Insinyur Profesional yang Berwawasan
Masa Depan
Oleh:
Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc., IPU, Asean Eng. No.Registrasi (STRI): 3.05.19.1.2.00000006
Gurubesar Institut Teknologi Bandung
Ketua Badan Kejuruan Teknik Kebumian dan Energi, PII
Institut Teknologi Bandung
MAMPU HIDUP &
BERKARYA BERADAPTASI
DENGAN MASA DEPAN
UNTUK MASYARAKAT
Insinyur
DAFTAR ISI
•
Beberapa isu terkait kondisi masa kini
•
DIKTI
dengan
STEM
yang KOKOH untuk mendidik
insinyur yang professional (cerdas)
•
Insinyur
•
Keprofesionalan INSINYUR;
perilaku
_
profesi
_
professional
_
profesionalisme
•
INSINYUR yang profesional
•
Contoh adaptasi menjawab tantangan masa depan karena
peningkatan kebutuhan dan kebencanaan
•
Pengembangan sikap masa depan
•
Penutup
2020 Pandemi
2 Komite Ekonomi Nasional
Asia akan kembali menjadi pusat kekuatan ekonomi dunia
Sumber : Angus Maddison, Histiorical Statitics for the World Economy, McKinsey Global Institute Analysis
Komposisi Perekonomian Dunia dari masa ke masa
100% 80% 60% 40% 20% 0% 500 0 1000 1500 1800 1970 2000 China India Japan Rest of Asia North America Europe Rest of world 2030 2010 2020 Fall of Roman
Empire trips to Asia
Discovery of America Industrial Revolution Sriwijaya (600-1100) Majapahit (1293-1527) ASIA 60%
3200 2899 549 3032 911 1587 1079 731 2939 1335 3200: by 1 mio population
ISU?: Kebutuhan kita akan meningkat terus, contoh:
KEBUTUHAN ENERGI (karena pertumbuhan penduduk):
10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 1500 1700 1900 2100
World Population
(Millions)World Primary Energy
Consumption
(Quadrillion BTU) 500 400 300 1975 1985 1995 2005 2015 AAPG Explorer, 8/95Dibutuhkan para INSINYUR yang professional (adaptif)
TUNTUTAN MASA DEPAN ???
KEBERLANJUTAN
KETERSEDIAAN SUMBERDAYA ALAM
&
KEBERLANJUTAN
LINGKUNGAN
.
ALAM
TIDAK MEMBUTUHKAN MANUSIA
UNTUK
KEBERLANJUTANNYA
, NAMUN
MANUSIA MEMBUTUHKAN
ALAM
UNTUK KEBERLANJUTANNYA
DIBUTUHKAN
Insinyur Cerdas
(& humanis)
Perilaku
Profesional
➔
Adaptif
➔
Keberlanjutan
Adaptasi
➔
Teknologi
DIKTI
dengan
STEM
yang KOKOH
untuk mendidik
insinyur yang
TUNTUTAN MASA DEPAN MANUSIA YANG
SELALU BERLANJUT?? MENGAPA??
KESEJAHTERAAN
KESEHATAN
KETERSEDIAAN
SUMBERDAYA
KECERDASAN
SISTEM KHAS:
DIKTI
KELUARAN
1.IPTEK BARU ILMU PENG. 2. SDM PROF. 3. BUDAYA BARU 4. INDUSTRI BARU ProsesPENELITIAN YG BERMUTU
(
Proses PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
YG BERMUTU & BERMANFAAT)
Proses
PENDIDIKAN
yang BERMUTU
(mutakhir,
Dinamis,
Konstektual)
MASUKAN
1. IPTEK KINI 2. MAHASISWA BARU 3. BUDAYA KINIPERGURUAN TINGGI
adalah
“SCIENCE CENTER” & “CULTURE CENTER”
(POLA FIKIR UU-12/2012
ps.4&5
) MERUPAKAN
SISTEM KHAS DIKTI
DI
PERGURUAN TINGGI
DANA YG CUKUP
DANA
PEMERINTAH
DANA
MASYARAKAT
SUASANA AKADEMIK DAN AKUNTABILITASSISTEM
KHAS:
DIKTI
P
olitek
n
ik
Un
iv
er
sit
as,
In
st
it
u
t,
Sek
olah
Tin
ggi
Jenis dikti Profesi Program Profesi
Ak
ad
em
i
Ko
m
u
n
it
as
Ak
ad
emi
Jenis & Jenjang Pendidikan Tinggi dan Bentuk Perguruan Tinggi
(Ps 16-32)
Program Sarjana Program D-1 Program D-2 Program D-3 Program D-4 Program Magister Program Doktor Kementerian, Kementerian lain, LPNK, Profesi.Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Program Pascasarjana
Jenis dikti vokasi Jenis dikti akademik
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
Pasal 54 UU.No. 12 Tahun 2012 Tentang
Pendidikan Tinggi
(4)
Standar
Pendidikan
Tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b terdiri atas sejumlah
standar dalam bidang akademik
dan nonakademik
yang
melampaui
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
SNPT
(Standar Minimal)SPT
(Melampaui SNPT) Bidang Akademik Bidang Nonakademik Wajib Inisiatif Setiap pergurua n tinggiSPT DAN SNPT UNTUK
PENGENDALIAN
MUTU
Standar Nasional Pendidikan
Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan satuan standar yang meliputi standar
nasional pendidikan, ditambah dengan standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.
PT wajib menghasilkan insinyur yang bertindak
sebagai agen keberlanjutan masa depan
kemanusiaan
KELUARAN PT
1.IPTEK BARU ILMU PENG. 2. SDM PROF. 3. BUDAYA BARU 4. INDUSTRI BARUKEBERLANJUTAN
KEMANUSIAAN
(LINGKUNGAN
DAN KEHIDUPAN)
Perguruan
Tinggi (PT)
LALU BAGAIMANA
DENGAN
SDM PROFESIONAL
LULUSAN PT?
•
iGen, Gen Z (Centennials) : Born 1996 and later
•
Gen Y (Millenial) : Born 1977 to 1995
•
Generation X: Born 1965 to 1976
•
Baby Boomers: Born 1946 to 1964
•
Traditionalists or Silent Generation: Born 1945 and
before
Setiap Generasi Memiliki
Karakteristik-genuity tersendiri
Source:
Complexity dan Complicatedness Index
Source: Six Simple Rules, How to Manage Complexity Without Getting Complicated, Yves Morieux, 2014
Masa Depan Lebih rumit dan kompleks:
“
Blind zone
”: social complexity> cognitive
capacity
Kompleksitas sosial
Kapasitas kognitif
Misi Perguruan Tinggi
dan Prominent Persons:
Mencari
Jawab “Blind Zone”
INSINYUR
didefinisikan oleh PII:
Adalah seseorang yang dalam melaksanakan profesinya mempergunakan pengetahuan
matematika dan pengetahuan alam
,
yang diperoleh dari
pendidikan; pengalaman dan pelatihan
,
untuk secara ekonomis mengubah dan mengembangkan suatu bahan; energi dan berbagai
sumber daya yang berasal dari alam, menjadi produk lain
demi kepentingan kesejahteraan; kenyamanan; kesehatan dan keselamatan
umat manusia.
ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology)
Definition of Engineering
The profession in which a knowledge of the mathematical and natural science
gained by study, experience, and practice is applied with judgment to develop
ways to utilize, economically, the materials and forces of nature for the benefit
The Institution of Professional Engineers, Japan (IPEJ)
Message from the Executive Committee for Overseas Business Promotions
The Institution of Professional Engineers, Japan (IPEJ) since it’s inception 57 years ago, many experienced engineers visited various countries and helped local people in the areas of transfer of technology, technical guidance, etc. covering various technological fields such as machinery, electricity, communication, construction, agriculture, information, management, and so on, and made contributions to the people, businesses, educational organizations, and so on.
The Executive Committee for Overseas Business Promotions, as an arm of organizations of IPEJ, makes great efforts to promote and develop overseas business, as well as to provide necessary study and training so that professional engineers can achieve their goals in foreign countries. Along with such efforts, we continue to publicize our Institution and engineers to various organizations concerned in Japan as well as overseas.
To meet diversified demands from all over the world for technical collaboration and support by professional engineers, we try to satisfy the needs expected of us by sending qualified engineers recognized under the law of Japan with knowledge, experience, creativity, capability in application and high ethical standards.
April 7, 2008
Atsushi Sugiyama, Chairman
Executive Committee for Overseas Business Promotions, IPEJ
Introduction of the Institution of Professional Engineers,
Japan (IPEJ) and it’s overseas business
Professional Engineers - people who will help you open up a bright
future, and make contributions to the world communities!
SAINS vs.
KEINSINYURAN
SAINS
•
Analisis: mengajukan pertanyaan,
mencari pola,
mengembangkan
pengetahuan
•
Menghasilkan
pengetahuan
•
Kegiatan khas: Riset
•
Mempelajari:
What is
KEINSINYURAN
•
Sintesis:
integrasi pengetahuan
untuk membuat sesuatu yang baru
•
Menghasilkan:
proses dan benda
(part of technology)
•
Kegiatan khas: Riset +
Desain kreatif
•
Mempelajari: What never was
Engineering: How is it related to Science ,Technology, Math, and Society? Dr. Alexander Flueck,. Illinois Institute of Technology
Scientists discover the world that
exists;
Engineers create the world that
never was."
LALU?
➔
Pelaksanaan
PROGRAM PROFESI INSINYUR
•
PSPPI ADALAH
PENDIDIKAN UNTUK ORANG BEKERJA
•
TIDAK BOLEH ADA LULUSAN PSPPI menjadi
INSINYUR MENGANGGUR
•
DESAIN PEMBELAJARAN BERBEDA
DENGAN PENDIDIKAN AKADEMIK ATAU
VOKASI
•
BAGAIMANA?
•
KOMUNIKASI ANTARA PARA PROFESIONAL “JUNIOR” DAN SENIOR
•
INSINYUR YANG PROFESIONAL
(CERDAS & HUMANIS)
Keprofesionalan INSINYUR;
perilaku
_
profesi
_
professional
_
Perilaku profesional
•
Tanpa pamrih
(Altruism)
•
Kepemimpinan
(Leadership),
•
Rasa hormat
(Respect),
•
Kehormatan dan integritas
(honor and integrity),
•
Tanggung jawab dan akuntabilitas
,
•
Keunggulan dan kesarjanaan
(excellence and scholarship),
Profesi
•
Memiliki
“body of knowledge/practice”
(ilmu pengetahuan, keterampilan
dan perilaku yang diperlukan untuk praktik keinsinyuran)
•
Mempunyai kewenangan
berpraktik
•
Mematuhi dan setia kepada
kode etik
•
Memiliki jiwa kuat dengan
mengutamakan layanan
kepada masyarakat
•
Memiliki
keterampilan
dalam melaksanakan layanan jasa;
•
Memperoleh
kompensasi
atas jasa yang diberikan;
•
Memiliki
otoritas dan tanggung jawab
mutlak;
•
Memperoleh
pengakuan dan penghargaan
;
Profesional;
Merupakan ciri penggunaan standar teknis dan
penerapan etika profesi
•
Memiliki
ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memadai;
•
Melakukan
inovasi
untuk perbaharuan/pengembangan kemajuan
pengetahuan;
•
Mengutamakan
layanan
kepada masyarakat;
•
Memiliki
integritas dan tanggungjawab
;
•
Memiliki
kepercayaan diri
tinggi;
•
Memiliki kemampuan
mengambil keputusan/diskresi
;
•
Memiliki
lisensi
dengan standar memadai;
•
Memiliki
dedikasi tinggi
untuk layanan profesi di atas kepentingan pribadi,
kelompok maupun materi.
Profesionalisme
Merupakan ciri dari insinyur yang profesional
•
Perilaku insinyur dalam
berpraktik dan bersikap
sebagai bagian
dari masyarakat;
•
Perolehan
penghargaan/pengakuan
dari klien/pengguna jasa
keinsinyuran;
•
Pengakuan
masyarakat luas atas
karya keinsinyuran
yang
dimanfaatkan masyarakat luas;
•
Pekerjaan
yang
diselesaikan
dengan baik;
•
Pengembangan
keberpihakan
terhadap hak dan kewajiban
keinsinyuran;
Insinyur Profesional
Adalah insinyur yang berpraktik berpedoman
kepada kode etik keinsinyuran
•
Memiliki
lisensi
;
•
Menjaga dan meningkatkan
kompetensi
yaitu ilmu pengetahuan,
keterampilan dan
perilaku
;
•
Mengutamakan
keamanan dan keselamatan umum
;
•
Menerapkan praktik
tata kelola
keinsinyuran yang
terbaik
(
jujur
kepada pengguna jasa, penyelesaian masalah secara
internal
,
melakukan
konsultasi
kepada fihak
yang kompeten
);
•
Mendorong rekan
sesama insinyur untuk keprofesionalan;
Keprofesionalan Insinyur
(perilaku_berprofesi_professional
_profesionalism
➔
dilaksanakan
Insinyur
yang “professional”
Keberlanjutan (sustainabilitas) =
INSINYUR yang profesional karena
mampu beradaptasi melalui
kolaborasi dan kompetisi untuk
menjawab tantangan masa depan
INSINYURAN PROFESIONAL MAMPU
BERKOLABORASI DAN BERSAING
DENGAN BERINOVASI MENUJU
KEUNGGULAN AGAR ADAPTIF
KESEHARIAN; JASA &
PRODUK KEINSINYURAN:
•
KOLABORASI YANG
KONSTRUKTIF
•
PERSAINGAN YANG
KONSTRUKTIF
KARYA
KEINSINYURAN
YANG
UNGGUL
KEBERLANJUTAN
KEMANUSIAAN
(LINGKUNGAN
DAN KEHIDUPAN)
CONTOH ADAPTASI melalui
KOLABORASI dan KOMPETISI untuk
menjawab tantangan masadepan
KEHIDUPAN AGAR KEBERLANJUTAN
PERLU ADAPTASI HARUS DITOPANG
OLEH KEINSINYURAN
KESEHARIAN;
PRODUK
KEINSINYURAN:
•
KOLABORASI
YANG
KONSTRUKTIF
•
PERSAINGAN
MENUJU
KEUNGGULAN
KEBERLANJUTAN
KEMANUSIAAN
(LINGKUNGAN
“KOMPETISI”
antar
“BIDANG”
untuk beradaptasi sesuai kebutuhan
dengan KEINSINYURAN
KOLABORASI dalam
KEINSINYURAN
Untuk beradaptasi karya-karya
baru yang unggul mengatasi
OPERATION Exploration
Drilling
Construction
Manufacturing Design & Engineering
GEOTHERMAL PROJECT KOLABORASI INTERDISIPLIN
➔
ADAPTASI KEBUTUHAN ENERGI
KOLABORASI dalam
KEINSINYURAN
Untuk karya-karya adaptif
yang unggul mengatasi
Aktifitas Merapi meningkat aktivitasnya akhir Oktober hingga November 2010, akhir Oktober terjadi erupsi terbesar dengan meluncurnya jutaan kubik Aliran Piroklastik ke puluhan Dusun di bawah lereng Merapi, yaitu Sleman, Klaten, Boyolali, dan Magelang. Catatan erupsi bermula sejak 25 Oktober dengan di bagian selatan dan
tenggara kepundan Merapi, pada 26 Oktober, kekacauan pertama terjadi, awan panas keluar dari kepundan setinggi 1.5 kilometer ke atmosfer, membentuk awan jamur mematikan.
Tanggal 27 Oktober, aliran Piroklastik kembali menyembur dan mengalir deras merusak Dusun Cangkringan yang berada di arah tenggara Merapi, 25 orang tercatat meninggal terpanggang aliran Piroklastik ini, termasuk Almarhum Mbah Marijan. Seorang juru kunci Merapi yang enggan untuk turun lereng dan tak mau menghindar dari gelombang Aliran Piroklastik yang mematikan tanggal 26 Oktober hingga 8 November proses letusan berlangsung dalam berbagai fase dan besaran muntahannya. Pada 8 November 2010, tercatat 277 jiwa tewas, 218 orang terluka, dan 198.500 jiwa mengungsi. Merapi disebut sebagai gunug berapi paling aktif di dunia, risiko perulangan bencana erupsi tak bisa diabaikan disekeliling Merapi merupakan wilayah padat penduduk, yaitu Sleman, Magelang, Klaten, hingga Boyolali.
Ds Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, luluh Lantak karena awan panas Merapi, 27/10/2010)
TEMPO/Arif Wibowo
G. Merapi mengeluarkan awan panas membumbung tinggi berkali-kali dilihat dari Cangkringan, Sleman, 1/11/2010, FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/Koz/mes/10.
Desa Kinahrejo (DIY) Beradaptasi terhadap
bencana G. Merapi
➔
Wisata Erupsi G. Merapi
KOMPETISI yang KONSTRUKTIF
dalam KEINSINYURAN
•
Menuju karya unggul untuk
ADAPTASI kebutuhan ruang
yang nyaman
Empire State Bld 443m
Albraj Al Balt Tower 601m Shanghai WFC 492m Petronas Tower 452m Taipei 101 Bld 508m Willis Tower 527m CN Tower 553m KLVY-TV Maist 629m Burj Khalifa Bld 828m
Sahid Sudirman Center Bld 258m
KOMPETISI yang KONSTRUKTIF
dalam KEINSINYURAN
•
Menuju karya unggul untuk
ADAPTASI memenuhi
kebutuhan
CONTOH: Karya keinsinyuran yang
kompetitif (penyimpan data)
CONTOH: Terobosan teknologi
melaju makin cepat (McKinsey
Peradaban dari Masa ke Masa
(Angus Maddison, JP Morgan, 2014)
Right Sizing, Efisiensidan Efektifitas
Sinergi, bukan sekadar Kerjasama
Technology Cost Menurun Tajam
dan Jangkauan Meningkat Tajam
Luaran Lulusan
Insinyur
Perguruan Tinggi?
Para lulusan yang
”robot proof”
( Aoun, J.E. (2020) :
Higher
Education in the age of artificial intelligent 2020, (President of
Northeastern Univ.; The MIT Press)
dan
“
adaptif terhadap
kebutuhan manusia dan tantangan lingkungan
”
Para lulusan
(Insinyur)
yang mampu
kerja atau mencipta
kerja
diarena serbuan robot-robot cerdas (gabungan
mesin dan AI (inteligensia buatan)) dan
“
adaptif terhadap
kebutuhan manusia dan tantangan lingkungan
”
Para
Insinyur
yang memiliki bekal
ilmu dasar kokoh,
keterampilan, kreatifitas, dan flesibilitas (inovatif & adaptif)
memadai (kehadirannya
tak tergantikan oleh robot) (dapat
berkolaborasi dan berkompetisi dengan robot)
VISI MASYARAKAT GLOBAL 5.0 (Shinzo Abe, 2017
(WEF-Davos))
•
Semua terkoneksi teknologi melebur
•
Data tanpa batas negara (borderless data)
•
Tata kelola data universal (worldwide data governance)
•
Penghubung dan penggerak “segalanya” bukan pemodalan namun
data (kaya
➔
miskin)
•
Kemajuan teknologi
➔
masalah social dan ekonomi
•
Digitalisasi semua sector
➔
naker dan populasi
•
Masyarakat super cerdas (kecerdasan buatan; robotic, big data &
drone)
Masyarakat 5.0: kolaborasi publik dan swasta bekerja untuk membangun
sistem di mana Big Data bisa diperdagangkan secara aman dan efektif, setiap
perusahaan bersedia berbagi informasi dan memungkinkan yg lain membuat
produk yang lebih baik.
BEBERAPA SIKAP MASA DEPAN
SIKAP YANG HARUS DITINGGALKAN SIKAP YANG HARUS DITUMBUHKAN
1 INFERIOR SUPERIOR
2 PENGIKUT PEMANDU
3 PRAKTIK TERBAIK (BEST PRACTISE) DI MASA LALU PRAKTIK TERBAIK (BEST PRACTISE) MASA DEPAN 4 BERFIKIR DESAIN MASA LALU BERFIKIR DESAIN MASA DEPAN
5 MISKIN PENGALAMAN BERUSAHA KAYA PENGALAMAN 6 BERFIKIR PADA ORDE RENDAH (low order
thinking)
BERFIKIR PADA ORDE TINGGI (high order thinking)
7 TIDAK/KURANG/RAGU MENGAMBIL KEPUTUSAN DISKRESI PROFESIONAL
BERANI MENGAMBIL KEPUTUSAN DISKRESI PROFESIONAL
INDONESIA: Presiden Sukarno pada Konferensi
Asia Afrika (18 April 1955)
Bersikap sebagai pemandu
Sikap berusaha mendesain
“future best
practice”
POOR
PRACTISE PRACTISEGOOD
BEST PRACTISE FUTURE BEST PRACTISE KE DEPAN (“MENCIPTA”)
3
4
Sikap berusaha mendesain
“future best
practice”
1920 2020 2019 2019MULTIKAMPUS
Ganesa 10_Bandung
Ganesa 10_Bandung
5
? ?
Higher Order Thinking
Low Order Thinking
Low Order VS Higher Order Thinking
Bloom’s
Taxonomy
6
Taxonomy Bloom’s (
Krathwohl, 2002)
•
Remembering
: requires simple recall of information
•
Understanding
: requires explanation of ideas or concepts
•
Applying
: requires the use of Information in another familiar
situation
•
Analyzing
: requires an answer that demonstrates an ability to
see pattern and to classify information, concepts, and theories
into component parts
•
Evaluating
: Requires the justification of a decision or course of
action
•
Creating
: Requires the generation of new ideas, products, or
7
Berani mengambil keputusan diskresi
profesional
Menghadapai persoalan paradoxal
➔
Diperlukan intuisi dan Logika
PEMIKIRAN
PENGALAMAN STANDAR
DST