i JUDUL PROGRAM
Batechsant (Battery Technology Of Sound Power Plant) Ship Engine: Perancangan Pembangkit Listrik Alternatif Bertenaga Suara Pada Kamar Mesin
Kapal
BIDANG KEGIATAN: PKM-KC
Diusulkan oleh :
Usykur Rahmat Fillah (1111100028) Angkatan 2011 Muhammad Dwi Bagus (1111100034) Angkatan 2011 Satrio Eko Yulianto (4210100035) Angkatan 2010
Imam Fauzi (4210100064) Angkatan 2010
Achmad Firdaus (4210100014) Angkatan 2010
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
iii
Halaman Judul ... i
Lembar Pengesahan ... ii
Daftar Isi ... iii
Daftar Gambar ... iv
Daftar Tabel ... iv
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Program ... 3
D. Luaran yang Diharapkan ... 3
E. Kegunaan ... ...3
F. Tinjauan Pustaka ... 3
1. Getaran Teredam dan Resonansi... 3
2. Pengujian Tingkat Kebisingan Ruang Mesin Kapal ... 4
3. Perancangan Sistem Kerja Piezoelectric... 6
4. Perancangan sistem kerja Bateschant ... 7
5. Lokasi pemilihan tempat untuk Batechsant (Battery Tecnology Of Sound... 8
G. Metode Pelaksanaan ... 9
1. Penjelasan Alir Metode Penelitian ... 9
2. Flowchart Langkah Kerja ... 10
H. Jadwal Kegiatan ... 10
I. Rancangan Biaya ... 10
J. Daftar Pustaka ... 11
K. Lampiran ... 13
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Dinding Kapal yang dapat Dijadikan Sebagai Peletakan Sistem . ..4
Gambar 2. Distribusi Kebisingan pada Ruang Mesin Induk Kapal... 5
Gambar 3. Struktur Rancangan Piezoelektrik ... 6
Gambar 4. Desain Visual Elemen Piezoelectric Secara 3 Dimensi...8
Gambar 5. Rancangan Skema Kerja Batechsant ... 8
Gambar 6. Gambar Penempatan Posisi Microphone sebagai Sensor Suara pada Main Engine Kapal ... 8
Gambar 7. Mesin Induk (Diesel) Kapal yang Merupakan Sumber Kebisingan Terbesar pada Ruang Mesin Induk Kapal ... 9
DAFTAR TABEL Tabel 1. Data Kebisingan pada Berbagai Bagian di Kapal untuk Kondisi Mesin Beban Penuh 100% (1850 Rpm)–13,7 Kn... 4
Tabel 2 Perhitungan Tingkat Tekanan Bunyi Berdasarkan Data Kebisingan Mesin Kapal... 5
Tabel 3.Fungsi Komponen Elemen Piezoelectric... 6
Tabel 4.Atribut Desain 3D Piezoelectrik ... 7
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Krisis energi adalah masalah yang sangat fundamental di Indonesia, khususnya masalah energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang sangat diperlukan bagi manusia modern, bahkan sebagian besar aktivitas manusia ditunjang dengan sebuah peralatan dan teknologi yang menggunakan listrik sebagai sumber energi. Hal ini menjadikan bahwa listrik menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas manusia (Farit Fauzi,2009). Sejak beberapa tahun terakhir ini, para ahli mulai merubah pendapatnya tentang pemanfaatan sumber energi yang ada di Indonesia. Timbulnya kesadaran akan sumber bahan bakar fosil yang selama ini merupakan sumber energi andalan, akan terancam kelangkaan dalam beberapa tahun kedepan. Untuk itu, pemanfaatan sumber –
sumber energi alternatif yang baru dan terbarukan harus senantiasa diupayakan secara intensif untuk menghadapi krisis energi yang semakin terasa dampaknya saat ini (Kadir,1995).
Sumber suara dimuka bumi ini sangat melimpah. Aktifitas yang dilakukan manusia, sedikit banyak akan menghasilkan suara. Dalam aktivitas kerja, permesinan, aktivitas industri merupakan beberapa aktivitas yang berpotensi menghasilkan suara atau kebisingan baik yang dikehendaki kejadiannya ataupun tidak. Dengan begitu banyaknya potensi sumber suara yang terjadi, maka hal ini merupakan sebuah peluang untuk melakukan riset dan observasi mengenai kajian ilmiah pemanfaatan sumber suara ini menjadi sesuatu yang mampu menghasilkan nilai tambah (Value added). Terlebih bahwa sumber suara merupakan sumberdaya yang dapat diperbarui (Renewable).
Di dalam kapal, sumber kebisingan terbesar berasal dari ruang mesin induk (engine room), karena di dalamnya beroperasi peralatan mekanis seperti mesin induk sebagai penggerak kapal, generator, diesel, pompa-pompa dan peralatan lainnya (Reza,2009). Sumber suara yang melimpah seharusnya bisa dijadikan energi alternatif sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan akan penggunaan sumber energi fosil dalam arah pengembangannya. Hal ini dapat dilakukan karena sumber energi alternatif memiliki potensi sebagai faktor substitusi dalam penggunaan energi fosil pada tingkat dan skala tertentu. Tentu saja hal ini tergantng pada seberapa besar energi alternatif tersebut mampu
2
menghasilkan cadangan energi yang mampu menunjang kebutuhan. Semakin besar sumber energi alternatif dalam mensuplai energi, maka akan semakin besar pula jangkauan substitusi yang mampu dilakukan dalam aktivitas manusia. Dalam hal ini energi listrik yang dihasilkan dari kebisingan mesin induk kapal dapar digunakan sebagai sumber energi penerangan ruang mesin, penggerak awal mesin (Machine Start-up) ataupun pada skala yang lebih besar lagi tergantung pada tingkat pengembangan yang mampu dilakukan. Tetapi dalam tahap awal penerapannya dapat dilakukan pada skala yang kecil dan sederhana terlebih dahulu disertai dengan peningkatan yang berkelanjutan (Continuous Improvement) melalui sebuah penelitian.
Batechsant (Battery Technology Of Sound Power Plant) sebagai solusi efektif renewable energy untuk efisiensi bahan bakar mesin kapal
Agar kebisingan suara yang ditimbulkan oleh engine room dapat lebih bernilai guna, maka dalam upaya pemanfaatannya harus diupayakan secara terus menerus sehingga dalam jangka waktu kedepan dapat digunakan sebagai penghemat bahan bakar yang dikonsumsi oleh kapal. Dengan menerapkan prinsip-prinsip pemanfaatan energi alternatif yang tepat, maka diharapkan bahwa potensi kebisingan yang terjadi di mesin kapal dapat secara signifikan mampu menghasilkan energi listrik yang siap digunakan dalam beberapa keperluan. Salah satu solusi pemanfaatan energi alternatif, adalah dengan menggunakan elemen piezoelektrik. Elemen ini dapat menghasilkan daya listrik dengan sumber energi yang berasal dari getaran mekanis. Salah satu bentuk dari energi ini adalah kebisingan suara pada ruang mesin kapal.
Atas dasar prinsip pemanfaatan energi alternatif tersebut, maka dirancanglah sistem baterai pembangkit listrik tenaga suara yang memanfaatkan suara di ruang kamar mesin induk kapal dengan komponen utama elemen piezoelektrik.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perancangan sistem Bateschant yang sesuai dengan struktur engine room pada kapal?
2. Bagaimana aplikasi sistem “Bateschant” pada struktur engine room kapal agar output daya listrik yang dihasilkan menjadi optimal?
C. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan PKM KC ini adalah
1. Merancang sistem rancang bangun Bateschant yang sesuai dengan engine room pada kapal.
2. Dapat mengaplikasikan sistem Bateschant pada engine room mesin kapal agar menghasilkan output daya listrik yang optimal.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mencapai 2 (dua) luaran, sebagai berikut : 1. Desain sistem rancang bangun Bateschant yang sesuai dengan struktur
engine room pada kapal dan dapat menghasilkan daya listrik.
2. Perangkat Bateschant pada engine room mesin kapal yang dapat menghasilkan daya listrik yang optimal.
E. KEGUNAAN
Kegunaan program ini antara lain:
1. Sebagai salah satu solusi pemanfaatan energi yang belum dimanfaatkan di engine room mesin kapal.
2. Sebagai alternatif energi cadangan untuk sistem kelistrikan yang ada di kapal.
F. TINJAUAN PUSTAKA
F.1 Getaran Teredam dan Resonansi
Resonansi merupakan suatu fenomena dimana sebuah sistem yang bergetar dengan amplitudo yang maksimum akibat adanya impuls gaya yang berubah–ubahyang bekerja pada impuls tersebut. Kondisi seperti ini dapat terjadi bila frekuensi gaya yang bekerja tersebut berimpit atau sama dengan frekuensi getar yang tidak diredamkan dari sistem tersebut. Banyak contoh dari peristiwa resonansi yang dihadapi dalam kehidupan sehari – hari, antara lain : bila berdekatan dengan sebuah gelas dan dibangkitkan suatu nada ( frekuensi ) yang besarnya sama dengan frekuensi alam gelas itu sendirimaka gelas itu akan bergetar ( berbunyi) sekeras – kerasnya. Bila nada ( frekuensi ) tadi dibunyikan
4
cukup keras dan secara terus –menerus maka getar gelas akansemakin diperkeras sehingga gelas dapat pecah. (www.scribd.com)
Gambar 1. Dinding kapal yang dapat dijadikan sebagai peletakan sistem
(Sumber :Fauzi,Muchlis,Handayani,2011) F.2 Pengujian Tingkat Kebisingan Ruang Mesin Kapal
Dalam data yang berasal sari salah satu Tugas Akhir Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ITS. Data tersebut berupa tingkat kebisingan yang terjadi pada berbagai sisi kapal termasuk ruang mesin induk kapal pada kondisi beban penuh (1850 rpm)-13,7 kn. Berikut merupakan data sekunder yang diperoleh:
Tabel 1. Data Kebisingan pada Berbagai Bagian di Kapal untuk Kondisi Mesin Beban
Penuh 100% (1850 rpm)-13,7 kn
DATA KEBISINGAN BERBAGAI BAGIAN PADA KAPAL
Ruangan Titik Ukur Aktual
Wheel House Front centre 80 65,5
Captain Room Front sbs 74 58
KKM Room Front Ps 74 57,5 Passanger Room Front sbs 80 66 centre 80 65,5 Ps 80 65,7 Middle sbs 62 73 centre 62 73,1 Ps 62 73,3 Back sbs 38 78,5 centre 38 78 Ps 38 78 Cabin Room sbs 57 72 Ps 57 63 Engine Room Middle sbs 23 104,5 centre 23 104,5 Ps 23 104 Back sbs 15 103,2 centre 15 103,5 Ps 15 103,5
Engine Control Room Ps 32 76,5
Berdasarkan pada data tersebut terlihat bahwa tingkat kebisingan pada ruang mesin kapal terjadi pada rentang 103-104,5 dB. Sedangkan distribusi data kebisingan yang diperoleh dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Distribusi Kebisingan pada Ruang Mesin Induk Kapal
(Sumber: Ulya, Muchlis, Fauzi, Pratama, Firdaus, 2012)
Sementara itu konversi besaran bunyi menjadi tekanan dilakukan dengan menggunakan formulasi. Proses ini dilakukan dengan cara menentukan besaran-besaran yang diperlukan untuk menggunakan formulasi. Berikut merupakan formulasi yang digunakan untuk melakukan proses konversi besaran tingkat suara menjadi besaran tekanan suara dalam satuan pascal.
Dimana : Lp = Tingkat Decibel yang terjadi (dB) P2rms = reference sound (Pascal)
P2o = Pressure Amplitutde (2x10-5) (pascal)
Berdasarkan pada persamaan tersebut, maka diperoleh nilai tekanan bunyi sebagai berikut:
Tabel 2. Perhitungan tingkat tekanan bunyi berdasarkan data kebisingan mesin
kapal
No Tingkat Kebisingan (dB) Tingkat Tekanan Bunyi (Pascal)
1 103,2 764,43
2 103,5 765,32
3 104 770,12
4 104,5 772,42
Tingkat tekanan bunyi yang diperoleh ini akan dijadikan dasar dalam melakukan analisis dan simulasi sistem dengan menggunakan software. Nilai tekanan bunyi digunakan untuk menentukan seberapa besar deformasi yang terjadi pada
6
membran piezoelectric akibat tekanan bunyi ini. dengan mengetahui deformasi yang terjadi maka besarnya listrik yang dihasilkan dapat diketahui.
F.3 Perancangan Sistem Kerja Piezoelectric
Gambar 3. Struktur Rancangan Piezoelektrik
(Sumber: Ulya, Muchlis, Fauzi, Pratama, Firdaus, 2012)
Pada tahap perancangan sistem kerja piezoelectric yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap yaitu penetuan elemen piezoelektrik, penetuan rekayasa material elemen piezoelektrik, penetuan struktur piezoelektrik, dan anlisis simulasi kerja piezoelektrik:
Penentuan elemen piezoelectric dalam perancangan sistem kerja Batechsant terdapat beberapa elemen yang diperlukan yaitu:
Tabel 3. Fungsi Komponen Elemen Piezoelectric ELEMEN PIEZOELECTRIC
No Elemen Piezoelectric Fungsi
1 Metal Disc Penutup rangkaian piezoelectric 2 Electrode Sumber muatan listrik
3 Ceramic Sebagai isolator permanen
Berdasarkan pada elemen-elemen tersebut dapat dilakukan perancangan bentuk 3 dimensi dari piezoelectric sebagai berikut:
Gambar 4. Desain visual Elemen Piezoelectric secara 3 dimensi
Berdasarkan pada elemen piezoelectric, atribut yang ditentukan dalam piezoelectric antara lain sebagai berikut:
Tabel 4. Atribut Desain 3D Piezoelectric ATRIBUT DESAIN 3D PIEZOELECTRIC
No Atribut Desain yang Ditentukan Keterangan
1 Elemen Coating Metal, Electrode dan Ceramic
2 Bentuk lingkaran dengan diameter dan tebal tertentu 3
Dimensi
Dimensi yang ditentukan berupa Diameter dan Ketebalan
4
Konfigurasi
Coating Metal-electrode-ceramic-electrode-coating metal
Rekayasa material penyusun dilakukan berdasarkan pada fungsi pada masing-masing elemen dalam piezoelektrik. Dari masing-masing-masing-masing fungsi elemen tersebut akan ditentukan material yang tepat dan optimal untuk digunakan. Berikut merupakan hasil penentuan dan rekayasa material pada sistem kerja piezoelectrik:
Tabel 5. Rancangan Rekayasa Material Piezoelektrik REKAYASA MATERIAL PIEZOELEKTRIK
No Elemen Piezoelectric Fungsi Material yang Digunakan
1 Metal Disc Penutup rangkaian piezoelectric Steel atau Brass 2 Electrode Sumber muatan listrik Carbon Active 3 Ceramic Sebagai isolator permanen Ceramic
Sementara itu perhitungan tegangan yang terjadi pada Piezoelektrik, dapat menggunakan persamaan berikut:
V adalah voltase yang dihasilan, L adalah panjang longitudinal Piezoelektrik, g adalah konstanta yang bergantung pada jenis Piezoelektrik, D adalah diameter piezoelektrik, dan F adalah gaya pada piezoelektrik.
G.4 Perancangan sistem kerja Bateschant
Dalam sistem Bateschant yang direncanakan, energi yang berasal dari getaran suara akan ditangkap oleh elemen Piezoelektrik. Kemudian outputnya adalah arus listrik AC. Arus AC ini lalu diubah oleh adaptor menjadi arus DC, dan disimpan di dalam baterai. Kemudian energi yang tersimpan di baterai ini dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan dalam kapal mulai dari penerangan, kelistrikan dari alat–alat navigasi, dan kebutuhan energi saat darurat.
8
Gambar 8. Rancangan Skema kerja Batechsant
G.4. Lokasi pemilihan tempat untuk Batechsant (Battery Tecnology Of Sound Power Plant)
Gambar 9. Gambar Penempatan Posisi Microphone sebagai Sensor Suara
pada Main Engine Kapal (Sumber :Reza Bushriyadi,2009)
Pada proses peletakan alat Batechsant (Battery Tecnology Of Sound Power Plant) didasarkan prinsip : memanfaatkan suara yang dihasilkan oleh mesin kapal secara maksimal, sehingga dalam pemilihan tempat untuk desain alat dilakukan dengan cara penyesuaian pada letak mesin di main engine room kapal. Alat tidak diletakkan tepat di mesinnya, akan tetapi prinsip penempatan piranti penangkap suara pada sistem batechsant adalah dengan memanfaatkan dinding-dinding yang tersedia pada ruang mesin kapal. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk mengurangi dampak negatif ketika sebuah alat harus berinteraksi secara langsung dengan sumber getaran dan suara, sehingga tidak merusak sistem alat Batechsant.
Gambar 10. Mesin Induk (Diesel) Kapal yang merupakan sumber kebisingan
terbesar pada ruang Mesin Induk Kapal
METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM
Proses untuk melaksanakan program ini dijelaskan dalam langkah –
langkah berikut. 1. Studi Literatur
Mengkaji dan mencari tenang hal – hal yang berhubungan dengan sistem Batechsant menggunakan referensi yang berasal dari internet, buku, jurnal, dan lain sebagainya.
2. Tinjauan Lapangan
Peninjauan lapangan dan pengambilan sampel data untuk mendesain prototype dilakukan di ruang mesin kapal. Pengambilan sampel data juga menggunakan sound level meter untuk mengetahui seberapa besar tingkat decibel di kamar mesin. Kemudian juga menghubungkan kondisi yang ada di lapangan dengan analisa secara teoritik.
3. Pembuatan Desain
Pembuatan desain dilakukan berdasarkan data sampel awal dengan bantuan software (ANSYS, Matlab, Solid Work, software Adobe Audition 3.0 ). 4. Uji Coba Desain
Uji coba desain dilakukan dengan membuat prototype berdasarkan hasil desain dan diujicobakan di kamar mesin kapalpada skala (1:10).
5. Penyempurnaan Desain dan Implementasi
Menyesuaikan Desain awal dengan hasil uji coba desain agar menghasilkan kembali prototype yang cocok dengan kondisi lapangan. Berikut ini flowchart yang telah dibuat.
10 JADWAL KEGIATAN No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V 1 Persiapan 2 Studi Pustaka 3 Studi Lapangan 4 Pembuatan Desain 5 Uji Coba Desain 6 Penyempurnaan dan
Implementasi 7 Penyusunan
Laporan Akhir
H. RANCANGAN BIAYA
No Keterangan Satuan Harga Satuan Sub Total
1
Kesekretariatan
Biaya pembuatan paper dan
pengajuan paten Rp 750.000,00
Fotokopi referensi (studi literatur) Rp 300.000,00
Alat tulis menulis Rp 50.000,00
Kertas A4 80 grm 5 Rim Rp 35.000,00 Rp 175.000,00 Tinta Printer Modif (4 warna) 4 Botol Rp 50.000,00 Rp 200.000,00 Mulai Studi Literatur Pembuatan Desain
Uji Coba Desain
Penyempurnaan Desain dan Implementasi
Selesai Tinjauan Lapangan
Gambar 10. Flowchart Langkah
Penggandaan laporan kemajuan I 5 Buah Rp 10.000,00 Rp 50.000,00 Penggandaan laporan kemajuan II 5 Buah Rp 10.000,00 Rp 50.000,00 Penggandaan
laporan akhir 5 Buah Rp 10.000,00 Rp 50.000,00
2
Poster 10 Buah Rp 20.000,00 Rp 200.000,00
Survey Lokasi
Biaya Kunjungan Operasional Kapal Rp 1.000.000,00 Sewa Kendaraan 5 Hari Rp 300.000,00 Rp 1.500.000,00 Konsumsi (5 orang) 6 Hari Rp 15.000,00 Rp 450.000,00 Bahan Bakar Kendaraan 20 Liter Rp 4.500,00 Rp 90.000,00 3 Akomodasi (penginapan) 5 Hari Rp 175.000,00 Rp 875.000,00 Sewa laboratorium Sistem Perkapalan Rp 500.000,00
Peralatan yang Dibutuhkan
Lampu 5 W Rp. 50.000,00
4 Adaptor, dan Baterai industri rechargable. Rp. 500.000,00
Piezoelektrik Rp 3.750.000,00
Jumlah
Pengeluaran Kabel, solder, dan timah. Rp 800.000,00
Peralatan Pelengkap (sound level meter, volt meter, dll) Rp 1.000.000,00 Ear plug 5 Pasang Rp 30.000,00 Rp 150.000,00
Dokumentasi
Baterei
Kamera 1 pasang Rp 10.000,00 Rp 10.000,00
Rp 12.500.000,00
DAFTAR PUSTAKA
Bushriyadi,Reza.2009.Analysis Noise Level,Work Climate and Lighting in KM Ciremai Engine Room.Undergraduate Thesis. Surabaya Shipbuilding State Polytechnic, Sepuluh Nopember Institute Of Technology,Surabaya,Indonesia. Fauzi,Farit.2009.The Application of Solar Power Plant for Lighting Sistem on Tanker.Undergraduate Thesis.Sepuluh Nopember Institute Of Technology, Surabaya,Indonesia
Fauzi Imam, Muchlis, Handayani Nadia. 2011. Batechsant (Battery Technology Of Sound Power Plant):Inovasi Teknologi Baterai Pembangkit Listrik Masa Depan melalui Pemanfaatan Energi Suara pada Mesin Induk Kapal.Makassar: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
12
Fauzi Imam, AF Abbrevia, Zailani Muhammad Dasuki, Pradipta Mega, Ulya Azimah. 2012. Investigasi Waktu Dengung Mesin Kapal Perang Sebagai Suplai Pembangkit Listrik Tenaga Suara Darurat Kamar Mesin Kapal Melalui Batechsant (Battery Technology Of Sound Power Plant). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Prianto, Budi.2010. Studi Eksperimental Pengaruh Panjang Beam, Posisi Piezoelectric, Amplitudo dan Frekuensi Getaran terhadap Voltase Bangkitan Pada Mekanisme Beam
Ulya Azimah, Muchlis, Pratama Eko Jandy, Fauzi Imam, Firdaus Achmad. 2012. Analisa Kadar Energi Miko-vibration Pembangkit Listrik Tenaga Suara Darurat Batechsant (Battery Technology Of Sound Power Plant) Pada Kamar Mesin Kapal Perang. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
LAMPIRAN
NAMA BIODATA PELAKSANA DAN DOSEN PENDAMPING PELAKSANA KEGIATAN
Ketua Pelaksana Kegiatan
1. Nama : Usykur Rahmat Fillah
NRP : 111100028
Jurusan : Fisika FMIPA
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu
(Usykur Rahmat Fillah) 11 11 100 028 Anggota Pelaksana
2. Nama : Imam Fauzi
NRP : 4210100064
Jurusan : Teknik Sistem Perkapalan FTK
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu
(Imam Fauzi) 4210 100 064
3. Nama : Muhammad Dwi Bagus
NRP : 1111100034
Jurusan : Fisika FMIPA
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu
(Muhammad Dwi Bagus) 1111 100 034
14
2. Nama : Satrio Eko Yulianto
NRP : 4210 100 035
Jurusan : Teknik Sistem Perkapalan FTK
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu
(Satrio Eko Yulianto) 4210 100 035
2. Nama : Achmad Firdaus
NRP : 4210100014
Jurusan : Teknik Sistem Perkapalan FTK
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/minggu
(Achmad Firdaus) 4210100014 Dosen Pendamping
Nama lengkap dan gelar : Dr.Ir.Aguk Zuhdi M.F,.M.Eng
NIP : 1956051919861010001
Jabatan Fungsional : Staf Pengajar T. Sistem Perkapalan-FTK-ITS Jurusan/ Program studi : Teknik Sistem Perkapalan
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Waktu untuk kegiatan PKM : 4 jam/ perminggu
Dosen Pendamping
Dr.Ir.Aguk Zuhdi M.F,.M.Eng) NIDN. 0019055608