• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:2) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu).

3.1.1 Profil Perusahaan

Perusahan restoran ini terbentuk dengan berawal dari sebuah keinginan yang kuat dari pendirinya oleh Ir. Irwan Ma’aruf pada 22 Maret 2006 yang memulai kiprahnya di dunia restoran. Perusahaan ini adalah perusahaan keluarga dan tidak berbadan hukum. Restoran Sari Rasa Sambel Hejo ini berpusat di Purwakarta yang didirikan tahun 1970. Berkat komitmen yang kuat dan perkembangan perusahaan semakin meningkat serta tuntutan bisnis yang memadai dan pelanggan-pelanggan fanatik yang semakin bertambah, perusahaan akhirnya membuka cabang-cabang baru di berbagai tempat di Kota Bandung. Dan yang terbaru yaitu cabang di Jalan.Katamso yang akan di resmikan tahun 2011 ini.

Visi

“Beribadah, Menjalankan kewajiban harus bekerja dan yang paling penting membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya”

Misi

1. Menjalankan sesuai Agama dengan menyediakan makanan yang halal.

2. Bekerja dengan Ikhlas dan dengan kesadaran yang tinggi akan tanggung jawab. 3. Membuka cabang dan merekrut banyak karyawan

(2)

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penyelenggaraan kegiatan suatu organisasi atau perusahaan, karena didalam struktur organisasi terdapat garis pendelegasian wewenang yang seharusnya dilakukan. Berdasarkan kinerja dan prestasi yang telah dicapai oleh Restoran Sambel Hejo. Uraian mengenai susunan dan pengklasifikasian kerja atau tugas tersebut dituangkan dalam bentuk bagan atau struktur organisasi dibawah ini.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Sumber: Restoran Sambel Hejo

3.1.2 Uraian Tugas 1. Manager

a) mengawasi pelaksanaan setiap kegiatan yang dilakukan masing- masing bagian

b) memimpin, mengelola dan mengendalikan semua kegiatan operasional restoran agar dapat mencapai standar pelayanan yang telah ditetapkan agar mampu mencapai target dan pendapatan dan pengeluaran biaya sesuai dengan budget.

2. Accounting

a) Melaksanakan pengelolaan dan koordinator administrasi akuntansi b) Melakasanaan pembinaan dan koordinasi administrasi akuntansi

Manajer

Waiter

Kasir

Koki Cuci

(3)

c) Bertanggung jawab atas perumusan dan pelkasanaan pencataatan, klasifikasi dan resume data accounting secra akurat.

3. Kasir

a) Sebagai pinu terakhir perusahaan yang melakukan trasnsaksi penjualan secra langsung dengan konsumen

b) Melayani dan menawarkan atas kegiatan atau promosi yang dilakukan perusahaan

c) Memberikan hasil laporan penjualan terhadapa akunting setiap harinya 4. Waiter/waiteress

Menyajikan makanan dan minuman yang dipesan 5. Koki

a) Bertanggung jawab atas kelancaran kerja didapur

b) Menjaga kebersihan dan keselamatan kerja serta standar makanan

c) Melaksanakan tugas didapur dari mualai persiapan, pengolaan dan penyajian makanan

d) Menjaga kualitas dan kebersihan makanan yang disajikan kepada tamu 6. Cuci

Membersihkan peralatan makan dan menjada kebersihan restoran

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Jenis Metode Penelitian

Menurut Sekaran (2014:4-7) penelitian adalah proses menemukan solusi masalah setelah melakukan studi yang mendalam dan menganalisis faktor situasi. Penelitian memberikan informasi yang diperlukan unntuk memandu mengambil keputusan yang terinformasi agar bisa memecahkan masalah secara sukses. Dalam Sekaran, (2014:155) studi kasus merupakan penyelidikan yang dilakukan dalam situasi organisasi lain yang mirip, yang juga merupakan metode pemecahan masalah,

(4)

atau untuk memahami fenomena yang diminati dan menghasilkan pengetahuan lebih lanjut dalam bidang tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi kasus atau metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sekaran (2014:158) metode deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dan untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Tujuan penelitian deskriptif adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau lainnya. Studi deskriptif menampilkan data dalam bentuk yang bermakna, dengan demikian membantu untuk:

1) Memahami karakteristik sebuah kelompok dalam situasi tertentu. 2) Memikirkan secara sistematis mengenai berbagai aspek dalam situasi. 3) Memberikan gagasan untuk penyelidikan dan penelitian lebih lanjut.

4) Membuat keputusan tertentu yang sederhana (seperti berapa banyak dan jenis orang seperti apa yang ditransfer dari satu bagian ke lainnya).

Sedangkan metode verifikatif adalah menguji suatu pengetahuan. Metode verifikatif bertujuan untuk melakukan pengujian hipotesis, dampak variabel X terhadap variabel Y. Selain itu juga penelitian ini menggunakan metode survei, yang mengambil sampel data suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.

(5)

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dan informasi pada penelitian ini, yaitu dengan cara:

1. Penelitian lapangan (Field Search)

Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data melalui wawancara dan kuesioner. Penulis melakukan wawancara untuk mengetahui lebih jauh gambaran umum perusahaan, sedangkan kuesioner berupa pernyataan secara tertulis guna mendapatkan jawaban dari responden dimanfaatkan untuk memperoleh data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca, mempelajari, dan memahami buku-buku wajib (literatur) dan referensi lainnya seperti jurnal-jurnal dan berbagai artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk mendapatkan landasan teori yang relevan dan berbagai penjelasan mengenai masalah yang diteliti.

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Menurut Tanjung (2013:76) mendefinisikan sebagai berikut:

1. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau lambang matematik atau dengan kata lain dapat diukur dengan skala numerik. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah mengenai data penilaian kinerja dan kinerja karyawan. Tentunya data ini sangat mendukung penelitian.

2. Data kualitatif adalah data yang tidak mengandung angka, umumnya tidak pula menggunakan statistik-statistik. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah mengenai gambaran umum dari Sambel Hejo Restoran

(6)

Dalam melakukan penelitian, diperlukan data kuantitatif dan kualitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Data-data tersebut dapat dikumpulkan melalui dua sumber, yaitu :

a. Data primer

Menurut Sekaran (2014:77) data primer merupakan:

“Data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa disebut data primer. Jenis informasi tertentu sepert persepsi dan sikap karyawan adalah paling baik diperoleh melalui berbicara dengan mereka; dengan mengikuti peristiwa, orang, dan objek; atau dengan menyebarkan kuesioner kepada orang-orang”.

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden dengan jumlah yang telah ditentukan.

 Observasi

Suatu proses untuk mengetahui objek dengan cara memahami, mencari tahu, dan mendalami suatu objek atau peristiwa secara detail dengan cara terjun langsung dalam peristiwa.

 Wawancara (interview)

Mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang merupakan sumber dan mencatat jawabannya. Adapun wawancara diarahkan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah dan objek yang diteliti.

 Kuesioner

Lembar isian berupa pernyataan yang kadar kecocokannya dipilih oleh setiap pribadi, yang akan merubah data kualitatif menjadi kuantitatif jika diolah dengan pengujian hipotesis.

(7)

b. Data sekunder

Menurut Sekaran (2014:77) data sekunder merupakan:

“Data yang diperoleh dari sumber yang ada disebut sebagai data sekunder. Data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti. Beberapa sumber data sekunder antara lain buletin statistik, publikasi pemerintah, informasi yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan dari dalam atau luar perusahaan, data yang tersedia dari penelitian sebelumnya, studi kasus dan dokumen perpustakaan, data online, situs Web, dan Internet”.

3.2.4 Operasional Variabel

Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nila. Nilai bisa berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda (Sekaran, 2014:115).

Berdasarkan judul penelitian yang telah dikemukakan yaitu “Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kinerja karyawan restoran Sambel Hejo”, maka penulis membedakan objek penelitian ke dalam dua variabel, yaitu:

1. Variabel Independen (variabel bebas)

Menurut Sekaran (2014:117-118) variabel bebas adalah yang memengaruhi variabel terikat, entah secara positif atau negatif. Yaitu, jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir, dan dengan setiap unit kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel terikat. Dengan kata lain, varians variabel terikat ditentukan oleh variabel bebas. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu kompensasi (X1) dan Motivasi (X2).

2. Variabel Dependen (variabel terikat)

Menurut Sekaran (2014:116) variabel terikat merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi. Melalui analisis terhadap variabel terikat (yaitu, menemukan variabel yang memengaruhinya), adalah

(8)

mungkin untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Kinerja karyawan(Y).

Dari variabel-variabel tersebut diatas dapat dijabarkan ke dalam operasionalisasi variabel penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Kompensasi (X1) Kompensasi karyawan

adalah semua bentuk

pembayaran atau

hadiah yang diberikan kepada karyawan dan muncul dari pekerjaan

mereka. (Gary

Dessler, 2015)

1. direct financial payment, - gaji - bonus - insentif - komisi 2. indirect payment - asuransi - cuti 3. nonfinancial rewards. - Piagam - Jam kerja - Pelatihan Ordinal

Motivasi (X2) Suatu proses yang

menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan

(Robbins dan Coulter, 2012:430) 1. Kebutuhan fisiologi (Physiological Needs) - perumahana/mess - uang makan

2. Kebutuhan rasa aman

(Safety and Security Needs) - jaminan kecelakaan - penerimaan karyawan lain 3. Kebutuhan sosial (Affiliation or acceptance needs) - Kerjasama antar karyawan - Memberikan kritik dan saran

- Ikut dalam event

perusahaan

4. Kebutuhan Penghargaan

(Esteem or Status or

(9)

Needs)

- Penghargaan

5. Kebutuhan Aktualisasi diri (Self actualization)

- Promosi - Pelimpahan wewenang Kinerja karyawan (Y) Tingkat pemenuhan tugas yang membentuk pekerjaan karyawan Leslie W. Rue (2016:224) 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Ketepatan waktu 4. Efektivitas 5. Kemandirian Ordinal

3.2.5 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2014:115) populasi adalah:

“Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, teteapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu”.

Berdasarkan penjelasan populasi tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dan sampel yang digunakan merupakan sampel jenuh yaitu sebanyak 47 orang karyawan Sambel Hejo Restoran.

Menurut Sugiyono (2014:116), menyatakan bahwa sampel adalah:

“Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili”.

(10)

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

probability sampling. Menurut Sekaran (2014:241) probability sampling adalah: “Desain pengambilan sampel di mana elemen dalam populasi mempunyai peluang yang diketahui atau ditentukan sebelumnya untuk terpilih sebagai subjek sampel”.

Untuk menentukan jumlah anggota sampel, salah satu pernyataan yang sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Roscoe yang dikutip oleh Sugiyono (2012;102) yaitu :

“Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 s/d 500” Sesuai dengan pernyataan di atas, maka penulis memilih jumlah karyawan yang akan dijadikan sampel adalah seluruh jumlah karyawannya sebanyak 47 orang.

3.2.6 Skala Pengukuran

Skala yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2014:133).

Untuk keperluan analisis kuantitatif, jawaban dari setiap instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini instrumen penelitian dibuat dalam bentuk checklist yang setiap itemnya mengandung bobot/nilai yang diperoleh berdasarkan tanggapan responden yang bersangkutan.

(11)

Tabel 3.2

Skor Jawaban Kuesioner

JAWABAN KODE SKOR

Sangat setuju/selalu/sangat positif SS 5

Setuju/sering/positif S 4

Netral/kurang setuju/kadang-kadang KS 3 Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif TS 2 Sangat tidak setuju/tidak pernah STS 1

Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut maka peneliti mengkategorikan berdasarkan interval nilai skor jawaban responden dari seluruh pernyataan variabel lokasi untuk menentukan panjang kelas interval.

Perhitungannya adalah sebagai berikut:

Panjang Kelas Interval (P) = Dimana:

Rentangan (R) = Data tertinggi – data terendah Jumlah kelas (K) = 5

Berdasarkan rumus diatas, maka panjang kelas interval adalah: Panjang Kelas Interval = = 0,8

(12)

Dengan demikian, maka interval dari kriteria penilaian rata-rata adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Interpretasi Kriteria Penilaian Rata – rata

Interval Kompensasi (X1) Motivasi (X2) Kinerja (Y) 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Baik Sangat Tidak Baik 1,80 – 2,59 Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik

2,60 – 3,39 Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik

3,40 – 4,19 Baik Baik Baik

4,20 – 5,00 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

3.3 Teknik Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif agar dapat mendukung hasil penelitian sesuai dengan yang diharapkan. Data kuantitatif dan kualitatif yang telah dikumpulkan akan dianalisis melalui beberapa tahap dengan teknik pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan uji validitas dan reabilitas, juga uji asumsi klasik, koefisien determinasi, analisis regresi, dan pengujian hipotesis.

3.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian ini digunakan kuesioner sebagai sarana pengumpulan data, terdapat dua syarat sebelum kuesioner disebarkan, yaitu kuesioner tersebut haruslah valid dan reliabel.

(13)

3.3.1.1 Uji Validitas

Validitas merupakan sejauh mana suatu pengukuran benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin menunjukan apa yang seharusnya diukur. Suatu instrument ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila instrument ukur tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan pengukuran yang diharapkan. Menurut Sekaran (2014:248) definisi validitas yaitu:

“Validitas adalah bukti bahwa instrumen, teknik, atau proses yang digunakan untu mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang dimaksudkan”.

Jika penelitian menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data penelitian, maka butir-butir yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat ukur yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.

Langkah-langkah pengujian validitas:

1. Mendefiniskan secara operational konsep yang akan diukur.

2. Melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden. 3. Mempersiapkan table tabulasi jawaban.

4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total menggunakan teknik korelasi product moment Pearson yaitu:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Dimana:

(14)

X = Skor masing-masing butir suatu variabel Y = Skor total seluruh butir dalam suatu variabel

N = Banyaknya subjek/jumlah responden

3.3.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas atau keandalan merupakan seberapa jauh alat ukur dapat menghasilkan nilai yang tetap walaupun dilakukan secara berulang-ulang dalam mengukur konsep, pada umumnya terkait dengan prosedur pengukuran yang konsisten. Menurut Sekaran (2014:244) definisi reliabilitas adalah:

“Realibilitas yaitu membuktikan konsistensi dan stabilitas instrumen pengukuran”.

Pengujian reliabilitas instumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari

Spearman Brown (Split half). Berikut ini adalah rumusnya:

Dimana:

R = Angka reliabilitas keseluruhan item r = Angka korelasi antara kelompok 1 dan 2

Dalam uji reliabilitas ditujukan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut bersifat tetap dan konsisten. Uji ini dianggap sebagai alat pengumpulan data serta terbebas dari measurement error. Selanjutnya, kriteria dalam menguji reliabilitas pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner adalah:

Jika r hitung r table, maka butir pernyataan tersebut reliable. Jika r hitung r table, maka butir pernyataan tersebut tidak reliable.

(15)

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah menggunakan Cronbach coefficient alpha. Sedangkan besarnya koefisien reliabilitas adalah 0,6.

3.3.2 Uji Asumsi Klasik

Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberi kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Terdapat kemungkinan data aktual tidak memenuhi semua asumsi klasik ini. Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan model regresi, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang mendasari penggunaan analisis regresi.

3.3.2.1Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013:160) Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas diperlukan untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu sebagai berikut :

1. Analisis grafik dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal. Dasar pengambilan berdasarkan analisis grafik menurut Ghozali (2013:161) adalah sebagai berikut:

a) Jika data menyebar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

(16)

2. Analisis Statistik lain yang dapat digunakan yaitu uji Kolmogorov Smirnov. Menurut Ghozali (2013:163) uji Kolmogorov Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis adalah sebagai berikut:

Ho : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu:

1. Jika nilai signifikan > 0.05 maka berdistribusi normal 2. Jika nilai signifikan < 0.05 maka tidak berdistribusi normal

3.3.2.2Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013:105), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel-variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel indenpenden sama dengan nol.

Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas di dalam suatu model regresi dengan cara, yaitu:

1) Nilai yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan berdampak variabel dependen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adalnya multikolinearitas.

3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Rumus yang digunakan untuk memperoleh nilai VIF adalah:

(17)

Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi multikolinearitas. Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, tidak terjadi multikolinearitas.

Untuk mempermudah dalam melakukan perhitungan secara statistik, maka analisis yang dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan software

statistic SPSS 21 for windows.

3.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedstisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat atau dependen (ZPRED) dengan residual (SRESID). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized. Dengan dasar analisis sebagai berikut (Ghozali, 2013:139) :

a. Jika grafik plot menunjukan suatu pola titik-titik, seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain menggunakan analis grafik scatterplot untuk

(18)

membuktikan lebih lanjut apakah terdapat gejala heterokedastisitas pada model regresi maka dapat di uji dengan menggunakan diagnosis spearman. Jika nilai signifikansi > 0,05 berarti tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

3.3.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97).

Besarnya nilai koefisien determinasi (r²) antara 0 sampai 1 atau antara 0% sampai 100%. Apabila nilai r² adalah 0, berarti model tersebut tidak menjelaskan dampak dari variasi variabel X terhadap variasi variabel Y. Model ini akan dikatakan baik jika nilai r² semakin mendekati nilai 1. Batas nilai koefisien determinasi adalah 0≤ r² ≤ Rumus koefisien determinasi adalah sebagai berikut :

KP = (r²) x 100% Keterangan:

KP : besarnya koefisien penentu (determinan) r : kuadrat koefisien korelasi

3.3.4 Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana bentuk hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis regresi pada dasarnya adalah untuk mengestimasi atau memprediksi nilai rata-rata dari variabel terikat Y atas dasar nilai yang telah diketahui dari satu atau lebih variabel-variabel X. Model analisis regresi merupakan model yang memperlihatkan hubungan secara kuantitatif antara

(19)

variabel terikat Y dan variabel X yang dapat dinyatakan sebagai persamaan regresi. Analisis regresi terdiri atas regresi linear berganda dan regresi linear sederhana.

3.3.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda (Multiple Regression)

Analisis regresi linear berganda adalah pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal 2 atau lebih. Menurut Priyanto (2009:73) menyatakan analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, …. Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penuruan.

Analisis regresi linear berganda (multiple regression) digunakan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional atau hubugan kausal antara dua variabel bebas atau lebih (X1) (X2) (X3)... (Xn) dengan satu variabel terikat. Adapun persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2013:96): Ŷ = 0 + 1X1 + 2X2 + e Keterangan: Ŷ = Turnover X1 = Kompensasi X2 = Motivasi 0 = konstanta 1 = koefisien regresi 2 = koefisien regresi

(20)

e = faktor lain yang berdampak pada variabel Ŷ dan kekeliruan pengukuran

3.3.5 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis merupakan metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol maupun dari observasi tidak terkontrol. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya dampak dari variabel independen (X) yaitu Kompensasi dan Motivasi terhadap variabel dependen (Y) yaitu kinerja karyawan.

Langkah – langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis adalah (Sekaran, 2014:141):

1. Menyatakan hipotesis nol dan alternatif.

2. Memilih uji statistik yang tepat berdasarkan apakah data yang dikumpulkan adalah parametik atau nonparametik.

3. Menentukan tingkat signifikasi yang diinginkan (ρ = 0,05; atau lebih, atau kurang).

4. Memastikan jika hasil dari analisis komputer menunjukkan bahwa tingkat signifikasi terpenuhi.

5. Jika nilai hitung (resultant value) lebih besar daripada nilai kritis (critical value), hipotesis nol ditolak, dan alternatif diterima. Jika nilai hitung lebih kecil daripada nilai kritis, hipotesis nol diterima dan alternatif ditolak.

Dalam pengujian statistik sebuah hasil dapat dikatakan signifikan apabila kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas profitabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya, maka dilakukan uji-T dan uji-F.

(21)

3.3.5.1Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji Statistik T)

Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98). Uji hipotesis secara parsial dilakukan untuk menunjukan dampak dari variabel independen secara individu terhadap variabel dependen secara konstan. Adapun langkah – langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial yaitu:

a. Menentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif

1) H0 : R1 = 0 Tidak terdapat Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja karyawan

Ha : R1 ≠ 0 Terdapat Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja karyawan

2) H0 : R2= 0 Tidak terdapat dampak Motivasi terhadap Kinerja karyawan

Ha : R2 ≠ 0 Terdapat dampak Motivasi terhadap Kinerja karyawan b. Menentukan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 = 5% yang berarti memiliki kemungkian besar hasil yang di dapat memiliki profitabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5% dengan derajat kebebasan df=n-k-l.

Keterangan:

df = derajat kebebasan n = jumlah data

k = jumlah variabel independen (x) l = jumlah variabel dependen (y) c. Perhitungan Nilai t hitung

Perhitungan dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak. pengujian hipotesis secara simultan menurut Riduwan (2012:229) menggunakan rumus sebagai berikut:

(22)

√ √ Keterangan:

t(hitung) = statistik dengan derajat kebebasan n-2 r = korelasi parsial yang ditentukan n = jumlah observasi atau pengamatan

Hasil perhitungan dari diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05.

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah

Penerimaan Ho

-ttabel 0 ttabel Gambar 3.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho (Uji T)

d. Pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria uji dalam penolakan maupun penerimaan Ho yang digunakan untuk uji secara parsial, maka berdasarkan pada signifikansi:

a) Jika signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan yang signifikan.

b) Jika signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak, artinya adanya hubungan yang tidak signifikan.

(23)

3.3.5.2Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji Statistik F)

Uji hipotesis secara simultan atau bersama-sama dapat menunjukan apakah semua variabel independen (X) yang dimasukan ke dalam persamaan mempunyai dampak secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Y). Adapun langkah-langkah pengujian menggunakan uji F adalah sebagai berikut:

a. Menentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatif

Ho : R1 = R2 = 0 Tidak terdapat dampak, setidaknya salah satu variabel Kompensasi (X1), Motivasi (X2) terhadap Kinerja karyawan(Y).

Ha : R1 = R2 0 Terdapat dampak, setidaknya salah satu variabel Kompensasi (X1), Motivasi (X2) terhadap Kinerja karyawan(Y).

b. Menentukan Taraf Signifikan

Dalam penelitian ini taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 = 5% dengan derajat kebebasan df = n (jumlah data) - k(x) - 1(y), untuk menentukan nilai Ftabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan Ho. Tingkat signifikansi sebesar 0,05 = 5% merupakan tingkat yang umum digunakan dalam penelitian.

c. Perhitungan Nilai Fhitung

Tujuan dari perhitungan nilai Fhitung adalah untuk mengetahui apakah variabel-variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak. Menurut Riduwan (2012:238) pengujian hipotesis secara simultan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

Fhitung = nilai F yang dihitung r² = koefisien determinasi

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel independen (X)

(24)

d. Perbandingan Fhitung dengan Ftabel

Daerah penolakan dan penerimaan Ho (Uji F) dapat dibuktikan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel dengan cara sebagai berikut: 1) Jika Fhitung ≤ Ftabel jadi Ho diterima, artinya tidak ada hubungan yang

signifikan (berada di daerah penerimaan)

2) Jika Fhitung > Ftabel Jadi Ho ditolak, artinya adanya hubungan yang signifikan (berada di daerah penolakan)

3) Berdasarkan penyataan diatas bahwa terjadi penerimaan dan penolakan, maka dapat dilihat pada gambar 3.3 daerah penolakan dan penerimaan sebagai berikut.

Berikut ini adalah gambar daerah penerimaan dan penolakan Ho:

Ftabel Fhitung

Gambar 3.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho (uji F)

e. Dasar Pengambilan Keputusan

Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

 Apabila probabilitas signifikasi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

 Apabila probabilitas signifikasi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Tabel 3.1  Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen risiko berstandar internasional ISO 31000:2009 digunakan sebagai standar untuk mengelola risiko yang ada pada tiap perusahaan, diterbitkan oleh organisasi ISO,

Uji multikolinearitas diperlukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2011).Model regresi yang

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel-variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regeresi yang baik seharusnya tidak

Selain itu, di kelurahan Sekaran juga terdapat beberapa apotek yang dapat membantu masyarakat sekitar termasuk mahasiswa Unnes sebagai pilihan dalam membeli

tentang analisis faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan penerapan standar Asuhan Persalinan Normal (APN) oleh bidan Puskesmas PONED di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan

Eagly dan Wendy Wood mengumpulkan hasil-hasil penelitian yang menunjuk- kan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, antara lain: perempu- an memiliki kemampuan yang lebih tinggi

Berdasarkan kondisi subsektor industri teknologi informasi di Indonesia saat ini, tantangan yang mungkin dihadapi, serta dengan memperhitungkan daya saing serta potensi yang