• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA HASIL. Pada penelitian tugas akhir ini, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ANALISA HASIL. Pada penelitian tugas akhir ini, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

74

ANALISA HASIL

Pada penelitian tugas akhir ini, untuk mengetahui kondisi dan karakteristik dari sistem antrian kita telah mengambil dua data, yaitu data waktu antar kedatangan kendaraan dan data waktu pelayanan kendaraan. Sebelum dilakukan simulasi Promodel 7.5, masing-masing data terlebih dahulu diuji statistik dengan menggunakan SPSS 17.0.

5.1 Analisa Pengujian Kecukupan Data

Penelitian tugas akhir ini dilakukan pada hari Selasa, Jum’at dan Sabtu pada jam 10.00-11.00, 13.00-14.00 dan 17.00-18.00. Di mana hari Selasa mewakili hari kerja, hari Jum’at hari yang mewakili hari kerja dan hari menjelang weekend dan hari Sabtu hari yang mewakili hari weekend. Sedangkan untuk jam, jam 10.00-11.00 mewakili jam pagi, jam 13.00-14.00 mewakili jam siang dan jam 17.00-18.00 mewakili jam sore atau malam.

Setelah itu dilakukan uji kecukupan pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamane dan untuk mencari mean dan standar deviasinya menggunakan SPSS 17.0.

(2)

Selanjutnya data-data tersebut diuji distribusinya menggunakan SPSS 17.0, dan dari hasil pengujian didapatkan bahwa data waktu antar kedatangan kendaraan dan data waktu pelayanan kendaraan termasuk distribusi Normal.

5.2 Analisa Distribusi Data

Data waktu antar kedatangan kendaraan dan data waktu pelayanan kendaraan termasuk distribusi Normal

Setelah mengetahui distribusi data waktu antar kedatangan kendaraan dan data waktu pelayanan kendaraan, langkah selanjutnya adalah menentukan model antrian yang sesuai.

Model antrian yang sesuai untuk sistem Skenario I adalah (N/N/2):(FCFS/∞/∞) di mana distribusi waktu antar kedatangan kendaraannya dan distribusi waktu pelayanannya distribusi adalah Normal serta terdapat 2 fasilitas pelayanan dengan disiplin antrian First Come First Served.

Model antrian yang sesuai untuk sistem Skenario II adalah (N/N/3):(FCFS/∞/∞) di mana distribusi waktu antar kedatangan kendaraannya dan distribusi waktu pelayanannya distribusi adalah Normal serta terdapat 3 fasilitas pelayanan dengan disiplin antrian First Come First Served.

Model antrian yang sesuai untuk sistem Skenario III adalah (N/N/4):(FCFS/∞/∞) di mana distribusi waktu antar kedatangan kendaraannya dan distribusi waktu pelayanannya distribusi adalah Normal serta terdapat 4 fasilitas pelayanan dengan disiplin antrian First Come First Served.

Model antrian yang sesuai untuk sistem Skenario IV adalah (N/N/3):(FCFS/∞/∞) di mana distribusi waktu antar kedatangan kendaraannya

(3)

dan distribusi waktu pelayanannya distribusi Normal serta terdapat 3 fasilitas pelayanan dengan model tandem dengan disiplin antrian First Come First Served.

Model antrian yang sesuai untuk sistem Skenario V adalah (N/N/4):(FCFS/∞/∞) di mana distribusi waktu antar kedatangan kendaraannya dan distribusi waktu pelayanannya distribusi Normal serta terdapat 4 fasilitas pelayanan dengan model tandem dengan disiplin antrian First Come First Served.

5.3 Perhitungan Jumlah Minimum Replikasi

Hasil simulasi Promodel untuk skenario I, II, III, IV dan V dengan 10 replikasi menghasilkan Wq dan standar deviasi untuk menghitung jumlah minimal replikasi. Berikut adalah Tabel Jumlah minimal replikasi pada skenario I dengan error sebesar 10%, sedangkan skenario II, III, IV, dan V dapat dilihat pada Lampiran 29 dan 30:

Tabel 5.1 Jumlah Minimal Replikasi Skenario I

Waktu

Average Time Blocked

Standar

Deviasi Error 10% Replikasi

Selasa, 10.00-11.00 4,73 0,24 0,473 1 Selasa, 13.00-14.00 4,33 0,16 0,433 1 Selasa, 17.00-18.00 5,07 0,12 0,507 1 Jum’at, 10.00-11.00 5,42 0,09 0,542 1 Jum’at, 13.00-14.00 5,14 0,07 0,514 1 Jum’at, 17.00-18.00 5,06 0,1 0,506 1 Sabtu, 10.00-11.00 4,5 0,11 0,45 1 Sabtu, 13.00-14.00 3,07 0,17 0,307 2 Sabtu, 17.00-18.00 5,23 0,1 0,523 1

(4)

5.4 Uji Verifikasi Dan Validasi Untuk Membandingkan Hasil Simulasi Dengan Kondisi Aktual

Verifikasi adalah proses mendemonstrasikan apakah suatu model sudah bekerja sesuai dengan keinginan yang diharapkan. Uji validasi dilakukan dengan membandingkan data total kendaraan berdasarkan data aktual dengan hasil simulasi dengan 10 replikasi. Perbandingan hasil pengamatan dengan simulasi:

Tabel 5.2 Perbandingan Total Kedatangan Antara Data Pengamatan Dan Simulasi

Hari Jam

Data Pengamatan Hasil Simulasi Total Kedatangan Total Kedatangan

Selasa 10.00-11.00 584 583 13.00-14.00 619 614 17.00-18.00 650 634 Jum’at 10.00-11.00 659 629 13.00-14.00 663 643 17.00-18.00 685 666 Sabtu 10.00-11.00 531 543 13.00-14.00 489 464 17.00-18.00 604 593

(5)

Tabel 5.3 Batas Toleransi Total Kedatangan

Hari Jam

Batas Toleransi Atas Batas Toleransi Bawah Total Kedatangan Total Kedatangan

Selasa 10.00-11.00 614 555 13.00-14.00 650 589 17.00-18.00 683 618 Jum’at 10.00-11.00 692 627 13.00-14.00 697 630 17.00-18.00 720 651 Sabtu 10.00-11.00 558 505 13.00-14.00 514 465 17.00-18.00 635 574

Model dikatakan valid apabila hasil simulasi masuk batas toleransi. Dengan membandingkan hasil simulasi dengan batas toleransi, maka model simulasi dalam penelitian tugas akhir ini dapat dikatakan valid.

5.5 Analisa Skenario I, Skenario II, Skenario III Skenario IV dan Skenario V Dengan Pendekatan Metode Antrian

Analisa ukuran kinerja yang dibandingkan untuk mengetahui skenario mana yang terbaik adalah % utilitas, lq, wq dan cost, seperti pada Tabel 5.4.

(6)

Tabel 5.4 Perbandingan Kinerja Skenario I, Skenario II, Skenario III, Skenario IV dan Skenario V

Cost di atas diambil dari data perusahaan di mana range-nya sebesar Rp 4.004.000,00 perbulan. Hari,

Jam

Ukuran Kinerja

Skenario I Skenario II Skenario III Skenario IV SkenarioV

%Utilitas Lq Wq Cost %Utilitas Lq Wq Cost %Utilitas Lq Wq Cost %Utilitas Lq Wq Cost %Utilitas Lq Wq Cost

Selasa, 10.00-11.00 92,89 9 4,73 15.166 62,56 3 2 22.749 46,75 2 1,27 30.332 80,84 3 2,33 22.749 75,5 3 3,98 30.332 Selasa, 13.00-14.00 91,81 7 4,33 15.166 61,33 3 1,89 22.749 45,65 2 1,18 30.332 82,95 3 2,97 22.749 79,75 3 4,8 30.332 Selasa, 17.00-18.00 96,56 16 5,07 15.166 65,66 3 2,17 22.749 49,16 3 1,37 30.332 95,07 5 5,27 22.749 89,63 5 6,26 30.332 Jum’at, 10.00-11.00 98,45 28 5,42 15.166 68,37 4 2,48 22.749 51,35 2 1,5 30.332 98,84 10 6,55 22.749 92,72 5 6,76 30.332 Jum’at, 13.00-14.00 97,59 22 5,14 15.166 66,87 4 2,24 22.749 50,09 2 1,36 30.332 96,65 6 5,64 22.749 91,58 5 6,39 30.332 Jumat, 17.00-18.00 98,06 19 5,06 15.166 66,79 3 2,1 22.749 50,07 3 1,3 30.332 98,48 10 6,12 22.749 95,01 7 7,06 30.332 Sabtu, 10.00-11.00 89,86 6 4,5 15.166 59,87 3 1,87 22.749 44,8 2 1,14 30.332 70,08 3 1,21 22.749 64,88 2 2,55 30.332 Sabtu, 13.00-14.00 78,64 4 3,07 15.166 52,62 2 1,37 22.749 39,47 2 0,86 30.332 54,91 2 0,37 22.749 51,56 2 1,38 30.332 Sabtu, 17.00-18.00 95,9 13 5,23 15.166 64,74 3 2,17 22.749 48,57 2 1,36 30.332 86,3 3 2,94 22.749 80,96 3 4,78 30.332

(7)

5.6 Analisa Perbandingan Skenario I, Skenario II, Skenario III, Skenario IV dan Skenario V

Pada simulasi ini dilakukan penelitian pada hari Selasa, Jum’at dan Sabtu, yang mewakili hari-hari dalam seminggu dan pada setiap harinya dilakukan simulasi pada tiga jam yang masing-masing mewakili kondisi kesibukan pada hari-hari tersebut. Tidak dilakukan simulasi pada malam hari yang kondisinya relatif lebih sepi.

Penelitian ini dilakukan pada 5 skenario, skenario I adalah kondisi pintu tol saat ini yaitu 2 gardu tol paralel, skenario II penambahan 1 gardu tol secara paralel, skenario III penambahan 2 gardu tol secara paralel, skenario IV penambahan 1 gardu tandem pada jalur 1 dan skenario V penambahan 2 gardu tandem pada setiap jalur.

Dilihat dari segi panjang antrian dan waktu antrian skenario II dan IV memberikan panjang antrian dan waktu antrian terbaik di mana jumlah atau panjang antrian pada hari Selasa jam 10.00-11.00 turun dari 9 kendaraan menjadi 3 kendaraan atau sebesar 66 %. Sedangkan waktu antrian turun dari 4,73 detik menjadi 2 detik dan 2,33 detik. Di sini terjadi penambahan biaya sebesar Rp 7.600,- perjam dengan ditambahnya 1 gardu maka biayanya menjadi Rp 22.800,- per jam.

Begitu pula dengan hari dan waktu lainnya terjadi penurunan panjang antrian sebesar 70,44 % dan 61,54 % dan waktu antrian juga mengalami penurunan sebesar 56,91 % dan 25,65 %.

Di antara 3 hari penelitian, hari Jum’at jam 17.00-18.00 adalah hari yang tersibuk. Pada hari ini skenario II dan IV memberikan penurunan panjang antrian

(8)

sebesar 84,42 % dan 47,37 % dan waktu antrian mengalami penurunan sebesar 58,5 % pada skenario II, tetapi mengalami kenaikkan sebesar 20,95 % pada skenario IV.

Sehingga dari skenario II dan IV tersebut, skenario II merupakan skenario yang terbaik. Karena menurut penulis gardu tandem dapat menurunkan efisiensi aliran.

Gambar

Tabel 5.1 Jumlah Minimal Replikasi Skenario I
Tabel 5.2 Perbandingan Total Kedatangan Antara Data Pengamatan Dan Simulasi
Tabel 5.3 Batas Toleransi Total Kedatangan
Tabel 5.4 Perbandingan Kinerja Skenario I, Skenario II, Skenario III, Skenario IV dan Skenario V

Referensi

Dokumen terkait

Suasana formal dalam ruangan pada umumnya, dicapai melalui : warna yang netral (krem, coklat atau putih), keteraturan komponen bidang batas ruang, keseimbangan

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan untuk Periode yang Berakhir 30 Juni 2016 ini telah disusun dan disajikan

Mikäli Ilmari- hanketta analysoidaan Koskisen ympäristökansalaisuutta tukevan ympäristökasvatuksen mallin avulla, voidaan todeta, että hankkeesta puuttuu elementtejä, jotka

Perlakuan delignifikasi substrat tandan kosong kelapa sawit menggunakan NaOH pada berbagai konsentrasi perlakuan (2%, 4%, 6%, dan 8%) yang diiringi dengan proses

Bagian penampang melintang daun yang berlabel X adalah stomata yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara. Tempat terjadinya fotosintesis terdapat di

Penelitian dilakukan untuk mengkaji pengaruh lama fermentasi dengan kultur mikroorganisme campuran (KMC) terhadap komposisi kimiawi limbah kubis (Brassica oleraceae)..

Pakan ikan merupakan nutrient untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh dalam proses kehidupannya, untuk tujuan tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya,

sejumlah wilayah di Aceh Utara, personil Brimob Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Aceh dari Kompi 1 Batalyon B Pelopor kembali melaksanakan pembagian sembako kepada