• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN UTILITAS KOTA DI KECAMATAN LOA JANAN ILIR. Oleh: HERU IMAM WAHYUDI NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMETAAN UTILITAS KOTA DI KECAMATAN LOA JANAN ILIR. Oleh: HERU IMAM WAHYUDI NIM"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

HERU IMAM WAHYUDI

NIM. 090 500 137

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

(2)

untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI

Oleh:

HERU IMAM WAHYUDI

NIM. 090 500 137

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

ada Program Diploma III Politeknik

(3)

Oleh

HERU IMAM WAHYUDI NIM. 090500 137

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA

(4)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : PEMETAAN UTILITAS KOTA DI KECAMATAN LOA JANAN ILIR

N a m a : Heru Imam Wahyudi N I M : 090500 137

Program Studi : Geoinformatika Jurusan : Manajemen Pertanian

Pembimbing, Penguji I, Penguji II,

Ir. Suparjo, MP Yulianto, S.Kom. MMT Husmul Beze S.Hut, M.si NIP 19620817 198903 1 003 NIP. 19830719 200912 1 007 NIP. 19710103 199703 2 001

Menyetujui Mengesahkan,

Ketua Program Studi GeoInformatika Ketua Jurusan Manajemen Hutan

Dyah Widyasasi, S.Hut, MP Ir. Hasanudin, MP NIP 19710103199703 2 001 NIP. 19630805 198903 1 005

(5)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini.

Adapun maksud penyusunan Karya Ilmiah ini adalah salah satu peryaratan menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III (A.md) Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Keberhasilan dan kelancaran dalam penulisan Karya Ilmiah ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Orang tua tercinta dan kakak yang telah banyak memberikan dukungan, baik dari segi moril maupun materil kepada penulis,

2. Bapak Ir. Suparjo, MP selaku dosen pembimbing,

3. Bapak Yulianto, S.Kom, MMT dan Husmul Beze S.Hut, M.si selaku dosen Dosen penguji I dan penguji II,

4. Bapak Ibu Dosen Program Studi Geoinformatika,

5. Ibu Lilis selaku Kepala Laboratorium SIG Inderaja Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

6. Seluruh staf pegawai Kecamatan Loa Janan Ilir yang ikut serta membantu dalam pengukuran di lapangan,

7. Seluruh staf dan teknisi Geoinformatika,

8. Seluruh teman-teman yang telah membantu dalam penulisan Karya Ilmiah ini.

Semoga amal baik dan keikhlasanya akan mendapat balasan yang setimpal dari ALLAH SWT. Amin!. Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Ilmiah ini masih banyak sekali kekurangan, untuk itu penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Karya Ilmiah ini. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya.

(6)

HERU IMAM WAHYUDI, Pemetaan Utilitas Kota di Kecamatan Loa Janan Ilir (dibawah bimbingan Suparjo).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya persyaratan wajib yang harus dipenuhi bagi mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda agar dapat menyelesaikan studinya dan mendapat gelar ahli madya dengan untuk membuat sebuah tugas akhir sesuai dengan bidang Program Studi yang diambilnya. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah menyediakan sarana informasi tentang fasilitas kota di Kecamatan Loa Janan Ilir dan masyarakat diharapkan mengetahui pembagian wilayah di Kecamatan Loa Janan Ilir.

Penelitian telah dilaksanakan dalam rangka pengumpulan informasi tentang sarana-sarana dan pembagian wilayah yang ada di Kecamatan Loa Janan Ilir. Ternyata Kecamatan Loa Janan Ilir adalah sebuah Kecamatan baru yang dimekarkan dari Kecamatan Samarinda Seberang pada tanggal 28 Desember 2010 dengan luas wilayah 26,13 km² dan terdiri dari 5 Kelurahan. Kelurahan tersebut yaitu : Kelurahan Harapan Baru, Kelurahan Rapak Dalam, Kelurahan Sengkotek, Kelurahan Simpang Tiga, dan Kelurahan Tani Aman.

Meskipuan Kecamatan tersebut merupakan kecamatan pemekaran, namun Kecamatan Loa Janan Ilir telah mampu meraih 2 penghargaan dari wali kota Samarinda, masing-masing juara I lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Unggulan tingkat kota dan juara III lomba Kelurahan Teladan tingkat kota tahun 2011. Sarana dan prasarana didalamnya sudah bisa dikatakan lengkap.

(7)

HERU IMAM WAHYUDI, lahir pada tanggal 21 Mei 1989 di Kota Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Merupakan anak kelima dari enam bersaudara oleh pasangan Sakimun dan Mariatin.

Mulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri II Carangrejo, pada tahun 1996 dan lulus pada tahun 2002, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri II Kauman pada tahun 2002 dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 melanjutkan ke SMA Negeri I Badegan Jurusan I A (Ilmu Alam) dan berijazah pada tahun 2008.

Kemudian melanjutkan kuliah pada tahun 2009 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian Program Studi GeoInformatika. Pada tanggal 1 Maret 2012 s/d 1 Mei 2012 mengikuti program PKL (Praktek Kerja Lapang) di Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya GeoInformatika pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN PENGESAHAN . . . ii ABSTRAK . . . iii RIWAYAT HIDUP . . . iv KATA PENGANTAR . . . v DAFTAR ISI . . . vi

DAFTAR TABEL. . . vii

DAFTAR GAMBAR. . . viii

BAB I. PENDAHULUAN . . . 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. . . A. Keadaan Umum Kecamatan Loa Janan Ilir. . . 4

B. Dasar Teori Tentang Peta. . . 5

C. Pengindraan Jauh. . . 10

D. Sistem Informasi Geografi (SIG) . . . 12

E. GPS. . . 16

BAB III. METODE PENELITIAN . . . .. . . . . A. Tempat dan Waktu Penelitian. . . 20

B. Alat dan Bahan. . . 20

C. Prosedur Kerja. . . 21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. . . A. Hasil. . . 28

B. Pembahasan. . . 31

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN . . . A. Kesimpulan . . . 36

B. Saran . . . 37

Daftar Pustaka . . . 38 Lampiran

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Jumlah Penduduk Per Kelurahan di Kecamatan Loa Janan Ilir .. . . 4

2. Fasilitas Umum di Kecamatan Loa Janan Ilir . . . 22

3. Data Hasil Pengukuran Lapangan . . . 28

3. Kelurahan di Kecamatan Loa Janan Ilir . . . 30

Lampiran 4. Data Pengukuran Jalan Ciptomangkusumo . . . 39

5. Data Pengukuran Jalan Pelita . . . 40

6. Data Pengukuran Jalan H.M.M.Rifadin . . . 40

8. Data Pengukuran Jalan Kurnia Makmur . . . . . . 41

9. Data Pengukuran Jalan Perumahan Padaidi . . . 41

10. Data Pengukuran Jalan Perumahan Bumi Prestasi. . . 42

11. Data Pengukuran Jalan Perumahan Bumi Rindang Luhur. . . 42

12. Data Pengukuran Jalan Soekarno Hatta . . . 43

13. Data Pengukuran Jalan Barito . . . 43

14. Data Pengukuran Jalan Harunafsi . . . 44

15. Data Pengukuran Jalan Budi Utomo . . . 44

16. Data Pengukuran Batas Kelurahan Harapan Baru. . . 45

17. Data Pengukuran Batas Kelurahan Rapak Dalam. . . 46

18. Data Pengukuran Batas Kelurahan Sengkotek . . . 47

19. Data Pengukuran Batas Kelurahan Simpang Tiga. . . 48

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Sistim Koordinat UTM . . . 18

2. Tampilan Layer Penyimpanan Data dengan Type Text (Tab Delimited) 23 3. Tampilan Extension pada Arc View 3.3 . . . 24

4. Tampilan Add Tabel . . . 24

5. Tampilan Add Event Theme. . . 25

6. Tampilan pilihan Xtools convert shapes . . . 25

7. Tampilan Add Field . . . 26

8. Tampilan Xtools calculate area . . . 26

9. Tampilan View Overlap Data Ukur dengan Citra IKONOS Tahun 2001. 27 10 Tampilan Layout . . . 27

Lampiran 9. Menunggu Signal pada GPS Penuh . . . 50

10. Memberikan Nama pada Lokasi Titik yang Diambil . . . 50

(11)

Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diperkecil kenampakanya dengan dilengkapi simbol-simbol dan skala tertentu, ditampilkan pada suatu bidang datar. Sebagai suatu gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak di permukaan bumi, peta sangat dibutuhkan dalam semua bidang. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains, telah menghasilkan berbagai macam peta sesuei tujuan dan kegunaanya ICA (International Cartographic Association).

Menurut Bakosurtanal (2005) dalam Prihandito (1988) adanya peta, kita dapat mengetahui segala hal yang berada di permukaan bumi, seperti letak suatu wilayah, jarak antar kota, lokasi pegunungan, sungai, danau, lahan persawahan, jalan raya, bandara, dan sebagainya. Dewasa ini sudah dikenal adanya peta digital (digital map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Data yang diperoleh berupa data digital dan hasil dari gambaran tersebut dapat disimpan dalam suatu media seperti disket, CD, maupun media penyimpanan lainnya, serta dapat ditampilkan kembali pada layar monitor komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan menggunakan software GIS (Geography Information System).

Adanya Kecamatan pemekaran baru yaitu Kecamatan Loa Janan Ilir yang dimekarkan dari Kecamatan Samarinda Seberang, maka perlu adanya peta batas Kecamatan yang baru. Sehubungan dengan hal tersebut pada kesempatan ini akan dibuat karya ilmiah berjudul Peta Utilitas Kota di Kecamatan Loa Janan Ilir. Peta ini dibutuhkan sebagai media informaasi bagi siapa saja

(12)

pengembangan wilayah. Selain itu dengan adanya pembaharuan peta utilitas kota akan lebih mudah untuk memantau perubahan keadaan wilayah dari tahun-tahun sebelumnya. Lebih dari pada itu masyarakat Kecamatan Loa Jana Ilir akan dapat mengetahui batas Kecamatan Loa Janan Ilir dan batas keluarahan yang berada di Kecamatan Loa Janan Ili. Selama ini Kecamatan Loa Janan Ilir belum ada peta utilitas kota yang penting sebagai informasi bagi masyarakat yang tinggal didalamnya. Hal ini juga menjadi salah satu latar belakang untuk melakukan kegiatan penelitian ini.

Tujuan yang akan dicapai dari tugas akhir ini adalah :

1. Memberikan informasi tentang tata letak utilitas kota di wilayah Kecamatan Loa Janan Ilir secara geografis yang meliputi :

a. Sarana pendidikan : SD, SMP, SMA/SMK, Perguruan Tinggi. b. Sarana kesehatan : puskesmas, rumah sakit.

c. Sarana ibadah : masjid dan gereja.

d. Sarana ekonomi : Bank, pasar, kantor pemerintah. e. Batas wilayah Kecamatan dan Kelurahan.

f. Rute jalan yang berada di Kecamatan Loa Janan Ilir.

2. Memberikan sumber informasi bagi para pihak dalam pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.

Sedangkan hasil yang diharapkan dari tugas akhir ini dapat dimanfaatkan khususnya untuk Kecamatan Loa Janan Ilir. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya informasi sarana utilitas kota di kecamatan Loa Janan Ilir

2. Tersedia wahana penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan Kecamatan Loa Janan Ilir.

(13)

3. Masyarakat diharapkan dapat mengetahui pembagian wilayah Kecamatan Loa Janan Ilir per-Kelurahan dan mengetahui sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Loa Janan Ilir.

(14)

A. Keadaan Umum Kecamatan Loa Janan Ilir

1. Letak Geografis

Loa Janan Ilir adalah salah satu kecamatan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Kecamatan Loa Janan Ilir merupakan hasil pemekaran dari kecamatan Samarinda Seberang pada tanggal 28 Desember2010. Loa Janan Ilir merupakan pintu gerbang menuju Kota Samarinda. Kecamatan Loa Janan Ilir terletak antara 116º49' BT – 117º08' BT dan 0º34' LS – 0º45' LS. Luas wilayah 26,13 km² dengan Jumlah penduduk 61.644 jiwa. Kepadatan penduduk rata-rata 2356,1 jiwa/km² Hewitt (2011).

Lebih lanjut dikatakan bahwa Kecamatan Loa Janan Ilir terdiri dari 5 kelurahan, antara lain seperti disajian pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Per Kelurahan di Kecamatan Loa Janan Ilir No Kelurahan Luas Wilayah

KM2 Kode Pos Jml Penduduk Kepadatan Rata-rata Orang/Km2 1. Harapan Baru 6,33 75113 11.486 1.814,533 2. Rapak Dalam 6,60705 75133 11.964 1.810,793 3. Sengkotek 4,91 75391 8.617 1.754,989 4. Simpang Tiga 4.91 75391 ... ... 5. Tani Aman 3,91 75391 4.712 1.205,115

2. Sejarah Kecamatan Loa Janan Ilir

Sebelumnya, Loa Janan Ilir adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Samarinda Seberang. Pada tahun 2006, Loa Janan Ilir dimekarkan menjadi tiga kelurahan, yakni Sengkotek, Simpang Tiga, dan Tani Aman sehingga secara administratif, nama Kelurahan Loa Janan Ilir tidak ada lagi. Kemudian nama Loa Janan Ilir diusulkan untuk dipakai kembali, bukan sebagai kelurahan baru,

(15)

kecamatan Loa Janan Ilir diresmikan, bersamaan dengan 3 kecamatan pemekaran lainnya

3. Sarana dan prasarana

Kota kecamatan Loa Janan Ilir meski sebagai kecamatan pemekaran, telah mampu meraih 2 penghargaan dari wali kota Samarinda, masing-masing juara I lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) unggulan tingkat kota dan juara III lomba Kelurahan Teladan tingkat kota tahun 2011. Sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan ini diantaranya adalah:

a. Sarana kesehatan meliputi : Puskesmas, dan Rumah Sakit.

b. Sarana pendidikan meliputi : Gedung sekolahan SD, SMP, dan SMA. c. Sarana Ibadah meliputi : Masjid dan Gereja.

d. Sarana umum lainya meliputi : Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan, POM Bensin, Kantor Perusahaan, Bank, dan Pasar.

B. Dasar Teori Tentang Peta

1. Pengertian peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu, Prihandito (1988). Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas Raisz (1948).

Peta dapat didefinisikan sebagai gambaran dari sebagian permukaan bumi pada bidang datar dengan skala dan sistem proyeksi tertentu Basuki (2006).

Lebih lanjut dikatakan bahwa peta dapat digolong-golongkan berdasarkan beberapa hal sebagai berikut:

(16)

a. Atas dasar pengukuran 1) Peta teristis 2) Peta fotogrametris 3) Peta radargrametris 4) Peta videogrametris 5) Peta satelit

b. Atas dasar sekala peta

1) Peta sekala kecil (<1:250.000)

2) Peta sekala menengah (1:50.000-1:250.000) 3) Peta sekala besar (1:5000-1:50.000)

4) Peta sekala sangat besar/peta tematik (>1:5000) c. Atas dasar isinya

1) Peta umum (topografi) 2) Peta khusus (tematik) d. Atas dasar penyajian

1) Peta garis 2) Peta foto 3) Peta digital e. Atas dasar hirarkinya

1) Peta manuskrip 2) Peta dasar (minut) 3) Peta induk

(17)

2. Syarat-syarat Peta

Peta yang lengkap dan baik harus memenuhi syarat-syarat peta, tanpa adanya syarat-syarat peta yang jelas peta tersebut tidak akan dapat dipergunakan. Menurut Lestari (2011) ada beberapa syarat dalam pembuatan peta, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Peta harus conform, artinya bentuk daerah, pulau, benua yang digambar pada peta harus sama bentuknya dengan kenyataan di lapangan.

b. Peta harus ekuivalen, artinya daerah yang digambar sama luasnya jika dilakukan dengan skala peta.

c. Peta ekuidistan, artinya jarak-jarak yang digambar di peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya di lapangan.

d. Peta harus rapi dan bersih

e. Peta tidak boleh membingungkan f. Peta harus mudah dipahami

g. Peta harus ada indeks,daftar isi,keterangan h. Peta harus jelas

3. Unsur-unsur Peta a. Judul

Judul mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin di letakkan di kanan atas.

b. Legenda

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta

(18)

c. Orientasi

Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.

d. Skala

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Menurut Basuki (2006) skala peta dapat dinyatakan dalam beberapa cara, antara lain:

1) Angka perbandingan

Misal 1:1.000.000 menyatakan 1 cm atau 1 inchi di peta sama dengan 1.000.000 cm atau 1.000.000 inchi di permukaan bumi.

2) Perbandingan nilai

Misal 1 inchi untuk 16 mil, 1 cm untuk 1 km 3) Skala bar atau skala garis

Garis ini ditempatkan atau digambarkan dalam peta dan dibagi-bagi dalam interval yang sama.

e. Simbol

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:

1) Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional 2) Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan

(19)

3) Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu

f. Warna Peta

Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, an untuk keperluan estetika peta.

warna simbol ada 5 yaitu hijau, kuning, choklat, biru muda, dan biru tua g. Tipe Huruf

Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan letering:

1) Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta

2) Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa h. Garis Astronomis

Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.

i. Insert

Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam insert antara lain:

1) Insert penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali

2) Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting

(20)

3) Insert penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama.

j. Garis Tepi Peta

Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta. k. Sumber/tahun pembuatan

Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh. C. Penginderaan Jauh

1. Pengertian Pengindraan jauh

Menurut Lillesand dan Kiafer (1990) dalam Wolf,P.R (1993) pengindraan jauh adalah ilmu atau seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala, dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat, tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau gejala yang akan dikaji.

Pengindraan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, mempertunjukkan, (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian (Avery, 1985 dalam Wolf,P.R, 1993).

Pengindraan jauh merupakan teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan menganalisis informasi tentang bumi. Informasi itu berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi (Lindgren, 1985 dalam Wolf,P.R, 1993).

Pengindraan jauh didalam lingkup luas berarti setiap metodologi yang digunakan untuk mempelajari karakteristik objek dari jarak jauh. Penglihatan, penciuman, dan pendengaran manusia merupakan contoh bentuk permulaan

(21)

pengindraan jauh. Interprestasi fotografik dipandang sebagai bentuk penginderaan jauh karena interprestasi tersebut digunakan untuk identifikasi objek dan menilai arti pentingnya tanpa bersentuhan secara fisik dengan objek tersebut (Wolf, 1993).

2. Data Pengindraan Jauh

Pengindraan jauh terdapat masukan data atau hasil observasi yang disebut citra. Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu objek yang sedang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau. Sebagai contoh, memotret bunga di taman. Foto bunga yang berhasil kita buat itu merupakan citra bunga. Citra adalah gambaran rekaman suatu objek (biasanya berupa suatu gambaran pada foto) yang didapat dengan cara optik, elektrooptik, optik mekanik atau elektronik. Simonett (1983) dalam Wolf (1993). Didalam bahasa inggris terdapat dua istilah yang berarti citra dalam bahasa indonesia, yaitu “image” dan “imagery”, akan tetapi istilah imagery dirasa lebih tepat penggunaanya Susanto (1986) dalam Wolf (1993).

Citra dapat dibagi menjadi dua yaitu: (a) Citra foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera, (b) Citra non foto adalah gambaran yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera. Pada umumnya sensor penginderaan jauh non foto berupa antena yang menangkap sinyal berupa gelombang elektromagnetik. Beberapa contoh hasil penginderaan jauh non fotografi antara lain citra Landsat, Citra IKONOS, Citra SPOT dan lain-lain. Agar dapat dimanfaatkan maka citra tersebut harus diinterprestasikan atau diterjemahkan/ditafsirkan terlebih dahulu.

(22)

Interprestasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto udara dan atau citra satelit dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti penting objek tersebut Estes dan Simonett (1975) dalam Wolf (1993).

Dalam menginterprestasi citra dibagi menjadi tiga tahapan yaitu:

a. Deteksi ialah pengenalan objek yang mempunyai karakteristik tertentu oleh sensor.

b. Identifikasi ialah mencirikan objek dengan menggunakan data rujukan. c. Analisis ialah mengumpulkan keterangan lebih lanjut secara terinci.

Untuk melakukan pengindraan jarak jauh diperlukan alat sensor, alat pengolah data dan alat-alat lainya sebagai pendukung.

D. Sistem Informasi Geografi (SIG)

1. Pengertian Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan data grafis dengan data teks (atribut) objek yang diikat secara geografis di bumi (georefrence) Anonim (2001).

Sedangkan menurut (Paryono, 1994) Sistem Informasi Geografi adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis Informasi Geografis.

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi baru yang pada saat inimenjadi alat bantu (tools) yang sangat esensial dalam menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dalam bantuan data atribut dan spasial Prahasta (2001).

Penggunan Sistem Informasi Geografi (SIG) meningkat tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan pemakaian sistem ini terjadi dikalangan pemerintah

(23)

militer,akademis atau bisnis terutama di negara-negara maju. Perkembangan teknologi digital sangat besar peranannya dalam pengembanganpenggunaan SIG dalamberbagai bidang Budiyanto (2005).

2. Komponen-komponen dalam SIG

Setiap pengguna yang menggunakan arc view akan memiliki beberapa komponen yang sering disebut dokumen. Paling tidak arc view memiliki lima jenis dokumen yaitu: View, Table, Layout, Grafik (Chart), dan Script. Setiap dokumen ini memiliki antar muka (GUI) tersendiri dan menyediakan menu, button, dan tool yang dapat digunakan untuk mengatur dokumen yang bersangkutan (Prahasta, 2004).

Lebih lanjut dikatakan oleh Budiyanto (2005) bahwa fungsi-fungsi kegunaan dari komponen SIG sebagai berikut:

a. View

View berfungsi untuk mempersiapkan data spasial dari peta yang akan dibuat atau diolah. Dari view ini dapat ilakukan input data dengan digitasi atau pengolahan (editing) data spasial. View dapat menerima image.jpg, CAD, Arc Info, atau software pengolahan data spasial lain. View juga dapat menerima data atau citra satelit.

b. Table

Table merupakan data atribut dari data spasial. Data atribut ini digunakan sebagai dasar analisis dari data spasial tersebut. Arc View dapat membentuk jaringan basis data dengan menggunakan fasilitas tabel ini. Arc View dapat menerima tabel dari basis data lain seperti dBase III, dBase IV, atau INFO.

(24)

Hubungan relasional dapat dilakukan sehingga memudahkan analisis spasialnya. Hubungan yang terbentuk ini memungkinkan pengguna data untuk mengambil dari berbagai sumber data yang berupa tabel, teks, peta, atau gambar.

c. Grafik (Chart)

Grafik merupakan alat penyaji data yang efektif. Dengan menggunakan grafik ini, Arc View dapat digunakan sebagai alat analisis yang baik terhadap sebuah fenomena. Arc View memiliki variasi grafik yang yang beraneka ragam. Masing-masing grafik tersebut memiliki sifat atau karakteristik terhadap tipe data yang disajikan. Grafik terhubung dengan data atribut tabel yang berupa data numerik.

d. Layout

Layout merupakan tempat mengatur tata letak dan rancangan dari peta akhir. Penambahan berbagai simbul, label, dan atribut peta lain dapat dilakukan pada Layout.

e. Script

Script adalah makro dalam Arc View. Dengan makro ini kemampuan Arc View dapat diperluas dengan membuat sebuah program aplikasi yang nantinya dapat di Add Ins pada Arc View. Program aplikasi yang dapat dibuat dengan script, misalnya otomasi analisis data spasial dan lain-lain.

3. Data-data yang Digunakan dalam SIG

Data-data yang digunakan dalam SIG umumnya dapat dibagi menjadi 3 yaitu:(Anonim, 2010)

(25)

a. Data Grafis

Data grafis dibagi menjadi data-data raster dan data-data digital: (1)Data raster adalah semua data digital yang didapat dari hasil scanning dan data-data lain yang belum dalam format vector, (2) Data digital adalah data-data digital yang didapat dari hasil digitasi yang telah dilengkapi engan data-data teks dan data-data atribut lainya. Misalnya, jaringan jalan beserta namanya, daerah aliran sungai (DAS) dengan anak-anak sungainya.

b. Data Tabular

Data tabular adalah data-data selain data grafis yang berupa data pendukung, berupa teks, angka dan data pendukung lain.

c. Data Vector

Data vector adalah data-data digital atau data-data yang telah diubah kedalam bentuk digital dan telah dilengkapi dengan data-data objek atau informasi objek.

4. Prosedur dalam SIG a. Input

Tahap ini meliputi pemasukan data, yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat digitizer, mouse, keyboard, scanning, dan sebagainya. b. Analisis

Analisis ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti overlay, pembuatan peta tematik dan sebagainya.

c. Output

Hasil analisis dari penggabungan beberapa peta dapat berupa peta tematik, diagram model, atau yang lain. Secara umum hasil output dibagi

(26)

menjadi dua yaitu output grafis dan output non-grafis. Output grafis seperti peta tematik, grafis dan sebagainya. Sedangkan non grafis yaitu data-data hasil analisis yang berupa data-data teks.

5. Sumber Data

Menurut Paryono (1994) sistem informasi geografis memerlukan data masukan agar dapat berfungsi dan memberikan informasi lain hasil analisanya. Data masukan tersebut dapat diperoleh dari tiga sumber, yaitu: (a) lapangan, (b) peta, dan (c) citra pengindraan jauh.

a. Data lapangan, data ini diperoleh langsung dari pengukuran lapangan secara langsung.

b. Data peta, informasi yang telah terekam pada peta kertas atau filem, dikonversikan kedalam bentuk digital.

c. Data citra pengindraan jauh, citra pengindraan jauh yang berupa foto udara atau radar dapat diinterprestasikan terlebih dahulu sebelum dikonversikan ke dalam bentuk digital melalui pelarikan atau scanning. Sedangkan citra yang diperoleh dari satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya.

E. GPS

1. Pengertian GPS

GPS atau singkatan dari Global Positioning System merupakan suatu teknologi pemantau posisi dibumi yang memanfaatkan teknologi satelit. Untuk menjalankan sistem ini, selain satelit GPS juga dibutuhkan perangkat penerima sinyal GPS (GPS receiver). GPS receiver inilah yang berfungi sebagai titik tujuan yang menentukan lokasi bumi (Supriono, 2010).

(27)

2. Fungsi GPS

Kini GPS dengan aplikasi peta digital terbaru, memiliki fungsi yang semakin menarik :

a. Mengetahui koordinat suau titik. b. Penunjuk arah jalan (navigasi) 3. Proyeksi UTM

Sistem proyeksi Universal Transfer Merkator (UTM) dikembangkan pada akhir tahun 1940-an oleh angkatan darat Amerika. Sejak itulah selanjutnya menjadi standar dalam pemetaan topografi. Proyeksi UTM memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Proyeksinya adalah versi “Gauss-Kruger” Transfer Merkator.

a. Proyeksi ini dimasudkan hanya untuk pemetaan di derah antara 84o lintang utara (N) sampai 80o lintang selatan (S). Lewat dari itu terjadi kesalahan terlalu besar.

b. Satuan ukurannya meter.

c. Bumi dibagi menjadi 60 zona dengan lebar zona 6o garis lintang. Zona 1 terletak pada posisi tepi barat 180o meredian. Zona 60 pada tepi timur 180o meredian. Oleh karena itu zona diberi nomor dari barat ke timur.

d. Sebuah zonasi kedua dibuat sepanjang garis lintang mengikuti interval 8o (kecuali untuk zona paling utara yang memiliki interval 12o). Zona ini memiliki sebutan yang lebih baik dari selatan ke utara.

e. Asli dari setiap zona terletak pada titik di khatulistiwa, di mana ia berpotongan dengan meridian sentral dari zona itu.

(28)

f. Easting dari setiap zona asli diberi nilai 500.000 m. Easting (E) adalah garis-garis grid vertikal pada peta disebut demikian karena nilai numerik mereka meningkat dari barat ke timur.

g. Setiap zona memiliki sistem koordinat sendiri.

h. UTM memiliki konvensi khusus untuk merekam Northings. Untuk belahan bumi selatan ekuator diberi nilai 10.000.000. Untuk belahan bumi utara nilai di khatulistiwa ditetapkan sebagai 0.

i. Orang harus memilih zona yang menempati sebagian besar daerah, memperluas batas zona +3o dan -3o.

4. Cara Menggunakan GPS (untuk GPS Garmin)

Menurut Suryowidiyanto (2008), cara menggunakan GPS adalah sebagai berikut:

a. Menekan tombol power yang berada di kiri atas pada GPS.

b. Menunggu sebentar hingga terhubung dengan satelit.(usahakan minimal ada empat satelit yang terhubung)

c. Perhatikan pada layer monitor GPS, maka akan tampil I’con seperti di windows, map, compass, setup, dan lain-lain.

d. Kemudian masuk ke fitur map maka akan tampil tanda panah. Tanda tersebut merupakan kedudukan posisi GPS sekarang. Apabila garmin belum ada petanya maka GPS tersebut masih kosong atau belum diinstall peta, maka GPS tersebut bisa diinstall terlebih dahulu.

e. Setelah GPS telah diinstall peta maka langkah selanjutnya adalah masuk ke fitur windows kemudian menekan tombol mark, untuk menyimpan titik koordinat dimana posisi titik berada saat ini.

(29)

f. Selanjutnya memilih rename point dengan menuliskan nama yang diinginkan misalnya "tempat parkir monas".

g. Apabila sudah selesai disimpan, maka selanjutnya pindah titik yang lain, misalnya posisi titik selanjutnya adalah rumah, kemudian klik tombol mark, dan memilih rename point dengan menuliskan nama yang diinginkan misalnya "Rumah”. Setelah itu memilih waypoint dari GPS maka akan tampil dua titik koordinat yaitu posisi tempat parkir monas dan posisi titik rumah yang telah disimpan sebelumnya.

(30)

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Loa Janan Ilir sebagai obyek yang dikaji. Sedangkan data lapangan akan diolah di laboratorium penginderaan jauh dan SIG Program Studi GeoInformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan memerlukan waktu selama 6 bulan meliputi penyusunan proposal, pengambilan data lapangan, pengolahan data di laboratorium dan penyusunan laporan.

B. Alat dan Bahan

1. Peralatan yang digunakan: a. Gps Navigasi

b. Kendaraan c. Komputer/laptop

d. Peta dasar Kecamatan Loa Janan Ilir e. Alat tulis (pensil,polpen,penggaris dll) 2. Bahan

a. Baterai

b. Seluruh wilayah kecamatan Loa Janan Ilir c. Buku catatan

(31)

C. Prosedur Kerja

1. Persiapan

Persiapan meliputi pembuatan proposal, surat perijinan, pembuatan tally sheet, penyusunan rencana kerja, konsultasi pembimbing.

2. Pengambilan data lapangan a. Data primer

Data primer berupa rute jalan, koordinat fasilitas umum, batas wilayah kecamatan, batas wilayah kelurahan dan nama fasilitas umum diukur menggunakan alat GPS Navigasi.

b. Data sekunder

Data sekuner berupa data tabuler antara lain jumlah penduduk, nama fasilitas umum, luas wilayah per kelurahan, dan nama rute jalan yang ada di wilayah Kecamatan Loa Janan Ilir.

Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan alat GPS, rol meter, dan kompas. Pengambilan data di lapangan mengambil titik-titik koordinat sebuah utilitas penting yang sering digunaan oleh masyarakat diantaranya adalah fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, sarana ibadah, pasar, kantor kecamatan, kantor kelurahan, bank, serta mengambil seluruh batas Kecamatan Loa Janan Ilir dan jalan-jalan yang ada di Kecamatan Loa Janan Ilir. Data tersebut selanjutnya dibuat dalam bentuk tabulasi seperti tabel 2 berikut:

(32)

Tabel 2. Fasilitas Umum di Kecamatan Loa Janan Ilir

No Nama Fasum Koordinat Tempat

Lokasi

Panjang Jalan Easting Northing Elevation

1. Sarana Kesehatan 1.1. RS. Abdl Mois 1.2. Puskesmas Harapan baru 1.3. Puskesmas Loa Janan 2. Sarana Pendidikan 2.1 SDN 1 Harapan Baru 2.2. SMP 43 2.3. SMKN 8 2.4. SMA Plus 2.5. SMK Farmasi 3. Sarana Perekonomian 3.1. Pasar Loa Janan 3.2. Bank BRI 3.3. POM Bensin 3.4. Pasar Harapan Baru 4. Sarana Ibadah 4.1. M. Al-Mutaqin 4.2. M. Fabal Nur 4.3. M. Al-Taqwa I 4.4. M. Al-Taqwa II 4.5. GR. Kibaid 4.6. GR. Kemah I. 4.7. GR. GR 5. Kantor Pemerintahan 5.1. Kantor Kel. Harapan Baru 5.2. Kantor Kel. Rapak Dalam 5.3. Kantor Kel. Sengkotek 5.4. Kantor Kel. Tani Aman 5.5. Kantor Kel. Simpang Tiga 5.6. Kantor Kec.

Loa Janan Ilir 6. Rute Jalan 6.1. Jl. Pelita 6.2. Jl. Cipto MK 6.3. Jl. Kurnia M

(33)

3. Pengolahan data

Data yang sudah diambil dari lapangan dibawa ke ruang laboratorium SIG Program Studi GeoInformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Diolah dengan menggunakan komputer dengan aplikasi software Arc View 3.3. Dipadukan dengan citra hingga mendapatkan hasil yang akurat berupa peta utilitas kota Kecamatan Loa Janan Ilir. Pengolahan data terdiri dari identifikasi fasum, ploting hasil pengukuran lapangan, pemetaan, input data atribut. Hasil akhir yang diperoleh berupa peta utilitas kota kecamatan Loajanan Ilir. Lebih jelasnya sebagai berikut :

a. Data hasil pengukuran di input kedalam komputer/laptop dengan menggunakan software microsof excel

b. Menyimpan data dengan type text (Tab Delimited)

Gambar 1. Tampilan Layer Penyimpanan Data dengan Type Text (Tab Delimited)

c. Membuka software Arc View 3.3

(34)

Gambar 2. Tampilan Extension pada Arc View 3.3 e. Add Table

f. Memilih data text (Tab Delimited) yang sudah disimpan sebelumnya

Gambar 3. Tampilan Add Tabel

g. Memilih View, kemudian memilih add event theme

h. Kemudian memilih X field dengan koordinat 511716, dan Y filed dengan koordinat 9940321, klik OK (sehingga titik koordinat akan muncul pada view)

(35)

Gambar 4. Tampilan Add Event Theme

i. Kemudian klik Xtools, dan memilih convert shapes centroids (untuk merubah data text Tab Delimited menjadi data .shp)

Gambar 5. Tampilan Pilihan Xtools convert shapes

j. Lakukan analisa dengan cara klik pada theme, kemudian klik table, setelah itu klik star editing,klik file dan memilih add field

(36)

Gambar 6. Tampilan Add Field

k. Mencari luas area dengan cara klik Xtools, dan memilih calculate area (secara otomatis akan muncul pada tabel luas area)

Gambar 7. Tampilan Xtools calculate area

l. Cara overlap dengan citra dengan cara mengaktifkan JPG pada Extensions sehingga akan muncul view sebagai pada gambar berikut :

(37)

Gambar 8. Tampilan View overlap Data Ukur dengan Citra IKONOS Tahun 2001

m. Setelah mengolah data selesai maka langkah selanjutnya adalah membuat layout. Membuat layout dengan cara klik View, dan memilih layout

(38)

A. Hasil

Penelitian telah dilaksanakan dalam rangka memperoleh informasi tentang kecamatan Loa Janan Ilir. Hasil data yang telah diambil pada penelitian berupa data pengukuran lapangan, data administrasi, dan data citra IKONOS tahun 2001.

Berdasarkan data yang telah diambil dari pengukuran lapangan dan setelah dilakukan pengolahan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Lapangan

No. Nama Fasum Titik Koordinat Lokasi

Easting Norting Elevation 1. Sarana Kesehatan

1.1 Posyandu 509929 9937163 20 Simpang Tiga 1.2 Puskesmas Rapak Dalam 514593 9940635 14 Rapak Dalam 1.3 Puskesmas Harapan Baru 511717 9939540 13 Harapan Baru 1.4 Puskesmas Loa Janan 509847 9936309 23 Simpang Tiga 1.5 Puskesmas Sengkotek 509824 9938966 25 Sengkotek 1.6 R.S. I A MOEIS 512373 9938210 22 Harapan Baru 2. Sarana Pendidikan

2.1 SD Negeri 024 513816 9940002 17 Rapak Dalam 2.2 SD Negeri 026 509669 9936322 28 Simpang Tiga 2.3 SD Negeri 012 515985 9942819 6 Rapak Dalam 2.4 SD Negeri 029 509919 9937163 16 Sengkotek 2.5 SD Negeri 025 511848 9939977 10 Harapan Baru 2.6 SD Negeri 003 515029 9941159 0 Rapak Dalam 2.7 SMP Negeri 18 512006 9939760 13 Harapan Baru 2.8 SMP Negeri 008 516360 9942244 13 Rapak Dalam 2.9 SMP Negeri 036 513976 9939880 14 Rapak Dalam 2.10 SMP Negeri 004 515795 9942663 16 Rapak Dalam 2.11 SMP Negeri 007 510759 9936283 15 Simpang Tiga 2.12 SMP Negeri 015 510621 9936247 15 Simpang Tiga 2.13 SMK Negeri 014 512972 9935200 62 Tani Aman 2.14 SMK Negeri 8 513188 9939438 24 Harapan Baru 2.15 SMK Farmasi 513690 9938797 35 Harapan Baru

(39)

Tabel 3. (Lanjutan)

2.17 STAIN 512109 9937324 15 Harapan Baru 2.18 TPA AL-Falah 509878 9937396 24 Sengkotek 2.20 Madrasah Aliah

AL-Muhajidin 514556 9940303 23 Rapak Dalam 2.21 Pndk. Pesantren

Darud Da’wah

Walirsyad 510838 9935375 18 Tani Aman 2.22 Pndk. Pesantren

Nurul Amin 511708 9939764 14 Harapan Baru 2.23 Yayasan Sumber MAS (SD,SMP,SMA) 510019 9937357 24 Sengkotek 2.24 Kampus Melati (SMP,SMA,SMK) 513431 9939081 22 Harapan Baru 3. Sarana Ibadah 3.1 M. Baiturahman 509707 9936314 17 SimpangTiga 3.2 Masjid Baiturahim 509710 9937080 12 Simpang Tiga 3.3 Masjid At-Taqwa 511712 9939859 17 Harapan Baru 3.4 M. Asysyuhada

509671 9938718 11 Sengkotek 3.5 Masjid Al-Hidayah 514709 9940918 5 Rapak Dalam 3.6 Masjid Al-Ihsan 511845 9940339 10 Harapan Baru 3.7 Masjid Al-Huda 515306 9942090 3 Rapak Dalam 3.8 M. Daru Aman

510679 9934956 22 Tani Aman M. Baitul Taharah

510362 9936257 20 Simpang Tiga 3.9 M. Miftahul

Jannah 511683 9937509 11 Tani Aman 3.10 Gereja Kibaid 515996 9941738 14 Rapak Dalam 3.11 Gereja Masehi

Advent 509692 9936894 17 Simpang Tiga 3.12 Gereja Olkumene 509958 9939790 27 Sengkotek 4. Sarana Perekonomian

4.1 Bank BRI 509698 9936961 19 Simpang Tiga 4.2 Bank BRI 511761 9940321 21 Harapan Baru 4.3 Bank BRI 509723 9937241 16 Simpang3 4.4 Bank BNI 519718 9937207 17 Simpang3 4.5 Pasar Harapan

Baru 511685 9940188 9

Harapan Baru 4.6 Pasar 510537 9936564 13 Simpang Tiga 4.7 Pasar 509718 9937295 16 Simpang Tiga 4.8 SPBU Tani Aman 511885 9935009 33 Tani Aman 4.9 SPBU Simpang

(40)

Tabel 3. (Lanjutan)

Tabel 4. Kelurahan di Kecamatan Loa Janan Ilir No Kelurahan Luas Wilayah

(Ha) Kode Pos Jml Penduduk (Mei 2012) Kepadatan Rata-rata Orang/Km2 1. Harapan Baru ± 690,53 75113 11.799 1.710 2. Rapak Dalam ± 648,67 75133 12.743 1.960 3. Sengkotek ± 430,37 75391 8.169 1.898 4. Simpang Tiga ± 511,14 75391 11.964 2.341 5. Tani Aman ± 397,67 75391 5.280 1.353 Jumlah 2.678,38 49.955 9.262 5. Kantor-kantor Pemerintah

5.1 Kantor PLN 509612 9936443 23 Simpang Tiga 5.2 Kantor

Kel.Simpang Tiga 509811 9937141 23

Simpang Tiga 5.3 PT. PLN 511717 9939540 13 Harapan Baru 5.4 Kantor Kel.

Harapan Baru 511791 9940331 16 Harapan Baru 5.5 Kantor Kel. Tani

Aman 512211 9935198 27 Tani Aman

5.6 Kantor Kel. Rapak

Dalam 515260 9942230 16 Rapak Dalam

5.7 Kantor Kel.

Sengkotek 509771 9938665 15 Sengkotek 5.8 Kantor Kec. Loa

Janan Ilir 511641 9939863 15 Harapan Baru 5.9 Kantor

Pendidikan dan

Pelatihan 512197 9937839 15

Harapan Baru 5.10 Dinas Panti Sosial 512304 9938019 14 Harapan Baru 6. Jaringan rute jalan

Nama Rute Jalan Panjang (M) Kepadatan Jalan (M/Ha) 6.1 Jalan Ciptomangkusumo ± 6.418,98 3,93

6.2 Jalan Pelita ± 1.565,46 2,26

6.3 Jalan H.A.M.Rifadin ± 6.834,23 4,28

6.4 Jalan Kurnia Makmur ± 2.782,47 4,03

6.5 Jalan gang Perum.Bumi Prestasi - 6.6 Jalan gang Perum. Padaidi - 6.7 Jalan gang Perum.Bumi Rindang Luhur -

6.8 Jalan Soekarno Hatta ± 3.163,09 3,48

6.9 Jalan Budi Utomo -

6.10 Jalan Barito ± 1.698,81 3,32

(41)

B. Pembahasan

Data-data diatas merupakan titik-titik koordinat yang menunjukan lokasi atau tempat fasilitas umum berada. Pengukuran yang dilakukan sudah dikatakan mendekati benar, karena bentuk lokasi, panjang jalan, luas area, keliling area, dan lokasi fasilitas umum berada hampir menyerupai keadaan yang sebenarnya. Hal ini dibandingkan dengan peta kota Samarinda yang sudah ada sebelumnya, namun belum dilakukan pemisahan batas administrai setelah pemekaran. Data ukur tersebut tidak bisa serta merta dijadikan sebagai acuan mengingat belum memiliki legalitas dari instansi yang membidangi dalam hal ini BAPPEDA Kaltim. Walaupun demikian hasil pengukuran ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk masyarakat agar lebih mengetahui tentang gambaran lapangan kelurahan-kelurahan di Kecamatan Loa Janan Ilir, serta beberapa letak fasilitas umum melalui peta.

Seperti yang dikatakan Basuki (2006), bahwa memetakan atau memindahkan bentuk muka bumi tiga dimensi ke dalam peta kecil dengan skala tertentu pada bidang dua dimensi atau datar, pasti mengalami banyak sekali distorsi atau pergeseran titik. Namun kesalahan tersebut dapat diminimalisir dengan kecanggihan alat teknologi yang ada sekarang serta keterampilan personil dalam proses pengukuran di lapangan.

1. Sarana Kesehatan

Dari Tabel 3 di atas nomor 1 data sarana kesehatan dapat diketahui bahwa sarana kesehatan yang berada di Kecamatan Loa Janan Ilir berjumlah 6 buah diantaranya adalah Posyandu terletak di Kelurahan Simpang Tiga, Puskesmas Harapan Baru terletak di Kelurahan Harapan Baru, Puskesmas

(42)

Rapak Dalam terletak di Kelurahan Rapak Dalam, Puskesmas Loa Janan terletak di Kelurahan Simpang Tiga, Puskesmas Sengkotek terletak di Kelurahan Sengkotek, dan Rumah Sakit I. A. MOEIS terletak di Kelurahan Harapan Baru. Sarana kesehatan di Kecamatan Loa Janan Ilir sudah dapat dikatakan memadai/mencukupi karena di setiap Kelurahan sudah memiliki satu sarana kesehatan.

2. Sarana Pendidikan

Dari Tabel 3 diatas nomor 2 data sarana pendidikan dapat diketahui bahwa jumlah sarana pendidikan yang berada di Kecamatan Loa Jaan Ilir ada 24 buah yaitu SD berjumlah 6 buah, SMP berjumlah 6 buah, SMA/SMK berjumlah 4 buah, perguruan tinggi berjumlah 2 buah dan pesantren berjumlah 4 buah. Di Kelurahan Rapak Dalam yaitu SD Negeri 024, SD Negeri 012, SD Negeri 003, SMP Negeri 008, SMP Negeri 036, SMP Negeri 004, Madrasah Aliah AL-Muhajidin yang terletak di jalan Harunafsi. Di Kelurahan Harapan Baru sarana pendidikan meliputi SD Negeri 025 di jalan Ciptomangkusumo gang 4, SMP Negeri 18 di jalan Ciptomangkusumo gang II, SMK Negeri 8 di jalan Pelita, SMK Farmasi, Universitas Terbuka, STAIN, Psantren Nurul Amin dan Kampus Melati di jalan H.A.M.Rifadin. Di Kelurahan Sengkotek meliputi SD Negeri 29, SMK Sumber Mas, TPA Al-Falah di jalan Ciptomangkusumo gang Harapan. Di Kelurahan Simpang Tiga meliputi SD Negeri 026 di jalan Soekarno Hatta, SMP Negeri 007, SMP Negeri 015 di jalan Soekarno Hatta gang Merpati. DI Kelurahan Tani Aman meliputi SMK Negeri 015 di jalan Stadion, Pesantren Darul Da’wah Walirsyad di jalan Soekarno Hatta. Sarana pendidikan di

(43)

Kelurahan Tani Aman masih kurang yaitu berupa SD dan SMP, jadi sebaiknya di Kelurahan Tani Aman dibangun gedung SD dan SMP.

3. Sarana Ibadah

Dari Tabel 3 diatas nomor 3 sarana ibadah dapat diketahui bahwa sarana ibadah yang berada di Kecamatan Loa Janan Ilir sudah menyebar merata pada setiap kelurahan. Sarana ibadah di Kecamatan Loa Janan Ilir yaitu masjid berjumlah 9 buah dan geraja berjumlah 3 buah. Dilihat dari nama tempat ibadah yang ada di Kecamatan Loa Janan Ilir, bisa dikatakan bahwa penduduk warga yang berada di Kecamatan Loa Janan Ilir mayoritas menganut agama Islam, dan minoritas menganut agama Kristen, hal ini dilihat lebih banyaknya pembangunan sarana Ibadah berupa masjid dari pada sarana ibadah gereja. Selain itu agama yang dianut oleh masyarakat Kecamatan Loa Janan Ilir dapat diprediksi hanya agama islam dan Kristen, karena di dalam area kawasan Kecamatan Loa Janan Ilir hanya terdapat gereja dan masjid

4. Sarana Perekonomian

Dari Tabel 3 diatas nomor 4 sarana perekonomian dapat diketahui bahwa sarana perekonomian berupa bank berjumlah 4 buah yang berada di jalan Ciptomangkusumo. Pasar berjumlah 3 buah yaitu pasar harapan baru di jalan Kurnia Makmur, pasar loa janan di jalan Ciptomangkusumo dan pasar simpang tiga yang terletak di jalan Barito. SPBU berjumlah 2 yaitu terletak di jalan Soekarno Hatta dan di jalan H.A.M. Rifadin. Sarana perekonomian yang berada di Kecamatan Loa janan Ilir bisa dikatakan cukup memadai, karena sudah lumayan cukup banyak tersebar di Kecamatan Loa Janan Ilir. Hal ini menunjukkan Kecamatan Loa Janan Ilir dibidang perekonomian dapat

(44)

dikatakan sebuah Kecamatan yang maju, mampu, dan bisa dikatakan setara dengan kecamatan-kecamatan yang lain yang ada di Samarinda kota.

5. Sarana Pelayanan Masyarakat

Tabel 3 nomor 5 dapat diketahui bahwa sarana pelayanan masyarakat berupa kantor Kecamatan Loa Janan Ilir berada di Kelurahan Harapan Baru di jalan Kurnia Makmur. Kantor PLN berada di Kelurahan Simpang Tiga di jalan Ciptomangkusumo, kantor Kelurahan Harapan Baru di jalan Ciptomangkusumo, kantor Kelurahan Rapak Dalam di jalan Harunafsi gang Keluarga, kantor Kelurahan Sengkotek di jalan Ciptomangkusumo gang Agus Darman, kantor Kelurahan Simpang Tiga di jalan Ciptomangkusumo, kantor Kelurahan Tani Aman di jalan H.A.M. Rifadin. Dilihat dari lokasi kantor pelayanan masyarakat sudah tepat berada di setiap kelurahan di Kecamatan Loa Janan Ilir. Sedangkan kantor pendidikan dan pelatiahan, serta dinas panti sosial berada di Kelurahan Harapan Baru jalan H.A.M.Rifadin.

6. Sarana Transportasi (Rute Jalan)

Tabel 3 nomor 6 menunjukkan bahwa rute jalan yang terpanjang adalah jalan H.A.M.Rifadin yang menghubungkan dua kelurahan yaitu Kelurahan Harapan Baru, Kelurahan Simpang Tiga dan Kelurahan Tani Aman, dengan panjang jalan ± 6.834,23 Meter. Jalan besar terpanjang nomor dua adalah jalan Ciptomangkusumo yang menghubungkan 3 kelurahan yaitu Kelurahan Harapan Baru, Kelurahan Sengkotek, Kelurahan Simpang Tiga. Sarana transportasi jalan raya yang susah dilewati karena rusak yaitu jalan Harunafsi yang terletak di Kelurahan Rapak Dalam dan jalan Barito yang terletak di Kelurahan Simpang Tiga. Kepadatan jalan yang terbesar adalah jalan Hanunafsi.

(45)

7. Batas WIlayah Kelurahan di Kecamatan Loa Janan Ilir

Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa luas wilayah Kecamatan Loa Janan Ilir adalah ± 2.678,38 Ha. Sedangkan menurut petugas Kecamatan Loa Janan Ilir bahwa, luas wilayah Kecamatan Loa Janan Ilir ± 2.613 Ha. Perbedaan luas area ini disebabkan oleh adanya ketelitian alat dan keahlian pengukur yang dilakukan di lapangan sebenarnya. Pengukuran batas wilayah kelurahan yang ada di Kecamatan Loa Janan Ilir dilakukan dengan mengambil titik-titik koordinat yang berada di batas antar kelurahan yang ada di Kecamatan Loa Janan Ilir dengan menggunakan GPS Navigation, namun ada beberapa titik koordinat yang tidak bisa diambil titik koordinatnya. Hal ini disebabkan sulitnya medan di lapangan. Sehingga dalam menentukan batas kelurahan yang ada di Kecamatan Loa janan Ilir dilakukan dengan digitasi pada citra IKONOS tahun 2001. Lebih jelasnya hasil pengukuran batas kelurahan di Kecamatan Loa Janan Ilir dapat dilihat pada Lampiran 7 sampai Lampiran 11. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan bahwa Kelurahan yang memiliki wilayah paling luas adalah Kelurahan Harapan Baru dengan luas area ± 690,53 Ha, sedangkan Kelurahan yang paling sempit luas wilayahnya adalah Kelurahan Tani Aman dengan luas ± 397,67 Ha. Jumlah penduduk pada bulan Mei 2012 paling banyak adalah Kelurahan Rapak Dalam dengan jumlah 12.743 Jiwa, dan kepadatan penduduk per-KM2 adalah 1.960 sedangkan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kelurahan Tani Aman dengan jumlah 5.280 Jiwa dan kepadatan penduduk per-KM2 adalah 1.353.

(46)

A. Kesimpulan

Kegiatan telah dilaksanakan, dengan demikian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kecamatan Loa Janan Ilir terdiri dari 5 Kelurahan yaitu Kelurahan Harapan Baru dengan luas ± 690,53 Ha, Kelurahan Rapak Dalam ± 648,67 Ha, Kelurahan Tani Aman ± 394,67 Ha, Kelurahan Sengkotek ± 430,37 Ha, dan Kelurahan Simpang Tiga ± 511,14 Ha. Kelurahan Harapan Baru memiliki wilayah paling luas

2. Sarana kesehatan di Kecamatan Loa Janan Ilir sudah memadai karena setiap Kelurahan sudah memiliki puskesmas.

3. Sarana pendidikan di Kecamatan Loa Janan Ilir SD berjumlah 6, SMP berjumlah 6, SMA/SMK berjumlah 4, perguruan tinggi berjumlah 2 dan pesantren berjumlah 4. Sarana pendidikan di Kecamatan Loa Janan Ilir sudah cukup kecuali di Kelurahan Tani Aman masih kekurangan SD dan SMP

4. Sarana ibadah di Kecamatan Loa Janan Ilir yaitu masjid berjumlah 9 dan geraja berjumlah 3.

5. Sarana perekonomian di Kecamatan Loa Janan Ilir terdiri dari bank berjumlah 4, pasar berjumlah 3 dan SPBU berjumlah 2.

6. Sarana transportasi rute jalan dikatakan sudah memadai karena di Kecamatan Loa Janan Ilir tidak ada kemacetan lalu lintas

(47)

B. Saran

1. Sebaiknya pembangunan sarana pendidikan SD dan SMP bisa dibangun di Kelurahan Tani Aman,

2. Sebaiknya penelitian lanjutan sejenis pada lokasi yang sama masih dapat dilaksanakan, sehingga terjadi pembaharuan data spasial.

3. Sebaiknya perbaikan sarana transportasi berupa jalan Harunafsi dan jalan Barito segera dilaksanakan.

(48)

Anonim. 2001. Sistem Informasi Geografi dengan AutoCAD MAP. Andi,Yogyakarta

Anonim. 2000. Lebih Detail tentang Sistem Koordinat UTM.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistim koordinat UTM diunggah pada tanggal 19 Juli 2012

Basuki, S. 2006. Ilmu Ukur Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Budiyanto, E. 2005. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView. Andi,

Yogyakarta

BAPEDA. 2011. Loajanan Ilir Samarinda.

http://id.wikipedia.org/wiki/Loa_Janan_Ilir,_Samarinda diunggah pada tanggal 5 Desember 2011

Lestari. 2011. peta. http://id.wikipedia.org/wiki/Peta diunggah pada tanggal 9 Maret 2012

Suproono N. 2010. http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/search-engine-and-seo/2013341-cara-menggunakan-gps/#ixzz1Zua1c3Lo diunggah pada tanggal 5 Oktober 2011

Paryono, P. 1994. Sistem Informasi Geografi. Andi,offset Yogyakarta Prahasta, E. 2004. Sistem Informasi Geografi :Arc View Lanjut. Informatika,

Bandung

Prahasta, E. 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Informatika Bandung

Prihandito, A. 1988, Raisz,E.1948. Pengertian Peta.

http://www.google.co.id/search?q=Pengertian+pemetaan+menurut+beb erapa+ahli diunggah pada tanggal 2 Oktober 2011

Suryowidiyanto. 2008. Cara Menggunakan GPS SuprionoNano

.http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/search-engine-and-seo/2013341-cara-menggunakan-gps/#ixzz1Zua1c3Lo diunggah pada tanggal 5 Oktober 2011

Wolf, P. R. 1993. Elemen Fotogrametri. Gajah Mada University Press,Yogyakarta

(49)
(50)

Lampiran 1

Tabel 5. Data Pengukuran Jalan Ciptomangkusumo

Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan Jalan Cipto Mangkusumo Easthing Northing Elevation

509598 9936402 15 509619 9936504 19 509627 9936570 22 509691 9936682 30 509697 9936729 11 509712 9937362 21 509704 9937635 13 509640 9937931 12 509575 9938058 22 509568 9938170 14 509616 9938520 17 509636 9938701 16 509682 9938924 3 509692 9938951 8 509703 9938999 1 509726 9939127 12 509864 9939554 13 509873 9939593 17 509900 9939689 16 509958 9939790 27 509996 9939880 18 510162 9940145 20 510287 9940182 29 510411 9940194 33 510560 9940188 20 510785 9940258 17 510971 9940238 28 511047 9940203 31 511179 9940269 15 511417 9940309 15 511626 9940307 16 511800 9940342 16 511945 9940351 16 512317 9940411 17 512457 9940444 18 512664 9940415 35

(51)

Lampiran 2

Tabel 6. Data Pengukuran Jalan Pelita

Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan Tabel 7. Data Pengukuran Jalan H.M.M.Rifadin

Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan Easthing Northing Elevation

512728 9940425 36 512741 9940255 54 512757 9940122 61 512744 9940012 65 512760 9939944 64 512922 9939933 66 513077 9939526 29 513495 9939285 26

Easthing Northing Elevation 513409 9939091 26 513305 9938863 26 513140 9938850 20 513010 9938788 33 512904 9938705 34 512687 9938651 26 512588 9938509 25 512209 9937831 15 512158 9937706 20 512118 9937354 12 512247 9935881 21 512500 9936361 16 512472 9936419 17 512252 9936600 19 512212 9936811 23 512189 9936955 18 512191 9937085 13 512322 9935410 21 512326 9935570 17 512255 9935697 25 512297 9935304 44 511885 9935009 33 511776 9934809 35 511559 9934811 39 511420 9934637 31 511344 9934493 29 511004 9934363 28 510908 9934252 28 510821 9934103 32 510528 9934016 26

(52)

Lampiran 3

Tabel 8. Data Pengukuran Jalan Kurnia Makmur

Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan

Tabel 9. Data Pengukuran Jalan Perumahan Padaidi

Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan Jalan Kurnia Makmur

Easthing Northing Elevation 512088 9937668 20 511848 9937705 22 511787 9937662 20 511673 9937583 18 511697 9938030 18 511791 9938213 22 511832 9938271 22 511825 9938332 26 511813 9938426 45 511770 9938483 50 511756 9938633 63 511752 9938748 58 511767 9938817 57 511797 9938966 59 511802 9939068 51 511840 9939160 46 511852 9939140 47 511820 9939232 38 511765 9939349 17 511668 9939647 15 511632 9940009 15

Jalan Perum. Padaidi

Easthing Northing Elevation 513340 9939353 17 513336 9939325 17 513313 9939232 17

(53)

Lampiran 4

Tabel 10. Data Pengukuran Jalan Perumahan Bumi Prestasi

Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan

Tabel 11. Data Pengukuran Jalan Perumahan Bumi Rindang Luhur

Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan Jalan Perum. Bumi Prestasi Easthing Northing Elevation

514105 9938651 16 514159 9938601 29 514166 9938533 33 514240 9938491 47 514187 9938419 45 514065 9938539 30 513954 9938278 49 514102 9938188 64 513863 9938169 44 513977 9938588 37 513824 9938660 39 513640 9938896 33

Jalan Perum. Bumi Rindang Luhur Easthing Northing Elevation

513162 9939172 17 513136 9939102 21 513121 9939061 34 513097 9939077 31 513108 9939034 28 513197 9939009 49 513237 9939069 43 513266 9939129 42 513246 9939105 41 513143 9939141 26

(54)

Lampiran 5

Tabel 12. Data Pengukuran Jalan Soekarno Hatta

Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan

Tabel 13. Data Pengukuran Jalan Barito

Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan Jalan Soekarno Hatta

Easthing Northing Elevation 510396 9934067 21 510496 9934656 19 510464 9934431 20 510563 9934812 21 510679 9934956 22 510762 9935121 22 510835 9935322 17 510638 9935551 19 510575 9935689 12 510635 9935952 18 510362 9936257 20 510214 9936249 21 510103 9936304 16 509993 9936277 36 509914 9936260 18 509669 9936322 28 509598 9936402 15 Jalan Barito

Easthing Northing Elevation 510359 9936296 23 510470 9936460 12 510518 9936529 17 510537 9936564 13 510641 9936745 20 510657 9936784 6 510718 9936826 11 510802 9936922 7 510898 9937024 10 510914 9937075 7 510923 9937119 12 511018 9937211 17 511072 9937219 10 511164 9937251 11 511436 9937322 18 511685 9937492 10 511683 9937509 11

(55)

Lampiran 6

Tabel 14. Data Pengukuran Jalan Harunafsi

Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan Tabel 15. Data Pengukuran Jalan Budi Utomo

Jalan Harunafsi

Easthing Northing Elevation 513562 9939339 11 513623 9939466 4 513786 9939865 7 513860 9940055 5 513912 9940131 14 513991 9940163 10 514099 9940270 9 514208 9940323 6 514292 9940391 7 514380 9940468 8 514477 9940571 13 514546 9940606 11 514617 9940655 10 514641 9940693 14 514736 9940736 10 514956 9940994 6 515029 9941159 7 515134 9941524 4 515179 9941804 5 515245 9941995 2 515296 9942082 7 515386 9942216 9 515445 9942307 15 515493 9942409 14 515529 9942515 15 515617 9942594 17 515683 9942643 16 515742 9942720 14 516075 9943102 14

Jalan Budi Utomo

Easthing Northing Elevation 510761 9936030 16 510783 9936121 15 510939 9936130 17 510935 9936208 16 510929 9936246 15 510939 9936320 16 510964 9936391 16 511031 9936448 15

(56)

Lampiran 7

Tabel 15. Data Pengukuran Batas Kelurahan Harapan Baru

Batas Kelurahan Harapan Baru Easthing Northing Elevation

511179 9940269 15 511417 9940309 15 511626 9940307 16 511800 9940342 16 511945 9940351 16 512317 9940411 17 512457 9940444 18 512664 9940415 35 512728 9940425 36 512746 9940389 39 512741 9940255 54 512757 9940122 61 512744 9940012 65 512760 9939944 64 512922 9939933 66 513077 9939526 29 513495 9939285 26 513533 9939268 26 513643 9939218 28 513668 9939032 38 513782 9939004 30 512156 9937216 16 512138 9937220 20 511682 9937551 17 511115 9940227 19 511118 9940193 20 Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Batas

(57)

Lampiran 8

Tabel 16. Data Pengukuran Batas Kelurahan Rapak Dalam

Batas Kelurahan Rapak Dalam Easthing Northing Elevation

513425 9939321 22 513685 9940202 16 514543 9941694 27 515865 9943411 18 516075 9943102 14 516002 9943296 9 515964 9943338 17 515883 9943380 16 515865 9943411 18 516208 9942780 15 516420 9942301 11 516155 9941977 15 516360 9942244 13 Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Batas

(58)

Lampiran 9

Tabel 17. Data Pengukuran Batas Kelurahan Sengkotek

Batas Kelurahan Sengkotek Easthing Northing Elevation

509969 9937326 17 509712 9937362 21 509704 9937635 13 509640 9937931 12 509575 9938058 22 509568 9938170 14 509616 9938520 17 509636 9938701 16 509682 9938924 3 509692 9938951 8 509703 9938999 4 509726 9939127 12 509864 9939554 13 509873 9939593 17 509900 9939689 16 509958 9939790 27 509996 9939880 18 510162 9940145 20 510287 9940182 29 510411 9940194 33 510560 9940188 20 510785 9940258 17 510971 9940238 28 511047 9940203 31 509707 9938669 8 Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Batas

(59)

Lampiran 10

Tabel 18. Data Pengukuran Batas Kelurahan Simpang Tiga

Batas Kelurahan Simpang Tiga Easthing Northing Elevation

509716 9937417 16 509852 9937421 20 509723 9937241 16 509718 9937295 16 509715 9937141 19 509721 9937190 19 509710 9937080 12 509704 9937027 24 509698 9936961 19 509692 9936894 17 509598 9936402 15 509619 9936504 19 509627 9936570 22 509691 9936682 30 509697 9936729 11 509993 9936277 36 509914 9936260 18 509669 9936322 28 510362 9936257 20 510214 9936249 21 510103 9936304 16 512191 9937085 13 512247 9935881 21 510641 9936745 20 510695 9936664 12 510739 9936642 16 510793 9936547 20 510695 9936429 17 510747 9936422 20 510803 9936338 14 510759 9936283 15 510677 9936198 14 510654 9936131 16 Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Batas

(60)

Lampiran 11

Tabel 19. Data Pengukuran Batas Kelurahan Tani Aman

Batas Kelurahan Tani Aman Easthing Northing Elevation

512255 9935697 25 513232 9935294 49 511344 9934493 29 510464 9934431 20 510384 9934895 30 510635 9935952 18 510761 9936030 16 510783 9936121 15 510939 9936130 17 510935 9936208 16 510929 9936246 15 510939 9936320 16 510964 9936391 16 511031 9936448 15 511127 9936620 16 Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Batas

(61)

Lampiran 12

Gambar 10. Menunggu Signal pada GPS Penuh

Gambar

Tabel 1.  Jumlah Penduduk Per Kelurahan di Kecamatan Loa Janan Ilir  No  Kelurahan  Luas Wilayah
Tabel 2.  Fasilitas Umum di Kecamatan Loa Janan Ilir
Gambar  1.    Tampilan  Layer  Penyimpanan  Data  dengan  Type  Text  (Tab  Delimited)
Gambar 2.  Tampilan Extension pada Arc View 3.3  e.  Add Table
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan: mendiskripsikan dan menganalisis hubungan antar IMT dan LiPi dengan tekanan darah pada siswa SD Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penyusunan Laporan Perancangan yang berjudul “Hotel dan

Dari kedua segmentasi demografi diatas yaitu usia dan pekerjaan, setelah diuji secara hipotesis dapat disimpulkan bahwa segmentasi demografi berdasarkan usia dan pekerjaan

Dipantai-pantai arus pasang surut akan berulang secara teratur (periodik), sedangkan dilautan akan berputar kembali arah dan kecepatan dari jam ke jam. Arus laut akibat pasang

Maharaja Sri Jayasakti adalah seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai raja pada masa pemerintahan kerajaan Bali Kuno yang berkisar dari tahun 1055 M sampai tahun 1072

Pihak konsumen khususnya industri sering merasa dirugikan akibat kualitas tenaga listrik yang tidak memenuhi persyaratan untuk menjalankan mesin-mesin produksi, khususnya

hipotesis yang menyatakan bahwa Norma Subjektif berpengaruh terhadap Minat Mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi Universitas Abdurrachman Saleh Situbondo