• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan. pdf"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

“ KECENDRUNGAN GLOBAL DALAM PEMANFAATAN

TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI

UNTUK PENDIDIKAN “

I. Pendahuluan

Sampai dua ratus tahun yang lalu ekonomi dunia bersifat agraris dimana salah

satu ciri utamanya adalah tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan.

Sesudah terjadi revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap, ekonomi global

ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utamanya adalah modal sebagai

faktor produksi yang paling penting. Menjelang peralihan abad sekarang ini,

cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi, karena tahap

ekonomi yang sedang kita masuki ini berdasar pada pengetahuan (knowledge based)

dan berfokus pada informasi (information focused). Dalam hal ini telekomunikasi dan

informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology).

Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga

memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi,

distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke

dalam Masyarakat atau Ekonomi informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut

sebagai masyarakat pasca industri.

Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village”. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya.

(2)

Sejarah teknologi komunikasi dan informasi tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Kita semua tahu bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan kita petik hasilnya setelah 10, 20, 30 tahun atau bahkan satu generasi yang akan datang. Tak berbeda dari negara lain kita mempunyai waktu yang sama : sehari 24 jam, seminggu 7 hari dan setahun 12 bulan. Pemikiran jangka panjang, visi dan misi yang jelas, perencanaan yang strategis, tekad, kemauan dan dukungan yang kuat dari pemerintah dengan seluruh jajaran serta seluruh komponen masyarakat terkait untuk melaksanakan rencana tersebut, mewujudkan misi, misi dan tujuan pendidikan sangatlah penting. Kebijakan yang tepat, langkah yang cermat dan program pendayagunaan teknologi yang terencanaserta terlaksana dengan baik akan membantu menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang tangguh seperti yang kita harapkan bersama.

II. Definisi Globalisasi & Teknologi Informasi

Globalisasi adalah satu kata yang mungkin paling banyak dibicarakan orang selama lima tahun terakhir ini dengan pemahaman makna yang beragam. Globalisasi adalah proses penyebaran hasil karya dan pemikiran suatu budaya sehingga melembaga dalam kebudayaan di seluruh dunia. Namun, apa yang dipahami dengan istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran bagi manusia, bahwa semua penghuni planet ini saling terkait dan tidak bisa dipisahkan begitu saja satu sama lain walau ada rentang jarak yang secara fisik membentang. Dunia dipandang sebagai satu kesatuan dimana semua manusia di muka bumi ini terhubung satu sama lain. Teknologi Informasi (TI) yang kini berkembang amat pesat, tak bisa dipungkiri memberikan kontribusi yang signifikan terhadap seluruh proses globalisasi ini. Mulai dari wahana TI yang paling sederhana berupa perangkat radio dan televisi, hingga internet dan telepon gengam dengan protokol aplikasi tanpa kabel (WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran banyak orang. Perubahan informasi kini tidak lagi ada dalam skala minggu atau hari atau bahkan jam, melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik.

(3)

dalam berbagai cara untuk mendapatkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi bisnis dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

III. Alat-Alat Teknologi Komunikasi & Informasi Untuk Pendidikan

Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi misalnya banyak menghasilkan mesin dan alat-alat seperti jam, mesin jahit, mesin cetak, mobil, kapal terbang, meriam dan lain sebagainya, agar manusia dapat hidup lebih mudah, aman, senang dalam lingkungannya.

Adanya alat-alat itu dapat mengubah pikiran manusia, mengubah cara kerja dan cara hidupnya. Pendidikan juga tidak bebas dari pengaruh teknologi. Hasil teknologi sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan. Penemuan kertas, mesin cetak, radio, TV, komputer dan lain sebagainya segera dimanfaatkan untuk pendidikan. Pada hakikatnya alat-alat itu tidak dibuat khusus untuk keperluan pendidikan seperti film, radio, TV, komputer dan sebagainya. Akan tetapi alat-alat itu ternyata dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan.

Sampai sebelum tahun 1950 alat-alat pengajaran, yang lazim disebut alat audio visual, masih sangat terbatas jumlah maupun penggunaannya. Sejak lewat dari tahun 1950 sampai dengan sekarang perkembangan alat-alat teknologi komunikasi dan informasi sangat pesat.

(4)

jauh. Salah satu eksperimen penggunaan radio komunikasi dua arah bagi siswa SLTP Terbuka untuk mata pelajaran Fisika sebagai pengganti tutorial tatap muka telah dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa secara umum tidak ada perbedaan yang bermakna antara hasil belajar siswa yang mengikuti tutorial tatap muka dibandingkan tutorial jarak jauh audio interaktif. Atas dasar hasil penelitian tersebut maka penggunaan radio komunikasi dua arah dapat dimanfaatkan untuk perataan mutu pembelajaran jarak jauh terutama bagi sekolah-sekolah yang secara geografis kurang menguntungkan dan kualitas guru mata pelajaran yang belum memadai.

Banyak yang diharapkan dari alat-alat teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi masalah pendidikan, misalnya untuk mengatasi masalah kekurangan guru guna memenuhi aspirasi belajar masyarakat yang cepat pertumbuhannya atau untuk membantu pelajar menguasai pengetahuan yang sangat pesat berkembang sehingga disebut ekplosi pengetahuan untuk membantu siswa belajar secara individual dengan lebih efektif dan efisien.

Di dalam makalah ini akan dibicarakan secara singkat beberapa contoh dari alat teknologi informasi dan komunikasi yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan, yaitu antara lain :

1. Tape Recorder merupakan salah satu teknologi komunikasi yang bisa dipakai dalam pendidikan, biasanya penggunaannya dalam pelajaran bahasa.

2. Overhead Projector dapat memproyeksikan pada layar apa yang tergambaratau tertulis pada lembaran plastik transparan.

3. Film dapat juga digunakan dalam dunia pendidikan. Film harus dapat dipilih sesuai dengan pelajaran yang sedang diberikan.

4. Komputer adalah hasil teknologi modern yang membantu guru dalam mengajar dan membantu murid dalam belajar.

(5)

pengajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi dan evaluasi secara umum keterlaksanaannya tergantung dari tiga mode sebagai berikut:1

 Dialog/ komunikasi antara guru dengan siswa

 Dialog/ komunikasi antara siswa dengan sumber belajar  Dialog/ komunikasi di antara siswa

Apabila ketiga aspek tersebut bisa diselenggarakan dengan komposisi yang serasi, maka diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang optimal.

Setelah kehadiran internet, teknologi komunikasi dan informasi semakin berkembang pesat dan terus mengalami perkembangan. Dan dengan adanya perkembangan tersebut maka seseorang dapat dimungkinkan untuk melakukan pertemuan atau interaksi dengan orang lain pada jarak yang sangat jauh dengan melalui teknologi radio telekonferen, TV telekonferen, dan radio komunikasi dua arah.

Sampai detik ini pun teknologi komunikasi dan informasi akan terus mengalami perkembangan yang pesat sehingga dapat menciptakan alat-alat teknologi komunikasi dan informasi yang dapat memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

IV. Kecenderungan Global Pemanfaatan Teknologi Komunikasi & Informasi

untuk Pendidikan

Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari

pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning”. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan. Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang

akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang

memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan

sebelumnya.

(6)

Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan

oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya

gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan

simiskin. Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan

kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan

mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.

Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time)”. Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner.

Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa

dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih

bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif.

Sesuai dengan pendapat Prof. Lewis Elton dapat diidentifikasikan tiga

kecendrungan global yang perlu digarisbawahi pada teknologi pendidikan dewasa

ini, yaitu :

1. Sistem perubahan bertingkat kearah pendekatan sistem belajar

berorientasi pada siswa (System student centred approach) dalam belajar.

Perubahan ini adalah perubahan yang memanifestasikan dirinya ke dalam

pertambahan yang mantap dalam menggunakan strategi belajar individu

dalam berbagai bentuknya.

Secara tradisi sistem pendidikan kita hampir seluruhnya berdasarkan pada

pendekatan yang berorientasi pada guru atau lembaga pendidikan (Teacher

insitution centered approach), yakni sistem di mana siswa secara individual

tidak dapat mengatakan tentang apa yang dipelajari dan bagaimana cara

mereka belajar.

2. Penggunaan metode belajar secara meluas, seperti cara belajar secara

kelompok. Realisasi perluasan yang terus-menerus ke arah yang lebih

edukatif dalam mengajar fakta-fakta dasar, prinsip-prinsip dan

(7)

dan ketrampilan nonkognitif karena semuanya itu penting untuk keberhasilan

di masa yang akan datang.

Kita juga melihat bahwa berbagai teknik yang berhubungan dengan belajar

kelompok seperti : simulasi dan permainan, belajar kasus secara interaktif,

latihan komunikasi berstruktur, dan sebagainya sekarang mulai disebarluaskan

dan dikembangkan dalam sistem pendidikan kita. Teknik-teknik tersebut

masih cocok untuk mengajarkan berbagai aspek kognitif tingkat tinggi dan

ketrampilan-ketrampilan nonkognitif seperti: seperti ketrampilan dalam

membuat keputusan, ketrampilan interpersonal dalam berkomunikasi, serta

cici-ciri atau pembawaan sikap yang diinginkan yang sekarang menjadi

bagian yang penting dalam lingkaran pendidikan.

3. Pertumbuhan yang paling eksplosif dalam penggunaan teknologi

informasi baru dalam berbagai aspek latihan dan pendidikan.

Aspek yang paling penting pada sistem pendidikan di masa yang akan datang

adalah melatih guru-guru. Latihan akan dirancang untuk menyakinkan bahwa

guru dan dosen tidak sepenuhnya hanya kenal dan cakap dalam menggunakan

berbagai teknik baru di mana teknologi informasi telah tersedia, tetapi mereka

juga sanggup untuk mengorganisir kegiatan belajar siswa dan mahasiswanya

dengan cara sistematik dan efektif dengan menggunakan berbagai teknik

belajar kelompok dan teknik belajar individual, sebaik mereka dalam

menggunakan metode konvensional untuk mengajar.

Kecenderungan global Pemanfaatan TKI untuk Pendidikan di

Indonesia:

1. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, penggunaan komputer dan internet, video, radio, tape recorder, radio telekonferen, TV telekonferen, dan radio komunikasi dua arah.

2. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus Belajar Jarak Jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan

(8)

Sistem Pendidikan Terbuka (SPT) atau Sekolah Terbuka dan Sistem Belajar Jarak Jauh (SBJJ) sudah dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1979 dengan dibukanya Sekolah Menengah Pertama (SMP Terbuka) di Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Sedangkan untuk pembukaan Universitas Terbuka baru dimulai pada tahun 1984.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran di sekolah, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya.

Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah

adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun

demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan

interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata)

atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu

chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online

meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion

group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan

mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%.

Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga

diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk

presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan

ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang

sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu

proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online.

Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut2:

Pusat kegiatan siswa, web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana

(9)

ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat

menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan

sebagainya.

Interaksi dalam grup, para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi

yang diberikannya.

Sistem administrasi mahasiswa, dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi dan sebagainya.

Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah

diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus

dapat diantisipasi oleh web based distance learning.

Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital

seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai

penunjang dan berbentuk database.

Materi online diluar mata kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian

ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan

lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.

Pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari, peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi komunikasi dan informasi ini adalah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas.

3. E- Learning

(10)

ataupun revolusi sejalan dengan munculnya e-learning, jadi proses pembelajaran yang dilaksanakan melalui teknologi informasi dan komunikasi hasilnya bisa dipastikan lebih unggul karena pola pembelajaran sudah dibuat lebih fleksibel sesuai dengan pengguna jasa pendidikan.

E-learning adalah perpaduan antara metode tatap muka dengan metode on line (via internet dan berbagai pengembangan teknologi informasi lainnya). Proses pembelajaran secara on line dapat diselenggarakan dalam berbagai cara berikut 3:

 proses pembelajaran secara konvensional  proses pembelajaran dengan metode campuran

 metode pembelajaran yang secara keseluruhan hanya dilakukan secara on line.

Model pembelajaran yang dikembangkan melalui e-learning menekankan peserta didik mampu mendapatkan bahan ajar dari tempatnya masing-masing, keuntungan model pembelajaran seperti ini adalah tingkat kemandirian peserta didik menjadi lebih baik .

4. Teknologi siaran dan Siaran Komunikasi; siaran dalam proses pendidikan seperti radio, televisi yang telah diprogramkan untuk melakukan siaran pendidikan seperti program belajar bahasa inggris, program informasi penting atau berita dan lain sebagainya. Ada juga proyek penataran guru SD dengan menggunakan sarana penyiaran seperti radio. Proyek ini lebih dikenal dengan nama Proyek Pembinaan Teknologi Komunikasi Pendidikan Dasar (TKPD). Sasaran TKPD ini adalah guru-guru SD yang ada di sebelas propinsi di Indonesia. Para peserta meningkatkan pengetahuannya mengenai proses belajar mengajar untuk berbagai bidang pelajaran melalui penyiaran radio.

(11)

V. Kesimpulan

Pengaruh globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka dan dua arah. Sistem perubahan bertingkat kearah pendekatan sistem belajar berorientasi pada siswa. Sistem ini mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 1979 sejak dibukanya SMP terbuka. Sistem ini terus dikembangkan di Indonesia dengan pesatnya kemajuan ilmu teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia yang dapat memudahkan terlaksanakan sistem tersebut dengan bantuan alat-alat teknologi komunikasi dan informasi seperti komputer, internet, video, radio, tape recorder, radio telekonferen, TV telekonferen, dan radio komunikasi dua arah dan lain sebagainya.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Dewi Salma Dkk, Mozaik Teknologi pendidikan, Universitas Negeri Jakarta, Cet-1, 2004. Eti Rochaety, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Bumi Aksara, Cet-ke 1, 2005 Fred Percival dan Hendry Ellington, Teknologi Pendidikan, Erlangga, Jakarta,1988 Nasution, Teknologi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1994

Wawan Wardiana, Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia, disampaikan pada seminar pemeran teknologi UNIKOM, 2002.

Referensi

Dokumen terkait

Asil uji coba nggunakake I lan uji coba nggunakake II nuduhake menawa panganggone medhia explosion box bisa mangaribawani asil pasinaon siswa lan efektif digunakake

Materi Penjas Harmoni dicoba disusun dengan mengacu pada faktor-faktor kecerdasan emosi yang perlu dikembangkan melalui olahraga, permainan, dan tarian masal, dalam

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 10 Januari 2016 kepada 10 Ibu yang mempunyai Balita diketahui bahwa 6 orang dari 10 Ibu Balita (60%) tidak

Core Stability Exercise melibatkan otot – otot kepala dan leher, trunk, scapula, pelvik dan femur sehingga, dengan dilakukan latihan stabilisasi diharapkan dapat

Para pakar syariah Islam dan akuntansi harus mencari dasar bagi penerapan standar akuntansi yang berbeda dengan stan- dar akuntansi entitas bisnis konvensional seperti telah

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “:

3) Kepercayaan Nasabah ( Cust omer t rust ) adalah kepercayaan pihak t er- t ent u t erhadap yang lain dalam mela- kukan hubungan t ransaksi berda- sarkan suat u keyakinan

Berdasarkan Gambar 5 terlihat bahwa nilai tertinggi terdapat pada bagian pangkal kemudian tengah dan terendah pada bagian ujung dengan nilai rata-rata keseluruhan