• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Status Kuda Faali Kuda Polo... M Arif Rahman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Status Kuda Faali Kuda Polo... M Arif Rahman"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN STATUS FAALI KUDA POLO SEBELUM DAN SESUDAH DILATIH DI NUSANTARA POLO CLUB

(Kuda, status faali, frekuensi respirasi, frekuensi denyut jantung, suhu tubuh) STUDY OF THE PHYSIOLOGICAL STATUS OF POLO HORSES BEFORE AND

AFTER TRAINING IN THE ARCHIPELAGO POLO CLUBE

(HORSES PHYSIOLOGIC STATUS, FREQUENCY OF RESPIRATION, HEART RATE, BODY TEMPERATURE)

M Arif Rahman*, Sri Bandiati Komar**, An An Yulianti **

Universitas Padjadjaran

*Alumni Fakultas Peternakan Unpad Tahun 2016 **Staf Pengajar Fakultas Peternakan Unpad

e-mail : m.085811668171@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian mengenai kajian status faali kuda polo sebelum dan sesudah dilatih di dilaksanakan pada tanggal 20-30 maret 2016 bertempat di Nusanatara Polo Club kecamatan cibinong, kabupaten bogor, jawa barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status faali kuda sebelum dan sesudah dilatih dan waktu yang perlukan kuda tersebut untuk kembali ke status faali yang normal. Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan objek sesuai dengan apa adanya, pengambilan sampel dilakukan selama dua minggu. Dalam penelitian ini peubah yang diamati adalah Frekuensi respirasui, Frekuensi denyut jantung dan Suhu tubuh yang dilakukan pada 25 ekor kuda polo dan masih aktif digunakan untuk olahraga polo memiliki jenis kelamin jantan dan betina. Hasil dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa frekuensi respirasi sebelum dilatih memiliki nilai rataan 17,2 dan sesudah dilatih memiliki nilai rataan 60,8. Frekeunsi denyut jantung sebelum dilatih memiliki nilai rataan 29,16 dan 57,48 setelah dilatih. Suhu tubuh kuda sebelum dan sesudah dilatih memiliki niali yang tidak terlalu jauh yaitu 37,25-37,46. Dan waktu yang diperlukan untuk kembali ke normal (daya homeostasis) sekitar 15’

Kata kunci: Kuda, Status faali, Frekuensi Respirasi, frekuensi denyut jantung, dan suhu tubuh ABSTRACT

Research on the status of horses study faali polo before and after trained in held on a date 20-30 march 2016 housed in nusanatara polo club in cibinong , bogor districts , west java .The purpose of this research is to find status faali horses before and after trained and a horse the need to return to normal faali status .Research is the method used descriptive the methods delineating objects according to as it is , the sample done for two weeks .In this research variables we examined is respirasui frequency , the frequency of heart rate and body temperature carried on 25 horses polo and still active used to sports polo having the sexes male and female . The result of the survey concluded that the frequency respiration before trained having value rataan 17,2 and after trained having value rataan 60.8 .Frekeunsi heart rate before trained having value rataan 29.16 and 57,48 after trained .Temperature the body of a horse before and after trained having niali who do not too far namely 37,25-37,46. And the time needed to return to normal ( power homeostasis ) around 15’.

Keywords: Horses, Physiologic status, frequency of respiration, The frequency of heart rate , and body temperature

(2)

PENDAHULUAN

Kuda merupakan hewan pseudoruminan yang umumnya dimanfaatkan sebagai ternak kerja. Hewan ini merupakan ternak monogastrik yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Peranan lain dari seekor kuda adalah dapat dimanfaatkan di bidang olahraga, sarana rekreasi maupun sebagai hewan kesayangan. Binatang ini telah mengalami evolusi sekitar 60 juta tahun yang didukung oleh penemuan kerangka lengkap dari fosil eohippus yang ditemukan di bentukan tebing Eocene pada tahun 1867. Pada tahun 1931 kerangka binatang ini disusun kembali di Big Horn Basin, Wyoming USA oleh palaeontologi dari Institut Teknologi California. Fosil dari hewan ini hampir dapat ditemukan pada setiap daerah di penjuru dunia. Hal tersebut menunjukan bahwa ternak kuda dapat menyesuaikan terhadap kondisi iklim likungan dia berada.

Kegemaran manusia terhadap kuda khususnya Poni Argentina saat ini sudah mulai berkembang, namun belum banyak informasi mengenai kuda Poni Argentina. Adanya pemeliharaan kuda di nusantara polo club (NPC) diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan para pecinta kuda terhadap kuda polo, salah satu alasan ketertarikan terhadap kuda yaitu dilihat dari keaadaan fisik kuda tersebut.

Sesuai dengan perkembangan kebudayaan dan pengalaman manusia fungsi dari binatang ini berubah menjadi cabang olahraga yang di minati seperti pacuaan kuda, equistrian dan polo. Adanya olahraga berkuda membuat masyarakat berusaha untuk memperbaiki mutu kuda melalui grading up kuda lokal dengan kuda impor yang akan menghasilkan Kuda Pacu Indonesia (KPI).

Kuda poni dipilih karena memiliki bentuk tubuh yang tidak terlalu tinggi, mempunyai sifat yang tenang dan mempunyai daya tahan tinggi dan cocok untuk digunakan dalam olahraga polo. Secara umum kuda polo yang akan digunakan dalam pertandingan harus mempunyai performans yang baik. Didalam melakukan aktivitas latihan kuda menghasilkan energi, menyimpanya dalam bentuk energi (panas) tubuh, hal ini akan direspon oleh kuda tersebut dengan melakukan proses homeostasis.

Respirasi berfungsi sebagai parameter yang dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui fungsi organ tubuh bekerja secara normal, dimana fungsi utama pada respirasi yaitu menyediakan oksigen bagi darah dan mengambil karbondioksida dari darah untuk dikeluarkan (Schmidt, 1997). Dalam aktivitas yang tinggi akan terjadi kenaikan frekuensi respirasi karena ternak akan mengeluarkan uap panas melalui udara.

Denyut jantung dalam keadaan normal suaranya berirama, teratur, dan tetap. Frekuensi detak jantung yang tinggi pada ternak menandakan ternak tersebut dalam keadaan tidak normal.

(3)

(Akoso,1996). Dalam aktivitas tinggi, maka frekuensi denyut jantung menjadi meningkat sehingga terjadi fasodilatasi dan pengaliran darah menjadi lebih cepat.

Suhu tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan pelepasan panas tubuh. Indeks temperatur dalam tubuh dapat dilakukan dengan memasukkan termometer ke dalam bagian rektum. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi temperatur tubuh antara lain bangsa ternak, aktivitas, kondisi kesehatan, dan kondisi lingkungan ternak (Frandson, 1996). OBJEK DAN METODE

Objek

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda Polo betina dan jantan berjumlah 25 ekor dengan umur dan berat yang relatif sama. Kuda yang diteliti adalah kuda yang biasa untuk perlombaan olahraga Polo.

Metode

Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, penelitian deskriptif adalah salahsatu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek sesuai dengan apa adanya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu sampel diambil secara acak berdasarkan jenis kelamin serta umur dan bobot badan yang relatif sama. Pengambilan sampel akan dilakukan selama dua minggu.

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan umum

Nusantara Polo Club adalah sebuah club olahraga kuda polo satu satunya berada di Indonesia yang memiliki luas lapangan 2 hektardanluaslahan keseluruhan 6,5 hektar. Nusantara polo club ini bertempat di Jl. Karanggan Raya Cibinong, Kabupaten Bogor dekat dengan Jagorawi golf & country club. Letak Geografis Kabupaten ini antara 6º18' 6º47'10 LS dan 106º23'45- 107º 13'30 BT. Kelembaban di Nusantara Polo Club 61-96%, suhu 23-32°C, dan juga kecepatan angin 25 km/jam dari arah angin timur laut. (BMKILOGRAM, 2016)

Tata laksana pemeliharaan kuda

Aktifitas di Nusantara Polo Club dimulai dari jam 06.00 dengan mengeluarkan kuda yang selanjutnya akan dibersihkan dengan menggunakan alat dan sikat khusus oleh groom (pengurus kuda) masing-masing untuk menghilangkan kotoran pada kuda selama kuda berada di dalam kandang. Satu orang groombiasanya mengurus 3-4 kuda. Setelah menyikat kuda, groom membersihkan kandang dari feses dan air kencing kuda agar kandang tetap bersih dan

(4)

kuda tidak mudah terserang penyakit. Ketika pekerjaan groom sudah selesai, maka kuda diajak berjalan (exercise) di sekitar Nusantara Polo Club selama 30 menit.

Perkandangan

Perkandangan yang ada di Nusantara Polo Club terdiri dari kandang alpha yang berisi 39 ekor kuda, kandangbravo yang berisi 35 kuda, tempat penyimpanan pakan, dan tempat penyimpanan peralatan berkuda. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Mc.Banee (1991) yang menyatakan peternakan kuda yang baik dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti tempat penyimpanan peralatan, tempat penyimpanan makanan, dan ruang groom pada setiap kandang sehingga memudahkan dalam pengawasan kuda.

Pakan

Pemberian pakan rumput untuk kuda di Nusantara Polo Club biasanya dua kali sehari, yaitu pada jam 09.00 dan jam 17.00 sebanyak 5-7 kilogram dalam sekali pemberian. Rumput yang digunakan biasanya jika kuda sedang masa aktif latihan polo seperti pada bulan mei-oktober adalah rumput import dari Australia, dan jika kuda sedang dalam masa istirahat rumput yang diberikan hanyalah rumput alfalfa yang ditanam sendiri di lahan seluas 6000 meter. Kesehatan

Pemberian obat yang rutin seperti obat cacing selama 3 bulan sekali sebanyak 20-25ml dan juga gusanex yaitu spray anti lalat Penyakit yang paling sering menyerang kuda yaitu kholik. Kholik adalah penimbunan gas pada perut dan apabila telat dalam penanganan nya dapat menyebabkan kematian. Jika kuda terlihat gejala kholik seperti gelisah, feses yang keras dan sulit untuk makan, maka kuda tersebut harus di exercise selama 30 menit.

Pembahasan

Ternak akan selalu beradaptasi dengan lingkungan tempat hidupnya, apabila lingkungan dengan suhu dan kelembapan tinggi maka dapat menyebabkan stress (cekaman) karena sistem pengaturan panas tubuh dengan lingkungannya menjadi tidak seimbang, sehingga untuk menyeimbangkan keadaan temperatur tubuh dengan perbedaan lingkungan luar tubuh ternak akan melakukan proses homeostasis. Data yang dianalisis adalah frekuensi respirasi, frekuensi denyut jantung, dan suhu yang dilakukan pada 25 ekor kuda polo yang masih aktif digunakan dalam pertandingan polo yang berjenis kelamin jantan dan betina, bertempat di Nusantara Polo Club, kabupaten Bogor.

Pelaratan Polo berkuda

Olahraga polo berkuda memiliki peralatan-peralatan khusus yang harus digunakan pada saat pertandingan berlangsung seperti pelana (saddle) sebagai dudukan yang diletakan pada punggung kuda, sabuk (safety) untuk melilitkan pelana kebagian dada kuda, pijakan kaki untuk

(5)

penunggang kuda (stir-up) , tali kekang kuda (bridel), bandage yang dibalutkan pada kaki agar mengurangi cedera pada kuda, martingale, sepatu bot, pelindung lutut (kneeguard), sarungtangan, helm, polo stick (mallet),dan juga bola polo.

Frekuensi respirasi

Tabel 1. Hasil perhitungan frekuensi respirasi sebelum dan sesudah dilatih

Nilai Sebelum Latihan Sesudah Latihan Rata-rata (kali) 17,2 60,8 Ragam 11,66 115,33 Simpangan Baku 3,41 10,73 Koefisien Variasi (%) 19 17 Minimal 14 40 Maksimal 28 80

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa frekuensi respirasi pada kuda polo sebelum latihan di Nusantara Polo Club memiliki nilai minimal 14 kali, nilai maksimal 28 kali dengan rataan jumlah frkuensi respirasi sebanyak 17,2 kali, Rataan jumlah respirasi pada kuda polo di Nusantara Polo Club lebih tinggi dibanding dengan frekuensi respirasi kuda dewasa yang diutarakan oleh Hawcroft (1990) yang menyatakan bahwa respirasi normal pada kuda dewasa saat diam yaitu antara 10 – 15 kali respirasi permenit.

Tabel 2. Hasil perhitungan frekuensi respirasi yang diperlukan kuda untuk kembali ke normal setelah dilatih.

Setelah latihan Jumlah ternak Satuan %

5’₁ 5’₂ 5’₃ 5’₄ >5’₅ - 3 ekor 11 ekor 7 ekor 4 ekor 0 12 44 28 16

Kuda merupakan ternak yang homeioterm yaitu mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap dalam keadaan normal, pada saat kuda melakukan aktivitas tinggi maka akan menyebabkan penimbunan panas dalam tubuh. Perhitungan frekuensi respirasi berfungsi sebagai salah satu parameter kesehatan atau keadaan kuda. Menurut Kelly (1984), frekuensi respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah ukuran tubuh, umur, aktifitas fisik, kegelisahan, suhu lingkungan. Pengukuran dilakukan dengan selang waktu 5 menit tabel diatas menjelaskan bahwa waktu frekuensi yang diperlukan kuda untuk kembali ke keadaan normal paling banyak yaitu pada menit ke 15 yaitu 11 ekor (44%).

(6)

Frekuensi denyut jantung

Tabel 3. Hasil perhitungan frekuensi denyut jantung sebelum dan sesudah dilatih

Nilai Sebelum Latihan Sesudah Latihan Rata-rata (kali) 29,16 57,48 Ragam 12,80 114,92 Simpangan Baku 3,5 10,72 Koefisien Variasi (%) 12 18 Minimal 22 40 Maksimal 36 78

Berdasarkan Tabel 3, terlihat bahwa denyut jantung sebelum dilatih pada kuda polo di Nusantara Polo Club Memiliki nilai minimal 22 kali, nilai maksimal 36 kali dengan rataan jumlah denyut jantung sebanyak 29,16 kali. Jumlah rataan denyut jantung sesuai dengan pendapat Hawcroft (1990) yang menyatakan bahwa kuda dalam keadaan normal (tidak melakukan aktivitas) frekuensi denyut jantung nya adalah 30-40 kali per menit.

Tabel 4. Waktu frekuensi denyut jantung yang diperlukan kuda untuk kembali ke keadaan normal setelah aktivitas

Setelah lst1ihan Jumlah ternak Satuan %

5’₁ 5’₂ 5’₃ 5’₄ >5’₅ - 7 ekor 14 ekor 4 ekor - 0 28 56 16 0

Salah satu cara kuda untuk mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap normal adalah dengan cara meningkatkan frekuensi denyut jantung, dengan aktivitas tinggi maka frekuensi denyut jantung akan semakin meningkat. Kecepatan denyut jantung dapat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan, aktivitas tubuh, suhu tubuh, latak geografis, penyakit dan stress (Duke’s, 1995).

Pengukuran tersebut dilakukan dengan selang waktu 5 menit. Pada tabel diatas menjelaskan bahwa kuda frekuensi denyut jantung yang ada di Nusantara Polo Club dapat kembali ke relatif normal paling banyak yaitu, 14 ekor (55%) pada menit ke 15.

Suhu tubuh

Temperatur tubuh merupakan hasil keseimbangan antara produksi panas dan pengeluaran panas tubuh (Frandson, 1996)

(7)

Tabel 5. Hasil perhitungan suhu tubuh sebelum dan sesudah dilatih Nilai Sebelum Latihan Sesudah Latihan Rata-rata (kali) 37,25 37,46 Ragam 0,17 0,0675 Simpangan Baku 0,4 0,25 Koefisien Variasi (%) 1 6 Minimal 36,3 37 Maksimal 37,8 38,1

Suhu tubuh tubuh kuda sebelum dilatih memiliki niali 36,3oC dan maksimal 37,8oC dengan rataan suhu tubuh sebesar 37,25oC suhu tubuh kuda setelah dilatih memiliki nilai minimal 37oC dan setelah dilatih 38,1oC dengan rataan suhu tubuh sebesar 37,46oC. Suhu rata rata kuda polo di Nusantara Polo Club menunjukan bahwa kuda-kuda tersebut dalam keadaan normal. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Frape (1986) yang menyatakan baghwa kuda yang sehat memiliki suhu tubuh diantanya 37-37,5oC. Menurut Hickman (1987) mekanisme

pengaturan panas tubuh tergantung dari sistem sirkulasi dan sistem resprasi meskipun perannya kecil. Tidak ada peningkatan yang signifigan dalam pengukuran suhu tubuh. Kuda yang mempunyai suhu tubuh tetap (homoeoterm), suhu tubuh meningkat menandakan keadaan kuda tersebut mempunyai sistem faali yang tidak normal.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Status faali kuda polo sebelum dan sesudah dilatih adalah sebagai berikut:

Frekuensi respirasi sebelum dan sesudah dilatih mempunyai nilai rataan 17,2 dan 60,8. Sedangkan nilai frekuensi denyut jantung sebelum dan sesudah dilatih memiliki nilai rataan 29,16 dan 57,58. Suhu tubuh kuda yang ada di NPC sebelum dan sesudah dilatih memiliki nilai rataan 37,25 dan 37,46. Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan status faali kembali ke keadaan normal setelah dilatih dapat dicapai dengan waktu 15 menit

2. Saran

Dilihat dari hasil penelitian ini status faali (frekuensi respirasi, frekuensi denyut jantung dan suhu tubuh) bahwa kuda yang ada di Nusantara Polo Club (NPC) mempunyai status faali yang baik digunakan untuk olahraga polo namun sebaikanya untuk beberapa kuda yang mempunyai umur yang lebih dari 7 tahun dapat dilakukan peremajaan.

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Prof. Dr. Ir. Sri Bandiati Komar. selaku dosen pembimbing pertama dan Ir. Hj. An An Yulianti,M.Si. selaku dosen pembimbing anggota, serta NUSANTARA POLO CLUB (NPC) yang telah bersedia menjadi informan pada penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA

Hickman, J. 1987. Horse Management. Academic press inc; Madison

Sastradipradja, Djokowoerjo., I Ketut Sumadi, dan I Gede Mahardika. 1999. Fisiolgi Kerja pada Hewan Olahraga. Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Media Veteriner 6(1). Bogor. 23-29.

Gambar

Tabel 2. Hasil perhitungan frekuensi respirasi yang diperlukan kuda untuk kembali ke normal  setelah dilatih
Tabel 4. Waktu frekuensi denyut jantung yang diperlukan kuda untuk kembali ke  keadaan normal setelah aktivitas
Tabel 5. Hasil perhitungan suhu tubuh sebelum dan sesudah dilatih  Nilai  Sebelum   Latihan   Sesudah  Latihan   Rata-rata (kali)  37,25  37,46  Ragam  0,17  0,0675  Simpangan Baku  0,4  0,25  Koefisien Variasi (%)  1  6  Minimal  36,3  37  Maksimal  37,8

Referensi

Dokumen terkait

sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tesis yang berjudul “Penguatan Nasionalisme melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka dan Implikasinya terhadap

Interior pada pre-function dirancang yaitu dengan menggunakan meja, kursi serta partisi yang tidak permanen agar apabila akan digunakan untuk acara misalnya,

 Penggelembungan Dengan NaOH dan Pewarnaan Dengan Congo Red Untuk membedakan kerusakan serat kapas karena zat kimia dengan kerusakan karena mekanika.  Uji Horrison, Uji Perak

Pada penelitian ini tumbuhan yang berada di kawasan tersebut memiliki kemampuan dalam mengeksresikan fitokelatin yang merupakan respon terhadap kandungan merkuri pada tanah

Dalam teori demokrasi pemerintahan yang terbuka adalah suatu hal yang esensial atau penting terutama akses bebas setiap warga negara terhadap berbagai sumber informasi, supaya

Jenis usaha yang wajib menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 h u r u f a angka 3.b adalah jenis usaha yang mempunyai

mahasiswa Pendidikan Biologi UIN Walisongo Semarang terhadap pentingnya penggunaan tabir surya disebabkan karena kurangnya edukasi mengenai tabir surya dan bahaya paparan

Uji t digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan dari masing-masing variabel secara parsial dalam memperoleh variabel terikat.. Coefficients a Model