• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sebagaimana kita ketahui, bahwa saat ini sebagian besar aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari proses komunikasi dan komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Komunikasi kini sangat diperlukan sebagai sarana dalam menunjang keberhasilan dalam suatu kegiatan organisasi atau perusahaan. Tidak hanya itu, orang-orang yang berada di dalam suatu perusahaan juga tidak lepas dari kegiatan komunikasi, sebab kelancaran kinerja suatu perusahaan dilihat dari bagaimana para karyawan menjalin hubungan baik dan bekerjasama dengan baik antar sesama karyawan. Istilah komunikasi pertama kali berasal dari kata communis, yang memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Seiring dengan perkembangan zaman dan informasi yang begitu pesat , timbul tuntutan yang mengharuskan manusia menguasai informasi secara luas. Dengan semakin banyaknya informasi-informasi yang dapat di akses dari berbagai media, hal tersebut memudahkan kita untuk mendapatkan informasi secara cepat. Semakin banyaknya informasi, membuat individu berlomba-lomba mencari informasi ke berbagai media komunikasi sesuai dengan kebutuhannya. Bila perusahaan ingin tetap eksis dan terus berkembang, pilihannya adalah masuk ke dalam persaingan dan menerapkan strategi yang tepat agar mampu menyajikan informasi yang dibutuhkan kepada pihak internal maupun eksternal.

Bentuk penyebaran informasi beraneka ragam, bisa melalui media cetak yaitu: majalah, surat kabar, dan tabloid. Sedangkan media elektronik bisa melalui televisi, radio atau new media seperti: website, blog, social media. Pencarian informasi sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh salah satu perusahaan pers di tiga kota besar

(2)

2 seperti Yogyakarta, Jakarta dan Surabaya menemukan sebuah hasil terhadap jumlah pembaca media cetak baik koran, majalah, ataupun tabloid yang mengalami penurunan pada tahun 2007 dan sampai saat ini mengalami penurunan yang cukup drastis. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Gambar 1.1

Tingkat Konsumsi Media Cetak di Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya dalam Kurun Waktu 7 Tahun

Sumber: Olahan Penulis, 2015

Jika angka sebelumnya jumlah pembaca koran mencapai angka 25,1% kini hanya tersisa 15% saja, begitu juga dengan jumlah pembaca majalah yang sebelumnya jumlah pembaca mencapai 25% kini hanya 8%, tabloid yang sebelumnya juga mencapai angka 17,1% kini hanya 9%. Salah satu penyebabnya adalah, hadirnya media digital seperti internet yang lebih diminati oleh masyarakat ( http://www.kompasiana.com/rosalitadian.com/pertarungan-antara-

media-konvesional-dan-digital-siapakah-pemenangnya_54f7b346a33311747a8b4b17).

Namun, penggunaan media cetak yang bersifat internal masih dipertahankan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai media komunikasi internal untuk menyampaikan informasi-informasi lengkap seputar perusahaan. Media internal dibutuhkan oleh perusahaan karena jumlah karyawan yang begitu

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

Koran Majalah Tabloid

Persentase tahun 2007 Persentase tahun 2014

(3)

3 besarnya membuat manajemen mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan karyawannya. Dengan adanya media internal bisa memudahkan manajemen untuk memberikan informasi. Penggunaan media internal dalam suatu perusahaan merupakan alat yang cukup tepat guna memberikan informasi kepada karyawannya. Dengan adanya media informasi, tentunya karyawan akan mengetahui perkembangan dan berita tentang kemajuan perusahaan. Sisi lain dengan adanya media informasi dalam sebuah perusahaan diharapkan agar karyawan mempunyai wawasan dan pengetahuan seputar perusahaan.

Dalam perjalanannya, public relations PT KAI memanfaatkan salah satu bentuk media internal berupa tabloid untuk meningkatkan komunikasi di antara karyawan dan memenuhi kebutuhan informasi mereka. Berdasarkan wawancara pada tanggal 25 Juli 2015 bersama dengan Ibu Feni Novida sebagai Staf Muda Visual Communication Media, mengatakan bahwa penyebaran informasi dan komunikasi perusahaan kepada karyawan dikemas khusus oleh unit Corporate Communication atau Humas PT KAI melalui penggunaan media internal perusahaan yang di beri nama tabloid Kontak, untuk menjembatani antara Top Manajemen dengan karyawan-karyawan dibawahnya ataupun sebaliknya. Eksistensi tabloid Kontak sudah dimulai sejak Januari tahun 1973 dan tetap bertahan hingga saat ini. Nama tabloid Kontak merupakan singkatan dari komunikasi antar karyawan, yang terbit setiap satu bulan sekali dan distribusikan ke setiap unit-unit Kantor Pusat, Daerah Operasional, Devisi Regional dan mitra kerja dari PT KAI.

Ibu Feni mengatakan bahwa penggunaan tabloid Kontak adalah sebagai media internal utama PT KAI yang berfungsi sebagai media informasi, sosialisasi mengenai kebijakan dan program perusahaan sekaligus sebagai media edukasi untuk mensosialisasikan budaya perusahaan bagi seluruh karyawan, dan juga sebagai media persuasi agar karyawan memiliki integritas dan semangat untuk memajukan perusahaan, selain itu sebagai media hiburan atau penyegaran bagi publik di lingkungan internal PT KAI.

(4)

4 Gambar 1.2

Tampilan Isi Tabloid “Kontak” Edisi bulan Juni dan Agustus 2015

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015

Dalam perkembangannya, pembaca tabloid Kontak tidak hanya karyawan maupun anak perusahaan saja, tapi juga stakeholder yang berhubungan dengan proses kerja dan bisnis, seperti Kementerian Perhubungan dan mitra kerja PT KAI lainnya. Hal ini bertujuan agar setiap pihak yang terkait dengan proses kerja dan bisnis PT KAI dapat mengetahui perkembangan terbaru perseroan, hal tersebut dinyatakan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) tabloid Kontak dan Spesifikasinya yang terdapat di Unit Corporate Communication. Media internal ini cukup dapat dibanggakan dikarenakan meraih prestasi yang baik, diantaranya pada tahun 2014 tabloid Kontak berhasil meraih penghargaan emas dan penghargaan perak dalam kategori Substansi, Bahasa dan Sistematika terbaik dari ajang BUMN Internal Media Awards.

Tema dari tabloid Kontak setiap bulannya berbeda-beda, hal tersebut tergantung dari redaksi Corporate Communication atau unit Humas Kantor Pusat yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan No.1 Bandung, selaku penerbit dan pengelola tabloid Kontak. Setiap perwakilan redaksi Humas Daerah Operasi (Daop) dan Devisi Regional diberikan wewenang untuk mengirimkan berita, artikel atau foto ke redaksi Kontak. Hal tersebut di ungkapkan oleh Ibu Rizka

(5)

5 sebagai Pelaksana Internal Relations melalui wawancara dengan peneliti pada Juli 2015 di PT KAI Kantor Pusat Bandung. Selain itu, konten dalam tabloid Kontak ialah memuat informasi-informasi mengenai berita mendalam menyangkut tema yang sudah ditetapkan setiap bulannya. Salah satunya adalah rubrik Keretasiana yaitu artikel mengenai perkembangan yang terjadi dalam dunia perkeretaapian dan rubrik Sosok yang membahas mengenai profil seorang pegawai sebagai pengambil kebijakan yang dipandang layak untuk di-ekspose sesuai dengan tema/topik yang diangkat. Tidak hanya berisi informasi mengenai perusahaan saja, konten hiburan yang diberi nama Asah Otak dan Kabin Tawa juga turut hadir dalam tabloid Kontak.

Tabloid Kontak telah mengalami banyak perubahan dari tahun ke tahun terkait rubrik, kertas cover yang di gunakan, serta ukuran tabloid. Tabloid Kontak pada tahun 2015 kini bertambah menjadi 28 rubrik dengan 28 halaman setiap edisinya. Hal tersebut dilakukan demi mempertahankan tabloid Kontak sebagai media untuk memenuhi kebutuhan informasi internal bagi para karyawan disana. Tabloid Kontak menampilkan hal-hal yang berbeda setiap tahunnya agar tidak terkesan monoton, juga agar para karyawan tertarik membaca tabloid Kontak tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi dan pengetahuan seputar informasi terbaru PT KAI setiap bulannya. Hal tersebut di paparkan oleh Ibu Feni Novida sebagai Staf Muda Visual Communication Media melalui wawancara pada tanggal 25 Juli 2015. Untuk lebih memahami seputar penggunaan media internal, penulis melihat pada skripsi yang dilakukan oleh Dwi Fhika Yuliyanti Siregar dengan judul skripsi Pengaruh Penggunaan Majalah Signal Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan PT Telkomsel (2012). Media internal tersebut adalaha majalah ‘Signal’ di Telkomsel dan kasus yang di bahas ialah para karyawan yang lebih tertarik melihat berita atau informasi seputar perusahaan di dalam internet yang lebih cepat dan praktis ketimbang dengan membaca informasi di dalam majalah tersebut. Pada saat penulis meninjau langsung ke Kantor Pusat PT KAI pada 15 Oktober 2015 dan melakukan wawancara tidak terstruktur terhadap beberapa karyawan disana. Berdasarkan pernyataan salah satu karyawan, yaitu Dede Sutia mengatakan bahwa saat ini karyawan tidak sepenuhnya

(6)

6 bergantung pada tabloid Kontak, melainkan bisa juga mencari informasi melalui akun internal karyawan e-office dan Word of Mouth antar sesama karyawan di lingkungan perusahaan. Selain itu, ada pula yang membaca tabloid Kontak hanya sekilas saja dan tidak membaca secara keseluruhan, terdapat karyawan yang tidak terlalu menghiraukan keberadaan tabloid Kontak dikarenakan kesibukan dalam bekerja. Hal tersebut tidak jauh berbeda seperti apa yang dialami oleh majalah ‘Signal’ dalam perusahaan Telkomsel yang di bahas pada salah satu skripsi di Universitas Telkom mengenai Pengaruh Penggunaan Majalah Signal Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan PT Telkomsel (2012).

Melihat masalah yang terjadi, penulis mencoba untuk membaca dan mempelajari isi dan informasi yang disajikan tabloid Kontak. Menurut penulis tabloid tersebut bisa dikatakan cukup baik, dilihat dari apa yang dipaparkan oleh Ibu Feni Novida bahwa tabloid Kontak telah mengalami banyak perubahan mulai dari ukuran tabloid yang dahulu lebih panjang, saat ini sudah lebih kecil ukurannya di bandingkan sebelumnya. Untuk kertas cover yang tadinya menggunakan kertas HVS sama seperti isi dalam tabloid Kontak, saat ini sudah menggunakan art paper dan fullbock. Public Relations Kantor Pusat terus melakukan perubahan guna memenuhi kebutuhan informasi karyawannya dan mempertahankan tabloid Kontak agar diminati para karyawannya.

Media internal perusahaan yang berupa House Journal, dijelaskan bahwa media komunikasi itu diperlukan oleh Public Relations untuk memelihara citra positif dan dukungan para karyawan. Komunikasi tatap muka bisa selintas, tetapi dengan adaanya media komunikasi internal bisa menjadi jembatan komunikasi antara top manajemen dan karyawan di lingkungan perusahaan, sehingga komunikasi yang disampaikan efektif dan terpenuhi (Soemirat, 2007:26). Pada prakteknya media internal konvensional yang berupa House Journal terkesan di abaikan, salah satunya karena hadirnya tekhnologi internet yang lebih cepat, praktis dan motif-motif tiap individu yang berbeda juga turut mendasari karyawan memutuskan untuk menggunakan dan memilih media untuk pemenuhan kebutuhan informasinya di lingkungan perusahaan. Penggunaan suatu media di dorong oleh motif-motif tertentu seseorang untuk memenuhi kebutuhannya, jika

(7)

7 kebutuhan tersebut terpenuhi maka media tersebut bisa dikatakan efektif untuk memenuhi motif khalayaknya. Hal ini serupa jika tabloid Kontak mampu memenuhi kebutuhan informasi khalayaknya, maka media internal tabloid Kontak termasuk media yang efektif. Berdasarkan hasil yang dilakukan peneliti dengan melakukan pre test terlebih dahulu kepada 30 orang untuk mengukur variabel yang akan ditetapkan peneliti, yaitu motif pribadi dan pemenuhan kebutuhan informasi dengan adanya variabel intervening sebagai perantara yaitu penggunaan media internal tabloid Kontak, didapat bahwa 30 orang tersebut setidaknya pernah membaca tabloid Kontak, walaupun intensitas dalam membaca tabloid tersebut tidak sering. Ada yang menjadikan tabloid Kontak sebagai informasi utama dan ada juga yang tidak, dengan memilih media lain dan variabel-variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dengan adanya variabel intervening yaitu penggunaan media internal tabloid Kontak yang mempengaruhi hubungan antara motif pribadi dan pemenuhan kebutuhan informasi.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh motif pribadi dalam penggunaan media internal tabloid Kontak bagi pemenuhan kebutuhan informasi karyawan di PT KAI saat ini, dan hal tersebut diperkuat berdasarkan apa yang penulis dapatkan bahwa Public Relations Kantor Pusat belum memiliki data mengenai tingkat penggunaan sejauhmana para karyawan meminati tabloid internal tersebut. Diharapkan melalui teori Uses and Gratification menggunakan pendekatan penelitian model Uses and Gratification penulis dapat mengetahui seberapa besar motif pribadi seseorang untuk menggunakan media internal tabloid Kontak (X), penggunaannya yang merupakan variabel intervening (Z) serta seberapa besar kedua hal tersebut berpengaruh dalam memenuhi kebutuhan informasi karyawan (Y), sehingga dapat menjadi masukan bagi Public Relations guna meningkatkan kualitas tabloid Kontak menjadi lebih baik lagi dalam memenuhi kebutuhan informasi seputar perusahaan. Dengan diadakannya penelitian ini turut membantu untuk melakukan evaluasi mengenai tingkat penggunaan media internal tabloid Kontak di lingkungan PT KAI.

(8)

8 Penulis mengambil subjek penelitian di kantor pusat, karena segala sumber informasi di sebarkan dari kantor pusat, dan kantor pusat merupakan sumber daya manusia terbanyak di PT KAI sehingga hal tersebut cukup mewakili. Oleh sebab itu, maka penulis mengangkat permasalahan tersebut ke dalam judul skripsi “PENGARUH MOTIF PRIBADI DALAM PENGGUNAAN MEDIA INTERNAL TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI KARYAWAN PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT BANDUNG (Studi mengenai Model Uses and Gratification pada Tabloid Kontak PT KAI)”

(9)

9 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Seberapa besar motif pribadi berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT KAI Kantor Pusat Bandung?

2. Seberapa besar motif pribadi karyawan berpengaruh terhadap penggunaan media internal tabloid Kontak?

3. Seberapa besar penggunaan media internal tabloid Kontak berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT KAI Kantor Pusat Bandung?

4. Seberapa besar pengaruh motif pribadi terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT KAI Kantor Pusat Bandung melalui penggunaan media internal tabloid Kontak sebagai variabel intervening?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar motif pribadi berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT KAI Kantor Pusat Bandung.

2. Untuk mengetahui seberapa besar motif pribadi karyawan berpengaruh terhadap penggunaan media internal tabloid Kontak.

3. Untuk mengetahui seberapa besar penggunaan media internal tabloid Kontak berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT KAI Kantor Pusat Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motif pribadi terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT KAI Kantor Pusat Bandung melalui penggunaan media internal tabloid Kontak sebagai variabel intervening.

(10)

10 1.4 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini peneliti membagi manfaat penelitian kedalam dua aspek penting sebagai berikut:

1.4.1 Aspek Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai media komunikasi sebuah perusahaan, dan di harapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai rujukan pada penelitian-penelitian selanjutnya mengenai media internal dan kebutuhan informasi sebagai sumbangan ilmu pengetahuan dalam kajian Ilmu Komunikasi, khususnya di bidang Public Relations.

1.4.2 Aspek praktis

1. Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Kantor Pusat PT KAI khususnya divisi Corporate Communication dalam penggunaan tabloid sebagai media komunikasi interal untuk memberikan informasi yang dibutuhkan seluruh karyawan.

2. Bagi peneliti, sebagai sarana pembelajaran, melatih kemampuan analisis berfikir sistematis dalam memecahkan suatu permasalahan yang di hadapi perusahaan dalam bentuk karya ilmiah atau Skripsi.

1.5 Tahapan Penelitian

Untuk melakukan sebuah penelitian kuantitatif ini, peneliti membagi proses menjadi beberapa tahapan. Berikut adalah alur tahapan penelitian yang dilakukan oleh penulis, yang digambarkan pada gambar 1.3 sebagai berikut:

(11)

11 Gambar1.3

Tahapan Penelitian

Sumber: Olahan Data Penulis, 2015

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian penulis adalah di Kantor Pusat PT Kereta Api Indonesia (Persero), yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan No 1 Bandung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai Maret 2016. Rinciannya dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:

MENGIDENTIFIKASIKAN PERMASALAHAN

MENGKAJI STU DI LITERATUR

MENENTUKAN VARIABEL X

PENCARIAN DATA PENDUKUNG PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN

PENYUSUN & PENYEBARAN KUISIONER PENGOLAHAN DATA

ANALISIS DATA

KESIMPULAN DAN SARAN MENENTUKAN VARIABEL Y

(12)

12 Tabel 1.1

Periode Penelitian

Sumber: Olahan Penulis, 2015

NO Kegiatan Bulan

Oktober November Desember Januari Februari Maret 1. Persiapan awal

pengumpulan data untuk pengerjaan BAB 1 dengan cara melakukan wawancara dan pencarian bahan terkait penelitian 2. Pengumpulan teori sebagai kajian pustaka dan membuat jerangka pemikiran 3. Metodologi Penelitian 4. Pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data 5. Pengolahan data 6. Hasil Penelitian (Kesimpulan dan Saran)

Referensi

Dokumen terkait

Maksud dari penelitian tersebut adalah untuk mengukur pengaruh sistem pengendalian manajemen dan perencanaan strategis terhadap kinerja karyawan PT Jamsostek (Persero)

Keberadaan praktek prostitusi dimanapun berada diharapkan mampu diminimalisir, namun fakta yang terjadi di Kota Palu ternyata praktek prostitusi semakin marak

Musyawarah Desa/Musyawarah Antar Desa, penasihat, pelaksana operasional, pengawas, wewenang dan tugas masing-masing perangkat Organisasi BUM Desa/BUM Desa bersama,

Penyebaran Mahasiswa terbanyak masih pada jenjang prodi S1 dan yang terkecil adalah prodi S2.Penyebaran Mahasiswa terbanyak adalah di pulau Jawa dengan total

Rencana lebar bangunan pembilas bendung adalah 5 m, tinggi pintu pembilas 4 m dengan jumlah dua pintu dengan lebar pilar 1 m, tinggi pintu under sluice 3 m dengan jumlah dua

Dokter keluarga adalah dokter yang memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama serta pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang

Hasil analisis penelitian dapat diuraikan bahwa implementasi pembelajaran PJOK secara daring di SMP Negeri se-Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal yaitu terdapat tiga guru PJOK (37,5%)

Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar kata yang releven pada masa lalu.. Dengan kata