• Tidak ada hasil yang ditemukan

2014 Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Berbasis Inovasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2014 Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Berbasis Inovasi"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN  2013: Model Pengembangan

Pertanian Perdesaan

Melalui Inovasi

(m-P3MI)

2014

Model Pengembangan

Pertanian Perdesaan

Berbasis Inovasi

(m-P3BI)

13-Jan-14 1

(2)

LITBANGTAN: MEMPERSEMPIT KESENJANGAN ANTARA PASOKAN DAN PERMINTAAN PANGAN

Saat Ini

Suplai pangan pada kondisi BAU

Suplai pangan apabila kegagalan panen bisa dihindari

Suplai pangan apabila tingkat produksi bisa ditingkatkan Permintaan pangan 2. Tingkatkan produktivitas 2 3. Kurangi permintaan pangan 3 1. Hindari kehilangan kapasitas produksi saat ini

1 Jum lah Pang an 4. High technology (local specific) 4

Suplai pangan apabila permintaan dapat ditekan, produksi dapat ditingkatkan

melalui pemanfaatan optimalisasi LSO dan aplikasi teknologi tinggi (biotechnology, iradiasi, biiodiversity, dan precision

farming)

(3)

R & D MANAGEMENT STRATEGY

RESEARCH DEVELOPMENT VALIDATION

CUSTOMIZATION TECHNOLOGY TRANSFER

R & D TT

COMUN. 3 3 3

(4)

www.litbang.deptan.go.id

REL

LITKAJI-BANG-DIKLATLUH-RAP

KOMISI PENELITIAN PERTANIAN KOMISI TEKNOLOGI PERTANIAN PENGEM- BANGAN MODEL PENGEM- BANGAN PENERAPAN TEKNOLOGI PENGEM- BANGAN USAHA AGRIBISNIS

I. TAHAP PENELITIAN II. TAHAP PENGKAJIAN

TEKNOLOGI

III. TAHAP PENGEMBANGAN

TEKNOLOGI

IV. TAHAP PENERAPAN

DAN UMPAN BALIK

UMPAN BALIK PENELITIAN KOMPONEN TEKNOLOGI SIAP KAJI PENGKAJIAN TEKNOLGI SPESIFIK LOKASI KOMISI PENELITIAN PERTANIAN KOMISI TEKNOLOGI PERTANIAN (Modifikasi PERMENTAN 03/2005)

PENGEMBANGAN, DIKLATLUH DAN PENERAPAN

PENELITIAN / PENGKAJIAN

(5)

TANTANGAN DALAM PENINGKATAN DAYA SAING INOVASI HASIL PENELITIAN

INOVASI

Invensi/Hasil

Penelitian

Lisensi Public Private Partnerships

(PPP)

Tantangan : Memperbesar α

α

Integrasi dan Sinergi antar Sektor

(6)

SDMC

Tatap muka (pertemuan, konsultasi, pelatihan.pen-dampingan) Publikasi cetak (surat kabar, leaflet, buku, poster, majalah, selebaran) Publikasi elektronis (siaran radio/TV, CD, DVD,, HP, internet) Pameran/ Ekspose Peragaan: Gelar teknologi, demonstrasi DEMAREA (m-P3BI)

(7)

M-P3MI

(8)

TUJUAN

13-Jan-14 8

Tujuan :

Percepatan diseminasi teknologi BPTP ke

pengguna, agar spektrum/jangkauannya

semakin luas dalam arti jumlah petani yang mengadopsi semakin banyak, luasan atau populasi yang mengadopsi semakin banyak,

dengan menggunakan/memanfaatkan berbagai

(9)

m-P3BI

?

M

odel

P

engembangan

P

ertanian

P

erdesaan

B

erbasis

I

novasi

Model

Unit percontohan

skala

Perdesaan berwawasan

agribisnis, partisipatif (Gapoktan, Pusat Daerah), kemitraan (Pem. Dan Swasta)

BioIndustri, Hulu Hilir,Lintas disiplin keahlian, berbasis keilmuaan (ilmiah) dan terukur

Masih koridor Tusi Balitbangtan (BANGRAP)

(10)

SISTEM PERTANIAN BIO-INDUSTRI

1. Sistem pertanian yang mengelola dan memanfaatan secara optimal seluruh sumberdaya hayati termasuk biomasa dan/atau limbah organik pertanian, bagi kesejahteraan masyarakat dalam suatu ekosistem secara harmonis. (SIPP, 2013-2045)

2. Konsep biodustri tidak hanya fokus pada pemanfaatan biomassa untuk multi-guna (pangan, energi, pakan, pupuk, dll.) tetapi juga juga lebih mengedapankan pemanfaatan dan rekayasa genetik terhadap

keberlimpahan sumberdaya genetik/plasma nutfah nasional.

(11)
(12)

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Jerami Lignoselulosa

Gula : maltosa, fruktosa, sorbitol, xylitol Pangan Fungsional : XOS, SOS

Kemasan biodegradable & nanoserat Bahan vanilin sintetis

Bioetanol Kertas Gabah Pupuk hayati Furfural (pelapis teflon)  HULU HILIR  PARTISIPATIF  KEMITRAAN  INTEGRASI  MARKET ORIENTED

 MULTI DISIPLIN KEAHLIAN

 ILMIAH

(13)

Inovasi Sistem Pertanian Terpadu Lahan Kering-Iklim

Kering

(Food Smart Village) Desa Oebola, Kupang NTT

(14)

B

A

G

C

Community Penguatan IPTEK Difusi t eknol ogi

ACTORS dalam PENGUATAN SISTEM INOVASI

Dunia Usaha

R&D Govt.

(15)
(16)

Ciri-ciri Teknologi:

Merupakan perbaikan dari teknologi petani Memenuhi permintaan pasar

Dapat diadaptasikan dan sesuai dgn kondisi

lingkungan budaya, sosial ekonomi dan biofisik target pengembangan

Berdampak signifikan terhadap pendapatan

keluarga tani

Memiliki dampak negatif minimal

(17)

MANFAAT m=P3BI

• Terjadinya percepatan penyebaran

inovasi pertanian yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian dalam mendukung

pengembangan pertanian berbasis desa

• Terjadinya perluasan jangkauan

penggunaan teknologi kepada berbagai pengguna (petani dan stakeholder)

(18)

• Meningkatnya prod. pertanian unggulan di

perdesaan menuju pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan.

• Meningkatnya nilai tambah, daya saing produk pertanian di perdesaan berwawasan agribisnis • Optimalisasi penggunaan sumberdaya pertanian

di perdesaan

• Semakin banyak jumlah petani atau peternak yang mengadopsi teknologi dalam waktu yang relatif

singkat JANGKA PANJANG

13-Jan-14 18

(19)

RANCANGAN PROGRAM m-P3BI

Fase I : Inisiasi Model

1. Penentuan Lokasi

2. Identifikasi Permasalahan dan komoditas unggulan 3. Perancangan Model

Fase II : Implementasi model/Pengawalan Teknologi

1. Optimalisasi SD

2. Pemberdayaan Kelembagaan 3. Promosi dan Advokasi

Fase III: Pengembangan Kawasan m-P3BI

(20)

INDIKATOR KEBERHASILAN m-P3BI:

1. Meningkatnya produktivitas dan pendapatan petani

2. Meningkatnya nilai tambah

produksi/diversivikasi produk sesuai permintaan pasar

3. Meningkatnya aktivitas kelompok tani akibat dari pemberdayaan

4. Terbangunnya kemitraan dengan pihak luar 5. Dimanfaatkannya sumberdaya pertanian

lebih optimal

6. Meningkatnya jumlah petani adopter

(21)

Sawah 27.78% Kering 63.89% Pasang Surut 8.33% Pangan 40.43% Horti 17.02% Ternak 29.79% Perkebuna n 10.64% Off Farm 2.13%

Sebaran MP3MI Menurut Agro ekosistem di 33 Provinsi

Sebaran MP3MI Menurut Komoditas/Aktivitas di 33 Provinsi

(22)

REKAPITULASI KEGIATAN m-P3MI BPTP

13-Jan-14 22

KOMODITAS JUMLAH DESA RATA-RATA PETANI

KOOPERATOR

Hortikultura (Sub Total) 14 30

1. Sayuran 12 24

2. Jeruk 2 6

Tanaman Pangan (Sub Total) 34 49

1. Padi 29 18

2. Jagung 4 26

3. Kedelai 1 5

Tan. Perkebunan (Sub Total) 10 74

1. Karet 2 17

2. Kelapa 1 20

3. Kakao 6 22

(23)

Lanjutan...

13-Jan-14 23

KOMODITAS

JUMLAH DESA

RATA-RATA PETANI

KOOPERATOR

Tanaman Hias (Sub Total)

2

29

1. Bunga potong

2

29

Peternakan (Sub Total)

7

81

1. Ayam

1

15

2. Kambing

6

66

Integrasi tanaman dan

Ternak

14

20

(24)

Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Rata rata Komoditas Peningkatan Produktivitas (%) Peningkatan Pedapatan (%) 1. Sayuran 80 95,5 2. Integrasi tanaman Ternak 71,7 123,6 3. Padi sawah 40,6 39,4 4. Kakao 21,3 27,2 5. Jagung 57,4 71,4

(25)

+ dan – MP3MI sd 2013

+

Ibangrap hasil hasil litbang

Indikasi peningkatan provitas dan pendapatan petani

-

Cakupan relatif sempit (mak. 10 ha dan 20 korporator)

Kurang melibatkan stakeholder di daerah (Pemda, penyuluh dan swasta)

Kurang adanya sinkronisasi dg program daerah (SIDa) Kaidah Ilmiah (Science) kurang memadai

(26)

SINERGITAS m-P3MI-2013 (Model Pembangunan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi) DENGAN SIDa (Sistem Inovasi Daerah)

PROVINSI m-P3MI BPTP Balitbangtan SIDa Keterangan

SUMUT Sinergis blm optimal

SUMBAR Belum sinergis

SUMSEL Belum sinergis

BANTEN Sinergis

JABAR Belum sinergis

JATIM Belum sinergis

KALTIM Belum sinergis

SULSEL Sinergis blm optimal

GORONTALO Sinergis blm optimal

padi, ternak sapi integrasi sapi sawit padi, kakao, sawit, sapi budidaya ikan kerapu

padi, jagung budidaya Ikan patin

talas, bawang, domba

padi, kentang, sapi perbenihan ikan

padi, bawang, sayur padi, cabe, tomat Integrasi Horti-sapi hortikultura, jagung

sapi perah

aren

kerbau, pakan lokal

(27)

TUJUH SUB SISTEM DALAM SISTEM INOVASI PERTANIAN

BIO-INDUSTRI BERKELANJUTAN YANG HARUS DITERAPKAN DLM m-P3BI

Inovasi Pengelolaan Lahan, Air dan Agroklimat

Inovasi Sistem Produksi berkelanjutan

Inovasi Logistik dan Distribusi

Inovasi Pasca Panen dan Pengolahan

Inovasi Pengendalian Lingkungan dan Konservasi SDA

Inovasi Pemasaran Hasil dan Perdagangan

Inovasi Koordinasi dan Integrasi Lintas Sektor

1 2 3 4 5 6 7 27 27 27 27

(28)

ALOKASI ANGGARAN m-P3MI/m-P3BI TA.2014 No Satker m-P3MI 1 BBP2TP 400.000.000 2 BPTP NAD 142.000.000 3 BPTP Sumatera Utara 200.000.000 4 BPTP Sumatera Barat 200.000.000 5 BPTP Riau 100.000.000 6 BPTP Jambi 175.000.000 7 BPTP Bangka belitung 250.000.000 8 BPTP Sumatera Selatan 200.000.000 9 BPTP Lampung 175.000.000 10 BPTP Bengkulu 200.000.000 11 BPTP Banten 179.000.000

(29)

ALOKASI ANGGARAN m-P3MI 2014 No Satker m-P3MI 12 BPTP Jawa Barat 213.161.000 13 BPTP DKI Jakarta 100.000.000 14 BPTP Jawa Tengah 151.550.000 15 BPTP Jogyakarta 150.000.000 16 BPTP Jawa Timur 250.000.000 17 BPTP Bali 230.000.000 18 BPTP NTB 159.000.000 19 BPTP NTT 137.500.000 20 BPTP Kalimantan Barat 200.000.000 21 BPTP Kalimantan Tengah 150.000.000 22 BPTP Kalimantan Selatan 132.000.000

(30)

ALOKASI ANGGARAN m-P3MI No Satker m-P3MI 23 BPTP Kalimantan Timur 165.700.000 24 BPTP Sulawesi Utara 300.000.000 25 BPTP Gorontalo 159.400.000 26 BPTP Sulawesi Tengah 165.000.000 27 BPTP Sulawesi Selatan 150.000.000 28 BPTP Sulawesi Tenggara 150.000.000 29 BPTP Maluku 150.000.000 30 BPTP Papua 200.000.000 31 BPTP Maluku Utara 160.000.000 32 BPTP Papua Barat 165.990.000 33 PTP Sulawesi Barat 150.000.000 34 LPTP Kepulauan Riau 117.700.000 6.128.001.000 J U M L A H

(31)

M-P3BI Alokasi SMART-D 2014

 TA.2014 SMARTD mengalokasikan Rp.4,7 M

kegiatan percepatan diseminasi inovasi

pertanian  m-P3BI

 Terdapat alokasi kegiatan Tim Pendamping dan

Referensi

Dokumen terkait

Dilihat dari sisi hukumnya (peraturan perundang-undangan) yang berlaku, dimana aturan hukum ditelaah menurut studi kepustakaan (Law In Book), serta pengumpulan data dilakukan

Ide kepentingan nasional mengacu pada perangkat ideal dari tujuan-tujuan nasional yang harus ditemukan sebagai dasar dari hubungan luar negeri dan politik luar negeri

Setelah perbaikan jalan, yang ditandai dengan permukaan jalan angkut produksi terpelihara, lebar jalan memenuhi syarat lebar minimum jalan angkut, drainase berfungsi dengan baik

Model antrian yang sesuai untuk sistem Skenario V adalah (N/N/4):(FCFS/∞/∞) di mana distribusi waktu antar kedatangan kendaraannya dan distribusi waktu pelayanannya

Abu terbang merupakan material yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara pada alat pembangkit listrik, sehingga semua sifat-sifatnya juga ditentukan oleh komposisi

Parameter kimia yang penting dari zeolit adalah perbandingan Si/Al, yang menunjukkan persentase Si yang mengisi di dalam tetrahedral, jumlah kation monovalen dan divalent,

Dari data penulis pada bagian Administrasi Korporat di PT Bukit Asam (Persero) Tbk, maka ditemukan bahwa yang menyebabkan sistem penyimpanan arsip melalui program

Setelah para hakim anggota mempelajari dan mendiskusikan semua argumentasi hukum yang disampaikan oleh pihak-pihak yang bersengketa (Indonesia dan M alaysia), maka sesuai prosedur