• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 01 Juni 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 01 Juni 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Perspektif teknikal masih mengkonfirmasikan fase konsolidasi bagi IHSG, hal tersebut tercermin dari beberapa indikator teknikal baik lagging dan leading indicators. MACD dan Stochastic mengkonfirmasikan pola negatif bagi pergerakan IHSG. Demikian dengan moving average (MA) jangka pendek juga mengkonfirmasikan trend negatif bagi indeks.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5216.379 -21.022 9,176,35 10,453.25

LQ-45 904.133 -6.089 2,314,26 8,273.38

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada perdagangan pekan lalu, IHSG ditutup pada level 5.216,38. Dari domestik, pemerintah akan mengenakan pajak PPh 22 sebesar 5% untuk kategori super mewah mulai 1 Juni 2015 di mana barang yang tergolong barang sangat mewah adalah pesawat terbang pribadi dan helikopter pribadi, kapal pesiar, yacht, dan rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih dari Rp 5 miliar atau luas bangunan lebih dari 400 m2, apartemen, kondominium dan sejenisnya dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp 5 miliar atau luas bangunan lebih dari 150 m2. Pemilik kendaraaan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp 2 miliar dan juga kendaraan bermotor roda dua dan tiga dengan harga jual lebih dari Rp 300 juta. Dari pasar global, nilai tukar Dollar AS menguat terhadap mata uang global, menyusul data makro ekonomi AS yang terbilang positif. Pesanan barang industri AS (durable goods orders) turun 0,5% MoM dari kenaikan sebesar 4,7%. Akan tetapi, pesanan barang-barang industri inti AS (core durable goods orders) tumbuh 0,5% MoM sesuai ekspektasi pasar dari kenaikan 0,3% di bulan April. Indeks kepercayaan konsumen AS menguat ke level 95,4 dari level 94,3. Adapun, penjualan rumah baru AS meningkat sebesar 517,000 dari 484,000 dibulan sebelumnya, memicu ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga AS dapat dilakukan dengan tempo yang lebih cepat. Dari negeri Tiongkok, Beijing akan meluncurkan lebih dari 1.000 proyek infrastruktur senilai US$318 miliar dan pemotongan bea masuk kosmetik, sepatu dan pakaian rata-rata sebesar 50%. Selain itu,

Tiongkok mengeluarkan pernyataan bahwa transaksi reksa dana lintas

batas antara Hong Kong dan Tiongkok akan dimulai pada 1 Juli 2015 untuk mendorong arus masuk modal Dari pasar Eropa, bursa Eropa masih dibayangi oleh kekhawatiran akan krisis Yunani. Adapun, negosiasi dengan kreditur masih diyakini belum mencapai kesepakatan. Managing Direktur IMF, Christine Lagarde, menyatakan pada hari Kamis (28/05) waktu setempat, bahwa ada kemungkinan untuk Yunani keluar dari zona Eropa. Namun, langkah tersebut tidak akan berarti akhir untuk zona Eropa. Sentimen juga datang dari Spanyol, dimana People’s Party, partai yang berkuasa di bawah PM Spanyol Mariano Rajoy, mengalami kekalahan terbesar dalam 24 tahun pada pemilihan lokal.

Rilis data ekonomi AS berkontraksi di kuartal pertama, akan menjadi pandangan pelaku pasar terhadap potensi akan adanya perubahan arah kebijakan otoritas moneter AS mengenai kepastian kenaikan suku bunga. Departemen Perdagangan AS melaporkan produk domestik bruto kuartal pertama pengukuran kedua sebesar -0,7%, dibadingkan pengukuran pertama 0,2%. Belanja konsumen di kuartal pertama naik 1,8%, kenaikan tersebut dibawah rata-rata 2,4% sejak tahun 2010. Belanja konsumen merupakan faktor krusial bagi ekonomi AS, jika tidak menunjukkan peningkatan kemungkinan besar laju pertumbuhan ekonomi AS belum akan berakselerasi, apalagi ekonomi AS menghadapi tantangan dari penguatan nilai tukar dollar, dan melambatnya investasi dunia usaha. Belanja konsumen berkontribusi sampai 70% terhadap aktivitas ekonomi AS. Kontraksi perekonomian AS ini, karena faktor cuaca dingin menjadi penyebabnya. Disisi lain, penguatan dollar juga berdampak pada penurunan ekspor. Ekspor AS di kuartal pertama turun 7,6%, sementara impor naik 5,6%. Investasi bisnis disektor infrastruktur turun 20,8%. Selain sentimen dari ekternal tersebut,dari dalam negeri faktor yang akan menjadi perhatian pelaku pasar, pemerintah mengeluarkan peraturan baru mengenai penjualan rumah dan apartemen mewah di seluruh Indonesia mulai 30 Mei 2015 dikenai pajak pertambahan nilai atas barang mewah oleh Kementerian Keuangan. Pengenaan pajak pertambahan nilai barang mewah (PPn BM) tersebut diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 90/PMK.03/2015 tertanggal 30 April 2015. Mekanisme pemungutan pajak atas penjualan barang yang tergolong sangat mewah yang dilakukan oleh Wajib Pajak Badan Tertentu yang merupakan pihak penjual barang untuk memungut PPh Pasal 22 dari pihak pembeli barang. Pengenaan pajak atas barang sangat mewah yang dikenakan pada PPh Pasal 22 sebesar 5% dari harga jual, seperti rumah beserta tanahnya dengan harga jual lebih dari Rp5 miliar atau luas bangunan lebih dari 400 m2, apartemen, kondominium dan sejenisnya dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp5 miliar atau luas bangunan lebih dari 150 m2. kendaraaan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, SUV, MPV, minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp2 miliar atau dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc. Diperkirakan faktor dari dalam negeri ditambah dengan sentimen ekternal akan memicu IHSG mixed, potensi rentan melemah di pekan ini.

WEEKLY REPORT

01 Juni 2015

•HRUM segera buyback 10% saham, lirik bisnis listrik tenaga uap

•Sinarmas sepakati restrukturisasi obligasi BRAU USD 950 juta

•ENRG catat rugi USD 16,38 juta di 1Q15 dari laba USD 24,12 juta

•Rencana divestasi BWPT tertunda

•MAGP catat rugi Rp 29,04 miliar di 2014 dari laba Rp 249,07 juta

•SMGR ekspansi pabrik Rp 4,5 triliun, investasi naik 21,62%-24,32%

•PTPP targetkan proyek di Indonesia Timur Rp 4 triliun di tahun 2015

•Laba NRCA 1Q15 naik 6,8% YoY

•DAJK bentuk anak usaha baru bidang industri, jasa & cetak kemasan

•KBLV mengambil alih saham baru yang diterbitkan Internux

•IMPC targetkan penjualan 2015 naik 7,5%

•GDYR bagi dividen Rp 300 /saham pada 26 Juni 2015

•BRPT akan investasi ke sektor properti Rp1.3 triliun

•RUPS RALS setujui bagi dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 27/saham

•RUPS MLPL setuju bagi dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 9,4/saham

•RUPS PNBN tidak setujui bagi dividen tahun buku 2014

•Laba BSDE 1Q15 naik 57,64% YoY

•Laba KIJA 1Q15 naik 73,56% YoY

•Laba SOCI 1Q15 naik jadi USD 12,21 juta dari USD 1,89 juta

•ETWA per 1Q15 catat rugi Rp 35,74 miliar dari laba Rp 1,36 miliar

•Laba LMAS 1Q15 naik 239% YoY

•NOBU garap layanan wealth management, targetkan laba Rp26 miliar

•Hisense vendor FREN jalin kerjasama dengan PTSN

•PNBN kaji terbitkan obligasi

•BEI akan berlakukan pembatasan DER maksimum 4x

(2)

     

           

 

 

1 June 2015

1 June 2015

Harum Energy (HRUM) menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham perseroan sebanyak-banyaknya 10%. Buyback tersebut setara 270,36 juta saham. Buyback saham perseroan dapat dilakukan melalui bursa efek selama 18 bulan sejak tanggal persetujuan RUPSB, yaitu dari 1 Juni 2015 hingga 30 November 2016. HRUM menyiapkan dana sebesar USD 32,6 juta.

Harum Energy (HRUM) tetap menjadikan penjualan batubara sebagai penopang utama kinerja keuangan. Namun, industri batubara yang masih lesu menyebabkan perseroan mulai melirik bisnis pembangkit listrik tenaga uap. Untuk menahan tekanan dari rendahnya harga batubara, perseroan akan terus melakukan efisiensi. HRUM telah memangkas produksi di kisaran 4,5 hingga 5 juta ton dibandingkan dengan tahun lalu 7 juta ton. Pada tahun ini, perseroan akan mengeluarkan belanja modal senilai USD 5 juta untuk biaya eksplorasi, pemeliharaan dan sebagian kecilnya untuk pembelian alat berat. Grup Sinarmas melalui Asia Coal Energy Ventures (ACE) mencapai kesepakatan dengan pemegang obligasi Berau Coal Energy (BRAU) terkait restrukturisasi surat utang BRAU senilai total USD 950 juta. Dalam kesepakatan tersebut, ACE akan menyuntik dana sebesar USD 150 juta untuk menyerap saham baru induk Berau Coal, yaitu Asia Resource Minerals Plc (ARMS). Selanjutnya, dana akan disalurkan kepada BRAU dalam bentuk pinjaman pemegang saham. ACE juga akan mengeluarkan dana USD 50 juta untuk membiayai kegiatan operasional dan modal kerja.

Energi Mega Persada (ENRG) mencatatkan rugi USD 16,38 juta pada kuartal I 2015 dari membukukan laba sebesar USD 24,12 juta pada kuartal I 2014. Penjualan neto turun menjadi USD 161,42 juta dari sebelumnya USD 193,84 juta.

Rencana divestasi kepemilikan Grup Rajawali di High Eagle Plantations (BWPT) dikabarkan tertunda setelah pembicaraan dengan calon pembeli belum menghasilkan keputusan. Negosiasi dengan calon pembeli belum menemui kesepakatan, terutama terkait jumlah saham yang akan dilepas Rajawali. Rajawali tetap menginginkan sebagai pemegang saham mayoritas di BWPT.

Multi Agro Plantations (MAGP) mencatatkan rugi Rp29,04 miliar di tahun 2014, dibandingkan laba Rp 249,07 juta di tahun 2013. Penjualan bersih meningkat menjadi Rp 114,99 miliar dari Rp 50,74 miliar.

Pembangunan Perumahan (PTPP) menargetkan pengerjaan proyek senilai hingga Rp 4 triliun di kawasan Indonesia timur selama tahun 2015 dari target tahun 2014 sebesar Rp 2,5 triliun. Dari target tersebut, saat ini PTPP telah berhasil mencapai Rp 2,7 triliun. Proyek terbesar adalah bendungan di Sulawesi Utara dengan nilai total sekitar Rp 830 miliar. Proyek skala besar lain adalah proyek pembangunan struktur ST Moritz Makassar milik Lippo Karawaci (LPKR) dengan nilai proyek Rp 620 miliar. Wilayah Sulawesi berkontribusi lebih dari 25% dari total revenue nasional. PTPP menargetkan pendapatan hingga Rp1,8 triliun dari wilayah Sulawesi pada tahun 2015. Saat ini portofolio PTPP sebesar 60% dari swasta, 15% pemerintah dan 15% BUMN.

Nusa Raya Cipta (NRCA) membukukan pertumbuhan laba bersih 6,8% per Maret 2015 menjadi Rp 60,98 miliar dari sebelumnya Rp 57,06 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 903,63 miliar dari sebelumnya Rp 736,73 miliar.

Semen Indonesia (SMGR) berencana membangun pabrik semen berkapasitas 3 juta ton per tahun di Aceh. Nilai investasi proyek baru tersebut setara dengan biaya pengembangan di Rembang, yakni Rp 4,5 triliun. Perseroan akan memulai proyek tersebut pada 2016 atau 2017. Dari total investasi pembangunan pabrik, biasanya pembelian lahan hanya sebesar 5% dari total investasi. Namun, pembebasan lahan sering mengalami banyak kendala.

Proyek pembangunan pabrik baru Semen Indonesia (SMGR) di Rembang (Jawa Tengah) telah mencapai kemajuan fisik 45,6% per 23 Mei 2015. Sebelumnya SMGR menargetkan pembangunan pabrik

Rembang bisa sekitar 47,6% pada periode tersebut. Pabrik tersebut ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2016 dan bisa beroperasi secara komersial di awal tahun 2017.

Nilai investasi pembangunan pabrik semen Semen Indonesia (SMGR)meningkat sekitar 21,62% - 24,32% menjadi sekitar Rp 4,5 triliun - Rp 4,6 triliun dari perkiraan sebelumnya Rp 3,7 triliun akibat pelemahan rupiah terhadap US dolar ke level Rp 13.000 dari saat rupiah di level Rp 9.000. SMGR tengah membangun pabrik semen baru di Rembang berkapasitas 3 juta ton per tahun. Perseroan berharap pabrik tersebut selesai pada akhir tahun 2016 dan dapat beroperasi secara komersial di awal tahun 2017. Kapasitas produksi SMGR saat ini mencapai 31,8 juta ton dan diharapkan menjadi 40 juta ton pada tahun 2017.

Barito Pacific (BRPT) berencana investasi ke sektor properti dengan menganggarkan Rp1.3 triliun. Perseroan akan membangun kawasan pergudangan seluas 50ha di daerah Cikupa Tangerang. Lini bisnis properti ini akan dijalankan oleh anak usaha perseroan yaitu PT Griya Tirta Asri. Sebelumnya perseroan telah investasi ke beberapa properti seperti pengembangan kawasan perkantoran Wisma Gedung Barito, untuk ke depan kemungkinan perseroan akan masuk ke bisnis perumahan mengingat perseroan masih memiliki landbank seluas 2000ha yang tersebar di Indonesia.

Dwi Aneka Jaya Kemasindo (DAJK) membentuk anak usaha baru guna mendukung kegiatan perseroan. Perseroan melakukan penyertaan modal saham dalam PT Inpack Subang Perkasa (ISP) sebanyak 499.999.999 saham dengan nilai nominal saham Rp 100 per saham. ISP merupakan perseroan terbatas yang berkedudukan di Kabupaten Subang, Jawa Barat yang bergerak dalam bidang perindustrian, perdagangan, jasa, pengangkutan dan percetakan karton kemasan.

Impack Pratama (IMPC) menargetkan penjualan neto tahun 2015 meningkat 7,50% menjadi Rp 1,52 triliun dibandingkan Rp 1,41 triliun di tahun 2014. Perseroan menargetkan laba komprehensif tahun 2015 mencapai Rp 322,43 miliar atau tumbuh 11,30% YoY dari sebelumnya Rp 289,71 miliar. Pada bulan ini perseroan meluncurkan produk barunya yakni Twinlice Greca, premium twinwall polycarbonate roofing. Perseroan juga akan melakukan investasi mesin lembaran solid polikarbonat di Vietnam pada Juni 2015.

Goodyear Indonesia (GDYR) akan membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar Rp 300 per saham atau senilai Rp 12.300.000.000 pada 26 Juni 2015. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 4-5 Juni 2015 dan di pasar tunai 9-10 Juni 2015 dengan DPS hingga 9 Juni 2015.

Eterindo Wahanatama (ETWA) per Maret 2015 mencatatkan rugi sebesar Rp 35,74 miliar dari sebelumnya laba sebesar Rp 1,36 miliar atau Rp 1,40 per saham. Penjualan neto turun menjadi Rp 111,53 miliar dari sebelumnya Rp 348,65 miliar.

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Ramayana Lestari Sentosa (RALS) menyetujui untuk membagikan dividen tahun buku 2014 senilai Rp 191,6 miliar setara 54,0% dari laba tahun 2014 atau setara Rp 27 per saham.

RUPS Multipolar (MLPL) menyetujui untuk membagikan dividen tahun buku 2014 sebesar 5% dari laba tahun 2014 senilai Rp 94,6 miliar. Dividen setara dengan Rp 9,4 per saham.

Multipolar (MLPL) siap berinvestasi sekitar Rp 1,5-1,9 triliun tahun ini. Sebagian besar dana capex akan dialokasikan untuk 3 unit bisnis perseroan, yaitu ritel, data center, dan televisi satelit berbayar (BigTV). Secara rutin, MLPL mengalokasikan 6-10% dari total target pendapatan untuk belanja modal. Mayoritas akan dibelanjakan untuk ekspansi ritel, yakni pembukaan gerai baru maupun renovasi gerai yang sudah ada.

Rencana PT Indonesia Media Televisi (Big TV), anak usaha Multipolar (MLPL) yang merupakan perusahaan televisi berbayar

(3)

     

           

 

 

1 June 2015

1 June 2015

satelit, untuk melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di semester I 2015 ditunda, menunggu situasi pasar. Pada akhir tahun 2014 Big TV memiliki sekitar 400.000 pelanggan. Perseroan emnargetkan jumlah pelanggan tahun 2015 naik menjadi 600.000. MLPL juga berencana mendivestasi Link Net (LINK).

First Media (KBLV) akan mengambil alih saham baru sebanyak 7.833.400.000 saham yang diterbitkan Internux dan diambil bagian oleh Mitra Mandiri Mantap (MMM), suatu perusahaan terkendali perseroan, yang disetor dengan cara mengkompensasikan tagihan MMM kepada Internux sebesar Rp 783.340.000 yang timbul berdasarkan shareholders loan agreement tanggal 23 Oktober 2013. Graha Layar Prima (BLTZ) akan ekspansi 50 layar bioskop Blitzmegaplex di delapan lokasi tahun ini. Nilai investasi sebesar Rp 240 miliar. Perseroan pun memperluas ekspansi ke kota level dua hingga tiga. Kedelapan lokasi tersebut berada di Surabaya, Bandung, Tangerang, Karawang, Cirebon, Pulomas (Jakarta), dan dua titik di Yogyakarta.

Limas Indonesia Makmur (LMAS) mencatatkan kenaikan laba bersih 239% YoY kuartal I 2015 sebesar menjadi Rp4,39 miliar dari sebelumnya Rp 1,29 miliar. Pendapatan naik menjadi Rp 76,71 miliar dari sebelumnya Rp 51,98 miliar.

Hisense, perusahaan vendor smartphone Smartfren Telecommunication (FREN) Andromax menjalin kerjasama dengan Sat Nusapersada (PTSN) untuk merakit smartphone 4G LTE di Indonesia. Rencananya perseroan akan merakit smartphone 4G tersebut di pabrik PTSN di Batam dengan volume produksi sebesar 100 ribu unit per bulan.

Soechi Lines (SOCI) meraih kenaikan pendapatan neto per Maret 2015 sebesar USD 33,95 juta dari sebelumnya USD 26,21 juta. Laba periode berjalan mencapai USD 12,21 juta dari sebelumnya USD 1,89 juta.

Trans Power Marine (TPMA) akan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 200-250 miliar tahun ini. Dana capex akan digunakan untuk penambahan kapal tunda, kapal tongkang dan crane barge yang disesuaikan dengan kebutuhan perseroan.

Bumi Serpong Damai (BSDE) membukukan pertumbuhan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk per Maret 2015 sebesar 57,64% YoY menjadi Rp 795,39 miliar dari sebelumnya Rp 504,55 miliar. Pendapatan usaha naik menjadi Rp 1,62 triliun dari sebelumnya Rp 1,26 triliun.

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) membukukan penurunan laba per Maret 2015 sebesar 73,56% YoY menjadi Rp 80,22 miliar atau Rp 3,96 per saham dari sebelumnya Rp 303,43 miliar atau Rp 14,91 per saham. Penjualan turun menjadi Rp 695,42 miliar dari sebelumnya Rp 725,83 miliar.

Modernland Realty (MDLN) tengah membidik kawasan di Timur Jakarta untuk ekspansi properti selanjutnya. Sesuai rencana, ekspansi tersebut akan direalisasikan pada 2017. Perseroan akan membangun kawasan industri dan residensial sekaligus di sana. Terkait pendanaan, MDLN akan merilis obligasi senilai Rp 1 triliun. Perseroan menetapkan target pra-penjualan (marketing sales) tahun ini mencapai Rp 5,4 triliun atau naik 43,6% dibandingkan realisasi 2014 sebesar Rp 3,76 triliun.

Puradelta Lestari (DMAS) meraih pra penjualan atau marketing sales di kuartal I 2015 mencapai Rp 400 miliar yang sebagian disumbang dari kawasan industri. Perseroan memperkirakan akan meraih target pertumbuhan marketing sales sebesar 30% menjadi Rp 1,9 triliun – Rp 2 triliun di akhir tahun 2015 dari marketing sales tahun 2014 sebesar Rp 1,6 triliun. Perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 sebesar Rp 1,2 triliun atau naik dibandingkan realisasi capex tahun 2014 yang sebesar Rp 800 miliar.

Puradelta Lestari (DMAS) tengah menjajaki penjualan lahan seluas 40 -70 ha terhadap tenant besar dari luar (asing). Saat ini DMAS masih memilikilandbank atau lahan cadangan 1.845 ha. Sekitar 500 ha akan dikembangkan menjadi lahan industri, 720 ha untuk residential dan sisanya untuk lahan komersial.

Puradelta Lestari (DMAS) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2015 sebesar Rp 1,2 triliun, atau naik dibandingkan realisasai capex tahun 2014 sebesar Rp 800 miliar. Capex tersebut bersumber dari dana hasil Initial Public Offering (IPO), serta sisanya dari kas internal perusahaan. Dana capex akan digunakan untuk mengembangkan sektor industrinya, seperti kawasan residensial dan komersial.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), guna memberikan penjaminan terhadap penyaluran kredit mikro BBRI. Pada tahap awal, potensi penyaluran kredit mikro BBRI yang akan dijaminkan Jasindo mencapai Rp 1 triliun.

Bank Negara Indonesia (BBNI) menjadi bagian dari sindikasi pembiayaan pembangunan pabrik semen baru di Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah bersama tiga bank lainnya. Sindikasi ini membiayai Rp 2,33 triliun atau 70% dari nilai investasi pembangunan pabrik semen yang mencapai Rp 3,34 triliun. Sedang 30% dari nilai investasi akan dibiayai oleh pemilik pabrik semen, yaitu PT Sinar Tambang Arthalestari (STAR). Porsi pembiayaan BNI dalam sindikasi itu sebesar 64,4% dari nilai pembiayaan sindikasi. Sedang Bank Panin (PNBN), Bank Jateng, dan Bank DIY masing-masing berkontribusi di kisaran 3% - 21%.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Panin (PNBN) tidak menyetujui rencana pembagian dividen dari laba tahun buku 2014 sebesar Rp 10 per saham. Untuk itu Bank Panin mengalokasikan seluruh laba untuk penguatan modal. Dengan demikian rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) masih bertahan pada level 15,62%. Dengan level CAR itu, Bank Panin belum memiliki rencana untuk melakukan aksi korporasi penambahan modal.

Ban Pan Indonesia (PNBN) tengah mengkaji rencana penerbitan obligasi pada semester II-2015. Pasalnya, hingga akhir tahun ini, perseroan memiliki obligasi yang jatuh tempo sebesar Rp 400 miliar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan rencana MNC Kapital untuk melebur Bank MNC Internasional (BABP) dan Bank Pundi tetap berjalan, mengacu pada penempatan dana MNC Kapital di Bank Pundi sebesar Rp 100 miliar sebagai komitmen rencana merger anak usaha tersebut. Menurut OJK, rencana tersebut sangat mungkin terealisasi di tahun 2015. OJK telah menyetujui MNC Kapital untuk bisa menguasai lebih dari 40% kepemilikan di Bank MNC jika rencana merger tersebut terealisasi.

Bank Nationalnobu (NOBU) akan meningkatkan pendapatan non bunga dengan menggarap layanan wealth management. Saat ini perseroan tengah mengajukan izin dan diperkirakan akan dapat dijalankan pada Q4 2015 nanti Rencananya perseroan akan memasarkan produk reksa dana dan asuransi jiwa dengan menggandeng 2 perusahaan asuransi jiwa lokal. Untuk tahun 2015 ini perseroan akan fokus untuk meningkatkan LDR dengan menggenjot penyaluran kredit yang ditargetkan dapat mencapai Rp3.5 triliun. Per Maret total penyaluran kredit perseroan telah mencapai Rp2.51 triliun atau naik 59.8% YoY. Sementara untuk laba tahun 2015 diproyeksikan dapat mencapai Rp26 miliar dengan rasio NIM sebesar 3.08%. BEI akan memberlakukan pembatasan rasio utang terhadap ekuitas (DER) maksimum 4x mulai 1 Januari 2016. Aturan tersebut mengecualikan sektor tambang, perbankan dan pembiayaan. Hal tersebut bertujuan agar perusahaan dapat menurunkan utang valuta asing dengan harapan permintaan terhadap USD akan berkurang.

(4)

      

 

 

 

 

 

1 June 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 59,96 -0,34 TLKM (US) 43 14.302 -96

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,61 -0,03 ANTM (GR) 0,05 667 -58

Gold (US$)/Ounce 1191,51 0,96

Nickel (US$)/MT 12620,00 -190,00

Tin (US$)/MT 15600,00 50,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 57,60 -4,80

Coal (RB) (US$)/MT* 62,50 -0,86

CPO (ROTH) (US$)/MT 685,00 0,00

CPO (MYR)/MT 2174,50 15,50

Rubber (MYR/Kg) 687,00 -1,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 786,42 3,34

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 18010,68 -0,64 1,05 16,09 14,81 3,05 2,87 5.536,8

USA NASDAQ COMPOSITE 5070,03 -0,55 7,05 22,39 19,24 3,64 3,31 8.052,4

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6984,43 -0,80 6,37 16,63 14,76 1,93 1,84 1.749,1

CHINA SHANGHAI SE A SH 4829,13 -0,19 42,48 18,35 16,10 2,20 1,98 5.807,3

CHINA SHENZHEN SE A SH 2922,63 1,31 97,68 41,03 32,60 5,15 4,51 4.303,1

HONG KONG HANG SENG INDEX 27424,19 -0,11 16,18 13,01 11,76 1,40 1,30 2.109,8

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5216,38 -0,40 -0,20 16,34 13,79 2,67 2,37 374,5

JAPAN NIKKEI 225 20563,15 0,06 17,84 19,61 17,68 1,80 1,68 3.095,9

MALAYSIA KLCI 1747,52 -0,46 -0,78 16,29 14,93 1,89 1,78 275,6

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3392,11 -0,75 0,80 14,09 12,90 1,28 1,21 412,7

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13.224,00 1,00 1000 IDR/ USD 0,08 0,0000

EUR/IDR 14.494,56 1,78 EUR / USD 1,10 -0,0025

JPY/IDR 106,48 -0,31 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.801,00 -6,49 SGD / USD 0,74 -0,0008

AUD/IDR 10.110,21 -9,10 AUD / USD 0,76 0,0000

GBP/IDR 20.217,91 8,76 GBP / USD 1,53 -0,0002

CNY/IDR 2.133,73 0,00 CNY / USD 0,16 0,0001

MYR/IDR 3.612,13 6,70 MYR / USD 0,27 0,0005

KRW/IDR 11,87 -0,06 100 KRW / USD 0,09 -0,0005

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.53

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

1 June 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Apr’15 Mar’15 Description Rate (%)

Inflation YTD % -0.08 -0.44 SBI (9M) 6,66058

Inflation YOY % 6.79 6.38 SBIS (9M) 6,66058

Inflation MOM % 0.36 0.17

Foreign Reserve (USD) 110.87 Bn 111.55 Bn

GDP (IDR Bn) 2,724,691.70 2,690,241.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

01 Jun Indonesia CPI MoM Turun menjadi 0.30% dari 0.36%

01 Jun Indonesia CPI YoY Naik menjadi 7.00% dari 6.79%

01 Jun US Personal Income Naik menjadi 0.3% dari 0.0%

01 Jun US Personal Spending Turun menjadi 0.1% dari 0.4%

01 Jun US PCE Deflator MoM Turun menjadi 0.1% dari 0.2%

01 Jun US PCE Deflator MoM --

01 Jun US PCE Core MoM Naik menjadi 0.2% dari 0.1%

01 Jun US PCE Core YoY Naik menjadi 1.4% dari 1.3%

02 Jun US Factory Orders Turun menjadi -0.2% dari 2.1%

02 Jun US Domestic Vehicle Sales Naik menjadi 13.1juta dari 12.88 juta 02 Jun US Total Vehicle Sales Naik menjadi 17.00juta dari 16.46 juta 03 Jun Indonesia Consumer Confidence Index --

03 Jun US Trade Balance Defisit turun menjadi $44.3Bn dari $51.4Bn

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

KLBF IJ 1840 4.84 4.22 UNVR IJ 43300 -3.67 -13.34 TBIG IJ 9425 7.10 3.18 ASII IJ 7300 -1.02 -3.22 IIKP IJ 3740 20.65 2.28 UNTR IJ 20300 -3.79 -3.16 GGRM IJ 47100 1.95 1.84 AALI IJ 24800 -5.43 -2.38 SCMA IJ 3090 3.00 1.40 INCO IJ 3120 -5.02 -1.74 MIKA IJ 25500 3.55 1.35 CPIN IJ 3140 -2.79 -1.56 PNBN IJ 1250 4.17 1.26 ADRO IJ 860 -4.44 -1.36 EXCL IJ 4290 2.63 1.00 BBRI IJ 11775 -0.42 -1.29 INTP IJ 22400 1.01 0.88 MYOR IJ 25500 -4.94 -1.26 SMCB IJ 1670 6.71 0.85 CTRA IJ 1430 -4.67 -1.13

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Mega Manunggal Property

Property & Real Estate

500-600 1,714.28 04-08 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities Merdeka Copper Gold Mining & Energy 1800-2100 874.36 02-10 Jun 2015 12 Jun 2015 Indo Premier Securities,

(6)

      

 

 

 

 

 

 

1 June 2015

1 June 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BKSL 0.25 Cash Dividend

 

29 May-15 01 Jun-15 04 Jun-15 18 Jun-15

MPMX 7.00 Cash Dividend

 

29 May-15 01 Jun-15 04 Jun-15 24 Jun-15

MTLA 3.50 Cash Dividend

 

29 May-15 01 Jun-15 04 Jun-15 25 Jun-15

JAWA 1.34 Cash Dividend

 

29 May-15 01 Jun-15 04 Jun-15 25 Jun-15

MREI 40.00 Cash Dividend

 

03 Jun-15 04 Jun-15 08 Jun-15 26 Jun-15

MIDI 14.50 Cash Dividend

 

03 Jun-15 04 Jun-15 08 Jun-15 26 Jun-15

SMDR 380.00 Cash Dividend

 

03 Jun-15 04 Jun-15 08 Jun-15 26 Jun-15

GDYR 300.00 Cash Dividend

 

04 Jun-15 05 Jun-15 09 Jun-15 26 Jun-15

LPGI 180.00 Cash Dividend

 

04 Jun-15 05 Jun-15 09 Jun-15 26 Jun-15

MLPT 5.71 Cash Dividend

 

04 Jun-15 05 Jun-15 09 Jun-15 29 Jun-15

MTDL 35 : 1 Stock Dividend

 

29 Jun-15 30 Jun-15 02 Jul-15 22 Jul-15

KIJA TBA Stock Dividend

 

15 Jul-15 16 Jul-15 24 Jul-15 07 Aug-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

INPP Rights Issue 100:337 325.00 28 May-15 29 May-15

 

05 Jun - 18 Jun’15

 

AHAP Rights Issue 25:17 150.00 12 Jun-15 13 Jun-15

 

18 Jun - 24 Jun’15

 

TOTO Rights Issue 24:1 3600.00 17 Jun-15 18 Jun-15

 

14 Jun - 01 Jul’15

 

WSKT Rights Issue 100:32.38 - 41.1 1300-1650 17 Jun-15 18 Jun-15

 

24 Jun - 01 Jul’15

 

AGRO Rights Issue 4:3 100.00 19 Jun-15 25 Jun-15

 

02 Jul - 08 Jul’15

 

CENT Rights Issue TBA 100-190 19 Jun-15 22 Jun-15

 

26 Jun - 03 Jul’15

 

ADHI Rights Issue 100000:76190 2000-2700 26 Jun-15 29 Jun-15

 

03 Jul - 09 Jul’15

 

BIPP Rights Issue 100:54 140.00 02 Jul-15 03 Jul-15 09 Jul – 22 Jul’15

HDFA Rights Issue 100000:99111 190-245 06 Jul-15 07 Jul-15 13 Jul – 23 Jul’15

BAEK Tender Offer -- 10000.00 -- -- 05 Jun - 04 Jul’15

DLTA Stock split 1:50 -- -- TBA TBA

ITMA Stock split 1:20 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

APIC RUPST/LB 01-Jun-15

SKLT RUPST/LB 03-Jun-15

SOCI RUPST/LB 03-Jun-15

TSPC RUPST/LB 03-Jun-15

ADRO RUPSLB 03-Jun-15

MTFN RUPSLB 03-Jun-15

DVLA RUPST/LB 03-Jun-15

TAXI RUPST/LB 03-Jun-15

IATA RUPST/LB 03-Jun-15

IBFN RUPST 03-Jun-15

JTPE RUPST/LB 03-Jun-15

JKON RUPST/LB 03-Jun-15

MDRN RUPST/LB 03-Jun-15

UNIT RUPST/LB 03-Jun-15

LMSH RUPST 04-Jun-15

LION RUPST 04-Jun-15

CITA RUPST/LB 04-Jun-15

JRPT RUPST/LB 04-Jun-15

ATPK RUPST/LB 04-Jun-15

MIKA RUPST/LB 04-Jun-15

PADI RUPST/LB 05-Jun-15

INTA RUPST/LB 05-Jun-15

BUDI RUPST/LB 05-Jun-15

ELTY RUPST 05-Jun-15

AMFG RUPST/LB 05-Jun-15

(7)

      

 

 

 

 

 

1 June 2015

1 June 2015

SMGR

TRADING BUY

S1 13400 R1 13625 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 13175 R2 13850

Closing

Price 13450

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp 13400-Rp 13625

•Entry Rp 13450, take Profit Rp 13625

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 57.65 Positif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 29.26 Positif

Bollinger Band (Mid) 13145 Positif

MA5 13275 Positif 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000

November December 2015 February March April May SMGR Broadening Wedge 13,400 13,275 13,231.3 13,145 13,050 11,806.3 11,806.3 13,450 13,450 13,450 13,550.5 14,137.5 14,137.5 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SMGR - Stochastic %D(6,3,3) = 58.16, Stochastic %K = 72.64, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

58.1578 58.1578 20 72.6419 72.6419 80 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 300.0 360.0 0.0 SMGR - MACD (5,3) = -46.83, Signal() = -29.00 -46.8293 -29.0004 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SMGR - TSI(3,5,3) = 29.26 16.6726 0.00000 29.2646 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SMGR - William's % R(14) = -8.33, Volume() = 6,217,600.00 -8.33333 6,217,600

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

INTP

TRADING BUY

S1 22100 R1 22650 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 21675 R2 23075

Closing

Price 22400

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 22100-Rp 22650

•Entry Rp 22400, take Profit Rp 22650

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 36.21 Positif

MACD -60.22 Negatif

True Strength Index (TSI) -32.99 Positif

Bollinger Band (Mid) 22430 Negatif

MA5 22275 Positif 21,000 22,000 23,000 24,000 25,000

November December 2015 February March April May

INTP Wedge 22,400 22,400 22,275 22,100 21,081 20,878.1 20,878.1 22,400 22,430 22,515.6 22,775 23,327.9 23,327.9 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INTP - Stochastic %D(6,3,3) = 11.23, Stochastic %K = 16.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

16.7016 11.2276 11.2276 16.7016 20 80 -200 -100 0 100 200 300 400 500 0 INTP - MACD (5,3) = 40.62, Signal() = 73.85

40.6154 73.8472 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INTP - TSI(3,5,3) = -32.99 -32.9861 -33.6721 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 INTP - William's % R(14) = -67.21, Volume() = 2,519,800.00

-67.2131 2,519,800

(8)

      

 

 

 

 

 

1 June 2015

1 June 2015

BMRI

TRADING BUY

S1 10725 R1 10925 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 10500 R2 11150

Closing

Price 10775

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi potensi rebound

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band Prediksi •Trading range Rp 10725-Rp 10925

•Entry Rp 10725, take Profit Rp 10925

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 26.09 Negatif

MACD -66.11 Negatif

True Strength Index (TSI) -47.52 Positif

Bollinger Band (Mid) 11149 Negatif

MA5 10970 Negatif 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000 12,600 13,200 13,800

November December 2015 February March April May BMRI Downward Sloping Channel

10,970 10,925 10,775 10,775 10,775 10,277.5 10,277.5 11,146.9 11,148.8 11,603.7 11,603.7 11,725 11,806 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 7.03, Stochastic %K = 3.38, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

7.03168 3.37607 3.37607 7.03168 20 80 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 240.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = 87.64, Signal() = 73.20

73.2039 87.6377 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BMRI - TSI(3,5,3) = -47.52 -33.8156 -47.5178 0.00000 -90.0 -80.0 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 BMRI - William's % R(14) = -95.00, Volume() = 39,602,900.00

-95 39,602,900

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

EXCL

TRADING BUY

S1 4175 R1 4400 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 3975 R2 4600

Closing

Price 4290

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 4175-Rp 4400

•Entry Rp 4290, take Profit Rp 4400

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 78.25 Positif

MACD 37.63 Positif

True Strength Index (TSI) 43.37 Positif

Bollinger Band (Mid) 4022 Positif

MA5 4133 Positif 3,600 4,200 4,800 5,400 6,000 6,600

November December 2015 February March April May EXCL Downward Sloping Channel

4,084.38 4,022 3,920.73 3,920.73 3,915 3,671.67 3,671.67 4,100 4,133 4,290 4,290 4,290 4,419.65 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 EXCL - Stochastic %D(6,3,3) = 78.68, Stochastic %K = 81.50, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

78.6762 78.6762 20 80 81.5033 81.5033 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 0.0 EXCL - MACD (5,3) = -49.08, Signal() = -39.03

-49.0793 -39.027 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 EXCL - TSI(3,5,3) = 43.37 36.9563 0.00000 43.372 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 EXCL - William's % R(14) = -10.91, Volume() = 16,815,100.00 -10.9091

16,815,100

(9)

      

 

 

 

 

 

1 June 2015

1 June 2015

SIDO

TRADING BUY

S1 575 R1 610 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 540 R2 645

Closing

Price 585

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 575-Rp 610

•Entry Rp 585, take Profit Rp 610

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 73.06 Positif

MACD 7.14 Positif

True Strength Index (TSI) 33.06 Positif

Bollinger Band (Mid) 527 Positif

MA5 562 Positif 500.0 550.0 600.0 650.0 700.0

November December 2015 February March April May SIDO Upward Sloping Channel

562.5 562 540 526.7 489.334 483 483 585 585 585 590 615 615 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SIDO - Stochastic %D(6,3,3) = 43.78, Stochastic %K = 47.12, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

43.7753 43.7753 20 47.1212 47.1212 80 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 SIDO - MACD (5,3) = -5.50, Signal() = -4.02

-5.50174 -4.02126 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 SIDO - TSI(3,5,3) = 33.06 29.7429 0.00000 33.0649 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 SIDO - William's % R(14) = -12.30, Volume() = 65,548,400.00 -12.2951

65,548,400

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

DSFI

TRADING BUY

S1 150 R1 170 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 125 R2 195

Closing

Price 160

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp 150-Rp 170

•Entry Rp 160, take Profit Rp 170

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 79.70 Positif

MACD 5.73 Positif

True Strength Index (TSI) 48.62 Positif

Bollinger Band (Mid) 120 Positif

MA5 149.6 Positif 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0 200.0 220.0 240.0

November December 2015 February March April May DSFI Upward Sloping Channel

149.6 143.333 143.333 142.375 119.55 99 82.7412 160 160 160 161 171.5 171.5 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 DSFI - Stochastic %D(6,3,3) = 77.65, Stochastic %K = 78.98, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

77.6476 77.6476 20 78.98 78.98 80 -12.0 -8.0 -4.0 0.0 4.0 0.0 DSFI - MACD (5,3) = -4.39, Signal() = -4.11

-4.38549 -4.10773 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 DSFI - TSI(3,5,3) = 48.62 47.7777 0.00000 48.6242 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 DSFI - William's % R(14) = -3.17, Volume() = 57,737,700.00 -3.1746

57,737,700

(10)

      

 

 

 

 

 

 

1 June 2015

1 June 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

29-05-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 24800 24800 24050 22000 24050 26100 28150 Negatif Negatif Negatif 27525 19500 LSIP Trading Sell 1665 1665 1630 1535 1630 1725 1820 Negatif Negatif Negatif 1790 1370 SGRO Trading Sell 1775 1775 1760 1715 1760 1805 1850 Negatif Negatif Negatif 1930 1700 Mining

BUMI Trading Sell 78 80 75 70 75 80 85 Negatif Negatif Negatif 111 67

PTBA Trading Sell 9825 9825 9700 9350 9700 10050 10400 Negatif Negatif Negatif 10925 9100

ADRO Trading Sell 860 860 845 805 845 885 925 Negatif Negatif Negatif 985 835

MEDC Trading Sell 2650 2650 2575 2350 2575 2800 3025 Negatif Negatif Negatif 3200 2750 INCO Trading Sell 3120 3120 3045 2825 3045 3265 3485 Negatif Negatif Negatif 3545 2605 ANTM Trading Sell 760 760 745 695 745 795 845 Negatif Negatif Negatif 900 775

TINS Trading Buy 880 880 890 830 860 890 920 Negatif Positif Positif 940 770

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 13450 13450 13625 13175 13400 13625 13850 Positif Positif Positif 13875 12400 INTP Trading Buy 22400 22400 22650 21675 22100 22650 23075 Negatif Positif Positif 23700 20700 SMCB Trading Buy 1670 1670 1710 1470 1590 1710 1830 Positif Positif Positif 1670 1480 Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 7300 7300 7250 7125 7250 7375 7500 Negatif Negatif Negatif 8225 6700 GJTL Trading Sell 1010 1010 985 905 985 1065 1145 Negatif Negatif Negatif 1290 1000 Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7300 7300 7425 6925 7175 7425 7675 Positif Negatif Positif 7450 6475 GGRM Trading Buy 47100 47100 47450 45300 46375 47450 48525 Positif Positif Positif 54550 44750 UNVR Trading Sell 43300 43300 42600 40500 42600 44700 46800 Negatif Negatif Negatif 46000 37675 KLBF Trading Buy 1840 1840 1875 1675 1775 1875 1975 Positif Positif Positif 1915 1730 Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1905 1905 1895 1865 1895 1925 1955 Negatif Negatif Negatif 2180 1780 PTPP Trading Sell 4020 4020 3985 3925 3985 4045 4105 Negatif Positif Negatif 4215 3740 WIKA Trading Sell 3140 3140 3120 3070 3120 3170 3220 Negatif Negatif Negatif 3610 2835 ADHI Trading Sell 2505 2505 2460 2335 2460 2585 2710 Negatif Positif Negatif 3165 2590 WSKT Trading Sell 1700 1700 1690 1660 1690 1720 1750 Negatif Negatif Negatif 1815 1505 Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 4295 4295 4335 4175 4255 4335 4415 Positif Negatif Positif 4765 3855 JSMR Trading Buy 6475 6475 6525 6275 6400 6525 6650 Positif Positif Positif 7025 5950 ISAT Trading Buy 3740 3740 3775 3555 3665 3775 3885 Positif Positif Positif 4195 3625 TLKM Trading Sell 2845 2845 2830 2795 2830 2865 2900 Negatif Positif Negatif 2895 2595 Finance

BMRI Trading Buy 10775 10725 10925 10500 10725 10925 11150 Negatif Negatif Negatif 12150 10350 BBRI Trading Buy 11775 11700 11875 11525 11700 11875 12050 Negatif Negatif Negatif 13200 11250 BBNI Trading Sell 6875 6875 6775 6575 6775 6975 7175 Negatif Negatif Negatif 7225 6250 BBCA Trading Sell 14125 14125 13800 13800 14025 14250 14475 Negatif Negatif Negatif 15000 12900 BBTN Trading Sell 1205 1205 1185 1185 1200 1215 1230 Negatif Negatif Negatif 1245 1080 Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 20300 20300 19975 19025 19975 20925 21875 Negatif Negatif Negatif 24000 20475 MPPA Trading Sell 3650 3650 3615 3505 3615 3725 3835 Negatif Negatif Negatif 4120 3620

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait