LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN
“Stomata
”DISUSUN OLEH : Irwin Septian
F05110003 Kelompok VII
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
“STOMATA”
ABSTRAK
Tema yang diangkat pada praktikum kali ini adalah stomata pada daun monokotil dan dikotil, empat buah jenis daun diambil dan diamati gambaran stomata didalamnya dengan menyayat secara melintang ( tranverse section ). Pengamatan dilakukan dengan mengamati dan menggambar anatomi stomata melalui pengamatan mikroskop cahaya. hasil pengamatan menunjukkan bahwa stomata sebagian besar berada pada bagian bawah daun agar mengurangi penguapan yang berlebihan, namun ada juga yang berada di bagian atas daun seperti Nymphaea sp. karena beradpatasi dengan lingkungan air. bentuk stomata pada tumbuhan ada dua jenis yaitu halter ( pada monokotil ) dan ginjal ( pada dikotil ). dari hasil pengamatan tersebut diharapkan kedepannya dapat dijadikan karakteristik dan ciri dari masing-masing tumbuhan
Kata Kunci : stomata, adaptasi, Bentuk halter dan ginjal
A. Pendahuluan Latar Belakang
Layaknya hewan dan manusia, tumbuhan pun memiliki ciri yang dimiliki semua makhluk hidup pada umumnya yaitu bernafas, tidak seperti hewan dan manusia, tumbuhan memiliki mekanisme khusus dalam bernafas baik cara pengambilan hingga organ yang berperan dalam pernafasan tumbuhan. akan tetapi tumbuhan tetap bernafas dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida, meski karbon dioksida sendiri merupakan unsur penting bagi tumbuhan.
lingkungan berbeda bentuk berbeda, tumbuhan juga dapat beradaptasi dengan lingkungannya dalam hal pernafasan sesuai tempat hidupnya. oleh sebab itu di dalam praktikum ini digunakan tanaman yang berbeda-beda agar kita dapat menganalisis habitat tumbuhan berdasarkan anatomi daun khususnya bagian organ stomatanya. dan dapat studi kasus yang menarik antara habitat dan anatomi tumbuhan.
Dasar Teori
Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan fungsinya, yang menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut sebagai lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-sel epidermis terdapat derivatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel silika dan sel gabus (Hidayat, 1995).
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasi,sedangkan sel-sel tetangga turut serta dalam perubahan osmotik yang berhubungan dengan pergerakan sel-sel –sel-sel penutup. Stomata terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke udara, tetapi lebih banyak terdapat pada daun (Pandey, 1982).
Sel-sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk ginjal, sedangkan monokotil mempunyai bentuk seragam dan strukturnya spesifik yang jika dilihat dari permukaan sel terlihat sempit di bagian tengah dan membesar pada ujungnya. Dilihat dengan mikroskop elektron, protoplas dari kedua sel penutup saling berhubungan melalui pori dinding yang membesar tersebut
karena adanya sinambung ini, sel-sel penutup dianggap sebagai satu unit secara fisiologi dimana terjadi keseimbangan perubahan turgor. Orientasi radial dari mikrofibril selulosa pada dinding sel penutup dapat dilihat juga dengan mikroskop polarisasi. Tipe stomata pada daun sangat bervariasi. Berdasarkan hubungan stomata dengan sel epidermis sel tetangga ada banyak tipe stomata, Klasifikasi ini terpisah dari klasifikasi berdasarkan perkembangan. Walaupun tipe yang berbeda dapat terjadi pada satu familia yang sama ataudapat juga pada daun darispesies yang sama. Struktur aparatus stomata dapat digunakan dalam studi taksonomi (Fahn, 1991).
Distribusi stomata sangat berhubungan dengan kecepatan dan intensitas transpirasi pada daun, yaitu misalnya letak satu sama lain dengan jarak tertentu. Dalam batas tertentu, maka makin banyak porinya makin cepat penguapan. Jika lubang-lubang itu terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat penguapan lubang dekatnya. Hal ini karena jalan yang ditempuh molekul-molekul air yang lewat lubang itu tidak lurus melainkan membelok akibat pengaruh sudut-sudut sel-sel penutup. Bentuk stomata yang oval lebih memudahkan mengeluarkan air daripada bentuk bundar. Deretan molekul-molekul air yang lewat lebih banyak jika keliling perimeter stomata lebih panjang. pengeluaran air yang maksimal terjadi jika jarak antara stomata-stomata tersebut 20 kali diameternya (Dwijoseputro, 1978).
Kegiatan transpirasi terpengaruh oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar misalnya kecepatan angin, cahaya, air, kelembaban udara, suhu, tekanan udara. Faktor dalam misalnya ketebalan daun, jumlah stomata/ mm2, adanya kutikula, banyak sedikitnya trikoma/bulu daun dan bentuk serta lokasi stomata di permukaannya. Sel epidermis yang menjadi sel tetangga tidak mempunyai klorofil, sedangkan sel penutup stomata mengandung klorofil, fosfat organik, enzim posporilase dan waktu pagi masih kedapatan adanya sedikit amilum di dalamnya.
Proses membuka dan menutupnya stomata sangat dipengaruhi oleh cahaya. Sel penutup mengandung amilum, dimana konsentrasinya lebih tinggi pada malam hari dari pada siang karena telah berubah menjadi glukosa. Adanya cahaya membangkitkan klorofil untuk fotosintesis, sehingga kadar CO2
dalam sel tersebut menurun (mereduksi menjadi CH2O). Kenaikan pH lingkungan memacu posporilase
mengubah amilum menjadi glukosa-1-pospat. Terjadi kenaikan osmose sehingga air masuk dari sel tetangga ke sel penutup, bertambahnya volume menyebabkan turgor, sehingga terbukalah porus stomata(Dwijoseputro,1978).
Masalah
Masalah yang diangkat penulis dalam laporan ini adalah
Bagaimana bentuk dari stomata dari tumbuhan yang berbeda habitatnya ?
Berapa stomata pada bagian epidermis bawah daun ?
Apa yeng menjadi ciri khas stomata tumbuhan monokotil dan dikotil ?
B. Tujuan
Adapun tujuan praktikum jaringan daun pada tumbuhan ini ialah :
Untuk mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil serta dapat mengamati
struktur epidermis daun dikotil dan monokotil.
C. Material dan Metoda
1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Pend.Biologi pada tanggal 7 April 2012
pukul 07.30-09.30 WIB
2. Alat dan Bahan
Dalam pengerjaan acara praktikum ini digunakan beberapa alat untuk menunjang
kegiatan pengamatan. Adapun alat yang digunakan yaitu : Mikroskop, Pipet tetes, Gelas Kimia,
Gelas Objek ( Kaca Objek ), Kaca penutup, Alat Tulis, Buku Gambar A4, Pensil warna, Silet.
Sedangkan bahan yang dipakai ialah: air akuades, daun Oryza sativa, daun Ficus elastica, daun
Nymphaea sp. dan daun Arthocarpus integra.
3. Cara kerja
Pengamatan Stomata
Epidermis bawah dari preparat segar daun disayat menggunakan silet atau mikrotom,
usahakan setipis mungkin agar preparat yang diamati lebih jelas. setelah itu diletakkan di gelas
objek, ditetesi air dan ditutup dengan gelas penutup kemudian diletakkan di gelas objek. diamati
menggunakan perbesaran lemah dahulu lalu gunakan perbesaran kuat. Stoma dari
masing-masing objek digambar dan diberi keterangan.setelah itu tentukan tipe stomata berdasarkan
pengamatan dan literatur yang sesuai.
D. Data Pengamatan
Dari Hasil percobaan dan pengamatan kelompok kami, berikut adalah gambar dari hasil
pengamatan kami terhadap anatomi stomata pada tumbuhan monokotil dan dikotil.
Keterangan:
1. Porus ( Celah )
2. Sel Penjaga
3. Sel Tetangga
Tipe Stomata : Kriptofor
Sel Penjaga : Stomata tipe Anomositik
PERBESARAN 400 KALI
Gambar 1 Anatomi Stomata Daun Arthocarpus integra
Keterangan:
1.Porus
2. Sel Penjaga
3. Sel Tetangga
Tipe Stomata : Menonjol
Sel Penjaga : Stomata tipe Aktinositik
Gambar 2 Anatomi Stomata Daun Nymphaea sp.
Keterangan :
1. Porus
2. Sel Penjaga
3. Sel Penutup
Tipe stomata : Kriptofor
Sel penjaga : Stomata tipe aktinositik
PERBESARAN 400 KALI
Gambar 3 Anatomi stomata daun Ficus sp.
Keterangan :
1. Porus
2. Sel Penjaga
3. Sel Tetangga
Tipe Stomata : Memanjang
Bentuk Stomata : Halter
PERBESARAN 400 KALI
E. PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 400 kali,
menunjukkan bahwa baik tanaman monokotil maupun dikotil yang tumbuh di daratan
banyak mempunyai stomata di permukaan bawah daun kecuali tanaman teratai ( Nymphaea
sp.) yang stomatanya tumbuh di permukaan atas daun, perbedaan letak stomata ini disebabkan
adanya adaptasi fisiologi dari tanaman terhadap lingkungan, Nymphaea sp. hidup di permukaan air (
Hidrofit ), habitat seperti ini membuat tanaman harus beradaptasi dengan memiliki stomata yang
besar dan banyak agar mempercepat penguapan. ketiga tanaman lain yaitu Arthocarpus integra,
Ficus sp. dan Oryza sativa letaknya berada di bagian bawah daun. letak stomata pada daun
dipengaruhi oleh jenis dan Habitatnya. Letak stomata pada daun dikotil umumnya tersebar,
sedangkan pada monokotil terletak berderet-deret sejajar sesuai dengan susunan epidermisnya
misalnya Padi. Hal ini diduga ada kaitannya dengan sifat genetis dan morfologis pada tanaman
dikotil dan monokotil. sedangkan menurut habitatnya tanaman xerofit stomata nya mengalami
diferensiasi dalam bentuknya yang memiliki semacam kantung untuk menyimpan udara lebih
banyak ketika membuka, dan melakukan buka stomata pada malam hari agar mengurangi
penguapan ( water loss)
Gembong, 2007 menyatakan bahwa pada umumnya daun-daun tanaman dikotil
mempunyai helaian menjari atau menyirip, sedangkan monokotil umumnya sejajar atau
melengkung..Hal ini menyebabkan perkembangan distribusi stomatanya juga mengikuti kaidah
tersebut. Hasil pengamatan menunujukkan hal tersebut, dimana stomata pada daun O. sativa
mengikuti tulang daunnya yang sejajar.
Bentuk stomata pada tanaman monokotil dan dikotil juga berbeda dimana bentuk stomata pada
tanaman dikotil ialah ginjal dan bentuk stomata pada tanaman monokotil berbentuk halter atau
memanjang.
F. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Stomata merupakan bagian dari jaringan epidermis pada daun yang berfungsi sebagai alat
pernafasan pada tumbuhan, bentuk stomata berbeda-beda tergantung oleh habitat, jenis tanaman,
serta habitusnya. Pada umumnya Stomata terletak dibawah permukaan daun namun ada juga
yang diatas permukaan daun atau ada pada kedua permukaan, Bentuk stomata pada tumbuhan
monokotil seperti Oryza sativa adalah halter dan susunannya mengikuti tulang daun dari tanaman
monokotil yang relatif sejajar. berbeda dengan stomata pada tumbuhan dikotil yang berbentum
ginjal dan tersebar.
Rekomendasi kedepannya ialah, untuk praktikum ini dapat ditambah jenis daun yang dilihat
preparatnya dan dihitung jumlah stomatanya agar dapat mengetahui persebaran stomata pada
berbagai tanaman yang berbeda habitat, habitus maupun jenis tanamannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro, D. 1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT Gramedia
Fahn, A . 1992. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada Press
Hidayat E.B.1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB Press
Pandey, B.P. 1982. Plant Anatomy. S Chand and Company. New Delhi