Pemetaan Dirichlet ke Neumann untuk
1Rangkaian Listrik berbentuk Segi
2dengan Elemen bernilai Real-Positif
3A.D. Garnadi
1, M.N. Indro
2, M.T Julianto
1, A. Pribadi
31
Departemen Matematika, Institut Pertanian Bogor
2
Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor
3
STEI, Institut Teknologi Bandung
4
Abstract
5
Dalam tulisan ini dibahas representasi peta Dirichlet ke Neumann dari 6
sebuah rangkaian listrik berbentuk segi dengan elemen rangkaian bernilai 7
real positif. Permasalahan ini berasal dari analogi diskret dari Tomografi 8
Kapasitansi. Secara tidak langsung, analogi diskret terkait dengan ben-9
tuk hampiran elemen hingga campuran dari permasalahan Tomografi Kap-10
asitansi. 11
Keywords: Rangkaian Listrik, Elemen Diskret, 12
Plan your flight, and fly according to your plan · · ·
13
(A pilot saying) 14
1
Pendahuluan
15
Tomografi Kapasitansi Elektrik (Electrical Capacitance Tomography(ECT))
meru-16
pakan salah satu teknologi pemetaan tak merusak yang menggambarkan distribusi
17
bahan yang di batasi alat dengan cara melakukan pengukuran listrik di batas.
18
Berdasarkan data pengukuran, algoritma rekonstruksi digunakan untuk
menge-19
tahui distribusi impedansi bahan dalam bentuk citra.
Rentang pemakaian ECT sebagai teknik citra tak merusak, cukuplah luas.
21
Dalam bidang biomedis, teknologi ini digunakan sebagai alat monitor klinis
den-22
gan kemungkinan aplikasi yang cukup luas[15]. Lebih jauh lagi, dalam industri
23
proses, ERT digunakan sebagai instrumen untuk memonitor peralatan proses yang
24
berbentuk silindris [16].
25
Meski pun dapat dikatakan sebagai alat yang cukup menjanjikan dan ’murah’,
26
untuk menghasilkan distribusi sebagai gambar berdasarkan data yang dikumpulkan
27
melalui algoritma rekonstruksi citra yang andal dan kekar merupakan hal yang
28
tidak mudah.
29
Metoda Elemen Hingga [12] pada umumnya dijadikan metoda diskretisasi model
30
alat ERT[10], sedangkan varian MEH yang dikenal sebagai metoda campuran,
di-31
gunakan di [7]. Sementara itu, model analogi mempergunakan rangkaian kapasitor
32
diberikan oleh [6], [11][8], untuk potongan penampang sebagai masalah 2 dimensi,
33
dan [4] untuk masalah 3 dimensi.
34
2
Rangkaian dengan Elemen bernilai real positif
35
Misalkan, Γ = (N,B), graph berarah (digraph) yang terkait dengan rangkaian
36
listrik, tanpa kehilangan keumuman, anggap Γ graph datar (planar digraph). Sebut
37
B={b1, b2,· · ·, bE}menyatakan himpunan cabang berarah (directed branches/edges), 38
berkait dengan himpunan elemen{c1, c2,· · ·, cE}dengan Re(cj)>0 ,N ={n1, n2,· · ·, nI, nI+1, nI+2,· · ·, nI+β} 39
menyatakan himpunan simpul (nodes), berkait dengan himpunan tegangan, I
40
menyatakan jumlah simpul dalam, danβmenyatakan jumlah simpul di batas,
den-41
gan :nN =I+β.Terkait dengan rangkaian tersebut, misalkanA0 ∈({−1,0,1})E×nN
42
merupakan matriks insidensi dari topologi rangkaian listrik1.
43
Dengan menerapkan hukum-hukum listrik pada cabang dan simpul, akan kita
44
peroleh hasil sebagai berikut ini.
45
Dengan menggunakan Hukum Ohm di cabang, berlaku :
46
j+ (∆V)j = ijcj;
(vj−vl) = ijcj;j = 1,· · ·, E (TANPA sumber tegangan)
ijcj−(vj−vl) = 0;j = 1,· · ·, E (1)
serta Hukum Kirchoff di simpul :
47
X
k∈B
ak`ik= 0, ∀`∈ N. (2)
1Istilah matriks insidensi disajikan agak berbeda dari satu buku ke buku yang lain, meski
pun secara esensial identik [2][5][17], di sini kita gunakan representasi di [17], sementara di buku yang lain, transposisinya yang disebut sebagai matriks insidensi.
Tuliskan :
48
j = [i1i2· · ·iE]t; v= [v1v2· · ·vIvI+1· · ·vI+β]t.
Dengan anggapan bahwa elektroda terakhir di bumikan, dan penomoran simpul
49
dilakukan sedemikan rupa sehingga nomor simpulnya merupakan nomor buntut.
50
Maka, kolom terakhir dari matriksinsidensiakan dibuang [17]. TuliskanAsebagai
51
matriks dariA0 setelah kolom terakhirnya dibuang, tanpa kehilangan keumuman,
52
A kita sebut matriks insidensi.
53 54
Maka dari (1) dan (2) akan diperoleh sebuah sistem persamaan linear berikut :
55 C A At 0 ! j v ! = 0 q ! , (3)
denganC = diag(c1,· · ·, cE), dan A matriks insidensi. 56
Akibat pengurutan nomor simpul dengan menomori terlebih dulu simpul di
57
bagian dalam, kemudian mengikuti terkemudian simpul pada batas, kita peroleh
58
partisi matriks sebagaimana berikut ini :
59
A= (AI|Aβ); AI ∈({−1,0,1})E×I, Aβ ∈({−1,0,1})E×β,
maka persamaan (3) dapat dituliskan dalam bentuk partisi :
60    C [AIAβ] " At I At β # 0    j v ! =    0 0 q   , (4)
Bila input diberikan dalam bentuk arus pasangan dipol pada batas :
61
qβ = (
±1;j 6=k sepasang node di batas
0 lainnya.
Apabila dilakukan pengukuran dari batas sebanyak m kali pengukuran dengan
62
input arus pasangan dipol yang semuanya berbeda, kita peroleh sebuah persamaan
63
matriks :
64
K[a1· · ·am] = [b1· · ·bm]
denganK merupakan matriks sisi kiri di (4), dan kolom di ruas kanan berasal dari
65
eksitasi arus input.
3
Pemetaan Tegangan ke Arus di Batas (
Dirichlet to
Neu-67
mann Map
,
Λ
γ) dari Rangkaian Bujur Sangkar (
Square
68
Network
).
69
Dalam bagian ini, akan ditinjau kasus khusus rangkaian kapasitor di bidang. Untuk
70
setiap bilangan bulat positif n, sebuah jala kapasitor Ωh dibangun dengan cara 71
sebagai berikut. Simpul (nodes) dari Ωh ialah titik kisi di bidangp= (i, j) dengan 72
0 ≤ i ≤ n + 1 dan 0 ≤ j ≤ n + 1, dengan tidak mengikutkan titik di sudut
73
(0,0),(n+ 1,0),(0, n+ 1),(n+ 1, n+ 1).Titik simpul dari Ωhkita notasikan dengan 74
Ω0. Interior dari Ω0, sebut int(Ω0), terdiri dari titik simpul p = (i, j) dengan
75
1 ≤ i ≤ n dan 1 ≤ j ≤ n. Batas dari Ω0, sebut ∂Ω0, ialah Ω0\int(Ω0). Setiap
76
titik interior pmemiliki 4 simpul tetangga, masing-masing bertempat di satu kisi
77
terdekat di atas, kanan, bawah, dan kiri; himpunan tetangga dari simpul p, kita
78
tuliskan N(p). Setiap simpul dalam p, p ∈ int(Ω0), memiliki sifat semua simpul
79
tetangganya merupakan simpul dalam, N(p) ⊂ int(Ω0). Setiap titik p di batas,
80
hanya tepat memiliki satu tetangga, tepatnya satu simpul dalam berada pada
81
jarak satu kisi. Satuedge(sisi) (p, q) di Ω,denganpdanq di int(Ω0) yang berjarak
82
satu unit kisi, atau simpul batas p dengan tetangganya q yang merupakan titik
83
dalam. Himpunan edge disimbolkan dengan Ω1. Suatu sisi (p, q) dengan p titik
84
batas dan q merupakan titik dalam, disebut edge batas.
85
Dengan melakukan eliminasi variabel j di persamaan (3) kita dapatkan :
86
AtC−1Av= 0
qβ !
Akibat partisi yang diinduksi oleh penomoran simpul, maka akan kita peroleh
87
pemetaam dari tegangan ke arus di batas (Dirichlet to Neumann map) dari
rangka-88 ian listrik :[11] 89 qβ = [Atβ ·C −1·A β−Atβ ·C −1 ·A I(AtI·C −1·A I)−1AtI·C −1·A β] | {z } Λγ vβ .
Sebaliknya pula, kita dapatkan peta input arus ke tegangan di batas ( Neu-90
mann to Dirichlet map) :
91
vβ = Λ†γqβ,
dengan [·]† menyatakan invers Moore-Penrose dari [·].
92
Kedua peta ini mengungkapkan pada kita, bahwa tegangan pada bata selalu
93
dapat diperoleh untuk setiap arus yang menjadi input di batas, demikian pula
94
sebaliknya. Curtis & Morrow [3], membahas sifat-sifat Λγ untuk rangkaian bujur 95
sangkar.
4
Hubungan rangkaian kapasitor dan Diskretisasi Elemen Hingga
97
Campuran.
98
Perhatikan analogi sebagaimana diperlihatkan di tabel berikut :
99
Rangkaian Listrik Elemen Hingga Campuran
simpul Elemen
edge edge Elemen
100
Dengan pemilihan basis elemen hingga Raviart-Thomas orde terkecil untuk
101
approksimasi Elemen Hingga, analogi di atas akan menghasilkan struktur matriks
102
yang serupa manakal koefisien bernilai kompleks real-positif, bandingkan dengan
103
hasil di [9] untuk elemen bernilai positif. Sejalan dengan pemikiran di atas, akan
104
diperoleh pula pemetaan Λγ dan Λ†γ hasil diskretisasi elemen hingga yang serupa. 105
Ucapan Terima Kasih
106
Pekerjaan ini didanai oleh Kemenristekdikti melalui skim PUPT-IPB dengan
kon-107
trak nomor 079/SP2H/LT/DRPM/II/2016.
108
References
109
[1] Pribadi, A., Garnadi, A.D., Indro, M.N. and Julianto, M.T., ‘Phantom
Vir-110
tual’Berbasis Rangkaian Kapasitor untuk Electrical Capacitance
Tomogra-111
phy, Prosiding Seminar ???.
112
[2] N.L. Biggs, Algebraic Graph Theory, Oxford University Press.
113
[3] E.B. Curtis & J.A. Morrow, The Dirichlet to Neumann Map for a Kapasitor
114
Network, SIAM J.Appl.Math., 50(1991), 1011-1029.
115
[4] A. R. Daniels, R. G. Green, & Basarab-Horwath, Modelling of three
dimen-116
sional resistive discontinuities using HSPICE, Meas. Sci. Tech.,v 7, 338-442
117
[5] N. Deo, Graph Theory and its Applications, Prentice-Hall India.
118
[6] K. A. Dines & R. J. Lyttle, 1981, Analysis of electrical conductivity imaging,
119
Geophysics, v 46, 1025-1036
120
[7] A. D. Garnadi, 1997, Electrical Impedance Tomography Based on Mixed
Fi-121
nite Element Model, Proceedings CMSE97, IV.C.6-1-IV.C.6-7
[8] A. D. Garnadi, 2004, Discrete Resistance Tomography, Proc. HPA,
Yo-123
gyakarta.
124
[9] A. D. Garnadi, 2004, Mixed Finite Element formulation of Forward Problem
125
of EIT on Quadrilateral, Manuscript.
126
[10] P. Hua & E. J. Woo, 1990, Reconstruction Algorithms, in [18], 97-137
127
[11] M. A. Hussain, B. Noble, & B. Becker, 1989, Computer simulation of an
128
Inverse Problem for Electric Current Tomography using A Uniform Triangular
129
Discretization, IEEE Eng. Med. Biol. Soc. 11th Ann. Int. Conf.,448-450
130
[12] C. Johnson, 1990, Numerical Solution of Partial Differential Equations by the
131
Finite Element Method, Cambridge University Press
132
[13] W. R. B. Lionheart, S. B. Arridge, M. Scweizer, M. Vauhkonen, & J. P.
Kai-133
pio, Electrical Impedance and Diffuse Optical Tomography Reconstruction
134
Software, 1st World Congress in Industrial Process Tomography, Buxton,
135
Greater Manchester, April 14-17, 1999
136
[14] T. Murai & Y. Kagawa, 1985, Electrical Impedance Tomography Based on a
137
Finite Element Model, IEEE Trans. Biomed. Eng., v BME-32, 177-184
138
[15] J. C. Newell, 1996, State of the art in Impedance Imaging, Lecture Notes
139
distributed at College on medical Physics : Methods, Instrumentation and
140
Techniques in Medical Imaging, 9-27 September 1996, ICTP, Trieste
141
[16] A. Plaskowski, M. S. Beck, R. Thorn, & T. Dyakowski, 1995, Imaging
Indus-142
trial Flows: Applications of electrical process, Institute of Physics Publishing
143
[17] G. Strang, 1986, Introduction to Applied Mathematics, Wellesley-Cambridge
144
Press
145
[18] J. G. Webster (ed), 1990, Electrical Impedance Tomography, Adam Hilger
146
[19] T. J. Yorkey, 1990, Electrical impedance tomography with piecewise
polyno-147
mial conductivities, J. Comp. Phys., 91, 344-360