• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nurhafifah, 2. Amsal Amri Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nurhafifah, 2. Amsal Amri Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Corresponding Author : Nurhafifah@yahoo.co.id, amsal.amri@yahoo.co.id JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2. №. 3, Agustus 2017

1.Mahasiswa, 2..Dosen Pembimbing

PENDEKATAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DALAM MELATIH KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI

(Studi Pada Orang Tua Di Desa Leu Ue, Darul Imarah, Aceh Besar) “PARENTAL INTERPERSONAL COMMUNICATION APPROACH ON TRAINING THE EMOTIONAL INTELLIGENCE OF EARLY CHILDHOOD

(The Study Upon the Houswife in Desa Leu Ue, Darul Imarah, Aceh Besar) 1.Nurhafifah, 2.Amsal Amri

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala

ABSTRAK -Penelitian ini berjudul “Pendekatan Komunikasi

Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul

Imarah, Kabupaten Aceh Besar)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui pendekatan komunikasi interpersonal orang tua dalam melatih kecerdasan emosional, serta untuk mengetahui hambatan yang muncul ketika orang tua berkomunikasi dengan anak. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori model peranan yang memandang hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara,

dimana setiap orang harus memainkan perannya sesuai dengan “naskah”

yang telah dibuat masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 10 orang ibu rumah tangga yang dipilih berdasarkan teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan komunikasi interpersonal yang diterapkan oleh ibu dalam melatih kecerdasan emosional pada anak usia dini berupa pendekatan informatif, dialogis, persuasive dan instruktif. Pendekatan informatif digunakan oleh ibu untuk memberikan pemahaman pada anak. Adapun pendekatan dialogis digunakan ibu untuk mengetahui kebutuhan anak dan apa yang anak inginkan, sedangkan pendekatan persuasif diterapkan oleh ibu saat membujuk anak yang sulit diatur dan mengalami permasalahan terhadap pengeksperesian emosionalnya. Pendekatan

(2)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017 terakhir adalah pendekatan intruktif yang ibugunakan untuk menerapkan dan menjalankan aturan yang dibuat guna membentuk kedisiplinan pada anak. Hambatan komunikasi yang muncul ketika ibu melatih kecerdasan emosional pada anak yaitu meliputi perbedaan persepsi dan bahasa, gangguan emosional dan gangguan fisik.

Kata Kunci: Pendekatan Komunikasi Interpersonal, Ibu, Anak Usia Dini, Kecerdasan Emosional

ABSTRACT -The title of this research is “Parental interpersonal communication approach on training the emotional intelligence of early Childhood ( the study upon the Housewife in Desa Leu Ue, Darul Imarah, Aceh Besar)”. The study is aimed to understand about the Parental interpersonal communication approach on training the emotional intelligence of the children, and this is also aimed to give the understanding on the obstacle which would appear when the parents communicate with their children.The theory which is used in conducting this research is the theory of role model which views that the interpersonal relation as the theater, in which everyone should act based on their role and the script that has created by society.This research is use the descriptive qualitative approach. There are 10 informant for this research that is the housewife who is already selected based on the purposive technic. The data are obtained through the interview and observation.The result of this research shows that the interpersonal communication approach which is applied by mother in training the emotional intelligence of the early childhood as the form of the informative approach, dialogic, persuasive, and instructive. The informative approach is applied by the mother for delivering the understanding to the child. Therefore, the dialogical approach is applied by the mother for knowing the child’s needs and what the child want, whereas the persuasive approach is applied when the mother want to persuade the child who is quite unruly. This dialogical approach also applied to the children who have the problem on expressing their emotional. The last

(3)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017

approach is the instructive approach which is applied by the mother for implementing the created regulation in order to establish the discipline on the child. The obstacle on communication that would be appeared when the mother try to train the emotional intelligence of the child is that the difference perception and the language, emotional and physically disturbance.

Keyword: Interpersonal communication approach,Mother, Early

Childhood, emotional intelligence

PENDAHULUAN

Pada dasarnya kecakapan dalam mengarahkan emosi merupakan hal paling penting yang harus diperhatikan oleh orang tua terhadap anaknya. Kecerdasan emosional adalah sebagai serangkaian kecakapan untuk memahami bahwa pengendalian emosi dapat melapangkan jalan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi (Suroso, 2004:127).

Fenomena yang terjadi di lapangan saat ini adalah anak yang tidak pandai dalam mengendalikan emosinya sering kali membuat persoalan-persoalan yang pada akhirnya menimbulkan konflik atau masalah baginya dan orang lain. Berdasarkan data yang diperoleh dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) korban kekerasan terhadap anak menurun di tahun 2015, namun KPAI justru menemukan fakta bahwa anak yang menjadi pelaku kekerasan mengalami kenaikan. Data tersebut mengalami peningkatan 15% dibandingkan dengan tahun 2015 (http://www.tribunnews.com diakses pada tanggal 28 September 2016). Fenomena ini salah satu penyebab utamanya karena anak tidak bisa mengendalikan emosinya.

Melihat fenomena ini tidak dapat dipungkiri jika kecerdasan emosional merupakan salah satu komponen yang penting agar dapat hidup ditengah-tengah masyarakat sehingga sudah menjadi keharusan bagi setiap orang tua untuk lebih memperhatikan kecerdasan emosional

(4)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017 pada anak. Hal ini yang dilakukan oleh orang tua di Desa Leu Ue, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik, pada tahun 2015 jumlah penduduk di Desa Leu Ue berjumlah 2837 jiwa yang 35% diantaranya adalah anak-anak.

Berdasarkan hasil penelitian awal di lapangan, Sri Wahyuni salah satu informan mengaku jika pada saat anak berkomunikasi dengan orang tua, ibu sering menghadapi permasalahan emosi pada anak. Anak juga kurang mandiri dan susah untuk beradaptasi dengan orang yang baru dikenal sehingga anak susah untuk bersosialisasi dengan lingkungannya.

Adanya peran orang tua dalam melatih kecerdasan emosional anak akan menghasilkan kemampuan bagi anak dalam mengelola emosi, memotivasi dirinya, serta pandai menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Oleh karena itu untuk menjalin komunikasi yang efektif dengan anak maka orang tua menggunakan pendekatan komunikasi interpersonal, dimana pendekatankomunikasi interpersonal dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang informatif, dialogis berupa percakapan, persuasif, dan instruktif, sehingga dengan demikian orang tua dapat menggunakan pendekatan komunikasi interpersonal dalam melatih kecerdasan emosional pada anak.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji penelitian tentang “Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).

(5)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017 Dari uraian di atas, hal yang menjadi permasalahan untuk dikaji lebih lanjut ialah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pendekatan komunikasi interpersonal yang dilakukan orang tua dalam melatih kecerdasan emosianal pada anak usia dini di Desa Leu Ue, Kecamatan Darul Imarah ?

2. Apa sajakah hambatan yang muncul ketika ibu melakukan pendekatan komunikasi interpersonal dalam melatih kecerdasan emosional anak usia dini di Desa Leu Ue, Kecamatan Darul Imarah ?

Adapuntujuanpenelitianini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pendekatan komunikasi interpersonal yang dilakukan orang tua dalam melatih kecerdasan emosional anak usia dini di Desa Leu Ue, Kecamatan Darul Imarah.

2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang muncul ketika ibu melakukan pendekatan komunikasi interpersonal dalam melatih kecerdasan.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini menggunakan teori model peranan. Model peranan memandang hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara

dimana setiap orang harus memainkan perannya sesuai dengan “naskah”

yang telah dibuat masyarakat. Menurut Rakhmat (2007:122) hubungan interpersonal akan berjalan harmonis mencapai kadar hubungan yang baik apabila setiap individu bertindak sesuai dengan adanya ekspektasi peranan yang mengacu pada kewajiban, tugas dan hal yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok, tuntutan peranan adalah desakan sosial yang memaksa individu untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan kepadanya, memiliki keterampilan peranan, dan mampu menghindari konflikperanan yaitu terjadi bila individu tidak sanggup mempertemukan berbagai tuntutan yang kontradiktif, serta kerancuan

(6)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017 peranan dimana suatu hal terjadi jika individu berhadapan dengan situasi ketika ekspetasi peranan tidak jelas baginya.

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal (Mulyana, 2007:81). Oleh karena itu komunikasi interpersonal dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan.Adapun tujuan komunikasi interpersonal salah beberapa diantaranya adalah membangun dan memelihara hubungan yang harmonis, mempengaruhi sikap dan tingkah laku, serta memberikan bantuan (konseling).

Dalam menjalin komunikasi yang efektif maka komunikan perlu menggunakan pendekatan komunikasi yang tepat. Menurut Suranto (2011:114-118) ada empat pendekatan komunikasi interpersonal yaitu mencakup pendekatan secara informatif yang pada hakikatnya komunikator hanya menyampaikan informasi kepada komuikan, target yang ingin dicapai sekurangnya terjadi perubahan pengetahuan. Pendekatan secara dialogis dimana terjadinya percakapan atau dialog, menuju proses berbagai informasi. Pendekatan persuasif merupakan proses komunikasi yang kompleks yang dilakukan oleh individu dengan menggunakan pesan secara verbal maupun nonverbal yang dilakukan dengan cara membujuk atau memberikan dorongan yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku seseorang, serta pendekatan instruktif atau koersif yang memposisikan komunikator dalam posisi tawar yang tinggi, dimana dia dapat legitimasi untuk memerintahkan, mengajarkan, dan bahkan mengajukan satu macam ide kepada komunikan.

Pada masa usia dini anak mengalami masa perkembangan terhadap emosinya, sehingga untuk mencapai perkembangan emosi yang baik pada anak maka orang tua sangat berperan dalam melatih kecerdasan emosional anak. Kecerdasan emosi anak usia dini adalah kemampuan untuk mengenali, mengolah, dan mengontrol emosi agar anak mampu merespon secara positif setiap kondisi yang merangsang

(7)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017 munculnya emosi-emosi. Dengan mengajari anak-anak keterampilan emosi, anak-anak akan lebih mampu mengatasi berbagai masalah yang timbul selama proses perkembangannya menuju manusia dewasa.

Dalam hal melatih kecerdasan emosional pada anak maka penggunaan pendekatan komunikasi dapat membantu ibu dalam menjalin komunikasi yang efektif. Menurut Goleman (2005:274) ada tujuh unsur kemampuan anak yang berkaitan erat dengan kecerdasan emosi yang diantaranya meliputi keyakinan, rasa ingin tahu, niat, kendali diri, keterkaitan, kecakapan berkomunikasi dan koperatif.

Ekspektasiperanan Tuntutan peranan Keterampilan

peranan Konflik peranan Kerancuan peranan Kurangnya kemampuan

anak dalam mengelola emosi

Pendekatan Komunikasi yang dilakukan orang tua dalam melatih

kecerdasan emosional anak

Model Peranan

Kecerdasan emosional pada anak

Instruktif Persuasi

f Dialogis

(8)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Subjek penelitian atau informan dalam penelitian ini adalah Ibu rumah tangga yang mempunyai anak usia dini yang berdomisili di Desa Leu Ue. Dalam penelitian ini, subjek penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik purposive

dimana informan ditentukan dengan pertimbangan tertentu, yaitu orang tua yang berperan sebagai ibu rumah tangga yang menganggap penting akan kecerdasan emosional dan mempunyai anak usia dini. Berdasarkan pertimbangan kriteria diatas maka peneliti memilih 10 orang tua dari tiga dusun di Desa Leu Ue sebagai informan penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari wawancara dan observasi. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan bersifat terbuka dan observasi nonpartisipan, dimana peneliti melakukan observasi tanpa turut mengambil bagiandalam aktifitas yang dilakukan oleh informan. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam peneliatian ini adalah teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Proses analisis interaktif ini merupakan siklus dan interaktif yang artinya peneliti harus siap bergerak diantara empat sumbu, yaitu proses pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan kesimpulan atau verifikasi (Ardial, 2014:148).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kampung Leu Ue terdapat empat dusun yang diantaranya Dusun Cot Kuta, Dusun Meurah, Dusun Jepakeh dan Dusun Mata Ie. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Aceh jumlah penduduk Kampung Leu Ue pada akhir tahun 2015 mencapai 2837 dengan klasifikasi jumlah penduduk laki-laki 1486 jida dan penduduk

(9)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017 perempuan berjumlah 1351 dengan KK 727 serta rata-rata penduduk 4 oranng dalam keluarga.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan di lapangan, ketika berkomunikasi dengan anak usia dini orang tua perlu menggunakan pendekatan komunikasi interpersonal. Terdapat empat pendekatan komunikasi interpersonal menurut Suranto (2011: 114) yang diantaranya adalah pendekatan komunikasi secara informatif, dialogis, persuasif dan instruktif.

Ke-empat pendekatan komunikasi interpersonal salah satu diantaranya adalah pendekatan komunikasi secara informatif. Dalam hal ini orang tua melakukan komunikasi berupa memberikan informasi-informasi yang menjadi pengetahuan baru pada anak. Pendekatan dialogis digunakan ibu untuk mengetahui kebutuhan anak dan apa yang anak inginkan. Pendekatan dialogis juga diterapkan ketika ibu mendengarkan setiap keluhan yang dirasakan anak dan meneguhkan perasaannya.

Adapun pendekatan persuasif diterapkan oleh ibu saat membujuk anak yang sulit diatur dan mengalami permasalahan terhadap emosionalnya seperti rasa mementingkan diri sendiri, mudah marah, tidak mandiri, motivasi yang kurang dan permasalahan emosi yang lainnya. Pendekatan komunikasi terakhir yang diterapkan ibu saat melatih kecerdasan emosional anak adalah dengan menggunakan pendekatan instruktif. Pendekatan ini diterapkan oleh ibu dalam memberikan aturan dan menjalankan aturannya. Pendekatan instruktif berlangsung ketika orang tua menumbuhkan sifat disiplin dan mandiri pada anak.

Penelitian ini menggunakan teori model peranan Coleman dan Hummen (1974). Model peranan memandang hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara dimana setiap orang harus memainkan

perannya sesuai dengan “naskah” yang telah dibuat masyarakat. Hal ini

sesuai dengan hasil pengamatan yang didapatkan dari lapangan, karena ibu berperan sesuai dengan ekspektasi dan tuntutan peranannya dimana

(10)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017 sebagai seorang ibu sudah seharusnya bertanggung jawab dalam hal mendidik, mengawasi, dan melindungi anak. Ibu juga memiliki keterampilan peranan, hal ini terbukti pada saat observasi yang dilakukan peneliti. Peneliti dapat melihat jika ibu mampu untuk membuat anak mengerti akan maksud yang dia sampaikan kepada anak, selain itu ibu juga mampu membantu anak dalam mengendalikan serta melatih kecerdasan emosional pada anak.

Model peranan juga mengatakan jika seseorang harus bisa sebaik mungkin menghindari konflik dan kerancuan peranan. Bedasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, konflik didalam komunikasi orang tua jarang terjadi, namun konflik ini bisa muncul apabila ibu juga tidak mampu mengendalikan emosinya pada saat anak menangis dan menganggunya. Oleh karena itu untuk menghindari konflik dan kerancuan peranannya, ibu harus mampu mengendalikan emosinya, mengenali dan mengakui emosi yang dimiliki anak serta bersikap sabar.

Dalam melatih kecerdasan emosional pada anak usia dini, orang tua tentunya sering menghadapi kendala atau hambatan saat berkomunikasi. Bentuk hambatan yang sering terjadi tidak terlalu jauh berbeda dengan hambatan komunikasi yang sering terjadi pada umumnya, yang diantaranya adalah perbedaan persepsi dan bahasa, gangguan fisik, serta gangguan emosional.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendekatan komunikasi interpersonal yang paling dominan diterapkan oleh ibu pada saat melatih kecerdasan emosional anak adalah pendekatan persuasif. Pada pendekatan ini ibu membujuk anak yang sulit diatur dan mengalami permasalahan terhadap emosionalnya. Pendekatan lainnya yang ibu gunakan adalah pendekatan informatif, dimana ibu sebagai komunikator memberikan informasi dan pemahaman pada anak. Sedangkan pendekatan dialogis diterapkan

(11)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017 untuk mengetahui kebutuhan anak, mendengarkan setiap keluhan yang dirasakan anak dan meneguhkan perasaan anak. Adapun pendekatan komunikasi terakhir yang diterapkan ibu adalah dengan menggunakan pendekatan instruktif yang dijalankan ketika menerapkan sebuah peraturan yang dibuat dalam keluarga, menumbuhkan sifat disiplin dan mandiri pada anak.

2. Hambatan komunikasi yang muncul ketika ibu melatih kecerdasan emosional pada anak yaitu meliputi perbedaan persepsi dan bahasa, gangguan emosional dan gangguan fisik. Pada saat usia dini anak sulit mengendalikan emosi seperti mudah menangis, mementingkan diri sendiri dan beberapa masalah lainnya. Selain itu anak usia dini juga memiliki daya imun yang lemah sehingga rentan terserang penyakit. Kondisi anak seperti ini dapat menyebabkan terhambatnya komunikasi yang baik antara anak dan ibu, terlebih jika orang tua gagal dalam mengendalikan emosi saat berkomunikasi dengan anak.

Adapun saran yang dapat disampaikan berdasarkan data-data dan pengamatan yang dilakukan dilapangan adalah:

1. Ibu harus mengerti jika masa usia dini pada anak adalah masa perkembangan kecerdasan intelektual dan emosional pada anak, sehingga dalam berkomunikasi ibu harus pandai dalam menilai karakter dan tingkah laku anak, serta lebih kreatif dalam memberikan pemahaman pada anak.

2. Pada saat berkomunikasi dengan anak ibu diharapkan lebih sabar dan mampu mengendalikan emosinya sendiri sehingga ketika anak megalami permasalahan emosi, ibu dapat mengindari penggunaan kritik yang berlebihan, mengoreksi tingkah laku anak dengan kekerasan, dan menggunakan kata-kata yang tidak patut untuk diucapkan.

(12)

Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dalam Melatih Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini (Studi Pada Ibu Rumah Tangga di Desa Leu Ue Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar).(Nurhafifah, Amsal Amri)

Jurnal ilmiah mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2. №. 3.Agustus 2017

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, AryGinanjar. 2006. ESQ Power: Rahasia Sukses Membangkitkan Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan. Jakarta: Arga.

Ardial. 2014. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: Bumi Aksara. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Aw, Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Goleman, Daniel. 2005. Kecerdasan Emosional: Untuk Mencapai Puncak

Prestasi (Diterjemahkan oleh Alex Tri Kantjono). Jakarta: PT.

GramediaPustakaUtama.

. 2009. Emotional Intelligent (Diterjemahkan oleh T.Hermaya). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pratisti, Wiwien Dinar. 2008. Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks. Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut membuktikan bahwa harga, tempat mendapatkan benih, dan promosi secara bersama- sama mempengaruhi pengambilan keputusan petani responden untuk memilih varietas padi

A válaszadó egyesületek több mint 60% -a úgy érzi, úgy látja, hogy sok­ kal kevesebb vagy kevesebb klasszikus szponzorációs támogatás érkezik a TAO-rendszer

 Mengidentifi kasi kosakata dan konsep tentang keragaman benda berdasar-kan bentuk dan wujudnya yang disajikan melalui teks tulis, lisan dan visual dalam bahasa Indonesia atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek pelaksanaan arisan sistem gugur di Koperasi Simpan Pinjam Syariah Sarana Aneka Jasa Batur Kecamatan Ceper Kabupaten

Hasil akhir tulisan ini menghasilkan beberapa catatan: (1) Dilihat dari persfektif epistemologi Islam ilmu sosial Barat memiliki cacat paradigmatik pada asumsi

energi nasional yang mengarah pada pemanfaatan energi baru seperti energi nuklir, sudah tentu juga mencakup usaha-usaha dalam peningkatan keselamatan reaktor dan optimalisasi

Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Persepsi Wajib Pajak tentang Penerapan PP Nomor 23 Tahun 2018, Perubahan Tarif, dan Pemahaman Perpajakan terhadap tingkat Kepatuhan

Walaupun biaya satuan yang didapat lebih kecil dari tarif hemodialisis yang berlaku di rumah sakit, tetapi secara keseluruhan Unit Hemodialisis RSU Methodist Medan