• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Solikhin Muslim Pengawas TK/RA/SD/MI Kabupaten Tulungagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Solikhin Muslim Pengawas TK/RA/SD/MI Kabupaten Tulungagung"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS II TAHUN 2015/2016

SEMESTER II DALAM MENERAPKAN TIME TOKEN PADA MATA

PELAJARAN PKN MATERI MUSYAWARAH MELALUI SUPERVISI

KELAS DI 1 MI BINAAN KECAMATAN SENDANG DAN 9 MI BINAAN

KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG

Oleh: Solikhin Muslim

Pengawas TK/RA/SD/MI Kabupaten Tulungagung

Abstrak. Penelitian ini betujuan untuk meningkatkan kinerja guru kelas II dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan Metode Time Token melalui supervisi yang dilakukan super-visor sekolah di 1 MI Binaan Kecamatan Sendang dan 9 MI Binaan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut: Supervisi pendidikan terbukti mampu meningkatkan kinerja guru. Hal ini dapat dilihat keaktifan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga berdam-pak pada prestasi belajar siswa Kelas II Semester II Tahun 2015/2016 di 1 MI Binaan Kecamatan Sendang dan 9 MI Binaan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, dalam mata Pelajaran PKn Pokok bahasan Musyawarah. Nilai rata-rata siswa prasiklus sebesar 60,16 dengan persentase sebesar 37,87%. Nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 68,22 dengan persentase sebesar 65,23%. Meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 82,96 dan persentase ketuntasan sebesar 96,39%. Dilihat dari aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran juga mengalami pen-ingkatan. Aktivitas guru siklus I sebesar 66,25% meningkat pada siklus II menjadi 80,75%. Se-dangkan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 64,46% meningkat pada siklus II sebesar 84,29%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan: Jika Seorang Supervisor Melakukan Pembinaan Melalui Supervisi Kelas kepada Guru dalam Menerapkan Metode Time Token pada pembelajaran PKn materi Musyawarah dengan Baik, maka akan Meningkatkan Kemampuan Guru Kelas II di 1 MI Binaan Kecamatan Sendang dan 9 MI Binaan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Semester II Tahun 2015/2016” adalah benar dan dapat diterima.

Kata Kunci: Supervisi Pendidikan, Kinerja Guru, Metode Time Token

Pendidikan di Indonesia harus memenuhi segala macam tuntutan yang semakin ber-kembang sesuai dengan kebutuhan, demi ge-nerasi yang kuat dan tangguh. Untuk me-wujudkan kemajuan pendidikan diperlukan kerjasama yang sinergis pada semua elemen pendidikan, karena kemajuan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Semua komponen pendidikan yang berperan harus saling mendukung dan bekerjasama sesuai dengan tugas dan peranan masing-masing dalam rangka menjalankan kegiatan pen-didikan dan peningkatan mutu penpen-didikan. Selain tugas-tugas pelaksana pendidikan di sekolah, supervisor (pengawas sekolah)

mempunyai peranan penting untuk me-maksimalkan kinerja pelaksana kegiatan pendidikan di sekolah dan memastikan tercapainya tujuan pendidikan.

Seorang supervisor dituntut untuk ba-nyak membaca dan menghadiri pertemuan-pertemuan profesional, di mana ia dituntut untuk saling tukar menukar informasi ten-tang masalah-masalah pendidikan dan pem-belajaran yang dianggap relevan, yakni berupa gagasan-gagasan baru mengenai te-ori dan praktik pembelajaran. Supervisor juga memiliki peran sebagai peneliti, kon-sultan atau penasehat, fasilitator, motivator, dan pelopor pembaharuan. Agar dapat

(2)

me-ngembangkan program pelatihan dan kinerja guru, supervisor dapat melakukan supervisi pendidikan. Melalui supervisi pendidikan diharapkan kinerja guru dapat meningkat secara optimal sesuai dengan tuntutan kebu-tuhan pendidikan. Pengembangan kinerja guru dapat dilakukan dengan menginovasi metode dan strategi belajar melalui kegiatan supervisi pendidikan.

Berdasarkan fenomena tersebut, liti akan melakukan suatu kegiatan pene-litian tindakan (action research) dalam upa-ya meningkatkan minat belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, agar di-peroleh peningkatan minat belajar dari mas-ing-masing individu siswa yang belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan im-plementasi Time Token. Time Token meru-pakan metode belajar dengan ciri adanya tanda waktu atau batasan waktu. Batasan waktu disini bertujuan untuk memacu dan memotivasi siswa dalam mengeksploitasi kemampuan berfikir dan mengemukakan ga-gasannya. Menurut Zainal Aqib (2013:12), metode Time Token adalah metode pembela-jaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa aktif berbicara. Selain itu, untuk me-nghindari siswa mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali. Metode pembelaja-ran Time Token merupakan metode pembe-lajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa aktif dalam berbicara. Dalam pem-belajaran diskusi, Time Token digunakan agar siswa aktif bertanya dalam berdiskusi, yaitu dengan membatasi waktu berbicara misalnya 30 sampai 60 detik dan diharapkan siswa secara adil mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

Kinerja guru merupakan segala aktivi-tas guru yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas profesionalnya. Secara profe-sional guru dalam proses pembelajaran

me-miliki tugas utama, yaitu: 1) menyusun pro-gram pengajaran, 2) melaksanakan propro-gram pengajaran, 3) melakukan evaluasi, 4) kukan analisis hasil evaluasi, dan 5) mela-kukan program perbaikan dan pengayaan. Di samping itu untuk menunjang keberhasi-lan profesionalnya, guru juga dituntut cakap dalam aktivitas sosial dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sehubungan dengan kinerja guru, Armstrong, Deton dan Savage (1996), mengemukakan 5 katagori ketrampi-lan mengajar yang perlu dikuasainya, yaitu: 1) ketrampilan menspesifikasi tujuan per-formansi, 2) ketrampilan mendiagnosis mu-rid, 3) ketrampilan menggunakan strategi pengajaran, 4) keterampilan berinteraksi de-ngan murid, dan 5) ketrampilan menilai ak-tivitas pengajaran.

Belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa un-tuk mencapai tujuan. Belajar adalah suatu aktivitas mental dan psikhis yang berlang-sung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap (Winkel, 1984). Hasil belajar me-rupakan suatu bukti terjadinya suatu peru-bahan tingkah laku pada seseorang yang melakukan kegiatan belajar. Tingkah laku memiliki unsur subyektif dan unsur motoris. Unsur subyektif adalah unsur rohaniah, dan unsur motoris adalah unsur jasmaniah.

Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar. Dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan harapan ba-gi setiap guru agar siswanya dapat mem-peroleh hasil yang sebaik-baiknya. Apabila prestasi atau hasil belajar yang diperoleh siswa baik, berarti guru berhasil dalam menyajikan pelajaran yang telah di saji-kannya kepada siswanya.

(3)

Menurut Hamalik (2002), mengatakan bahwa strategi merancang sistem pembelaja-ran adalah suatu rencana untuk mengerjakan prosedur merancang sistem secara efisien. Strategi dasar dalam perencanaan meliputi: (1) menganalisa tuntutan sistem, (2) men-desain sistem, dan (3) mengevaluasi dampak sistem. Jadi strategi merupakan suatu upaya, cara atau langkah-langkah pendekatan untuk mencapai sesuatu tujuan secara optimal. Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dilakukan untuk menghasilkan pem-belajaran tersebut tercapai sesuai dengan pendekatan tujuan yang direncanakan.

Supervisor sekolah mempunyai tugas pokok menilai dan membina penyeleng-garaan pendidikan pada sejumlah sekolah tertentu baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar/bimbingan siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, merupakan salah satu tanggung jawab dari supervisor sekolah. Untuk itu supervisor sekolah harus memiliki program yang ter-encana, terarah, terpadu, dan berkesinam-bungan. Di samping itu supervisor sekolah dalam menjalankan tugasnya harus berperan aktif dengan menonjolkan unsur pembinaan daripada unsur sebagai inspektur. Adapun rincian tugas supervisor sekolah, salah satunya adalah memberikan contoh pelaksa-naan tugas guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar/bimbingan siswa. (Dep-diknas, 2002). Dalam rangka kegiatan membina dan memotivasi guru dalam hal ini dilakukan oleh supervisor dengan jalan memberikan pengarahan maupun contoh-contoh yang dapat dimengerti guru menge-nai hal yang akan dibinakan. Dan dalam hal

ini hal tersebut dikhususkan pada pembaha-san Time Token.

Winataputra (2009: 1.39) menyatakan bahwa PKn merupakan mata pelajaran de-ngan visi utama sebagai pendidikan demo-krasi yang bersifat multidimensional. PKn sangat erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat pada umumnya karena PKn me-rupakan pendidikan nilai, demokrasi, moral, sosial, dan masalah pendidikan politik. Pada pembelajaran PKn, guru berperan dalam mendidik siswa menjadi anak yang baik, dan bersikap moral secara baik dan benar. Proses pembelajaran memiliki tujuan agar siswa mencapai kompetensi yang telah di-rancang sebelumnya. Kemampuan siswa yang perlu dikembangkan pada pembelaja-ran PKn yaitu siswa diharapkan mampu me-nghayati hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, serta menerapkannya da-lam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan PKn secara maksi-mal maka diperlukan suasana pembelajaran yang demokratis.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian tindakan ini adalah di 1 MI Binaan Kecamatan Sendang dan 9 MI Binaan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Sedangkan subyek dalam pe-nelitian ini ditentukan berdasarkan pertim-bangan-pertimbangan tertentu. Pertimba-ngan tersebut adalah faktor perbedaan ke-mampuan belajar antara siswa, dan kondisi lingkungan lokasi penelitian. Subyek pene-litian ini adalah Guru Kelas II Semester II Tahun 2015/2016 di 1 MI Binaan Kecama-tan Sendang dan 9 MI Binaan KecamaKecama-tan Ngunut Kabupaten Tulungagung.

(4)

Tabel 1 Data Subyek Penelitian di 10 MI Binaan

No. Nama Sekolah Jml Siswa Nama Guru

1 MI MIFTAHUL HUDA 17 Khoirin Naharoh, S.Pd.I.

2 MI MIFTAHUL HUDA 11 Muwahidah, M. Pd.I.

3 MI MAFATIHUL ULUM 15 Siti Masrurotin, S.Pd.I.

4 MI TORIQUL HUDA 11 Wasitah, S.Pd.I.

5 MI AL IFADAH 15 Any Isnanti, S.Pd.

6 MIN PANDANSARI 22 Djarul Muasri

7 MI BAITURROHMAN 20 Sri Raif, S.Pd.I.

8 MI MIFTAHUL HUDA 18 Ida Nurrohim, S.Pd.I.

9 MI TARBIYATUL ATHFAL 13 Indah Puspitorini, S.Pd.I. 10 MI MODERN MUTIARA IMAN 24 Titin Erviana Ayu Neni, M.Pd.I.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) di 1 MI Binaan Kecamatan Sendang dan 9 MI Binaan Ke-camatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, sehingga jenis penelitiannya akan dirancang dengan menggunakan penelitian tindakan. Penelitian tindakan adalah suatu pengkajian terhadap suatu permasalahan dengan ruang lingkup yang tidak terlalu luas yang berkai-tan dengan perilaku seseorang atau ke-lompok orang tertentu, disertai dengan pen-elaahan yang diteliti terhadap suatu perla-kuan tertentu dan mengkaji sejauh mana dampak perlakuan itu terhadap perilaku yang sedang diteliti (Nata Wijaya, 1997). Penelitian Tindakan memiliki karakteristik-karakteristik yang bersifat partisipatif, yang melibatkan para pelaksana program yang akan diperbaiki, kolaboratif artinya dik-erjakan bersama-sama peneliti dan praktisi (pelaksana program) sejak dari perumusan masalah sampai dengan penyusunan kes-impulan.

Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah pada penyempurnaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan Metode Time Token di kelas yang dilakukan oleh guru. Selain itu juga untuk melihat perkem-bangan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan Metode Time Token baik dari segi kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotornya. Jadi

peneli-tian tindakan ini berupaya untuk membina dan memotivasi kemampuan dan keterampi-lan guru dalam menerapkan Metode Time Token di kelas, serta meningkatkan motivasi siswa untuk berprestasi, sehingga kinerja guru dalam proses pembelajaran di kelas juga dapat meningkat dengan baik.

Dari hal-hal yang telah diutarakan di atas, maka penelitian ini diawali dengan kunjungan peneliti ke sekolah subyek pene-litian untuk memberikan informasi kepada kepala sekolah dan guru mata pelajaran ten-tang konsep Metode Time Token di kelas yang dilakukan melalui penelitian tindakan, dan peneliti mengajak untuk dapatnya dil-akukan upaya perbaikan kegiatan pembela-jaran, sehingga ada peningkatan kemampu-an dkemampu-an keterampilkemampu-an guru dalam menerap-kan metode Time Token, serta meningkatmenerap-kan prestasi siswa.

Penggunaan prosedur pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data yang objektif dalam kegiatan penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya: (1) Observasi. Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistemat-ik terhadap gejala yang tampak pada subyek penelitian (Zuriah, 2003). Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap subyek di tempat terjadi atau berlangsungnya peri-stiwa. (2) Wawancara. Wawancara

(5)

merupa-kan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kuali-tatif, sebab banyak informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara. Menurut Arifin (1998) yang dimaksud dengan wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi yang terjadi seka-rang tentang oseka-rang, kejadian, aktivitas, or-ganisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya. Wawancara dil-akukan peneliti untuk memperoleh data se-suai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada siswa Kelas II Semester II Tahun 2015/2016 di 1 MI Binaan Kecamatan Sendang dan 9 MI Binaan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tu-lungagung dan guru mata pelajaran di sekolah tersebut.

Penelitian ini menggunakan perpaduan antara teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif karena seba-gian data yang diperoleh berupa data kuanti-tatif. Analisis data kualitatif dari penelitian ini akan dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: (1) Reduksi data, adalah proses penyederha-naan yang dilakukan melalui seleksi, pem-fokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna; (2) Papa-ran data, adalah proses penampilan data secara sederhana dalam bentuk naratif, rep-resentasi tabular termasuk dalam format matrik, grafis, dsb. (3) Penyimpulan, adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yangtelah diorganisasi tersebut dalam ben-tuk pernyataan kalimat yang singkat dan pa-dat tetapi mengandung pengertian luas. HASIL DAN PEMBAHASAN Prasiklus

Peneliti mulai melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran PKn tentang

konsep pembelajaran menggunakan metode Time Token. Dari hasil wawancara ini di-peroleh data bahwa guru sangat berkeingi-nan menerapkan Metode Time Token dalam rangka meningkatkan motivasi siswa untuk berprestasi. Selanjutnya peneliti menjelas-kan dan memberi contoh-contoh tahapan pe-nerapan metode Time Token. Peneliti mem-berikan angket pra PTS untuk dijawab oleh siswa untuk memperoleh gambaran umum tentang cara belajar siswa dan motivasinya terhadap pembelajaran “Musyawarah” mata pelajaran PKn di Kelas II. Setelah itu peneli-ti mempersilakan guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Berikutnya guru melakukan tanya ja-wab dengan siswa tentang materi pembela-jaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sesuai dengan ciri-ciri metode Time Token, peranan guru lebih in-tensif peran siswa lebih leluasa, dan menggunakan penilaian berkelanjutan. Sela-in itu guru juga memberi tes kemampuan tentang materi PKn kepada siswa melalui “tes tertulis” atau pre Test untuk mengetahui kemampuan awal siswa sesuai pokok baha-san yang telah dipelajari.

Dari hasil “Pre-Test” yang dilakukan terhadap siswa guna mendapatkan data awal, persentase penguasaannya materi pembelajaran adalah sebagaimana terdapat dalam Tabel 2.

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata 166 siswa di 10 SD Binaan Kecamatan Sendang Tulungagung hanya sebesar 60,16. Sedangkan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3.

Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas sebanyak 63 siswa dengan persentase ketuntasan sebesar 37,87%. Se-dangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 103 siswa dengan persentase 62,13%.

(6)

Tabel 2 Data Hasil Pre-Test di 10 MI Binaan

No Nama Sekolah Jumlah Siswa Rata-rata

1 MI MITAHUL HUDA DONO 17 64.12

2 MI MITAHUL HUDA PANDANSARI 11 58.18

3 MI MAFATIHUL ULUM 15 47.33

4 MI THORIQUL HUDA 11 60.00

5 MI AL IFADAH 15 57.33

6 MIN PANDANSARI 22 62.27

7 MI BAITURROHMAN 20 62.50

8 MI MIFTAHUL HUDA KARANGSONO 18 65.56

9 MI TARBIYATUL ATHFAL 13 63.08

10 MI MODERN MUTIARA IMAN 24 61.25

Jumlah 166 601.62

Rata-Rata Skor 60.16 Tabel 3 Data Ketuntasan Belajar Hasil Pre Test di 10 MI Binaan

No Nama Sekolah

Ketuntasan

Tuntas Tidak Tuntas

% %

1 MI MITAHUL HUDA DONO 6 35.29 11 64.71

2 MI MITAHUL HUDA PANDANSARI 4 36.36 7 63.64

3 MI MAFATIHUL ULUM 3 20.00 12 80.00

4 MI THORIQUL HUDA 5 45.45 6 54.55

5 MI AL IFADAH 6 40.00 9 60.00

6 MIN PANDANSARI 9 40.91 13 59.09

7 MI BAITURROHMAN 10 50.00 10 50.00

8 MI MIFTAHUL HUDA KARANGSONO 7 38.89 11 61.11

9 MI TARBIYATUL ATHFAL 5 38.46 8 61.54

10 MI MODERN MUTIARA IMAN 8 33.33 16 66.67

Rata-Rata 63 37.87 103 62.13

Hasil angket yang disebarkan pada siswa diketahui sebenarnya motivasi siswa yang ingin memahami tentang “Musyawa-rah” cukup tinggi akan tetapi sebagian besar menyatakan jarang membaca buku-buku tentang materi, karena kurangnya motivasi. SIKLUS I

Refleksi Awal

Pada penelitian ini, peneliti telah melakukan kegiatan diskusi dengan Guru Kelas II di 10 MI Binaan bertempat di UPT Dindik Kecamatan Ngunut. Diskusi ini menindak lanjuti hasil kunjungan peneliti dalam kegiatan monitoring pembelajaran di masing-masing MI Binaan. Dalam kegiatan diskusi ini, peneliti melakukan dengar

pen-dapat untuk mengetahui kendala yang di-alami guru dalam pembelajaran PKn materi pokok Musyawarah. Dari hasil dengan pen-dapat ini disimpulkan bahwa kendala yang muncul adalah guru dalam penyampaian materi belum menggunakan media yang te-pat, serta metode pembelajaran yang terke-san monoton. Untuk itu peneliti menyikapi permasalahan terebut melalui perbaikan metode pembelajaran dengan menggunakan Time Token. Melalui pembelajaran ini di-harapkan mampu mengatasi kendala pem-belajaran yang muncul di masing-masing MI Binaan.

Perencanaan

Selanjutnya peneliti mempersiapkan perangkan penelitian yang terdiri dari: (1)

(7)

Mempersiapkan rencana pelaksanaan pem-belajaran; (2) Mempersiapkan lembar obse-rvasi siswa; (3) Mempersiapkan lembar ob-servasi guru; (4) Mempersiapkan lembar pe-nilaian; (5) Mempersiapkan lembar evaluasi.

Pelaksanaan Pembelajaran

Proses pembelajaran PKn pada siklus I, peneliti diskripsikan berikut ini: (1) Ke-giatan Awal: (a) Guru dan siswa berdoa ber-sama dan mengecek kehadiran siswa; (b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang Musyawarah. (2) Kegiatan Inti: (a) Guru memberi tugas pada siswa untuk mempelajari pengertian dan cara musyawa-rah, dan kegiatan musyawarah dalam ke-hidupan sehari-hari; (b) Guru memberi se-jumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa. Guru me-minta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah ber-giliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Demi-kian seterusnya hingga semua anak ber-bicara. Pada saat proses diskusi, guru mem-bimbing proses diskusi klasikal. (3) Kegiat-an Akhir: (a) Siswa dibimbing guru men-gambil kesimpulan mengenai materi pembe-lajaran; (b) Guru dan siswa berdoa bersama.

Pengamatan

Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa Time To-ken berdampak positif terhadap minat bela-jar bidang studi PKn Pokok bahasan Musya-warah, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Kelas II Semester II Tahun

2015/2016 di 1 MI Binaan Kecamatan Sen-dang dan 9 MI Binaan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung dalam kegiatan be-lajar mata pebe-lajaran PKn pokok bahasan Musyawarah. Dalam penelitian tindakan ini, minat belajar siswa dapat didiskripsikan lalui keaktifan kegiatan siswa selama me-lakukan kegiatan pembelajaran. Asumsi peneliti bila siswa aktif dalam kegiatan bela-jar, dipastikan bahwa minat belajar siswa terhadap materi pembelajaran itu lebih be-sar. Demikian juga sebaliknya. Sedangkan hasil belajar siswa ditunjukkan oleh nilai hasil evaluasi setiap akhir kegiatan (akhir siklus). Berdasarkan observasi yang dilaku-kan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada tahap siklus I, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelas) dengan Ti-me Token yang disampaikan oleh peneliti. Adapun paparan hasil observasi disajikan pada Tabel 4 sebagai berikut.

Dari Tabel 4 menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih terpengaruh oleh strategi tradisional (ceramah) dalam arti komunikasi satu arah yang disampaikan oleh guru pada kegiatan belajar mengajar sebelumnya. Di samping itu hasil belajar yang diperoleh siswa yang memperoleh hasil evaluasi baik persentasenya sebesar 25,87%, yang tergolong sedang persentase sebesar 39,36%, sedangkan hasil belajar ter-golong kurang dengan persentase sebesar 34,77%. Dari 166 responden, persentase keaktifan siswa 64,46%. Dari hasil persen-tase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mu-lai menunjukkan aktivitas yang berarti. Se-dangkan rata-rata aktivitas guru sebesar 66,25%.

(8)

Tabel 4 Distribusi Kriteria Hasil Belajar Siswa Kelas II Semester II Siklus I

No Nama Sekolah

Catatan Hasil Penelitian Hasil Belajar

Baik Sedang Kurang

1 MI MITAHUL HUDA DONO 29.41 35.29 35.29

2 MI MITAHUL HUDA PANDANSARI 18.18 45.45 36.36

3 MI MAFATIHUL ULUM 26.67 33.33 40.00

4 MI THORIQUL HUDA 27.27 36.36 36.36

5 MI AL IFADAH 6.67 66.67 26.67

6 MIN PANDANSARI 27.27 36.36 36.36

7 MI BAITURROHMAN 30.00 35.00 35.00

8 MI MIFTAHUL HUDA KARANGSONO 33.33 33.33 33.33

9 MI TARBIYATUL ATHFAL 30.77 38.46 30.77

10 MI MODERN MUTIARA IMAN 29.17 33.33 37.50

Jumlah 258.74 393.60 347.65 Rata-rata 25.87 39.36 34.77

Tabel 5 Nilai Hasil Ulangan Belajar Siswa Siklus I

No Nama Rata-rata Nilai T Ketuntasan TT

1 MI MITAHUL HUDA DONO 68.82 64.71 35.29

2 MI MITAHUL HUDA PANDANSARI 68.18 63.64 36.36

3 MI MAFATIHUL ULUM 66.67 60.00 40.00

4 MI THORIQUL HUDA 68.18 63.64 36.36

5 MI AL IFADAH 68.00 73.33 26.67

6 MIN PANDANSARI 68.18 63.64 36.36

7 MI BAITURROHMAN 68.00 65.00 35.00

8 MI MIFTAHUL HUDA KARANGSONO 69.44 66.67 33.33

9 MI TARBIYATUL ATHFAL 69.23 69.23 30.77

10 MI MODERN MUTIARA IMAN 67.50 62.50 37.50

Rata-rata 68.22 65.23 34.77

Berdasarkan pada hasil evaluasi yang telah dilakukan, secara rinci akan dipapar-kan dari hasil evaluasi belajar siswa Kelas II di 10 MI Binaan. Berikut ini akan dipapar-kan distribusi hasil evaluasi kegiatan belajar mengajar pada siklus I.

Refleksi

Dari paparan data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas II di 10 MI Binaan, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada pening-katan dibandingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya, (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil

eval-uasi belajar yang dilakukan oleh guru be-berapa siswa tidak mengalami kesulitan (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah tekesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai. Selanjutnya untuk membuktikan keefektifan Time Token dalam kegiatan belajar mengajar dalam upaya peningkatan minat belajar siswa Kelas II Semester II Ta-hun 2015/2016 di 10 MI Binaan, akan dijab-arkan lebih lanjut pada kegiatan siklus II. SIKLUS II

Perencanaan

Perencanaan tindakan yang dil-akukan oleh peneliti pada siklus II, tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan tindakan

(9)

pada siklus I, hanya saja pada siklus ini dit-ambah dengan perbaikan tindakan yang te-lah disusun oleh peneliti bersama mitra guru pada siklus sebelumnya.

Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran siklus II sama dengan siklus I dengan diskripsi beri-kut ini: (1) Kegiatan Awal: (a) Guru dan siswa berdoa bersama kemudian mengecek kehadiran siswa; (b) Guru menyampikan tu-juan pembelajaran. (2) Kegiatan Inti: (a) Guru guru mengkondisikan kelas untuk me-laksanakan diskusi; (b) Guru memberi tugas pada siswa untuk mempelajari mengenai materi pembelajaran; (c) Guru memberi se-jumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa; (d) Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah ber-giliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua anak berbicara. Pada saat siswa diskusi, guru me-mbimbing proses diskusi. (3) Kegiatan Ak-hir: (a) Siswa dibimbing guru mengambil kesimpulan mengenai materi pembelajaran; (b) Siswa dan guru berdoa bersama.

Pengamatan

Berdasarkan paparan data kegiatan si-klus II secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan pe-nelitian berlangsung, menunjukkan bahwa Time Token berdampak positif terhadap

mi-nat belajar siswa, sehingga berpengaruh ter-hadap hasil belajar siswa Kelas II di 10 MI Binaan dalam kegiatan belajar mata pelaja-ran PKn dengan materi pokok Musyawarah. Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada tahap siklus II, dapat dicatat keaktifan siswa da-lam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelas) dengan Time Token yang disampaikan oleh peneliti. Adapun paparan hasil observasi disajikan pada Tabel 6.

Data Tabel 6 menunjukkan bahwa ke-aktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar jauh lebih baik jika dibanding pada siklus I dalam artian komunikasi yang terja-di pada pembelajaran sudah menunjukkan komunikasi multi arah. Di samping itu hasil belajar yang diperoleh siswa yang mem-peroleh hasil evaluasi baik dengan persen-tase sebesar 75,55%, yang tergolong sedang dengan persentase sebesar 20,84%, sedang-kan hasil belajar tergolong kurang dengan persentase sebesar 3,61%.

Dari 166 responden, persentase keakti-fan siswa 84,29%. Dari hasil persentase ter-sebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Untuk aktivitas guru pada kegiatan belajar siklus II telah menunjukkan perubahan yang sangat berarti. Rata-rata aktivitas guru pada kegiatan siklus II adalah sebesar 80,75%.

Berdasarkan pada hasil evaluasi yang dilakukan, secara rinci akan dipaparkan dari hasil evaluasi belajar siswa Kelas II di 10 MI Binaan. Berikut ini akan dipaparkan dis-tribusi hasil evaluasi kegiatan belajar mengajar pada siklus II.

(10)

Tabel 6 Distribusi Kriteria Hasil Belajar Siswa Kelas II Semester II Siklus II

No MI Binaan

Catatan Hasil Penelitian Hasil Belajar

Baik Sedang Kurang

1 MI MITAHUL HUDA DONO 70.59 29.41 0.00

2 MI MITAHUL HUDA PANDANSARI 72.73 27.27 0.00

3 MI MAFATIHUL ULUM 73.33 20.00 6.67

4 MI THORIQUL HUDA 81.82 9.09 9.09

5 MI AL IFADAH 93.33 0.00 6.67

6 MIN PANDANSARI 86.36 9.09 4.55

7 MI BAITURROHMAN 65.00 30.00 5.00

8 MI MIFTAHUL HUDA KARANGSONO 72.22 27.78 0.00

9 MI TARBIYATUL ATHFAL 69.23 30.77 0.00

10 MI MODERN MUTIARA IMAN 70.83 25.00 4.17

Jumlah 755.45 208.41 36.14

Rata-rata 75.55 20.84 3.61

Tabel 7 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama Rata-rata Nilai Rata-rata Ketuntasan T TT

1 MI MITAHUL HUDA DONO 82.94 100.00 0.00

2 MI MITAHUL HUDA PANDANSARI 79.09 100.00 0.00

3 MI MAFATIHUL ULUM 80.00 93.33 6.67

4 MI THORIQUL HUDA 84.55 90.91 9.09

5 MI AL IFADAH 86.00 93.33 6.67

6 MIN PANDANSARI 88.64 95.45 4.55

7 MI BAITURROHMAN 80.50 95.00 5.00

8 MI MIFTAHUL HUDA KARANGSONO 83.89 100.00 0.00

9 MI TARBIYATUL ATHFAL 81.54 100.00 0.00

10 MI MODERN MUTIARA IMAN 82.50 95.83 4.17

Rata-rata 82.96 96.39 3.61

Refleksi

Berlandaskan pada observasi dan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan temuan sebagai berikut: (1) lihat ada peningkatan yang signifikan ter-hadap aktivitas dan prestasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, (2) sebagian besar siswa lebih cepat memahami dan mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, (3) sebagian besar siswa ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, dan tidak lagi didominasi oleh siswa yang pandai, sehing-ga aktivitas siswa dalam belajar memper-mudah pencapaian tujuan yang direncana-kan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini

menunjukkan bahwa Time Token sangat efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa Kelas II Semester II Tahun 2015/2016 di 1 MI Binaan Kecamatan Sendang dan 9 MI Binaan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan data sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan pada pendahuluan, yang berbunyi “Jika Seorang Supervisor Melakukan Pembinaan Melalui Supervisi Kelas kepada Guru dalam Menerapkan Metode Time Token pada pembelajaran PKn materi Musyawarah dengan Baik, maka akan Meningkatkan Kemampuan Guru Ke-las II di 1 MI Binaan Kecamatan Sendang dan 9 MI Binaan Kecamatan Ngunut

(11)

Kabu-paten Tulungagung Semester II Tahun 2015/2016” adalah benar dan dapat dite-rima. Hipotesis tersebut terbukti setelah di-adakan penelitian/observasi selama 2 siklus. Sebagai gambaran untuk memperjelas keberhasilan PTS ini, dapat dilihat data dan grafik perbandingan antara kemampuan siswa sebelum PTS ini dan setelah siklus II pada Tabel 8.

Tabel 8 Perbandingan Aktivitas Guru dan Siswa serta Kemampuan Siswa di 10 MI Binaa Setiap Siklus

No Jenis Kemampuan Siklus I Siklus II

1 Aktivitas guru 66.25 80.75 2 Aktivitas siswa 64.46 84.29 3 Ketuntasan belajar 65.23 96.39 4 Rata-rata prestasi siswa 68.22 82.96 Dari data Tabel 8 dapat digambarkan dalam diagram batang sebagaimana pada Gambar 1.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang te-lah dilaksanakan disimpulkan bahwa: Super-visi pendidikan terbukti mampu

mening-katkan kinerja guru. Hal ini dapat dilihat keaktifan siswa di dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga berdampak pada prestasi belajar siswa Kelas II Semester II Tahun 2015/2016 di 1 MI Binaan Kecamatan Sen-dang dan 9 MI Binaan Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung, dalam mata Pela-jaran PKn Pokok bahasan Musyawarah. Saran

Saran-saran yang mungkin dapat ber-manfaat bagi semua komponen pendidikan, yaitu: (1) Bagi guru. Dalam upaya menum-buhkan motivasi berprestasi siswa hen-daknya tiap melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Time Token berarti memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh siswa untuk berperan aktif mencapai prestasi baik. (2) Bagi sekolah. Hasil pene-litian ini sangat bermanfaat pada pelaksa-naan program peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah. Oleh karena itu perlu dil-akukan perbaikan-perbaikan pada proses KBM yang ada di sekolah diantaranya pen-dekatan pembelajaran yang diterapkannya.

(12)

DAFTAR RUJUKAN

Aqib, Zainal. 2013. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstu-al (Inovatif). Bandung: Yrama Widya. Arifin, Zainal. 1998. Pendekatan dalam

Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Depdiknas. 2002. Ringkasan Kegiatan Bela-jar MengaBela-jar. Jakarta: Depdiknas. Hamalik, O. 2002. Perencanaan

Pembelaja-ran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Natawijaya, Rohman. 1979. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prindo Jaya. Savage, Tom V. & Armstrong, David G.

1996. Effective Teaching In Elemen-tary Social Studies. New Jersey: Pren-tice-Hall.

Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia. Zuriah, N. 2003. Penelitian Tidakuri dalarn

Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Pub-lishing.

Gambar

Tabel 1 Data Subyek Penelitian di 10 MI Binaan
Tabel 3 Data Ketuntasan Belajar Hasil Pre Test di 10 MI Binaan
Tabel 4 Distribusi Kriteria Hasil Belajar Siswa Kelas II Semester II Siklus I
Tabel 6 Distribusi Kriteria Hasil Belajar Siswa Kelas II Semester II Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

Menaburkan bubuk abate (abatisasi) pada kolam atau tempat penampungan bak air yang sulit dikuras untuk membunuh jentik nyamuk. 2) Memberantas nyamuk dewasa, yaitu

tahu. Stabilitas harga kedelai sangat penting untuk keberlangsungan produksi tahu. 2) Dengan metode steam boiler mampu menekan biaya bahan bakar dalam biaya

dilaksanakan di MTs YASTI Shalahuddin Singkawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, bentuk penelitian yang digunakan Pre-Eksperimen

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui kinerja media biofilter sarang tawon ( honeycomb tube ) pada reaktor Upflow Filter dalam mengolah limbah cair

Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau tidak ada perbedaan kesesakan pada mahasiswa yang tinggal di rumah sendiri, tinggal di kos dan

Untuk memahami petunjuk-petunjuk tersebut dengan benar, maka diperlukannya berbagai macam ilmu yang membahas/mengkaji Al-Quran itu yaitu Ulumul Quran, didalamnya

Berangkat dari uraian di atas, maka permasalahan dalam pemberian pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Palu, khususnya di Kelurahan Tanamodindi

,FQFNJNQJOBO LFQBMB TFLPMBI NFNJMJLJ QFSBOBO QFOUJOH EBMBN NFOJOHLBULBO