• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien Dengan Keracunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada Pasien Dengan Keracunan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Pasien dengan Keracunan

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Pasien dengan Keracunan

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Pertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah dipersiapkan Pertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun haruslah dipersiapkan dengan sebaik-baikanya. Pertolongan yang keliru atau secara berlebihan justru mendatangkan dengan sebaik-baikanya. Pertolongan yang keliru atau secara berlebihan justru mendatangkan  bahaya

 bahaya baru. baru. Identifikasi Identifikasi racun racun merupakan merupakan usaha usaha untuk untuk mengetahui mengetahui bahan, bahan, zat, zat, atau atau obatobat yang diduga sebagai penyebab terjadi keracunan, sehingga tindakan penganggulangannya yang diduga sebagai penyebab terjadi keracunan, sehingga tindakan penganggulangannya dapat dilakukan dengan tepat, cepat dan akurat. Dalam menghadapi peristiwa keracunan, kita dapat dilakukan dengan tepat, cepat dan akurat. Dalam menghadapi peristiwa keracunan, kita  berhadapan

 berhadapan dengan dengan keadaan keadaan darurat darurat yang yang dapat dapat terjadi terjadi dimana dimana dan dan kapan kapan saja saja sertaserta memerlukan kecepatan untuk bertindak dengan segera dan juga mengamati efek dan gejala memerlukan kecepatan untuk bertindak dengan segera dan juga mengamati efek dan gejala keracunan yang timbul.

keracunan yang timbul.

Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan, menghambat respons pada sistem biologis dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan,  penyakit, bahkan kematian. eracunan se

 penyakit, bahkan kematian. eracunan sering dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia.ring dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia. Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan Pada kenyataannya bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebabkan keracunan.

keracunan.

Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan hewan. Di sekeliling kita ada racun alam yang terdapat pada beberapa tumbuhan dan hewan. !alah satunya adalah gigitan ular

!alah satunya adalah gigitan ular berbiberbisa sa yang sering terjadi di yang sering terjadi di daerah tropis dan subtropis.daerah tropis dan subtropis. "isa gigitan ular adalah kedaruratan medis, #$% gigitan ular terjadi pada anggota badan "isa gigitan ular adalah kedaruratan medis, #$% gigitan ular terjadi pada anggota badan sehingga tindakan pertolongan pertama dapat

sehingga tindakan pertolongan pertama dapat mudah dilakukan.mudah dilakukan. B.

B. TuuanTuuan &.

&. 'ntuk mengetahui penatalaksanaan kedaruratan pada pasien dengan keracunan.'ntuk mengetahui penatalaksanaan kedaruratan pada pasien dengan keracunan. (.

(. 'ntuk mengetahui penatalaksanaan kedaruratan pada pasien dengan gigitan binatang'ntuk mengetahui penatalaksanaan kedaruratan pada pasien dengan gigitan binatang  berbisa.  berbisa. BAB II BAB II PE!BAHA"AN PE!BAHA"AN A.

(2)

#. Pengertian

Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada kulit, atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. eracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik  kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya yang mengganggu kesehatan  bahkan dapat menimbulkan kematian. !ekitar )% dari semua pengunjung departemen

kedaruratan datang karena masalah toksik.

eracunan atau intoksikasi adalah keadaan patologik yang disebabkan oleh obat, serum, alkohol, bahan serta senyawa kimia toksik, dan lain-lain. eracunan dapat diakibatkan oleh kecelakaan atau tindakan tidak disengaja, tindakan yang disengaja seperti usaha bunuh diri atau dengan maksud tertentu yang merupakan tindakan kriminal. eracunan yang tidak  disengaja dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, baik lingkungan rumah tangga maupun lingkungan kerja.

$. Pen%e&a& dan 'enis Keracunan

eracunan dapat terjadi karena berbagai macam penyebab yang mengandung bahan  berbahaya dan potensial dapat menjadi racun. Penyebab-penyebab tersebut antara lain*

a. +akanan

"ahan makanan pada umumnya merupakan media yang sesuai untuk pertumbuhan dan  perkembangbiakan mikroorganisme. Proses pembusukan merupakan proses awal dari akibat aktiitas mikroorganisme yang mempengaruhi langsung kepada nilai bahan makanan tersebut untuk kepentingan manusia. !elain itu, keracunan bahan makanan dapat juga disebabkan oleh  bahan makanannya sendiri yang beracun, terkontaminasi oleh protozoa, parasit, bakteri yang  patogen dan juga bahan kimia yang bersifat racun.

Di Indonesia ada beberapa jenis makanan yang sering mengakibatkan keracunan, antara lain*

& eracunan botolinum

lostridium botolinum adalah kuman yang hidup secara anaerobik, yaitu di tempat-tempat yang tidak ada udaranya. uman ini mampu melindungi dirinya dari suhu yang agak tinggi dengan jalan membentuk spora. arena cara hidupnya yang demikian itu, kuman ini banyak  dijumpai pada makanan kaleng yang diolah secara kurang sempurna.

/ejala keracunan botolinum muncul secara mendadak, &0-12 jam sesudah memakan makanan yang tercemar. /ejala itu berupa lemah badan yang kemudian disusul dengan  penglihatan yang kabur dan ganda. elumpuhan saraf mata itu diikuti oleh kelumpuhan saraf-saraf otak lainnya, sehingga penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah menelan.Pengobatan hanya dapat diberikan di rumah sakit dengan penyuntikan serum

(3)

antitoksin yang khas untuk botulinum. 3leh karena itu dalam hal ini yang penting ialah  pencegahan.

Pencegahan* sebelum dihidangkan, makanan kaleng dibuka dan kemudian direbus bersama kalengnya di dalam air sampai mendidih.

( eracunan jamur 

/ejala muncul dalam jarak bebarapa menit sampai ( jam sesudah makan jamur yang beracun 45manita spp. /ejala tersebut berupa sakit perut yang hebat, muntah, mencret, haus,  berkeringat banyak, kekacauan mental, pingsan.

6indakan pertolongan* apabila tidak ada muntah-muntah, penderita dirangsang agar muntah. emudian lambungnya dibilas dengan larutan encer kalium permanganat 4& gram dalam ( liter air, atau dengan putih telur campur susu. "ila perlu, berikan napas buatan dan kirim  penderita ke rumah sakit.

1 eracunan jengkol

eracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam saluran kencing. 5da beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya keracunan, yaitu* jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan penyerta lainnya.

/ejala klinisnya seperti* sakit pinggang yang disertai dengan sakit perut, nyeri sewaktu kencing, dan kristal-kristal asam jengkol yang berwarna putih nampak keluar bersama air  kencing, kadang-kadang disertai darah.

6indakan pertolongan* pada keracunan yang ringan, penderita diberi minum air soda sebanyak-banyaknya. 3bat-obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk mengurangi sakitnya. Pada keracunan yang lebih berat, penderita harus dirawat di rumah sakit.

7 eracunan ikan laut

"eberapa jenis ikan laut dapat menyebabkan keracunan. Diduga racun tersebut terbawa dari ganggang yang dimakan oleh ikan itu. /ejala-gejala keracunan berbagai binatang laut tersebut muncul kira-kira (8 menit sesudah memakannya./ejala itu berupa* mual, muntah, kesemutan di sekitar mulut, lemah badan dan susah bernafas.

6indakan pertolongan* usahakan agar dimuntahkan kembali makanan yang sudah tertelan itu. alau mungkin lakukan pula pembilasan lambung dan pernafasan buatan. 3bat yang khas untuk keracunan binatang-binatang laut itu tidak ada.

$ eracunan singkong

Racun singkong ialah senyawa asam biru 4cyanida. !ingkong beracun biasanya ditanam hanya untuk pembatas kebun, dan binatangpun tidak mau memakan daunnya. Racun asam  biru tersebut bekerja sangat cepat. Dalam beberapa menit setelah termakan racun singkong,

gejala-gejala mulai timbul. Dalam dosis besar, racun itu cepat mematikan.  b. +inyak 6anah

Penyebabnya karena meminum minyak tanah. Insiden Intoksikasi minyak tanah* 6erutama pada anak-anak 9 2 tahun. hususnya pada negara-negara berkembang. Daerah perkotaan : daerah pedesaan

(4)

Pria : wanita

'mumnya terjadi karena kelalaian orang tua Geala dan Tanda

/ejala dan tanda klinis utamanya berhubungan dengan saluran napas, pencernaan, dan ;!. 5walnya penderita akan segera batuk, tersedak, dan mungkin muntah, meskipun jumlah yang tertelan hanya sedikit. !ianosis, distress pernapasan, panas badan, dan batuk persisten dapat terjadi kemudian. Pada anak yang lebih besar mungkin mengeluh rasa panas pada lambung dan muntah secara spontan. /ejala ;! termasuk lethargi, koma, dan konulsi. Pada kasus yang gawat, pembesaran jantung, atrial fibrilasi, dan fatal entrikular fibrilasi dapat terjadi. erusakan ginjal dan sumsum tulang juga pernah dilaporkan. /ejala lain seperti  bronchopneumonia, efusi pleura, pneumatocele, pneumomediastinum, pneumothora<, dan subcutaneus emphysema. 6anda lain seperti rash pada kulit dan dermatitis bila terjadi paparan  pada kulit. !edangkan pada mata akan terjadi tanda-tanda iritasi pada mata hingga kerusakan  permanen mata.

K()plikasi

=fek toksis terpenting dari minyak tanah adalah pneumonitis aspirasi. !tudi pada  binatang menunjukkan toksisitas pada paru : &78 < dibanding pada saluran pencernaan. 5spirasi umumnya terjadi akibat penderita batuk atau muntah. 5kibat iskositas yang rendah dan tekanan permukaan, aspirat dapat segera menyebar secara luas pada paru. Penyebaran melalui penetrasi pada membran mukosa, merusak epithel jalan napas, septa aleoli, dan menurunkan jumlah surfactan sehingga memicu terjadinya perdarahan, edema paru, ataupun kolaps pada paru. >umlah 9 & ml dari aspirasi pada paru dapat menyebabkan kerusakan yang  bermakna.

ematian dapat terjadi karena aspirasi sebanyak ? (,$ ml pada paru 4pada lambung ? 1$8 ml. !elain itu, jumlah & ml@kg "" minyak tanah dapat menyebabkan depresi ;! ringan - sedang, karditis, kerusakan hepar, kelenjar adrenal, ginjal, dan abnormalitas eritrosit.  ;amun efek sistemik tersebut jarang karena tidak diabsorbsi dalam jumlah banyak pada

saluran pencernaan. +inyak tanah juga diekskresikan lewat urine. Penatalaksanaan

+onitor sistem respirasi Inhalasi oksigen

 ;ebulisasi dengan !albutamol * bila mulai timbul gangguan napas

5ntibiotika * bila telah timbul infeksi, tidak dianjurkan sebagai profilaksis Aidrokortison * dulu direkomendasikan, sekarang jarang dilakukan

umbah lambung dan charcoal aktif 4arang* beberapa literatur menolak penatalaksanaan dengan kumbah lambung, dengan alasan dapat menyebabkan aspirasi dan kerusakan paru.

(5)

!edangkan literatur lain memperbolehkannya, utamanya bila jumlah yang ditelan cukup  banyak, karena dikhawatirkan terjadi penguapan dari lambung ke paru.

5ntasida* untuk mencegah iritasi mukosa lambung Pemberian susu atau bahan dilusi lain

"ila terjadi gagal napas, dapat dilakukan entilasi mekanik 4Positie =nd =<piratory Pressure @ P==P

c. "aygon

"aygon adalah insektisida kelas karbamat, yaitu insektisida yang berada dalam golongan  propu<ur. Penanganan keracunan "aygon dan golongan propu<ur lainnya adalah sama. ontoh golongan karbamat lain adalah carbaryl 4sein, pirimicarb 4rapid, apho<, timethacarb 4landrin dan lainnya.

/ejala keracunan sangat mudah dikenali yaitu diare, inkontinensia urin, miosis, fasikulasi otot, cemas dan kejang. +iosis, salias, lakrimasi, bronkospasme, keram otot perut, muntah, hiperperistaltik dan letargi biasanya terlihat sejak awal. ematian biasanya karena depresi pernafasan.

& =fek muskarinik 4parasimpatik berupa* miosis 4pinpoint, Aipersaliasi, lakrimasi, Aipersekresi bronchial, "ronkospasme, Aiperperistaltik * mual, muntah, diare, kram perut., Inkontinensia urin, Pandangan kabur, "radikardi

( =fek nikotinik berupa* fasikulasi otot, kejang, kelumahan otot, paralysis, ataksia, takikardi 4hipertensi.

1 =fek !!P berupa* sakit kepala, bicara ngawur, bingung, kejang, koma, dan depresi  pernafasan.

7 =fek pada kardioaskular bergantung pada reseptor mana yang lebih dominan. Diagn(sis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat kontak dengan insektisida, pemeriksaan klinis dan menyeluruh dan terakhir pemeriksaan laboratorium.

Penatalaksanaan & /eneral +anagement

a 5irways* jaga jalan nafas, bersihkan dari bronchial sekresi.

 b "reathing* beri oksigen &88% , bila tidak adekuat lakukan intubasi c irculation* pasang IB line, pantau ital sign.

( !pesifik terapi

a "ilas lambung 4 &88-(88 ml , diikuti pemberian karbon aktif. Direkomendasikan pada kasus yang mengancam.

 b arbon aktif . Dosis C &( tahun * ($  &88 gr dalam 188-088 ml. 1 Pharmacologik terapi

(6)

5tropine* C &( tahun* (-7 mg IB setiap $-&8 menit sampai atropinisasi. Dosis pemeliharaan 8,$ mg@18 menit atau & jam atau ( jam atau 7 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal $8 mg@(7 jam. Pertahankan selama (7-70 jam.

!upportif * diazepam $-&8 mg IB bila kejang dan furosemide 78-&28 mg bila ronki basah  basal muncul.

d. "ahan imia

eracunan bahan kimia biasanya melibatkan bahan-bahan kimia biasa seperti bahan kimia rumah, produk pertanian, produk tumbuhan atau produk industri. "eberapa jenis bahan kimia yang harus diperhatikan karena berbahaya adalah*

"ahan imia

Penjelasan Potensi "ahaya esehatan 5g;31 !enyawa ini beracun dan korosif.

!impanlah dalam botol berwarna dan ruang yang gelap serta jauhkan dari  bahan-bahan yang mudah terbakar.

Dapat menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh. /as@uapnya juga menebabkan hal yang sama.

Al !enyawa ini beracun dan bersifat korosif  terutama dengan kepekatan tinggi.

Dapat menyebabkan luka bakar dan kulit melepuh. /as@uapnya juga menebabkan hal yang sama.

A(! !enyawa ini mudah terbakar dan beracun +enghirup bahan ini dapat

menyebabkan pingsan, gangguan  pernafasan, bahkan kematian.

A(!37 !enyawa ini sangat korosif, higroskopis,

 bersifat membakar bahan organik dan dapat merusak jaringan tubuh /unakan ruang asam untuk proses  pengenceran dan hidupkan kipas  penghisapnya.

>angan menghirup uap asam sulfat  pekat karena dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, kontak dengan kulit menyebabkan dermatitis, sedangkan kontak dengan mata menyebabkan kebutaan.

 ;a3A !enyawa ini bersifat higroskopis dan menyerap gas 3(.

Dapat merusak jaringan tubuh.

 ;A1 !enyawa ini mempunyai bau yang khas. +enghirup senyawa ini pada

konsentrasi tinggi dapat menyebabkan  pembengkakan saluran pernafasan dan sesak nafas. 6erkena amonia pada konsentrasi 8.$% 4@ selama 18 menit dapat menyebabkan kebutaan.

A; !enyawa ini sangat beracun. Aindarkan kontak dengan kulit. >angan menghirup gas ini karena dapat menyebabkan pingsan dan kematian. AE /as@uap maupun larutannya sangat

 beracun.

Dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, dan saluran pernafasan.

A;31 !enyawa ini bersifat korosif. Dapat menyebabkan luka bakar,

menghirup uapnya dapat menyebabkan kematian.

"erikut adalah beberapa alternatif obat yang dapat anda gunakan untuk pertolongan pertama terhadap korban keracunan bahan kimia*

(7)

>enis Peracun Pertolongan Pertama 5sam-asam korosif seperti asam sulfat 4A(!37,

fluoroboric acid, hydrobromic acid 2(%, hydrochloric acid 1(%, hydrochloric acid fuming  1)%, sulfur dioksida, dan lain-lain. "ila tertelan berilah bubur aluminium hidroksida atau milk of magnesia diikuti dengan susu atau  putih telur yang dikocok dengan air.

"ila tertelan berilah bubur  aluminium hidroksida atau milk of  magnesia diikuti dengan susu atau  putih telur yang dikocok dengan air. >angan diberi dengan karbonat atau soda kue.

5lkali 4basa seperti amonia 4;A1, amonium hidroksida 4;A73A, alium hidroksida 43A, alsium oksida 4a3, soda abu, dan lain-lain.

"ila tertelan berilah asam asetat encer 4&%, cuka 4&*7, asam sitrat 4&%, atau air jeruk. Fanjutkan dengan memberi susu atau putih telur.

ation Fogam seperti Pb, Ag, d, "i, !n, dan lain-lain "erikan antidote umum, susu, minum air kelapa, norit, suntikan "5F, atau putih telur.

Pestisida +inum air kelapa, susu, egeta,

norit, suntikan P5+

/aram 5rsen "ila tertelan usahakan pemuntahan dan berikan milk of magnesia.

*. !ani+estasi Klinis

iri-ciri keracunan umumnya tidak khas dan dipengaruhi oleh cara pemberian, apakah melalui kulit, mata, paru, lambung, atau suntikan, karena hal ini mungkin mengubah tidak  hanya kecepatan absorpsi dan distribusi suatu bahan toksik, tetapi juga jenis dan kecepatan metabolismenya. Pertimbangan lain meliputi perbedaan respons jaringan. Aanya beberapa racun yang menimbulkan gambaran khas seperti adanya bau gas batu bara 4saat ini jarang,  pupil sangat kecil (pinpoint , muntah, depresi, dan hilangnya pernafasan pada keracunan akut

morfin dan alkaloidnya. Pupil pinpoint merupakan satu-satunya tanda, karena biasanya pupil  berdilatasi pada pasien keracunan akut. ecuali pada pasien yang sangat rendah tingkat

kesadaranya, pupilnya mungkin menyempit tetapi tidak sampai berukuran pinpoint. ulit muka merah, banyak berkeringat, tinitus, tuli, takikardi, dan hiperentilasi sangat mengarah  pada keracunan salisilat akut 4aspirin.

Ta&el $.# !ani+estasi Klinis Keracunan

,nset -!asa Awitan Geala Uta)a 'asad /enik0T(ksin Geala "aluran 1erna Atas -!ual2 !untah %ang D()inan

9 & jam +ual, muntah, rasa yang tak lazim di mulut, mulut terasa panas

/aram logam &-( jam +ual, muntah, sianosis, sakit

kepala, pusing, sesak nafas, gemetar, lemah, pingsan.

 ;itrit

&-2 jam 4rerata (-7 +ual, muntah, diare, nyeri perut. Staphylococcus Aureus dan enterotoksinnya

0-&2 jam 4(-7 muntah +untah, kram perut, diare, rasa mual.

(8)

2-(7 jam +ual, muntah, diare, rasa haus,  pelebaran pupil, pingsan, koma.

>amur berjenis Amanita. /adang Teng(r(kan Dan Geala "aluran Napas

&(-)( jam Radang tengorokan, demam, mual, muntah, pengeluaran secret dari hidung, terkadang ruam kulit.

Streptococcus Pyogene

(-$ hari Radang tengorokan dan hidung, eksudat berwarna keabuan, demam, mengigil, nyeri

tengorokan, lemah, sulit menelan,  pembengkakan kelenjar getah  bening leher.

Corynebacterium diphtheria

Geala "aluran 1erna Bawah -kra) perut2 diare %ang D()inan (-12 jam 4rerata 2-&( ram perut, diare, diare yang

disebabkan Clostridium

 perfringens, kadang-kadang rasa mual dan muntah

C. perfringens; B. cereus; S; faecalis; S. faecium

&(-)( jam 4rerata &0-12

ram perut, diare, muntah, demam, mengigil, lemah hebat, mual, sakit kepala, kadang-kadang diare berdarah dan berlendir, lesi kulit yang disebabkan Vibrio ulnificuis. !ersinia enterocolitica menyebabkan gejala yang

menyerupai flu apendisitis akut.

Salmonella spp 4termasuk !. Ari"onae, =. coli

enteropatogenik, dan =nterobakteriacae, B. cholera 48& dan non-8&, ulinicus, B. fluialis.

1-$ hari Diare, demam, muntah dengan nyeri perut, gejala saluran nafas

Birus-irus enterik  &-2 minggu Diare lengket 4tinja berlemak,

sakit perut, berat badan menurun

#iardia lamblia &-beberapa minggu !akit perut, diare, sembelit, sakit

kepala, mengantuk, kadang tanpa gejala

 $ntamoeba hystolitica

1-2 bulan !ulit tidur, tak ada nafsu makan,  berat badan menurun, sakit perut,

kadang gastroenteritis

%aenia sanginata dan taenia solium

Geala Neur(l(gis -Gangguan 3isual2 3ertig(2 Gell2 Paralisis 9 & jam /astroenteritis, cemas,

 penglihatan kabur, nyeri dada, sianosis, kedutan, kejang.

!alias berlebihan, berkeringat, gastroenteritis, nadi tak teraratur,  pupil mengecil, bernafas seperti

orang asma.

Eosfat organic

>amur jenis muscaria

&-2 jam Rasa baal atau gatal, pusing,  pucat, pendarahan perut,  pengelupasan kulit, mata

terfiksasi, reflek hilang, kedutan,  paralisis otot.

Rasa baal atau gatal,

gastroenteritis, pusing, mulut

%etrodoto&in

(9)

kering, otot nyeri, pupil melebar,  pandangan kabur, paralisis otot. ( jam-2 hari 4&(-12

 jam

Rasa mual, muntah, rasa 4geli seperti dikaruk, pusing, lemah, tak  ada nafsu makan, berat badan menurun, bingung.

Bertigo, pandangan kabur atau diplobia, reflek cahaya hilang, sulit menelan, berbicara dan  bernafasG mulut kering, lemah,  paralisis pernafasan.

Chlorinated hydrocarbon

Clostridium botulinum dan toksinnya.

:)( jam Rasa baal, kaki lemah, paralisis, spastic, penglihatan berkurang,  buta, dan koma.

/astroenteritis, nyeri pada kaki, kaki dan tangan jatuh.

5ir raksa organic

%riortrocresyl phosphate. Teradi Geala Alergi -!uka !e)erah dan /asa Gatal

9 & jam !akit kepala, pusing, mual, muntah, rasa panas pada mulut, tengorok terasa terbakar, muka sembab dan merah, sakit perut, gatal dikulit.

Rasa baal disekitar muluit, rasa seperti digaruk 4geli, kemerahan,  pusing, sakit kepala, mual.

emerahan, rasa panas, gatal, sakit perut, edema lutut dan wajah.

Scombroto&in (histamine'

+onosodium glutamate 4+!/

5sam nikotinat Geala Gastr(enteritis Dan0atau Neur(l(gis -T(ksin Kerang

8,$-( jam Rasa seperti digaruk 4geli,

terbakar, baal, mengantuk, bicara inkoheren, paralisis pernafasan.

!a<ito<in 4 paralytic  shelifish poisoning PSP  (-$ menit sampai 1-7

 jam

!ensasi panas dan dingin  bergantian, rasa geliG baal

disekitar bibir, lidah dan

tengorokanG nyeri otot, pusing, diare, muntah.

"reeto<in 4neuroto&ic  shelifish poisoning ;!P

18 menit sampai (-1  jam

Rasa mual, muntah, diare, sakit  perut, mengigil, demam.

Dinophysis to<in, okadaic acid, pectenoto<in, yessoto<in 4 )iarrheic  shelifish poisoningD!P (7 jam 4gastrointestinal sampai 70 jam 4neurologis

+untah, diare, sakit perut,  bingung, hilang ingatan,

deisorientasi, kejang dan koma.

 )omoic Acid (Amnestic  shelifish poisoning 5!P '

Geala In+eksi U)u) -De)a)2 !engigil2 Le)ah2 "akit2 Pe)&engkakan Kelenar Li)+e

7-(0 hari 4rerata # hari

/astroenteritis, demam, edema disekitar mata, berkeringat, nyeri otot, mengigil, lemah, sulit

(10)

 bernafas. )-(0 hari 4rerata &7

hari

Femah yang hebat, sakit kepala, sakit kepala, demam, batuk, mual, muntah, sembelit, sakit perut, mengigil, bintik merah dikulit, tinja berdarah.

Salmonella typhi

&8-&1 hari

&8-$8 hari 4rerata ($-18

Demam, sakit kepala, nyeri otot, kemerahan.

Demam, lemah-lesu, tak ada nafsu makan, mual, sakit perut, kuning 4ikterus.

%o&oplasma gondii +ungkin irus

"erariasi, bergantung  pada tipe penyakit

Demam, mengigil, sakit kepala atau sendi, lemah-lesu, bengkak dikelenjar getah bening, dan gejala yang khas untuk penyakit lain.

 Bacillus anthracis, brucella melitensis, ". abortus, ". suis, co&iella bernetti, francisella tularensis, listeria monocytogenes, *. tuberculosis, mycobacterium sp,  pasteurella multocida,  streptobacillus moniliformis, campylobacter +e+uni, leptospira SSP.

4. !engatasi E+ek dan Geala Keracunan

=fek dan gejala keracunan pada manusia dapat timbul setempat 4lokal atau sistemik  setelah racun diabsorpsi dan masuk ke dalam sistem peredaran darah atau keduanya.

a. Fokal

Racun yang bersifat korosif akan merusak atau mengakibatkan luka pada selaput lendir atau  jaringan yang terkena. "eberapa racun lain secara lokal mempunyai efek pada sistem saraf   pusat dan organ tubuh lain, seperti jantung, hati, paru, dan ginjal tanpa sifat korosif dan iritan.

 b. !istemik

!etelah memberikan efek secara lkal, biasanya racun diabsorpsi dan masuk ke dalam sistem  peredaran darah dan akan mempengaruhi organ-organ tubuh yang penting. Eaktor-faktor yang mempengaruhi efek dan gejala keracunan antara lainG bentuk dan cara masuk, usia, makanan, kebiasaan, kondisi kesehatan, idiosinkrasi, dan jumlah racun. =fek dan gejala yang ditimbulkan akibat keracunan terjadi antara lain pada sistem pernapasan, pencernaan, kardioaskuler, urogenital, darah dan hemopoitika, serta sistem saraf pusat 4!!P.

6atacara mencegah atau menghentikan penyerapan racun* a. Racun melalui mulut 4ditelan @ tertelan

(11)

( osongkan lambung 4efektif bila racun tertelan sebelum 7 jam dengan cara*

& Dimuntahkan* bisa dilakukan dengan cara mekanik 4menekan reflek muntah di tenggorokan, atau pemberian air garam atau sirup ipekak.

ontraindikasi* cara ini tidak boleh dilakukan pada keracunan zat korosif 4asam@basa kuat, minyak tanah, bensin, kesadaran menurun dan penderita kejang.

( "ilas lambung*

 Pasien telungkup, kepala dan bahu lebih rendah.

 Pasang ;/6 dan bilas dengan * air, larutan norit, ;atrium bicarbonat $ %, atau asam asetat $

%.

 Pembilasan sampai (8 H, rata-rata olume ($8 cc.  ontraindikasi * keracunan zat korosif  kejang.

 "ilas 'sus "esar* bilas dengan pencahar, klisma 4air sabun atau gliserin.

 b. Racun melalui melalui kulit atau mata & Pakaian yang terkena racun dilepas

( uci @ bilas bagian yang terkena dengan air dan sabun atau zat penetralisir 4asam cuka @  bicnat encer.

1 Aati-hati* penolong jangan sampai terkontaminasi. c. Racun melalui inhalasi

& Pindahkan penderita ke tempat aman dengan udara yang segar.

( Pernafasan buatan penting untuk mengeluarkan udara beracun yang terhisap, jangan menggunakan metode mouth to mouth.

d. Racun melalui suntikan

& Pasang torniJuet pro<imal tempat suntikan, jaga agar denyut arteri bagian distal masih teraba dan lepas tiap &$ menit selama & menit

( "eri epinefrin &@&888 dosis* 8,1-8,7 mg subkutan@im. 1 "eri kompres dingin di tempat suntikan

e. +engeluarkan racun yang telah diserap Dilakukan dengan cara*

& Diuretic* lasi<, manitol ( Dialisa

1 6ransfusi e<change

5. Penatalaksanaan Kedaruratan Keracunan

6ujuan tindakan kedaruratan adalah menghilangkan atau meng-inaktifkan racun sebelum diabsorbsi, untuk memberikan perawatan pendukung, untuk memelihara sistem organ ital, menggunakan antidotum spesifik untuk menetralkan racun, dan memberikan tindakan untuk  mempercepat eliminasi racun terabsorbsi. Penatalaksanaan umum kedaruratan keracunan antara lain*

a. Dapatkan kontrol jalan panas, entilasi, dan oksigenisasi. Pada keadaan tidak ada kerusakan serebral atau ginjal, prognosis pasien bergantung pada keberhasilan  penatalaksanaan pernapasan dan sistem sirkulasi.

 b. oba untuk menentukan zat yang merupakan racun, jumlah, kapan waktu tertelan, gejala, usia, berat pasien dan riwayat kesehatan yang tepat.

(12)

c. 6angani syok yang tepat.

d. Ailangkan atau kurangi absorbsi racun.

e. "erikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat mungkin untuk menurunkan efek  toksin.

f. Dukung pasien yang mengalami kejang. Racun mungkin memicu sistem saraf pusat atau  pasien mungkin mengalami kejang karena oksigen tidak adekuat.

g. "antu dalam menjalankan prosedur untuk mendukung penghilangan zat yang dite lan, yaitu* & Diuresis untuk agen yang dikeluarkan lewat jalur ginjal

( Dialisis Aemoperfusi 4proses melewatkan darah melalui sirkuit ekstrakorporeal dan cartridge containing an adsorbent   Kkarbon atau resinL, dimana setelah detoksifikasi darah dikembalikan ke pasien.

h. Pantau tekanan ena sentral sesuai indikasi. i. Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit.  j. +enurunkan peningkatan suhu.

k. "erikan analgesik yang sesuai untuk nyeri.

l. "antu mendapatkan spesimen darah, urine, isi lambung dan muntah. m. "erikan perawatan yang konstan dan perhatian pada pasien koma.

n. Pantau dan atasi komplikasi seperti hipotensi, disritmia jantung dan kejang.

o. >ika pasien dipulangkan, berikan bahan tertulis yang menunjukkan tanda dan gejala masalah  potensial dan prosedur untuk bantuan ulang.

6. Asuhan Keperawatan Pada Klien Keracunan

a. Pengkajian.

Pengkajian difokuskan pada masalah yang mendesak seperti jalan nafas dan sirkulasi yang mengancam jiwa, adanya gangguan asam basa, keadaan status jantung, status kesadaran. Riwayat kesadaran* riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan, berapa lama diketahui setelah keracunan, ada masalah lain sebagai pencetus keracunan dan sindroma toksis yang ditimbulkan dan kapan terjadinya.

 b. Interensi

Pertolongan pertama yang dilakukan meliputi tindakan umum yang bertujuan untuk  keselamatan hidup, mencegah penyerapan dan penawar racun 4 antidotum  yang meliputi sirkulasi*

& 5irway, breathing, circulating, eliminasi untuk menghambat absorbsi melalui pencernaan dengan cara kumbah lambung, emesis, atau katarsis.

( "erikan anti dotum sesuai anjuran dokter minimal ( < (7 ja m. Perawatan suportif meliputi*

& +empertahankan agar pasien tidak sampai demam atau mengigil,monitor perubahan- perubahan fisik seperti perubahan nadi yang cepat,distress pernafasan, sianosis, diaphoresis,

dan tanda-tanda lain kolaps pembuluh darah dan kemungkinan fatal atau kematian.

( +onitor ital sign setiap &$ menit untuk beberapa jam dan laporkan perubahan segera kepada dokter.

(13)

1 atat tanda-tanda seperti muntah, mual, dan nyeri abdomen serta monitor semua muntah akan adanya darah. 3bserasi feses dan urine serta pertahankan cairan intraenous sesuai anjuran dokter.

7 >ika pernafasan depresi, berikan oksigen dan lakukan  suction. Bentilator mungkin bisa diperlukan.

$ >ika keracunan sebagai usaha untuk membunuh diri maka lakukan safety precautions. onsultasi psikiatri atau perawat psikiatri klinis. Pertimbangkan juga masalah kelainan kepribadian, reaksi depresi, psikosis neurosis, mental retardasi dan lain-lain.

B. Askep Gawat Darurat Gigitan Binatang Ber&isa #. Ular Ber&isa

5da tiga famili ular yang berbisa, yaitu =lapidae, Aydrophidae, dan Biperidae. "isa ular  dapat menyebabkan perubahan lokal, seperti edema dan perdarahan. "anyak bisa yang menimbulkan perubahan lokal, tetapi tetap di lokasi pada anggota badan yang tergigit. "eberapa bisa =lapidae tidak terdapat lagi dilokasi gigitan dalam waktu 0 jam. 'ntuk  sementara akan terakumulasi dengan kadar yang tinggi dalam kelenjar getah bening, jika tidak dilakukan tindakan pertolongan pertama, dalam waktu ( jam setelah gigitan akan terdeteksi dalam plasma atau urin dengan kadar tinggi. "alutan yang kuat dapat dilakukan  beberapa jam tanpa membahayakan peredaran darah keseluruhan anggota tubuh. "alutan yang kuat membatasi perubahan lokal di daerah gigitan dan juga untuk meningkatkan reaksi terhadap antibisa.

"isa ular mengandung toksin dan enzim yang berasal dari air liur, sifat bisa tersebut adalah*

a.  ;eurotoksin yang berakibat pada saraf perifer atau sentral.

 b. Aaemotoksin, berakibat haemolitik dengan zat antara fosfolipase dan enzim lainnya yang mengaktifkan protombin.

c. +yotoksin, menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia akibat kerusakan sel-sel otot. d. ardiotoksin, merusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot jantung. e. ytotoksin, dengan melepaskan histamin dan zat asoaktif lainnya yang berakibat

terganggunya kardioaskuler.

f. ytolitik, zat ini yang aktif menyebabkan peradangan dan nekrosis di jaringan tempat  patukan.

g. =nzim-enzim, termasuk hyalurondase sebagai zat aktif pada penyebaran bisa. a. Tanda dan Geala

6anda dan gejala yang umum ditemukan pada pasien bekas gigitan ular adalahG lokal sakit  bukan gambaran umum, tanda-tanda bekas taring, laserasi, bengkak dan kemerahan, sakit

kepala, muntah, rasa sakit pada otot dan dinding perut, demam serta berkeringat dingin. &. Tindakan penanggulangan

(14)

Dalam mengatasi gigitan ular berbisa, pemberian serum antibisa yang cukup dan  pengaturan entilasi yang memadai merupakan tindakan yang utama. !edangkan tindakan

yang bersifat supportif merupakan tindakan sekunder dan dilakukan sesuai dengan kondisi  penderita.

& Premedikasi

!ebelum diberi serum antibisaa, sebaiknya dilakukan premedikasi dengan adrenalin 8,($ mg 4untuk dosis anak dikurangi secara ! atau obat golongan antihistaminika dengan efek  sedatif minimal secara parenteral.

( Pemberian serum antibisa

Pada waktu pemberian serum antibisa harus tersedia oksigen, arus udara mencukupi, dan alat  penghisap yang siap pakai. !erum antibisa diencerkan dengan larutan hartmann 4larutan ringer laktat dengan perbandingan &*&8 dan diberikan perlahan-lahan, terutama pda  permulaan. Pemberian antibisaharus segera diberhentikan jika timbul gejala yang tidak 

dikehendaki dan ulangi pemberian obat seperti pada premedikasi, sebelum pemberian infus antibisa diteruskan.

"eberapa tindakan lain yang perlu dilakukan antara lain*

& Fuka akibat gigitan, potesial mudah terkena infeksi bakteri. !elain diperlukan obat golongan antibiotika, juga perlu dilakukan tindakan pencegahan tetanus dengan memperhatikan tingkat imunisasinya.

( Pemberian cairan infus

1 >ika terjadi nekrosis jaringan, perlu dilakukan pembedahan

7 Perdarahan, termasuk gangguan koagulasi, koagulasi intraaskuler dan afibrinogenemia  perlu diatasi, tetapi tidak dilakukan sebelum netralisasi bisa mencukupi.

$ Pemberian morfin merupakan kontraindikasi. Diazepam dengan dosis sedang akan memberikan hasil yang memuaskan.

2 >ika antibisa tidak dapat mengatasi syok, diperlukan plasma olume ekspander atau mungkin obat golongan asopresor.

) Pada penderita gagal ginjal, perlu dilakukan hemodialisa atau dialisa peritoneal. c. Tindakan 7ang Keliru

ekeliruan dalam tindakan penanggulangan dapat terjadi, antara lain*

& Infeksi@eksisi daerah gigitan yang dapat merusak urat saraf dan pembuluh darah.

( Pendinginan daerah gigitan, sehingga penderita mengalami radang dingin 4frostbite, selain menderita karena gigitan.

1 Pemberian serum antibisa yang sebetulnya tidak diperlukan.

7 +emulangkan penderita dari rumah sakit tanpa waktu yang cukup untuk obserasi, sehingga  penderita akan dibawa kembali ke rumah sakit dalam keadaan sekarat.

$ +emberikan serum antibisa kepada anak-anak lebih sedikit daripada kepada orang dewasa. Padahal seharusnya diberikan dalam jumlah yang sama dengan orang dewasa, bahkan mungkin diperlukan lebih besar mengingat perbandingan bisa per kg berat badan lebih tinggi.

(15)

2 Pemberian serm antibisa yang tidak cukup. !eorang penderita mungkin hanya memerlukan & ampul serum antibisa sedangkan pemderita lain dapat memerlukan &8 ampul.

$. Le&ah

5kibat yang ditimbulkan oleh sengatan serangga biasanya ringan dan tidak banyak   bahayanya. Dasar timbulnya reaksi dari penderita adalah suatu reaksi alergi. Reaksi alergi ini

tergantung pada indiidu. ematian disebabkan reaksi anafilaksis dan timbul biasanya akibat sengatan. +anfestasi klinis dalam bentuk urtikaria eksterna sampai reaksi alergi kronis yang muncul hebat dengan reaksi anafilaksis didahului oleh reaksi setempat berupa kemerahan,  bengkak, rasa terbakar kemudian mual, muntah dan kesadaran menurun.

>ika seseorang disengat lebah untuk pertama kali biasanya akan menimbulkan rasa sakit lokal yang spontan, pembengkakan lokal, dan pruritus. !etelah tersengat lebah, kelenjar bisa yang masih menempel segera dibuang dengan ujung kuku atau dengan pisau, karena masih dapat memompakan bisa. !elanjutnya jika reaksi yang timbul ringan, dapat diberi obat golongan antihistaminika. !edangkan jika timbul reaksi yang berat, pemberian adrenalin sampai 8,$ mg secara I+. Dan jika terjadi obstruksi saluran udara, pemberian adrenalin dapat dilakukan secara inhalasi dengan inhaler yang terukur. olaps peredaran darah perifer, selalu memerlukan pemberian adrenalin secara parenteral.

*. Binatang Laut a. 'bur-ubur 

Dengan tentakel yang ditembakkan biasanya hanya menyebabkan gatal dan edema lokal, hiperemis. Reaksi anafilaksis terjadi bila jumlah serangan banyak, berupa oksilasi tekanan darah, kegagalan pernapasan dan kardioaskuler.

Pengobatan* & Resusitasi

( 6orniJuet arterial

1 Fokal dengan pasir panas, alkohol

7 3bat-obata* narkotik, anestesi lokal, kortison krem

Prognosis* baik bila masa &8 menit dilewati setelah keracunan.  b. /urita 43ctopus

"isa dari saluran ludah yang mengandung hyaluronidase, dengan neurotoksin yang bersifat  blokade pada neuromuskuler. Mat ini sesuai dengan anticholinterase.

/ambaran klinis*

& "ekas gigitan tidak sakit, hanya bengkak dengan cairan seromorrhagis.

( "eberapa menit kemudian muncul gejala keracunan, dengan bentuk paralisis otot, kadang-kadang diikuti mual, muntah, hipotensi dan bradikardia. /ejala ini biasanya berakhir setelah  beberapa jam.

Pertolongan*

& Fuka gigitan dicuci, sebelum dipasang torniJuet arterial. ( >alan napas dipertahankan kalau perlu resusitasi.

(16)

1 !imptomatis

c. Ikan beracun

6usukan dari salah satu sirip bila ereksi yang memang mengandung bisa. "isa ini bersifat hyaluronidase yang menyebabkan jaringan nekrosis, asokonstriksi dan myotoksin.

/ambaran klinik*

& Rasa sakit yang hebat pada saat tertusuk, sering menyebabkan pingsan.

( Reaksi radang tampak pada bekas sengatan, lemas, di daerah regional terasa sakit.

1 !istemik berupa kegagalan kardioaskuler akibat depresi miokardial dan hilangnya tonus  pembuluh darah. Paralise umum yang kadang-kadang diikuti koma.

7 5pabila masa akut dilewati, penyembuhan lamban berupa luka lama sembuh akibat keadaan umum yang buru.

Pertolongan*

& Pasang torniJuet arterial

( !untik anestesi lokal untuk mengurangi sakit

1 Daerah luka dihangati dan rendam dengan air hangat kuku atau larutan kalium permanganan 4P

7 3bat-obatan* narkotik, 56!, toksoid, antibiotik  $ Debridemen luka

4. Asuhan keperawatan pada sengatan dan gigitan &inatang &er&isa a. Pengkajian

Pada sengatan serangga mungkin ditemukanG mendesah, sesak nafas, tenggorokan sakit atau susah berbicara, pingsan atau lemah, infeksi, kemerahan, bengkak, nyeri, gatal-gatal di sekitar area yang terkena.

Pada gigitan ular dapat ditemukan dataG tampak kebiruan, pingsan, lumpuh, sesak nafas, syok  hipoolemik, nyeri kepala, mual dan muntah, nyeri perut, diare keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan, flaccid paralysis dan miotoksisitas.

/ejala tidak segera muncul tetapi &$ menit sampai ( jam setelah digigit oleh binatang  berbisa. ondisi korban setelah digigit*

& Reaksi emosi yang kuat, penglihatan kembar, mengantuk  ( !akit kepala, pusing dan pingsan

1 +ual atau muntah dan diare, gigitan biasanya pada tungkai atau kaki 7 Daerah gigitan bengkak, kemerahan, memar 

$ !ukar bernapas dan berkeringat banyak   b. Diagnosa eperawatan

& /angguan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan reaksi endotoksin ( Aipertermia berhubungan dengan efek langsung endotoksin pada hipotalamus 1 Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tak adekuat 7  ;yeri berhubungan dengan proses toksikasi

$ !yok berhubungan dengan tidak adekuatnya peredaran darah ke jaringan

2 Rasa gatal, bengkak dan bintikbintik merah berhubungan dengan proses inflamasi. c. Interensi

(17)

& /angguan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan reaksi endotoksin Interensi*

a 5uskultasi bunyi nafas

 b Pantau frekuensi pernapasan

c 5tur posisi klien dengan nyaman dan atur posisi kepala lebih tinggi d +otiasi@bantu klien latihan nafas dalam

e 3bserasi warna kulit dan adanya sianosis f aji adanya distensi abdomen dan spasme otot g "atasi pengunjung klien

h Pantau seri /D5

i "antu pengobatan pernapasan 4fisioterapi dada  j "eri 3( sesuai indikasi 4menggunakan entilator

( Aipertermia berhubungan dengan efek langsung endotoksin pada hipotalamus Interensi*

a Pantau suhu klien, perhatikan menggigil atau diaforesis  b Pantau suhu lingkungan, batasi linen tempat tidur

c "eri kompres mandi hangat d "eri antipiretik

e "erikan selimut pendingin

1 Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tak adekuat Interensi*

a "erikan isolasi atau pantau pengunjung sesuai indikasi  b uci tangan sebelum dan sesudah aktiitas terhadap klien

c 'bah posisi klien sesering mungkim minimal ( jam sekali

d "atasi penggunaan alat atau prosedur infasie jika memungkinkan e Fakukan insfeksi terhadap luka alat inasif setiap hari

f Fakukan tehnik steril pada waktu penggantian balutan

g /unakan sarung tangan pada waktu merawat luka yang terbuka atau antisipasi dari kontak  langsung dengan ekskresi atau sekresi

h Pantau kecenderungan suhu mengigil dan diaforesis i Inspeksi flak putih atau sariawan pada mulut

 j "erikan obat antiinfeksi 4antibiotik

7  ;yeri berhubungan dengan proses toksikasi 6ujuan * +eredakan nyeri

Interensi*

a !engat kalau masih ada dicabut dengan pinset

R@ * mengeluarkan sengat serangga yang masih tertinggal.  b "erikan kompres dingin

R@ * meredakan nyeri dan mengurangi bengkak  c Fakukan tehnik distraksi relaksasi

R@ * mengurangi nyeri

d olaborasi dalam pemberian antihistamin seperti diphenhidramin 4"enadryl dalam bentuk  krim@salep atau pil, losion alamine

R@ * mengurangi gatalgatal

$ !yok berhubungan dengan tidak adekuatnya peredaran darah ke jaringan 6ujuan* +enangani penyebab, memperbaiki suplai darah ke jar ingan Interensi*

a 5tasi setiap penyebab shock yang mungkin dapat di atasi 4perdarahan luar R@* +engurangi keparahan

(18)

 b Pasien dibaringkan kepala lebih rendah.

R@* epala lebih rendah supaya pasien tidak hilang kesadaran c aki di tinggikan dan di topang

R@* +eningkatkan suplai darah ke otak 

d Fonggarkan pakaian yang ketat atau pakaian yang menghalangi R@* !irkulasi tidak terganggu

e Periksa dan catat pernapasan nadi dan tingkat reaksi tiap &8 menit R@* +engetahui tingkat perkembangan pasien

2 Rasa gatal, bengkak dan bintikbintik merah berhubungan dengan proses inflamasi 6ujuan* +encegah peradangan akut

Interensi*

a Pasang tourniJuet pada daerah di atas gigitan R@* +encegah tersebarnya racun ke seluruh tubuh

 b "ersihkan area yang terkena gigitan dengan sabun dan air untuk menghilangkan partikel yang terkontaminasi oleh serangga 4seperti nyamuk

R@* 'ntuk menghindari terkontaminasi lebih lanjut pada luka

c olaborasi dalam pemberian antihistamin dan serum 5nti "isa 'lar 45"' polialen i. dan disekitar luka. 56! dan penisilin procain #88.888 I'.

R@* +encegah terjadinya infeksi d. =aluasi

& 5nalisa gas darah dan frekuensi pernapasan dalam batas normal dengan bunyi nafas esikuler.

( 6idak mengalami dispnea atau sianosis 1 !uhu dalam batas normal

7 6idak mengalami komplikasi yang berhubungan $ 6idak menunjukkan tanda-tanda infeksi

BAB III KE"I!PULAN

Racun adalah zat yang ketika tertelan, terhisap, diabsorbsi, menempel pada kulit, atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relatif kecil menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia. eracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik  kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya yang mengganggu kesehatan

(19)

 bahkan dapat menimbulkan kematian. 6ujuan tindakan kedaruratan adalah menghilangkan atau meng-inaktifkan racun sebelum diabsorbsi, untuk memberikan perawatan pendukung, untuk memelihara sistem organ ital, menggunakan antidotum spesifik untuk menetralkan racun, dan memberikan tindakan untuk mempercepat eliminasi racun terabsorbsi.

5da tiga famili ular yang berbisa, yaitu =lapidae, Aydrophidae, dan Biperidae. "isa ular  dapat menyebabkan perubahan lokal, seperti edema dan perdarahan. "anyak bisa yang menimbulkan perubahan lokal, tetapi tetap di lokasi pada anggota badan yang tergigit. "alutan yang kuat dapat dilakukan beberapa jam tanpa membahayakan peredaran darah keseluruhan anggota tubuh. "alutan yang kuat membatasi perubahan lokal di daerah gigitan dan juga untuk meningkatkan reaksi terhadap antibisa. Dalam mengatasi gigitan ular berbisa,  pemberian serum antibisa yang cukup dan pengaturan entilasi yang memadai merupakan tindakan yang utama. !edangkan tindakan yang bersifat supportif merupakan tindakan sekunder dan dilakukan sesuai dengan kondisi penderita.

DA8TA/ PU"TAKA

Eajri. 4(8&(.  eracunan -bat dan bahan imia Berbahaya. Dari* http*@@fajrismart.wordpress.com@(8&&@8(@((@keracunan-obat-dan-bahan-kimia-berbahaya@. Diakses tanggal 7 +ei (8&(.

Indonesiannursing. 4(880.  Asuhan eperaatan Pada lien )engan /uka Bakar (Combustio' . Dari*http*@@indonesiannursing.com@(880@&8@asuhan-keperawatan-pada-klien-dengan-luka- bakar-combustio@. Diakses tanggal &2 5pril (8&(.

risanty, dkk. 4(8&&. Asuhan eperaatan #aat )arurat . >akarta* 6rans Info +edia. !artono. 4(88&. 0acun dan eracunan. >akarta* Nidya +edika.

!meltzer, !uzanne .,  "are, "renda /. "uku 5jar*  eperaatan *edikal Bedah, ol* 1. >akarta* =/.

!yamsi. 4(8&(. onsep egaatdaruratan Pada Pasien )engan #igitan Serangga . Dari*http*@@nerssyamsi.blogspot.com@(8&(@8&@konsep-kegawatdaruratan-pada-pasien.html. Diakses tanggal &2 5pril (8&(.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui gambaran Asuhan Keperawatan yang tepat bagi pasien Medis Stroke Hemoragik. Metode yang

Namun pada kasus di IGD hanya muncul 4 diagnosa yaitu: Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kesadaran, Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan

Kehilangan integritas kulit diperparah lagi dengan pelepasan faktor-faktor inflamasi yang abnormal, perubahan kadar imunoglobulin serta komplemen serum, gangguan fungsi neutrofil,

Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan penempakan kulit yang tidak baik.. Kurang pengetahuan tentang perawatan kulit dan cara-cara menangani

Latar Belakang: Cedera kepala adalah serangkaian kejadian patofisiologik yang terjadi setelah trauma kepala, yang dapat melibatkan setiap komponen yang ada, mulai dari kulit

Keracunan makanan adalah masuknya zat toxic (racun) dari bahan yang kita makan ke dalam tubuh baik dari saluran cerna, kulit, inhalasi, atau dengan cara lainnya

SARAN Rekomendasi tindakan teknik latihan nafas dalam deep breathing exercise efektif untuk meningkatkan nilai saturasi oksigen pada pasien penyakit paru obstruktif kronik PPOK dengan

Hasil studi kasus menunjukan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dalam pemenuhan kebutuhan aman dan kenyamanan dengan masalah keperawatan nyeri akut yang