• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff), atau asam keping merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff), atau asam keping merupakan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

4

TINJAUAN PUSTAKA

Asam gelugur

Sejarah Asam Gelugur

Asam gelugur (Garcinia atroviridis Griff), atau asam keping merupakan sejenis ini telah disebarkan ke negara-negara jiran seperti di dan juga yang dicatitkan ole atau tumbuh di kebun secara bercampur dengan tanaman buah-buahan lain. Antara negeri-negeri semenanjung yang didapati mempunyai banyak jumlah pokok ini ialah seperti di da dikutip secara berkala oleh penduduk kampung berhampiran. Rasa daun dan bunga dalah lemak-lemak, sedikit manis, sedikit kemasaman dan kelat. Manakala buahnya pula rasa masam jika dimakan. Buah dan pucuknya bersifat sejuk. (Anonimous, 2014 ).

Asam gelugur adalah asam yang terbuat dari sejenis mangga hutan yang berwarna merah kekuningan ketika masih segar. Umumnya dijual dalam keadaan yang sudah dikeringkan, bentuknya bulat seperti buah jeruk yang sudah dikuliti. Dipakai sebagai penyadap rasa dan pemberi rasa terutama untuk sayuran dan gulai hasil laut. Masakan sumatera sering kali memakai asam gelugur. Jika sudah didapat atau tidak ada bias digantikan dengan asam kandis (terbuat dari mangga hutan yang sangat asam atau asam jawa) ( Anonimous, 2014).

(2)

Botani Tanaman

Menurut ,(http://katalog.pdii.lipi.go.id, 2014) klasifikasi tanaman asam gelugur adalah :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Guttiferales Famili : Guttiferae Genus : Garcinia

Spesies : Garcinia atroviridis Grift.

Asam Gelulur (Garcinia atroviridis Griff), adalah pohon yang tumbuh pada ketinggian lebih dari 15-20 m dan memiliki batang panjang, warna abu-abu, memiliki kulit kayu yang halus. Dan memiliki ciri adanya getah yang berwarna kuning, putih, atau transparan (Anonimous, 2014).

Daun berseling berhadapan, umumnya daun muda berwarna merah muda dan daun dewasa berwarna hijau, mengkilap, panjang dan sempit dengan ujung runcing dan tepi terbalik (Anonimous, 2014).

Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff), tergolong dikotiledon tetapi bijinya tidak memiliki kotiledon. Ini merupakan salah satu ciri khas tanaman ini. Embrionya merupakan massa yang padat dan pada setiap biji terdapat lebih dari satu embrio (poliembrionik). Bijinya terbentuk secara apomiksis, yaitu bersal dari jaringan nusellus (Anonimous, 2014).

(3)

Syarat Tumbuh Iklim

Tanaman jenis (Garcinia atroviridis Griff), dapat tumbuh baik di dataran rendah sampai dengan ketinggian 600 m di atas permukaan laut dan suhu antara 22-32° C. Daerah dengan curah hujan tinggi, antara 1.500-2.500 mm, dan merata sepanjang tahun merupakan tempat tumbuh yang disukainya

(Anonimous, 2014).

Suhu optimal antara siang dan malam hari adalah antara 300-200C. tanaman ini dapat berbunga pada daerah yang memiliki hutan hujan tropis (Anonimous, 2014).

Tanah

Tanaman asam gelugur sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Namun demikian untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang optimal, tanaman ini harus ditanam pada jenis tanah yang subur, gembur, aerasi dan drainasenya baik, serta mengandung pasir (misalnya tanah latosol) (Anonimous, 2014).

Manfaat Asam Gelugur

Tahun 2010 ditemukanlah suatu formula yang cukup signifikan yang telah diuji coba secara infitro dan pre klinik. Setelah diujicoba pada hewan coba, ternyata dalam 12 hari ditemukan penurunan bobot badan sebesar 11%. Formula ini kini sedang dalam proses akan diproduksi. Nantinya, penelitian ini akan diuji secara klinik sehingga diketahui secara persis bagaimana kualitas dan kuantitasnya dalam menurunkan bobot badan. “Namun walaupun tanpa uji klinik pun, Badan POM sudah mempunyai kriteria ekstrak terstandar. Kalau sudah diuji

(4)

secara pre klinik, berarti memang sudah bisa dikonsumsi oleh manusia,” kata Dyah pada siaran radio yang diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi beberapa waktu lalu. Formula ini bekerja dengan menghambat enzim lipase pancreas yang berperan dalam absobsi asam lemak dalam permukaan usus. Jika absobsi sangat cepat maka berpotensi cepat terjadinya penggemukan sehingga harus dihambat. Formula ini juga memiliki antioksidan yang tinggi dan dapat diminum sehari 2 kali sebelum makan. Manfaat lainnya dari formula ini yaitu mencegah timbulnya penyakit lebih lanjut yang menyertai kegemukan, dengan efek samping yang minimal sehingga kualitas hidup penderita obesitas dapat diperbaiki (Wijayanti, 2010).

Buah asam gelugur banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pembuatan manisan, minuman, dan sebagai bumbu masakan. Kandungan asam gelugur terdiri dari asam sitrat, asam tatrat, asam melat dan asam askorbat yang mempunyai suatu aktivitas antioksida ( Anthoni, 1999).

(5)

Komponen Alat Pemotong Asam Gelugur Motor listrik

Mesin-mesin yang dinamakan motor listrik dirancang untuk mengubah energi listri menjadi energi mekanis, untuk menggerakkan berbagai peralatan, mesin-mesin dalam industri, pengangkutan dan lain-lain. Setiap mesin sesudah dirakit, porosnya menonjol melalui ujung penutup (lubang pelindung) pada sekurang-kurangnya satu sisi supaya dapat dilengkapi dengan sebuah pully atau sebuah generator ke suatu mesin yang digerakkan (Daryanto, 2002).

Poros

Poros pada umumnya berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran. Bentuk pada poros adalah selinder baik pejal maupun berongga. Namun ukuran diameter tidak selalu sama, biasanya pada pemesinan, poros dibuat bertangga/step agar bantalan, roda gigi maupun pully mempunyai dudukan dan penahan agar dapat diperoleh ketelitian mekanisme (Stolk dan Kross, 1993).

Menurut pembebannya, poros dibedakan atas tiga jenis, yaitu : a. Poros transmisi

Poros ini berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran. Hal ini menyebabkan poros mendapatkan momen bending/beban lentur dan momen torsi/beban punter. Data yang ditransmisikan kepada poros melalui kopling, roda gigi, pully maupun dengan sproket.

b. Spindle

Spindel berfungsi sebagai poros transmisi. Namun, beban yang diterima poros ini hanya beban punter. Contoh dari poros ini adalah spindel pada mesin

(6)

perkakas, dimana ukurannya relatif pendek. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil, bentuk serta ukurannya harus teliti. c. Gandar

Poros ini berfungsi menyangga suatu mekanisme. Beban yang diterima poros ini adalah lentur, tidak terjadi putaran pada poros (Sularso dan Suga, 2004). Poros digunakan pada setiap mesin dan peralatan mesin. Poros dibebani dengan beban yang berubah yaitu kombinasi dari lenturan dan puntiran dengan berbagai tingkat konsentrasi tegangan (Nababan, 2005).

Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang mempunyai poros berbeban sehingga gerakan bolak-balik dapat berlangsung dengan halus, aman, dan tahan lama. Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros dan elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh system akan menurun atau tidak dapat bekerja semestinya. Jadi, bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan pondasi pada gedung (Stolk dan Kross, 1993).

Bantalan dalam usaha tani diperlukan untuk menahan berbagai suku pemindah daya tetap ditempatnya. Bantalan yang tepat untuk digunakan ditentukan oleh besarnya keausan, kecepatan putar poros, beban yang harus didukung, dan besarnya daya dorong akhir (Smith dan Wilkes, 1990).

Menurut Sularso dan Suga (2004), bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

(7)

Pada bantalan ini terjadi gerak luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantara lapisan pelumas.

b. Bantalan gelinding

Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau jarum, dan rol bulat.

c. Berdasarkan arah beban terhadap poros 1. Bantalan radial

Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros. 2. Bantalan aksial

Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros. 3. Bantalan gelinding khusus

Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus pada sumbu poros.

Puli (pulley)

Syarat yang harus dipenuhi untuk bahan sabuk adalah kekuatan dan kelembutan yang berguna untuk bertahan terhadap kelengkungan yang berulang kali disekeliling pulley. Selanjutnya yang penting ialah kooefisien gesek antara sabuk dan pully, masaa setiap satuan panjang dan ketahanan terhadap pengaruh luar seperti uap lembab, kalor, dabu, dan sebagainya (Stolk dan Kross, 1993).

Menurut Daryanto (1986), ada beberapa jenis tipe pully yang digunakan untuk sabuk penggerak yaitu :

(8)

Puli ini kebanyakan dibuat dari besi dan juga dari baja dalam bentuk yang bervariasi.

2. Puli mahkota

Puli ini lebih efektif dari puli datar karena sabuknya sedikit menyudut sehingga untuk slip relatif sukar, dan derajat ketirusannya bermacam-macam menurut kegunaannya.

3. Tipe lain

Puli ini harus mempunyai kisar celah yang sama denga kisar celah urat pada sabuk penggeraknya.

Untuk menghitung kecepatan atau ukuran roda tranmisi, putaran tranmisi penggerakdikalikan diameternya adalah sama dengan putaran roda tranmisi yang digerakkan dikalikan dengan diameternya.

SD(penggerak) = SD(yang digerakkan)………(2)

Dimana S adalah kecepatan putar pully (rpm) dan D adalah diameter pully (mm) (Smith dan Wilkes, 1990).

Adapun faktor yang menentukan kemampuan sabuk untuk menyalurkan tenaga tergantung dari :

1. Regangan sabuk pada pully. 2. Gesekan antara sabuk dan pully.

3. Lengkung persinggungan antara sabuk dan pully. 4. Kecepatan sabuk.

(9)

Sabuk-V

Sabuk-V mempunyai penampang trapezium yang terbuat dari karet, tenunan atau semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membaea tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan di sekeliling alur puli yang berbentuk V. selain kooefisien gesek dan kekuatannya, harganya relatif murah membuat sabuk-V lebih sering di pakai oleh pengguna yang banyak (Sularso dan Suga, 2004).

Adapun kelebihan sabuk-V adalah sebagai berikut : - Rasio kecepatan yang tepat tidak pernah dipertahankan - Slip yang terjadi tidak lebih dari 1-2 %

- Efesien penyaluran daya (dengan mengabaikan kehilangan daya pada bantalan shaft) berkisar 97-99%

- Mampu meredam beban memdadak

- Dapat dioprasikan pada kecepatan linier lebih dari 5000 rpm Sedangkan kelemahan dari sabuk-V adalah sebagai berikut : - Tidak dapat digunakan pada jarak yang panjang

- Tidak cocok untuk beban yang berat pada kecepatan rendah (Daywin dkk, 2008)

Adapun faktor yang menentukan kemampuan sabuk untuk menyalurkan tenaga tergantung dari :

1. Regangan sabuk pada pully 2. Gesekan antara sabuk dan pully

3. Lengkungan persinggungan antara sabuk dan pully 4. Kecepatan sabuk

(10)

Mata Pisau

Mata pisau berfungsi untuk mencacah bahan menjadi potongan-potongan kecil. Pemotong yang baik harus menggunakan mata pisau yang tajam. Hal ini dapat mempercepat pemotongan bahan dan membutuhkan tenaga yang lebih kecil.

Desain rangkaian mata pisau pemotong memungkinkan mesin pemotong mampu mengolah jenis bahan yang lunak maupun bahan yang kasar. Pada mesin konvesional, yang memiliki rangkaian parallel, biasanya kerap macat jika bahan dimasukkan sekaligus. Rangkaian mata pisau terbuat dari baja yang kokoh. Desain rangkaian pisau sengaja dibuat berjejer secara spiral, tidak parallel, agar cakupan gerakannya lebih luas dan daya potongnya lebih kuat.

(Pratomo dan Irwanto, 1983).

Logam yang Digunakan Baja tahan karat

Logam yang digunakan merupakan logam baja tahan karat (stainless steel). Baja tahan karat yang mempunyai seratus lebih jenis yang berbeda-beda. Akan tetapi, seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium yang membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi ke dalam tiga kelompok dasar, yakni :

1. Baja Tahan Karat Ferit

Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04 % C) dan sebagian besar dilarutkan dalam besi. Sementara itu, unsur lainnya yaitu kromium sekitar 13 % - 20 % dan tambahan kromium tergantung pada tingkat ketahanan karat yang diperlukan.

(11)

Baja tahan karat austenit mengandung nikel dan kromium yang amat tinggi, nikel akan membuat temperatur transformasinya rendah, sedangkan kromium akan membuat kecepatan pendinginan kritisnya rendah.

3. Baja Tahan Karat Martensit

Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur karbon. Baja yang mengandung 0,1 % C, 13 % Cr, dan 0,5 % Mn ini dapat didinginkan untuk memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan.

(Amanto dan Haryanto, 1999).

Besi

Besi adalah logam putih seperti perak, dapat di poles, keras, dapat ditempa, dapat dilengkungkan, dan bersifat magnetik. Besi adalah unsur yang sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak kedelapan di bumi ini setelah Silikon, juga merupakan unsur logam terbanyak ketiga pada lapisan kulit bumi setelah Aluminium dan Silokon. Bijih besi yang banyak dikenal diantaranya Magnetite (Fe3O4), Hermanite (Fe2O3), Siderite (FeCO3), Pirite (FeS2)

(Anonimous, 2010).

Aluminium

Aluminium adalah logam yang sangat ringan (berat jenis aluminium ,65 atau 1/3 berat jenis tembaga). Tahanan jenis 2,8 x 10-8 atau 1,25 x tahanan jenis tembaga. Sifat tahan tarik maksimum dalam keadaan dingin 17-20 kg//mm2. Oleh sebab itu aluminium hanya dapat dipakai untuk lebar tegangan yang pendek. Untuk tegangan yayng panjang dipakai kabel aluminium (beberapa kawat yang dipilin) dengan kawat baja sebagai intinya (Sumanto, 1994).

(12)

Mekanisme Pembuatan Alat

Dalam pekerjaan bengkel alat dan mesin, benda kerja yang akan dijadikan dalam bentuk tertentu sehingga menjadi barang siap pakai dalam kehidupan sehari-hari, maka dilakukan proses pengerjaan dengan mesin-mesin perkakas, antara lain mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, mesin frais, mesin skrap, mesin asah, mesin gerinda, dan mesin yang lainnya (Daryanto, 1984).

Pemotongan produk hasil pertanian, dilakukan dengan alat atau mesin pemotong dengan menggunakan mata pisau pada landasan. Ukuran produk pemotongan dapat diseragamkan dengan mengatur kecepatan laju pemotongan atau menempatkan pembatas pada landasan pemotong atau pada dudukan pisaunya. Untuk mencegah kerusakan struktur bahan yang dipotong baik dengan menggunakan mesin atau manual, arah gerakan pemotongan biasanya membentuk sedut dengan arah poros bahan yang dipotong. Terutama pemotongan bahan yang lunak (Wiraatmadja, 1995).

Kekuatan keawetan, dan pelayanan yang diberikan peralatan usaha tani bergantung terutama pada macam dan kualitas bahan yang digunakan untuk pembuatannya. Dalam pembuatannya terdapat kecenderungan konstruksi peralatan untuk meniadakan sebanyak mungkin baja tuangan dan mengganti dengan baja tekan atau baja cetak. Bilamana hal ini dilakukan dengan menekan biaya membuat mesin dengan jumlah yang besar. Keberhasilah atau kegagalan alat sering kali tergantung pada bahan yang dipakai untuk pembuatannya. Bahan yang digunakan untuk pembuatan peralatan usaha tani dapat diklasifikasikan dalam logam dan non logam (Smith dan Wilkes, 1990)

(13)

Kapasitas Kerja Alat dan Mesin Pertanian

Menurut Daywin, dkk., 2008, kapasitas kerja suatu alat atau mesin didefenisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu produk (contoh : ha. Kg, lt) persatuan waktu (jam). Dari satuan kapasitas kerja dapat dokonversikan menjadi satuan produk per kW per jam, bila alat/mesin itu menggunakan daya penggerak motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi : Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, Lt.jam/kW. Persamaan matematisnya dapat ditulis sebagai berikut :

Kapasitas Alat = Produk yang dihasilkan

Waktu ... (3) Persentase kerusakan hasil pemotongan (%)

Persentase kerusakan hasil potongan dihitung dengan membagikan berat asam gelugur hasil potongan yang rusak terhadap berat asam gelugur yang dipotong.

Pers.Kerus.Hasil potongan= berat asam gelugur terpotong yang rusak

berat asam gelugur yang dipotong x100% ... (4) Analisis Ekonomi

1. Biaya pemotongan asam gelugur

Perhitungan biaya pemotongan asam gelugur dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap, atau lebih dikenal dengan biaya pokok.

a. Biaya tetap

1. Biaya penyusutan (metode sinking fund)

Metode ini memungkinkan untuk memperkirakan penyusutan yang lebih mendekati dengan penyusutan yang aktual terjadi bagi mesin/alat pada tiap tahun umurnya.

(14)

Dt = (P-S) (A/F, i%, N) (F/P, i%, t-1) ... (5) Dimana:

Dt = biaya penyusutan pada tahun ke-t (Rp/tahun) P = nilai awal alsin (harga beli/pembuatan) alsin(Rp) S = nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)

N = perkiraan ukur ekonomis (tahun) t = tahun ke-t

i = tingkat bunga modal ( 6% tahun )

2. Biaya bunga modal dan asuransi, perhitungannya digabungkan besarnya:

I = i(P)(n+1)

2n ... (6) Dimana:

i = total persentase bunga modal dan asuransi (17% per tahun)

3. Di negara kita belum ada ketentuan besar pajak secara khusus untuk mesin-mesin dan peralatan pertanian, bahwa beberapa literatur menganjurkan bahwa biaya pajak alsin pertanian diperkirakan sebesar 2% per tahun dari nilai awalnya.

4. Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5 – 1 %, rata-rata diperhitungkan 1% nilai awal (P) per tahun.

b. Biaya tidak tetap Biaya tetap terdiri dari:

1. Biaya perbaikan untuk motor litrik sebagi sumber tenaga penggerak. Biaya perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan:

Biaya reperasi = 1,2%(P-S)

(15)

2. Biaya karyawan/operator yaitu biaya untuk gaji operator. Biaya ini tergantung kepada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya

3. Biaya listrik adalah pengeluaran untuk biaya listrik ( Rp/Kwh) 1 Hp = 0, 75 Kwh

(Darun, 2002).

2. Break Even Point ( BEP )

Break even point (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (Self financing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol. Bila pendapatan dari produksi berada disebelah kiri titik impas maka kegiatanusaha akan menderita kerugian, sebaiknya bila disebelah kanan titik impas akan memperoleh keuntungan.

Analisis titik impas juga digunakan untuk:

1. Hitungan biaya dan pendapatan untuk setiap alternative kegiatan usahan. 2. Rencana pengembangan pemasaran untuk menetepkan tambahan investasi

untuk peralatan produksi.

3. Tingkat produksi dan penjualan yang menghasilkan ekuivalensi (kesamaan) dari dua alternative usulan investasi (Waldyono, 2008).

Manfaat perhitungan titik impas (break even point) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masi layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tan ada keuntungan.

(16)

Untuk mengetahui produksi titik (BEP) maka dapat digunakan rumus sebagai berikut:

N = F

(R-V) ... (8) Dimana:

N = jumlah produksi minimal untuk mencapai titik impas (Kg) F = biaya tetap pertahun (rupiah)

R = penerimaan dari tiap unit produksi (harga jual) (Rupiah) V = biaya tidak tetap per unit produksi

(Darun, 2002).

Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada out put yang dihasilkan. Dimana semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin banyak bahan yang digunakan dan biaya yang digunakan akan semkin besar juga. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada banyak sedikitnya produk yang akan dihasilkan (Soeharno, 2007).

Biaya tetap adalah biaya yang tidak terpengaruh oleh aktifitas perusahaan. Biaya ini secara total tidak mengalami perubahan meskipun ada perubahan volume produksi. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan aktifitas perusahaan. Biaya ini secara total akan berberubah-ubah sesuai dengan volume produksi (Halim, 2009).

Net Present Value (NPV)

Net Present value (NPV) adalah selisih antara present value dari investasi nilai sekarang dari penerimaan kas bersih dimasa yang akan dating. Identivikasi masalah kelayakan financial dianalisis dengan menggunakan metode analisis finansial dengan kriteria investasi. Net Present Value adalah kriteria yang

(17)

digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. Secara singkat dapat dirumuskan:

CIF – COF ≥ 0 ... (9) Dimana :

CIF = cash inflow COF = cash outflow

Sementera itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan bertindak sebagai tingkat bungan modal dalam perhitungan :

Penerimaan (CIF) = pendapatan x (P/A, i, n) + nilai akhir x (P/F, i, n) Pengeluaran (COF) = investasi + pembiayaan (P/A, i, n).

Criteria NPV yaitu :

- NPV > 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan

- NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi usaha tidak menguntungkan

- NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan

(Darun, 2002).

Internal Rate of Return (IRR)

Dengan menggunakan metode IRR akan mendapatkan informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % perode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi (Giatman, 2006).

(18)

Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

IRR = i1 –

NPV1

(NPV2-NPV1) (i1 – i2) ... (10) Dimana :

i1 = suku bungabank paling atraktif

i2 = suku bunga coba-coba

NPV1 = NPV awal pada i1

NPV2 = NPV pada i2

Gambar

Gambar contoh mesin

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode Make A Match mata pelajaran matematika materi Penjumlahan Pecahan kelas IV

berita merupakan hal yang diatur dalam manajemen redaksional (Junaedi:2014). Apabila manajemen redaksional pada perusahaan surat kabar tersusun baik, maka

Untuk merencanakan saluran Primer DAS Kali Semarang dilakukan peninjauan langsung lapangan, yaitu berupa pengukuran pada saluran eksisting yang kemudian dibandingkan

Para penebang itu kemudian berlarian ketakutan. Mereka berlari sampai ke luar hutan dengan wajah pucat. Para satwa kegirangan melihat para manusia itu lari. Mereka lalu

(1) Kerja sama pendanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a, merupakan kesepakatan antara BLU PIP dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Jika Nilai mata uang Rupiah mengalami depresiasi, pastinya yang satu lagi mengalami kenaikan atau istilah yang lebih tepat adalah “apresiasi”.. Penyebab nilai USD

Promosi perpustakaan masih menempati posisi juru kunci (minor) sampai saat ini dalam pendidikan ilmu informasi dan perpustakaan di berbagai perguruan tinggi di

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan analogi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran Advance Organizer dengan pendekatan Concrete-Pictorial- Abstract (CPA) lebih