• Tidak ada hasil yang ditemukan

New 1 Pedoman Pengorganisasian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "New 1 Pedoman Pengorganisasian"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT KAMAR OPERASI

RSIA Prof.dr.H.M.Farid

MAKASSAR

2016

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa karena dengan rahmatNya sehingga buku pedoman pengorganisasian Unit Kamar Oparasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof.dr.H.M.Farid ini dapat kami selesaikan.

Buku pedoman pedoman pengorganisasian Unit Kamar Oparasi Rumah sakit ibu dan anak Prof.dr.H.M.Farid ini diharapkan dapat membantu para staf pedoman pengorganisasian Unit Kamar Oparasi Rumah sakit ibu dan anak Prof.dr.H.M.Farid untuk mengetahui berbagai macam informasi tentang struktur organisasi. Uraian tugas, prosedur/alur, tata hubungan kerja,pola ketenagaan dan lain-lain dalam kegiatan unit gawat Darurat.Bahan pedoman ini merupakan bahan acuan yang digunakan oleh pedoman pengorganisasian Unit Kamar Oparasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof.dr.H.M.Farid dan unit yang terkait di rumah sakit ibu dan anak Prof.dr.H.M.Farid

Manajemen Rumah Sakit mengharapkan semoga dengan adanya Pedoman ini para staf Unit Kamar Operasi Rumah sakit ibu dan anak Prof.dr.H.M.Farid dapat mengetahui serta mempraktekkan dalam kegiatan sehari-hari di Rumah sakit.

Besar harapan kami semoga pedoman ini dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk semua staf Rumah sakit pada umumnya dan staf Unit Kamar Operasi pada khususnya dalam melakukan pedoman pengorganisasian Unit Kamar Oparasi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof.dr.H.M.Farid .

Kami menyadari bahwa banyak kekurangan yang ada dalam pedoman ini.oleh karena itu, saran dan kritik konstruktif sangat kami harapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan pedoman ini.yang banyak memberikan saran dan masukannya kami ucapkan banyak terima kasih.

(3)

SAMBUTAN

DIREKTUR RSIA Prof.dr.H.M.Farid MAKASSAR

Alhamdulillah Rabbil Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Ny, Sehingga evaluasi Buku Pedoman pengorganisasian Unit Gawat Darurat RSIA Prof.dr.H.M.Farid Makassar dapat diselesaikan dan dapat diberlakukan, sebagai acuan bagi tenaga medis dalam melaksanakan tugasnya.

Dengan adanaya buku Pedoman pedoman pengorganisasian Unit Kamar Oparasi ini diharapkan dapat menjadi penilaian tentang pelayanan medic yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang dan setiap lembaga atau rumah sakit agar mutu tugas dan fungsi pelayanan yang diberikan kepada pasien selalu terpelihara dengan baik, penilaian merupakan mutu sesuai dengan tuntunan masyarakat. Kepada temen-teman yang menyusun buku ini, telah melakukan evaluasi Buku Pedoman pedoman pengorganisasian Unit Kamar Oparasi RSIA Prof.dr.H.M.Farid Makassar, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setulus-tulusnya. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita dan masyarakat luas.

Direktur RSIA Prof.dr.H.M.Farid

(4)

Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo N o. 230, Makassar 90173 Telp. (0411) 3619745

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PROF. DR. H. M . FARID

Nomor: 002/SK/06.02/RSIA-PF/X/20016

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KAMAR OPERASI

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK Prof. dR. H. M. FARID

MAKASSAR

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan RSIA Prof. dr.H.M. Farid maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan Unit Kamar Operasi yang bermutu tinggi. b. bahwa untuk dapat melaksanakan pelayanan secara

optimal dan terarah diperlukan pedoman perorganisasian Unit Kamar Operasi.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana pada poin a dan b perlu menetapkan pedoman perorganisasian Unit Kamar Operasi RSIA Prof.dr.H.M.Farid

d. bahwa untuk pelaksanaannya perlu ditetapkan dengan surat Keputusan Direktur RSIA Prof. dr. H.M. farid. Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

Kesehatan.

2 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,

3 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 147/Menkes/Per/III/2010 tentang perijinan Rumah Sakit,

(5)

4 Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1691 / Menkes / PER / VIII / 2011, tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit,

5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Inonesia Nomor/419/Menkes/Per/x/2005 tentang praktek dokter dan dokter gigi,

6 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor/290/Menkes/Per/III/2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran,

7 Permenkes RI 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan Rumah Sakit,

8 Standar, pedoman dan pernyataan, perhimpunan dokter spesialis anastesiology dan reanimasi Indonesia (IDSAI) jaya tahun 2003,

9 KeputusanDirekturRumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H. M. Farid Nomor 002/SK/YD/X/2014 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Prof. dr. H. M. Farid.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA KAMAR OPERASI DI RSIA Prof. dr. H.M. Farid

KESATU : Memberlakukan pedoman pengorganisasian sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini di RSIA Prof. dr. H. M. Farid,

(6)

dan seluruh pejabat jajarannya untuk melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan ,apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Di tetapkan di : Makassar

Pada Tanggal : 05 Oktober 2016 Direktur,

RSIA PROF.DR.H.M.FARID

(7)

PENDAHULUAN

HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR...

ii SAMBUTAN DIREKTUR... iii DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN... BAB II A. GAMBARAN UMUM... B. VISI ... C. MISI ... D. FALSAFAH ... E. NILAI RS... F. TUJUAN ... G. STUKTUR ORGANISASI ... BAB III A. GAMBARAN UMUM UNIT KESELAMATAN PASIEN

B. VISI ... C. MISI... D. FALSAFAH... E. NILAI... F. TUJUAN... ... G. STUKTUR ORGANISASI ... ... BAB V URAIAN JABATAN... BAB VI TATA HUBUNGAN KERJA... BAB VII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PORSONIL... BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI... BAB IX PERTEMUAN/RAPAT... BAB X PELAPORAN...

1 Laporan Harian 2 Laporan Bulanan 3 Laporan Tahunan

(8)
(9)

BAB I PENDAHULUAN

A LATAR BELAKANG

Rumah Sakit adalah merupakan salah satu jaringan pelayanan kesehatan yang penting, sarat dengan togas, beban, masalah, dan harapan yang digantungkan padanya sehingga tersedianya fasilitas rumah sakit yang aman, memadai, berfungsi, dan suportif bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung saat ini bukan menjadi hal yang baru lagi. Hal ini wajib diupayakan oleh rumah sakit yang melaksanakan tugas pelayanan kesehatan masyarakat.Fasilitas tersebut meliputi sarana, gedung, prasarana, dan peralatan kesehatan yang layak dipakai.

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengen kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah diterapkan.

Keperawatan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan mempunyai peran utama dalam mendukung pelayanan kesehatan bagi pasien dengan memeberikan asuhan keperawatan secara komprehensif selama 24 jam.Mutu pelayanan keperawatan sangat didukung manajemen dibidang keperawatan, yang secara umum bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan keperawatan.

Salah satu pelayanan keperawatan yang dilakukan di rumah sakit adalah pelayanan di ruang operasi (OK).Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokeran telah menjadikan pembedahan yang dahulunya sebagai usaha terakhir, sekarang menjadi sesuatu dapat diterima secara umum. Pelayanan professional yang diberikan pada pasien di kamar operasi kegiatan mengidentifikasi kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial pasien mengimplementasikan asuhan keperawatan yang bersifat individualistik, mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan berdasarkan ilmu keperawatan, biomedis, ilmu perilaku dan ilmu alam dasar dalam rangka memulihkan dan mempertahankan derajat kesehatan , kesejahteraaan klien sebelum, selama dan sesudah tindakan operasi.

Untuk menjaga kelancaran pelayanan dan memelihara segala fasilitas yang ada menjadi siap dan layak pakai, dibutuhkan suatu system managemen yang mengatur tentang pengunaan,

(10)

pemeliharaan, serta batasan-batasan lain sehingga dalam menggunakannya tidak menimbulkan suatu bahaya atau risiko.

B TUJUAN UMUM

Sebagai dasar dalam pembuatan pengorganisasian pelayanan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSIA Prof.dr.H.M.Farid.

C TUJUAN KHUSUS

a Memudahkan bagi pemberi jasa Unit Kamar Operasi dalam memberikan pelayanan kegawatdaruratan yang bermutu dan profesional.

b Setiap pemberi jasa pelayanan Unit Kamar Operasi dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Unit Gawat Darurat RSIA Prof.dr.H.M.Farid.

(11)

GAMBARAN UMUM

VISI, MISI, FILOSOFI, NILAI, TUJUAN DAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

A GAMBARAN UMUM

RSIA Prof dr. H. M. Farid berdiri sejak tahun 2002 di bawah naungan Yayasan Dika berdasarkan akte Notaris No. 2 Tanggal 03 November 1997 oleh notaris Endang Soelinati, SH. Sebelumnya RSIA prof dr. H. M. Farid bernama Rumah Sakit Bersalin Adika lalu berganti nama menjadi Rumah Sakit Bersalin Prof dr. H. M. Farid. Dan untuk memberikan pelayanan yang lebih luas terhadap Ibu dan Anak maka statusnya ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak berdasarkan Surat Keputusan No.Skep.01/SK/YD/X.2014 Tanggal 09 Oktober 2014 tentang Pendirian Rumah Sakit Ibu dan Anak.

RSIA Prof dr. H. M. Farid berdiri di atas tanah seluas 1613 m² dengan luas bangunan 1280 m², terdiri dari 2 lantai yang peruntukannya terdiri dari :

1 Lantai I, untuk Kamar Bersalin, Kamar OK, Kamar RR, Kamar Rekam Medik, Kamar Penelitian, Kantor, Dapur, Kamar Praktek Anak dan Kandungan (CB), Kamar Perawatan, Aula serta Parkiran dan taman.

2 Lantai II, terdiri dari Kamar Perawatan, Kamar untuk Kelas Belajar ( pelatihan dan Pendidikan ), kantor dan Laundry serta ruang terbuka untuk jemuran.

B Visi

“ Menjadi Rumah Sakit yang terpercaya dan dambaan masyarakat”

C Misi

Misi Rumah Sakit

 Memberikan pelayanan yang profesional dan aman.  Meningkatkan kemampuan professional SDM Rumah Sakit

 Mengembangkan dan meningkatkan teknologi sarana dan prasarana Rumah Sakit

 Melaksanakan pola pembiayaan yang efektif, efisien dan terjangkau.  Upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan

C. FILOSOFI

(12)

D. NILAI

E. TUJUAN

F. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

1.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III

GAMBARAN UMUM

VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI, TUJUAN DAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA YAYASAN DIKA PEMBINA DIREKTUR RSIA KOMITE BIDANG PELAYANAN MEDIK - RAWAT JALAN - RAWAT INAP - KAMAR OPERASI - IGD - KAMAR BERSALIN - KAMAR BAYI BIDANG PENUNJANG - FARMASI - LABORATORI UM - REKAM KEDIK - GIZI - LAUNDRY - STERILISASI BIDANG UMUM - ADMINISTRA SI - KEUANGAN - PERSONALIA - PEMELIHARA AN SARANA - KEAMANAN - LOGISTIK BIDANG PEMELIHARAAN - PEMASARAN - PENDIDIKAN DAN PELATIHAN - HUKUM DAN HUMAS - JAMINAN KESEHATAN SPI

(13)

A GAMBARAN UMUM B VISI

Menjadikan Unit Kamar Operasi sebagai tempat pemberian pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak yang terbaik, dan terpecaya yang berpusat pada pasien yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien

C MISI

Rumah Sakit Ibu dan Anak memiliki misi :

1 Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan di Unit Kamar Operasi

2 Memberikan pelayanan prima yang berorientasi kepada peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Unit Kamar Operasi

3 Menciptakan suasana kerja yang harmonis, dinamis, kebersamaan, rasa memiliki, serta disiplin yang tinggi di Unit Kamar Operasi

4 Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan semua mitra kerja di Unit Kamar Operasi

5 Memenjadikan amal usaha yang amanah di Unit Kamar Operasi

D FALSAFAH

Falsafah Unit Kamar Operasi di RSIA Prof dr. H. M. Farid yaitu sebagai berikut :

1 Meyakini bahwa setiap pasien unik, mempunyai kebutuhan bio, psiko, social dan spiritual

2 Setiap individu berhak mendapatkan pelayanan keperawatan yang sama tanpa dibedakan suku, agama dan golongan.

3 Dalam memberikan pelayanan keperawatan menggunakan metodologi proses keperawatan.

4 Dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas diperlukan kerjasama yang baik antara pasien, keluarga dan unit yang terkait.

(14)

5 Dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas dibutuhkan kESINAMBUNGAN pengembangan SDM dengan peningkatan ilmu pengetahuan.

E NILAI

F TUJUAN

Tujuan dari unit kamar operasi adalah sebagai berikut:

G STRUKTUR ORGANISASI KAMAR OPERASI

Bagan : Struktur Organisasi Unit Kamar Operasi

BAB IV

URAIAN JABATAN DI UNIT KAMAR OPERASI I. KEPALA UNIT kamarOPERASI

KEPALA RUANGAN KAMAR KEPALA UNIT KAMAR

PELAKSANA

PELAKSANA PELAKSANA

(15)

1. Nama Jabatan Kepala unit kamar Operasi

2. Misi Jabatan Terlaksananya pengelolaan & koordinasi kegiatan pelayanan asuhan perawatan di unit kamar operasi sesuai aturan yang telah ditetapkan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi pasien & keluarganya di ruang gawat darurat.

3. Tugas Pokok 1 Melakukan pengelolaan, supervisi dan evaluasi terhadap terlaksananya asuhan keperawatan di unit kamar operasi

2 Melakukan koordinasi dengan profesi lain yang dapat mendukung dan menunjang pelayanan unit kamar operasi yang optimal

3 Melakukan pengawasan, evaluasi, memberikan motivasi kepada staff dalam rangka terselenggaranya pelayanan unit kamar operasi yang bermutu.

4. Uraian Tugas 1 Membuat rencana ketenagaan sesuai dengan kebutuhan ruangan.

2 Merencanakan semua kebutuhan, sarana dan prasarana keperawatan sesuai dengan kebutuhan pengembangan unit kerja, kebijakan dan peraturan RS.

3 Membuat program kerja ruangan dan program pengembangan sumber daya perawat baik pendidikan formal maupun non formal.

4 Menetapkan jadwal dinas bulanan dan pembagian tugas harian bagi perawat pelaksana dan katim.

5 Mengkoordinir kegiatan-kegiatan di Unit kamar operasi dalam memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan pasien sesuai berat, ringannya penyakit dan kecepatan pelayanan secara optimal dan sesuai prosedur serta kebijakan Rumah Sakit. 6 Mengatur ketenagaan, membimbing dan memotivasi untuk

mencapai falsafah dan tujuan keperawatan RSIA Selaras dan Unit kamar operasi.

7 Melakukan kerja sama dalam tim secara kolaboratif dengan dokter dan profesi kesehatan lainnya sehingga masalah

(16)

kesehatan pasien ditanggulangi secara cepat, tepat, dan aman. 8 Melakukan komunikasi untuk memberi dukungan, rasa aman,

informasi yang dibutuhkan bagi pasien dan keluarga dalam menghadapi sakitnya.

9 Mengidentifikasi keluhan-keluhan pasien serta keluarganya yang istimewa dengan mendengarkan, memberi penjelasan yang dibutuhkan, meneruskan masalah pada pihak terkait untuk ditangani.

10 Mengawasi dan mengontrol kegiatan-kegiatan keperawatan termasuk penyuluhan yang dibutuhkan pasien dan perawat agar dilaksanakan sesuai standar, prosedur, kebijakan Rumah Sakit. 11 Mendampingi pasien-pasien yang kritis pada saat akhir,

mempersiapkan pelayanan rohani sesuai keyakinan pasien dan kebutuhannya.

12 Menyelenggarakan Rapat Ruangan minimal sekali dalam sebulan, untuk evaluasi pelayanan dan tindak lanjut masalah-masalah yang ada di ruangan.

13 Supervisi pelaksanaan pengendalian dan pencegahan infeksi nosokomial, Mutu Keperawatan dan pengendalian infeksi dan Mutu RS.

14 Mengawasi pelaksanaan dan melakukan evaluasi kebersihan dan kerapihan ruang dan melaporkan bila terjadi kerusakan pada fasilitas ruang.

15 Mengontrol pelaksanaan asuhan keperawatan berdasarkan standar asuhan, protab dalam memberikan pelayanan pada pasien.

16 Mengawasi dan mengontrol penggunaan, ceklist dan pemeliharaan peralatan serta obat-obatan secara tepat, efektif dan efisien.

17 Memberikan orientasi perawat baru bekerja sama dengan CI dengan bimbingan dan motivasi agar mampu melaksanakan

(17)

kegiatan keperawatan dan asuhan pasien sesuai standar, prosedur dan kebijakan Rumah Sakit.

18 Membuat laporan kunjungan pasien di unit kamar operasi 19 Membuat budget ruangan, laporan tahunan setiap akhir tahun 20 Membuat laporan kejadian atas suatu masalah yang timbul

akibat kelalaian, penyimpangan prosedur atau Tata Tertib yang berlaku, keluhan pasien/keluarga atas pelayanan yang ada yang menyangkut citra RSIA Selaras.

21 Berpartisipasi aktif dalam program keamanan dan keselamatan kerja.

22 Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan oleh Manager Keperawatan.

5. Wewenang 1 Mengambil keputusan sesuai kebijakan dan falsafah RSIA Selaras dalam mengelolaan pelayanan keperawatan di unit kamar operasi.

2 Dapat mengendalikan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien di ruang perawatan.

3 Melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk kelancaran pelayanan kesehatan di unit kamar operasi.

6. Tanggung Jawab Manager Keperawatan 7. Bawahan Langsung

1 Perawat Kepala Tim ruang kamar operasi 2 Perawat asisten bedah

3 Perawat instrumen

4 Petugas administrasi Unit UGD

8. Hubungan Kerja Intern: Perihal :

1. Dokter operator - Pelaksanaan program medik, tindakan medik.

2. Laboratorium - Pemeriksaan lab

3. Farmasi - Resep obat, cairan, alkes 4. Gudang farmasi - Stok obat ruangan

5. Maintenance - Pemeliharaan & perbaikan, alat medik.

(18)

6. Keamanan - Keamanan ruang, waktu berkunjung.

7. House keeping - Kebersihan ruangan. 8. Laundry - Penyediaan alat-alat tenun.

Eksternal Perihal

1.Pasien & keluarga - Asuhan keperawatan

9. Persyaratan Jabatan 1 S 1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal > 2 tahun. 2 D III Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal > 5

tahun.

3 Memiliki sertifikat pelatihan manajemen kamar operasi 4 Memiliki sertifikat ACLS dan PPGD

1. Nama Jabatan Perawat Asisten Bedah

2. Misi Jabatan Memberi bantuan untuk kelancaran kegiatan pembedahan dokter ahli bedah sebagai mitra kerja selama pembedahan pasien.

3. Tugas Pokok Bekerja sama dalam tim membantu kelancaran dan keberhasilan selama operasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya 4. Uraian Tugas 1 Menerima pembagian tugas sebagi asisten dari penanggung

jawab kamar operasi

2 Bersama dalam tim (Instrumen, Sirkuler dan asisten anestesi bertanggung jawab terhadap kelengkapan obat, alat kesehatan dan instrumen medis)

3 Dalam satu tim mempersiapkan kelengkapan operasi a Mempersiapkan alat-alat steril dan tidak steril b Membantu posisi pasien

c Mencuci tangan steril

d Memakai jas dan sarung tangan steril

e Membantu pemakai jas dan sarung tangan steril untuk f operator

g Mendesinfeksi daerah operasi dan penutupan dengan doek steril

h Memasang pegangan lampu steril 4. Selama operasi

(19)

a Sebagai mitra operator selama operasi berlangsung

b Mengidentifikasikan kebutuhan dan memberi bantuan pada operator, antara lain:

1 Mensuction daerah operasi jika terjadi perdarahan 2 Mengarahkan fokus lampu ke daerah operasi

3 Bekerjasama dengan operator menghentikan pendarahan

4 Menjaga ketenangan suasana operasi jika terjadi ketegangan dan mengalami kesulitan

5 Mempermudah operator untuk melakukan tindakan operasi, misalnya : dalam hal pengangkatan jaringan 6 Bertanggung jawab terhadap kesterilan (instrumen, alat kesehatan operator) selama operasi berlangsung 7 Bekerjasama dengan instrumen dan sirkuler

mengecek kelengkapan instrumen, jarum, dan kassa selama operasi.

5 Selesai operasi

a Penutup luka steril

b Pemindahan pasien ke tempat tidur

c Menyampaikan pesan-pesan khusus jika ada (lokasi drainage, pemeriksaan jaringan)

6 Kegiatan lainnya

a Memelihara hubungan kerja yang baik dengan dokter ahli bedah, dokter anestesi dan tim perawat bedah lainnya.

b Melakukan pertolongan pertama pada pasien dalam keadaan darurat secara tepat sesuai kebutuhan, tugas dan wewenangnya serta protap yang berlaku, pada saat terjadi kegawatan di meja operasi

c Mengikuti pertemuan di kamar bedah yang diadakan untuk evaluasi pelayanan pasien dan tindak lanjut

(20)

masalah-masalah yang ada.

d Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keperawatan bedah melalui pertemuan dan pelatihan. e Berpartisipasi aktif dalam program pengendalian infeksi

nosokomial RS

f Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan mutu RS

g Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan dan pendidikan RS

h Berpartisipasi aktif dalam program keamanan dan keselamatan kerja RS

5. Wewenang 1 Mengingatkan kepada operator tentang kesterilan

2 Selama operasi berlangsung memberikan masukan kepada operator untuk tidak menutup luka operasi sebelum kassa, instrumen, jarum dan depper dalam kondisi lengkap.

6. Tanggung Jawab Koordinator Unit Kamar Bedah 7.Bawahan Langsung Perawat instrument dan onloop

8. Hubungan Kerja Intern: Perihal :

1. Ruang Perawatan Lainnya Saling membantu antar ruangan sesuai beban kerja dan

kebutuhan pelayanan

keperawatan.

2. Para Dokter Membantu dokter selama

tindakan pembedahan

berlangsung

3.Bagian lainnya di R.S Sesuai kebutuhan pelayanan pasien

Eksternal Perihal

1. Pasien dan Keluarga Memberi informasi dan penjelasan yang dibutuhkan. 9.Persyaratan Jabatan 1 D III Keperawatan dengan pengalaman minimal bekerja

(21)

2 SPK minimal 6 tahun pengalaman

3 S1 keperawatan dengan pengalaman kerja 2 tahun di kamar operasi

4 Memiliki sertifikat sebagai perawat bedah dasar. 1. Nama abatan Perawat Instrumen Bedah

2. Misi Jabatan Melakukan pelayanan asuhan keperawatan melalui penyediaan instrumen, alat kesehatan selama operasi sesuai pada shift kerjanya. 3. Tugas Pokok 1 Menyiapkan instrumen dan alat kesehatan sesuai dengan jenis

operasi sesuai shift kerjanya.

2 Menjaga sterilitas (instrumen dan alat kesehatan) selama operasi berlangsung

4. Uraian Tugas 1. Menerima pembagian kerja dari katim sesuai pada shift kerjanya. 2. Bekerja sama dengan perawat asisten bedah dan sirkulasi dalam persiapan sebelum operasi, selama operasi dan setelah operasi.

a Sebelum Operasi

1 Mempersiapkan alat-alat steril dan tidak steril, sesuai dengan jenis operasi

2 Mencuci tangan steril

3 Memakai jas sarung tangan steril

4 Menyusun instrumen yang utama di atas meja mayo sambil menghitung jumlahnya

5 Menghitung jumlah kasa, deper kasa dan rol kasa sebelum operasi dimulai

6 Menyiapkan kabel diathermi dan selang suction penutupan steril pada pasien

7 Menjaga kesterilan alat-alat instrumen dan alat penunjang lainnya sebelum operasi dimulai

b Selama operasi

1 Memenuhi semua kebutuhan operator dan asisten operator selama operasi berlangsung a.l; alat instrumen yang diperlukan, kasa, diathermi, suction, dll.

(22)

2 Tetap menjaga kesterilan, kebersihan dan kerapihan alat-alat selama operasi berlangsung.

3 Menghitung jumlah kasa alat dan alat instrumen sebelum daerah operasi ditutup.

c Setelah operasi

1 Penutup luka steril

2 Merapihkan alat-alat instrumen maupun penunjang operasi serta kelengkapan jumlahnya sama seperti sebelum operasi.

3 Kegiatan lainnya

a Memelihara hubungan kerja yang baik dengan dokter ahli bedah, dokter anestesi dan tim perawat bedah lainnya.

b Mengikuti pertemuan berkala dikamar bedah yang diadakan untuk evaluasi pelayanan pasien dan tindak lanjut masalah-masalah yang ada.

c Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan bedah melalui pertemuan dan pelatihan.

d Berpartisifasi aktif dalam program pengendalian infeksi RS e Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan mutu RS f Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan dan

pendidikan RS

g Berpartisipasi aktif dalam program keamanan dan keselamatan kerja RS

h Melakukan pertolongan pertama pada pasien dalam keadaan darurat secara tepat sesuai kebutuhan, tugas dan wewenangnya serta protap yang berlaku, pada saat terjadi kegawatan di meja operasi

5. Wewenang 1. Mengingatkan operator/asisten untuk tidak menggunakan instrumen yang tidak sesuai dengan fungsinya.

2 Menunda penutupan luka operasi jika alat dan kasa belum lengkap

(23)

3. Memberi saran untuk meningkatan kualitas pelayanan pasien dikamar bedah.

6. Tanggung Jawab Koordinator Unit Kamar Operasi 7. Bawahan Langsung Onloop

8. Hubungan Kerja Intern: Perihal :

1.Ruang Perawatan lainnya - Saling membantu antar ruangan sesuai beban kerja dan kebutuhan pelayanan keperawatan

2. Para Dokter - Membantu kelancaran tindakan pembedahan dan pencegahan komplikasi 3.Bagian lainnya di R.S - Sesuai kebutuhan pelayanan

pasien

Eksternal Perihal

1. Pasien dan Keluarga Memberi informasi dan penjelasan yang dibutuhkan. 9. Persyaratan Jabatan 1 D III Keperawatan dengan pengalaman minimal bekerja

dikamar bedah 2 tahun 2 SPK minimal 4 tahun.

3 Memiliki sertifikat sebagai perawat bedah dasar

1. Nama Jabatan Onloop Kamar Operasi

2. Misi Jabatan Melayani semua kebutuhan peralatan yang steril maupun tidak steril selama operasi berlangsung.

3. Tugas Pokok Memenuhi kebutuhan alat-alat kesehatan dan instrumen tambahan selama operasi berlangsung sesuai shift kerjanya

4. Uraian Tugas 1 Menerima pembagian tugas dari katim pada shift tertentu

2 Bekerja sama dengan anggota tim operasi yang lain menyiapkan semua alat-alat yang diperlukan/digunakan.

(24)

kerjasama dengan tim anestesi a,l : a Pasang pasien plate

b Pasang kateter menetap sesuai kebutuhan c Membersihkan daerah yang akan dioperasi

d Mengikat tali jas operator, perawat asisten dan instrumen e Menyalakan lampu operasi

f Menuangkan yodium 1%, betadine solution, dll, ke mangkok steril.

g Memasang dan menghidupkan diathermi, suction,dll

h Melayani penambahan instrumen, alat-alat selama operasi berlangsung.

i Mencatat semua pemakaian lengkap dengan nama, kode barang, nomor dan jumlahnya.

j Menghitung jumlah kasa yang sudah dipakai, jumlahnya sesuai dengan sebelum dimulai operasi

k Membantu penutup luka.

l Memindahkan pasien dari kamar operasi ke ruang pulih m Memelihara hubungan kerja yang baik dengan dokter bedah,

dokter anestesi dan tim perawat bedah lainnya.

n Mengikuti pertemuan berkala dikamar bedah yang diadakan untuk evaluasi pelayanan pasien dan tidak lanjut masalah-masalah yang ada.

o Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keperawatan bedah melalui pertemuan dan pelatihan.

p Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan mutu R.S q Berpartisipasi aktif dalam program pengendalian infeksi R.S r Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan dan

pendidikan R.S berpartisipasi aktif dalam program keamanan dan keselamatan kerja R.S

4 Melakukan pertolongan pertama pada pasien dalam keadaan darurat secara tepat sesuai kebutuhan, tugas dan wewenangnya

(25)

serta protap yang berlaku, pada saat terjadi kegawatan di ruang pemulihan

5 Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dokumentasi keperawatan

5. Wewenang Mengingatkan dokter dan tim bedah tentang kesterilan selama operasi berlangsung

6. Tanggung Jawab Koordinator Unit Kamar Operasi 7.Bawahan Langsung

8. Hubungan Kerja Intern: Perihal :

1. Ruang Perawatan lainnya Saling membantu antar ruangan sesuai beban kerja dan kebutuhan pelayanan keperawatan.

2. Para Dokter Membantu kelancaran pelaksanan program medik terapi dan diagnostik serta pencegahan komplikasi selama pembedahan. 3.Bagian lainnya di RS Sesuai kebutuhan pelayanan

pasien 9.Persyaratan Jabatan 1 SMK Kesehatan atau sederajat

2 Mendapatkan pelatihan intern selama 6 bulan

BAB V

TATA HUBUNGAN KERJA

A Skema Hubungan Kerja

Kamar Operasi

Umum / TekhnisiReekam MedikLogistik Laboratorium Umum/KemananAdmissionFarmasi

(26)

RR

B Keterkaitan Hubungan Kerja unit kamar operasi Dengan Unit-unit terkait

1 Logistik Farmasi

Kebutuhan obat dan alat medis di Poli Kebidanan, diperoleh dari bagian logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.

2 Logistik Umum

Kebutuhan alat,bahan dan atk dan alat tulis di kamar operasi, diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

3. Laboratorium

Pasien Kamar Operasi harus memiliki hasil pemeriksaan laboratorium. 4. Umum/Tehnisi

Kerusakan alat medis dan non medis di kamar operasi akan dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.

(27)

5. Rekam Medis

Pasien yang akan diberikan nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian rekam medis serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission (prosedur permintaan dan penyerahan status ke bagian rekam medis sesuai dengan SPO terlampir).

6. Admission

Setiap selalu didaftarkan ke bagian admission, dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke Bidan Pelaksana .(pendaftaran pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).

Pasien yang telah selesai berobat ke Poli Kandungan akan diantar ke bagian kasir oleh Bidan pelaksana untuk menyelesaikan administrasi.

1 Kamar Bersalin

Pasien Poli Kebidanan yang akan diobservasi, dibawa / d antar oleh bidan pelaksana masuk ke kamar bersalin .(Prosedur pasien Poli Kebidanan yang akan di Observasi sesuai dengan SPO terlampir).

(28)

Pasien Poli Kebidanan yang sedang Observasi dan memerlukan kebutuhan nutrisi segera akan dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.

10. Umum /Keamanan

Bila ada pasien UGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir)

BAB VI

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PORSONIL A Pola Ketenagaan

Dalam upaya mempersiapkan tenaga kamar operasi yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi.

Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.

Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Unit Kamar Operasi RSIA Prof.dr.H.M.Farid adalah sebagai berikut:

(29)

NAMA JABATAN KUALIFIKASI FORMAL & INFORMAL

TENAGA YANG DIBUTUHKAN Koordinator Kamar Operasi 1 Keperawatan dengan pengalaman

kerja minimal > 2 tahun. 2 D III Keperawatan dengan

pengalaman kerja minimal > 5 tahun.

3 Memiliki sertifikat pelatihan manajemen kamar operasi

4 Memiliki sertifikat ACLS dan PPGD

1

Kepala tim/Assisten Satu 1 D III Keperawatan dengan pengalaman minimal bekerja dikamar bedah 2 tahun.

2 SPK minimal 6 tahun pengalaman 3 keperawatan dengan pengalaman

kerja 2 tahun di kamar operasi 4 Memiliki sertifikat sebagai perawat

bedah dasar.

5

Assisten Dua/instrumentator 1 D III Keperawatan dengan pengalaman minimal bekerja dikamar bedah 2 tahun

2 SPK minimal 4 tahun.

Memiliki sertifikat sebagai perawat bedah dasar

4

Onloop 1 SMK Kesehatan atau sederajat

2 Mendapatkan pelatihan intern selama 6 bulan

2

B Kualifikasi Penarikan Calon (Recruit) dan Seleksi Karyawan 1 Penarikan Calon (Recruit) Karyawan

Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Unit kamar operasi memiliki kesempatan

(30)

yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:

a Dari dalam RSIA Prof.dr.H.M.Farid sendiri (internal resources)

Menarik calon dari dalam RSIA Prof.dr.H.M.Farid sendiri (Internal resources) memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luarRSIA Prof.dr.H.M.Farid Calon nantinya masuk Unit Kamar Operasi akibat mutasi atau promosi.

Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui : 1 Informasi dari mulut ke mulut

2 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri.

3 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan tenaga di Unit Kamar Operasi.

b Dari luar R (external resources)

Proses penarikan calon dari luar RSIA Prof.dr.H.M.Farid ini dapat dilakukan dengan cara:

1 Dari mulut ke mulut. 2 Iklan media cetak.

3 Lembaga-lembaga pendidikan

2 Penyaringan/Seleksi Calon (selection) Karyawan

Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Unit Kamar Operasi dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan. Tahapan seleksi terdiri dari :

a Umum

Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh pihak rumah sakit.

(31)

b Khusus

Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi secara khusus oleh Manager keperawatan dan Unit Kamar Operasi. Proses seleksi yang dilakukan oleh Unit Kamar Operasi ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi Unit Kamar Operasi Kompetensi yang harus dimiliki adalah :

1 Pengetahuan tentang manajemen umum dan kepemimpinan meliputi : a Peranan sebagai anggota organisasi dalam Institusi Pelayanan

Kesehatan.

b Proses Problem solving

c Proses Pengambilan Keputusan

2 Pengetahuan tentang manajemen Unit Kamar Operasi meliputi : a Perencanaan dan evaluasi manajemen rumah sakit

b Prosedur Dokumentasi Unit Kamar Operasi c Sistem Pelaporan Unit Kamar Operasi 3 Pengetahuan Hukum kesehatan dan medicolegal

Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh teknisi Unit Kamar Operasi kaitannya dengan :

a Rahasia jabatan, terutama rahasia pasien. b Informed consent.

c Keterangan Medis untuk asuransi. d Visum et repertum.

e Batasan informasi untuk pihak ke III/security informasi. f Kode etik profesi.

4 Statistik Kesehatan

a Dasar-dasar statistik kesehatan.

b Menyajikan data dan informasi untuk berbagai keperluan laporan. 5 Pengetahuan pekerjaan Unit Kamar Operasi

6 Sistem Kerja Di Unit Kamar Operasi 7 Sumber daya pelayanan kesehatan

(32)

b Mengetahui kriteria dan jenis tenaga kesehatan serta pengembangan karirnya

c Mengetahui penggunaan informasi kesehatan untuk rencana anggaran. 8 Manajemen mutu pelayanan Unit kamar operasi

9 Teknologi informasi

a Kemampuan jalankan komputer b Internet dan berbagai akses LAN c Gunakan multi media

Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas : 1 Test Tertulis

Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal, dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki teknisi Unit Kamar Operasi seperti yang sudah disebutkan sebelumnya.Batas kelulusan adalah 70% benar.

2 Test Keterampilan

Test ketrampilan yang diujikan meliputi : a Test memasang infus

b Test memakai sarung tangan steril.

3 Test Kesehatan

Standar yang harus dimiliki oleh teknisi Unit kamar operasi a Sehat, tidak buta warna.

b Berpenampilan rapi dan menarik. 4 Test Wawancara

Test ini dilakukan untuk mengetahui pemintaan terhadap penyelenggaraan Unit Kamar Operasi pandangan terhadap penyelenggaraan. Unit Kamar Operasi yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.

(33)

BAB VII

KEGIATAN ORIENTASI

A Pengertian

Dalam rangka memberikan kesempatan pegawai baru untuk mengenal unit Kamar Operasi di RSIA Prof.dr.H.M.Farid perlu diadakan orientasi sebelum terjun kelapangan.

B Tujuan Umum

Mengenal Iingkungan RSIA Prof.dr.H.M.Farid dan Sub Bagian Unit Kamar Operasi.

C Tujuan Khusus

Pegawai baru mengetahui secara garis besar/jajaran yang terkait struktur organisasi Unit Kamar Operasi dari RSIA Prof.dr.H.M.Farid

1Mengetahui tata tertib Unit Kamar Operasi

2Mengetahui kebijakan dan prosedur kerja di Sub Bagian Unit kamar Operasi. 3Mengetahui prosedur kerja pelayanan Unit Kamar Operasi.

D Materi

1 Struktur Organisasi

2 Kebijakan dan prosedur kerja di Sub Bagian Unit Kamar Operasi

3 Batasan-batasan yang boleh dikerjakan dan yang dilarang untuk mengerjakan.

E Waktu Orientasi

1 Oleh Koordinator Kamar Operasi diberikan pada saat pertama kali datang di Sub Bagian

(34)

3 Diberikan pada waktu pegawai baru datang untuk menjalankan pekerjaan sebagai karyawan khususnya Sub Bagian Unit Kamar Operasi.

Program ini ditujukan untuk memberikan pedoman kepada lingkungan Sub Bagian Unit Kamar Operasi memberikan orientasi kepada pegawai baru.

BAB VIII PELAPORAN A Pengertian

Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan kamar operasi

B Jenis Laporan

Laporan dibuat oleh kepala ruangan Kamar Operasi. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :

1 Laporan Harian

Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap hari. Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :

a Laporan kunjungan pasien Kamar Operasi b Laporan SDM Kamar Operasi

c Laporan keadaan sarana dan fasilitas Kamar Operasi d Laporan mutu pelayanan

2 Laporan Bulanan

Laporan yang dibuat oleh Kepala ruangan Kamar Operasi dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan setiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :

(35)

1 Jumlah kunjungan pasien Kamar Operasi berdasarkan kasus ( Gawat darurat, gawat tidak darurat / darurat tidak gawat, tidak gawat darurat).

2 Jumlah kunjungan pasien Kamar Operasi berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, menolak rawat ).

3 Jumlah Kecelakaan berdasarkan jenis kecelakaan yang datang ke IGD ( Kecelakaan Kendaraan bermotor, Kecelakaan Pejalan kaki, Kecelakaan di Air, Kecelakaan Industi, Kecelakaan Rumah tangga, Kecelakaan tidak diketahui jenisnya) dan berdasarkan kasus ( Pulang, Rawat, Konsul, Rujuk, Observasi, Menolak rawat).

4 Jumlah Pasien Meninggal.

5 Jumlah kasus penyakit terbanyak di Kamar Operasi 6 Jumlah pemeriksaan penunjang pasien Kamar Operasi b Laporan SDM Kamar Operasi yang meliputi :

1 Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat Kamar Operasi 3 Kualitas SDM (Dokter dan Perawat Kamar Operasi

a Laporan keadaan fasilitas dan sarana Kamar Operasi yang meliputi : 1 Kelengkapan Alat dan Fasilitas.

2 Kondisi alat dan Fasilitas.

b Laporan Mutu Pelayanan Kamar Operasi meliputi :

1 Sensus harian ruangan (jumlah penderita gawat darurat yang dilayani≤5 menit). 2 Angka keterlambatan pelayanan gawat darurat (emergency respon time rate). e. Laporan pemasukan dan pengeluaran Kamar Operasi meliputi:

1 Laporan pendapatan Kamar Operasi.

2 Laporan pengeluaran biaya SDM, ATK, ART, Floor stock Kamar Operasi. f Laporan penggunaan obat/alkes dalam bentuk

1 Laporan ;penerimaan 2 Laporan pemakaian obat 3. Laporan Triwulan

Laporan yang dibuat oleh Ka Ruang dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan dan diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan tiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :

(36)

1 Laporan kunjungan pasien Kamar Operasi dan Evaluasi dalam 3 bulan 2 Laporan SDM Kamar Operasi dan evaluasi dalam 3 bulan

3 Laporan keadaan fasilitas dan sarana Kamar Operasi dan Evaluasi dalam 3 bulan. 4 Laporan mutu pelayanan Kamar Operasi

4. Laporan Tahunan

Laporan yang dibuat oleh Kepala Ruang dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada Kepala Bidang Pelayanan setiap tanggal 7 Januari tahun berikutnya. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :

1 Laporan kunjungan pasien Kamar Operasi dan Evaluasi dalam 1 tahun. 2 SDM / Ketenagaan di Kamar Operasi dan evaluasi dalam 1 tahun.

3 Laporan keadaan fasilitas dan sarana di Kamar Operasi dan evaluasi dalam1 tahun. 5 Laporan mutu pelayanan Kamar Operasi

6 Laporan penerimaan dan 7 pemakaian obat

Referensi

Dokumen terkait

Penyelenggaraan radiologi di Rumah Sakit Citama bertujuan agar terpenuhnya kebutuhan pelayanan radiodiagnostik secara rutin, regular maupun gawat darurat sesuai sarana

Melakukan kredensial bagi seluruh staf tenaga kesehatan lainnya yang akan melakukan pelayanan asuhan klinis di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan..

Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu

Salah satu pelaanan keperawatan ang 9ilakukan 9i rumah sakit a9alah  pelaanan 9i ruang operasi >OK?( KemaAuan ilmu pengetahuan 9an tehnologi ke9okeran telah menAa9ikan

Dengan telah ditetapkannya Rumah Sakit Umum Bangli sebagai Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Peraturan Bupati Bangli Nomor 39 Tahun 2011 tentang Penetapan Rumah

Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan

Sejalan dengan perkembangan jaman dan tehnologi, Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih sudah dilengkapi fasilitas dan SDM yang mendukung, hingga saat ini Rumah Sakit AR

Rumah Sakit Baptis Batu (RS. Baptis Batu) merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang