• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geologi Dan Mineralisasi Uranium Di Sektor Sarana Kalan, Kalimantan Barat Berdasarkan Data Pemboran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Geologi Dan Mineralisasi Uranium Di Sektor Sarana Kalan, Kalimantan Barat Berdasarkan Data Pemboran"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

GEOLOGI DAN MINERALISASI URANIUM DI SEKTOR SARANA KALAN, KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN DATA PEMBORAN

Sartapa, I Gde Sukadana

Pusat Pengembangan Geologi Nuklir - BATAN Jl. Lebak Bulus Raya No. 9, Pasar Jumat, Jakarta 12440

e-mail: sukadana@batan.go.id

Masuk: 25 September Revisi: 11 Oktober Diterima: 18 Oktober

ABSTRAK

GEOLOGI DAN MINERALISASI URANIUM DI SEKTOR SARANA KALAN, KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN DATA PEMBORAN. Zona favorabel mineralisasi uranium di Sektor Sarana berarah NE-SW, terdapat pada batuan metapelit dan sedikit pada kuarsit muskovit. Mineralisasi uranium dijumpai mengisi bidang-bidang fraktur yang sejajar dengan skistositas berarah ENE-WSW dengan kemiringan sedang hingga kuat ke utara. Telah dilakukan pemboran pada tiga titik dengan kedalaman 126,6 m, 174,50 m, 150,90 m. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang geologi dan geometri mineralisasi uranium di bawah permukaan. Secara geologi daerah penelitian terdiri atas metapelit, kuarsit muskovit dan kuarsit biotit dengan ketebalan milimetrik-centimetrik. Mineralisasi uranium berbentuk urat berupa uraninit dan pitchblende berasosiasi dengan pirit, kalkopirit, pirhotit, ilmenit dan molibdenit. Mineralisasi uranium di permukaan dapat dikorelasikan dengan bawah permukaan dari data lubang bor sehingga diketahui bahwa zona mineralisasi uranium berbentuk melensa atau tabular dengan kemiringan sub vertikal.

Kata kunci : Mineralisasi, Uranium, Sektor Sarana, Kalan

ABSTRACT

GEOLOGY AND URANIUM MINERALIZATION IN SARANA SECTOR, KALAN, WEST KALIMANTAN BASED ON DRILLING DATA. Favourable zone of uranium mineralization in Sarana Sector with NE-SW direction are contained in metapelite rock and some in muscovite quartzite. Mineralization of uranium is occurred fill in the fields of parallel fractures

with schistosity by ENE-WSW direction, and moderate to strong inclination to the north. Three points drilling with the depth of 126.6, 174.50, and 150.90 meter has been conducted. This study is aimed to obtain the knowledge of geology, and geometry of sub-surface uranium mineralization. Geologically, research area are consists of metapelite, muscovite quartzite and biotite quartzite with millimetric - centimetric thicknesses. Uranium mineralization are in forms of veins or tabular as uraninite and pitchblende associated with pyrite, chalcopyrite, pyrrhotite, ilmenite and molydenite. Uranium Mineralization on the surface could be correlated with sub-surface from bore-hole data, with the result that zone of uranium mineralization in lenses or tabular form with sub-vertical dip may be identified.

Keywords: Mineralization, Uranium, Sarana Sector, Kalan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

(2)

yang telah teridentifikasi dan telah dibuat beberapa kupasan pada lokasi anomali tersebut[1]. Karakteristik mineralisasi uranium secara umum berbentuk urat yang mengisi bukaan bidang S1 atau fraktur dengan ketebalan berkisar antara 1 ± 50 cm, arah umum ENE-WSW miring sedang hingga sub vertikal ke utara, radioaktivitas berkisar antara 250-11.000 count per second (c/s). Hasil analisis kimia diperoleh kadar U berkisar antara 67 ± 1.626 ppm, sedangkan hasil analisis mineralogi diperoleh mineral radioaktif berupa uraninit dan pitchblende yang berasosiasi dengan kalkopirit, bornit, turmalin, kuarsa, feldspar, biotit, spalerit, gumit, hematit, rutil, pirit, epidot, monasit, andalusit, oksida besi, ilmenit, magnetit, sirkon, branerit. Untuk mengetahui karakteristik dan sebaran mineralisasi di sektor Sarana ini diperlukan pengetahuan lebih rinci tentang mineralisasi uranium bawah permukaan, sehingga perlu dilakukan pemboran inti untuk mendapatkan data mineralisasi bawah permukaan secara rinci yang diperoleh melalui pengamatan inti bor dan pengukuran geofisika lubang bor (logging). Pada tahap pemboran eksplorasi dilakukan pemboran pada 3 (tiga) titik dengan kedalaman masing-masing 150 m dengan memperhatikan kemiringan mineralisasi dan topografi daerah penelitian.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui geologi bawah permukaan, geometri dan karakteristik serta kadar mineralisasi uranium di Sektor Sarana dari pemboran evaluasi yang dilengkapi dengan data logging.

Lokasi Penelitian

Daerah penelitian secara geografis terletak pada koordinat X= 49M 0 599 400 ± 49M 0 600 300, Y= UTM 9 922 000 ± UTM 9 922 950, pada ketinggian antara 340-530 meter di atas permukaan laut, termasuk wilayah Kecamatan Ella Ilir Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Gambar 1).

(3)

METODOLOGI

Metode kerja yang dilakukan adalah:

a. studi meja hasil penelitian sebelumnya sebagai data sekunder b. penentuan lokasi titik bor di lapangan

c. pengukuran topografi dan lokasi titik pemboran. d. inventarisasi dan identifikasi inti bor.

e. pengamatan kegiatan pemboran, yakni: cutting, air pembilas dan lain-lain. f. pendataan radiometri inti bor dan lubang bor (logging)

g. evaluasi dan interpretasi data lapangan dan laboratorium.

DATA DAN HASIL PENELITIAN Geologi Daerah Penelitian

Sektor Sarana secara morfologi membentuk perbukitan bergelombang, dengan sungai utama adalah S. Sarana yang merupakan cabang dari S. Kalan Ketungau. Peta Topografi Sektor Sarana dan lokasi Pemboran dapat dilihat pada Gambar 2.

Daerah kerja pemboran sektor Sarana secara geologi terdiri atas batuan metapelit, metapelit sekistosan, kuarsit muskovit yang merupakan batuan favourable yang potensial sebagai perangkap uranium, sedangkan kuarsit biotit andalusit adalah batuan yang kurang atau tidak potensial untuk perangkap uranium[2] (Gambar 3). Titik lokasi pemboran mempunyai sasaran sebaran vertikal pemineralan uranium yang tersingkap di sektor Sarana bagian selatan dengan total kedalaman 450 m, terbagi atas 3 lokasi, dengan titik-titik lokasi pemboran dan target mineralisasi uranium, sebagai berikut :

1. Pemboran SARL-1

Titik pemboran SARL-1 ditempatkan di titik C1 revisi, berkedudukan di utara Ano-435 berjarak 75 m dengan kemiringan/inklinasi 70o ke selatan. Sasaran pemboran SARL-1 adalah sebaran vertikal zone pemineralan uranium Ano-435 dan Ano-435B yang mempunyai sebaran barat-timur dan berkemiringan kuat ke utara.

2. Pemboran SARL-2 (titik D1)

Titik pemboran SARL-2 ditempatkan di titik D1 berkedudukan di utara Ano-431 berjarak 50 meter dengan inklinasi/kemiringan bor 70o ke selatan, sasaran utama pemboran SARL-2 adalah sebaran vertikal bawah permukaan pemineralan uranium pada kupasan Ano-431, sebaran lateral Ano-436 dan Ano-439.

3. Pemboran SARL-3

Titik pemboran SARL-3 ditempatkan di titik D2 diutara Ano-432 dan Ano-433 berjarak 50 meter dengan kemiringan/inklinasi 80o ke selatan. Sasaran pemboran SARL-3 adalah sebaran vertikal zone pemineralan uranium Ano-432 dan Ano433 yang mempunyai sebaran barat-timur dan berkemiringan ke utara.(Gambar 5.)

(4)

Gambar 2. Peta Topografi dan Lokasi Pemboran [3]. 0 m 100 m 200 m B0 599 700 599 600 599 500 599 400 M 49 0599 300 599 800 599 900 600 000 600 100 600 200 600300 9 9 2 2 4 0 0 9 9 2 2 3 0 0 9 9 2 2 5 0 0 9 9 2 2 6 0 0 9 9 2 2 7 0 0 9 9 2 2 8 0 0 9 9 2 2 9 0 0 9 9 2 2 2 0 0 9 9 2 2 1 0 0 9 9 2 2 0 0 0 U T M 9 9 2 1 9 0 0 U T M 9 9 2 3 0 0 0 B0

Basis Kerja (Kamp) EFKA Sungai

350 Garis kontur dan ketinggian topografi Lokasi rencana pemboran inti BOR-E1

Lokasi pemboran inti

SARL-1

Lokasi Kupasan dan sebaran lateral ANO-435 KETERANGAN FK-1 ANO-437 ANO-438 ANO-434 ANO-AD5 ANO-DD12 ANO-411 ANO-439 ANO-436 ANO-431 A0 B0 ANO-432 ANO-433 ANO-435 400 Sung ai Sa rana SARL-2 Ano-433 N255-275/50-60(265/55) Ano-436 N260-270/30-55(265 / 45) Ano-411&439 N230-310/45-65(270/50) Ano-431 N260-265/60-65(263/63 Ano-432 N263-300/40-45(270/45) Ano-437 N270-295/40-42 (280 /40) Ano-438 N287/35 Ano-434 N310/40-60 (50) Ano-435 N260-275/39-45(270/43) Ano-AD5 N265/44 BOR-E1 BOR-F1 SARL-1 SARL-3 BOR-G1 375 375 375 350 400 425 425 450 425 450 425 450 475 500 475 500 525

N

(5)

Gambar 3. Peta Geologi Sektor Sarana (3)

Hasil

Hasil penelitian meliputi data pengamatan singkapan batuan dan anomali pemineralan uranium yang digunakan sebagai dasar menentukan lokasi pemboran, data koordinat topografi dan lokasi pemboran sebagai dasar pembuatan peta lokasi serta data geologi dan pemineralan uranium bawah permukaan hasil pemboran inti.

Mps M p Mp Mp Mp Km m Km m Kmm Km m Km m Km m Km m Kmm Km m Mps Mps Mps Kba Kba Kba Kba Kba Kba Kb Kb 42 45 S55 68 S48 54 58 4 9 5 6 75 82 65 S70 S40 70 67 64 75 70 S46 64 4 0 S 45 64 60 70 4 5 52 64S66 40 40 72 S40 S59 74 S4564 67 43 63 30 70 66 77 S3462 S76 70 64 85 6 5 4 8 Mp ANO-435 ANO-433 ANO-432 B0 A0 ANO-431 ANO-436 ANO-439 ANO-411 ANO-DD12 ANO-AD5 ANO-434 ANO-438 ANO-437 FK-1 B0 B0 B0 599 700 599 600 599 500 599 400 M 49 0599 300 599 800 599 900 600 000 600 100 600 200 600300 9 9 2 2 4 0 0 9 9 2 2 3 0 0 9 9 2 2 5 0 0 9 9 2 2 6 0 0 9 9 2 2 7 0 0 9 9 2 2 8 0 0 9 9 2 2 9 0 0 9 9 2 2 2 0 0 9 9 2 2 1 0 0 9 9 2 2 0 0 0 U T M 9 9 2 1 9 0 0 U T M 9 9 2 3 0 0 0 B0 100 m 0 m 200 m ANO-437 ANO-438 ANO-434 ANO-AD5 ANO-DD12 ANO-411 ANO-439 ANO-436 ANO-431 A0 B0 ANO-432 ANO-433 ANO-435 Mp 4 8 6 5 85 64 70 S76 62 S34 77 66 70 30 63 4367 64 S45 74 S59 S40 72 40 40 S66 64 52 4 5 70 60 64 S 45 4 0 64 S46 70 75 64 67 70 S40 S66 40 40 72 S40 S59 74 S4564 67 43 63 30 70 66 77 S3462 S76 70 64 85 6 5 4 8 Mp 375 350 425 425 450 475 500 475 500 525 ANO-435B Ano-300 c/s Ano-300 c/s ANO-435B 525 500 475 500 475 450 425 425 350 375 Mp 4 8 6 5 85 64 70 S76 62 S34 77 66 70 30 63 4367 64 S45 74 S59 S40 72 40 40 S66 64 52 4 5 70 60 64 S 45 4 0 64 S46 70 75 64 67 70 S40 S70 65 8275 5 6 4 9 58 5 4 S48 68 S55 45 42 Kb Kb Kba Kba Kba Kba Kba Kba Mps Mps Mps Km m Kmm Km m Km m Km m Km m Kmm Km m Km m Mp Mp Mp Mp Mps Jala n B uldo zer 500 525 475 500 4 7 5 450 425 42 5 4 50 425 375 450 425 400 425 40 0 350 3 7 5 500 525 475 500 4 7 5 450 425 42 5 4 50 425 375 450 425 400 425 40 0 350 3 7 5 500 525 475 500 4 7 5 450 425 42 5 4 50 425 375 450 425 400 425 40 0 350 3 7 5 BOR-G1 SARL-3 SARL-1 BOR-F1 BOR-E1 Jala n B uldo zer b aru Ano-AD5 Ano-435 Ano-434 Ano-438 Ano-437 Ano-432 Ano-431 Ano-411&439 Ano-436 SARL-2 Sung ai Sa rana 4 50 425 400 42 5 500 375 350 3 7 5 40 0 450 400 425 425 425 4 7 5 525 500 475 450

Basis Kerja (Kamp) EFKA Basis Kerja (Kamp) EFKA Mps Mp Kmm Kb Kba Sesar dekstral

Garis kontur dan ketinggian topografi

500

Lokasi rencana pemboran inti BOR-E1

Lokasi pemboran inti

SARL-1

Kupasan dan sebaran lateral ANO-435

Kuarsit biotit andalusit Kuarsit biotit Kuarsit mikro muskovit Metapelit Metapelit skistosan KETERANGAN B0 B0 B0 B0 B0 B0 S70 65 8275 5 6 4 9 58 5 4 S48 68 S55 45 42 Kb Kb Kba Kba Kba Kba Kba Kba Mps Mps Mps Km m Kmm Km m Km m Km m Km m Kmm Km m Km m Mp Mp Mp Mp Mps 450 475 500 525 4 7 5 425 425 425 400 450 40 0 3 7 5 350 375 500 42 5 400 425 4 50 Sung ai Sa rana SARL-2 Ano-436 Ano-411&439 Ano-431 Ano-432 Ano-437 Ano-438 Ano-434 Ano-435 Ano-AD5 Jala n B uldo zer b aru BOR-E1 BOR-F1 SARL-1 SARL-3 BOR-G1 3 7 5 350 40 0 425 400 425 450 375 425 4 50 42 5 425 450 4 7 5 500 475 525 500 3 7 5 350 40 0 425 400 425 450 375 425 4 50 42 5 425 450 4 7 5 500 475 525 500 3 7 5 350 40 0 425 400 425 450 375 425 4 50 42 5 425 450 4 7 5 500 475 525 500 Jala n B uldo zer Mps M p Mp Mp Mp Km m Km m Kmm Km m Km m Km m Km m Kmm Km m Mps Mps Mps Kba Kba Kba Kba Kba Kba Kb Kb 42 45 S55 68 S48 54 58 4 9 5 6 75 82 65 S70 S40 70 67 64 75 70 S46 64 4 0 S 45 64 60 70 4 5 52 64

N

Kuarsit muskovit Bidang foliasi

(6)

1. Pemboran SARL-1

Posisi dan kedudukan SARL-1 adalah seperti pada tabel 1.

Tabel 1. Posisi dan Kedudukan Pemboran SARL-1

Koordinat titik bor X = 49M 0599597.215, Y = UTM 9922255.757, Z = .440.228 Kedudukan bor Azimuth = N180°E, Inklinasi = 70°S

Kedalaman akhir 126,78 m

Deviasi 50 m = ƒ ¶ ´ P ƒ ¶ ´ P ƒ ¶ ´

Sasaran Ekstensi vertikal pemineralan U di Ano-435 dan Ano-435B

Litologi yang dijumpai pada SARL-1 secara keseluruhan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yakni :

i. Kuarsit muskovit, dijumpai pada kedalaman 0,00 hingga 73,48 m

Kedalaman 0,00-29,05 m : Soil dan batuan sangat lapuk berwarna coklat kemerahan, sangat lunak sehingga hancur menjadi cutting pemboran dan tidak ada inti bor yang dapat terambil.

Kedalaman 29,05-39,25 m : zona batuan lapuk, lunak, sehingga sebagian besar menjadi cutting dan inti bor yang dapat terambil sekitar 15 %. warna batuan coklat abu-abu hingga kuning cerah, berupa penggal-penggal tidak dapat terorientasikan, butiran halus, mineral teramati kuarsa, biotit, turmalin, mineral opak, batuan kuarsit muskovit

Kedalaman 39,25-73,48 m : Warna batuan abu-abu kelam, kadang cerah, masif, butiran halus, mineral teramati kuarsa, klorit, biotit, turmalin, andalusit, mineral opak, sebagian terkersikkan, dijumpai segregasi biotit spot-spot searah dengan jejak sisa perlapisan, setempat teramati bidang-bidang sejajar, terbuka milimetrik, terisi kuarsa feldpatik, diikuti alterasi silisifikasi, diduga sebagai bidang schistosity, radiometri 100-140 c/s tidak dijumpai bidang mineralisasi, nama batuan kuarsit muskovit.

ii. Metapelit, dijumpai pada kedalaman 73,48 m hingga 114,73 m

Inti bor segar, setempat terfrakturkan intensif, warna batuan coklat abu-abu, kadang cerah, berpola menunjukkan jejak sisa perlapisan antara warna coklat dan abu-abu cerah (silisifikasi), butiran halus, mineral teramati kuarsa, biotit, klorit, turmalin, felspar, sebagian terkersikkan. Pada penggal kedalaman ini merupakan zone pemineralan uranium berbentuk bidang-bidang landai, sejajar, searah dan memotong bidang perlapisan yang lebih menunjam. Pemineralan uranium pada bidang-bidang terbuka milimetrik-centimetrik relatif rapat, diduga searah dan atau merupakan bukaan S1(schistosity), mineral asosiasi berupa kuarsa felspatik dominan di bagian atas, diikuti pirit, turmalin, biotit. Di bagian bawah lebih dominant pirit, oksida besi, diikuti kuarsa felspatik. Radiometri inti bor berkisar antara 160-1500 c/s.

iii. Kuarsit biotit, dijumpai pada kedalaman 114, 73-126,78 m :

Warna batuan abu-abu kelam, kadang cerah, masif, butiran halus, mineral teramati kuarsa, klorit, biotit, turmalin, andalusit, mineral opak, sebagian terkersikkan, hornfelsik, batuan kuarsit biotit. Bidang S1 dan pemineralan U tidak berkembang, Radiometri inti bor < 150 c/s.

Pemineralan uranium pemboran SARL-1 dapat teramati dan terukur melalui inti bor dan hasil

logging. Pengamatan pemineralan uranium pada inti bor SARL-1 berbentuk urat mempunyai

ketebalan milimetrik-centimetrik, berasosiasi dengan mineral sulfida dan kuarsa felspatik, dijumpai pada kedalaman 77,50 m-122,65 m (Gambar 4).

(7)

Gambar 4. Penampang Pemboran SARL-1

Struktur geologi yang dijumpai pada SARL-1 berupa sisa perlapisan, skistositas dan frakturasi. Secara umum batuan pada SARL-1 telah mengalami perlipatan dan terfrakturasikan, indikasi perlipatan teramati dengan adanya perubahan kemiringan perlapisan pada inti bor. Skistositas teramati kesejajaran bidang-bidang yang mempunyai jurus dan kemiringan relatif sama, sedangkan frakturasi berkembang dengan kemiringan landai hingga vertikal setempat-setempat intensif dan sebagian terbuka terisi mineral kalsit berwarna putih hingga merah jambu. Indikasi sesar sedikit teramati adanya beberapa gores garis (striasi) baik mendatar maupun normal. 2. Pemboran SARL-2

Posisi dan kedudukan SARL-2 adalah seperti pada tabel 2.

Tabel 2. Posisi dan Kedudukan Pemboran SARL-2

Koordinat titik bor X = 49M 0599767.184, Y = 9922530.243, Z = 412.669 Kedudukan bor Azimuth = N180°E, Inklinasi = 70°S

Kedalaman akhir 174,50 m

Deviasi 50 m = ƒ ¶ ´ 100 m = ƒ ¶ ´

150 m = ƒ ¶ ´ 173 m = ƒ ¶ ´

Sasaran Ekstensi vertikal pemineralan U di Ano-431 dan Ano-436

Litologi yang dijumpai pada SARL-2 secara keseluruhan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yakni:

(i) Metepelit sekistosan, dijumpai pada kedalaman 0,00 hingga 49,30 m

Kedalaman 0,00-15,00 m: Soil dan batuan sangat lapuk berwarna coklat kemerahan, sangat lunak sehingga hancur menjadi cutting pemboran dan tidak ada inti bor yang dapat terambil.

Kedalaman 15,00-34,85 m: Zona batuan lapuk, lunak, sehingga sebagian besar menjadi

cutting dan inti bor yang dapat terambil sekitar 20 %. warna batuan coklat abu-abu hingga

ANO-435 ANO-435B S SARL-1 Mp Kedalaman 77, 50m-122,64 m 126,78 m I=70S

Zone pemineralan ANO-435-ANO-435B

S ungai S a ra n a Kba Kmb Kmm Mps N 5 00 cp s/div 2 00 cp s/div 1 00 cp s/div 2 00 cp s/div 5 0c ps /div2 00 cp s/div 0 115 110 120 125 105 90 85 80 75 70 65 60 55 100 95 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Skala

(8)

kuning cerah, berupa penggal-penggal tidak dapat terorientasikan, butiran halus, mineral teramati kuarsa, biotit, turmalin, mineral opak.

Kedalaman 34,85-49,30 m : batuan agak lapuk, sebagian besar menjadi cutting dan inti bor yang dapat terambil sekitar 20 %. warna batuan coklat abu-abu hingga kuning cerah, berupa penggal-penggal tidak dapat terorientasikan, butiran halus, mineral teramati kuarsa, biotit, turmalin, mineral opak.

(ii) Metapelit, dijumpai pada kedalaman 49,30 hingga 174,50 m : Warna batuan abu-abu kecoklatan, segar, terkersikkan, perlapisan teramati baik, kadang cerah, butiran halus, mineral teramati kuarsa, klorit, biotit, turmalin, urat-urat kuarsa felspatik milimetrik intensif, radiometri 90-600 c/s pemineralan uranium dijumpai mulai kedalaman 140 m hingga 172 m, struktur teramati berupa sisa perlapisan berkemiringan sedang, kadang berubah searah inti bor. Fraktur setempat-setempat intensif dengan kerapatan > 30 setiap m.

(iii)Diorit, berupa intrusi ketebalan antara 10 cm ± 50 cm mempunyai arah dan kemiringan searah dengan urat dan atau skistositas, dijumpai beberapa buah mulai kedalaman 48,90 sampai dengan 128,63 m.

Pemineralan uranium pemboran SARL-2 dapat teramati dan terukur melalui inti bor dan hasil

logging. Pengamatan pemineralan uranium pada inti bor SARL-2 berupa urat mempunyai

ketebalan milimetrik-centimetrik, secara umum dijumpai sangat intensif (agak rapat) dibagian atas pada kedalaman kurang dari 140 m mineral isian sangat dominan berupa kuarsa felspatik, sedikit biotit, sangat sedikit menaral sulfida dan radiometri inti bor hampir rata-rata sama dengan harga latar berkisar 90-100 c/s. Pada kedalaman lebih dari 140 m secara berangsur dijumpai urat dengan intensitas dan ketebalan relatif sama dengan dibagian atas, tetapi terdapat mineral-mineral sulfida seperti pirit, kalkopirit, biotit, turmalin, setempat-setempat dijumpai anomali radiometri lebih besar dari harga latar hingga tertinggi 600 c/s dengan ketebalan 12 cm dijumpai pada kedalaman 170,60 m dan 171,40 m (Gambar 5).

Gambar 5. Penampang Pemboran SARL-2

175 170 165 160 155 150 145 140 135 130 125 120 115 110 105 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 SKALA 50 m 0 m 1 174,50 m I=70 S SARL-2 S Elevasi 450 250 300 350 400 Kmm Mp Mp Mps N Ano431 Ano436

(9)

Struktur geologi yang dijumpai pada SARL-2 berupa sisa perlapisan, skistositas dan frakturasi. Secara umum batuan pada SARL-2 telah mengalami perlipatan dan terfrakturasikan, indikasi perlipatan teramati dengan adanya perubahan kemiringan perlapisan pada inti bor. Skistositas teramati kesejajaran dengan kemiringan kuat, sedangkan frakturasi berkembang dengan kemiringan sedang hingga vertikal setempat-setempat intensif dan sebagian terbuka terisi mineral kalsit dan klorit. Indikasi sesar teramati adanya beberapa gores garis (striasi) baik mendatar maupun normal, terdapat milonit ketebalan 15 cm pada kedalaman 53,80 m dan 161,65 m, serta zone frakturasi intensif pada kedalaman 125-126 m. Frakturasi intensif pada kedalaman 167,85-168,35 m terdapat indikasi gerak normal berupa striasi pada bidang agak landai dan indikasi gerak mendatar pada bidang dengan kemiringan kuat.

3. Pemboran SARL-3

Posisi dan kedudukan SARL-3 adalah seperti pada tabel 3.

Tabel 3. Posisi dan Kedudukan Pemboran SARL-3 Koordinat titik bor X = 49M 599833.868, Y = UTM 9922410.767,

Z = 397.687

Kedudukan bor Azimuth = N180°E, Inklinasi = 80°S Kedalaman akhir 150,90 m

Deviasi 50 m = ƒ ¶ ´ P ƒ ¶ ´ P

ƒ ¶ ´

Sasaran Ekstensi vertikal pemineralan U di Ano-432 dan Ano-433

Litologi yang dijumpai pada SARL-3 secara keseluruhan dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yakni :

(i) Kuarsit muskovit, dijumpai pada kedalaman 0,00 - 71,86 m

a. Kedalaman 0,00 - 6,14 m: Soil dan batuan sangat lapuk berwarna coklat kemerahan, sangat lunak sehingga hancur menjadi cutting pemboran dan tidak ada inti bor yang dapat terambil.

b. Kedalaman 6,14 - 17,40 m : batuan lapuk, agak lunak, berwarna kuning kecoklatan, berbutir sedang, sisa bidang perlapisan searah inti bor, kekar searah inti bor berpotongan dengan bidang perlapisan.

c. Kedalaman 17,40 ± 71,86 m : Warna batuan abu-abu kelam, kadang cerah, masif, butiran halus, teramati bintik hitam kecoklatan, mineral teramati kuarsa, klorit, biotit, turmalin, andalusit, mineral opak, sebagian terkersikkan, dijumpai diorit spot-spot searah dengan jejak sisa perlapisan, setempat teramati bidang-bidang sejajar, terbuka milimetrik, terisi kuarsa felspatik, radioaktivitas 100-140 c/s tidak dijumpai pemineralan uranium.

(ii) Metapelit, dijumpai pada kedalaman 71,86 sampai dengan 150,90 m. Inti bor segar, setempat terfrakturkan intensif, warna batuan coklat abu-abu, kadang cerah, berpola menunjukkan jejak sisa perlapisan antara warna coklat dan abu-abu cerah (silisifikasi), butiran halus, mineral teramati kuarsa, biotit, klorit, turmalin, felspar, sebagian terkersikkan. Pada penggal kedalaman ini merupakan zone pemineralan berbentuk bidang-bidang landai, sejajar, searah dan memotong bidang perlapisan yang lebih menunjam. Pemineralan pada bidang-bidang terbuka milimetrik-centimetrik relatif rapat, diduga searah dan atau merupakan bukaan S1 (skistositas), mineral asosiasi berupa kuarsa felspatik dominan di bagian atas, diikuti pirit,

(10)

turmalin, biotit. Di bagian bawah lebih dominan pirit, oksida besi, diikuti kuarsa felspatik. Radiometri inti bor berkisar antara 160-3750 c/s.

Pemineralan uranium pemboran SARL-3 dapat teramati dan terukur melalui inti bor dan hasil

logging. Pengamatan pemineralan uranium pada inti bor SARL-3 berupa urat mempunyai

ketebalan milimetrik±centimetrik, berasosiasi dengan mineral sulfida dan kuarsa felspatik, dijumpai pada kedalaman 81,94-136,30 m. Hasil analisis kimia contoh inti bor SARL-3 diperoleh kadar U berkisar antara 410 ppm pada inti bor nilai radiometri 300 c/s dan tertinggi berkadar 9.925 ppm pada inti bor nilai radiometri 3750 c/s.

Hasil logging SARL-3 adalah grafik analog berupa peak-peak anomali yang menggambarkan besaran nilai radiometri batuan bawah permukaan. Pelaksanaan logging dilakukan dengan skala 50 c/s setiap devisi, dan pada peak yang tidak terukur dengan skala 50 c/s diukur ulang dengan skala 200 c/s setiap devisi, hal ini dimaksudkan agar dapat merekam nilai radiometri lebih detil dan rinci. Hasil logging SARL-3 diperoleh nilai radiometri berkisar antara 50 c/s sampai dengan 2.890 c/s, dijumpai anomali pada kedalaman antara 81,94 ± 124,34 m seperti pada gambar 6.

Gambar 6. Penampang Pemboran SARL-3

Struktur geologi yang dijumpai pada SARL-3 berupa sisa perlapisan, skistositas dan frakturasi. Secara umum batuan pada SARL-3 telah mengalami perlipatan dan terfrakturasikan, indikasi perlipatan teramati dengan adanya perubahan kemiringan perlapisan pada inti bor seperti teramati pada kedalaman 26,25-28,20 m searah inti bor, sedangkan pada kedalaman 28,50-33,35 m kemiringan perlapisan membentuk sudut 69o-75o terhadap inti bor. Skistositas teramati kesejajaran bidang-bidang yang mempunyai jurus dan kemiringan relatif sama ± 45o, sedangkan frakturasi berkembang dengan kemiringan landai hingga vertikal setempat-setempat intensif dan sebagian terbuka terisi mineral kalsit berwarna putih dan pirit. Indikasi sesar teramati adanya gores garis (striasi) gerak normal pada kedalaman 47,58 dan 96,25 m, sedangkan indikasi gerak mendatar teramati pada kedalaman 50,58 m. Indikasi struktur lain berupa zone frakturasi intensif pada kedalaman 126,20-127,30 m. 300 350 ELEVASI 400 50 m Skala 0 m 0 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 85 90 95 1 00 1 05 1 40 1 45 1 50 1 35 1 25 1 20 1 15 1 10 An o -4 3 3 Mp Kmm Kb Kmm Mp SARI-3 N S An o -4 3 2

(11)

Pembahasan

Tipe mineralisasi uranium di sektor sarana secara umum merupakan mineralisasi tipe urat

(vein type)[4,5], mempunyai jurus dan kemiringan hampir sama pada tempat yang berdekatan,

namun pada lokasi yang berbeda terdapat perbedaan jurus maupun kemiringan. Demikian juga sebaran bawah permukaan, kemiringan bidang pemineralan telah mengalami perubahan seperti yang ditemukan pada pemboran SARL-1, SARL-2 dan SARL-3. Pemineralan uranium di Ano-435B di permukaan secara umum berarah barat-timur, dengan kemiringan 55q ke utara, sebagian kecil (Ano-435) terukur dengan kemiringan 70q ke utara. Mineral asosiasi teramati antara kupasan dipermukaan dan temuan hasil pemboran memiliki kesamaan, yakni pemineralan uranium berasosiasi dengan kuarsa felspatik, turmalin, biotit, pirit, maka kedua zone pemineralan dapat dikorelasikan. Korelasi zone pemineralan uranium Ano-435 dan Ano-435B terhadap hasil pemboran SARL-1 dengan kemiringan 76q ke utara.

Pemineralan uranium Ano-431 di permukaan oleh beberapa pengamat lapangan terukur berarah barat-timur, kemiringan bervariasi antara 60q ke utara hingga sub vertikal. Hasil pemboran SARL-2 mendapatkan urat-urat kuarsa felspatik, biotit, turmalin berketebalan milimetrik, cukup rapat (5 buah/m) mulai kedalaman 69 m ke bawah, namun dijumpai pemineralan uranium pada kedalaman 140 hingga 172 m. Mineral asosiasi teramati antara kupasan dipermukaan dan temuan hasil pemboran memiliki kesamaan, yakni pemineralan uranium berasosiasi dengan kuarsa felspatik, turmalin, biotit, pirit, maka kedua zone pemineralan dapat dikorelasikan. Bila dikorelasikan antara Ano-431 terhadap temuan pemineralan uranium SARL-2 maka sebaran bawah permukaan zone pemineralan uranium Ano-431 subvertikal ke selatan hingga vertikal.

Pemineralan uranium di Ano-432 di permukaan secara umum berarah barat-timur, dengan kemiringan 80q± 85q ke utara., sedangkan bidang-bidang skistositas yang juga terdapat indikasi pemineralan uranium (Radiometri 300 c/s) dengan kemiringan 45q-50q. ke utara. Mineral asosiasi teramati antara kupasan dipermukaan dan temuan hasil pemboran memiliki kesamaan, yakni pemineralan uranium berasosiasi dengan kuarsa felspatik, turmalin, biotit, pirit, sehingga kedua zone pemineralan dapat dikorelasikan. Korelasi zone pemineralan di permukaan terhadap hasil pemboran SARL-3 dengan kemiringan 67q ke utara.

Variasi arah dan kemiringan sebaran zone pemineralan uranium tersebut di atas mengindikasikan bahwa urat-urat bidang pemineralan di sektor Sarana secara umum telah mengalami perubahan kedudukan diduga akibat adanya proses pembentukan struktur pada saat atau sesudah terbentuknya zone pemineralan uranium di sektor ini. Hal ini didukung adanya perbedaan kemiringan bidang-bidang pemineralan antara Ano-435 miring 55q ke utara, Ano-431 miring kuat ke utara hingga sub vertikal dan Ano-432 miring 45q -50q dan 80q ke utara. Berdasarkan uraian di atas maka kemiringan sebenarnya zone pemineralan pada masing-masing lokasi pemboran ditentukan berdasarkan korelasi antara anomali tersingkap di permukaan terhadap temuan anomali pada hasil pemboran, yakni:

a. Sebaran bawah permukaan zone pemineralan uranium pada Ano-435 dan Ano-435B yang diinterpretasikan menerus hingga kedalaman 72-124 m pemboran SARL-1 mempunyai kemiringan 76o ke utara dan selanjutnya digunakan sebagai dasar penghitungan potensi uranium dengan menggunakan cara interpretasi log gamma antara zone pemineralan uranium Ano-435, SARL-1.

b. Sebaran bawah permukaan zone pemineralan uranium pada Ano-431 dan Ano-436 yang diinterpretasikan menerus hingga kedalaman 40-172 m pemboran SARL-2 mempunyai kemiringan sub vertikal keselatan hingga vertikal, selanjutnya digunakan sebagai dasar penghitungan potensi uranium dengan menggunakan cara interpretasi log gamma antara zone pemineralan uranium Ano-431 dan SARL-2.

(12)

c. Sebaran bawah permukaan zone pemineralan uranium pada Ano-432 dan Ano-433 yang diinterpretasikan menerus hingga kedalaman 72-124 m pemboran SARL-3 mempunyai kemiringan 67q ke utara dan selanjutnya digunakan sebagai dasar penghitungan potensi uranium dengan menggunakan cara interpretasi log gamma antara zone pemineralan uranium Ano-432, Ano-433 dan SARL-3.

Distribusi lokasi pemboran di sektor Sarana yang meliputi 3 titik lokasi tersebar di bagian selatan sektor ini, dan masing-masing titik pemboran mempunyai sasaran sebaran pemineralan uranium yang berbeda, sehingga setiap zone pemineralan uranium yang di permukaan diindikasikan oleh lokasi Ano (kupasan) sebaran di bawah permukaan dikorelasikan dengan satu lokasi pemboran. Parameter-parameter dimensi berdasarkan asumsi sebaran litologi favourable, jarak antara singkapan terhadap temuan hasil pemboran dan ketebalan logging yang dikoreksi dengan hubungan sudut kemiringan pemboran dan kemiringan zone pemineralan uranium yang mencerminkan bahwa zona favourable mineralisasi uranium berbentuk tabular(5).

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Geologi Sektor Sarana tersusun atas batuan metapelit, metapelit sekistosan, kuarsit muskovit, kuarsit biotit, kuarsit biotit andalusit dan diorit.

2. Kesamaan asosiasi mineralogi pada mineralisasi di permukaan dengan di dalam lubang bor, menunjukkan mineralisasi tersebut saling berhubungan dan kedapatan mineralisasi di sektor Sarana memiliki kemiringan sub vertikal.

3. Mineralisasi uranium merupakan tipe vein, berbentuk urat-urat tipis, namun secara keseluruhan zona pemineralan tersebut berbentuk tabuler.

DAFTAR PUSTAKA

1. DALHKAMP, F.J., Classification Scheme of Uranium Deposits, Proceeding of Technical Commeette Meetting, Vienna, IAEA, 1987.

2. KALI 14 ± 28, CEA ± BATAN, 1975.

3. MATHEWS, G.W., Geologic Characteristic of Environmental Favourable for Uranium Deposits ± Uranium Occurences of Uncertain Genesis, Department of Energy ± United States, 1978.

4. RUSMADI, B.E., SRIYONO, B.E., BOMAN., Prospeksi sistematik di Sektor Sarana, Laporan Teknis, PEBGN ± BATAN, Jakarta, 1985/1986.

5. SUTOPO, B., SUJIMAN, F.X., BOMAN, SULARTO, P., Inventarisasi Potensi U Sektor Sarana Tahapan Prospeksi Sistematik, PPBGN-BATAN, 1999.

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Sektor Sarana
Gambar 2. Peta Topografi dan Lokasi Pemboran  [3] .  0 m100 m200 mB0599 700599 600599 500599 400M 49 0599 300599 800599 900600 000600  100 600  200 600 3009922400992230099225009922600992270099228009922900992220099221009922000UTM 9921900UTM 9923000B0
Gambar 3. Peta Geologi Sektor Sarana  (3) Hasil
Gambar 4. Penampang Pemboran SARL-1
+4

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan,

Selanjutnya, pada pemilu tahun 2014 perolehan suara Partai Golkar semakin menurun, pada pemilu sebelumnya Partai Golkar berhasil mendapatkan 109 kursi, pada Pemilu

Jika panas spesifik gas pada volume konstan dan temperatur fluida kerja berturut-turut di-nyatakan sebagai C v kcal/(kg.K) dan T (K), maka berdasarkan idealisasi (1)

kernel , boiler, dan powerplant yang merupakan sumber kebisingan dan berdasarkan tingkat kebisingan pada setiap titik maka waktu lama pemaparan yang

[r]

TEKNOLOGI NUKLIR DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL yang telah berlangsung clan diselenggarakan di Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta (PPNY) pada tanggal 23 - 25 April 1996 merupakan

Apabila suatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi pada suatu proyek, dan pihak kontraktor  mengajukan klaim pada perusahaan asuransi, manajer risiko mempunyai

VI.8.2 Majelis Jemaat GPIB “SAWANGAN” Depok mengucapkan terima kasih kepada Warga Jemaat GPIB “SAWANGAN” dan simpatisan atas kehadiran serta perhatian dan