• Tidak ada hasil yang ditemukan

FKG Gemar Jalin Kerjasama dengan Universitas Asing Guna Capai Target

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FKG Gemar Jalin Kerjasama dengan Universitas Asing Guna Capai Target"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

FKG Gemar Jalin Kerjasama

dengan Universitas Asing Guna

Capai Target

UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas

Airangga terbilang sering melakukan kerjasama dengan berbagai universitas di luar negeri. Setelah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Thammasat University, Thailand, pada (6/3) lalu, kali ini Rabu (14/3) FKG UNAIR menjalin kerjasama dengan Kagoshima University. Ada dua mahaiswa Kagoshima University yang akan menimba ilmu di FKG UNAIR.

Kedatangan dua mahasiswa Kagoshima University ke FKG tidak sendiri. Mereka didampingi oleh dua profesornya yakni Prof. Nakamura bidang bedah mulut dan Prof. Nisitani bidang konservasi.

“Dengan mekakukan berbagai kerjasama maka kita punya arah, dan tentunya kita juga memiliki kualitas penelitian yang jauh lebih baik apabila kita dipandu mereka. Dengan demikian kita akan cepat mencapai target Pak Rektor yakni publikasi internasional terindeks Scopus,” ungkap Dr. R. Darmawan Setijanto, drg.,M.kes.

Menariknya, dua guru besar tersebut tidak hanya sekadar mengantar para mahasiswa yang akan belajar di FKG. Lebih dari itu, Prof. Nakamura akan bergabung dalam kegiatan bakti sosial untuk bibir sumbing. Sementara Prof. Nisitani akan membantu FKG untuk membuat afiliasi riset agar riset framework FKG sesui dengan riset framework fakultas-fakultas di Jepang yang memiliki hubungan dengan FKG seperti Kagoshima, Hiroshima, Nigata, dan lainnya.

(2)

Dekan FKG UNAIR Dr. R. Darmawan Setijanto, drg.,M.kes. (kiri) bersama mahasiswa dan professor asal Kagoshima University.

“Student exchange kali ini bukan program yang berdiri sendiri karena nanti akan ada visiting professor dan lecturing. Tidak hanya student exchange, kita juga memiiki MoU staff exchange dan kolaborasi riset. Untuk staff exchange ini digunakan untuk para dosen melakukan penelitian yang tidak dapat dilakukan di sini,” tutur Dekan FKG itu.

Selama sepuluh hari ke depan, dua mahasiswa asal Faculty of Dentistry Kagoshima University itu akan mengikuti perkuliahan khusus di FKG. Nantinya, mereka akan diberikan mata kuliah yang sudah dipersiapkan dan disesuaikan dengan mata kuliah yang mereka pelajari di kampus asal.

Tidak hanya mengikuti perkuliahan, mereka juga akan diajarkan mengenai budaya serta diperkenalkan tentang kehidupan perkuliahan di FKG.

Sebelum kerjasama ini disepakati, antara FKG UNAIR dan FKG Universitas Kagoshima telah terjalin student exchange dalam

(3)

dua tahun terakhir. (*) Penulis: Pradita Desyanti Editor: Binti Q. Masruroh

Kominfo dan UNAIR Buka

Beasiswa Bagi Mahasiswa S-2

Komunikasi

UNAIR NEWS – Kementerian Komunikasi dan Informasi RI bekerja

sama dengan Universitas Airlangga memberikan beasiswa kepada pegawai negeri sipil untuk melanjutkan kuliah di program studi S-2 Komunikasi. Beasiswa tersebut diberikan setelah pelajar yang bersangkutan diterima di perguruan tinggi negeri yang ditunjuk oleh Kominfo sebagai tempat belajar.

Hal itu disampaikan oleh koordinator program studi S-2 Media dan Komunikasi Dr. Santi Isnaini ketika diwawancara oleh UNAIR

News, Rabu (15/3). Santi mengatakan, ada tujuh perguruan

tinggi negeri yang ditunjuk oleh Kominfo. Yakni, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Andalas, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sumatera Utara, dan tentu saja UNAIR.

Setiap penerima beasiswa ini tak perlu khawatir dengan biaya pendidikan. Sebab, beasiswa dalam negeri sudah mencakup biaya pendidikan per semester, biaya operasional dan biaya buku yang besarannya ditentukan sesuai masa studi.

Untuk mendapatkan beasiswa tersebut, peserta harus merupakan PNS pada instansi pemerintah pusat maupun daerah, dan anggota TNI/Polri yang bekerja di bidang kehumasan dan pengelolaan

(4)

informasii publik. Peserta maksimum berusia 37 tahun saat mendaftarkan diri dan memiliki masa kerja minimum dua tahun. Selain itu, peserta juga harus mendapatkan izin dari pejabat setingkat eselon tiga di instansi yang bersangkutan untuk menjalani pendidikan. Syarat lainnya yang harus dipenuhi peserta adalah mereka belum memiliki gelar master dan tidak sedang menjalani pendidikan di lembaga lain.

“Persyaratan lainnya mengikuti persyaratan masing-masing perguruan tinggi yang dipilih. Kalau di UNAIR, kami mensyaratkan saat pendaftaran, pelamar program studi harus membawa praproposal tesis. Hal ini untuk memudahkan kami untuk menentukan supervisor tesis,” tuturnya.

Terkait dengan kuota, setiap tahunnya UNAIR menerima 10 hingga 15 orang penerima beasiswa.

Sejak tahun 2013, UNAIR dipercaya oleh Kominfo sebagai mitra untuk menyelenggarakan pendidikan jenjang master program studi Komunikasi. Pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi pada Departemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNAIR mengatakan bahwa lulusan program beasiswa ini telah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Peserta program di antaranya berasal dari daerah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Selatan.

“Dari cerita-cerita, setelah mereka lulus dari sini (UNAIR), mereka banyak mengembangkan inovasi-inovasi di SKPD (satuan kerja perangkat daerah, red) tempat mereka bekerja,” tutur Santi.

(5)

Peduli

Kesehatan,

FKM

Luncurkan

Pos

Pembinaan

Kesehatan Terpadu

UNAIR NEWS – Guna menanggulangi penyakit tidak menular,

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga meluncurkan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM), Jumat (10/3). Kegiatan Posbindu nantinya melibatkan peran serta masyarakat agar faktor risiko bisa dideteksi dini secara mandiri dan berkesinambungan.

“Karyawan biasanya rentan terhadap penyakit tidak menular. Di sini nantinya selain karyawan, mahasiswa juga boleh karena Posbindu ini diperuntukan bagi yang berusia 15 tahun ke atas,” tutur Wakil Dekan II FKM UNAIR Dr. Thinni Nurul Rochman, dalam acara “Launching Posbindu dan Pojok Laktasi”. Acara peluncuran tersebut juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas Mulyorejo dokter Riana Restuti.

Dalam sambutannya, Thinni menyampaikan bahwa Posbindu akan dibuka setiap Jumat pada pekan kedua selama sebulan sekali. Selain konsultasi dan deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular, para ibu menyusui juga akan dibekali pengetahuan seputar laktasi. “Mudah-mudahan kita menjadi pelopor hidup sehat di FKM,” tutur Thinni.

Riana merespon positif terkait Posbindu yang baru diluncurkan FKM. Kepala Puskesmas Mulyorejo ini berharap, dengan adanya Posbindu, masyarakat juga bisa mendeteksi penyakit-penyakit tidak menular secara mandiri.

“Program ini sejalan dengan program Kementerian Kesehatan dan Puskesmas Mulyorejo. Masyarakat diharap bisa mendeteksi penyakit-penyakit secara mandiri. Nantinya, Posbindu akan sama dengan Posyandu (pos pelayanan terpadu) yang terdiri dari lima meja,” ujar Riana.

(6)

“Untuk pojok laktasi sendiri sangat perlu bagi yang berusia produktif, karena meskipun bekerja ASI eksklusif sangat penting untuk bayi dan ibunya,” tegas Riana.

Penulis: Akhmad Janni Editor: Defrina Sukma S

Prosesi Wisuda Jadi Ladang

Bisnis Bagi Mahasiswa dan

Warga

UNAIR NEWS – Kelulusan para mahasiswa berjalan begitu meriah.

Sanak famili, teman dekat, hingga orang spesial berbondong-bondong mengucapkan selamat kepada para wisudawan Universitas Airlangga.

Suasana yang meriah ditambah dengan banyaknya orang yang datang dimanfaatkan oleh para mahasiswa dan warga sekitar untuk mengais keuntungan. Ya, wisuda UNAIR memang menjadi ladang bisnis dadakan.

Pada prosesi-prosesi wisuda sebelumnya, termasuk periode Maret tahun 2017, sepanjang jalan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat hingga Airlangga Convention Center, tempat wisuda dilaksanakan, banyak ditemui mahasiswa UNAIR dan warga sekitar yang menggelar dagangannya.

Barang yang mereka jual pun variatif, mulai dari makanan dan minuman, boneka, hingga bunga asli seperti mawar.

(7)

Karina, mahasiswa program studi D-3 Sistem Informasi, telah memanfaatkan momen wisuda untuk berjualan sebanyak dua kali sejak tahun 2016. Ia memilih untuk berjualan makanan ringan seperti gorengan yang dikemas rapi dalam plastik.

“Alasannya, karena di sini sudah banyak yang berjualan bunga. Karena kalau jualan makanan, pasti banyak yang laku,” tutur mahasiswa tahun angkatan 2014 seraya tertawa.

Ia berjualan bersama rekan-rekannya yang memang memiliki niat untuk berjualan saat prosesi wisuda. Karina berkata, setiap anak masing-masing mendapat tugas untuk memasak makanannya yang akan dijual. Saat proses jualan berlangsung, mereka juga berbagi tugas.

“Ada yang bagian nunggu, dan ada yang bagian jalan-jalan untuk memasarkan barang dagangan,” cerita Karina.

Barang dagangannya dijual dengan harga terjangkau dari kisaran Rp 2.500 sampai Rp 5.000 per itemnya. Keuntungannya pun tak sedikit meski ia menolak untuk menyebutkan nilai pastinya.

Selain Karina, ada pula Oky, mahasiswa Manajemen yang berjualan bunga. Bunga mawar yang dijualnya adalah bunga mawar asli. Ia menyediakan dua pilihan paket bunga. Yakni, setangkai bunga mawar yang dibungkus plastik bermotif. Satunya lagi, buket bunga mawar.

Oky yang sudah berjualan di prosesi wisuda sejak tahun 2016 mengaku, barang yang ia jual disuplai dari pedagang bunga di salah satu kawasan di pusat Surabaya. Ia mensuplai sebanyak 50 tangkai mawar untuk pilihan paket pertama.

“Yang lebih banyak laris yang setangkai mawar,” tuturnya.

Mahasiswa Manajemen tahun angkatan 2014 itu menjualnya dengan harga Rp 10.000 per tangkai, dan Rp 50.000 per buket bunga. Dari hasil penjualan bunga, ia memperoleh keuntungan sekitar Rp 150.000 selama satu hari berjualan.

(8)

Menurut pengalamannya selama berjualan saat wisuda, ia belajar untuk menentukan waktu yang efektif untuk memasarkan dagangan. “Kalau saya berjualan sejak pagi, nunggunya lebih lama. Mending saya datang agak siangan karena kalau sebelum jam sepuluh kan masih sepi,” tuturnya.

Penulis: Defrina Sukma S

FPK Tebar Sepuluh Ribu Benih

Ikan Nila di Danau Kampus

UNAIR NEWS – Sivitas akademika Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Airlangga menebar sebanyak sepuluh ribu benih ikan nila di area danau kampus C, Kamis (9/3). Acara tebar benih nila ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan pimpinan fakultas.

Dosen FPK sekaligus penanggung jawab acara, Prayogo, S.Pi., mengatakan kegiatan tebar benih ikan merupakan bagian dari upaya untuk optimalisasi fungsi danau buatan kampus. “Ini kan termasuk salah satu aset yang bisa kita kelola, selain menjadi tempat untuk rekreasi, jadi bisa menjadi tempat edukasi dan praktikum mahasiswa kami. Yang terpenting juga bisa bermanfaat untuk semua,” jelasnya.

Prayogo juga mengatakan bahwa penebaran benih ikan merupakan agenda rutin yang sudah dilakukan oleh pihak FPK. Selain ikan nila, sebelumnya Prayogo dan tim sudah menebar benih ikan koi, ikan tombro, ikan mas, dan rencananya setelah ini akan ditabur

(9)

benih ikan bandeng.

“Untuk benih yang kita tebar ini ukurannya yang cukup besar. Pengalaman kemarin saat kami tebar dengan ukuran kecil malah jadi makanan ikan lainnya,” imbuh Prayogo.

Tidak hanya menebar, untuk menunggu masa panen, Prayogo menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pantauan terkait kualitas air, kondisi ikan, dan padat tebarannya. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk hasil panen yang maksimal.

“Kami memang yang punya gawe dan kami juga bertanggung jawab untuk hal itu. Maka untuk memantau kualitas air kami juga turun tangan. Selain itu ikan ini kan juga organisme hidup yang berpotensi kena penyakit,” tandasnya.

“Jika ini sudah berjalan dengan baik danau yang kita miliki ini bisa memiliki nilai lebih, selain wahana rekreasi dan edukasi, ini juga bisa sebagai upaya peningkatan gizi masyrakat dan kita semua yang ada di sini,” imbuhnya. Kali ini, sebanyak 10.000 benih ikan nila berukuran 5-10 cm ditebar di danau yang terletak di depan Kantor Manajemen UNAIR tersebut.

Danau buatan yang ada di area kampus C Universitas Airlangga, memang mempunyai banyak fungsi. Selain sebagai wadah resapan air hujan dan tempat untuk rekreasi, danau tersebut juga digunakan sebagai wadah edukasi dan salah satu tempat praktikum mahasiswa FPK.

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Defrina Sukma S

(10)

Pemodelan Matematika, Lulusan

Diharapkan Runtut Dalam Pola

Pikir

UNAIR NEWS – Mengadaptasi fenomena-fenomena dalam dunia nyata

menjadi formula angka dan berbagai simbol untuk dipecahkan menjadi tugas para matematikawan. Hal itulah yang tengah dicetak oleh para pengajar di program studi S-1 Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

Saat ditemui di ruangannya, salah satu pengajar prodi S-1 Matematika Dra. Yayuk Wahyuni, M.Si., menyampaikan tentang prinsip pemodelan matematika. Pemodelan matematika adalah salah satu tahap dari pemecahan masalah matematis. Dalam pemodelan, fenomena-fenomena disederhanakan dalam bentuk matematika. Hasilnya, adalah persamaan, pertidaksamaan, dan lain sebagainya.

“Prinsip dari pemodelan matematika mengacu pada pemecahan masalah. Harapannya, pemodelan dapat membantu peserta didik untuk lebih peka terhadap realita yang sering diabaikan. Ini kemudian yang menjadi fokus kurikulum prodi Matematika,” tutur Yayuk.

Sejak semester satu, mahasiswa Matematika sudah diterjunkan ke lapangan. Mereka melakukan identifikasi terhadap masalah, lalu membuat model yang diperlukan, metode penyelesaian, dan solusi. Kebiasaan seperti ini akan membentuk pola pikir yang runtut dan sistematis bagi peserta didik.

“Mereka akan terbiasa menyelesaikan permasalahan secara sistematis dan berpikir logis. Lulusan Matematika akan lebih cepat beradaptasi dengan fenomena sosial pada kerangka pikir disiplin ilmu matematika,” lanjut Yayuk.

(11)

Utoyo, M.Si., mengatakan bahwa belajar matematika sebenarnya bukan hal yang tak mudah. Namun, problemnya adalah kesan di masyarakat yang beranggapan bahwa belajar matematika itu susah. Hal itulah yang kian menjauhkan matematika dari masyarakat.

Agar matematika kembali dekat dengan masyarakat, para pengajar Departemen Matematika FST UNAIR mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat. Mereka memberikan edukasi terhadap guru tentang cara belajar matematika yang menarik sehingga mudah dimengerti siswa.

“Misalnya pada materi himpunan. Terdapat dua himpunan yaitu laki-laki dan perempuan. Menentukan relasi dari keduanya akan menghasilkan jawaban. Jawaban yang akan keluar harus dipertanyakan secara runtut dan riil untuk memberikan gambaran yang jelas,” terang Imam.

Penulis: Helmy Rafsanjani Editor: Defrina Sukma S

Prodi Ekonomi Pembangunan

Jawab Kebutuhan Zaman

UNAIR NEWS – Apakah kamu pernah membayangkan ketika kuliah di

ilmu sosial lantas begitu saja melepaskan hitung-hitungan matematis? Atau kamu menyukai hitung-hitungan matematis dengan diimbuhi paparan-paparan teori? Atau bisa jadi, kamu ingin mendalami pengetahuan tentang perekonomian negara bahkan internasional?

(12)

kamu memilih melanjutkan studi strata satu di Ekonomi Pembangunan. Begitulah yang dikatakan oleh kepala departemen yang sekaligus merangkap pelaksana tugas koordinator prodi S-1 Ekonomi Pembangunan Dr. Muryani, S.E., M.Si., MEMD.

Muryani mengungkapkan, rumpun Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang unik karena berada di antara kelompok Ilmu Sosial dan Ilmu Alam. “Dibilang eksakta karena di situ ada matematika dan statistik. Dibilang murni sosial juga tidak bisa karena eksaktanya juga banyak,” tutur Muryani ketika ditemui di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga.

Di prodi S-1 Ekonomi Pembangunan, mahasiswa dibebaskan untuk memilih lima peminatan yang masing-masing memiliki konsentrasi materi pembelajarannya masing-masing. Yakni, ekonomi moneter, ekonomi perencanaan, ekonomi internasional, ekonomi lingkungan, dan ekonomi publik.

Sejauh ini, peminatan ekonomi moneter menjadi pilihan favorit mahasiswa. Muryani mengungkapkan, lapangan kerja yang relatif bergengsi menjadi salah satu penarik minat. Sejumlah lulusan S-1 Ekonomi Pembangunan meraih posisi strategis di instansi perbankan maupun pemerintahan.

Di rumpun ekonomi moneter, mahasiswa bisa belajar banyak tentang regulasi perbankan, kebijakan moneter pemerintah, Bank Indonesia, maupun inflasi ekonomi.

Selain ekonomi moneter, mahasiswa bisa memilih ekonomi perencanaan. “Ekonomi perencanaan adalah ilmu yang memberikan kontribusi perencanaan kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk pemerataan pembangunan,” terang Muryani.

Bila mahasiswa cenderung tertarik dengan perdagangan lintas n e g a r a , m a h a s i s w a b i s a m e m i l i h p e m i n a t a n e k o n o m i internasional. Dalam ekonomi internasional, mahasiswa bisa belajar banyak tentang keuangan internasional, hingga kebijakan perdagangan internasional.

(13)

Persoalan di bidang energi juga turut dipelajari oleh mahasiswa yang memilih minat ekonomi lingkungan. “Menurut saya, ini adalah ilmu yang menjadi tren di masa depan karena persoalan lingkungan dihadapi oleh seluruh dunia. Jadi, akan selalu in,” tutur Muryani yang juga penulis artikel “The Negative Impact of Avian Flu on Economy” dalam Asian Social Economic Journal tahun 2014.

Di rumpun peminatan ekonomi publik, mahasiswa belajar banyak tentang persoalan yang menyangkut keuangan negara, seperti ekonomi kelembagaan.

Mengikuti perkembangan zaman

Agar selalu responsif dengan perkembangan zaman, para pengajar di Departemen Ilmu Ekonomi juga melakukan redesain kurikulum. Mulai tahun ajaran baru 2017, mahasiswa bisa memilih dan mengikuti empat mata kuliah baru. Keempatnya adalah ekonomi kemaritiman, ekonomi kesehatan, ekonomi politik, dan ekonomi strategi.

“Kami ini mengikuti perkembangan jaman. Selalu memperhatikan permasalahan-permasalahan di masyarakat yang relevan. Relevan itu maksudnya yang muncul dan menjadi tren,” tutur Ketua Departemen Ilmu Ekonomi FEB UNAIR.

“Mata kuliah Ekonomi Kemaritiman itu akan mensinkronkan dengan program negara. Kita (Indonesia) akan mengacu pada poros maritim. Kedua, Ekonomi Kesehatan. Ke depan, diprediksi masyarakat akan tambah makmur tetapi penyakit yang kaitannya dengan perekonomian itu erat. Mungkin orang itu semakin makmur tetapi muncul obesitas,” imbuh Muryani.

“Ketiga, Ekonomi Politik. Mengingat keputusan-keputusan politik berdampak pada kondisi perekonomian. Mahasiswa maupun masyarakat dapat wawasan tentang ilmu Ekonomi Politik. Keempat, adalah Ekonomi Strategi. Ekonomi Strategi berkaitan dengan bisnis. Walaupun Ilmu Ekonomi, orang harus memiliki wawasan bisnis yang di mana itu jadi core manajemen. Siapa

(14)

tahu nanti dia kalau lulus tidak harus apply ke pemerintahan tetapi bisa berwirausaha,” pungkasnya.

Penulis: Defrina Sukma S Editor: Nuri Hermawan

Prodi

TIHP

Optimalkan

Pengabdian di Sektor Industri

dan Pengelolaan Ikan

UNAIR NEWS – Program studi (prodi) Teknologi Industri Hasil

Perikanan (TIHP) Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga terus melakukan gebrakan untuk meningkatkan kualitas. Meski terbilang sebagai salah satu prodi terbaru di UNAIR, TIHP mampu menyamai berbagai keunggulan prodi lain di UNAIR, termasuk pada bidang pengabdian masyarakat.

Berbagai pengbdian terus digagas untuk mewujudkan salah satu pengamalan tri dharma dan wujud kepedulian terhadap sesama. Dr. Rr. Juni Triastuti, S.Pi., M.Si., selaku ketua prodi TIHP menuturkan bahwa berbagai pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh prodi yang dimpimpinnya tersebut rutin dilakukan setiap tahun, terlebih di sektor pengelolaan ikan dan industri perikanan.

Salah satu pengabdian masyarakat yang pernah dilakukan oleh prodi TIHP yakni pengelolaan ikan di Pulau Mandangin, Kabupaten Sampang, Madura.

“Kami pengmas ke Pulau Mandangin bersama dengan pihak universitas. Jadi, mulanyaa itu pengmas UNAIR, setelah melihat

(15)

kondisi di sana yang unggul di sektor perikanan, kami yang ditunjuk,” terang Juni.

Selain ke Pulau Mandangin, Juni juga menjelaskan bahwa baru saja prodi TIHP juga melakukan pengabdian di daerah Trawas, Kabupaten Mojokerto. Jika di Pulau Mandangin lebih fokus pada pengelolaan ikan, di Trawas prodi TIHP fokus memberikan pengabdian pada bidang industri perikanan. Menurutnya, tahap industri lebih fokus pada upaya mengembangkan hasil perikanan agar lebih efisien.

“Di Trawas kami juga mengajak industri rumahan untuk mengelola hasil perikanan agar mempunyai nilai lebih. Kemarin contohnya, kami mengajak mereka mengahsilkan inovasi kecil-kecilan, yakni membuat cireng dari tepung ikan. Ini kan jadi ada nilai lebihnya,” imbuh Juni.

Di akhir wawancara, Juni juga menambahkan bahwa satu hal yang juga membanggakan prodi TIHP yakni kedatangan pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintah Kota Surabaya. Dinas tersebut menggandeng prodi TIHP untuk membantu melakukan survei ikan-ikan segar yang ada di Surabaya.

“Meski prodi kami masih baru, mereka yang datang ke sini, ini kan suatu kebanggan bagi kami. Artinya kita memang punya keunggulan,” pungkas Juni.

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Faridah Hari

(16)

Lintas di Kampus B

UNAIR NEWS – Terhitung sejak Jumat (27/1) lalu, ada perubahan

arus lalu lintas di area kampus B Universitas Airlangga. Ada area yang memang steril dari kendaraan bermotor, dan ada pula area yang dulunya adalah jalan satu arah sedangkan kini dibuat dua arah.

Direktur Sarana Prasarana dan Lingkungan, Karnaji, M.Sos., mengatakan, perubahan arus lalu lintas dilakukan untuk mempermudah aksesibilitas sivitas akademika yang beraktivitas di kampus B. Sebab, rute arus lalu lintas selama ini cenderung memutar dan memakan jarak.

Meski demikian, Karnaji menuturkan bahwa arus lalu lintas berubah tak secara signifikan. Dulunya, pintu masuk sepeda motor hanya dibuka dari pintu masuk (depan Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Kini, ada tiga pintu masuk sepeda motor, yakni melalui pintu sebelah timur (dekat Menara Syariah), pintu masuk utama (depan FEB), dan pintu sebelah barat (Jalan Dharmawangsa).

“Sekarang di Syariah Tower kita jadikan pintu masuk untuk akses ke FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Fakultas Psikologi, FIB (Fakultas Ilmu Budaya) dan Perpustakaan. Jadi, tidak ada perubahan berarti, malah nggak pakai muter seperti dulu. Kalau dulu mau ke FISIP, nggak muter lagi dari FEB dan FH. Kita tambahi separator di area pintu masuk dekat Syariah Tower,” tutur Karnaji.

Penambahan akses pintu masuk motor di wilayah Menara Syariah disebabkan adanya lahan parkir yang dikonsentrasikan di wilayah timur dan selatan. Di wilayah timur dan selatan, lahan parkir motor ditempatkan di lapangan FISIP, di seberang sungai, FIB, Psikologi, dan Vokasi.

(17)

Denah arus lalu lintas di area kampus B Universitas Airlangga. (Foto: Istimewa)

Sedangkan, akses pintu masuk mobil yang menuju FISIP, dan FF, melalui pintu masuk depan FEB ke arah sebelah timur. Lahan parkir dikonsentrasikan di sebelah timur FF dan sesuai fakultas masing-masing. Untuk akses pintu masuk mobil yang menuju FEB, Vokasi, Psikologi, Fakultas Hukum, dan FIB, melalui pintu masuk depan FEB ke arah barat atau bisa meneruskan ke arah selatan FH dan menuju lokasi parkir sesuai fakultas.

“Parkirnya kan sudah di timur FISIP. Farmasi nggak ada parkir lagi, Pusat Bahasa nggak ada parkir lagi kecuali pegawai, mahasiswanya harus pindah ke timur FISIP semua. Vokasi juga. Makanya kita buka akses ke sana,” terang Direktur SPL.

Sampai saat ini, untuk mensosialisasikan perubahan arus lalu lintas, pihak SPL sudah berkoordinasi dengan seluruh unit

(18)

kerja di kampus B. Selain itu, baliho juga sudah dipasang di tempat-tempat yang mudah ditemui. (*)

Penulis: Defrina Sukma S. Editor: Nuri Hermawan

Prodi Sastra Jepang, Hadirkan

Nuansa Negeri Sakura di

Airlangga

UNAIR NEWS – Program studi (prodi) Sastra Jepang Universitas

Airlangga masih terbilang sebagai salah satu prodi yang baru. Berada di lingkup Fakultas Ilmu Budaya (FIB), prodi Sastra Jepang baru dibentuk pada tahun 2006 dan sudah mengalami banyak perkembangan di dalamnya.

Ketika ditemui di ruang kerjanya, Dwi Anggoro Hadiutomo, M.Hum., Ph.D., selaku Kepala prodi Sastra Jepang mengatakan bahwa prodi yang tengah dipimpinnya tersebut sudah dilengkapi dengan tenaga pengajar yang mempunyai keahlian di masing-masing bidang.

“Dosen–dosen yang kami miliki mempunyai keahlian yang beragam, bahkan ada juga yang menekuni budaya popular Jepang seperti cosplay dan anime,” tutur Dwi.

Selain itu, untuk menambah kemampuan mahasiswa dalam berbicara dan menulis huruf kanji prodi Sastra Jepang secara rutin mendatangkan Native asal Jepang untuk bisa membimbing secara langsung mahasiswa.

Untuk Native sendiri, Dwi menjelaskan bahwa prodi Sastra Jepang bekerja sama dengan beberapa lembaga Jepang, salah

(19)

satunya adalah Ashinaga Foundation. Lembaga tersebut secara berkala bersedia mendatangkan mahasiswa asal Jepang ke Indonesia untuk belajar maupun membantu dosen membimbing mahasiswa dalam mengasah kemampuan berbahasa Jepang.

Tidak hanya itu, prodi Sastra Jepang juga dilengkapi dengan fasilitas laboratorium Bahasa Jepang yang memadai. Dalam kurikulum yang disusun prodi Sastra Jepang memberikan mata kuliah yang tidak hanya berupa kajian sastra dan budaya saja. Namun, juga dibekali dengan ilmu penerjemahan, korespondensi, dan juga mata kuliah pengajaran.

“Dengan begitu lulusan Sastra Jepang diharuskan unggul dalam Ilmu Kebahasaan,” imbuh Dwi.

Untuk kegiatan mahasiswa sendiri setiap tahunnya prodi Sastra Jepang memiliki kegiatan “Japanese World” yang dikelola oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang UNAIR (Niseikai). Kegiatan ini merupakan sebuah event yang menyelenggarakan festival seni, bazaar makanan, panggung hiburan, dan juga lomba-lomba yang semuanya disusun dengan mengangkat nuansa Jepang.

Tiap tahunnya Japanese World yang diadakan di Kampus B UNAIR dan selalu ramai dikunjungi pengunjung dari dalam kota maupun luar kota. Selain ingin menikmati acara, pengunjung juga ingin merasakan animo suasana Negeri Sakura di Surabaya.

“Jepang kan kaya akan tata tertib dan budaya popular, kita ingin hadirkan disini. Jadi disini (Sastra Jepang, -red), mahasiswa tidak melulu belajar Bahasa atau grammar tapi dibarengi dengan mempelajari budaya Jepang yang lain seperti minum teh, menonton film Jepang, dan bersama sama memasak masakan Jepang,” tambah Dwi.

Sesuai peninjauan berkala yang dilakukan prodi Sastra Jepang, 80% lulusan Sastra Jepang bekerja di berbagai macam bidang yang linier seperti di Bank Jepang, penerjemah, dosen atau guru Bahasa jepang, staf di perusahaan Jepang hingga Guide

(20)

Dwi juga mengatakan bahwa masyarakat selalu berpandangan bahwa prodi yang berawalan dengan “Sastra” selalu diidentikkan dengan puisi dan sajak. Padahal di sastra banyak yang bisa dipelajari, dari sastra sendiri, sejarah hingga budaya.

“Kita harus mengubah pola pikir tentang sastra. Jadi sastra itu dengan budaya yang menyangkut-menyangkut dengan kehidupan manusia. Pemikiran seperti itu harus mulai digaungkan. Jangan terjebak dengan pemikiran sastra yang sempit. Dengan artian lulusan sastra tidak hanya bisa jadi editor bahasa, tapi bisa di lingkungan kerja manapun,” tambah Dwi. (*)

Penulis : Faridah Hari Editor : Nuri Hermawan

Referensi

Dokumen terkait

kepentingan ekonomi Rwanda dalam Perang Kongo yaitu eksploitasi alam yang dilakukan oleh Rwanda dipengaruhi oleh kurangnya infrastruktur dan lebih cenderungnya

Model manajemen pelatihan IPA terpadu hasil pengembangan ini memiliki nilai keefektifan sebagai berikut: (1) terbukti dapat meningkatkan kemampuan kompetensi profesional IPA

1) Tingkat kecemasan responden kelompok ibu pekerja menunjukkan bahwa sebagian besar tidak terdapat kecemasan. 2) Tingkat kecemasan responden kelompok ibu rumah

dengan baik dan benar. Perbedaan waktu juga harus di perhatikan dalam organisasi maya ini geografi memang tidak masalah, tapi dari segi waktu. harus diperhatikan. Beberapa

The higher concentration of NaNO 3 solution increased the amount of ion adsorbed ono the copolymer, however the higher temperature the amount of ion adsorbed by the copolymer

Silase dibuat dengan mencacah bahan hijauan menjadi ukuran yang kecil-kecil, kemudian menyimpannya kedalam ruang kedap udara.Pencacahan dilakukan untuk mendapatkan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka penulis selaku peneliti mencoba untuk menarik kesimpulan bahwa: (1) fluktuasi perubahan harga spot dari bulan oktober

untuk menggambarkan hubungan jumlah dominansi suatu jenis gulma dengan jenis gulma lainnya dalam suatu komunitas. Jenis gulma yang mempunyai nilai NJD terbesar berarti