD dilaksanakan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan, KPU

Kota Depok bersama Pemerintah Kota Depok melakukan penandatangan NPHD pada tanggal 1 Oktober 2019

d. Proses pencairan telah dilaksanakan untuk anggaran tahun 2019 Kendala Yang Dihadapi

a. Kekurangan anggaran dari yang telah disediakan, setelah terbitnya Surat Menteri Keuangan Nomor S-735/MK.02/2018 perihal Usulan Standar Biaya Honorarium Badan Ad Hoc Pemilihan 2020

b. Dari anggaran yang telah disediakan, KPU Kota Depok melakukan pencermatan kembali dan rasionalisasi kembali anggaran yang telah disediakan, dengan tetap menaikkan honorarium Badan Ad Hoc

4. Sosialisasi dan Target Partisipasi

Pada Pemilihan Umum tahun 2014 dan 2019 partisipasi pemilih Kota Depok masing-masing mencapai 73,72% dan 85,4%. Sedangkan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2010 dan 2015 masing-masing mencapai 54,29% dan 56,10%. Partisapasi saat Pilkada turun banyak bila dibandingkan dengan partisipasi pemilih pada saat pemilu. Untuk target partisipasi pemilih pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Tahun 2020, yaitu 77,5% (Tujuh Puluh Tujuh Koma Lima Persen).

Untuk mencapai target partisipasi tersebut, dilakukan beberapa upaya, di antaranya:

a. Membentuk Relawan Demokrasi 22 orang dengan 8 Basis Pemilih, sebagai salah satu agen sosialisasi KPU Kota Depok;

b. Forum Warga di 11 Kecamatan dan 63 Kelurahan; c. Mobil War-War Keliling Wilayah Kota Depok;

d. Video dan Konten di Sosial Media (Facebook, Instagram, Youtube) baik di Akun sosmed KPU;

e. Webinar Bersama Pemilih Pemula pada tanggal 28 Oktober 2020 dan 10 November 2020; f. Sosialisasi terhadap Civil Society (Organisasi Kemasyarakatan);

g. Talk Show di Radio. 5. Penerapan PKPU 13/2020

Untuk penerapan PKPU 13/2020, KPU Kota Depok telah melakukan sosialisasi terkait kampanye yang dilarang dan yang boleh, sebagaiman terlihat plyer sebagai berikut:

(6)

Untuk memastikan penerapan PKPU tersebut, KPU juga gencar menyosialisasikan sanksi bagi yang melanggarnya, yaitu:

(7)

6. Pemutakhiran Data Pemilih

Langkah-langkah pemutakhiran data dilakukan dengan cara analisis DP4-DPS-DPSHP-DPT; uji Faktual Berdasarkan Hasil Temuan; menerima Laporan Masyarakat; dan koordinasi Dengan Para Pihak. Semua langkah ini dilakukan dengan prinsip Inklusif; penuh transparan; akurat; mutakhir; komprehensif.

(8)

7. Penggunaan Teknologi Sirekap

a. Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) adalah perangkat aplikasi berbasis teknologi informasi dan berfungsi sebagai sarana publikasi hasil penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara, serta alat bantu di pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan

b. Infastruktur yang tersedia di Kota Depok dengan jaringam internet yang cukup memadai; c. Sumber Daya Manusia yang terus diberikan Bimbingan Teknis dan Simulasi dari Tingakt

KPU Kota Depok dan Badan Ad-Hoc di tingkat Kecamatan, Kelurhan dan TPS. 8. Pencegahan Covid-19 Saat Pungut-Hitung

a. Membagi jumlah pemilih pada tiap TPS menjadi paling banyak 500 orang dari sebelumnya 800 orang;

b. Untuk mencegah kerumunan, dibuat waktu kehadiran pemilih di formulir C. Pemberitahuan; c. TPS didesain untuk menjaga jarak minimal 1 (satu) meter antar pemilih;

d. Disediakan masker untuk pemilih, yang datang ke TPS tidak menggunakan masker; e. Disediakan sarung tangan plastik untuk pemilih;

f. Disediakan tong cuci air dengan sabun cair;

g. Secara berkala TPS di semprot menggunakan cairan disinfektan;

h. Petugas KPPS dilengkapi masker medis, faceshield dan sarung tangan latex;

(9)

j. Pemilih, saksi, pengawas TPS, dan petugas KPPS terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya oleh petugas ketertiban TPS;

k. Disediakan bilik suara khusus untuk pemilih dengan suhu di atas 37,3 °C. C. Laporan Bawaslu Kota Depok terkait Persiapan Pilkada di Kota Depok

1. NPHD Bawaslu Kota Depok

a. NPHD Kota Depok dalam kondisi Covid 19 untuk Pilkada Thn 2020 sebesar Rp. 15.350.000.000,-

b. Penyusunannya terdapat refocusing (realokasi anggaran) dengan memperhatikan pengadaan pemberian vitamin, handsanitizer, masker, sarung tangan, dan alat perlindungan diri yang diberikan kepada jajaran Bawaslu Kota, Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu Kelurahan/Desa

c. NPHD bersumber juga dari APBD, fokus pada Rapid Test dan Swab Komisioner, suluruh staf Bawaslu Kota Depok. Panwascam beserta staf dan PKD serta Penyemprotan Disinfektan dari PMI dan Damkar secara berkala di Kantor Bawaslu Kota Depok.

d. Bantuan Dana APBN difokuskan untuk Rapid Tes Pengawas TPS sebanyak 4015 orang 2. Kesiapan Bawaslu

Pada setiap tingkatan terlaksana dengan baik sesuai dengan tahap-tahap rekrutmen namun terdapat beberapa kendala:

a. Rekrutment pada Panwaslu Kecamatan, PKD (Pengawas Kelurahan Desa) dan rekrutmen PTPS yang baru saja dilantik yaitu Batas usia minimal 25 tahun

b. Pelaksanaan Socrative Test adalah jaringan, server yang tidak sesuai jadwal (telat) 3. Pelanggaran Kontestan

Pelanggaran yang terjadi terkait pelaksanaan kampanye protokol covid-19 diantara adalah tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker dan terjadi saat pelaksanaan kampanye tatap muka, konsolidasi Partai, pengajian rutin/tatap muka, konsolidasi relawan, silaturahmi pengurus, petemuan dan silaturahmi tokoh, pertemuan kelompok wanita, tani dan pemuda, terdapat peserta lebih dari 50, tidak menerapkan jam malam sesuai dengan Surat Keputusan Walikota Depok 443/347/Kpts/Dinkes/Huk/2020 tentang Pembatasn Jam Operasional Kegiatan Toko, Pusat Perbelanjaan, Rumah Makan, Kafe, dan Tempat Usaha/Pusat Kegiatan lainnya serta Layanan antar dan ativitas warga, Peresmian Lapangan Badminton, Silaturahmi Pemenangan Paslon dengan jumlah kasus sbb:

4. Evaluasi Pilkada Saat Pandemi

a. Adaptasi Metode kampanye daring yang menyulitkan sehingga peserta tetap memilih tatap muka sebagaimana data pilkada depok 2020

(10)

b. Tidak tersampaikannya visi misi paslon melalui metode daring dan ruang interaksi yang terbatas karena harus menerapkan protocol kesehatan pada tatap muka

c. Sinergitas antara keamanan dan satpol pp untuk mengurangi pelanggaran Prokes 5. Dampak dan Titik kerawanan

a. Netralitas ASN

b. Isu Politik “Kuota Uang” c. Cluster baru Covid-19

6. Strategi Pengawasan Kampanye Pada Saat Pandemi a. Tindakan Preventif Pelanggaran (Pencegahan)

b. Pemetaan Kerawanan dengan Analisis Tren Kanpanye Periodik

c. Membentuk Simpul-simpul Pengawasan Parsisipatif (Zona Integritas Pilkada) 7. Tungsura Pada Saat Pandemi

a. Penegakan Protokol Kesehatan dalam Pemungutan dan Perhitungan Suara b. Ketersediaan Logistik dalam bentuk alat Pelindung Diri (APD) di TPS c. Hak Pilih Masyarakat berstatus Pasien Covod-19

d. Kesiapan SDM Penyelenggara terjamin sehat e. Penggunaan Sirekap

8. Penggunaan Aplikasi dalam Pengawasan

a. Pengelolaan laporan dan kesiapan Bawaslu Kota Depok dalam mengawasi tahapan menggunakan Aplikasi Online yang sudah ada seperti Gowaslu, Siwaslu, Si Pitung sudah cukup baik alangkah baiknya jika dikembangkan terus sehingga lebih baik, misalnya dalam hal asksesbilitas, seperti siwaslu sementara baru dapat digunakan untuk Android belum menggunakan Apple (Pengguna I Phone);

b. Butuh Payung Hukum Regulasi Keuangan/Anggaran dan Mata Anggaran Khusus untuk pengembangannya.

9. Pelanggaran di Kota Depok

Beberapa sosialiasi hukum terkait Perbawaslu 4 Tahun 2020, Adanya Laporan Terkait Penanganan Kasus Pelanggaran yang terdaftar di Bawaslu Kota Depok. Melakukan kordinasi dengan jajaran Bawaslu dari Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, dan jajaran lainnya dengan jumlah kasus sbb:

10. Langkah-langkah Mengantisipasi Penyebaran Covid-19

Kerawanan terjadi potensi penyebaran Covid-19 Bawaslu kota Depok melakukan langkah-langkah, yaitu membentuk pokja covid-19; bekerjasama dengan seluruh stakeholder; dan melakukan koordinasi secara rutin.

(11)

D. Sambutan Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S.Si., MT Ketua Tim Sekaligus Ketua Komisi II DPR RI

Ketua komisi II DPR RI, H. Ahmad Doli Kurnia Tanjung bersama rombongan melakukan kunjungan kerja spesifik untuk mengecek secara langsung persiapan dan kesiapan pelaksanaan Pilkada Depok 2020, Kamis, 3 Desember 2020 di Gedung Balaikota Depok.

Hadir pula dalam kunjungan DPR RI ini, Zulfikar Arse Sadikin Golkar), Prasetyo Hadi Gerindra), Aminurokhman Nasdem), Syamsul Lutfi Nasdem), H. Agung Budi Santoso (F-Demokrat), dan KH. Surahman Hidayat (F-PKS).

Sebagaimana disampaikan oleh Ketua Komisi II DPR RI, selaku pimpinan rombongan, bahwa saat ini ada 270 pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, terdiri dari 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota. Termasuk di dalamnya adalah Pilkada di Kota Depok.

Dengan kunjungan ini, Komisi II DPR RI ingin mendengar langsung terkait persiapan Pilkada baik dari KPU, Bawaslu dan Pemerintah Daerah. Salah satu yang menonjol yang sering kali muncul dalam kunjungan Komisi II DPR RI ke berbagai daerah yang akan melaksanakan Pilkada 2020 adalah masalah pemutakhiran data yang berimbas pada soal DPT. Komisi II meminta agar hak warga untuk memilih jangan sampai hilang hanya karena tidak terdaftar dalam DPT.

Komisi II DPR RI juga berharap agar Pilkada kali ini dapat menghasilkan pemimpin yang memiliki visi, misi, dan programnya jelas. Dengan demikian, pemimpin terpilih bisa menyelenggarakan pemerintahan yang efektif, efisien, bersih, dan melayani publik dengan baik. Pilkada yang dapat menghasilkan pemimpin ideal itu hanya dapat dijamin oleh penyelengaraan pemilu yang juga berkualitas.

Hal lain yang tidak boleh dianggap remeh oleh penyelenggara Pilkada adalah kondisi pandemi Covid-19. Tahapan penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2020 saat ini sudah memasuki tahapan kampanye, serta akan menuju tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Tahapan-tahapan tersebut merupakan tahapan yang dianggap paling rentan terhadap penularan Covid-19, karena berpotensi mengundang kerumunan massa.

Oleh karena itu, seluruh Stakeholder yang terkait dalam Pilkada serentak tahun 2020 harus dapat memastikan setiap tahapan penyelenggaran Pilkada dapat berjalan lancar dan aman, serta bebas dari risiko penularan Covid-19. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan agar kondisi pandemi Covid-19 tidak menjadi faktor penghalang bagi setiap pemilih untuk menggunakan hak pilihnya dalam penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2020, khususnya di Kota Depok Provinsi Jawa Barat.

Hal penting lain yang harus menjadi perhatian adalah menjaga agar tingkat partisipasi masyarakat untuk memilih tetap tinggi, setidaknya sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh KPU RI sebesar 77.50 persen. Oleh karena itu, berbagai upaya perlu dilakukan untuk menjaga agar partisipasi pemilih tetap tinggi meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19. Partisipasi masyarakat yang tinggi sangat diharapkan agar dapat memastikan representasi keterpilihan kepemimpinan di daerah dan menjadi ukuran kesuksesan penyelenggaran pilkada serentak tahun 2020.

(12)

Hari pemungutan suara tinggal beberapa hari lagi. Pertemuan di forum seperti ini tidak perlu terlalu lama. Setelah mendengarkan paparan singkat dari Pjs. Wali Kota, KPU, dan Bawaslu Kota Depok, dan kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, Rombongan Komisi II DPR RI akan check lapangan ke gudang logistic Pilkada untuk memastikan segala perangkat yang dibutuhkan Pilkada sudah siap dan terdistribusi sesuai jadwal.

Setalah itu, Ketua Komisi II DPR RI, selaku Ketua Tim Kunjungan Spesifik mempersilahkan kepada Anggota Komisi II DPR RI untuk mendalami apa yang telah disampaikan oleh Pjs Wali Kota Depok atau hal-hal yang berkaitan dengan persiapan dan kesiapan Pilkada 2020 di Kota Depok.

E. Sesi Tanya Jawab

1. Aminurokhman (F-Nasdem)

Terkait dengan penggunaan teknologi Sirekap sebagai alat bantu atau sarana untuk mengukur tabulasi perolehan suara. Karena Sirekap hanya sekadar alat bantu, maka hasil dari penggunaan Sirekap ini agar tidak dipublis ke public. Jika dipublis dikhawatirkan menimbulkan kegaduhan. 2. H. Agung Budi Santoso (F-Demokrat)

Selain harus Luber dan Jurdil, Pilkada harus bisa terlaksana dengan tertib dan aman. Saat ini adalah situasi Pandemi Covid-19 yang perlu diwaspadai. Pelaksanaann Pilkada jangan sampai menimbukan klaster baru. Petugas lapangan yang banyak berinteraksi dengan pemilih harus dipastikan bebas dari Covid-19. Oleh karena itu, disini perlu adanya jaminan dari KPU agar penyelenggaraan Pilkada aman dari Covid-19. Misalnya, KPU perlu kerjasama dengan pihak BPJS Tenaga Kerja untu mengantisipasi jika nanti ada petugas lapangan yang kecelakaan, meninggal dan seterusnya. Jaminan kesehatan ini sering terlupan dalam setipa Pilkada atau Pemilu.

3. Ketua KPU Kota Depok

Sejauh ini, seluruh tahapan Pilkada berjalan dengan lancar dan kondusif. Logistik pemilihan dan logistik APD juga sudah siap kecuali sarung tangan yang belum sampai ke KPU Kota Depok karena ada permasalahan teknis yang belum selesai.

KPU, saat ini, sedang melakukan pembungkusan kotak suara sebelum didistribusikan karena takut kehujanan. Logisitik pemilihan dan APD juga sudah meulai dikirim ke kecamatan-kecamatan. Terkait penggunaan teknologi Sirekap adalah digunakan sebagai uji coba dan saat ini belum berjalan dengan baik. KPU Kota Depok fokus pada penghitungan manual sebagaimana telah diatur oleh peraturan KPU.

Yang perlu mendapat perhatian adalah keberadaan saksi yang dalam aturan tidak termasuk harus melakukan rapid test. Kondisi ini adalah titik rawan penularan Covid-19.

4. Ketua Bawaslu Kota Depok

Rapid test untuk Pengawas sudah dianggarakan dari dana APBN. Selain NPHD yang prosesnya sudah berjalan sesuai jadwal, APBN untuk kebutuhan APD juga sudah teralokasi dari APBN, termasuk di dalamnya kebutuhan untuk rapid test atau swab.

Pengalaman yang dialami oleh Bawaslu dan penting untuk disampaikan adalah rekruitmen KPPS yang syarat umurnya menimal sudah berusia 20 tahun. Pengalaman di Kota Depok, yang daftar

(13)

banyak dari kalangan emak-emak. Dari anak muda, dan juga mahasiswa sebetulnya banyak yang tertarik untuk menjadi tenaga KPPS tapi terbentuk persyaratan umur.

Kemudian soal pelanggaran oleh peserta Pemilihan. Paslon 1 dan Paslon 2 sama-sama tercatat pernah berulang kali melakukan pelanggaran. Dan Bawaslu sudah menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.

Catatan terakhir adalah pelaksanaan Kampanye. Paslon lebih senang dengan kampanye tatap muka karena visi dan misi bisa tersampaikan dengan baik. Sementara kalau dengan virtual sering mengalami gangguan.

APD sudah siap semua kecuali sarung tangan karena sempat gagal lelang, semoga bisa segera dipenuhi dan didistribusikan dengan baik.

5. Anggota Bawaslu RI (Frizt Edward Siregar)

Terkait Sarung Tangan Latek memang belum ada. Opsinya nanti bisa saja berupa sarung plastik atau yang lain yang sekiranya lebih memungkinkan.

Kemudian Bawaslu perlu menekankan terkait pembersihan alat praga kampanye di hari tenang nanti. Hal ini perlu bekerjasama dengan Satpol PP.

6. Pjs Wali Kota Depok

Secara umum, Kota Depok sudah menganggarkan tunjangan kematian dalam APBD. Misalanya, warga depok yang meninggal dapat tunjangan kematian, tentu saja juga para petugas jika misalnya terjadi kematian akan mendapat tunjangan dari APBD. Memang, terkait Covid-19 perlu mendapat perhatian jangan sampai menimbulkan klaster baru. Dan jika itu terjadi, kita perlu melakukan tracing lebih cepat agar tidak terus menyebar ke banyak orang.

Selama ini, jika melihat orang-orang yang diisolasi, tingkat kesembuhan mereka termasuk tinggi. Sekarang juga swab bisa dilakukan di Puskesmas dan amada Ambulan juga sudah siap siaga.

Perlu kami sampaikan juga di sini bahwa Kota Depok sudah memberikan hibah tanah kepada KPUD Kota Depok untuk dijadikan kantor. Kantor KPUD Kota Depok termasuk salah satu kantor yang kurang layak di Indonesia. Untuk Bawaslu Kota Depok juga akan diberikan hibah tanah nanti setelah Pilkada usai. Tanahnya suda siap hanya belum diproses sekarang.

7. Dirjen Dukcapil Kemendagri

Dinas Dukcapil Kota Depok berkinerja terbaik urutas ke 4 di Indonesia. Jika saat ini msih ada yang belum melakukan perekaman, maka yakin Dinas Dukcapil bisa segera menyelesaikannya untuk memastikan Pemilih bisa menggunakan hak pilihnya.

BAB III: KESIMPULAN

Dari pemaparan dan dialog (tanya jawab) dalam Kunjungan Kerja Spesifik ke Kota Depok Provinsi Jawa Barat, Komisi II DPR RI menyampaikan beberapa catatan penting, di antaranya sebagai berikut:

1. Berdasarkan penjelasan yang disampaikan oleh Pjs Wali Kota Depok, KPU Kota Depok dan Bawaslu Kota Depok sudah bisa kita ambil kesimpulan bahwa Pilkada Kota Depok siap dilaksanakan.

(14)

2. Untuk memastikan apa yang telah disampaikan tadi, rombongan Kunjungan Komisi II DPR RI akan melanjutkan dengan melakukan kunjungan lapangan ke gudang logistik untuk melihat secara langsung persiapan dan kesiapan logistik pemilihan.

BAB IV. PENUTUP

Demikian laporan hasil Kunjungan Kerja Sepesifik Komisi II DPR RI ke Kota Depok Provinsi Jawa Barat, pada tanggal 03 – 5 Desember 2020. Semoga laporan ini dapat menjadi referensi bagi pihak-pihak terkait. Kepada semua pihak yang membantu terselenggaranya kunjungan kerja ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 7 Desember 2020 KETUA TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI

(15)

Lampiran: Dokumentasi Kegiatan

1. Pertemuan dengan Pemerintah Kota Depok, KPU dan Bawaslu Kota Depok

(16)
(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini menjelaskan bahwa pada tingkat bunga pengembalian investasi dan tingkat bunga atas kewajiban pensiun yang diasumsikan sama, nilai akhir iuran normal yang

Uji pengaruh jenis inang dilakukan di laboratorium mengunakan larva penggerek batang tebu sehat yang telah dipelihara sebelumnya di laboratorium dan larva

Sukardi (2008:144) yang membedakan konseling rasional emotif menjadi 4 langkah, yaitu : 1) langkah pertama, dalam langkah ini konselor berusaha menunjukan kepada klien bahwa

Komisi II DPR RI dan Pemerintah menyepakati bahwa KPU dan Bawaslu tetap sebagai penyelenggara pemilihan disertai adanya penguatan bahwa kedua lembaga tersebut secara

Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi baik, sehingga dapat menarik minat

Dalam kunjungan ke Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali diharapkan untuk mendapatkan seluruh data dan informasi mengenai overkapasitas dalam lapas dan penanganannya, pembinaan

BAB II PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA Pelaksanaan kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur Masa Persidangan II Tahun Sidang 2021 – 2022 dilaksanakan

Dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI mengenai Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Pesantren Masa Pandemi Covid-19 dan Penanggulangan